BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan deskripsi siswa kelas XI SMK Negeri 1 Sawit disimpulkan sebagai berikut. 1.
Bentuk kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan deskripsi yang dibuat oleh siswa kelas XI SMK Negeri 1 Sawit terdiri atas 14 kategori. Kategori kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan deskripsi siswa kelas XI SMK Negeri 1 Sawit yaitu kalimat tidak bersubjek (18,12%), kalimat tidak berpredikat (5,07%), kalimat tidak bersubjek dan tidak berpredikat (2,90%), kalimat dengan penggandaan subjek (2,90%), kalimat tidak logis (6,52%), kalimat ambigu (0,72%), kalimat dengan penghilangan konjungsi (3,62%), kalimat dengan penggunaan konjungsi yang berlebihan (10,14%), kalimat dengan urutan yang tidak paralel (0,72%), kalimat dengan penggunaan istilah asing (2,90%), kalimat dengan penggunaan kata tanya yang tidak perlu (0,72%), kalimat dengan penggunaan kata-kata tidak baku (18,84%), kalimat dengan penggunaan kata-kata tidak tepat (8,69%), dan kalimat mubazir (18,12%).
2.
Faktor penyebab terjadinya kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan deskripsi siswa kelas XI SMK Negeri 1 Sawit meliputi tujuh hal, yakni (a) motivasi menulis rendah, (b) frekuensi menulis rendah, (c) kesulitan mengembangkan kalimat, (d) penguasaan materi kalimat efektif masih rendah, (e) siswa tidak mengenal pedoman EYD, (f) kurangnya variasi dan kualitas sumber materi, dan (g) pengaruh bahasa ibu.
3.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan deskripsi siswa kelas XI SMK Negeri 1 Sawit antara lain, (a) penggunaan media dan metode pembelajaran yang menarik, (b) peningkatan frekuensi menulis, (c) pengoptimalan jam membaca, (d) penambahan materi kalimat efektif dan bahasa baku, (e) pengadaan dan 150
151 pengenalan pedoman EYD, (f) penggunaan sumber materi yang bervariasi dan berbobot, dan (g) penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di lingkungan sekolah. 4.
Hasil analisis kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan deskripsi siswa kelas XI relevan atau sesuai untuk digunakan sebagai materi ajar dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMK. Hal tersebut didasarkan pada kriteria pemilihan materi ajar dan hasil wawancara dengan guru Bahasa Indonesia. B. Implikasi Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian, peneliti dapat memaparkan
implikasi yang berupa implikasi teoretis, pedagogis, dan praktis sebagai berikut. 1.
Implikasi Teoretis Secara teoretis, hasil penelitian ini memiliki beberapa implikasi. Implikasi teoretis dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Temuan bentuk-bentuk kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan deskripsi siswa kelas XI dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai kesalahan berbahasa khususnya dalam bidang kalimat. Pembaca dapat mengetahui jenis-jenis kesalahan penggunaan kalimat dalam karangan deskripsi siswa. Selain itu, dengan adanya hasil penelitian ini pembaca dapat mengetahui kategori kesalahan penggunaan kalimat efektif yang paling sering dan paling jarang terjadi. b. Temuan dalam penelitian ini dapat menjadi sumber informasi bagi pembaca
mengenai
faktor-faktor
penyebab
terjadinya
kesalahan
penggunaan kalimat efektif. Selain itu, hasil penelitian ini dapat mendorong peneliti lain untuk melakukan penelitian yang relevan dengan penelitian ini di masa mendatang. c. Temuan ketiga dalam penelitian ini yang berupa upaya mengatasi kesalahan penggunaan kalimat efektif dapat menambah pengetahuan pembaca tentang hal tersebut. Dengan adanya temuan tersebut, pihakpihak yang terkait dapat mengetahui peran masing-masing dalam upaya mengatasi kesalahan penggunaan kalimat efektif. Dengan demikian,
152 pelaksanaan upaya-upaya untuk mengatasi kesalahan penggunaan kalimat efektif dapat diwujudkan. d. Temuan keempat dalam penelitian ini berupa relevansi hasil analisis kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan deskripsi siswa kelas XI sebagai materi ajar dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMK. Temuan tersebut dapat menambah pengetahuan pembaca, khususnya guru mengenai sumber materi belajar yang dapat berasal dari laporan penelitian. 2.
Implikasi Pedagogis Implikasi pedagogis adalah dampak penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran. Hasil penelitian ini dapat dijadikan refleksi bagi guru dan siswa. Implikasi pedagogis dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Temuan pertama dalam penelitian ini adalah bentuk-bentuk kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan deskripsi siswa kelas XI. Hasil penelitian ini juga menunjukkan urutan persentase kategori kesalahan penggunaan kalimat efektif dari yang tertinggi hingga terendah. Dengan adanya temuan tersebut, guru dapat membuat jenjang penekanan materi kebahasaan yang harus diajarkan kepada siswa. Guru dapat mengetahui materi kebahasaan yang paling dibutuhkan siswa dengan melihat persentase masing-masing kategori kesalahan penggunaan kalimat efektif. b. Temuan kedua dalam penelitian ini adalah faktor penyebab kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan deskripsi siswa kelas XI. Temuan tersebut dapat dijadikan latar belakang perbaikan pembelajaran bahasa Indonesia di kemudian hari, khusunya materi tentang bahasa Indonesia baku dan kalimat efektif. c. Temuan ketiga dalam penelitian ini adalah upaya untuk mengatasi kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan deskripsi siswa kelas XI. Setelah mengetahui temuan tersebut, siswa dapat belajar lebih giat dan berlatih menulis kalimat efektif. Selain itu, seluruh warga sekolah dapat membiasakan diri untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik
153 dan benar di lingkungan sekolah. Hal tersebut bertujuan untuk menumbuhkan kebiasaan berbahasa Indonesia baku pada siswa. Dengan kata lain, pihak sekolah, guru, dan siswa dapat bekerjasama untuk memperbaiki
dan
meminimalkan
kesalahan
berbahasa
Indonesia,
khususnya dalam bidang kalimat. d. Temuan keempat dalam penelitian ini berupa relevansi hasil analisis kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan deskripsi siswa kelas XI sebagai materi ajar dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMK. Berdasarkan temuan tersebut, guru dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai materi ajar dalam pembelajara bahasa Indonesia di kemudian hari, khusunya mengenai kalimat efektif. 3.
Implikasi Praktis Implikasi praktis adalah dampak penelitian yang berkaitan dengan pembuatan karangan deskripsi selanjutnya. Implikasi praktis dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Temuan bentuk-bentuk kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam penelitian ini dibahas satu per satu dan disertai perbaikannya. Hal tersebut dapat dijadikan contoh bagi siswa. Siswa dapat mengetahui temuan kesalahan penggunaan kalimat serta cara memperbaikinya agar menjadi kalimat efektif. Selain itu, guru dapat mengetahui kategori kesalahan penggunaan kalimat yang paling sering terjadi, sehingga guru bisa memberikan pelatihan yang lebih banyak kepada siswa. b. Temuan kedua dalam penelitian ini adalah faktor penyebab kesalahan penggunaan kalimat efektif. Implikasi praktis dari temuan tersebut adalah siswa mampu memahami hambatan yang menyebabkan ia kesulitan menyusun kalimat efektif, sehingga siswa lebih giat belajar dan berlatih menulis kalimat efektif. c. Upaya mengatasi kesalahan penggunaan kalimat efektif yang disajikan dalam penelitian ini berimplikasi pada penulisan karangan deskripsi di kemudian hari. Pelaksanaan upaya tersebut dapat mengurangi kesalahan penggunaan
kalimat
efektif
dalam
penulisan
karangan deskripsi
154 selanjutnya. Upaya-upaya yang dilakukan dengan baik dapat membuat siswa terbiasa menyusun kalimat efektif. Dengan demikian, siswa dapat menulis karangan deskripsi dengan kalimat efektif di kemudian hari. d. Temuan keempat dalam penelitian ini berupa relevansi hasil analisis kesalahan penggunaan kalimat efektif dalam karangan deskripsi siswa kelas XI sebagai materi ajar dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMK. Penggunaan hasil penelitian ini sebagai materi ajar dapat menambah pengetahuan siswa mengenai konsep dan penggunaan kalimat efektif dengan benar. Dengan demikian, siswa dapat menulis karangan deskripsi dengan kalimat efektif di kemudia hari. C. Saran Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dipaparkan di atas, peneliti dapat merumuskan saran bagi pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini. Saran dari peneliti adalah sebagai berikut. 1.
Bagi Siswa a. Siswa diharapkan lebih serius dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Siswa harus memperhatikan guru ketika guru menyampaikan materi pelajaran. Dengan demikian, materi yang disampaikan oleh guru dapat diterima dengan baik oleh siswa. b. Siswa diharapkan bertanya kepada guru apabila mengalami kesulitan atau kurang paham mengenai suatu materi. Dengan demikian, guru bisa mengulang penyampaian materi atau menyampaikan materi dengan cara yang lebih mudah dipahami siswa. c. Siswa diharapkan lebih sering membaca buku untuk menambah pengetahuan dan memperkaya perbendaharaan kata. Dengan demikian, siswa bisa mengembangkan ide ketika menulis. d. Siswa diharapkan lebih sering menulis. Siswa harus terus berlatih menulis untuk meningkatkan kemahiran menulis. Siswa harus sering berlatih menulis kalimat yang efektif agar terbiasa menyusun kalimat dengan struktur lengkap.
155 e. Siswa diharapkan lebih banyak membaca buku yang berkaitan dengan bahasa baku dan kalimat efektif. Siswa hendaknya mempelajari buku pedoman Ejaan Yang Disempurnakan untuk menambah pemahaman mengenai ejaan bahasa Indonesia yang benar. 2.
Bagi Guru Bahasa Indonesia a. Guru hendaknya menggunakan media dan metode pembelajaran yang menarik untuk meningkatkan minat siswa. Selain itu, penggunaan media dapat membuat siswa fokus dan memperhatikan penjelasan guru, sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa. b. Guru hendaknya memperbanyak materi mengenai bahasa baku dan kalimat efektif karena dua hal tersebut merupakan bekal siswa untuk menulis. Selain menjelaskan tentang materi tersebut, guru hendaknya melatih siswa untuk membuat kalimat efektif. Guru harus memberikan koreksi apabila siswa melakukan kesalahan penggunaan kalimat efektif. c. Guru hendaknya menambah referensi atau sumber materi pelajaran. Guru sebaiknya berpedoman pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), dan laporan penelitian yang relevan untuk menerangkan materi kebahasaan. d. Guru hendaknya selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar di lingkungan sekolah, terutama dalam pembelajaran. Hal tersebut bertujuan untuk membiasakan siswa berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Guru merupakan contoh terbaik bagi siswa di lingkungan sekolah.
3.
Bagi Sekolah a. Pihak sekolah hendaknya menyediakan buku-buku kebahasaan yang menunjang pembelajaran bahasa, terutama Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). b. Sekolah hendaknya menegaskan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar oleh semua warga sekolah di lingkungan sekolah, baik secara lisan maupun tertulis. Pihak sekolah hendaknya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika menerbitkan surat-surat dan pengumuman.