BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan deskripsi hasil penelitian aspek gramatikal dan aspek leksikal yang terdapat dalam surat kabar harian Solopos tahun 2015 dan 2016 ditemukan aspek gramatikal dan aspek leksikal pada wacana rubrik “Kronik” edisi 22 Desember 2015 sampai 29 Januari 2016 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil analisis data yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan wacana rubrik “Kronik” dalam surat kabar harian Solopos edisi 22 Desember 2015 sampai 29 Januari 2016
terdapat penggunaan aspek gramatikal yang lebih
mendominasi. Keseluruhan aspek gramatikal yang ditemukan, antara lain: a.
Pengacuan (Referensi) 1) Pengacuan persona I dan III baik tunggal maupun jamak 2) Pengacuan demonstratif waktu kini, waktu lampau, waktu yang akan datang, dan waktu netral. Kemudian pengacuan demonstratif tempat dekat dengan penutur, agak dekat dengan penutur, jauh dari penutur dan tempat menunjuk secara eksplisit.
b.
Penyulihan (Substitusi) 1) Substitusi klausal
c.
Perangkaian (Konjungsi), makna perangkaian beserta konjungsi yang dapat ditemukan pada rubrik “Kronik” dalam surat kabar harian Solopos: 1) Sebab-akibat seperti pada wacana 28/12/15: alinea tiga, kalimat kedua; 5/1/16: alinea dua, kalimat keempat. 2) Pertentangan seperti pada wacana 28/12/15: alinea tiga, kalimat kedua; 21/1/16: alinea dua, kalimat kesatu. 3) Konsesfi seperti pada wacana 23/1/16: alinea lima, kalimat pertama. 4) Tujuan seperti pada wacana 9/1/16: alinea sembilan, kalimat
keempat dan lima; 28/12/16: alinea dua, kalimat kedua.
84
85
5) Penambahan (aditif) seperti pada wacana 28/12/15: alinea tiga,
kalimat kedua; 5/1/16: alinea dua, kalimat pertama. 6) Pilihan (alternatif) seperti pada wacana 29/1/16: alinea lima, kalimat kelima. 7) Harapan (optatif) seperti pada wacana 19/1/16, alinea tiga, kalimat pertama. 8) Urutan (sekuensial) seperti pada wacana 28/1/16: alinea dua, kalimat
ketiga; 9/1/16: alinea tiga, kalimat kedua. 9) Waktu seperti pada wacana 29/1/16: alinea dua, kalimat kedua. 10) Syarat seperti pada wacana 5/1/16: alinea tujuh, kalimat kesatu. 2. Kohesi leksikal yang terdapat dalam wacana rubrik “Kronik” dalam Solopos edisi 22 Desember 2015 sampai 29 Januari 2016 yang temukan di antaranya: a. Repetisi (pengulangan) 1) Repetisi epizueksis seperti pada wacana 27/1/16: alinea tiga, kalimat kedua dan ketiga. 2) Repetisi anafora seperti pada wacana 21/1/16: alinea dua, kalimat kedua, ketiga, dan keempat. b. Sinonimi (padan kata) 1) Sinonimi morfem seperti pada wacana 28/12/15: alinea tiga, kalimat pertama. c. Antonimi (padan kata) 1) Oposisi mutlak seperti pada wacana 28/12/15: alinea 5, kalimat pertama. 2) Oposisi hubungan seperti pada wacana 28/12/15: alinea 1, kalimat pertama. d. Kolokasi (sanding kata) seperti pada wacana 22/12/15: alinea 3, kalimat pertama. e. Hiponimi (hubungan atas-bawah) seperti pada wacana 27/1/16: alinea tiga, kalimat kedua.
86
f. Ekuivalensi (kesepadanan) seperti pada wacana 21/1/16: alinea tujuh, kalimat kedua dan tiga. 3. Wacana rubrik “Kronik” dalam Solopos edisi 22 Desember 2015 sampai 29 Januari 2016 dapat digunakan dalam pembelajaran sebagai bahan ajar teks berita untuk mempermudah dan meningkatkan kualitas bahan ajar teks berita. Rubrik “Kronik” Solopos ini dapat diterapkan pada bahan ajar 1.1 yaitu menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat.
B. Implikasi Berdasarkan penelitian ini, implikasi yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Implikasi Teoretis Hasil penelitian ini secara teoretis dapat digunakan sebagai bahan kajian dan referensi pada penelitian sejenis mengenai penggunaan aspek gramatikal dan aspek leksikal. 2. Implikasi Praktis a. Bagi Guru Bahasa Indonesia Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan ajar teks berita di Sekolah Menengah Pertama kelas VII. Kohesi gramatikal dan leksikal yang ditemukan dapat digunakan untuk meningkatkan penguasaan kosakata peserta didik dan mampu mempermudah peserta didik untuk memahami teks berita. Penerapannya melalui KD 1.1 Menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat, dengan Indikator Pencapaian Kompetensi, yaitu mampu menulis isi/sari
berita
yang
didengarkan/dibacakan,
serta
mampu
menyimpulkan isi/sari berita dalam satu alinea. Hasil penelitian berupa konjungsi, sinonimi, antonimi, dan hiponimi dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk menigkatkan dan mempermudah siswa dalam menyimpulkan isi berita yang terdapat pada Indikator Pencapaian Kompetensi yang kedua.
87
b. Bagi Peserta Didik Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan ajar bagi peserta didik untuk mengembangkan perbendaharaan kata dan meningkatkan penguasaan kosakata, terutama aspek-aspek penting yang perlu dipahami dan dikuasai peserta didik agar dapat menciptaka sebuah wacana yang padu.
C. Saran Hasil analisis data yang telah dilakukan, peneliti memberikan saran kepada semua pihak untuk meningkatkan bahan ajar teks berita dengan baik. Saran tersebut antara lain: 1. Bagi Guru a. Guru hendaknya memperluas bahan ajar yang digunakan. Tidak hanya menggunakan satu buku pendamping saja, tetapi bisa juga menggunakan segala macam bahan ajar yang dinilai layak dan lebih menarik minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. b. Guru hendaknya dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai salah satu bahan ajar teks berita di Sekolah Menengah Pertama. Tidak hanya sebagai bahan ajar siswa saja, tetapi peneliti berharap hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan pemahaman siswa, selain itu dari macam-macam aspek gramatikal dan aspek leksikal yang sering muncul dapat dijadikan panduan dalam menyusun berita yang padu. 2. Bagi Peserta Didik a. Siswa hendaknya dapat belajar mandiri, aktif, dan produktif, tidak hanya memahami materi yang telah ada di buku dan menyerap ilmu dari materi yang telah diberikan oleh guru saja. b. Siswa hendaknya lebih meningkatkan pengetahuan dan wawasan dengan membaca buku-buku.
88
c. Adanya penelitian ini, diharapkan siswa dapat mengetahui beragam aspek gramatikal dan aspek leksikal yang sangat penting untuk menyusun sebuah berita yang padu. 3. Bagi Peneliti Lain Diharapkan agar dapat melakukan penelitian lebih lanjut agar bahan ajar yang digunakan semakin beraneka ragam dan dapat diaplikasikan pada pembelajaran di Sekolah Mengah Pertama.