Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
BAB V HASIL KERJA TAHUN 2013
5.1
PENCAPAIAN TARGET KINERJA
5.1.1 PENCAPAIAN TARGET KEGIATAN DAN PENDAPATAN Tabel 5.1 Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan Masukan (Input) Melaksanakan Sistem Akuntansi sesuai standar
Keluaran (Output) Sistem Akuntansi
Hasil (Outcome) Laporan Keuangan sesuai standar
Manfaat (Benefit) Laporan keuangan bisa diakses oleh publik
Dampak (Impact) Terlaksananya Sistem Akuntansi sesuai standar
2
Menyesuaikan pola tarif secara berkala
Pola tarif
Tarif terjangkau customer
3
Meningkatkan pengelolaan piutang
Piutang
Pola tarif berdasarkan unit cost Pengelolaan piutang sesuai aturan
Disesuaikan pola tarif secara berkala Terkelolanya piutang
4
Mengalokasikan anggaran sesuai dengan program BBLK Surabaya yang telah direncanakan untuk tahun 2013
DIPA
No 1
Perencanaan dalam penganggaran
Penatausahaan piutang sesuai Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Anggaran terserap sesuai dengan program
Teralokasinya anggaran sesuai program BBLK Surabaya
Tabel 5.2 Instalasi Data dan Informasi No 1
Masukan (Input) Pengumpulan, pengelolaan, analisis, informasi
Keluaran (Output) Data dari masing-masing Kepala Instalasi di BBLK Surabaya
Hasil (Outcome) Laporan rutin bulanan yang lengkap dan tepat waktu
Manfaat (Benefit) Kelengkapan dan ketepatan data akan mempermudah analisis data
Dampak (Impact) Diseminasi informasi berjalan dengan baik
33
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Masukan (Input) Laporan rutin bulanan dan surveilans terpadu laboratorium
Keluaran (Output) Meningkatkan rutinitas, ketepatan dan kelengkapan laporan sesuai standar dan melaporkan ditemukannya hasil pemeriksaan yang potensial menimbulkan KLB/wabah, baik secara regional Jawa Timur maupun Nasional
Hasil Manfaat (Outcome) (Benefit) Sebagai - Kelengkapan dan laboratorium yang ketepatan data mampu dan akan mempunyai mempermudah ketepatan dan analisis data kelengkapan laporan, baik laporan rutin pelayanan, keuangan dan hasil pemeriksaan yang potensial menimbulkan wabah secara regional maupun nasional dan dapat memberikan informasi yang akurat terhadap Upaya Kesehatan Perorangan maupun Masyarakat.
Dampak (Impact) Diseminasi informasi berjalan dengan baik.
3
Update/mengisi Majalah Dinding BBLK Surabaya
Hasil analisa data di Instalasi Data dan Informasi
Mading BBLK Surabaya selalu ter-update dengan data dan informasi yang diperlukan di BBLK Surabaya.
- Informasi tentang BBLK, Tupoksi, kegiatan, SDM, Pengendalian Mutu Pelayanan dan update ilmu tentang laboratorium bisa dibaca oleh staf dan pengunjung BBLK Surabaya
Staf dan pengunjung BBLK Surabaya mengetahui tentang kegiatan dan update ilmu di BBLK Surabaya.
4
Laporan Tahunan
Laporan seluruh kegiatan yang dilakukan di BBLK Surabaya
Laporan Tahunan yang lengkap dan tepat waktu
- Seluruh kegiatan yang dilakukan di BBLK Surabaya dapat terekam dengan baik dalam Laporan Tahunan
Dapat digunakan untuk menyusun rencana kerja, profil di Kementerian Kesehatan dan pengambil kebijakan di Kementerian terkait.
No 2
34
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Tabel 5.3 Instalasi Patologi (Kimia Klinik) No 1
2
3
Masukan (Input) Penambahan alat “Automatic Electrolyte Analyzer”
Keluaran (Output) Hasil pemeriksaan Kimia Klinik secara automatik
Hasil (Outcome) Hasil lebih cepat dan mengurangi human error
Dampak (Impact) Diagnosis dan penanganan penyakit / masalah kesehatan lebih cepat
Hasil evaluasi lebih jelas untuk membandingkan dengan hasil peserta lain
Manfaat (Benefit) Customer mendapat hasil pemeriksaan Kimia Klinik lebih cepat dan akurat Peserta mendapat hasil evaluasi yang lebih jelas dan akurat
Peningkatan kemampuan menjadi penyelenggara PME Regional Kimia Klinik Peningkatan kemampuan menjadi penyelenggara PME Regional Urinalisis
Hasil evaluasi Kimia Klinik akan disertai grafik
Hasil evaluasi Urinalisis akan disertai grafik
Hasil evaluasi lebih jelas untuk membandingkan dengan hasil peserta lain
Peserta mendapat hasil evaluasi yang lebih jelas dan akurat
Penanganan masalah hasil evaluasi peserta lebih cepat
Manfaat (Benefit) Peserta mendapat hasil evaluasi yang lebih jelas dan akurat
Dampak (Impact) Penanganan masalah hasil evaluasi peserta lebih cepat
Penanganan masalah hasil evaluasi peserta lebih cepat
Tabel 5.4 Instalasi Patologi ( Hematologi ) No 1
Masukan (Input) Peningkatan kemampuan menjadi penyelenggara PME Regional Hematologi
Keluaran (Output) Hasil evaluasi Hematologi akan disertai grafik
Hasil (Outcome) Hasil evaluasi lebih jelas untuk membandingkan dengan hasil peserta lain
Tabel 5.5 Instalasi Penerimaan, Pengambilan Sampel dan Penyerahan Hasil No 1
Masukan (Input) Penambahan alat baru berupa “Computed Radiography System”
Keluaran (Output) Hasil cetak foto rontgen berupa image yang telah diolah komputer
Hasil (Outcome) - Kualitas image menjadi lebih baik - Data image dapat disimpan
Manfaat (Benefit) - Diagnosis radiologi menjadi lebih akurat - Proses lebih cepat
Dampak (Impact) - Tidak ada limbah pencetakan foto - Meningkatnya kepuasan pelanggan
35
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Tabel 5.6 Instalasi Mikrobiologi No 1
Masukan (Input) Pemeriksaan Ribotyping kuman C. diphteriae
Keluaran (Output) Terlaksananya pemeriksaan Ribotyping kuman C. diphteriae
Hasil (Outcome) Dapat melakukan pemeriksaan Ribotyping strain kuman C. diphteriae yang berasal dari dalam dan luar provinsi Jawa Timur.
Manfaat (Benefit) Hasil pemeriksaan Ribotyping dikirim ke PHE (Public Health England) untuk dilakukan analisa sehingga dapat diketahui hubungan kekerabatan kuman C. diphteriae yang menjadi penyebab KLB Difteri.
Dampak (Impact) Ke depannya hasil pemeriksaan Ribotyping ini dapat membantu dalam penentuan kebijakan untuk menanggulangi KLB Difteri, terutama di Jawa Timur.
Dampak (Impact) Menambah tingkat kepercayaan customer terhadap hasil pengujian Meningkatkan efektifitas waktu pengujian
Tabel 5.7 Instalasi Bakteriologi Sanitasi No 1
2
Masukan (Input) Penambahan alat baru Biosafety Cabinet Class II A
Keluaran (Output) Meningkatkan keamanan bagi petugas
Hasil (Outcome) Menjamin sterilitas selama proses pengujian
Manfaat (Benefit) Meningkatkan kualitas hasil pengujian
Penambahan metode baru untuk pemeriksaan MPN Coliform dan MPN E.coli, yaitu Quanti-Tray
Metode baru untuk pengujian MPN Coliform dan MPN E.coli
Mempercepat proses pengujian kurang lebih 2 hari
Hasil uji lebih cepat dan mudah
36
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Tabel 5.8 Instalasi Imunologi No 1
2
3
4
Masukan (Input) Program rujukan laboratorium (HIV, Campak)
Keluaran (Output) Peningkatan koordinasi dengan stakeholder
Hasil (Outcome) Adanya jejaring laboratorium yang baik
Program pengembangan SDM (pelatihan / seminar / simposium) Program pengembangan layanan rutin
Mutu SDM meningkat
Pengetahuan dan ketrampilan SDM meningkat Peningkatan jumlah pemeriksaan
Program PME (peserta dan penyelenggara)
- Sebagai peserta : mendapatkan hasil baik
Peningkatan jenis parameter pemeriksaan
- Sebagai penyelenggara : mampu menyelenggarak an PME dengan baik
- Peningkatan rasa percaya diri petugas laboratorium - Peserta program merasa terbantu dengan program ini
Manfaat (Benefit) Kerjasama dengan stakeholder yang berkelanjutan Peningkatan kualitas hasil pemeriksaan laboratorium
Dampak (Impact) Adanya pengembangan program
Peningkatan jumlah pemeriksaan di BBLK Surabaya - Peningkatan kemampuan petugas laboratorium - Peningkatan kapasitas sebagai penyelenggara PME
Peningkatan pendapatan BLU BBLK Surabaya - Peningkatan kualitas BBLK Surabaya - Jumlah peserta PME meningkat
Peningkatan kualitas BBLK Surabaya
Tabel 5.9 Instalasi Virologi No 1
2
Masukan (Input) Laboratorium Polio Nasional
Keluaran (Output) Pemeriksaan spesimen tinja kasus AFP untuk isolasi Virus Polio
Hasil (Outcome) Konfirmasi adanya Virus Polio Liar / Sabin atau adanya NPEV
Manfaat (Benefit) Mendukung kegiatan surveilans AFP untuk mencapai sertifikasi regional
Dampak (Impact) Meningkatkan performance BBLK Surabaya
Laboratorium Campak Nasional
Pemeriksaan spesimen urine kasus Campak untuk isolasi dan Genotyping
Informasi pemetaan tipe Virus Campak di Indonesia
Mendukung kegiatan surveilans dalam eliminasi Campak
Meningkatkan performance BBLK Surabaya
37
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
No 3
Masukan (Input) Program pengembangan laboratorium
Keluaran (Output) Training untuk pemeriksaan PCR dan Genotyping
Hasil (Outcome) Mampu melakukan pemeriksaan PCR untuk H5N1 / H1N1, Campak, Rubella, dan Genotyping Campak
Manfaat (Benefit) Peningkatan kemampuan SDM
Dampak (Impact) Peningkatan kualitas kemampuan laboratorium Virologi secara khusus dan BBLK Surabaya secara umum
Tabel 5.10 Instalasi Kimia Kesehatan No 1
2
Masukan (Input) Pelatihan Manajemen Laboratorium Pengujian Menunjang ISO 17025
Keluaran (Output) Pengetahuan manajerial laboratorium uji
Hasil (Outcome) Peningkatan pengetahuan manajerial laboratorium uji sesuai klausul ISO 17025
Manfaat (Benefit) Menunjang manajemen BBLK Surabaya agar sesuai ISO 17025
Dampak (Impact) Menambah tingkat kepercayaan customer terhadap produk jasa BBLK Surabaya.
Penambahan AAS baru (dalam rangka peremajaan) Shimadzu 7000
Kemampuan pengujian dengan metode AAS
Peningkatan kemampuan alat uji dalam hal jumlah dan waktu tunggu
Diharapkan mampu meningkatkan jumlah pengujian secara AAS dan mempersingkat waktu tunggu sampel yang akan diuji.
Uji AAS yang efisien dan efektif.
38
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Tabel 5.11 Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
2
Program validasi : - Alat terawat - Mikropipet dengan baik - Volumetrik - Volume tidak - Labu ukur berubah
Menunjang ketepatan ukuran dalam pemeriksaan
Hasil pemeriksaan akurat
3
Maintenance alat laboratorium
Bila ada trouble alat, dapat segera diperbaiki
Kegiatan pemeriksaan dapat berjalan dengan lancar
Dampak (Impact) - Umur pakai alat dapat dideteksi - Meningkatkan kepercayaan customer terhadap hasil pemeriksaan laboratorium Meningkatkan kepercayaan customer terhadap hasil pemeriksaan laboratorium Hasil pemeriksaan bisa dikeluarkan tepat waktu
4
Pelatihan validasi micropipet
Menunjang hasil pemeriksaan lebih akurat
Dapat meningkatkan kepercayaan customer
5
Pemeliharaan perpipaan sistem pengolahan IPAL
- Mempermudah perawatan - Sistem dapat berfungsi dalam keadaan darurat
Menunjang program kerja validasi micropipet tepat waktu dengan hasil yang lebih baik Kerja alat dapat lebih mudah dikontrol
Dapat menurunkan tingkat pencemaran lingkungan
Dampak langsung ke masyarakat dapat diminimalkan.
6
Pemeliharaan unit incinerator berupa penggantian tiang penyangga cerobong
- Meminimalkan keluaran asap - Memudahkan pemeliharaan
- Keluaran asap jangkauannya rendah/pendek - Penyangga lebih kuat dan bersifat permanen
Tingkat area yang terdampak polusi diameternya lebih kecil
Tingkat area yang terdampak polusi diameternya lebih kecil sehingga memudahkan pemeliharaan
No 1
Masukan (Input) Program kalibrasi alat laboratorium dan penunjang laboratorium
Keluaran (Output) Alat laboratorium dapat dimonitor kondisinya
Alat laboratorium dan penunjang laboratorium terawat dengan baik. Menambah pengetahuan dan keterampilan secara personal agar kemampuan SDM meningkat
Hasil (Outcome) Kondisi alat dapat terdeteksi sejak dini
Manfaat (Benefit) Akurasi hasil dapat dipertanggungjawabkan
39
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Tabel 5.12 Instalasi Pendidikan dan Pelatihan No 1
2
3
Masukan (Input) Bimbingan Teknis terhadap tenaga laboratorium di Provinsi Jawa Timur dan 6 BLK binaan di 6 Provinsi Luar Jawa Timur
Keluaran (Output) Terlaksananya bimbingan teknik
Diklat Internal (PKL dan Magang)
Diklat Terpadu Lintas Program
Hasil (Outcome) - SDM mampu melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi
Manfaat (Benefit) - Meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan laboratorium binaan
Dampak (Impact) - Bagi laboratorium binaan mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat - Meningkatkan kualitas laboratorium binaan baik aspek teknis dan non teknis
- Identifikasi permasalahan yang dihadapi laboratorium binaan
- Menemukan solusi permasalahan teknis dan non teknis yang dihadapi laboratorium binaan
- Intern : Menambah pendapatan BLU dan promosi BBLK Surabaya
- Intern : Pendapatan BLU bertambah serta mempromosikan BBLK Surabaya pada instansi lain
- Intern : Membantu pencapaian target pendapatan BLU serta BBLK Surabaya lebih dikenal masyarakat luas
- Intern : Meningkatnya kesejahteraan pegawai karena penambahan pendapatan BLU serta meningkatnya wawasan masyarakat tentang peran dan kemampuan BBLK Surabaya
- Ekstern : Meningkatk an ketrampilan SDM peserta
- Ekstern : SDM mampu melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi
- Ekstern : SDM mampu melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi
- Ekstern : Mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat (untuk peserta magang) dan menambah wawasan untuk persiapan memasuki dunia kerja (untuk peserta PKL)
Pelatihan peningkatan SDM : - TBC
SDM bisa melaksanakan pemeriksaan : - TBC
- Meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan TBC
Mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat untuk TBC
40
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan R.I. yang berada di Jawa Timur, memberikan pelayanan untuk pemeriksaan sampel klinik maupun sampel non klinik. Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan kinerja pelayanan adalah melalui kegiatan sebagai berikut : 1) Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat, Perorangan dan Lingkungan Kegiatan dalam pelayanan ini antara lain : Pelayanan Laboratorium Klinik dan Laboratorium Kesehatan Masyarakat Pelayanan pemeriksaan laboratorium klinik dan laboratorium kesehatan masyarakat dilaksanakan untuk melayani permintaan dari : Rumah Sakit Pemerintah Rumah Sakit Swasta Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten Dokter praktek swasta Puskesmas Perorangan/Lain-lain Rujukan wilayah Industri Instansi Pemerintah lain Lain-lain Kegiatan pelayanan laboratorium pada Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya digolongkan sebagai berikut : 1. Instalasi Patologi a. Laboratorium Kimia Klinik b. Laboratorium Hematologi 2. Instalasi Mikrobiologi 3. Instalasi Bakteriologi Sanitasi 4. Instalasi Virologi 5. Instalasi Imunologi 6. Instalasi Kimia Kesehatan 7. Instalasi Penunjang Medik a. Radiologi Diagnostik d. USG e. Treadmill b. Electrocardiography (ECG) f. Audiometri c. Patologi Anatomi
41
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
8.
Instalasi Media Reagensia dan Hewan Percobaan a. Laboratorium Media Reagensia Laboratorium Media dan Reagensia membuat bermacam-macam media siap pakai untuk memenuhi kebutuhan di lingkungan Instalasi Mikrobiologi dan Bakteriologi Sanitasi. Berdasarkan fungsi Media dan Reagensia, macam-macam media serta jumlah pembuatan media tahun 2013 sebagai berikut :
Tabel 5.13 Rekapitulasi Pembuatan Media dan Reagensia di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun 2013 No 1
2
3
4
5
6
Jenis Media & Reagensia Media Transport Amies/Cary & Blair btl. Media Pertumbuhan/ Media Enriched Bouillon/Nutrient Broth Blood agar Trypticase Soy Broth/TSB Letheen Untuk pengecatan Gram Cristal Violet Media Biakan Dasar Bouillon/Nutrient Agar ml Media untuk Toxigenik kuman Difteri ELEK Media Selektif BGLB Livental agar tabung T C B S agar Thayer martin agar Manitol Salt agar SS agar XLD agar E. coli broth I Hoyle Medium Crom Agar
Jumlah
No 7
166
btl.
11.611 3.155 1.265 235
tb. pl. tb. kl.
3
8
kl. 9
3.375
pl. 10
107
Pl. 11
9.082 653 294 90 416 224 418 3.685 3.900 220
tb. tb. pl. pl. pl. pl. pl. tb. pl. pl.
Jenis Media & Reagensia Media Differential CLED/Brolacin E M B Agar Plate KIA (Kligger Iron Agar) Lactose Broth I Lactose Broth III Mac Conkey Media Penyimpan Bakteri Stock culture BHIB / HIB Btl. BHI/TSB glyserol Reagensia untuk media TB Skim Milk Media Test Kepekaan untuk TB LJ LJ Sens Media dan Reagensia Uji Biokimia Air pepton Simon citrat agar Gula-gula biasa Lysine MIU Urea agar VP / MR D Nase agar Bile esculin
Jumlah
799 2.419 2.333 9.865 6.000 3.613
pl. pl. tb. tb. tb. pl.
45 328 6
tb. btl. kl.
6
kl.
25.651 16.883
bt. bt.
733 1.222 3.310 384 711 1.393 980 35 100
tb. tb. tb. tb. tb. tb. tb. pl. tb.
42
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
No 12
13
14
15
Jenis Media & Reagensia Media Enrichment/Pemupuk Gall medium btl. Pepton alkali 1 % Pepton alkali 10 % Selenite broth Fluid thioglyc. medium NaCl broth Columbia Medium
Jumlah
16 500 550 1 6.400 785 650 1.424
btl. btl. kl. btl. tb. btl. pl.
Media khusus untuk Staphylococcus aureus MSA (Manitol Salt Agar)
399
pl.
Media untuk Screening tes Nitrat reagent Tiensdal Medium Tiensdal Medium
2 110 110
kl. pl. pl.
Media Biakan Jamur Saboroud agar plate/PDA Saboroud agar
No
17
Jumlah
126 12 22
kl. kl. kl.
Gula2 untuk mengetahui Varian Difteri Gula - gula diphtheriae
4
kl.
Reagensia Pengecatan Neisser A Neisser B Neisser C Air fuchsin Lugol HCl alkohol 3% Carbol fuchsin Methylene Blue
3 3 3 6 4 6 6 6
kl. kl. kl. kl. kl. kl. kl.
1.701
pl.
PZ / NaCl 0,9 %
19 pl. tb.
Reagensia Pengenceran Phosphat buffer aq. Phosphat buffer saline phenol
18
120 1.101
Jenis Media & Reagensia
Media Test Kepekaan M H agar
Jumlah
123.900
Sumber : Instalasi Media Reagensia dan Hewan Percobaan BBLK Surabaya, 2013
b. Laboratorium Hewan Percobaan Laboratorium Hewan Percobaan bertujuan memelihara dan menyiapkan hewan yang diperlukan untuk menunjang pemeriksaan laboratorium. Instalasi yang membutuhkan hewan percobaan antara lain : - Media Reagensia - Imunologi - Mikrobiologi - Kimia Kesehatan
43
kl
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Hewan-hewan yang dipelihara dan diperlukan untuk menunjang pemeriksaan laboratorium sebagai berikut : 1. Domba Pengambilan darah domba setiap kali pengambilan + 300 – 400 ml. Darah tersebut diperlukan untuk : - Membuat media di Instalasi Media Reagensia - Pemeriksaan laboratorium di Instalasi Imunologi - Pemeriksaan laboratorium di Instalasi Kimia Kesehatan 2. Kelinci Pengambilan darah kelinci setiap kali pengambilan + 20 ml. Darah, serum, plasma kelinci diperlukan untuk : - Membuat media di Instalasi Media Reagensia - Pemeriksaan laboratorium di Instalasi Imunologi dan Mikrobiologi 3. Angsa Pengambilan darah angsa setiap kali pengambilan ± 20 ml. Darah angsa hanya diperlukan untuk pemeriksaan laboratorium di Instalasi Imunologi. Sebagai upaya penyiapan hewan-hewan yang sehat, dilakukan pemantauan dengan cara sebagai berikut : 1. Mengatur pola/menu makan masing-masing hewan 2. Menjaga kebersihan kandang-kandang hewan 3. Melakukan peremajaan hewan-hewan yang ada 4. Memberi pengobatan untuk hewan-hewan yang tidak sehat dan pemberian vitamin untuk domba.
44
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
9.
Instalasi Sterilisasi Instalasi Sterilisasi menerima limbah sisa sampel media maupun alat-alat gelas yang telah digunakan untuk pemeriksaan dari semua Instalasi. Instalasi Sterilisasi bertanggung jawab terhadap kebersihan dan sterilitas jas laboratorium dan alat-alat gelas yang telah dipakai di laboratorium serta penanganan/pengolahan limbah dari Instalasi, baik melalui sterilisasi basah maupun kering. Untuk kegiatan di Instalasi Sterilisasi, baik penerimaan limbah sisa sampel, pencucian dan sterilisasi alat gelas, jas laboratorium, hingga distribusi ke Instalasi pengguna dicatat dan dilaporkan tiap bulan. Berikut rincian kegiatan pencucian dan sterilisasi tahun 2013 : Tabel 5.14 Kegiatan
Pencucian
dan
Sterilisasi
Peralatan
Laboratorium Tahun 2013
No.
Jenis Peralatan Laboratorium
Jumlah
1.
Jas Laboratorium
1.103 buah
2.
Botol LJ (Mc Cartney)
3.
Plate
26.775 buah
4.
Tabung
74..213 buah
5.
Botol
21.465 buah
6.
Pipet
22.162 buah
7.
Kolf
5.351 buah
8.
Specimen carrier
1.115 buah
9.
Ice pack
2.808 buah
10.
Rak plastik, container plastik, rak stainless steel, rak tabung
4.322 buah
111.003 buah
Sumber : Instalasi Sterilisasi BBLK Surabaya, 2013
45
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Secara keseluruhan, jumlah pemeriksaan laboratorium dan penunjang medik di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 7,95% dibanding tahun 2012 (260.636 pemeriksaan tahun 2012 menjadi 239.925 pemeriksaan tahun 2013). Berikut ini rincian jumlah pemeriksaan laboratorium dan penunjang medik tahun 2012 dan 2013 : Tabel 5.15 Rekapitulasi Jumlah Pemeriksaan Laboratorium dan Penunjang Medik Tahun 2012 dan 2013 Jumlah No.
Pemeriksaan
Tahun 2012
Tahun 2013
% Kenaikan / Penurunan
A.
Laboratorium
1.
Hematologi
26.107
28.975
10,99%
2.
Kimia Klinik
66.312
68.773
3,71%
3.
Mikrobiologi
93.346
70.468
-24,51%
4.
Virologi
1.501
1.424
-5,13%
5.
Bakteriologi Sanitasi
13.708
12.283
-10,40%
6.
Imunologi
17.776
16.642
-6,38%
7.
Kimia Kesehatan
40.113
39.513
-1,50%
8.
Patologi Anatomi
98
49
-50,00%
258.961
238.127
-8,05%
1.029
986
-4,18%
Jumlah Pemeriks. Lab. B.
Penunjang Medik
1.
Radiologi Diagnostik
2.
ECG
594
551
-7,24%
3.
USG
31
144
364,52%
4.
Treadmill
3
48
1500,00%
5.
Audiometri
18
69
283,33%
1.675
1.798
7,34%
260.636
239.925
-7,95%
Jumlah Pemeriks. Penunj. Medik TOTAL
Sumber : Data Jumlah Pemeriksaan Pelayanan dan Penunjang Program BBLK Surabaya, 2012 – 2013
Dari tabel di atas dapat dilihat Instalasi yang mengalami peningkatan jumlah pemeriksaan yaitu Instalasi Patologi dan Penunjang Medik. Tabel berikut menunjukkan capaian kinerja pelayanan pada masing-masing Instalasi dalam pendapatan Badan Layanan Umum tahun 2012 dan 2013 : 46
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Tabel 5.16 Pendapatan Badan Layanan Umum Tahun 2012 dan 2013 per-Instalasi di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
No 1
Uraian
Pencapaian TA 2012 (dalam rupiah)
Pencapaian TA 2013 (dalam rupiah)
% Kenaikan / Penurunan
Patologi Klinik : a. Hematologi
153.899.000
181.960.000
18,23%
b. Kimia Klinik
1.035.996.000
1.094.168.800
5,62%
2
Mikrobiologi
914.475.000
1.027.361.100
12,34%
3
Imunologi
684.058.600
831.438.700
21,54%
4
Kimia Kesehatan
1.209.003.100
1.185.428.511
-1,95%
5
Sanitasi Patologi Anatomi ( Pap Smear ) Radiologi Diagnostik
735.311.500
827.820.000
12,58%
3.240.000
5.880.000
81,48%
70.395.000
78.835.000
11,99%
31.960.000
30.195.000
-5,52%
4.140.000
6.900.000
66,67%
6 7
9
Electrocardiography (ECG) Audiometri
10
Treadmill
1.140.000
18.240.000
1500,00%
11
USG
9.975.000
47.725.000
378,45%
12
Media
91.912.258
90.754.500
-1,26%
13
Diklat
496.489.000
240.724.000
-51,51%
14
Sarana/Sewa Ruang
4.500.000
1.000.000
-77,78%
15
Limbah Pendapatan jasa lembaga keuangan
140.001.600
191.815.000
37,01%
55.813.382
88.224.915
58,07%
5.642.309.440
5.948.470.526
5,43%
8
16
Total Pendapatan BLU
Sumber : Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan BBLK Surabaya, 2012-2013
Dari tabel tersebut dapat dilihat hampir semua Instalasi mengalami peningkatan Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) dengan rata-rata kenaikan sebesar 5,43%. Bila dibandingkan dengan target dalam Rencana Strategis, realisasi pelayanan pemeriksaan laboratorium dan pendapatan BLU Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun 2012-2013 dapat dilihat dalam tabel berikut :
47
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Tabel 5.17 Target dan Realisasi Pelayanan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun 2010-2013 Berdasarkan Renstra 2010 Instalasi
Target
Realisasi
2011 % Capaian
Target
2012
Realisasi
% Capaian
Target
2013
Realisasi
% Capaian
Target
Realisasi
% Capaian
Hematologi
29.928
28.536
95%
35.913
28.226
79%
43.096
26.107
61%
34.350
28.975
84%
Kimia Klinik
67.958
67.351
99%
81.550
73.998
91%
97.859
66.312
68%
87.248
68.773
79%
226%
38.817
223%
46.580
204%
122.817
Mikrobiologi Virologi
32.347
71.523 1.509
85.166 1.421
93.346 1.501
70.468 1.424
59%
Bakteriologi Sanitasi
21.565
11.400
53%
25.877
19.643
76%
31.053
13.708
44%
18.035
12.283
68%
Imunologi
28.414
14.706
52%
34.097
15.319
45%
40.916
17.776
43%
23.388
16.642
71%
Kimia Kesehatan
55.588
38.417
69%
66.706
45.596
68%
80.048
40.113
50%
52.778
39.513
75%
Patologi Anatomi
75
506
675%
90
82
91%
108
98
91%
129
49
38%
Radiologi Diagnostik
701
938
134%
842
1.157
137%
1.010
1.029
102%
1354
986
73%
ECG
468
519
111%
561
664
118%
674
594
88%
781
551
71%
300
31
10%
280
144
51%
180
3
2%
66
48
73%
24
69
288%
341.250
239.925
70%
USG
180
Treadmill Audiometri Total
18 237.044
235.405
99%
284.633
271.272
95%
341.824
260.636
76%
Sumber : Rencana Strategis Tahun 2009-2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Jumlah pelayanan mengalami peningkatan pada tahun 2011 namun menurun pada tahun 2012 dan 2013. Dilihat dari persentase capaian terhadap target mengalami penurunan dari tahun 2010 sampai dengan 2013. Namun dari realisasi pendapatan terus meningkat sebagaimana dapat dilihat dari tabel berikut : 48
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Tabel 5.18 Target dan Realisasi Pendapatan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun 2010-2013 Berdasarkan Renstra 2010 Instalasi Target
Realisasi
2011 % Capaian
Target
Realisasi
2012 % Capaian
Target
2013
Realisasi
% Capaian
Target
Realisasi
% Capaian
Hematologi
138.364.205
146.445.750
106%
191.447.452
148.706.000
78%
256.023.082
153.899.000
60%
203.019.616
181.960.000
90%
Kimia Klinik
537.337.222
725.330.170
135%
753.498.841
915.635.420
122%
989.871.214
1.035.996.000
105%
1.366.659.370
1.094.168.800
80%
Mikrobiologi
513.419.491
517.933.100
101%
715.010.378
696.497.000
97%
939.042.292
914.475.000
97%
1.206.351.982
1.027.361.100
85%
Bakteriologi Sanitasi
770.129.237
561.716.100
73%
1.072.515.567
970.941.950
91%
1.408.563.439
735.311.500
52%
970.004.085
827.820.000
85%
Imunologi
447.842.393
475.239.950
106%
629.669.437
620.592.500
99%
825.749.925
684.058.600
83%
902.392.573
831.438.700
92%
Kimia Kesehatan
1.178.632.118
714.425.100
61%
1.653.910.438
907.074.987
55%
2.158.417.304
1.209.003.100
56%
1.594.885.903
1.185.428.511
74%
Patologi Anatomi
2.269.625
25.817.500
1138%
3.140.364
6.470.000
206%
4.118.032
3.240.000
79%
7.901.708
5.880.000
74%
26.750.740
31.960.000
119%
42.160.813
30.195.000
72%
36.858.709
103.016.000
279%
50.999.505
92.542.000
181% 40.126.110
70.395.000
175%
92.863.280
78.835.000
85%
5.461.382
6.900.000
126%
ECG Radiologi Diagnostik Audiometri
4.140.000
Treadmill USG
45.058.018
35.809.477
1.140.000
3%
1.503.858
18.240.000
1213%
82.063.385
9.975.000
12%
83.158.764
47.725.000
57%
Media
251.874.000
77.512.500
91.912.258
121.248.295
90.754.500
75%
Magang/PKL/ Pelatihan
201.767.500
187.942.000
496.489.000
660.891.849
240.724.000
36%
Sarana/Sewa Ruang
10.007.500
15.975.000
4.500.000
110.811.500
138.333.500
140.001.600
Limbah Pendapatan jasa lembaga keuangan Total Pendapatan BLU
1.000.000 184.686.522
55.813.382
3.624.853.000
3.844.384.170
106%
5.115.250.000
4.778.222.857
93%
6.766.535.000
5.642.309.440
Sumber : Rencana Strategis Tahun 2009-2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
49
191.815.000
104%
88.224.915
83%
7.443.190.000
5.948.470.526
80%
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Realisasi kegiatan pelayanan laboratorium dan penunjang medik tahun 2013 dapat dilihat pada grafik di bawah ini : Gambar 5.1 Persentase Realisasi Kegiatan Pelayanan Laboratorium dan Penunjang Medik Menurut Parameter Tahun 2013
Sumber : Data Jumlah Pemeriksaan Pelayanan dan Penunjang Program BBLK Surabaya, 2013
Berdasarkan grafik di atas, persentase terbesar realisasi pemeriksaan laboratorium dan penunjang medik tahun 2013 adalah pemeriksaan Mikrobiologi (29,37%) dan Kimia Klinik (28,66%)
50
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Sedangkan realisasi pendapatan BLU per-Instalasi dapat dilihat pada grafik berikut : Gambar 5.2 Persentase Realisasi Pendapatan BLU Per-Instalasi Tahun 2013
Sumber : Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan BBLK Surabaya, 2013
Berdasarkan grafik di atas, persentase terbesar realisasi pendapatan BLU tahun 2013 diperoleh Instalasi Patologi Klinik (21,98%) dan Kimia Kesehatan (20,24%). Berikut grafik kunjungan pelanggan/pasien laboratorium klinik dan laboratorium kesehatan masyarakat berdasarkan asal instansi pada tahun 2013 :
51
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Gambar 5.3 Kunjungan Pasien Laboratorium Klinik dan Laboratorium Kesehatan Masyarakat Berdasarkan Asal Instansi Tahun 2013
Sumber : Instalasi Penerimaan, Pengambilan Sampel & Penyerahan Hasil BBLK Surabaya, 2013
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 2013, kunjungan pelanggan/pasien laboratorium klinik dan laboratorium kesehatan masyarakat terbanyak berasal dari Perorangan/Lain-Lain sejumlah 7.812 kunjungan (29,76%). Sedangkan kunjungan pelanggan/pasien laboratorium klinik dan laboratorium kesehatan masyarakat berdasarkan kelompok umur tahun 2013 dapat dilihat pada grafik berikut :
52
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Gambar 5.4
Kunjungan Pasien Laboratorium Klinik dan Penunjang Medik Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2013
Sumber : Instalasi Penerimaan, Pengambilan Sampel & Penyerahan Hasil BBLK Surabaya, 2013
Berdasarkan kelompok umur, kunjungan pasien laboratorium klinik dan penunjang medik terbanyak pada kelompok umur 20-44 tahun sejumlah 5.573 kunjungan (32,84%).
2) Pelayanan Rujukan Laboratorium dan Pencegahan - Pemberantasan Penyakit Kegiatan ini meliputi pelayanan laboratorium rujukan, surveilans dan Kejadian Luar Biasa (KLB), yang terdiri dari pelayanan pemeriksaan sebagai berikut :
53
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
a. Instalasi Mikrobiologi 1. Pemeriksaan Tuberkulosis ( TBC ) Tabel 5.19 Pemeriksaan TB dan Hasil Positif TB Menurut Asal Spesimen (Mikroskopis s/d Desember 2013, Positif kultur s/d September 2013)
No
Instansi
Jumlah Spesimen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
RS. Dr. Soetomo Puskesmas RS Kab./Kota RS Syaiful Anwar RSUP Jember RSUP Sanglah BP4/RS Paru RSAL BBLK Surabaya RS. Swasta Lain-2/APS Lab. Swasta UGM Yogyakarta BLK Banjarmasin BLK Palu BBLK Makassar BBLK Jakarta BLK Samarinda BPK Palu
20
BLK Lombok
21
BLK Ambon
22
BKPM Ambon
23
BLK Mataram
4
24 25
BLK Gorontalo RSUD Prov. Sultra
26
RSUD Sulteng
27
Pewarnaan Ziehl Nelsen Positif
Negatif
Jumlah Pemeriksaan Kultur *)
Kultur Positif **)
2.161 229 55 568 88 221 68 11 1 189 122 337 4 10 6 11 3 2 2
756 97 14 124 0 161 17 0 0 45 35 79 3 7 3 10 3 2 2
7
3
2.212 270 66 620 88 1 69 16 21 230 463 351
1.041 160 19 305 70 1 16 6 7 47 160 71
1.171 110 47 315 18 0 53 10 14 183 303 280
2
0
2
2
2
0
61
18
43
24
4
129
17
112
169
17
2
2
4
0
Kepekaan Lini 1 Jml Pos Pem 486 261 71 40 51 13 83 32 25 0 178 127 68 17 11 0 1 0 178 39 120 34 169 52 4 3 10 8 7 4 10 9 3 3 2 2 2 2 7
Lini 2 Jml Pos Pem 147 100 0 0 0 0 12 5 0 0 7 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3
0
0
24
4
0
0
169
17
0
0
4
0
0
0
1 0
1 0
1 0
0 0
0 0
2
0
2
1 2 1
1
0
0
0
0
Puslitbang Jakarta (SPTB)
2.754
66
2.688
2.754
0
0
0
0
0
JUMLAH :
7.361
2.008
5.353
7.050
1.384
1.684
671
175
118
Keterangan : *) Jumlah pemeriksaan kultur s.d Desember 2013 = 7.050 **) Jumlah kultur positif s.d September 2013 = 1.384
Sumber : Laboratorium TBC BBLK Surabaya, 2013
54
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Tabel 5.20 Hasil pemeriksaan Tes Kepekaan terhadap Obat Anti Tuberkulosis Lini I (Januari – September 2013) dengan sampel PMDT dan Sentinel Resisten terhadap Obat Anti Tuberkulosis Lini I No
Instansi S
I
R
E
IR
IR E
IR S
IR ES
IE
IS
IE S
R E
R S
R E S
E S
SENS I
M O T T
A m
O f l
K a n
SENS II
1
RS Dr. Soetomo
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
6
0
0
0
0
2
RS Kabupaten
0
0
1
0
3
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
5
4
0
0
0
0
3
BLK Samarinda
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
4
Puskesmas
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
5
BLK Mataram
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
6
BLK Palu
0
1
2
0
0
1
0
2
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
7
BP4
0
2
0
0
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10
1
0
0
0
0
8
RSUP Sanglah
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
36
7
0
0
0
0
9
BLK Banjar
0
0
0
0
3
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
2
0
0
0
5
10
BLK Makasar
0
0
0
0
0
0
1
0
0
2
1
0
0
0
1
0
3
0
0
0
0
11
BLK Jakarta
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
12
BKPM Ambon
1
1
1
1
1
2
1
0
0
0
0
0
1
0
0
8
2
0
0
0
1
13
Lab. Swasta
2
3
0
0
5
3
0
2
0
1
1
0
0
0
0
44
2
0
0
0
0
14
RS Swasta
1
3
1
0
6
2
0
4
0
0
0
0
0
0
0
27
7
0
0
0
0
15
Lain-lain
0
5
0
0
1
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
19
4
0
0
0
0
Jumlah
5
16
5
2
25
15
2
11
0
3
3
0
1
0
1
160
40
0
1
0
7
PMDT 1
RS Dr. Soetomo
8
19
7
9
36
29
9
23
2
6
4
0
2
0
0
109
6
3
13
2
153
2
RS Syaiful Anwar
2
4
4
1
5
5
0
3
1
0
1
1
0
0
0
32
0
0
0
3
19
3
RSUP Sanglah
5
3
5
1
0
1
2
2
0
2
0
0
0
0
0
19
5
0
0
2
9
4
UGM Jogyakarta
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
5
RSP Jember
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
0
6
BLK Kendari
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
Jumlah
15
26
16
11
41
35
11
28
3
8
5
1
2
0
0
161
11
3
13
7
182
SENTINEL 1
RS Dr. Soetomo
1
7
1
0
0
1
0
1
0
2
1
0
0
0
0
76
0
0
0
0
0
2
Puskesmas
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
54
0
0
0
0
0
3
RSUP Sanglah
4
5
1
1
0
2
0
0
0
1
0
0
0
0
0
64
3
0
0
0
0
Jumlah
6
13
2
1
1
3
0
1
0
4
2
0
0
0
0
194
3
0
0
0
0
26
55
23
14
67
53
13
40
3
15
10
1
3
0
1
515
54
3
14
7
189
TOTAL
Keterangan : S : Streptomycin I : INH R : Rifampycin E : Ethambutol MOTT : Mycobacterium Other Than Tuberculosis Sumber : Laboratorium TBC BBLK Surabaya, 2013
55
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Berdasarkan tabel hasil tersebut didapatkan sebagai berikut : Multi Drug Resistance (MDR) = (173/1.106) X 100% = 15,6 % Sensitif terhadap OAT = (515/1.106) X 100% = 46,6 % MOTT = ( 54/1.106 ) X 100% = 4,88 % Keterangan : MDR = Resisten terhadap Obat Anti Tuberculosis INH dan Rifampycin
Pemeriksaan Tes Kepekaan terhadap Obat Anti Tuberculosis (OAT) sejumlah 1.106 sampel, 173 Multi Drug Resistance (MDR) terutama resisten terhadap obat Izoniazid dan Rifampycin atau Izoniazid dan Rifampycin dengan obat TB lainnya yang termasuk dalam MDR pada tabel di atas (SIRE, SIR, IRE, IR). Hasil pemeriksaan yang MDR didapatkan dari : -
Dr. Soetomo = RS Syaiful Anwar = RS Swasta = Lab. Swasta = RSUP Sanglah = RS Kab. = BP4 = Puskesmas =
100 13 12 10 9 5 3 1
-
BLK Banjarmasin BKPM Ambon BLK Palu BBLK Jakarta BBLK Makasar BLK Samarinda BLK Mataram Lain-lain
= = = = = = = =
5 4 3 1 1 1 1 4
MOTT adalah Mycobacterium selain Mycobacterium tuberculosis, ditemukan 54 sampel dalam bulan Januari s.d. September 2013. Tabel 5.21 Hasil Pemeriksaan Tes Kepekaan Obat Anti Tuberkulosis Lini II (Januari – September 2013) Resisten terhadap Obat Anti Tuberkulosis Lini II No
Instansi Ami
Ofl
Kan
AO
AK
OK
AOK
Sensitif terhadap Lini II
1
RS Dr. Soetomo
3
13
2
153
2
RS Syaiful Anwar
0
0
3
19
3
RSUP Sanglah
0
0
2
9
4
UGM Jogyakarta
0
0
0
1
5
BLK Samarinda
0
1
0
1
6
BLK Banjarmasin
0
0
0
5
7
BKPM Ambon
0
0
0
1
3
14
7
Jumlah
0
Jumlah Seluruhnya Sumber
0
0
0
189
189
: Laboratorium TBC BBLK Surabaya, 2013
56
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Keterangan Ami : Ofl : Kan :
: Amikacin Ofloxacin Kanamicin
Pemeriksaan terhadap Obat Anti Tuberculosis (OAT) Lini kedua (Second Line) dilaksanakan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya mulai Januari s.d. September 2013, terdiri dari pasien rutin dari Balai Laboratorium Kesehatan Banjarmasin dan pasien PMDT dari RSU Dr. Soetomo. Pasien yang resisten terhadap Amikacin 3 pasien, Ofloxacin sejumlah 14 pasien, Kanamicin sejumlah 7 pasien dan sensitif terhadap Lini II sejumlah 189 pasien. Pada tahun 2013 telah dilaksanakan pemeriksaan TBC yang spesimennya berasal dari berbagai instansi dengan rincian sebagai berikut : 1) Pemeriksaan Rutin Pemeriksaan mikroskopis dengan teknik Pewarnaan Ziehl Neelsen
Dari 7.361 spesimen yang diterima untuk pemeriksaan BTA, 2.008 spesimen (27.28%) dinyatakan sebagai BTA positif. Pemeriksaan kultur TBC
Dari 7.050 spesimen yang diterima s.d Desember 2013, 1.384 spesimen (47,63%) dari 2.906 spesimen dinyatakan sebagai kultur TBC positif (hasil pembacaan s.d September 2013), sedangkan 2.760 spesimen masih dalam proses pembacaan hasil. Permintaan
pemeriksaan untuk Tes Kepekaan sejumlah 1.859 spesimen. Sedangkan yang diperiksa s.d September 2013 sejumlah 1.106 spesimen berdasarkan pertumbuhan kultur dan kiriman isolat dari instansi laboratorium di luar Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya. Pemeriksaan Tes Kepekaan umumnya digunakan untuk memantau resistensi obat pada penderita yang sudah diberikan terapi.
Untuk semua teknik pemeriksaan di atas, jumlah spesimen terbanyak berasal dari RSU Dr. Soetomo Surabaya.
57
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
2. Pemeriksaan Difteri Sebagai salah satu laboratorium pemeriksa Difteri di Indonesia sejak tahun 1976, Maka mulai tahun 2011 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya sudah mempunyai kemampuan pemeriksaan difteri sesuai standar WHO yaitu mulai kultur kuman, penentuan varian & toxigenicity. Hal ini dapat dilakukan karena pada bulan Juli 2011, Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya mendapat pelatihan pemeriksaan Difteri dari WHO Collaborating Center for Diphteriae, Health Protection Agency, United Kingdom bekerja sama dengan WHO South East Asia Regional Office, New Delhi, India. Pelatihan tersebut juga diikuti oleh peserta dari BBLK Makassar, BBLK Jakarta, BLK Banjarmasin, BLK Samarinda dan Badan Litbangkes Jakarta. Sejak Juli 2011 setelah pelatihan tersebut, Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya melakukan pemeriksaan isolasi, identifikasi dan toksigenitas sesuai standar WHO Manual for The Laboratory Diagnosis of Diphteriae. Pada bulan Oktober 2012 WHO Collaborating Center for Diphteriae, Health Protection Agency, United Kingdom bekerja sama dengan WHO South East Asia Regional Office, New Delhi, India kembali memberikan pelatihan mengenai Clinical, Epidemiological and Microbiological Characterisation of Diphtheriae and Related Infections in Indonesia. Pelatihan Tenaga teknis ini diikuti oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya, BBLK Makassar, BBLK Jakarta, Badan Litbangkes Jakarta, sedangkan workshop Clinical & Epidemiology diikuti oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya, Badan Litbangkes, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dirjen BUK (Direktorat BPPM & SK), Dirjen P2PL (Subdit Surveilans & Respon KLB), BBTKL Surabaya, Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya/UNAIR. Dari hasil pelatihan tersebut diharapkan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya mampu melakukan Pemeriksaan lebih lanjut (epidemiologi molekuler) untuk menentukan karakteristik dari masing masing varian diphtheria di Indonesia sehingga dapat dipakai dalam mengambil kebijakan untuk penanggulangan KLB difteri lebih lanjut. Kendala yang dihadapi oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya dalam melaksanakan pemeriksaan molekuler epidemiologi adalah alat-alat dan reagen yg belum tersedia secara lengkap sehingga diharapkan 58
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
pada tahun 2013 bisa mendapatkan bantuan atau pengadaan dari DIPA Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya. Karena kemampuan Balai Besar Laboratorium Kesehatan/Balai Laboratorium Kesehatan di Indonesia (selain Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya) dalam pemeriksaan Difteri belum semuanya sesuai standar WHO, maka selain melakukan pemeriksaan KLB Difteri dari Provinsi Jawa Timur, pada tahun 2011-2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya juga menerima spesimen dari luar Provinsi Jawa Timur yaitu Provinsi Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Nanggro Aceh Darussalam, Sumatera Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Yogyakarta dan Nusa Tenggara Barat. Semua Provinsi tersebut di atas telah terkonfirmasi adanya C. diphteriae varian mitis toxigenic, C. diphteriae varian gravis toxigenic serta C. diphteriae varian belfanti non toxigenic. Dari 29 kabupaten dan 9 kota di Provinsi Jawa Timur, pemeriksaan kultur KLB Difteri pada Januari s.d Desember 2013 di BBLK Surabaya didapatkan total sebagai berikut : 1. Kasus yang diambil spesimen dan diperiksakan sebanyak 655 kasus (171 dari RSU Dr. Soetomo), sebanyak 40 kasus (6 dari RSU Dr. Soetomo) positif C. diphtheriae atau 6,56% dari total kasus diperiksa, sebanyak 40 kasus positif toxigenic (6 dari RSU Dr. Soetomo) atau 93,02% dari total kasus diperiksa yang positif C. diphtheriae). 2. Kontak yang diambil spesimen dan diperiksakan sebanyak 4.170 kontak (153 dari RSU Dr. Soetomo), sebanyak 26 kontak (3 dari RSU Dr. Soetomo) positif C. diphtheriae atau 0,62% dari total kontak diperiksa, sebanyak 19 kontak positif toxigenic atau 73,08% dari total kontak yang positif C. diphtheriae.
59
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Berikut Laporan Pemeriksaan Spesimen Kasus Difteri Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya menurut Kabupaten / Kota di Jawa Timur periode 1 Januari s.d 31 Desember 2013 : Tabel 5.22 Laporan Pemeriksaan Spesimen Kasus KLB Difteri Menurut Kabupaten / Kota di Jawa Timur periode 1 Januari s.d 31 Desember 2013 No
Kab/Kota
Positif
Negatif
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kab. Gresik Kab. Sidoarjo Kab. Mojokerto Kab. Jombang Kab. Bojonegoro Kab. Tuban Kab. Lamongan Kab. Madiun Kab. Ngawi Kab. Magetan Kab. Ponorogo Kab. Pacitan Kab. Kediri Kab. Nganjuk Kab. Blitar
0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 2 0 1
27 32 14 16 9 2 5 9 2 9 3 3 12 7 17
27 32 14 17 10 2 5 9 2 9 4 3 14 7 18
16
Kab. Tulungagung
2
48
50
17 18 19 20 21
Kab. Trenggalek Kab. Malang Kab. Pasuruan Kab. Probolinggo Kab. Lumajang
0 0 1 0 0
12 1 3 10 24
12 1 4 10 24
22
Kab. Bondowoso
4
10
14
23
Kab. Situbondo
1
14
15
24
Kab. Jember
5
29
34
25 26 27
Kab. Banyuwangi Kab. Pamekasan Kab. Sampang
0 0 0
9 9 12
9 9 12
Varian
Mitis=1 Mitis=1
Gravis=1 Mitis=2 Mitis=1
Toxigenic 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 2 0 1
Mitis=1, Gravis=1
1
Gravis=1
0 0 1 0 0
Mitis=1, Gravis=3 Mitis=1 Mitis=2, Gravis=3
4 1 5
Keterangan
Mitis Tox=1 Mitis Tox=1
Gravis Tox=1 Mitis Tox=2 Mitis Tox=1 Mitis Tox=1, Gravis Non Tox=1
Gravis Tox=1
Mitis Tox=1, Gravis Tox=3 Mitis Tox=1 Mitis Tox=2, Gravis Tox=3
0 0 0
60
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
No
Kab/Kota
Positif
Negatif
Total
Varian
Toxigenic
Keterangan
28
Kab. Sumenep
4
6
10
Mitis=4
4
29
Kab. Bangkalan
14
70
84
Mitis=14
13
30
Kota Surabaya
4
112
116
31 32 33 34
Kota Madiun Kota Probolinggo Kota Blitar Kota Kediri
1 0 0 0
29 2 11 14
30 2 11 14
Mitis Tox=4 Mitis Tox=13, Mitis Non Tox=1 Mitis Tox=3, Gravis Tox=1 Mitix Tox=1
35
Kota Mojokerto
1
17
18
36 37 38
Kota Malang Kota Pasuruan Kota Batu
0 0 0
0 2 1
0 2 1
0 0 0
43
612
655
40
TOTAL
Mitis=3, Gravis=1 Mitis=1
Gravis=1
4 1 0 0 0 0
Gravis Non Tox=1
Sumber : Instalasi Mikrobiologi BBLK Surabaya, 2013
Kabupaten/Kota terbanyak ditemukan kasus positif C. diphtheriae adalah Kab. Bangkalan (14 kasus dari 84 kasus diperiksa/16,67%), Kab. Jember (5 kasus dari 34 kasus diperiksa/14,71%), Kab. Sumenep (4 kasus dari 10 kasus diperiksa/40%), dan Kab. Bondowoso (4 kasus dari 14 kasus diperiksa/28,57%). Dari kasus yang positif C. diphtheriae, sebanyak 3 kasus ditemukan dari swab hidung, 32 kasus ditemukan dari swab tenggorok, dan 8 kasus ditemukan dari kedua swab hidung dan tenggorok. Pengiriman jumlah kasus diperiksa terbanyak adalah Kab. Bangkalan (84 kasus), Kab. Tulungagung (50 kasus), Kab. Jember (34 kasus), Kota Madiun (30 kasus) dan Kab. Sidoarjo (32 kasus). Berikut pemeriksaan spesimen kasus Difteri yang berasal dari Luar Provinsi Jawa Timur periode 1 Januari s.d 31 Desember 2013 :
61
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Tabel 5.23 Laporan Pemeriksaan Spesimen Kasus KLB Difteri yang Berasal dari Luar Provinsi Jawa Timur periode 1 Januari s.d 31 Desember 2013 No 1 2 3 4 5 6
Provinsi
Positif
Negatif
Total
Prov. Sulsel Prov. Kalsel Prov. NAD Prov. Sulut Prov. Sulteng Prov. NTB
0 1 0 0 0 0
7 7 4 3 11 1
7 8 4 3 11 1
TOTAL
1
33
34
Varian Mitis=1
Toxigenic 0 1 0 0 0 0
Keterangan Mitis Tox=1
1
Sumber : Instalasi Mikrobiologi BBLK Surabaya, 2013
Pemeriksaan spesimen kontak Difteri menurut Kabupaten/Kota di Jawa Timur periode 1 Januari s.d 31 Desember 2013 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.24
No 1
Laporan Pemeriksaan Spesimen Kontak Difteri Menurut Kabupaten / Kota di Jawa Timur periode 1 Januari s.d 31 Desember 2013
Kab/Kota Kab. Gresik
Positif
Negatif
Total
0
147
147
2
Kab. Sidoarjo
3
207
210
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kab. Mojokerto Kab. Jombang Kab. Bojonegoro Kab. Tuban Kab. Lamongan Kab. Madiun Kab. Ngawi Kab. Magetan Kab. Ponorogo Kab. Pacitan Kab. Kediri Kab. Nganjuk Kab. Blitar Kab. Tulungagung
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 161 131 8 15 21 8 20 11 26 113 36 88 283
15 161 131 8 15 21 8 20 11 26 113 36 88 283
Varian
Toxigenic
Keterangan
0 Mitis=2, Belfanti=1
2
Mitis Tox=2, Belfanti Non Tox=1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
62
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
No
Kab/Kota
Positif
Negatif
Total
17 18 19 20 21 22 23
Kab. Trenggalek Kab. Malang Kab. Pasuruan Kab. Probolinggo Kab. Lumajang Kab. Bondowoso Kab. Situbondo
0 0 0 0 0 0 0
79 204 30 30 64 99 55
79 204 30 30 64 99 55
Varian
Toxigenic
Keterangan
0 0 0 0 0 0 0 Mitis=6, Gravis=3, Belfanti=3
24
Kab. Jember
12
222
234
25 26 27 28
Kab. Banyuwangi Kab. Pamekasan Kab. Sampang Kab. Sumenep
0 0 0 2
19 43 128 53
19 43 128 55
29
Kab. Bangkalan
7
577
584
Mitis=6, Belfanti=1
5
30
Kota Surabaya
2
207
209
Mitis = 1, Belfanti = 1
1
31 32 33 34 35 36 37 38
Kota Madiun Kota Probolinggo Kota Blitar Kota Kediri Kota Mojokerto Kota Malang Kota Pasuruan Kota Batu
0 0 0 0 0 0 0 0
446 25 128 124 316 0 3 2
446 25 128 124 316 0 3 2
0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah
26
4.144
4.170
19
Mitis=2
9 0 0 0 2
Mitis Tox=6, Gravis Tox=3, Belfanti Non Tox=3
Mitis Tox=2 Mitis Tox=5, Mitis Non Tox=1, Belfanti Non Tox=1 Mitis Tox=1, Belfanti Non Tox=1
Sumber : Instalasi Mikrobiologi BBLK Surabaya, 2013
Kabupaten/Kota terbanyak ditemukan kontak positif C. diphtheriae adalah Kab. Jember (12 kontak dari 234 kontak / 5,13%) dan Kab. Bangkalan (7 kontak dari 584 kontak / 1,20%). Dari kontak yang positif C. diphtheriae, sebanyak 17 kontak positif ditemukan dari swab hidung, 6 kontak positif ditemukan dari swab tenggorok, dan 3 kontak positif ditemukan dari kedua swab hidung dan tenggorok, 63
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
dengan catatan sebanyak 3.698 kontak hanya diambil swab hidung, 152 kontak hanya diambil swab tenggorok, dan 208 kontak diambil kedua swab hidung dan tenggorok. Pengiriman jumlah kontak terbanyak adalah Kab. Bangkalan (584 kontak), Kota Madiun (446 kontak), Kota Mojokerto (316 kontak), Kab. Tulungagung (283 kontak) dan Kab. Jember (234 kontak). Rasio pengiriman jumlah kontak dibandingkan jumlah kasus terbanyak adalah Kota Mojokerto (18 kontak/kasus; total kontak 316), Kota Madiun (16 kontak/kasus; total kontak 446), Kab. Bojonegoro (16 kontak/kasus; total kontak 131) dan Kota Blitar (14 kontak/kasus; total kontak 128). Pemeriksaan spesimen kontak Difteri yang Berasal dari Luar Provinsi Jawa Timur tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut : Pemeriksaan Spesimen Kontak Difteri yang Berasal dari Luar Provinsi Jawa Timur Periode 1 Januari s.d 31 Desember 2013
Tabel 5.25 Laporan
No
Kab/Kota
Positif
Negatif
Total
Varian
Toxigenic
Keterangan
Belfanti=2
0
Belfanti Non Tox=2
1
Prov. Sulsel
2
35
37
2 3 4 5 6
Prov. Kalsel Prov. NAD Prov. Sulut Prov. Sulteng Prov. NTB
0 0 0 2 0
76 71 37 8 1
76 71 37 10 1
TOTAL
4
228
232
Gravis=2
0 0 0 2 0
Gravis Tox=2
2
Sumber : Instalasi Mikrobiologi BBLK Surabaya, 2013
Dari semua kabupaten/kota yang ditemukan kultur C. diphtheriae positif, sebanyak 12 orang ditemukan varian Gravis Toxigenic tersebar di Kab. Bondowoso, Jember, Pasuruan dan Ponorogo, sebanyak 2 orang ditemukan varian Gravis Non-Toxigenic tersebar di Kota Mojokerto dan Kab. Tulungagung, sebanyak 47 orang ditemukan varian Mitis-Toxigenic tersebar di Kab. Bangkalan, Blitar, Bondowoso, Jember, Jombang, Kediri, Situbondo, Sidoarjo, Sumenep, Tulungagung dan Kota Madiun, sebanyak 2 orang ditemukan varian Mitis Non-Toxigenic di Kab. Bangkalan, dan sebanyak 6 orang ditemukan varian Belfanti Non-Toxigenic tersebar di Kab. Bangkalan, Jember dan Sidoarjo. 64
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Sumber : Instalasi Mikrobiologi BBLK Surabaya, 2013
Gambar 5.5 Mapping Area Difteri Patogenik di Jawa Timur Periode 1 Januari s.d 31 Desember 2013
Berikut mapping area Difteri Patogenik di Jawa Timur periode 1 Januari s.d 31 Desember 2013 :
65
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Jumlah kasus Difteri positif paling banyak terdapat pada kelompok umur 5-14 tahun yaitu sebesar 60,47%. Hal ini dapat dilihat pada grafik berikut : Gambar 5.6
Persentase Kasus Difteri Positif Menurut Kelompok Umur Periode 1 Januari s.d 31 Desember 2013
.
Sumber : Instalasi Mikrobiologi BBLK Surabaya, 2013
3. Pemeriksaan Malaria Dari 19 spesimen yang diperiksa, sebanyak 2 spesimen positif Plasmodium vivax, berasal dari Surabaya. Dari hasil yang positif, pasien disarankan untuk berobat ke RSU Dr. Soetomo atau ke RS Haji Surabaya dimana tersedia obat malaria yang sudah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 4. Pemeriksaan Filariasis = 1 pemeriksaan, hasil : negatif 5. Pemeriksaan Diare Dari 62 spesimen rectal swab dan 5 spesimen faeces didapatkan hasil : 4 spesimen positif E.coli (1 spesimen positif dari Kab. Tulungagung, 3 spesimen positif dari Kab. Kediri), 12 spesimen positif Salmonella spp. (2 spesimen positif dari Kab. Sumenep, 3 spesimen positif dari Kab. Bondowoso, 5 spesimen positif dari Kab. Jombang, 2 spesimen positif dari Kab. Ponorogo) dan 1 spesimen positif Staphylococcus aureus dari Kab. Kediri. 66
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
b. Instalasi Virologi 1. Pemeriksaan Virus Polio dari Kasus AFP yang ditemukan sejumlah 622 kasus dengan 1.278 spesimen dan 8 spesimen kontak. Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya merupakan Laboratorium Nasional untuk pemeriksaan virus Polio dan Campak sesuai SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 239/MENKES/SK/IV/2006 tentang penunjukkan Laboratorium Virologi Nasional Polio dan Laboratorium Virologi Nasional Campak. Wilayah pemeriksaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya meliputi Provinsi Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua, Maluku Utara, Gorontalo, Papua Barat, Sulawesi Barat. BBLK Surabaya juga mendapatkan tugas untuk memeriksa spesimen AFP dari negara lain yaitu Timor Leste. Berdasarkan sensus Populasi 2003 oleh Biro Pusat Statistik, sejak tahun 2006 target jumlah minimal kasus AFP (AFP Rate) di Indonesia 2:100.000 anak usia <15 tahun, jadi target jumlah minimal kasus AFP untuk wilayah Timur menjadi 358 kasus atau 716 spesimen. Pada tahun 2013 jumlah kasus yang diperiksa sebanyak 622 kasus dengan 1.278 spesimen, kontak sebanyak 8 spesimen. Artinya bahwa target spesimen yang diterima oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya melampaui target dari yang ditentukan. Setiap tahun, laboratorium Nasional Polio mendapatkan proficiency Panel Test dan Akreditasi dari WHO. Pada tahun 2013 Hasil Proficiency test Panel adalah 100% sedangkan hasil Akreditasi (on site review) yang dilakukan oleh WHO adalah Fully Accredited. Dalam rangka mendukung rencana sertifikasi Eradikasi Polio secara Regional pada tahun 2014 & Global pada tahun 2018 maka Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya selain sebagai laboratorium Nasional Polio juga berperan aktif dalam pelaksanaan containment virus Polio Liar di Indonesia. Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya juga mendapatkan Training bagi Trainer WHO Biorisk Management Advance Training Programme di Geneva, Switzerland pada tahun 2011 dan telah melakukan training bagi Virologist & sebagian tenaga Tenis Laboratorium Polio baik di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya maupun di regional SEARO pada tahun 2012.
67
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Tabel 5.26 Kinerja Laboratorium Polio Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun 2013 No
Kegiatan
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Passed
Passed
Passed
Passed
Passed
462
479
523
564
529
Fully Acredited 623
Fully Acredited 622
1
Proficieny Test (Isolation)
2
Accreditation
3
922
976
1.077
1.189
1.095
1.273
1.278
5
Jumlah kasus Spesimen yang diterima Hasil ≤ 14 hari
100%
100%
98%
100%
100%
100%
99,8%
6
Hasil NPEV Positive
11%
8%
10,77%
12,62%
10,14%
8,67%
9,45%
7
Polio 1 VDPV Positive
0
0
0
0
0
0
0
8
Polio Sabin Positive
10 sp
7 sp
9 sp
10 sp
26 sp
16 sp
8 sp
9
Polio 1 Liar Positive
0
0
0
0
0
0
0
10
Contact Hot Case
10
18
0
5
5
6
8
4
Sumber : Instalasi Virologi BBLK Surabaya, 2013
Tabel 5.27 Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Kasus AFP Menurut Provinsi Periode 1 Januari s.d 31 Desember 2013 Jumlah Kasus
Jumlah Spesimen
215
445
23
46
32
67
50
101
23
48
40
82
40
82
115
230
MALUKU
16
35
PAPUA
18
36
Provinsi
JAWA TIMUR SULAWESI UTARA SULAWESI TENGAH SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA BALI NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR
Spes Tiba ≤ 3 hari
Spes. Baik
Kasus 2 Spes ≤ / 14 hari Paralysis
NPEV (%)
Polio Sabin
Hasil ≤ 14 hari
445 100% 46 100% 67 100% 101 100% 48 100% 35 42,68% 82 100% 230 100% 35 100% 36 100%
426 95,73% 46 100% 64 95,52% 95 94,06% 46 95,83% 80 97,56% 78 95,12% 184 80,00% 30 85,71% 34 94,44%
189 87,91% 21 91,30% 28 87,50% 44 88,00% 20 86,96% 35 87,50% 40 100% 111 96,52% 13 81,25% 17 94,44%
22 4,94% 0 0,00% 7 10,45% 7 6,93% 8 16,67% 3 3,66% 23 28,05% 24 10,43% 5 14,29% 3 8,33%
0 0,00% 0 0,00% 2 2,99% 0 0,00% 0 0,00% 4 4,88% 0 0,00% 2 0,87% 0 0,00% 0 0,00%
445 100% 28 60,87% 67 100% 101 100% 48 100% 82 100% 82 100% 230 100% 33 94,29% 36 100%
68
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Jumlah Kasus
Jumlah Spesimen
MALUKU UTARA
16
36
GORONTALO
20
40
PAPUA BARAT
5
10
SULAWESI BARAT
5
12
618
1.270
TIMOR LESTE
3
6
JAWA TENGAH
1
2
TOTAL
4
8
Provinsi
TOTAL
NPEV (%)
Polio Sabin
Hasil ≤ 14 hari
32 88,89% 38 95,00% 10 100% 10 83,33% 1.173 92,36%
Kasus 2 Spes ≤ / 14 hari Paralysis 11 68,75% 19 95,00% 5 100% 2 40,00% 555 83,81%
11 30,56% 6 15,00% 2 20,00% 0 0,00% 121 9,53%
0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 8 0,63%
36 100% 40 100% 10 100% 12 100% 1.252 98,58%
4 67% 1 50% 1 62,50%
4 66,67% 2 100% 2 75,00%
3 100% 1 100% 1 100%
0 0,00% 0 0,00% 0 0,00%
0 0,00% 0 0,00% 0 0,00%
6 100% 2 100% 2 100%
2 50% 4 100% 6 75%
4 100% 4 100% 8 100%
0 0,00% 0 0,00% 0 0,00%
3 75% 0 0,00% 3 37,50%
0 0,00% 0 0,00% 0 0,00%
4 100% 4 100% 8 0,00%
Spes Tiba ≤ 3 hari
Spes. Baik
11 30,56% 40 100% 5 50% 2 16,67% 1.183 93,15%
Kontak 2013 MALUKU
4
TIMOR LESTE
4
TOTAL
8
Sumber : Instalasi Virologi BBLK Surabaya, 2013
2. Pemeriksaan PCR Virus H5N1 dan H1N1 Sebagai laboratorium Regional saat ini Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya menerima Spesimen suspect H1N1 & H5N1 berupa throat swab, nasal swab dan bronchus suction diterima dari Dinas Kesehatan Kab/Kota di Jawa Timur dan Rumah Sakit di Jawa Timur. Spesimen yang diterima pada tahun 2013 sebanyak 14 spesimen pemeriksaan PCR H5N1 (meliputi : 6 spesimen Throat swab, 6 spesimen Nasal swab dan 2 spesimen Bronchial suction), semua hasil pemeriksaan oleh BBLK Surabaya negatif. Semua spesimen dilakukan konfirmasi ke Badan Litbangkes Jakarta dan hasilnya sama yaitu negatif. Untuk menjamin mutu pemeriksaan PCR H1N1 & H5N1 maka BBLK Surabaya mendapatkan Pemantapan Mutu Eksternal dari Badan Litbangkes Jakarta.
69
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
3. Pemeriksaan Kulur Virus Campak Pemeriksaan kultur virus Campak & Rubella pada KLB Campak & Case Base Measles Surveilans sebanyak 34 spesimen urine, dengan hasil : 1 sampel positif Campak. Sejak tahun 2012 BBLK Surabaya sudah mempunyai kemampuan untuk melakukan genotyping dari kultur campak positif. 4. Pemeriksaan Middle East Respiratory Syndrom Corona Virus (MERSCoV) BBLK Surabaya telah mendapatkan sosialisasi tentang pengambilan spesimen virus MERSCoV di Batam pada tanggal 8-11 Oktober 2011.
c. Instalasi Imunologi 1. Pemeriksaan Campak (Measles) dan Rubella Tabel 5.28 Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Campak dan Rubella Tahun 2013 Jenis Pemeriksaan Campak & Rubella
IgM Measles
IgM Rubella
Jumlah Pem.
Pos.
Neg.
EQVL
Jumlah Pem.
Pos.
Neg.
EQVL
KLB
250
120
130
0
130
60
70
0
CASE BASED
914
235
675
4
675
207
463
5
1.164
355
805
4
805
267
533
5
TOTAL
Sumber : Instalasi Imunologi BBLK Surabaya, 2013
Tabel 5.29 Kinerja Laboratorium Measles untuk Case Based Measles Surveilans (CBMS) Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun 2013
Provinsi
Spes. yang diterima
Spes. yang diperiksa Measles
Posi tif
Nega tif
Equi vocal
Spes. yang diperiksa Rubella
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Jatim
440
440
112
327
1
327
89
234
4
234
Sulut
20
20
3
17
0
17
4
13
0
13
Sulteng
99
99
17
81
1
81
31
50
1
50
Sulsel
96
96
7
89
0
89
28
60
1
60
Sultra
30
30
14
15
1
15
6
9
0
9
Bali
61
61
3
57
1
57
12
45
0
45
Hasil Pem. Measles IgM
Posi tif
Nega tif
Equi vocal
Spesimen Negatif Measles dan Rubella
Hasil Pem. Rubella IgM
70
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Provinsi
Spes. yang diterima
Spes. yang diperiksa Measles
Posi tif
Nega tif
Equi vocal
Spes. yang diperiksa Rubella
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
NTB
11
11
0
11
0
11
4
7
0
7
NTT
4
4
0
4
0
4
1
3
0
3
Maluku
29
29
20
9
0
9
3
6
0
6
Papua
88
88
48
40
0
40
17
23
0
23
Malut
3
3
3
0
0
0
0
0
0
0
Gorontalo Papua Barat Sulbar
17
17
0
17
0
17
6
11
0
11
10
10
8
2
0
2
0
2
0
2
6
6
0
6
0
6
6
0
0
0
Total
914
914
235
675
4
675
207
463
5
463
Hasil Pem. Measles IgM
Posi tif
Nega tif
Equi vocal
Spesimen Negatif Measles dan Rubella
Hasil Pem. Rubella IgM
Sumber : Instalasi Imunologi BBLK Surabaya, 2013
Tabel 5.30 Laporan Pemeriksaan Spesimen Kejadian Luar Biasa (KLB) Measles Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun 2013
Spes. yang diterima
Spes. yang diperiksa Measles
1 Jatim Sulut Sulteng Sulsel Sultra Bali NTB NTT Maluku Papua Malut Gorontalo Papua Barat Sulbar
2 136 0 36 5 16 4 0 10 10 18 10 5
Total
Provinsi
Posi tif
Nega tif
Equi vocal
Spes. yang diperiksa Rubella
Posi tif
Nega tif
Equi vocal
Spesimen Negatif Measles dan Rubella
3 136 0 36 5 16 4 0 10 10 18 10 5
4 66 0 10 2 3 4 0 8 8 15 4 0
5 70 0 26 3 13 0 0 2 2 3 6 5
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 70 0 26 3 13 0 0 2 2 3 6 5
8 39 0 11 0 5 0 0 0 0 0 5 0
9 31 0 15 3 8 0 0 2 2 3 1 5
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 31 0 15 3 8 0 0 2 2 3 1 5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
250
250
120
130
0
130
60
70
0
70
Hasil Pem. Measles IgM
Hasil Pem. Rubella IgM
Sumber : Instalasi Imunologi BBLK Surabaya, 2013
71
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Pada tahun 2013 Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak masih terjadi di Provinsi Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua dan Maluku Utara. Hasil Rubella positif terjadi di Provinsi Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara. 2. HIV dan Syphilis , sejumlah 2.689 pemeriksaan Dari 8 Dinas Kesehatan Kab./Kota Pengirim spesimen surveilans anti HIV dan Syphilis tahun 2013, positif rate anti HIV tertinggi berasal dari : Kota Surabaya (9,95%), disusul Kota Kediri (8,29%), Kabupaten Ponorogo (7,36%) serta Kabupaten Kediri (5,65%). Positif rate anti HIV tertinggi pada kelompok umur : 20-44 tahun (6,06%). Persentase hasil positif HIV per-Kabupaten/Kota pengirim spesimen surveilans HIV tahun 2013 dapat dilihat pada mapping berikut : Gambar 5.7
Mapping Positif Rate Spesimen Pemeriksaan per-Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2013
Anti
HIV
Sumber : Instalasi Imunologi BBLK Surabaya, 2013
72
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
3. Syphilis = 2.689 pemeriksaan Dari 8 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota pengirim spesimen untuk pemeriksaan VDRL/TPHA tahun 2013, Positif rate tertinggi berasal dari : Kota Kediri (11,06%), disusul Kabupaten Ponorogo (9,82%) dan Kabupaten Kediri (8,87%). 4. Yersinia Pestis = 1.427 pemeriksaan Keseluruhannya merupakan sampel dari binatang. 5. Chikungunya = 5 pemeriksaan Pemeriksaan sampel IgM Chikungunya sebanyak 5 sampel dengan hasil seluruhnya non reaktif.
d. Instalasi Bakteriologi Sanitasi 1. Pemeriksaan Kejadian Luar Biasa (KLB) Keracunan Makanan dan Minuman Sampel yang diperiksa antara lain : makanan, minuman, cairan lambung/muntahan, air bersih, dan air minum dengan total 114 sampel pada tahun 2013. Secara umum uji yang dilakukan terhadap sampel KLB keracunan makanan/minuman di Instalasi Bakteriologi Sanitasi adalah uji terhadap parameter sebagai berikut : - Salmonella - Vibrio cholerae - E. coli - Clostridium perfringens - Staphylococcus - Bacillus cereus aureus - MPN coliform Dari 28 kejadian KLB Keracunan makanan/minuman yang berasal dari 15 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Jawa Timur, diperoleh hasil sebagai berikut : 1) Sampel makanan : dari 81 sampel yang diperiksa, diperoleh hasil : 12 sampel Positif E. coli. 2) Sampel minuman : dari 7 sampel yang diperiksa, dinyatakan 1 sampel MPN = 12 koloni/100 mL.
73
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
3) Sampel cairan lambung/muntahan : dari 10 sampel yang diperiksa, diperoleh hasil : 4 sampel Positif E.coli. 4) Sampel Air Bersih : dari 13 sampel yang diperiksa, diperoleh hasil : 9 sampel Positif E.coli dan MPN Positif ( >1.600 koloni/mL), 1 sampel Positif E.coli, 1 sampel MPN Positif ( >1.600 koloni/mL) dan 2 sampel tidak diperiksa MPN karena kuantitas tidak mencukupi. 5) Sampel air minum : dari 2 sampel yang diperiksa, hasilnya dinyatakan memenuhi syarat. e. Instalasi Kimia Kesehatan : 1. Pemeriksaan Kejadian Luar Biasa (KLB) Keracunan Makanan dan Minuman Sampel yang diperiksa antara lain : makanan dan minuman, cairan lambung/muntahan, air bersih dan air minum dengan total 111 sampel pada tahun 2013. Secara umum uji yang dilakukan terhadap sampel KLB keracunan makanan/minuman di Instalasi Kimia Kesehatan adalah uji terhadap parameter sebagai berikut : - Nitrit - pH - Cyanida - Amoniak - Arsen - Pestisida - Logam berat Dari 28 kali kejadian KLB Keracunan yang berasal dari 15 Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota di Jawa Timur, diperoleh hasil sebagai berikut : 1) Sampel Makanan dan Minuman : dari 90 sampel yang diperiksa, diperoleh hasil : 1 sampel Positif Arsen dan Nitrit, 3 sampel Positif Arsen, 2 sampel Positif Nitrit dan 1 sampel kuantitasnya tidak mencukupi untuk dilakukan pemeriksaan. 2) Sampel Cairan Lambung/Muntahan : dari 8 sampel yang diperiksa, diperoleh hasil : 1 sampel Positif Arsen 3) Sampel Air Bersih : Dari 4 sampel yang diperiksa, hasilnya dinyatakan memenuhi syarat. 74
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
4) Sampel Air Minum : dari 8 sampel yang diperiksa, hasilnya dinyatakan memenuhi syarat. 5) Sampel Usap Alat Masak : Dari 1 sampel yang diperiksa, hasilnya dinyatakan memenuhi syarat.
3) Kegiatan Pemasaran/Marketing Kegiatan marketing dilaksanakan dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya. Melalui kegiatan ini telah dilakukan survey kepuasan pelanggan dua kali per tahun menggunakan metode survey dengan kuesioner. Hasil score yang diperoleh bulan Juni tahun 2013 adalah 8,3 (dari nilai tertinggi 10). Kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu pemasaran dan pengembangan pasar melalui : pembagian leaflet, brosur, penawaran general check up ke pelanggan lama dan promo menjelang tahun baru 2014. Selain itu dalam upaya promosi BBLK Surabaya berpartisipasi dalam kegiatan antara lain : 1. Berpartisipasi dalam pameran yang diadakan Ditjen Bina Upaya Kesehatan dalam rangka RAKERKESNAS tanggal 1-3 April 2013. 2. Sebagai peserta dalam Gelar Pameran Publik Jawa Timur 2013 yang Diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur tanggal 28-30 Juni 2013.
4) Pemantapan Mutu Kegiatan Pemantapan Mutu yang dilaksanakan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya meliputi : 1. Pemantapan Mutu Internal Pemantapan Mutu Internal telah dilaksanakan secara rutin di seluruh ruang lingkup pemeriksaan/pengujian pada masing-masing Instalasi (Patologi, Imunologi, Mikrobiologi, Bakteriologi Sanitasi, Virologi, Kimia Kesehatan dan Media Reagensia). 2. Pemantapan Mutu Eksternal ( PME ) BBLK Surabaya selain berperan sebagai penyelenggara juga sebagai peserta dalam kegiatan Pemantapan Mutu Eksternal. 75
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
a. Sebagai Penyelenggara PME : 1) PME Tingkat Regional : PME-Regional Hemoglobin (bahan hemolysat) - Pelaksanaan 2 siklus masing-masing 2 spesimen (spesimen A dan B ) dengan 167 peserta (41 RSUD, 17 RS BUMN, 6 RS Paru, Kusta dan BP4, 2 RS Jiwa, 28 RS Swasta, 3 Puskesmas, 4 BBLK/ BLK Provinsi, 14 Labkesda/UPTD Labkes dan 52 Lab. Swasta. - Dari 167 peserta, jumlah peserta yang mengirim hasil pada Siklus I sebanyak 152 peserta (91%) dan pada Siklus II sebanyak 148 peserta (87%). Tabel 5.31 Data PME-Regional Hemoglobin Tahun 2013 No
Uraian
1. 2.
Jumlah peserta Jumlah peserta yang mengirim hasil Jumlah peserta yang tidak mengirim hasil Kelompok analyser : - Jumlah peserta - Hasil 2 SD - Hasil 2 SD Kelompok cyanmethemoglobin : - Jumlah peserta - Hasil 2 SD - Hasil 2 SD
3. 4.
5.
Siklus I
Siklus II
A 167 152 (91%)
B 167 152 (91%)
A 167 148 (87%)
B 167 148 (87%)
15
15
19
19
111 79 (72%) 32 (28%)
111 86 (78%) 25 (22%)
109 105 (96%) 4 (4%)
109 104 (95%) 5 (5%)
41 33 (80%) 8 (20%)
41 32 (78%) 9 (22%)
38 32 (84%) 6 (16%)
38 26 (68%) 12 (32%)
Sumber data : Instalasi Patologi BBLK Surabaya, 2013
PME-Regional Kimia Klinik Parameter : Albumin, Total Protein, Kolesterol, Trigliserida, Uric Acid, SGOT, SGPT, Glukosa, Kreatinin & Blood Urea Nitrogen.
76
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Pelaksanaan 2 siklus dengan 80 peserta (42 RSUD, 2 RS Paru, 2 RS TNI, 9 RS Swasta, 1 BBLK, 11 Labkesda dan 13 Lab. Swasta). Dari 80 peserta, yang mengirimkan hasil pemeriksaannya sebanyak 78 peserta (98%) pada Siklus I dan 77 peserta (96%) pada Siklus II. Hasil PME Regional Kimia Klinik Tahun 2013 dapat dilihat dalam grafik berikut : Gambar 5.8 Hasil PMER – Kimia Klinik Tahun 2013
PME-Regional Urinalisis Parameter : Berat Jenis, pH, Keton, Protein/Albumin, Glukosa, Bilirubin dan Tes Kehamilan. Pelaksanaan 2 siklus dengan 63 peserta ( 21 RSUD, 5 RS Swasta, 20 Puskesmas, 10 Labkesda dan 7 Lab. Swasta. Dari 63 peserta, yang mengirimkan hasil pemeriksaannya sebanyak 59 peserta (94%) pada Siklus I dan 58 peserta (92%) pada Siklus II. Hasil PMER-Urinalisis tahun 2013 dapat dilihat pada grafik berikut :
77
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Gambar 5.9 Hasil PMER – Urinalisis Tahun 2013
PNPME-Mikrobiologi Klinik untuk pemeriksaan BTA Pelaksanaan 2 siklus dengan 103 peserta (42 RSUD, 44 Puskesmas, 3 BP4, 3 RS Paru dan 11 Labkesda). Dari 103 peserta, yang mengirimkan hasil pemeriksaannya sebanyak 95 peserta (92,23%) pada siklus I dan 93 peserta (90,29%) pada siklus II. Hasil evaluasi PME-Mikroskopis BTA dapat dilihat pada grafik berikut : Gambar 5.10 Hasil PME Mikroskopis BTA Tahun 2013
78
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
PME Telur Cacing Pelaksanaan 2 siklus dengan 100 peserta (42 RSU, 10 Labkesda dan 48 Puskesmas). Dari 100 peserta, yang mengirimkan hasil pemeriksaannya sebanyak 89 peserta (89%) pada Siklus I dan Siklus II. Berikut grafik hasil evaluasi PME Telur Cacing tahun 2013 : Gambar 5.11
Hasil PME Telur Cacing Tahun 2013
PME Mikroskopis Malaria Pelaksanaan 2 siklus dengan 80 peserta (37 Lab. RSU, 7 Labkesda dan 36 Puskesmas). Sampai saat ini masih dalam proses pelaksanaan. PME-Regional HIV Pelaksanaan 2 siklus dengan 50 peserta (20 Rumah Sakit, 25 Puskesmas dan 5 Klinik). Dari 50 peserta, yang mengirimkan hasil pemeriksaannya sebanyak 44 peserta (88%) pada Siklus I. Sedangkan Siklus II masih dalam proses pelaksanaan. Hasil dari 44 peserta yang mengirimkan hasil pemeriksaannya, 100% telah sesuai dengan rujukan. 79
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
2) PME Tingkat Nasional PNPME Imunologi Parameter = VDRL, HBsAg, Anti HCV dan Anti HIV. Jumlah peserta = 200 (124 Rumah Sakit, 50 PMI dan 26 BBLK/BLK. Dari 200 peserta, yang mengirimkan hasil pemeriksaannya sebanyak 173 peserta (87%). PNPME Kimia Air, dengan parameter : Cr, Cd dan Fe. BBLK Surabaya berperan sebagai pelaksana penyelenggaraan PNPME Kimia Air (pengadaan sampel kontrol dan distribusinya serta sebagai laboratorium rujukan) Jumlah peserta = 25 laboratorium (3 BBLK dan 22 Labkes Provinsi). Hasil : - 20 peserta (80%) mengirim hasil uji / melakukan pengujian secara lengkap. - 2 peserta (8%) melakukan pengujian tapi tidak lengkap. - 1 peserta (4%) tidak mengerjakan karena alat AAS rusak / tidak ada reagen. - 2 peserta (8%) tidak mengirimkan hasil / tidak ada keterangan. PNPME Kimia Air Terbatas, dengan parameter : Fe dan Mn BBLK Surabaya berperan sebagai pelaksana penyelenggaraan PNPME Kimia Air (pengadaan sampel kontrol dan distribusinya serta sebagai laboratorium rujukan) Jumlah peserta sebanyak 126 dengan rincian : a. 93 Labkes Kota & Kabupaten / Labkesling / Labkesmas / Lab. Air / Lab. RS di Pulau Jawa (73,81%) b. 11 Labkes Kota & Kabupaten / Labkesling / Lab. Kualitas Air di Sulawesi (8,73%) c. 10 Labkes Kota & Kabupaten di Pulau Sumatra (7,94%) d. 9 Labkes Kota & Kabupaten di Kalimantan (7,14%) e. 2 Labkes Kota & Kabupaten di Nusa Tenggara Timur (1,59%) f. 1 BTKL-PPM di Sulawesi (0,79%) Hasil : - 93 peserta (73,81%) mengirimkan umpan balik/hasil uji secara lengkap 80
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
- 3 peserta (2,38%) mengirimkan umpan balik/hasil uji tapi tidak lengkap. - 11 peserta (8,73%) tidak mengirimkan umpan balik/hasil uji tetapi mengirimkan surat alasan. - 19 peserta (15,08%) tidak mengirimkan hasil. Untuk PME Tingkat Nasional, seluruh evaluasi PME dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI.
b. Sebagai Peserta PME : 1) PME Nasional : a) Penyelenggara : Ditjen Bina Upaya Kesehatan. PNPME Hematologi, dilaksanakan sebanyak 2 siklus dengan parameter : Hemoglobin, Lekosit, Eritrosit, Hematokrit dan Trombosit. Hasil : - Tahun 2012 Siklus I dan II : hasil Baik - Tahun 2013 : masih dalam proses evaluasi PNPME Kimia Klinik, dengan parameter : Total Protein, Albumin, SGOT, SGPT, Alkali Fosfatase, Gama GT, Urea, Kreatinin, Uric Acid, Glukosa, Natrium, Kalium, Klorida, Bilirubin, Kalsium, Kolesterol dan Trigliserida. - Tahun 2012 Siklus I dan II : hasil Sangat Baik - Tahun 2013 : masih dalam proses evaluasi PNPME Urinalisis, dengan parameter : BJ, pH, Glukosa, Bilirubin, Urobilinogen, Lekosit, Keton, Protein, Nitrit, Blood dan Kehamilan. - Tahun 2012 Siklus I dan II : hasil Sangat Baik - Tahun 2013 : masih dalam proses evaluasi PNPME Imunologi, dengan parameter : VDRL, HbsAg, Anti HCV dan Anti HIV. Hasil : masih dalam proses evaluasi.
81
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
b) Penyelenggara : EQAS PT Sysmex Indonesia Bidang Hematologi : Pelaksanaan 5 kali dalam 1 tahun dengan parameter : Red Blood Count, White Blood Count, Hemoglobin, Hematokrit dan Platelet. c) Penyelenggara : Persatuan Dokter Spesialis - Patologi Klinik (PDS-PATKLIN) Bidang Hematologi : Pelaksanaan 2 kali dalam setahun dengan parameter : WBC, RBC, HGB, PLT Hasil : - Tahun 2012 Siklus I dan II : hasil Baik Sekali - Tahun 2013 : pemberitahuan dari penyelenggara terlambat, sehingga tidak melaksanakan. Kimia Klinik : Pelaksanaan 2 kali dalam setahun dengan parameter : Total Protein, Albumin, SGOT, SGPT, Alkali Fosfatase, Gamma GT, Urea, Kreatinin, Uric Acid, Glukosa, Kolesterol, Trigliserida, Bilirubin, Natrium, Kalium, Klorida dan Kalsium. - Tahun 2012 Siklus I dan II : hasil Baik - Tahun 2013 : pemberitahuan dari penyelenggara terlambat, sehingga tidak melaksanakan. d) Penyelenggara : Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Badan Litbangkes Kemenkes R.I Uji profisiensi PCR H5N1 dan H1N1. Hasil : Score 80%. 2) PME Internasional (Uji Profisiensi) a) Uji Profisiensi Anti HIV dari NRL Australia. Hasil : Baik (sesuai rujukan) untuk Siklus 1, 2 dan 3. b) Uji Profisiensi VDRL dan TPHA dari CDC Atlanta. Hasil : Score 100% c) Uji Profesiensi IgM Anti Campak dan IgM Anti Rubella dari WHO-R Australia Hasil : Score 100% d) Uji Profisiensi Isolasi Virus Polio dari WHO. Hasil : Score 100% 82
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
e) Uji Profisiensi First Line and Second Line Drugs Susceptibility Testing of Mycobacterium tuberculosis dari IMVS Australia, dengan hasil : lulus.
5) Akreditasi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya sebagai Laboratorium Penguji telah terakreditasi ISO / IEC 17025 : 2005 oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) pada tanggal 25 September 2008 dengan Nomor Akreditasi LP-399-IDN (untuk Laboratorium Kimia Kesehatan, Mikrobiologi, Virologi, Kimia Klinik, Hematologi dan Imunologi) dan telah berhasil mempertahankan status akreditasi ISO 17025 : 2005 pada surveilans/asesmen tahun 2009-2011. Tahun 2012 BBLK Surabaya lulus asesmen ISO/IEC 17025:2005 pada tanggal 18 April 2013 dengan nomor akreditasi LP-299-IDN. Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan dan manajemen melalui akreditasi ISO 9001:2008, ISO 15189:2007 serta KALK (Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan). Tahun 2010 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya telah terakreditasi ISO 9001:2008 oleh TUV Rheinland dengan nomor akreditasi Cert No. 01100106413 tanggal 17 Desember 2010 dan dapat mempertahankan status akreditasi pada surveilans tahun 2011 dan 2012. Tahun 2013 BBLK Surabaya telah diasesmen pada tanggal 28-29 Nopember 2013 dan dinyatakan lulus. Tahun 2011 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya telah terakreditasi oleh KALK dengan nomor akreditasi 01/S/KALK-P/IX/2011 tanggal 5 September 2011. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan setiap tahun dengan melaksanakan “self assessment ” oleh tim KALK Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya. Selain itu Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya juga telah terakreditasi ISO 15189:2007 oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan nomor akreditasi LM-029-IDN tanggal 18 April 2013. Dalam upaya untuk mempermudah akses informasi dan pelaporan, telah dikembangkan Sistem Informasi Laboratorium Kesehatan secara online yang dapat juga berfungsi sebagai kartu kendali. 83
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
6) Kinerja Organisasi dan Sumber Daya Manusia Untuk menyikapi persaingan yang semakin ketat di lingkungan yang berubah sangat cepat, maka Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya berusaha terus-menerus melakukan perubahan ke arah perbaikan melalui kinerja organisasi dan sumber daya manusia. Kegiatan yang menunjang kinerja ini adalah : a. Pengembangan Organisasi Kegiatan pengembangan organisasi meliputi : 1. Analisis Positioning Laboratorium Analisis positioning laboratorium diperlukan untuk mengetahui posisi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya sehingga dapat ditentukan strategi yang sesuai untuk pengembangan organisasi selanjutnya. Setelah dilakukan Analisis SWOT, posisi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya pada Tahun 2013 berada di Kuadran I (Growth Strategy) dan strategi yang diterapkan adalah Strategi Bertumbuh. 2. Hak dan Kewajiban Pegawai Kegiatan ini meliputi beberapa sub kegiatan, yaitu : gaji, cuti dan absensi. a) Gaji Gaji diterimakan setiap bulan sesuai dengan pangkat, golongan dan masa kerja masing-masing pegawai. b) Cuti Cuti Tahunan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah 12 hari kerja, dikurangi masa cuti bersama 5 hari kerja sehingga menjadi 7 hari kerja dalam tahun 2013 untuk setiap pegawai. c) Absensi Untuk memelihara disiplin pegawai, setiap pegawai diwajibkan untuk mentaati peraturan jam kerja sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Absensi rutin menggunakan alat sidik jari dan tanda tangan. Selama tahun 2013, rata-rata persentase kehadiran pegawai sebesar 88,8%. Sedangkan rata-rata persentase ketidak hadiran sebesar 11,2%, yang terdiri dari : Dinas Luar 3,3%; Cuti 2,6%; Sakit 0,7% dan Ijin 4,6% 84
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
3. Komunikasi dan Edukasi Salah satu sarana penyampaian informasi di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya adalah melalui apel pagi hari Senin yang dihadiri oleh sebagian besar karyawan yang berdinas pagi hari. Dalam kegiatan rutin tersebut, setiap karyawan dapat menyampaikan informasi dan memberikan tanggapan atas informasi yang telah disampaikan sehingga terjadi komunikasi dua arah. Karyawan yang telah mengikuti pendidikan/pelatihan di dalam maupun luar negeri berkesempatan menyampaikan materi yang telah diperolehnya melalui kegiatan rutin “Kamiso” (Kamis-Solusi). Melalui kegiatan ini, karyawan lainnya dapat memperoleh pengetahuan baru meskipun tidak secara langsung mengikuti pendidikan/pelatihan tersebut. 4. Reward dan Punishment Reward dan punishment diperlukan untuk memotivasi pegawai agar dapat meningkatkan kinerjanya secara berkesinambungan. Dengan demikian produktivitas dan kinerja organisasi dapat lebih ditingkatkan. a. Reward yang telah diberikan meliputi : 1) Piagam Penghargaan yang diberikan Presiden maupun Menteri Kesehatan RI : pada tahun 2013 tidak terdapat pegawai yang menerima Lencana Karya Satya dan Lencana Karya Bhakti Karya Husada. 2) Uang lembur : diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang menyelesaikan pekerjaannya di luar ketentuan jam kerja dan sesuai ketentuan yang berlaku. 3) Jasa Teknik Pelayanan : dibagikan kepada setiap karyawan BBLK Surabaya dalam kurun waktu 2 atau 3 bulan sekali. 4) Kenaikan Pangkat : dibagi menjadi 2 kategori, yaitu kenaikan pangkat reguler bagi pejabat struktural (setiap 4 tahun sekali dengan penilaian DP3 kategori baik) dan kenaikan pangkat untuk jabatan fungsional (menggunakan penilaian perhitungan angka kredit sesuai dengan kriteria yang ada). Jumlah pegawai yang menerima kenaikan pangkat periode tahun 2013 adalah 14 orang.
85
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
5) Kenaikan Gaji Berkala : bagi Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat diberikan kenaikan gaji berkala setiap 2 (dua) tahun sekali. b. Punishment Untuk karyawan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya yang tidak mentaati peraturan sesuai PP 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS), diberikan punishment. Selama Tahun 2013 terdapat 5 karyawan yang menerima punishment dalam bentuk teguran lisan. 5. Analisis Beban Kerja Analisis beban kerja diperlukan untuk mengetahui beban kerja tiap pegawai terhadap suatu pekerjaan dan jumlah pegawai yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu tugas/pekerjaan tertentu. Hal ini bermanfaat terutama untuk perencanaan dan pengajuan formasi kebutuhan tenaga. Analisis beban kerja telah dilaksanakan pada Tahun 2013. 6. Pengamanan Keadaan Darurat Kegiatan pengamanan keadaan darurat meliputi 2 sub kegiatan yaitu : a. Keamanan dan Keselamatan Kerja Keamanan dan Keselamatan kerja standar laboratorium telah dilaksanakan secara rutin di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya. Sesuai perencanaan strategis, Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya akan mengikuti asuransi kerugian namun hal ini belum dapat dilaksanakan. b. Pengamanan Keadaan Darurat 25 Karyawan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya telah mengikuti pelatihan Pemadaman Kebakaran yang dilaksanakan tahun 2009 oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya. Dari kegiatan tersebut telah disusun jalur evakuasi untuk pengamanan keadaan darurat.
86
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
7. Kegiatan Dharma Wanita Kegiatan ini dalam bentuk pertemuan rutin dilaksanakan setiap 2 bulan sekali dan dipimpin oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya. 8. Kegiatan KORPRI Kegiatan yang ditangani oleh KORPRI antara lain : pelepasan karyawan yang purna tugas, memperingati hari besar nasional dan hari raya keagamaan, penyembelihan hewan kurban serta ceramah agama rutin. Untuk kegiatan ini seluruh dana dibebankan pada dana KORPRI. Pada tanggal 28 Juni 2013 dilaksanakan serah terima dan pelantikan Pengurus KORPRI untuk Periode tahun 2013 s.d 2016. 9. Kegiatan Koperasi Kegiatan KPRI Karya Husada Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya antara lain: 1) Toko milik KPRI Karya Husada yang menyediakan barang-barang yang dibutuhkan oleh karyawan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya maupun masyarakat umum. 2) KPRI Karya Husada yang mengelola simpan pinjam uang maupun barang bagi karyawan dan pegawai purna tugas Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya. 3) Rapat Anggota Tahunan/RAT yang dilaksanakan setiap awal tahun sebagai Laporan Tahunan.
7) Evaluasi Manajemen dan Audit Internal Sebagai upaya untuk mengevaluasi pencapaian kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya baik dari aspek manajemen maupun pelayanan telah dilaksanakan kegiatan Kaji Ulang Manajemen (KUM) serta Audit Internal. Kaji Ulang Manajemen telah dilaksanakan pada 8 Oktober 2013. Sedangkan kegiatan Audit Internal telah dilaksanakan pada tanggal 16 September 2013 sampai dengan 4 Oktober 2013. Terhadap temuan yang ada telah dilakukan tindakan koreksi.
87
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
8) Pengembangan Layanan dan Pengembangan Laboratorium Biomolekuler Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya terus berupaya melakukan pengembangan layanan dan telah terealisasi melalui pemeriksaan Ultrasonography (USG), Treadmill dan Audiometri. Pengembangan yang direncanakan selanjutnya adalah pemeriksaan sperma analisa, kultur jamur serta kultur anaerob. Laboratorium biomolekuler juga terus dikembangkan dan telah terealisasi melalui pemeriksaan PCR dan Genotyping Virus Campak dan Rubella serta Ribotyping Difteri. Pengembangan Laboratorium Polio selanjutnya adalah untuk pemeriksaan ITD (Intratypic Differentiation) untuk mengetahui Virus Polio Liar, Sabin atau VDPV dengan metode Real Time PCR. Peralatan Real Time PCR bantuan WHO telah diterima sedangkan pelatihan tenaga teknis direncanakan pada tahun 2013. 9) Pengembangan Sumber Daya Manusia ( SDM ) Kegiatan yang termasuk dalam program pengembangan SDM adalah sebagai berikut: a. Peningkatan Kualitas SDM, dengan sub kegiatan : Diklat Eksternal Dalam Negeri : 1) Sebanyak 63 orang tenaga teknis untuk mengikuti di antaranya : - Pelatihan : 13 topik 16 orang - Workshop : 6 topik 8 orang - Seminar : 6 topik 7 orang - Lokakarya : 1 topik 2 orang - Bimtek : 1 topik 1 orang - Capacity building : 63 orang 2) Sebanyak 49 orang tenaga non teknis untuk mengikuti di antaranya : - Bimtek : 4 topik 5 orang - Pelatihan : 4 topik 7 orang - Seminar : 1 topik 1 orang - Workshop : 1 topik 2 orang - Capacity building : 49 orang
b. Uji Kompetensi Sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK), pada Tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya belum menerima peserta yang mengikuti uji kompetensi karena adanya Majelis Tenaga Kesehatan 88
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Provinsi (MTKP) yang diadakan oleh provinsi bekerja sama dengan Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia (DPW PATELKI) Jawa Timur dengan biaya yang lebih terjangkau. 10) Pendidikan dan Pelatihan Kegiatan pendidikan dan pelatihan meliputi : a. Diklat dan Magang, dengan kegiatan : Pelatihan yang diselenggarakan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga teknis dan non teknis. 1. Praktek Kerja Lapangan (PKL) Sebanyak 505 orang dari berbagai institusi pendidikan telah menerima bimbingan selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya dengan rincian berikut : Gambar 5.12
Jumlah Peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL) Per-Institusi Pendidikan Tahun 2013
Sumber : Instalasi Pendidikan dan Pelatihan BBLK Surabaya, 2013
89
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Gambar 5.13 Jumlah Peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL) Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2013
Sumber : Instalasi Pendidikan dan Pelatihan BBLK Surabaya, 2013
2. Orientasi dan Kunjungan Jumlah mahasiswa orientasi sebanyak 16 orang PPDS UNAIR. Sedangkan jumlah kunjungan sebanyak 94 orang dari 4 instansi. 3. Magang Pada Tahun 2013, jumlah peserta magang sebanyak 42 orang dari 26 instansi. Dari kegiatan PKL, Orientasi, Kunjungan dan Magang yang telah dilaksanakan, bidang Mikrobiologi merupakan bagian yang paling diminati pada tahun 2013.
90
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Gambar 5.14
Bidang Diklat (PKL, Orientasi dan Kunjungan serta Magang) yang Diminati Tahun 2013
Sumber : Instalasi Pendidikan dan Pelatihan BBLK Surabaya, 2013
11) Penelitian dan Pengembangan Pada tahun 2013 telah dilaksanakan 43 jenis penelitian di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya yang berasal dari berbagai instansi dan tingkat pendidikan. Untuk kegiatan penelitian, bidang Patologi dan Kimia Kesehatan merupakan bidang-bidang yang paling diminati selama tahun 2013.
91
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Gambar 5.15 Bidang Penelitian yang Diminati di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun 2013
Sumber : Instalasi Penelitian dan Pengembangan BBLK Surabaya, 2013
5.1.2 INDIKATOR BLU Dari hasil penilaian kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya berdasarkan indikator kinerja Badan Layanan Umum (BLU) maka didapatkan hasil sebagai berikut : a. Aspek Keuangan, dengan total skor 23,6 yang terdiri dari :
Sub aspek Rasio Keuangan dengan skor 13,75 dan
Sub aspek Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU dengan skor 9,80 b. Aspek Pelayanan, dengan skor 57,74 yang terdiri dari :
Sub aspek Layanan dengan skor 23 dan
Sub aspek Mutu dan Manfaat kepada Masyarakat dengan skor 34,74
Total Nilai Kedua Aspek Indikator = 81,34 Jadi total nilai yang didapat dari ketiga indikator tersebut yaitu 81,34. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya dari ketiga indikator tersebut dinyatakan dalam kategori TINGGI dengan tingkat kinerja AA. 92
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
5.1.3 STANDAR PELAYANAN MINIMUM (SPM) Dalam melaksanakan pelayanan, Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya telah sepenuhnya melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 660/MENKES/SK/VIII/2009 tanggal 14 Agustus 2009. Berdasarkan hasil evaluasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun 2013 : 1. Hasil evaluasi Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang dilaksanakan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya memperoleh kategori A (sangat baik) dengan score 87,07 pada bulan Juni 2013 dan 87,21 pada bulan Desember 2013. Aspek penilaian yaitu unsur pelayanan sebagai berikut :
2.
-
Prosedur pelayanan
-
Persyaratan pelayanan
-
Kejelasan petugas pelayanan
-
Kedisiplinan petugas pelayanan
-
Tanggung jawab petugas pelayanan
-
Kemampuan petugas pelayanan
-
Kecepatan pelayanan
-
Keadilan mendapat pelayanan
-
Kesopanan dan keramahan petugas
-
Kewajaran biaya pelayanan
-
Kepastian biaya pelayanan
-
Kepastian jadwal pelayanan
-
Kenyamanan lingkungan
-
Keamanan pelayanan
Selain itu juga ada suatu evaluasi dari laboratorium lain yang melaksanakan kerjasama dengan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya, dengan hasil baik dalam segi ketepatan penyerahan hasil, sistem pelayanan, dan keakuratan hasil.
93
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
5.1.4 KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) 1) Sebagai nominator final Unit Pelayanan Prima (UPP). 2) Standarisasi struktur organisasi. 3) Akreditasi WHO, Akreditasi ISO 17025:2005; ISO 9001:2008; KALK, ISO 15189:2007. 4) Laboratorium Rujukan Nasional TBC untuk pemeriksaan Culture dan DST Phenotipically. 5) Training tenaga teknis dan non teknis baik nasional maupun internasional. 6) Penambahan alat-alat laboratorium dan penunjang untuk Laboratorium PCR (Polio) dari WHO. 7) Laporan Keuangan (triwulan, semester, tahunan), kegiatan pelayanan, laporan KLB bulanan tepat waktu. 8) Laboratorium pemeriksa toksikologi logam berat pada spesimen manusia. 9) Laboratorium pemeriksa kultur udara ruang.
5.1.5 PROMOTIF PREVENTIF Bimbingan Teknis Bimbingan teknis merupakan kegiatan pembinaan yang dilaksanakan oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya maupun oleh pihak luar terhadap Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya. Dengan adanya Bimtek, terjalin kerjasama lintas sektoral, peningkatan mutu sumber daya manusia dan penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi. Kegiatan Bimbingan Teknis pada tahun 2013 sebagai berikut : a. Bimbingan Teknis kepada 6 UPTD-BLK Provinsi yang menjadi wilayah binaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Lingkup Bimtek : Laboratorium (aspek teknis dan non teknis) b. Bimbingan Teknis kepada 30 Puskesmas di Kabupaten / Kota di Jawa Timur Lingkup Bimtek : Pemantapan Mutu Internal (PMI) c. Pembinaan mutu serta pengembangan dan/penguatan jejaring lab. kultur dan DST di Indonesia Pembinaan ini dilaksanakan terhadap laboratorium TB yang dipersiapkan untuk menjadi lab. rujukan di provinsi masing-masing. 94
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Selama tahun 2013 telah terlaksana supervisi, Lab. Mission dan On The Job Training terhadap 20 laboratorium rujukan TB. Lingkup Bimtek : Laboratorium TB
Pengambilan Sampel Bersamaan dengan program bimbingan teknis, tahun 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya juga melaksanakan pengambilan sampel untuk memeriksa kadar cholinesterase dalam darah pada petugas fogging di 30 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur.
5.1.6 PROGRAM UNGGULAN 1) Pelayanan Kejadian Luar Biasa (KLB) - Dibentuk tim KLB (Tim Gerak Cepat) yang dapat dihubungi selama 24 jam termasuk hari libur. - On the job training pengambilan spesimen KLB di lapangan. 2) Laboratorium Nasional Polio secara kultur virus dan ITD (Intratypic Differentiation). 3) Laboratorium Nasional Campak dan Rubella secara Imunologi, kultur virus, PCR dan Genotyping. 4) Laboratorium Regional PCR Avian Influenza (H5N1 dan H7N9) dan H1N1. 5) Laboratorium Rujukan Nasional TBC untuk pemeriksaan Culture dan DST Phenotipically. 6) Laboratorium pemeriksa Yersinia pestis secara Imunologi dan Mikrobiologi. 7) Laboratorium pemeriksa Difteri (kultur, varian, toxigenic dan Ribotyping). 8) Laboratorium pemeriksa toksikologi logam berat pada spesimen manusia. 9) Laboratorium pemeriksa kultur udara ruang. 10) Penyediaan media untuk kultur TBC dan kultur bakteri lainnya serta penyediaan cat Ziehl Neelsen.
Berikut foto dan dokumentasi kegiatan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya tahun 2013 :
95
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Gambar 5.16 Penilaian Unit Pelayanan Publik oleh Tim Penilai dari Kementerian Pengelolaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Gambar 5.17 BBLK Surabaya berpartisipasi pada pameran yang diadakan Ditjen Bina Upaya Kesehatan dalam rangka RAKERKESNAS Tahun 2013
96
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Gambar 5.18 BBLK Surabaya sebagai peserta dalam Gelar Pameran Publik Jawa Timur 2013 yang Diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Gambar 5.19
Kegiatan Bimbingan Teknis kepada Puskesmas di Kab./Kota wilayah Provinsi Jawa Timur
97
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Gambar 5.20
Kegiatan Bimbingan Teknis kepada UPTD-BLK di Provinsi Binaan BBLK Surabaya
Gambar 5.21
Kegiatan Pendidikan & Pelatihan (Praktek Kerja Lapangan / PKL Mahasiswa)
98
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
5.2
SUMBER DAYA KEUANGAN
5.2.1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2013. Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2013 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp5.969.996.573. atau mencapai 80,21 persen dari estimasi pendapatannya sebesar Rp7.443.190.000. Realisasi Belanja Negara pada TA 2013 adalah sebesar Rp21.487.796.399. atau mencapai 86,66 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp24.796.399.000. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 5.32 Ringkasan Laporan (dalam Rupiah)
Realisasi
Anggaran
TA
2013 Uraian
Pendapatan Negara Belanja Negara
Anggaran
Realisasi
2013
dan
2012
2012 % Realisasi terhadap Anggaran
Realisasi
7.443.190.000
5.969.996.573
80,21
5.685.259.836
24.799.399.000
21.487.796.399
86,66
14.102.825.611
A. Pendapatan Negara dan Hibah Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp5.969.996.573. atau mencapai 80,21 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp7.443.190.000. Pendapatan Negara dan Hibah Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya terdiri dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya dan Pendapatan PNBP BLU. Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasi PNBP lainnya dan PNBP BLU per tanggal pelaporan dapat dilihat dalam Tabel berikut ini:
99
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Tabel 5.33 Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasi PNBP TA 2013 2013 Uraian Anggaran 1. Pendapatan PNBP Lainnya
% Realisasi Anggaran
Realisasi -
21.526.047
-
2. Pendapatan PNBP BLU
7.443.190.000
5.948.470.526
79,92
Jumlah
7.443.190.000
5.969.996.573
80,21
Realisasi
PNBP
BLU
TA
2013
mengalami
peningkatan
sebesar
Rp306.161.086. atau 5,43 persen dibandingkan TA 2012 yang disebabkan oleh meningkatnya kegiatan Operasional BLU pada Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya. Realisasi PNBP Lainnya TA 2013 terdiri dari pendapatan sewa rumah dinas sebesar Rp13.932.750; pendapatan jasa lainnya berupa pengembalian uang makan bulan desember 2013 sebesar Rp4.307.900; penerimaan kembali belanja pegawai pusat TAYL sebesar Rp3.285.390 dan pendapatan anggaran lain-lain sebesar Rp7. Tabel 5.34 Perbandingan Realisasi PNBP TA 2013 dan 2012 URAIAN
REALISASI T.A. 2013
REALISASI T.A. 2012
NAIK / (TURUN) %
21.526.047
42.950.396
(49,88)
2. Pendapatan PNBP BLU
5.948.470.526
5.642.309.440
5,43
Jumlah Pendapatan
5.969.996.573
5.685.259.836
5,01
1. Pendapatan PNBP Lainnya
B. Belanja Negara Realisasi belanja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya pada TA 2013 adalah sebesar Rp21.487.796.399 atau 86,66 persen dari anggaran senilai Rp24.796.399.000. Rincian Anggaran dan realisasi belanja TA 2013 tersaji pada tabel berikut :
100
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Tabel 5.35 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2013 URAIAN
ANGGARAN
Belanja Pegawai Belanja Barang
5.939.679.000
5.686.897.452
95,74
10.065.102.898
77,74
5.910.000.000
5.739.307.820
97,11
24.796.399.000
21.491.308.170
86,67
24.796.399.000
21.487.796.399
Pengembalian Belanja
(3.511.771)
Belanja Netto
%
12.946.720.000
Belanja Modal Total Belanja Kotor
REALISASI
0 86,66
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini : Gambar 5.22 Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2013
14.000.000.000 12.000.000.000 10.000.000.000 8.000.000.000 6.000.000.000 4.000.000.000 2.000.000.000 0 Belanja Pegawai
Belanja Barang
Anggaran
Belanja Modal
Realisasi
Berdasarkan tabel di atas Perbandingan Realisasi Belanja (Bersih) TA 2013 dan TA 2012 menunjukkan bahwa realisasi belanja pada TA 2013 mengalami kenaikan sebesar 52,37 persen dibandingkan realisasi belanja pada TA 2012. Hal ini disebabkan karena realisasi belanja TA 2013 mengalami peningkatan sebesar Rp7.384.971.788. dibandingkan periode yang sama TA 2012 disebabkan pada TA 2012 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya tidak mendapat subsidi belanja modal rupiah murni, adanya efisiensi di belanja langganan daya dan jasa, dan beberapa kegiatan di belanja BLU tidak bisa terserap karena mengikuti tingkat pendapatan BLU yang belum memenuhi target. 101
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Tabel 5.36 Perbandingan Realisasi Belanja TA 2013 dan 2012 URAIAN JENIS BELANJA
REALISASI T.A. 2013
REALISASI T.A. 2012
NAIK (TURUN) %
5.683.385.681
5.411.307.638
Belanja Barang
10.065.102.898
7.369.392.073
Belanja Modal
5.739.308.820
1.322.125.900
21.487.797.399
14.102.825.611
5,03 36,58 334,10 52,37
Belanja Pegawai
Jumlah Belanja
5.2.2 NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada 31 Desember 2013 dan 2012. Neraca yang disajikan adalah hasil dari proses Sistem Akuntansi Instansi, sebagaimana yang diwajibkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. Nilai Aset per 31 Desember 2013 dicatat dan disajikan sebesar Rp17.124.076.029. yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp5.584.300.371; Aset Tetap (neto setelah akumulasi penyusutan) sebesar Rp10.562.124.264; dan Aset Lainnya (neto setelah akumulasi penyusutan) sebesar Rp977.651.394. Nilai Ekuitas Dana disajikan sebesar Rp17.124.076.029. yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp5.584.300.371. dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp11.539.775.658. Ringkasan Neraca per 31 Desember 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut :
102
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Tabel 5.37 Ringkasan Neraca per 31 Desember 2013 dan 2012 Uraian
31 Des 2013
Kenaikan / Penurunan
31 Des 2012
Rp
%
ASET Aset Lancar
5.584.300.371
3.634.132.259
1.950.168.112
Aset Tetap
10.562.124.264
20.973.711.844
(10.411.587.580)
Aset Lainnya Jumlah Aset
977.651.394
853.230.800
17.124.076.029
25.461.074.903
124.420.594 (8.336.998.874)
53,66 (49,64) 14,58 (32,74)
KEWAJIBAN Kewajiban Jk Pendek Jumlah Kewajiban
-
-
-
-
-
-
-
-
EKUITAS DANA Ekuitas Dana Lancar
5.584.300.371
3.634.132.259
1.950.168.112
11.539.775.658
21.826.942.644
(10.287.166.986)
(47,13)
Jumlah Ekuitas Dana
17.124.076.029
25.461.074.903
(8.336.998.874)
(32,74)
Jumlah Kewajiban & Ekuitas
17.124.076.029
25.461.074.903
(8.336.998.874)
(32,74)
Ekuitas Dana Invesrasi
5.3
53,66
SUMBER DAYA MANUSIA Jumlah Pegawai dan Status Jumlah Pegawai pada Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya per 31 Desember 2013 sejumlah 112 orang, yang terdiri dari 96 orang tenaga Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 16 orang tenaga non PNS/tenaga kontrak. Dari 96 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), 59 orang (61%) adalah tenaga teknis dan 37 orang (39%) tenaga non teknis. Berdasarkan pengumuman Kepala Biro Kepegawaian tentang hasil seleksi CPNS tahun 2013 BBLK Surabaya mendapat 5 orang tenaga DIII Analis Kesehatan. Berikut ini tabel Target dan Realisasi SDM yang Diusulkan Tahun 2013 berdasarkan tingkat pendidikan dan Jenis Ketenagaan :
103
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Tabel 5.38 Target dan Realisasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang Diusulkan Tahun 2013 Berdasar Tingkat Pendidikan No
Pendidikan
Target
Realisasi
% Pencapaian
3
0
0%
1
S2
2
S1
3
DIV
4
D3
5
5
100%
Total
8
5
62,5%
Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum BBLK Surabaya, 2013
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa jumlah SDM yang diusulkan tahun 2013 berdasarkan tingkat pendidikan tercapai sebesar 62,5% dari target yang ditetapkan. Tabel 5.39
No
Target dan Realisasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang Diusulkan Tahun 2013 Berdasar Jenis Ketenagaan
Jenis Ketenagaan
Target
Realisasi
% Pencapaian
1
Medis
2
Paramedis Perawat
3
Penunjang
5
5
100%
4
Administrasi
3
0
0%
8
5
62,5%
Total
Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum BBLK Surabaya, 2013
Dari jumlah tenaga yang diajukan, realisasi tenaga penunjang adalah 100% dan tenaga administrasi 0%. Jabatan Struktural Jumlah pejabat struktural di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya adalah 10 Jabatan, yaitu : a. Jabatan Eselon II.b sejumlah 1 jabatan yaitu : 1) Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya b. Jabatan Eselon III.b sejumlah 3 jabatan yaitu : 104
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
1) Kepala Bidang Lab. Klinik dan Lab.Kes Masyarakat 2) Kepala Bidang Pengendali Mutu 3) Kepala Bagian Tata Usaha c. Jabatan Eselon IV.a sejumlah 6 jabatan yaitu : 1) Kepala Seksi Lab. Klinik 2) Kepala Seksi Lab. Kes. Masyarakat 3) Kepala Seksi Pemantapan Mutu 4) Kepala Seksi Pendidikan dan Pelatihan, Penelitian Pengembangan 5) Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan 6) Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
dan
Jenis ketenagaan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya menurut pendidikan dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 5.40 Data Jenis Ketenagaan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Menurut Pendidikan per-31 Desember 2013
PENDIDIKAN S2
Teknis
Non Teknis
Per 31 Desember 2013
4
3
7
3
3
Spesialis Patologi Klinik S.2 Kefarmasian
1
1
Magister Manajemen
1
1
Magister Kesehatan
1
1
Magister Kesehatan Lingk.
1
1
S1
14 Apoteker
14
28
1
1
Dokter Umum
3
2
5
S.1 Biologi
5
2
7
S.1 Ekonomi Akuntansi
7
7
S.1 Ekonomi Manajemen
1
1
1
2
S.1 Kesehatan Masyarakat
1
S.1 Kimia
3
3
S.1 Pendidikan Matematika
1
1
S.1 Teknologi Industri Fisika
1
1
DIV
7 D.IV Analis Kesehatan
7
0
7 7
105
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
PENDIDIKAN DIII / AKADEMI
Teknis
Non Teknis
Per 31 Desember 2013
31
0
31
Akademi Analis Kesehatan
17
17
Akademi Teknik Elektromedik
1
1
D.III Labkes
5
5
D.III Perawat Umum
4
4
D.III Radiodiagnostik
2
2
D.III Sistem Informasi
1
1
D.III Teknik Komputer
1
1
SLTA
3 KPAA/KKPA Sekolah Menengah Analis Kesehatan Sekolah Menengah Atas
13
16
1
1
3
3 7
7
SMEA
3
3
SPR
1
1
STM Mesin Industri
1
1
5
5
5
5
2
2
2
2
37 (39%)
96
SLTP
0 Sekolah Menengah Pertama
SD
0 Sekolah Dasar Umum TOTAL
59 (61%)
Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum BBLK Surabaya, 2013
Jumlah Pegawai Menurut Golongan Golongan IV : 16 orang Golongan III : 51 orang Golongan II : 29 orang Golongan I : orang
106
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Tabel 5.41 Data Ketenagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Menurut Golongan dan Jabatan Tahun 2013 GOLONGAN
IV
III
II Jumlah
ESELON
D
C
B
ESELON II
A
D
C
B
A
D
C
B
A
1
1
ESELON III
3
ESELON IV
4
1
NON ESELON
3 5
0
1
1
6
10 15
12
13
9
14
4
2
0
1
2
13 11 15
12
13
9
14
4
2
Jumlah
16
51
87 96
29
Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum BBLK Surabaya, 2013
5.4
SUMBER DAYA SARANA DAN PRASARANA Mutasi Barang Pada tahun 2013 terdapat penambahan alat laboratorium / medik dan peralatan kantor / non medik yang berasal dari pengadaan / pembelian dengan sumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai berikut : Tabel 5.42 Penambahan Alat Laboratorium / Medik Tahun 2013
No. 1. 2.
Nama Computed Radiology Image Reader Atomic Absorption Spectrophotometer
Merk/Tipe
Jumlah Barang (Unit)
Keterangan
Fuji Film
1
Pembelian
Shimadzu AA7000
1
Pembelian
3.
Biosafety Cabinet
Nuaire NU425-400
2
Pembelian
4.
Refrigerated Centrifuge
Eppendorf EC017
1
Pembelian
5.
Electrolyte Analyzer
Jokoh EX-D
1
Pembelian
6.
Turbidimeter / Nephelometer
The Binding Site
1
Pembelian
7.
Centrifuge
Hettich / Rotofix 32A
1
Pembelian
8.
Centrifuge
Hettich / Rotina 380
1
Pembelian
107
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
No.
Nama
Merk/Tipe
Jumlah Barang (Unit)
Keterangan
WTW CR 3200
1
Pembelian
9.
COD Reaktor
10.
Densitometer General
Biomerieux
1
Pembelian
11.
Vortex Mixer
Labinco L46
2
Pembelian
12.
Shaking Incubator
Biomerieux
1
Pembelian
13.
Incubator
Binder BD115
2
Pembelian
14.
Analitical Balance
Mettler Toledo MS1602S
1
Pembelian
Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum BBLK Surabaya, 2013
Tabel 5.43 Penambahan Peralatan Kantor / Non Medik Tahun 2013
No.
Nama
Merk/Tipe
Jumlah Barang (Unit)
Keterangan
1.
UPS 5000 VA
ICA/SIN3100C
4
Pembelian
2.
UPS 10000 VA
ICA/SIN7501C1
1
Pembelian
3.
PC Unit
1
Pembelian
4.
PC Unit
1
Pembelian
5.
PC Unit
Lenovo C440-5774
4
Pembelian
6.
Laptop
Toshiba C800
1
Pembelian
7.
Printer
Epson/L110
2
Pembelian
8.
Printer
Brother/MFCJ625DW
2
Pembelian
9.
Printer
HP 1000
1
Pembelian
10.
Printer
Epson/L350
1
Pembelian
11.
Printer
Epson LX121X
2
Pembelian
12.
Unit Power Supply
ICA Power Max 500VA
4
Pembelian
13.
Lemari besi/Metal
Lokal
1
Pembelian
14.
Lemari Besi/Metal
Lion 33
2
Pembelian
15.
AC Split
Panasonic 2 PK
6
Pembelian
16.
AC Split
Panasonic 1 PK
2
Pembelian
Dell/PC Intel Core i32120 Dell/PC Dual Core G-630
108
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
No.
Merk/Tipe
Jumlah Barang (Unit)
Keterangan
Panasonic 1,5 PK
3
Pembelian
Lokal
1
Pembelian
Nama
17.
AC Split
18.
Lemari kayu
19.
Kursi Besi/Metal
Chitose Caesar N
25
Pembelian
20.
Kursi Besi/Metal
Indachi Cafista
15
Pembelian
21.
Kursi Besi/Metal
Chitose Vista N
12
Pembelian
22.
Kursi Besi/Metal
Tiger T601
4
Pembelian
23.
Meja Resepsionis
Lokal
1
Pembelian
24.
Meja Kerja Kayu
Minnoti
3
Pembelian
25.
Meja Kerja Kayu
Lokal
1
Pembelian
26.
Meja Kerja Kayu
Lokal
1
Pembelian
27.
Kursi Besi/Metal
Lokal
8
Pembelian
28.
Kursi Besi/Metal
Blood Donor Chair 31306
2
Pembelian
Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Umum BBLK Surabaya, 2013
Bangunan dan Halaman Luas Bangunan dan Halaman BBLK Surabaya Tahun 2013 terdiri dari : - Bangunan dengan fungsi administrasi : 397,5 m2 - Bangunan dengan fungsi teknis
: 672,77 m2
- Bangunan dengan fungsi penunjang : 623
m2
450
:
- Halaman
: 1.520,4 m2
- Rumah dinas
: 1.284
m2
- Mess belakang
:
m2
684
Fasilitas Penunjang yang Dimiliki - Listrik - Air / PDAM
: :
107 2.400
- Telepon
:
6
m2
- Tempat parkir
KVA m3 / th
- Faximil - Aiphone
: 4 buah : 21 buah
buah
- Kendaraan roda 4 :
4
buah
Penghapusan Sarana dan Prasarana Selama tahun 2013 tidak ada penghapusan sarana dan prasarana di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya. 109
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
5.5
UPAYA UNTUK MERAIH WTP DAN REFORMASI BIROKRASI
Tabel 5.44 Pencapaian Strategi dan Langkah-Langkah Raih WTP 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya NO 1.
STRATEGI Membangun Komitmen dan Integritas Pimpinan, Para Pengelola dan Para Pelaksana Kegiatan
LANGKAH LANGKAH 1.
2. 3.
4. 2.
Penguatan Perencanaan dan Penganggaran
1. 2. 3.
4.
3.
Pembenahan Pengelolaan Kas / Sistem Pembukuan/ Akuntansi
1.
2.
3. 4. 5.
PENCAPAIAN
Penandatanganan Pakta Komitmen Raih WTP oleh Para Kepala Bidang, Kepala Seksi serta Kepala Tata Usaha dan kepala instalasi dan seluruh SDM BBLK Surabaya. Menciptakan “Atmosphere of WTP” Menyusun Aturan Perilaku bagi Pengelola Keuangan dan Pelaksana Kegiatan Membentuk Satgas WTP
1.
Penyusunan perencanaan Penguatan penelaahan RKA-KL Penggunaan Bagan Akun Standar (BAS) secara cermat (Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, Belanja Bantuan Sosial) Penyiapan kelengkapan dan keakuratan Dokumen Pendukung Perencanaan (TOR, RAB)
1.
Reviu dan Penyempurnaan Kebijakan Akuntansi Kementerian Kesehatan; Meningkatkan kualitas penyusunan RPK, RPD, perencanaan Kas; Meningkatkan ketepatan waktu pelaksanaan anggaran; Pemeriksaan Kas Internal oleh KPA dan/atau PPK; Rekening Bendahara Pengeluaran masuk dalam TNP (Treasury Notional Pooling);
1.
2. 3. 4. 5.
2. 3.
2. 3. 4.
Membentuk satgas WTP BBLK Surabaya Sosialisasi WTP 16 September 2011 Deklarasi WTP 19 September 2011 Membuat SOP pengelolaan keuangan Menciptakan sistem pengendalian internal
Penyusunan RBA berdasarkan usulan satuan kerja ( button up ) dan kemampuan sumber dana / pagu anggaran Penyusunan RBA dilengkapi TOR dan RAB Pelaksanaan anggaran menggunakan BAS yang sesuai . SPI telah melakukan review atas laporan keuangan setiap akhir semester Menyusuan POA rencana pengadaan setiap bulan Rekening bendahara sudah masuk TNP Pemeriksaan kas oleh Pemeriksa Kas Intern setiap tiga bulan
110
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
NO
STRATEGI
4.
Perbaikan Penatausahaan pendapatan BLU
LANGKAH LANGKAH 1.
2.
5.
Penataan Rekening
1.
2.
3. 4.
PENCAPAIAN
Rekonsiliasi antara unit pelaksana layanan dan unit pelaksana administrasi Mendorong Satker pemungut melaksanakan pungutan PNBP melalui Bank;
1.
Penerimaan pendapatan PNPB disetor ke rekening penerimaan paling lambat 1x24 jam
Melakukan re-inventarisasi rekening yang digunakan oleh Satuan Kerja Mengajukan persetujuan pembukaan rekening (bagi Satker yang belum) Percepatan penutupan rekening yang sudah tidak digunakan Melaporkan kepada Menteri Keuangan pembukaan dan penutupan rekening
1.
Mengelompokkan rekening rekening yang ada di BBLK Surabaya sesuai PMK yang berlaku. Mengajukan persetujuan rekening ke kemenkeu melalui kemenkes rekening bank yang dimiliki BBLK Surabaya sudah mendapat persetujuan menkeu sebanyak 2 rekening. Melaporkan pembukaan maupun penutupan rekening ke Kemenkeu
2.
3.
4.
6.
Peningkatan Kualitas Pengadaan Barang/ Jasa
1.
2.
3.
4. 5.
Sosialisasi Perpres No. 54/2010 tentang Pengadaan Barang & Jasa Meningkatkan peran KPA dan PPK dalam penyusunan HPS, penyusunan dan pelaksanaan kontrak. Meningkatkan kualitas panitia pengadaan dalam penyusunan dokumen pengadaan, pelaksanaan evaluasi Meningkatkan kualitas panitia penerima hasil pekerjaan Pendampingan/konsultasi (LKPP, Itjen, BPKP)
1.
2.
BBLK Surabaya sudah membentuk unit layanan pengadaan barang / jasa tahun 2013 Melakukan konsultasi ke LKPP melalui media internet
111
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
NO 7.
STRATEGI Pembenahan Penatausahaan BMN
LANGKAH LANGKAH 1.
2.
3.
4.
8.
Penguatan Kapasitas SDM
1.
2.
3.
9.
Penguatan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP)
1. 2. 3.
PENCAPAIAN
Menuntaskan Inventarisasi dan Penilaian BMN serta menginput dalam SIMAK-BMN; Menuntaskan Proses Konversi Penggolongan dan Kodifikasi BMN sesuai PMK No. 29/PMK.06/2007; Menuntaskan Proses Migrasi BMN sesuai dengan Aplikasi SIMAK-BMN 2010; Menatausahakan BMN (stock opname barang persediaan, rekonsiliasi internal dan eksternal, labelisasi);
1.
Melaksanakan pelatihan pengelolaan keuangan bagi para pejabat, para pengelola keuangan dan pelaksana kegiatan Menempatkan tenaga akuntansi yang kapabel di unit pengelola keuangan Meningkatkan kualitas SDM pengadaan barang/jasa (PPK dan Panitia)
1.
Menyusun SOP SPIP ditingkat BBLK Surabaya Melakukan pelatihan SPIP secara bertahap dan berjenjang Membentuk Tim Satgas SPIP di tingkat BBLK Surabaya
1.
2. 3.
4.
2.
3.
Setiap semester dan tahun dilakukan stock opname persediaan Membuat Berita Acara stock opname Mengentry aset tetap yang dibeli dan hibah jika ada ke dalam SIMAK BMN secara periodik Melakukan rekon internal setiap bulan antara bagian akuntansi dan inventaris
Mengirim pejabat keuangan dan akuntansi untuk mengikuti pelatihan peningkatan kualitas SDM keuangan yang diselenggarakan kemenkeu dan kemenkes Mengirim SDM ULP untuk mengikuti pelatihan pengadaan barang / jasa Sudah menempatkan bendahara pengeluaran sarjana akuntansi
Sudah dilakukan pelatihan SPIP selama 2 hari dari Itjen Kemenkes RI
112
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
NO
STRATEGI
10.
Penguatan Monitoring dan Evaluasi
LANGKAH LANGKAH 1.
2.
3.
11.
Perbaikan Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan
1.
2.
3.
4.
5.
PENCAPAIAN
Meningkatkan kualitas pelaksanaan monitoring terpadu terhadap pelaksanaan kegiatan dan anggaran; Melakukan perbaikan segera terhadap ketidaksesuaian pelaksanaan kegiatan dan anggaran Melakukan pertemuan rutin secara berkala dan berjenjang dalam rangka evaluasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran
1.
Menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan sesuai dengan ketentuan (akurat, lengkap, teratur, tepat waktu, berjenjang) Mengoptimalkan peran UAPPAW dalam rangka mengumpulkan, mengkompilasi, dan menyampaikan Laporan Keuangan Melakukan konsultasi secara berkala kepada BPK dalam penyusunan Laporan Keuangan Pendampingan dalam penyusunan Laporan Keuangan oleh BPKP, Itjen, Biro Keuangan dan BMN Merancang dan melaksanakan aplikasi yang terintegrasi serta real time terkait pelaporan keuangan
1.
2.
2.
3.
Membuat laporan realisasi penyerapan anggaran setiap tanggal 3 awal bulan berikutnya. Melakukan usulan perubahan MAK dan BAS terhadap kegiatan yang melebihi pagu sebelumnya.
Sudah penyusun laporan keuangan SAI dan SAK semesteran dan tahunan sesuai pedoman SAI dan PABLU Mengirim laporan keuangan SAI ke koordinator wilayah jatim secara periodik Melakukan konsultasi ke KPPN dan DJPB
113
Laporan Tahunan 2013 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
NO 12.
STRATEGI Peningkatan Kualitas Pengawasan
LANGKAH LANGKAH 1.
2.
3.
4.
13.
Percepatan Penyelesaian Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) PENCAPAIAN
1.
2.
PENCAPAIAN
Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan dan anggaran; Melaksanakan Reviu Laporan Keuangan secara terintegrasi dan berjenjang Melakukan monitoring secara ketat Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Reviu Laporan Keuangan Pendampingan oleh pejabat yang berkompeten selama Pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan oleh BPK
1.
Melakukan pemantauan yang ketat terhadap penyelesaian Tindak Lanjut LHP Melakukan pemutakhiran data penyelesaian tindak lanjut secara berkala
1.
100%
2.
Laporan keuangan telah di Review oleh SPI setiap semester dan tahun, Laporan keuangan telah di audit oleh KAP
Telah melakukan monitoring tindaklanjut atas temuan auditor
95%
Keterangan : Sampai bulan Desember 2013 strategi dan langkah langkah Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya dalam meraih WTP sudah mencapai 95%.
114