KUMPULAN ABSTRAK HASIL PENELITIAN TAHUN 2013
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG Bandar Lampung 2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamiin, segala puji dan syukur senantiasa tercurahkan kepada Allah SWT yang telah memberikan segala karunia dan rahmat-Nya sehingga kumpulan abstrak hasil penelitian tahun 2013 dapat terbit. Kumpulan abstrak penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan dan menyebarluaskan informasi riset untuk meningkatkan dan mengoptimalkan sitasi institusi dan juga dosen yang meneliti guna memberikan manfaat dan kontribusi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang pertanian. Kumpulan abstrak hasil penelitian ini memuat tentang bidang tanaman pangan, hortikultura, teknologi pembenihan, perkebunan, teknologi pangan, mekanisasi, teknik sumberdaya lahan dan lingkungan, peternakan, perikanan, ekonomi, akuntansi, dan manajemen informatika. Kami menyadari bahwa kumpulan abstrak hasil penelitian ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan kumpulan abstrak hasil penelitian ini.Akhirnya, kami mengharapkan semoga kumpulan abstrak hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.
Bandar Lampung, April 2014 Redaksi
i
DAFTAR ISI Halaman Aplikasi Metode Pragelatinisasi Parsial untuk Memproduksi Tepung Jagung Modifikasi serta Aplikasinya pada Pengolahan Aneka Produk Pangan .......................................................................
1
Pengujian Teknik Mnemonik dalam Pembelajaran Auditing……...
2
Efektif Pemberian Ekstrak Kelopak Buah Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) untuk Meningkatkan Produktivitas Broiler …….. .................................................................................................
3
Deteksi Kemiripan Citra Tanaman Anggrek dengan Metode Support Vector Machine (SVM) Kernel linear …….…….…….….
4
Efektifitas Frekuensi Pemberian Kappa-Karagenan dalam Pakan untuk Meningkatkan Ketahanan Tubuh Ikan Nila Oreochromis niloticus....................................................................... 5 Identifikasi Wilayah Rawan Banjir Kota Bandar Lampung dengan Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG)...................................... 6 Desain dan Implementasi Services Provider Berbasis Web Services Push Pangkalan Data Perguruan Tinggi pada Sistem Informasi AkademikPoliteknik Negeri Lampung............................................. 7 Evaluasi Implementasi Pengungkapan Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada PT Lambang Jaya dan PT Tunas Baru Lampung, Tbk………………………................................................ Desain dan Implementasi Software as Service pada Pengelolaan Absensi Kedisiplinan Mahasiswa Politeknik Negeri Lampung........ 9 Optimasi Proses Pembuatan Edible Film dari Agar–Agar dan Rumput Laut Gracillaria sp. dengan Penambahan Gliserol.............. 10 Rancang Bangun Irigasi Tetes Bawah Permukaan Emiter Serabut Kelapa untuk Budidaya Bunga Kol (Brassica oleracea botrytis L.) Dataran Rendah………………………............................................... 11 Aplikasi Natural Antibiotik dan Daun Bangun-Bangun (Coelus amboinicus L.) Pengaruhnya terhadap Status Imunitas dan Performans Broiler…………………….............................................. 12 Rancang Bangun Alat Penjernih Air Berbasis Masyarakat Pedesaan dengan Konsep Rucef (Re Use, Cheap, Easy and Flexible).............. 13
8
ii Kajian Peningkatan Peran Azolla Sebagai Pupuk Organik Kaya Nitrogen pada Padi Sawah………………………………..............
14
Rekayasa Pondasi Bangunan Air di Atas Tanah Rawa Berbahan Lokal………………………………..............................................
15
Optimalisasi Dosis Enzim Pencernaan Buatan Dalam Pakan Untuk Meningkatkan Kecernaan dan Pertumbuhan Ikan Gurami (Osphronemus gouramy)…………………..................................
16
Pengaruh Formulasi Media Subkultur Terhadap Pertumbuhan Seedling Anggrek Cattleya In Vitro...............................................
17
Pengaruh Media Tanam dan Pemberian Pupuk Organik Cair terhadap KeberhasilanAklimatisasi Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata Lindl.)……................................................
18
Pengaruh Waktu Roasting dan Ukuran Nib terhadap Karakteristik Hasil Pengolahan Biji Kakao (Theobroma cacao L.).....................
19
Produktivitas Broiler pada Berbagai Level Pemberian Ekstrak Daun Gedi(Abelmoschus manihot)................................................
20
Perbandingan Perlakuan Pemupukan dan Analisis Kelayakan Usahatani Jagung Manis secara Organik dan Anorganik................
21
Karakteristik Kimiawi Rumput Laut Lokal (Caulerpa sp.) dan Potensinyasebagai Sumber Antioksidan......................................... Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan terhadap Stabilitas Warna Minuman Fungsional Ekstrak Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.)…………………….……................................................
22
23
Optimalisasi Takaran Pupuk Organik Azolla pada Budidaya Caisin (Brassica compestris var. Chinensis) dalam Sistem Budidaya Organik….…………………….……................................................ 24 Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong yang Difermentasi dengan KapangAspergillus niger untuk Pakan Ikan Gurame.......................
25
Rancang Bangun Pengaturan Bukaan Choke pada Genset Hybrid (Bensin dan Bioetanol) untuk Aplikasi Automatic Transfer Switch (ATS) pada ListrikRumah Tangga...................................................
26
Upaya Peningkatan Produktivitas dan Karkas Broiler yang Diberi Ransum Berbasis Tepung Daun Singkong melalui Penambahan JintenHitam (Nigella Sativa)............................................................
27
iii Identifikasi dan Penilaian Karakter Morfologi Tujuh Durian Lokal yang Berasal dari Kelurahan Batu Putuk Kota Bandar Lampu........
28
Pertumbuhan Bibit Individual Anggrek Phalaenopsis Pada Berbagai Media Tanam dan Jenis Pupuk.........................................................
29
AnalisisPenggunaanAlatPengolahPupukOrganik (APPO) di Kota Metro.................................................................................................
30
Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Beluntas (Pluchea indica L.) terhadap Total Kolesterol Darah Broiler........................................... 31 Evaluasi Ketahanan Beberapa Galur Harapan Padi Sawah (Oryza sativa L.) terhadap Cekaman Kekeringan.............................
32
OptimalisasiPenggunaan Ekstrak Daun Beluntas(Pluchea indicaL.) terhadap Kualitas Karkas Ayam Pedaging.......................
33
1 Aplikasi Metode Pragelatinisasi Parsialuntuk Memproduksi Tepung Jagung Modifikasi serta Aplikasinya pada Pengolahan Aneka Produk Pangan Beni Hidayat, Nurbani Kalsum, dan Surfiana Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Upaya untuk memperbaiki karakteristik tepung jagung diperlukan dalam bentuk tepung jagung modifikasi. Salah satu metode untuk memproduksi tepung jagung modifikasi adalah proses pragelatinisasi parsial. Penelitian bertujuan memperbaiki karakteristik tepung jagung menggunakan metode pragelatinasi parsial.Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pangan, Pilot Plant, dan Laboratorium Analisis Politeknik Negeri Lampungpada bulan April hingga Desember 2013.Bahan baku utama yang akan digunakan adalah tepung jagung metode pragelatinisasi parsial dan tepung jagung metode konvensional. Kedua jenis tepung jagung disiapkan dengan menggunakan bahan baku jagung pipil varietas Bisi II yang diperoleh dari petani di daerah Natar, Kabupaten Lampung Selatan.Tepung jagung metode pragelatinisasi parsial, diperoleh melalui tahapan sortasi jagung pipil, penggilingan kasar (20 mesh), perendaman dalam air selama 3 jam dilanjutkan dengan penghilangan kulit ari dan lembaga, penirisan, penambahan air setengah bagian jagung dilanjutkan dengan penggilingan basah, proses pragelatinisasi parsial dengan cara pemanasan menggunakan alat cabinet dryer pada suhu 70oC selama 90 menit, pengeringan lanjutan menggunakan alat pengering cabinet pada suhu 50oC selama 4 jam, penepungan menggunakan alat penepung disc mill, dan pengayakan menggunakan ayakan Tyler 80 mesh.Tepung jagung metode konvensional, diperoleh melalui tahapan sortasi jagung pipil, penggilingan kasar (20 mesh), penghilangan kulit ari dan lembaga dengan cara ditampi, pengeringan menggunakan sinar matahari, dilanjutkan dengan penepungan menggunakan alat penepung disc mill dan pengayakan menggunakan ayakan Tyler 80 mesh.Alat utama yang digunakan selama pelaksanaan penelitian antara lain adalah ayakan standar Tyler 80 mesh, alat penggiling basah, alat penepung tipe “Disk Mill”, alat pengering cabinet, alat pemotong stick, alat pemotong chips, dan hardnesstester.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa konsentrasi optimal penggunaan tepung jagung modifikasi pada pengolahan mie jagung adalah pada konsentrasi 50%; rasio penambahan tapioka optimal untuk menghasilkan produk bubur jagung adalah pada konsentrasi 5%, dan penambahan tapioka optimal untuk menghasilkan produk flake jagung adalah pada konsentrasi 120%.Berdasarkan data hasil penelitian disarankan penelitian lebih lanjut dalam bentuk aplikasi tepung jagung modifikasi hasil pengembangan sebagai pensubtitusi terigu untuk pengolahan produk-produk pangan lainnya. Kata kunci: pragelatinisasi, tepung jagung, modifikasi.
2 Pengujian Teknik Mnemonik dalam Pembelajaran Auditing Artie Arditha Rachman, Endang Aslina, dan Eksa Ridwansyah Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris dampak penggunaan teknik mnemonik dalam konteks auditing terhadap kemampuan mengingat kembali materi pembelajaran yang telah disampaikan.Metode yang dipakai dalam penelitian ini berbentuk eksperimen dengan melibatkan mahasiswa akuntansi Politeknik Negeri Lampung.Mahasiswa dibagi acak ke dalam tiga kelompok eksperimen.Kelompok yang menerapkan teknik mnemonik terdiri atas dua kelompok, yaitu kelompok dengan teknik mnemonik penggunaan huruf pertama dan kelompok kedua dengan menggunakan kombinasi kata.Penggunaan dua jenis perangkat mnemonik bertujuan untuk mengetahui perangkat yang terbaik dalam pembelajaran auditing.Hasil penelitian menunjukkan bahwa di awal eksperimen kemampuan partisipan tidak berbeda.Kondisi ini ditunjukkan dengan tidak didukungnya H1a dan H3a. Proses pembelajaran dengan jelas terjadi di setiap kelompok dalam eksperimen ini. Hal ini ditunjukkan dengan didukungnya H2a dan H2b. Teknik mnemonik dalam latar eksperimen kelas ini memberikan perbedaan hasil di antara ketiga kelompok.Simpulan ini diperoleh dengan didukungnya H1b. Lebih lanjut, untuk mengamati peran teknik mnemonik pada partisipan yang berbeda tingkatan/semester, juga dilakukan pengujian. Data setelah terjadinya proses pembelajaran menunjukkan bahwa ada perbedaan hanya di kelompok mnemonik satu (H3b). Hal ini menguatkan bahwa teknik mnemonik satu merupakan teknik yang lebih baik. Kata kunci: teknik mnemonik, auditing, partisipan.
3 Efektif Pemberian Ekstrak Kelopak Buah Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) untuk Meningkatkan Produktivitas Broiler Dwi Desmiyeni Putri dan Agung Adi Chandra Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Obat alami sudah dikenal dan digunakan di seluruh dunia sejak beributahun yang lalu. Indonesia kaya sekali akan tanamantradisional yang memiliki fungsi positif, namun tanamantanaman ini belumdieksplorasi secara optimal. Rosela (Hibiscus sabdariffa) merupakan salah satutanaman obat yang akhir-akhir ini penggunaannya semakin meningkat padamanusia karena khasiat yang dimilikinya. Menurut beberapa penelitian, tanamanini memiliki efek farmakologis yang cukup lengkap seperti: diuretik, anthelmentik, antibakteri, antioksidan, antiradang,menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan daya tahan tubuh.Penelitian tentang kelopak buah rosela pada ternak masih sangat terbatas.Beberapa manfaat kelopak buah rosela terutama sebagai antibakteri danantioksidan, dapat menjadikan tanaman obat ini sebagai salah satu kandidatgrowth promotor alami pada ternak, sehingga dapat dimanfaatkan untukmeningkatkan produktivitas ternak yang mengkonsumsinya.Tujuan penelitian iniadalah untuk (1) mendapatkan dosis efektif penggunaan kelopak buah rosella mampu meningkatkan produktivitas broiler, (2) untuk mengetahui efekpemberian kelopak buah rosela pada fungsi kerja organ hati yang merupakanindikator efek negatif kerja obat pada tubuh ternak.Rancangan percobaan yangdigunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL).Penelitian ini terdiri atas 4 perlakuan dosis kelopak buah rosela (0 mg/kg BB, 100mg/kg BB, 200 mg/kg BB, 300 mg/kg BB) dan masing-masing perlakuan diulang6 kali sehingga terdiri atas 24 unit percobaan dan setiap unit percobaan terdiri atas4 ekor ayam broiler. Pemberian kelopak buah rosela dilakukan setelah broilerberumur 2 minggu melalui air minum selama 7 hari dan kemudian diberi kembalisetelah ayam berumur 4 minggu selama 7 hari.Pengamatan dilakukan terhadapproduktivitas broiler (konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, FCR, efisiensiransum, konsumsi air minum) dan gangguan fungsi hati (nilai SGPT dan SGOT).Produktivitas ayam yang paling baik ditunjukkan oleh kelompok ayam yang diberikelopak buah rosela dengan dosis 300 mg/kgBB.Pemberian kelopak buah rosela dengan dosis 300 mg/kg BB tidak memiliki efek toksis pada ternak. Kata kunci: rosela, efek farmakologis, produktivitasbroiler.
4 Deteksi Kemiripan Citra Tanaman Anggrek dengan MetodeSupport Vector Machine (SVM) Kernel Linear Dewi Kania Widyawati dan Zuriati Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang melakukan identifikasi tanaman obat dan tanaman hias yang didomiasi oleh aglonema, masing-masing citra dilakukan ekstraksi fitur dengan fuzzy local binary pattern tanpa penggabungan operator circular neighborhood (8,1) dan (8,2) metode yang digunakan support vector machine dan probabilitas neural network. Penggunaan data latih dan data uji pada penelitian sebelumnya hanya satu variasi saja, dalam pengambilan citra pada penelitian sebelumnya digunakan berbagai macam jenis kamera dan handphone, sehingga citra yang dihasilkan memiliki pixel yang berbeda-beda.Penelitian yang akan dikembangkan difokuskan pada metode support vector machine kernel linear dengan pemodelan one versus rest, pengambilan citra dilakukan menggunakan satu jenis kamera dengan spesifikasi Canon S550D, penggunaan data latih dan data uji menggunakan 4 variasi yaitu variasi pertama 50% data latih dan 50% data uji, variasi kedua 60% data latih dan 40% data uji, variasi ketiga 70% data latih dan 30% data uji, variasi keempat 80% data latih dan 20% data uji. Ekstraksi fitur tekstur yang digunakan penggabungan operator circular neighborhood dengan menggunakan perangkaian (concatenation).Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) telah dibuat sistem yang dapat mendeteksi kemiripan citra tanaman anggrek baik yang sedang berbunga maupun tidak berbunga, 2) tingkat akurasi dari ke empat variasi perbandingan data latih dan data uji yang diujicobakandalam melakukan identifikasi secara otomatis citra tanaman anggrek, citra tanaman anggrek yang sedang berbunga memiliki tingkat akurasi lebih baik dibandingkan tanaman anggrek tanpa bunga. Kata kunci :support vector machinekernel linear, one versus rest, circular neighborhood.
5 Efektifitas Frekuensi Pemberian Kappa-Karagenan dalam Pakan untuk Meningkatkan Ketahanan Tubuh Ikan NilaOreochromis niloticus Dian Febriani dan Rietje JM Bokau Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi dalam kegiatan budidaya perikanan dewasa ini menjadi hal yang sangat penting.Serangan penyakit dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar, yaitu turunnya produksi dan rendahnya nilai jual biota budidaya yang terserang penyakit.Penggunaan antibiotik dan bahan kimia saat ini sudah mulai di batasi dan bahkan dilarang.Kappa-karagenan merupakan senyawa bioaktif polisakarida yang diketahui dapat memodulasi sistem imun, membunuh mikroba seperti bakteri, jamur dan virus. Pemberian kkaragenan melalui pakan merupakan cara yang mudah dan cukup murah untuk diterapkan. Pemberian imunostimulan akan memberikan ketahanan tubuh yang baik jika diberikan secara berkelanjutan dengan dosis dan frekuensi pemberian yang tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas frekuensi pemberian k-karagenan dalam pakan untuk meningkatkan ketahanan tubuh ikan nila yang tercermin dari meningkatnya respons imun non-spesifik, kelangsungan hidup dan pertumbuhannya. Penelitian ini terdiri dari 3 perlakuan dan 1 kontrol, yaitu frekuensi pemberian 7 hari (A), 14 hari (B), dan setiap hari (C) secara berulang dengan interval pemberian 7 hari selama 5 minggu pemeliharaan. Hasil pengamatan menunjukkan frekuensi pemberian 14 hari (B) memberikan hasil ketahanan tubuh yang terbaik dibandingkan perlakuan lainnya dan juga kontrol, yang tercermin dari peningkatan total leukosit (4.32 x 105 sel/mm3) dan aktifitas fagositosis (40.67%), total eritrosit (2.87 x 106 sel/mm3) dan kadar haemoglobin (8.83 g%) serta kelangsungan hidup dan pertumbuhan relatif ikan nila selama 5 minggu pemeliharaan. Kata kunci: kappa-karagenan, sistem imun, ketahanan tubuh.
6 Identifikasi Wilayah Rawan Banjir Kota Bandar Lampung dengan Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) Didik Kuswadi, Iskandar Zulkarnain, dan Suprapto Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Pembangunan yang dilakukan untuk perluasan kawasan perkotaan dan berkurangnya kawasan hutan banyak terjadi di beberapa tempat di Indonesia saat ini. Peralihan fungsi suatu kawasan yang mampu menyerap air (pervious) menjadi kawasan yang kedap air (impervious) akan mengakibatkan ketidakseimbangan hidrologi dan berpengaruh negatif pada kondisi daerah aliran sungai.Penggunaan lahan suatu wilayah akibat tekanan penduduk dan pembangunan infrastruktur menyebabkan kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS).Laju pertumbuhan penduduk yang masih tinggi dan terkonsentrasi pada wilayah tertentu menyebabkan alih fungsi lahan pertanian (cultivated land) ke lahan bukan pertanian (non cultivated land) sulit dikendalikan.Dampak negatif yang ditimbulkan oleh perubahan masukan sistem adalah banjir. Identifikasi wilayah rawan banjirmerupakan salah satu cara yang paling cocok digunakan untuk memperingatkan dan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai daerah yang memiliki tingkat kerawanan banjir. Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menentukan kelas rawan banjir dan membuat peta tingkat rawan banjir Kota Bandar Lampung.Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan informasi mengenai lokasi-lokasi rawan banjir di Kota Bandar Lampung dan sebagai bahan pertimbangan untuk menghasilkan kebijakan dalam pengelolaan sumberdaya alam secara holistik, integral dan koordinatif.Peta rawan banjir merupakan bagian dari sistem peringatan dini (early warning system) dari bahaya dan resiko banjir sehingga akibat dari bencana banjir dapat diperkirakan dan diminimalkan. Peta tersebut diperoleh dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) berdasarkan metode penentuan skor dam pembobotan parameter banjir, proses tumpangsusun (overlay) peta faktor meteorologi dan karakteristik Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berpengaruh terhadap terjadinya banjir, penentuan interval kelas rawan banjir dan analisis tingkat kerawanan banjir.Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu interval nilai kelas rawan banjir adalah 100.Tingkat kerawanan banjir Kota Bandar Lampung dibagi menjadi 5 kelas, yaitu : sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, sangat tinggi.Tingkat rawan banjir yang mendominasi Kota Bandar Lampung adalah tingkat kerawanan banjir sedang seluas 104,74 km2 (57,28%), daerah yang memiliki potensi rawan banjir tertinggi adalah Kecamatan Teluk Betung Barat dengan bentuk lahan tubuh air, kemiringan lereng datar, jenis tanah inceptisols, ketinggian tempat berkisar antara 0,0 - 12,5 m dengan curah hujan tinggi.Daerah yang paling tidak rawan banjir adalah Kecamatan Telukbetung Barat dengan bentuk lahan hutan, dengan kemiringan lereng curam, jenis tanah ultisol, ketinggian tempat lebih dari 100 m dpl dan curah hujan sedang. Kata kunci: identifikasi, wilayah rawan banjir, sistem informasi geografis.
7 Desain dan Implementasi Services Provider Berbasis Web Services Push Pangkalan Data Perguruan Tinggi pada Sistem Informasi Akademik Politeknik Negeri Lampung Eko Win Kenali dan Halim Fathoni Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah meningkatkan mutu, efisiensi dan efektifitas pelayanan pelaporan data Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri (EPSBED) di Politeknik Negeri Lampung melalui pemanfaatan salah satu mekanisme dan sistem pelaporan berbasis web services push Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) Direktoral Jenderal (DIRJEN) Pendidikan Tinggi (DIKTI). Target khusus yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah mengimplementasikan arsitektur dan teknologi web services untuk keperluan komunikasi data antar mesin yang berbeda platform dan mendesain layanan (services provider) yang dilengkapi dengan query mapping pada sistem informasi akademik Politeknik Negeri Lampung untuk keperluan penyediaan (respon) data pada sistem web services push PDPT sehingga dengan teknologi web services dan desain query mapping pada sistem informasi akademik, akan menyeragamkan data yang ada pada sistem informasi akademik dengan data yang dibutuhkan/diperlukan untuk pelaporan ke mesin PDPT DITJEN DIKTI. Dengan demikian, permasalahan akurasi data, relevansi data dan ketepatan waktu dapat teratasi.Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah metode pendekatan rekayasa perangkat lunak, yaitu linier model. Metode linier model, penelitian ini akan diawali dengan tahap analisa, yaitu mengumpulkan dan menganalisa data melalui proses studi lapangan. Kemudian dilanjutkan tahap desain, dalam tahap ini data dan informasi hasil analisa dijadikan bahan untuk mendesain arsitektur services provider web services push PDPT, desain data, antarmuka dan aplikasi yang dibutuhkan. Tahap selanjutnya adalah implementasi, pada tahap ini desain arstitektur services provider web services push PDPT, data, antarmuka dan aplikasi diimplementasikan pada kondisi nyata atau sebenarnya. Tahap ini akan diawali dengan membangun server web services PDPT yang terkoneksi dengan internet, kemudian menginstallasi desain services provider dan teknologi web services pada mesin sistem informasi akademik. Tahap terakhir adalah pengujian, yaitu tahapan pengujian dengan metode black box testing terhadap arsitektur sistem services provider web services push PDPT untuk manjamin keseluruhan sistem berjalan dengan baik dan sesuai. Kata kunci : PDPT, web services, services provider, push.
8 Evaluasi Implementasi Pengungkapan Informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada PT Lambang Jaya dan PT Tunas Baru Lampung, Tbk. Eksa Ridwansyah, Damayanti, dan Lihan Rini Puspo Wijaya Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Tujuan penelitian ini adalah:1) menghitung dan menganalisis tingkat pengungkapaninformasi kegiatan CSR, 2) menghitung dan menganalisis persentase pengungkapanberdasarkan tematema pengungkapan informasi kegiatan CSR. Hasil penelitian berupa laporan tingkat pengungkapan informasi CSR secara keseluruhan dan secara rinciberdasarkan tema-tema pengungkapan.Selanjutnya dapat digunakan oleh perusahaan subsektor perkebunan dalam hal ini PT Lambang Jaya dan PT Tunas Baru Lampung, Tbk.sebagai dasar evaluasi pemenuhan kewajiban pelaksanaan CSR.Selain itu, dapatdigunakan oleh pemerintah dalam menentukan kebijakan-kebijakan untuk memperkuatkesadaran perusahaan-perusahaan subsektor perkebunan dalam memenuhi kewajibanpelaksanaan CSR.Sampel penelitian ini adalah PT Lambang Jaya dan PT Tunas Baru Lampung, Tbk.Pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan/ataupenyebaran kuesioner (data primer), observasi langsung untuk melihat secara langsungdokumen-dukumen yang berkaitan dengan dengan informasi CSR (data sekunder).Untuk menganalisis data, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dankuantitatif.Hasilpenelitianadalah tingkat pengungkapaninformasi CSR PT PT Tunas BaruLampung, Tbk. secarakeseluruhanadalahsebesar 46% lebihrendahdaripada PT LambangJaya yang sebesar 71,6%.Berdasarkan tema-tema pengungkapan, pelaksanaan CSRterbaik yang telah dilakukan oleh PT Lambang Jaya adalah pada kategori energi,kesehatan dan keselamatankerja, produkdanumumdengan persentase 100%,selanjutnyasecaraberturut-turutdiikutiolehkategorilingkungansebesar 90,9%, kategori“lain-lain tenagakerja” sebesar 51,7%, dan yang terburukyaitukategori“keterlibatan masyarakat” sebesar 33,3%, sedangkan PT. Tunas Baru Lampung, Tbk., pengungkapan terbaik yang telah dilakukan adalah pada kategori energi, produk dan umum dengan persentase 100%, selanjutnya secara berturut-turut diikuti oleh kategorilingkungan sebesar 54,5%, kategori “lain-lain tenagakerja” sebesar 37,9%, dan yangterburukyaitukategori “kesehatandankeselamatankerja” dan “keterlibatanmasyarakat”sebesar 0%. Kata kunci: CSR, pengungkapan.
9 DesaindanImplementasiSoftware as Service padaPengelolaanAbsensiKedisiplinanMahasiswaPoliteknikNegeriLampung Halim Fathoni dan Eko Win Kenali Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak PenelitianinimenekankanpadabagaimanamembangunperangkatlunakberbasisSoftware as padaPolinela.Dari Service(SaaS)danmengimplementasikannya kegiatantersebutdiharapkandapat menggalilebihdalamkeunggulandankelamahandariteknologigoogle cloud computing.Permasalahanpengelolaanabsensikedisiplinanmahasiswacobadiselesaikandenganm embangunperangkatlunakberbasisSaaStersebut.Denganteknologiinipetugasdapatmemasukkan data darimanasajadankapansaja, selainitumahasiswadapatmelakukanpengecekansecara langsung. Kata kunci :SaaS, absensi, dosen wali, cloud.
10 Optimasi Proses Pembuatan Edible Filmdari Agar–Agardan Rumput LautGracillaria sp.denganPenambahan Gliserol Hertini Rani dan Nurbani Kalsum Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Kemasan makanan memberi kontribusi untuk memperpanjang masa simpan dan mempertahankan kualitas serta keselamatan produk makanan bahkan memperpanjang umur simpan produk, akan tetapi keberadaan kemasan tersebut memberikan permasalahan baru mengingat sifatnya yang tidak dapat dimakan dan tidak biodegradable. Salah satu upaya untuk dapat mengatasi masalah tersebut adalah dengan membuat kemasan seperti edible film yaitu dapat dimakan dan biodegradabillitas. Rumput laut merupakan salah satu bahan baku yang dapat digunakan dalam pembuatan edible film. Pada umumnya edible film yang terbuat dari rumput laut (hidrokoloid) memiliki sifat yang rapuh.Penelitian ini menggunakan bahan plastisizer yang dapat mengatasi sifat rapuh pada edible film tersebut dan dapat meningkatkan fleksibiltas dan ekstensibilitas lapisan film.Bahan yang digunakan sebagai plastisizer adalah komponen hidrofilik seperti gliserol. Tujuan mengetahui pengaruh konsentrasi gliserolsebagai plastisizer terhadap karakteristik edible film dari bubuk agar-agar dan dari rumput laut, mendapatkan konsentrasi gliserol yang tepat sehingga dihasilkan karakteristikedible film yang baik, dapat digunakan untuk kemasan primer pada makanan. Berdasarkan penelitian konsentrasi gliserol 0,6 persen dengan bahan dasar rumput laut edible film yang dihasilkan mempunyai karakteristikpersentase pemanjangan 39,39 %; kekuatan tarik 72,76 kgf/cm2; ketebalan 0,045 mm, kadar air 20,34 persen, sedangkan edible film yang menggunakan bahan dasar agar-agardengan penambahan gliserol 0,8 persen, mempunyai karakteristik persentase pemanjangan 11,36 %; kekuatan tarik 138,56 kgf/cm2; ketebalan 0,064 mm, kadar air 22,90 persen. Kata kunci:biodegradable, edible film, plastisizer.
11 Rancang Bangun Irigasi Tetes Bawah Permukaan Emiter Serabut Kelapa untuk Budidaya Bunga Kol (Brassica oleracea botrytis L.)Dataran Rendah I Gde Darmaputra, Muhammad Idrus, dan Surya Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Bunga kol merupakan sayuran yang bergizi dan bernilai ekonomi tinggi.Penanaman bunga kol dataran rendah di lahan sawah setelah padi sering dihadapkan pada kendala keterbatasan air.Pada kondisi demikian diperlukan teknologi irigasi hemat air, dengan memanfaatkan bahan lokal dan mudah dioperasikan.Irigasi tetes bawah permukaan emiter serabut kelapa merupakan salah satu alternatif teknologi yang menjadi pilihan.Penelitian ini bertujuan untuk merancang irigasi tetes bawah permukaan emiter serabut kelapa untuk penanaman bunga kol dataran rendah.Tahap pertama penelitian adalah mendisain emiter serabut kelapa, mengukur kinerja emiter, menentukan ketebalan serabut kelapa dan diameter pengencang emiter yang memenuhi syarat, dan tahap kedua adalah menguji penerapan teknologi tetes bawah permukaan emiter serabut kelapa pada budidaya tanaman bunga kol.Hasil penelitian menunjukkan bahwa irigasi tetes sederhana bawah permukaan menggunakan emiter serabut kelapa dapat diaplikasikan pada tanaman bunga kol dataran rendah. Ketebalan kumpulan serabut kelapa emiter irigasi tetes bawah permukaan untuk produksi bunga kol adalah 15 mm dengan diameter pengencang 10 mm. Penggunaan air selama tumbuh dengan irigasi tetes serabut kelapa sebesar 0,081 m3 per tanaman lebih efisien 38% daripada irigasi gembor yaitu 0,131 m3 per tanaman. Produktivitas air pada irigasi tetes emiter serabut kelapa adalah 3,58 kg/m3, lebih besar 67% daripada irigasi gembor yaitu 2,15 kg/m3. Kata kunci: irigasi tetes, emiter serabut kelapa, bunga kol.
12 Aplikasi Natural Antibiotik dan Daun Bangun-Bangun (Coelus amboinicus L.) Pengaruhnya terhadap Status Imunitas dan Performans Broiler Imelda Panjaitan dan Anjar Sofiana Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengkaji pengaruh aplikasi propolis sebagai natural antibiotik dan daun bangun-bangun dalam ransum terhadap produktivitas dan status status imunitas broiler. Sebanyak 60 ekor broiler strain CP 707 ditempatkan secara acak kedalam lima perlakuan. Percobaan dirancang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), masing– masing perlakuan diulang 6 kali, jadi seluruhnya ada 30 satuan percobaan. Perlakuan yang diterapkan adalah: Pemeliharaan pada umumnya menggunakan obat dan vaksin (P0), obat vaksin dan tepung daun bangun-bangun (TDBB) (P1), obat vaksin dan aplikasi propolis pada air minum (P3), aplikasi propolis tanpa obat dan vaksin (P4), aplikasi propolis dan TDBB tanpa obat vaksin (P5). Ransum yang digunakan adalah ransum komersial.Aplikasi tepung daun bangun-bangun dalam ransum 1 g/ekor dan aplikasi propolis 2 tetes/6 ekor. Peubah yang diamati meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, persentase karkas, kadar gula dan kolesterol dalam darah, dan mortalitas. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap peubah yang diamati, dilakukan analisis sidik ragam.Apabila perlakuan menunjukkan pengaruh yang nyata atau sangat nyata terhadap peubah yang diamati, dilakukan uji lanjut dengan uji jarak berganda Duncan”s Multiple Range Test (DMRT) sesuai dengan petunjuk Stell and Torrie (1980). Analisis data dilakukan dengan menggunakan paket program SPSS for windows 17. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi propolis dan daun bangun-bangun dalam sisitem pemeliharaan tidak berbeda dengan sistem pemeliharaan dengan program vaksinasi terhadap parameter konsumsi, pertambahan bobot badan dan konversi broiler. Aplikasi propolis 2 tetes/6 ekor meningkatkan persentase karkas, trigliserid dan kadar HDL dalam serum serta menurunkan gula darah, LDL dan kolesterol total dalam serum. Tetapi, masih perlu penelitian lebih lanjut untuk menentukan dosis yang tepat. Kata kunci: propolis, ransum,broiler.
13 Rancang Bangun Alat Penjernih Air Berbasis Masyarakat Pedesaan dengan Konsep Rucef (Re Use, Cheap, Easy and Flexible) Iskandar Zulkarnain, Ismadi Raharjo, dan Kelik Istanto Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Rancang bangun alat penjernihan air berbasis rumah tangga ini mengusung konsep Rucef (ReUse, Cheap, Easy and Flexible) yang berupaya mendayagunakan barang bekas dengan biayayang murah, teknik yang mudah sehingga memberikan sebuah nilai manfaat baru. Bahan-bahanyang digunakan dalam rancang bangun alat sederhana ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitubahan pembentuk wadah dari botol bekas minuman setinggi 30 cm dan bahan inti pengisimaterial penyaring berupa kapas dakron, campuran mangan zeolit dan arang aktif, pasir sungai,pasir silika, dan arang aktif tempurung kelapa.Susunan media dan ketebalan media filter merujukreferensi yang ada yang secara berturut-turut adalah 45 cm kapas dakron yang diisikan kedalampipa, dua botol berisi campuran mangan zeolit dan karbon aktif, dua botol pasir sungai, duabotol pasir silika, 2 botol arang aktif. Tujuan penelitian ini adalah: 1) merancang sebuahteknologi penjernih air sederhana yang murah, dan mudah diaplikasikan, tidak merepotkanperawatannya, berbasis masyarakat pedesaan dalam hal memproduksi air bersih; 2) mengetahuibesarnya perubahan nilai parameter fisika antara air baku dan air filtrasi yang dihasilkan denganalat rancangan yang meliputi nilai TDS, nilai tingkat kekeruhan, nilai pH air, nilai kandunganlogam besi (Fe); 3) mengetahui besarnya perubahan nilai parameter bakteriologis antara airbaku dan air filtrasi yang dihasilkan alat rancangan, meliputi nilai kandungan coliform dalam air.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, bahwa debit outlet rata-rata yangmenghasilkan air dengan kualitas jernih secara visual adalah 1,964 liter/jam dengan waktukontak air ke seluruh sistem filtrasi selama 1 jam 8 menit. Pengukuran parameter TDSmenunjukan air hasil filtrasi selama 6 jam rata-rata sebesar nilai 154,33 ppm yang meningkatrata-rata sebesar 17,81% dari nilai TDS awal sebesar 131 ppm. Pengukuran parameter tingkatkekeruhan hasil filtrasi selama 6 jam rata-rata sebesar 8,388 ntu yang menunjukan perbaikantingkat kekeruhan rata-rata sebesar 87,60 % dari nilai kekeruhan awal sebesar 67,67 ntu.Pengukuran paramater pH rata-rata air hasil filtrasi selama 6 jam rata-rata sebesar 7,85 yangmengalami penurunan dari pH awal air baku sebesar 8,24, sedangkan suhu rata-rata air hasilfiltrasi masih relatif sama dengan air baku yaitu 27,18 oC. Pengukuran kandungan Bakteri E-coliepada sampel air baku maupun air hasil filtrasi menunjukan hasil yang negatif E-colie, tetapi kandungan total coliform mengalami penurunan dari sampel air baku sebesar 14 mpn menjadi 9,2 mpn atau sebesar 34,286%, sedangkan pengujian kandungan besi dalam air menunjukannilai kandungan besi yang menurun dari sampel awal (air baku) sebesar 0,057 ppm, menjadi0,034 ppm pada saringan jam pertama, 0,038 pada saringan jam kedua dan menunjukan angkanol pada saringan jam ketiga sampai jam keenam. Kata kunci : teknologi, penjernih air, sederhana, pedesaan.
Kajian Peningkatan Peran Azolla Sebagai Pupuk Organik Kaya Nitrogen pada Padi Sawah
14
Iwan Gunawan dan Raida Kartina Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peningkatan peranan azollasebagai pupuk organik kaya nitrogen, tidak sekedar mensubstitusi sebagainkeperluan pupuk urea, tetapi memenuhi seluruhnya kebutuhan nitrogen tanaman padi sawah. Penelitian akan dilaksanakan di Rumah Kaca Politeknik NegeriLampung, pada bulan Mei 2013 sampai dengan Oktober 2013. Rancangan yangdigunakan adalan Rancangan Teracak Lengkap (RTL) dengan 6 perlakuan dandiulang 4 kali.Perlakuan yang dicobakan adalah takaran biomasa azolla segar yang dibenamkandalam tanah untuk menyertai pemberian azolla yang dibiarkan tumbuh di atas permukaan air sawah. Selengkapnya perlakuan adalah sebagai berikut: M0 =kontrol (tanpa pupuk organik azolla), M1 = Azolla 100 g.pot-1,M2= Azolla 200 g.pot-1, M3 = Azolla 300g. pot-1 , dan M4 = Azolla 400g. pot-1. Untuk keperluan respons terhadap perlakuan akan dilakukan pengamatanparamater percobaan meliputi beberapa peubah, yaitu: 1) tinggi tanaman (cm), 2) jumlah anakan produtif (tanaman), 3) berat kering tanaman (gram), 4) berat kering gabah (gram) dan 5) produktivitas (t.ha-1).Pemberian pupuk organik Azolla berpengaruh nyata terhadap peningkatanpertumbuhan tinggi dan tidak berbeda nyata terhadap jumlah anakan tanamanpadisawah. Kata kunci: azolla, biomasa, produktivitas
15 Rekayasa Pondasi Bangunan Air di Atas Tanah Rawa Berbahan Lokal Kelik Istanto dan Andy Eka Saputra Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kerusakan bangunan air pada lahan rawaakibat keruntuhan pondasi yang mendukung bangunan air tersebut. Tujuanpenelitian ini adalah : (1) mendapatkan model pondasi tanah rawa berbahan lokal yang sesuai dengan karakteristik tanah rawa, (2) mendapatkan model pondasitanah rawa berbahan lokal yang memiliki efesiensi (Eg) lebih dari atau samadengan 70%, dan (c) mendapatkan informasi daya dukung model pondasi tanahrawa berbahan lokal, sehingga diketahui beban maksimum yang dapat ditumpu.Model pondasi yang diusulkan adalah kelompok tiang pancang dari kayu gelamberdiameter 12 cm dipancang tegak (M1), 2/5 dalam setiap baris dipancangmiring 15◦ terhadap as bangunan (M2), dan 4/5 dalam setiap baris dipancangmiring 15◦ terhadap as bangunan (M3). Selanjutnya dilakukan perhitungan dayadukung untuk setiap model (M1,M2, dan M3) berdasarkan parameter sifat fisikdan mekanik tanah rawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan jarak antartiang (spasi) 40 cm (Eg = 70,3%), seluruh model (M1, M2, dan M3) menghasilkandaya dukung yang sama, sedangkan untuk spasi 50 cm (Eg = 76,0%), 60 cm (Eg =79,9%), dan 70 cm (Eg = 82,7%), setiap model menghasilkan daya dukung yangberbeda dengan QM1< QM2< QM3. Beban maksimum yang dapat didukungkelompok tiang pancang adalah 1.208,83 kg, terjadi pada model ketiga (M3)dengan spasi 70 cm. Kata kunci : tanah rawa, gelam, efesiensi kelompok tiang, dan daya dukung.
16 Optimalisasi Dosis Enzim Pencernaan Buatan Dalam Pakan Untuk Meningkatkan Kecernaan dan Pertumbuhan Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) Rietje JM Bokau dan Dian Febriani Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Salah satu kendala yang sering dijumpai pada budidaya ikan gurami adalahpertumbuhannya yang relatif lambat dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya.Pertumbuhan yang relatif lambat antara lain disebabkan oleh kandungan nutrisiyang tidak lengkap dan tidak seimbang serta kemampuan ikan untuk mencernasuatu jenis pakan rendah. Kemampuan ikan mencerna jenis pakan bergantungpada kualitas dan kuantitas pakan serta enzim yang ada dalam alat pencernaan.Enzim yang dikeluarkan melalui kelenjar-kelenjar dalam ususmempunyai fungsi sebagai pencerna unsur-unsur makanan. Enzim yang berperan dalam proses pencernaan di antaranya adalahamilase, protease, lipase, selulase, pektinase, dan pullulanase.Untuk mengatasi masalah tersebut, penggunaan enzim buatan pada dosistertentu dikombinasikan dengan pakan alami seperti daun pepaya untukmengoptimalkan dosis enzim buatan.Penggunaan daun pepaya sudah banyakdigunakan sebagai makanan tambahan terutama pada pembesaran ikan gurami.Daun pepaya selain sebagai makanan alami juga dapat berperan sebagai sumberenzim pencernaan secara alami.Tujuannya untuk mengetahui dosis enzim buatanyang optimal yang ditambahkan daun pepaya, yang dapat meningkatkankecernaan dan pertumbuhan ikan gurame. Penelitian ini perlakuan pakanbuatan ikan gurame yang digunakan dengan penambahan enzim buatan 1% (A),2% (B), 3%(C), daun papaya (D), dan pakan pellet saja (E).Hasil penelitian selama pemeliharaan 2 bulan pada pembesaran ikan gurame menunjukkan bahwa enzim alami dalam daun pepaya (papain) dapatdioptimalkan dengan penambahan enzim pencernaan buatan pada dosis 1% dariberat pakan, memberikan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan denganperlakuan lain. Kata kunci: enzim, pellet, papain.
17 Pengaruh Formulasi Media Subkultur Terhadap Pertumbuhan SeedlingAnggrek CattleyaIn Vitro Lisa Erfa dan Marveldani Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Formulasi pupuk daun yang telah diperoleh tidak menghasilkanpertumbuhan seedling menjadi plantlet.Keadaan ini menyebabkan perludilakukan subkultur kembali hingga diperoleh plantlet yang siap dikeluarkan daribotol. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendapatkan informasi formulasi mediapupuk daun yang dapat digunakan sebagai pengganti formulasi media dasar padatahap subkultur, dan 2) diperoleh formulasi media subkultur yang paling baikuntuk pertumbuhan seedling anggrek Cattleya menjadi plantlet. Penelitiandilaksanakan selama 6 bulan di Lab. Kultur jaringan politeknik negeri Lampung.Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan rancangan acak kelompokdengan 8 perlakuan formulasi media, dan setiap perlakuan pada 7 satuanpercobaan. Perlakuan yang dicobakan, yaitu: P1 (media dasar MS + air kelapa 150 ml.l-1 (kontrol)), P2 (media dasar MS), P3 (kristallon hijau 2 g.l-1), P4 (kristallon hijau 2 g.l-1 + tripton 1 g.l-1, P5 (kristallon hijau 2 g.l-1 + tripton 2 g.l-1), P6 (vitabloom 2 g.l-1), P7 (vitabloom 2 g.l-1 + tripton 1 g.l-1), dan P8 (vitabloom 2 g.l-1 + tripton 2 g.l-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) media dengan formulasi pupuk daun kristallon hijau(penambahan tripton 1 g l-1 atau 2 g l-1) dapat menggantikan penggunaan mediadasar Murashige dan Skoog dalam pembesaran seedling anggrek Cattleya padatahap subkultur kedua/akhir, dan 2) formulasi media yang paling baik untukpertumbuhan seedling anggrek Cattleya menjadi plantlet adalah kristallon hijauditambah tripton 1 g l-1 (P4), diikuti kristallon hijau ditambah tripton 2 g l-1 (P5),dan formulasi media dasar tanpa air kelapa (P2). Kata kunci: seedling, plantlet, media dasar.
18 Pengaruh Media Tanam dan Pemberian Pupuk Organik Cair terhadap Keberhasilan Aklimatisasi Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata Lindl.) Marveldani dan Sismanto Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Anggrek hitam (Coelogyne pandurata Lindl.) merupakan anggrek alam yang berasal dari Kalimantan yang dilindungi keberadaannya.Kegiatan eksploitasi anggrek dari alam yang dilakukan secara berlebihan dan terus-menerus dapat mengakibatkan kepunahan jika tidak diimbangi dengan upaya pelestarian dengan memperbanyak tanaman.Teknologi perbanyakan tanaman secara in vitro sudah banyak dikuasai balai-balai benih atau produsen anggrek di Indonesia, namun kegagalan dalam aklimatisasi planlet masih sangat tinggi, bahkan ada yang gagal hampir 100%. Salah satu faktor yang menyebabkan seringnya gagal dalam aklimatisasi anggrek hitam dari in vitro ke ex vitro adalah penggunaan media tumbuh yang kurang tepat dan teknik pemeliharaan tanaman yang belum dikuasai. Selama ini, media tumbuh yang umum digunakan untuk perbanyakan tanaman anggrek khususnya anggrek hitam adalah media pakis dan moss.Tetapi, ketersediaan media pakis sudah mulai terbatas karena tanaman pakis yang digunakan sebagai media sudah mulai dilindungi undang-undang, sedangkan moss adalah media tumbuh tanaman anggrek yang sulit diperoleh karena harus didatangkan dari luar negeri, selain itu harganyapun relatif mahal.Oleh karena itu, perlu dicari solusi media tumbuh yang cocok untuk tanaman anggrek hitam sebagai pengganti pakis dan moss.Percobaan dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok dengan 14 perlakuan. Perlakuan disusun secara faktorial 8 x 2, sebagai faktor pertama adalah jenis media tanam (serutan kayu, potongan akar pakis, arang sekam, potongan arang kayu, serat sabut kelapa, pasir malang, campuran pasir malang, serat batang aren, dan arang sekam) dan faktor kedua adalah pemberian pupuk organik cair (diberi dan tanpa diberi pupuk). Masing-masing perlakuan diulang 10 kali.Data yang diperoleh dirata-ratakan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) jenis media tumbuh yang dapat digunakan untuk aklimatisasi anggrek hitam, (2) persentase keberhasilan aklimatisasi anggrek hitam pada 8 macam media tumbuh, (3) pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan bibit anggrek hitam.Hasil penelitian diperoleh informasi, bahwa arang sekam, pasir malang, pakis, serutan kayu, arang kayu, serta campuran arang sekam dan pasir malang dapat digunakan sebagai media tumbuh pada aklimatisasi anggrek C. pandurata. Persentase tanaman yang hidup belum dapat ditingkatkan dengan pemberian pupuk organik cair.Pemberian pupuk organik cair dapat meningkatkan tinggi tanaman, panjang dan lebar daun C. pandurata yang ditanam pada media arang kayu, serutan kayu, dan serat sabut kelapa. Kata kunci: anggrek hitam,in vitro, ex vitro, aklimatisasi.
19 Pengaruh Waktu Roasting dan Ukuran Nib terhadap Karakteristik Hasil Pengolahan Biji Kakao (Theobroma cacao L.) Muslihudin dan Syamsul Akmal Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Pengaruh waktu roasting dan ukuran nib (ukuran partikel biji kakao) terhadap karakteristik hasil pengolahan biji kakao (Theobroma cacao L.) menggunakan pengepres mekanis telah diteliti. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran biji kakao (ukuran partikel biji kakao) dan waktu sangrai terhadap kadar air, kadar lemak kakao, rendemen bungkil dan rendemen lemak bubuk kakao. Secara organoleptik pengujian dilakukan untuk mengetahui penilaian panelis cokelat terhadap bubuk kakao dan dalam upaya untuk memperoleh perlakuan terbaik pada proses pengolahan biji kakao. Penelitian dilakukan dengan metode percobaan (eksperimen). Rancangan percobaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial. Variabel percobaan mencakup dua faktor, yaitu faktor pertama adalah ukuran nib (biji kakao) yang meliputi 3 ukuran, yaitu U1 (U < 8 mes), U2 (8 mes < U < 3 mesh), U3 (> 3 mesh). Faktor kedua adalah waktu roasting, yaitu : W1 (15 menit), W2 (30 menit) dan W3 (45 menit).Perlakuan lama roasting dan ukuran partikel biji kakao berpengaruh nyata terhadap kadar air biji kakao, tetapi secara statistik tidak berbeda nyata terhadap rendemen bungkil kakao, rendemen lemak kakao, kadar air bungkil kakao, dan warna bubuk kakao. Kombinasi lama waktu roasting dan ukuran partikel kakao menunjukkan bahwa kombinasi ukuran partikel kakao terkecil (< 8 mes) dengan lama waktu roasting tertinggi (45 menit) menunjukkan kadar air terendah, yaitu 4,4 %. Kata kunci: biji, roasting, rendemen.
20 Produktivitas Broiler pada Berbagai Level Pemberian Ekstrak Daun Gedi (Abelmoschus manihot) Nani Irwani dan Riko Noviadi Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki produktivitas broiler yaitu dengan memanfaatkan daun gedi sebagai senyawa alami. Daun gedi mengandung zat flavonoid dan saponin yang dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan, sehingga dapat memengaruhi proses metabolisme tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas broiler pada berbagai level pemberian ekstrak daun gedi. Tempat penelitian yaitu di Laboratorium Ternak Politeknik Negeri Lampung dan Kandang Broiler Politeknik Negeri Lampung.Perlakuan pada penelitian ini adalah ekstrak daun gedi yang diaplikasikan dalam air minum dengan dosis 0; 5; 10; dan 15 %.Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap 4x5, setiap petak berisi 5 ekor broiler. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan performans broiler dari berbagai level penggunaan ektrak daun gedi. Kata kunci: broiler, daun gedi, flavonoid.
21 Perbandingan Perlakuan Pemupukan dan Analisis Kelayakan Usahatani Jagung Manis secara Organik dan Anorganik Nazirwan dan Irmayani Noer Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Penelitian ini dilaksanakan selama 4 (empat) bulan, dengan lokasi penelitian di Kebun Percobaan Politeknik Negeri Lampung. Tujuan penelitian adalah mengamati dan menganalisis tingkat pertumbuhan dan produksi jagung manis pada beberapa perlakuan pemupukan organik dan anorganik. Menghitung kelayakan usahatani jagung manis pada beberapa perlakuan pemupukan organik dan anorganik. Merekomendasikan kombinasi perlakuan pemupukan organik dan anorganik yang memberikan keuntungan maksimum.Keutamaan penelitian adalah pada pentingnya mencari alternatif kombinasi penggunaan pupuk organik dan anorganik yang efisien secara teknis yaitu memberikan tingkat produksi optimum dan efisien secara ekonomis yaitu yang memberikan keuntungan maksimum. Selanjutnya akan direkomendasikan penerapan alternatif kombinasi pemupukan tersebut bagi petani. Percobaan dengan mengunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 (lima) perlakuan dan diulang sebanyak 3 (tiga) kali, sehingga didapat 15 satuan percobaan.Jumlah sampel yang diamati dalam setiap satuan percobaan sebanyak 15% dari populasi tanaman.Analisis statistika untuk pertumbuhan dan produksi tanaman dilakukan dengan analisis statistika yang berpedoman pada daftar analisis keragaman RAK. Metode yang digunakan untuk menganalisis kelayakan usahatani dari 5 (lima) perlakuan penanaman tersebut adalah dengan analisis R/C dan B/C Rasio. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pemupukan anorganik berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap peubah lainnya.Tanaman tertinggi dijumpai pada perlakuan pemupukan 100% pupuk anorganik (P1).Pemupukan organik berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, namun tidak berpengaruh nyata terhadap peubah lainnya.Jumlah daun terbanyak dijumpai pada perlakuan pemupukan 100% pupuk organik (P5).Pemupukan anorganik dan organik berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap peubah lainnya.Tanaman tertinggi dijumpai pada perlakuan pemupukan 50% pupuk anorganik + 50% pupuk organik (P3), sedangkan jumlah daun terbanyak dijumpai pada perlakuan pemupukan 25% pupuk anorganik + 75% pupuk organik (P4).Panjang tongkol terpanjang dijumpai pada perlakuan pemupukan P1, sedangkan bobot basah tongkol terberat dijumpai pada perlakuan pemupukan P3. Berdasarkan hasil perhitungan analisis usahatani dengan indikator R/C dan B/C rasio menunjukkan bahwa P1 memberikan keuntungan terbaik dibandingkan dengan perlakuan lainnya dengan rasio penerimaan terhadap biaya sebesar 6,99 dan rasio keuntungan terhadap biaya sebesar 5,99. Artinya, setiap satu rupiah biaya usahatani akan menghasilkan penerimaan sebesar 6,99 rupiah dan keuntungan sebesar 5,99 rupiah. Kata kunci: aplikasi pemupukan, organik, anorganik, analisis usahatani.
22 KarakteristikKimiawi Rumput Laut Lokal (Caulerpa sp.) dan Potensinya sebagai Sumber Antioksidan Nuning Mahmudah Noor dan Juli Nursandi Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Teluk Lampung kaya akan keragaman flora dan fauna perairan, salah satunya adalah rumput laut (Caurlerpa sp.). Caulerpa yang oleh masyarakat lokal disebut sebagai anggur laut ini banyak ditemukan disekitar Pantai Ringgung, Kelapa Rapat, dan Kota Agung.Hingga saat ini masyarakat belum mengetahui manfaat dari rumput laut ini dan memang belum banyak penelitian yang mengupasnya.Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi kandungan kimiawi Caulerpa (C/N ratio) dari Teluk Lampung juga potensinya sebagai penyedia senyawa antioksidan, serta identifikasi fitokimiawi bahan aktif Caulerpa. Penelitian akan dilakukan di Laboratorium Kualitas Air dan Lingkungan Perairan dan Laboratorium Analisis Politeknik Nergeri Lampung selama 6 (enam) bulan dimulai pada bulan Mei hingga Oktober 2013. Menggunakan metode survey dan eksperimental.Variabel (bebas) penelitian berupa perbedaan jenis pelarut dan jenis sampel.Parameter yang diamati adalah rendemen, kandungan kimiawi serta sifat antioksidan.Analisis data dilakukan dengan ANOVA dengan menggunakan Minitab 13.0, kemudian keseluruhan data dilaporkan secara deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak caulerpa mengandung senyawa alkaloid, fenolik, triterpenoid, dan flavonoid.Berdasarakan hasil analisis ekstrak Caulerpa berpotensi sebagai antioksidan yang dapat dilihat dari tingginya tingkat pengikatan pada radikal bebas. Kata kunci: karakterisitik, Caulerpa sp., antioksidan.
23 Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan terhadap Stabilitas Warna Minuman Fungsional Ekstrak Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) Oktaf Rina dan Yatim Rahayu Widodo Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Kayu sappan adalah pewarna alami dengan warna merah. Tujuan penelitian ini adalah studi stabilitas warna kayu ekstrak sappan. Percobaan dilakukan dengan berbagai suhu dan waktu penyimpanan. Suhu pada 20, 50, 80 dan 100oC, sementara waktu penyimpanan dilakukan selama 6 hari di ruang penyimpanan. Absorbansi sampel dianalisis dengan SpectrophotometerUV-Visible pada λ maksimum 520 nm. Hasil penelitian adalah intensitas warna kayu sappan meningkat karena suhu tinggi,tetapi penurunan di berbagai waktu penyimpanan. Key words : kayu sappan, ekstrak, pewarna.
24 Optimalisasi Takaran Pupuk Organik Azolla pada Budidaya Caisin (Brassica compestris var. Chinensis) dalam SistemBudidaya Organik Raida Kartina danIwan Gunawan Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Penelitian ini adalah untuk mengetahui peran azolla sebagai sumber pupuk organik untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil caisin organik ( Brassica compestris Var . Chinensis ) dan untuk mengetahui dosis optimal azolla. Percobaan disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 kali ulangan dan 7 perlakuan adalah : S1 = kontrol, S2 = azolla segardengan dosis 1.250 kg / ha; S3 = azolla segar dengan dosis 2500 Kg / ha; S4 = azollasegar dengan dosis 3750 kg / ha; K2 = kompos azolladengan dosis 1250 kg / ha; K3 = azolla kompos dengan dosis 2500 kg / ha; K4 = azolla kompos dengan dosis 3750 kg / ha. Variabel yang diukur meliputi tinggi tanaman,jumlah daun, tanaman segar berat, berat basah per plot, bobot kering tanaman, berat kering akar. Seluruh data dianalisis dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT tingkat 5%. Untuk menentukan dosis optimal dilakukan dengan analisis regresi dan kurva respon.Hasil menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata pada semua parameter yang diperoleh. Kompos azolla memberikan hasil yang lebih baik daripada azolla segarpada parameter tinggi tanaman dan jumlah daun. Pada parameter tanaman berat segar,tanaman berat segar per plot, berat kering tanaman, dan berat kering akar, perlakuan azolla segar lebih baik daripada kompos azolla. Pupuk azolla untuk 3750 kg/ha menunjukkan efek alinear pada semua variabel hasil caisin. Kata kunci: pupuk organik azolla, caisin
25 Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong yang Difermentasi dengan Kapang Aspergillus niger untuk Pakan Ikan Gurame Rakhmawati dan Nur Indaryanti Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Kebutuhan protein yang semakin tinggi seiring dengan pertambahan penduduk menuntut terpenuhinya kebutuhan tersebut.Oleh karena itu, perlu suplai protein hewani, khususnya dari sektor perikanan.Ikan gurame (Osphronemus gouramy Lac.) merupakan salah satu komoditas unggulan ikan air tawar yang mudah dibudidayakan serta mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.Kegiatan budidaya ikan gurame memerlukan dukungan pertumbuhan optimal sampai mencapai ukuran konsumsi sesuai dengan permintaan pasar.Dukungan ini dilihat dari pakan dan manajemen pakan yang baik, lingkungan dan kesehatan ikan.Pakan yang diberikan kepada ikan gurame harus berkualitas baik dengan kandungan nutrisi yang lengkap dan seimbang.Pakan adalah salah satu faktor penentu produktivitas pada budidaya ikan.Pakan merupakan salah satu komponen penting dalam kegiatan budidaya, karena 50-70% biaya yang dikeluarkan seorang pembudidaya digunakan untuk pemberian pakan.Pemberian pakan pada ikan budidaya dengan nilai gizi yang cukup dan seimbang diharapkan mampu meningkatkan produktivitas ikan budidaya.Mahalnya harga pakan dewasa ini disebabkan oleh ketergantungan bahan baku pakan yang harganya relatif tinggi, terutama bahan baku tepung ikan dan tepung kedelai yang masih impor. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dilakukan suatu usaha untuk menekan biaya pakan menjadi lebih rendah di antaranya adalah dengan memberikan bahan pakan alternatif yang diketahui mempunyai kandungan protein yang sesuai dengan kebutuhan untuk pakan ikan.Salah satu bahan pakan alternatif adalah limbah kulit singkong. Mengingat produksi singkong secara nasional dari tahun ke tahun terus meningkat, pada tahun 2010 mencapai 23.093.522 ton/tahun (Biro Pusat Statistik, 2010) dan menghasilkan limbah kulit singkong. Dengan demikian, perlu dilakukan penelitian terhadap prospek limbah kulit singkong ini sebagai bahan baku alternatif pakan ikan gurame untuk mengurangi mahalnya sumber bahan baku impor seperti tepung ikan dan kedelai. Metode yang akan dilakukan adalah pengujian kualitas pakan secara fisik, kimiawi dan biologi pakan tersebut terhadap pertumbuhan ikan. Penelitian ini telah dilakukan selama 6 bulan (Juni-November 2013) di laboratorium Perikanan Politeknik Negeri Lampung. Pakan uji terdiri dari 4 dan 3 ulangan.Penelitian ini menghasilkan uji fisik pakan, yaitu ketahanan pakan dalam air selama 70 menit dan ketika pakan diberikan ke ikan gurame langsung dimakan. Hasil uji kimia kulit singkong yang difermentasi menghasilkan peningkatan protein dari 6,33% menjadi 8,22% dan penurunan serat kasar dari 10,71% menjadi 8,23%.Serta pakan yang difermentasi dengan Aspergillus niger menghasilkan pakan berprotein 29,37%. Hasil uji biologis pakan menghasilkan laju pertumbuhan harian 2,08%, kelangsungan hidup 90%, FCR 1,4 dan efisiensi pakan sebesar 67,81. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa kulit singkong yang difermentasi 10%dengan Aspergillus niger layak dimanfaatkan pada pakan ikan gurame karena telah memenuhi standar pakan menurut SNI baik dari mutu fisik, kimiawi dan biologis. Kata kunci: pakan, Aspergillus niger, produktivitas. Rancang Bangun Pengaturan BukaanChokepada GensetHybrid(Bensin dan Bioetanol) untuk AplikasiAutomatic Transfer Switch (ATS) pada Listrik Rumah Tangga
26
Ridwan Baharta dan Bastaman Syah Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Penelitian yang diusulkan dilakukan dalam 1 tahun, dimana penelitian ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari penelitian Nurjan Didik Purwanto pada tahun 2011. Pada tahap ini penelitian akan difokuskan pada proses pengaturan perbandingan udara dan bahan bakar setelah bahan bakar pada generator set diganti dengan bioetanol. Bioetanol memiliki nilai oktan yang lebih tinggi dibanding dengan bensin, namun memiliki nilai kalor yang lebih rendah dibanding bensin. Dengan kondisi ini, maka perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan perbandingan udara dan bahan bakar yang lebih "gemuk" dengan mengatur masuknya udara melalui karburator.Pengaturanperbandinganbahanbakardanudarainidilakukandenganmengaturbukaan chokepadakarburatorgenset. Pengaturaniniakanmengembalikankestabilan motor bakar, samasepertimenggunakanbensin premium. Pengujiandilakukanuntukmenentukanbukaanchoke yang paling tepat. Hal inidilakukandenganperlakuantigabukaan yang kemudianmencaripadabukaan yang putaranmesin yang stabilmendekatipenggunaanbensin premium.Penelitianininantinyaakanmenghasilkanperangkatelektronik yang dapatmengaturbukaan choke yang sederhanadandapatdiaplikasikanpadasebahagianbesargenset yang menggunakanbahanbakarbensin premium.Hasil penelitian menunjukkan bahwaalatpengaturbukaanchokeuntuk generator set skalarumahtanggamenggunakanrangkaianelektroniktelahberhasildiwujudkandenganmenggun akanTimer Switch AC, Timer switch DC 12 Volt, katupselenoid (selenoid valve), dan solenoid penarik.Bukaanchoke1/3 padapenggunaanbahanbakar bioethanol menghasilkanputaranmesin yang paling mendekatikondisisaatmenggunakanbensin premium.Konsumsibahanbakar bioethanol 80% dan 40% lebihbanyakdaripadamenggunakanbensin premium. Kata kunci: generator set,choke, automatic transfer switch (ATS)
27 Upaya Peningkatan Produktivitas dan Karkas Broiler yang Diberi Ransum Berbasis Tepung Daun Singkong melalui Penambahan Jinten Hitam (Nigella Sativa) Riko Noviadi dan Nani Irwani Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Penelitian ini dilakukan di laboratorium peternakan jurusan peternakan politeknik negeri lampung.Penelitian ini dilakukan di bulan juli hingga September 2013.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan produktivitas dan karkas broiler yang diberi ransum berbasis tepung daun singkong melalui penambahan jinten.Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dan diuji lanjut dengan uji Duncan.84 stok CP707 untuk ayam broiler dan burung secara acak, yaitu 7 perlakuan dan 4 ulangan.R0 (tanpa tepung daun singkong dan jinten hitam), R1 (7,5% tepung daun singkong + 0% jinten hitam), R2 (7,5%tepung daun singkong + 1% jinten hitam), R3 (7,5% tepung daun singkong + 2% jinten hitam), R4 (15% tepung daun singkong + 0% jinten hitam), R5 (15% tepung daun singkong + 1% jinten hitam), and R6 (15% tepung daun singkong + 2% jinten hitam). Parameter pengamatan antara lain: konsumsi pakan, berat broiler dan konversi rasio pakan, berat karkas, dan persentase berat karkas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 1% jinten hitam dan 7,5% tepung daun singkong dapat meningkatkan produktivitas dan karkas broiler. Kata kunci: broiler, tepung daun singkong, jinten hitam, produktivitas, karkas.
28 IdentifikasidanPenilaianKarakter MorfologiTujuh DurianLokal yangBerasaldari KelurahanBatuPutuk Kota Bandar Lampung Rizka Novi Sesanti, Hilman Hidayat, dan Denny Sudrajat Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Penelitianmengenaiindentifikasikaraktermorfologitanaman durian di KelurahanBatuPutuktelahdilakukan.Tujuandaripenelitianiniadalah(1) mengetahuikaraktermorfologibatang durian tembaga, durian bundil, durian emas, durian gading gajah, durian kapas, durian kucing tidur, dan durian rebot. (2) mengetahuikaraktermorfologidaun durian tembaga, durian bundil, durian emas, durian gading gajah, durian kapas, durian kucing tidur, dan durian rebot. (3) mengetahui karakter morfologi buah durian tembaga, durian bundil, durian emas, durian gading gajah, durian kapas, durian kucing tidur, dan durian rebot. (4) melakukanpenilaiankaraktermorfologibuahtujuh durian lokal yang berasaldariKelurahanBatuPutuk. Identifikasikarakter durian mengacupadapedomanstandarpenilaiandurian danpenilaiankarakterbuahmenggunakanmetode Bayes.Hasilpenelitianmenunjukanbahwa: (1) terdapatperbedaantinggi, danukuranbatangtujuh durian yang diamati.Durian rebotmemilikitinggidan diameter batangterbesar (32,31 m dan 71,59 cm), sedangkan durian gading gajah memilikitinggidan diameter terendah, yaitu 15,80 m dan 27,05 m; (2) bentukdaun durian tembaga, bundil, emas, kapasdanrebotadalahbulatpanjang (elliptic), sedangkan durian gadinggajahdankucingtidurbulattelur (ovate); (3) durian tembaga, bundil, emas, gading gajah, kapas, kucingtidur, danrebotmemilikikarakterbuah yang berbeda; (4) penilaian terhadappenampilanluar, penampilandalam, pongge, rasa, keunikanmenunjukanbahwa durian tembagamendudukiperingkatpertama, diikuti durian gading gajah, kucing tidur, rebot, emas, kapas, dan bundil Kata kunci : identifikasi, durian lokal, durian batu putuk
29 Pertumbuhan Bibit Individual Anggrek Phalaenopsis Pada Berbagai Media Tanam dan Jenis Pupuk Sismanto, Ferziana, dan Lisa Erfa Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Penelitian ini bertujuan : (1) mendapatkan media tanam yang terbaik padapertumbuhan bibit individual anggrek Phalaenopsis, (2) mendapatkan jenis pupukyang terbaik pada pertumbuhan bibit individual anggrek Phalaenopsis, (3) diperoleh kombinasi media tanam dan jenis pupuk yang terbaik pada pertumbuhan bibit individual anggrek Phalaenopsis. Penelitian menggunakan rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS) yang disusun secara faktorial terdiri 15 perlakuan 3 ulangan.Faktor 1: Media tanam M1: pakis, M2:moss sphagnum M3: pakis dan moss sphagnum faktor 2: jenis pupuk; Po tanpa pupuk: P1: Hyponex, P2 :Growmore, P3 :Kristalon hijau P4:Dekastar. Jika terjadi interaksinya nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut dan jika tidak nyata maka pengaruh tunggal diuji dengan uji BNT 5%. Parameter pengamatan adalah: bobot segar tanaman, pertambahan panjang aun, pertambahan jumlah daun, pertambahan panjang akar, pertambahan jumlah akar. Hasil penelitian didapatkan bahwa: (1) media tanam moss menghasilkan pertambahan bobotbasahterbesar diikuti mediacampuran pakis dan moss dan pertambahan bobot basah yang terendah adalahpada media menggunakan pakis; (2) penggunaan pupuk kristalon hijau menghasilkan pertambahan bobot basah terbesar, sedangkan perlakuan tanpa pupuk menghasilkan pertambahan panjang akar yang lebih besar dan diikuti perlakuan pupuk kristalon hijau; (3) kombinasi penggunaan mediamoss dengan pupuk hyponex enghasilkan pertambahan jumlah daun yang lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya. Kata kunci: Phalaenopsis, pupuk kristalon, media moss
30 Analisis Penggunaan Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO) di Kota Metro Teguh Budi Trisnanto, Ridwan Baharta, dan Cholid Fatih Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi faktor faktor penyebab belum optimalnya pemanfaatan APPO oleh Kelompok Tani di lokasi penelitian (2)melakukan uji unjuk kerja penggunaan/pengoperasian APPO milik Kelompok Tani di lokasi penelitian dan (3) menganalisis biaya penggunaan/pengoperasian APPO oleh Kelompok Tani di lokasi penelitian.Penelitian ini dilakukan di Kota Metro Propinsi Lampung. Pemilihan lokasi ditentukan secara sengaja (purposive), yaitu di Kelurahan Yosodadi Kecamatan Metro Timur. Responden dalam penelitian ini yaitu, para petani penggarap sawah yang tergabung dalam kelompok tani Tiga Dara I sebagai penerima bantuan APPO.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif dan diskriptif kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)sumberdaya manusia merupakan faktor penyebab utama (50%) belum optimalnya penggunaan APPO di lokasi penelitian, diikuti masing masing faktor lingkungan/budaya kerja (25%), faktor peralatan (16,7%) dan faktor material/bahan baku (8,3%), (2) kapasitas kerja rata rata APPO milik Kelompok Tani Tiga Dara I, adalah 501,92 kg/jam, dengan efektifitas kerja (persentase cacahan) rata rata 83,8 % dan (3)guna mencapai kondisi BEP (Break Even point) besarnya biaya/ ongkos untuk pencacahan jerami per kilogram hasil cacahan (jerami halus) adalah sebesar Rp15,-. Dari hasil penelitian ini disarankan perlunya pembinaan dan pelatihan kepada kelompok tani agar dinamika kelompok tani semakin meningkat, sehingga dapat mengoptimalkan peralatan bantuan pemerintah (APPO) dan kajian/penelitian lebih mendalam tentang prospektif bisnis pupuk organik. Kata kunci:alat pengolah pupuk organik (APPO), break even point (BEP),jerami halus.
31 Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Beluntas (Pluchea indica L.) terhadap Total Kolesterol Darah Broiler Yadi Priabudiman dan Yana Sukaryana Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Tingginya kasus penyakit degeneratif seperti jantung, stroke menjadikanmasyarakat harus lebih pintar dalam memilih makanan yang dikonsumsinya.Sebagian masyarakat merasa takut untuk mengkonsumsi daging broilerkarenadikhawatirkan dapat meningkatkan kadar total kolesterol darah. Cara yang efisiendan efektif yang sangat memungkinkan dilakukan dalam jangka pendek untukmenurunkan kadar kolesterol darah broileradalah menggunakan tanaman obatpenurun kolesterol. Salah satu tanaman yang telah lama dikenal oleh masyarakatIndonesia adalah tanaman beluntas (Pluchea indica L.) yang dimanfaatkan daunnya dan dibuat ekstraknya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi daun beluntas dalammenurunkan kolesterol broiler, serta waktu pemberiannya yang tepat sehinggatanaman ini dapat dijadikan alternatif lain tanaman obat pada hewan tanpaberpengaruh negatif pada produktivitasnya.Metode yang digunakan dalam mempelajari pengaruh pemberian ekstrakdaun beluntas terhadap kadar kolesterol darah broiler, yaitu dilakukan percobaandengan menggunakan 96 ekor ayam yang dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan.Setiap kelompok ayam diletakkan dalam kandang terpisah dengan tingkat densitasyang sama. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acaklengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 6 ulangan, masing-masingulangan ditempati oleh 4 ekor broiler. Perlakuan P1 adalah pemberian ekstrakdaun beluntas selama 3 minggu yang dimulai pada umur 1 minggu, perlakuan P2adalah pemberian ekstrak daun beluntas selama 2 minggu yang dimulai padaumur 2 minggu, perlakuan P3 adalah pemberian ekstrak daun beluntas selama 1minggu yang dimulai pada umur 3 minggu, dan perlakuan P4 adalah tanpapemberian ekstrak daun beluntas selama pemeliharaan. Pemeriksaan kadarkolesterol darah dilakukan melalui pengambilan darah vena brachialis dari setiapekor ayam yang diambil secara acak untuk mewakili setiap unit ulangan pada saatayam berumur 35 hari. Data percobaan diolah dengan analisis ragam dan jika terdapat pengaruh perlakuan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian ekstrakdaun beluntas (Pluchea indica L.) terhadap total kolesterol, HDL, dan LDL darahbroiler. Perlakuan P1 adalah pemberian ekstrak daun beluntas selama 3 mingguyang dimulai pada umur 1 minggu menghasilkan kandungan total kolesterol (156ml/dl), HDL (44 mg/dl), dan LDL (144 ml/dl) darah broiler terendah. Kata kunci: beluntas, broiler, kolesterol.
32 Evaluasi Ketahanan BeberapaGalur Harapan Padi Sawah (Oryza sativa L.) terhadap Cekaman Kekeringan Yuriansyah, Zainal Mutaqin, dan Dulbari Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Potensi lahan sawah tadah hujan di Indonesia lebih dari 2 juta hektar dan tersebar di berbagai wilayah.Kendala utama budidaya padi pada lahan sawah tadah hujan adalah curah hujan yang rendah dan tidak menentu.Penanaman padi pada lahan sawah tadah hujan dihadapkan pada resiko kegagalan panen yang lebih besar akibat cekaman kekeringan.Pengembangan galur – galur unggul yang mampu beradaptasi pada lahan sawah tadah hujan dan tahan terhadap cekaman kekeringan merupakan solusi penting untuk mendukung keberhasilan budidaya tanaman padi pada lahan sawah tadah hujan.Permasalahannya adalah tidak semua galur hasil pemuliaan tanaman mempunyai kemampuan beradaptasi (toleran) pada lahan yang tercekam kekeringan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter pertumbuhan dan daya hasil galur-galur harapan yang ditanam pada lahan tercekam kekeringan, dan menentukan galur yang tahan terhadap cekaman kekeringan.Penelitian dilakukan dalam rumah plastik di Desa Banjarrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur pada bulan Mei s.d. September 2013, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan faktor tunggal dan 3 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari 10 galur harapan yang terdiri dari :1. IPB 3S (GH1), 2.IPB 4S (GH2), 3.IPB 5R (GH3), 4.IPB 6R (GH4), 5.IPB 117-F-7-2-1 (GH5), 6.IPB 117-F-7-7-1 (GH6), 7.IPB 117-F-14-4-1(GH7), 8.IPB 117-F-15-4-1 (GH8), 9.IPB 117F-20-1-1 (GH9), 10. IPB 117-F-80-2-1 (GH10), ditambah dua varietas pembanding Ciliwung dan Ciherang. Penanaman menggunakan tanah sawah yang ditempatkan dalam ember dengan kondisi tercekam kekeringan.Pemberian air dilakukan apabila terdapat tanaman yang menunjukkan gejala daun tanaman mulai layu.Jumlah air yang diberikan sebatas kapasitas lapang (tidak sampai tergenang).Untuk mengetahui toleransi galur terhadap cekaman kekeringan dilakukan penanaman pada kondisi normal.Analisis ragam terhadap karakter pertumbuhan dan hasil dilakukan mengikuti metode Singh dan Chaudhary (1979).Uji Least Significant Increase (LSI) (Baihaki, 2000) digunakan untuk mengetahui perbedan nilai tengah perlakuan terhadap varietas pembanding (Ciliwung dan Ciherang).Nilai indek toleransi dan indek adaptasi terhadap cekaman kekeringan dihitung mengikuti metode Fernandes dan Howeler dalam Suprihatno dan Poniman (2007).Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan hasil rata-rata sebesar 34% dibandingkan dengan kondisi normal.Terdapat 2 galur harapan yang memenuhi kreteria ketahanan terhadap cekaman kekeringan. Kata kunci : ketahanan galur harapan padi, cekaman kekeringan.
33 Optimalisasi Penggunaan Ekstrak Daun Beluntas(Plucheaindica L.)terhadap Kualitas KarkasAyam Pedaging Zairifuldan Yana Sukaryana Politeknik Negeri Lampung Jln. Soekarno-Hatta No. 10 Rajabasa Bandar Lampung Abstrak Beluntas (Pluchea indicaL.) merupakan salah satu tumbuhan semak yang berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan, membantu melancarkan pencernaan, dan meluruhkan keringat.Zat aktif yang terdapat dalam daun beluntas jika digunakan dalam pakan ayam pedaging diharapkan dapat menurunkan kadar lemak daging dan lemak abdominal ayam pedaging.Alternatif peningkatan mutu ayam pedaging terutama kualitas karkas dapat dilakukan melalui teknologi ekstraksi salah satunya dengan menggunakan daun beluntas(Plucheaindica L) yang dapat diberikan sebagai salah satu bahan pakan ayam pedaging.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui optimalisasi penggunaanekstrak daun beluntas(Plucheaindica L)terhadap kualitas karkasayam pedaging. Penelitian menggunakan day old chick (DOC) ayam pedaging sebanyak 100 ekor strain Lohmann produksi PT. Multibreeder Adirama Indonesia yang tidak dibedakan jenis kelaminnya (Straight run atau unsex) dan dipelihara selama 35 hari. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 6 ulangan. Perlakuan P1 adalah pemberian ekstrak daun beluntas selama 3 minggu yang dimulai pada umur 1 minggu, perlakuan P2 adalah pemberian ekstrak daun beluntas selama 2 minggu yang dimulai pada umur 2 minggu, perlakuan P3 adalah pemberian ekstrak daun beluntas selama 1 minggu yang dimulai pada umur 3 minggu, dan perlakuan P4 adalah tanpa pemberian ekstrak daun beluntas selama pemeliharaan.Variabel pengamatan yang dilakukan adalah persentase karkas (%), persentase lemak abdominal (%), kandungan lemak daging (%), berat organ dalam, dan persentase bobot potongan karkas.Hasil penelitian menunjukkanbahwa: 1)perlakuan penggunaanekstrak daun beluntasterhadap persentase karkas ayam pedaging tidak menunjukkan perbedaan, 2) penggunaan ekstrak daun beluntas berpengaruh nyata terhadap persentase lemak abdominal ayam pedaging, 3) penggunaan ekstrak daun beluntas berpengaruh nyata terhadap kadar lemak daging ayam pedaging, 4) perlakuan penggunaanekstrak daun beluntasterhadap bobot organ dalam bagian gizzard dan limpa ayam pedaging tidak menunjukkan perbedaan, sedangkan penggunaan ekstrak daun beluntas berpengaruh nyata terhadap bobot organ dalam bagian jantung, hati dan usus halus ayam pedaging, 5) perlakuan penggunaanekstrak daun beluntasterhadap persentase bobot potongan karkas bagian dada dan punggung ayam pedaging tidak menunjukkan perbedaan, sedangkan penggunaan ekstrak daun beluntas berpengaruh nyata terhadap persentase bobot potongan karkas bagian depan, belakang, sayap dan paha ayam pedaging. Kata kunci: beluntas, day old chick (DOC), karkas.