KUMPULAN PENELITIAN MALONDA MAKSUD
ANALISIS SPASIAL EPIDEMIOLOGI SCHISTOSOMIASIS DENGAN MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI SULAWESI TENGAH Jastal1, Mujiyanto1, Triwibowo A. G.1, Hayani A. 1, St.Chadijah1, Agus N1, Anis N. 1,Veridyana1, Yunus w. 1, Yusran U. 1, Samarang1, Rosmini1, Oktaviani1, Yuyun S. 1, Leonardo T. L. 1, Risti, Malonda M. 1, Puryadi1, Yudit L. 1, Ade K. 1, Nengsi1, Halimuddin1, Andi Tenriangka1, Tior N. P. 1, M. Dahlan2, Badolahi3, Yonathan3, Didimus3, Iper3, Kaleb3, Ramona3, Aswin4, , Amos4, Arief4, Pinus4, Refli I.,4 Intan4, Asri5, Rachmad6 , Fendik7
Abstrak Analisis spasial epidemiologi schistosomiasis menggunakan penginderaan jau dengan sistem informasi geografis merupakan bagian dari pemantauan faktor resiko yang mencakup penyebaran kasus, fokus dan tikus sebagai salah satu reservoir Schistosoma javonicum serta situasi lingkungan didaerah endemis schistosomiasis. Semua kasus, fokus dan tikus positif yang tertangkap dipetakan dengan menggunakan GPS seri GPSMap 76 CSx, dengan menentukan posisi (waypoint) dan selanjutnya diolah dengan menggunakan citra satelit secara digital. Penggunaan citra satelit di ketiga wilayah Dataran Tinggi tersebut meluputi citra quickbird, citra ikonos, citra spot, citra Landsat ETM+ dan citra radar SRTM. Penelitian ini merupakan penelitian derkriptif dengan desain cross sectional study, bertujuan untuk menyediakan basis data dan peta distribusi fokus, kasus dan reservoir yang dapat digunakan sebagai SIG dalam pengendalian schistosomiasis. Penelitian ini dilaksanakan selama sembilan bulan di Sulawesi Tengah yang mencakup wilayah Dataran Tinggi Lindu Kabupaten Donggala dan Dataran Tinggi Napu dan Bada Kabupaten Poso. Penelitian ini terbagi atas tiga kelompok sampel yaitu a) sampel kasus adalah seluruh penduduk yang berusia diatas dua tahun di tempat penelitian, b) sampel fokus adalah seluruh fokus yang menjadi tempat berkembangnya Oncomelania hupensis lindoensis yang ditemukan di tempat penelitian dan c) sampel reservoir adalah seluruh tikus yang tertangkap di tempat penelitian. Hasil penelitian menujukkan prevalensi schistosomiasis di daerah yang pernah terkonfirmasi yaitu Dataran Tinggi Lindu dan Napu mengalami peningkatan menjadi masing-masing 2,11% dan 2,22%. Selain kedua daerah tersebut telah ditemukan daerah tertular baru yaitu Dataran Tinggi Bada dengan 5 kasus baru. Selain itu, juga ditemukan sebanyak 519 fokus dan 53 diantaranya merupakan fokus baru, sedangkan positif rate tikus tertangkap adalah 33,33%. Berdasarkan analisis citra satelit, distribusi fokus lebih banyak ditemukan pada daerah kemiringan lereng permukaan tanah yang basah dan pada daerah disekitar lahan yang terolah. Kata kunci: Analisis spasial, Schistosomiasis, citra satelit, SIG, Sulawesi Tengah 1 2 3 4 5 6 7
Balai Litbang P2B2 Donggala, Dinkes Provinsi Sulteng, Dinkes Kabupaten Poso, Dinkes Kabupaten Donggala, Fakultas MIPA Universitas Tadulako Palu, Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Palu, Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu
SPATIAL ANALYSIS OF SCHISTOSOMIASIS EPIDEMIOLOGY USING REMOTE SENSING AND GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM IN CENTRAL SULAWESI Jastal1, Mujiyanto1, Triwibowo A.G. 1, Hayani A. 1, St. Chadijah1, Agus N. 1, Anis N. 1, Veridyana1, Yunus W. , Yusran U. 1, Samarang1, Rosmini1, Octaviani1, Yuyun S1, Leonardo T.L. 1, Risti1, Malonda M. 1, Puryadi1, Yudit L. 1, Ade K. 1, Ningsi1, Halimuddin1, A. Tenriangka1, Tiur N.P. 1, M.Dahlan2, Badolahi3, Yonathan3, Didimus3, Iper3, Kaleb3, Ramona3, Aswin4, Amos4, Pinus4, Arief4, Refli I. 4, Intan4, Asri5, Rachmad6, Pendik7 1
Abstract Spatial analysis of schistosomiasis epidemiology using remote sensing and geographic information system (GIS) is a part of the risk factor monitoring which are including distribution of cases, focuses, rats as reservoir of Schistosoma japonicum and the environment in endemic areas. All of the cases, focuses, and positive trapped rats were mapped by determining the waypoints by using GPSMap 76 CSx series and then they were processed by using satellite image digitally. The using of satellite image at three plateau (Napu, Lindu, and Bada) include Quickbird images, Ikonos images, SPOT images, Landsat ETM+ images and SRTM RADAR images. This research was descriptive with cross sectional study design. Thw objective of this research is to provide the data base and map distribution of focus areas, cases and reservoir that can be used as geographic information system in schistosomiasis control. This research was conducted in Lindu plateau Donggala Regency, Napu and Bada plateau, Poso Regency Central Sulawesi for nine months. This research was divided in three gropus of samples, those were a) case samples were people at research location by age two years old or more, b) foccus samples were all of focus areas where Oncomelania hupensis lindoensis population live that were found at research location, c) reservoir samples were all of the trapped rats at research location. The result shows that schistosomiasis prevalence in Napu and Lindu increase with prevalence rate 2.22% and 2.11%. Besides those two areas, new infected areas were found, that is Bada plateau, with nine new cases. This research also found 519 focus areas with 53 of them was new focus areas, while infection rate of trapped rats was 33.33%. Based on satellite image analysis, focus areas distribution were more found at the break of slope areas, which always wet, and around the cultivated land.
Keywords : spatial analysis, schistosomiasis, satellite images, GIS, Central Sulawesi 1
Balai Litbang P2B2 Donggala Dinkes Provinsi Sulteng 3 Dinkes Kabupaten Poso 4 Dinkes Kabupaten Donggala 5 Fakultas MIPA Universitas Tadulako Palu 6 Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Palu 7 Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu 2
DAFTAR TIM PENELITI A. Tim Pakar
:
Dr. M. Sudomo, APU Barandi Sapta W, S.Si, M.Sc
(Ahli Schistosomiasis) (Ahli Pemetaan)
B. Tim Manejemen Ketua Anggota
C. Ketua Pelaksana
: :
Ningsi, S.Sos 1. Halimuddin 2. Tiurnidya Kristina P. 3. Andi Tenriangka
:
Jastal, SKM, M.Si
D. Koordinator Tim 1. 2. 3. 4.
Koordinator Pemetaan : Mujiyanto, S.Si Koordinator Survei Fokus : Triwibowo, A. Garjito, S.Si., M.Kes Koordinator Tim Survei Tinja : Hayani Anastasia, SKM Koordinator Tim Survei Reservoir : Sitti Chadijah, SKM, M.Si
Anggota
:
1. Yunus Widjaja, SKM 2. Yusran Udin, SKM 3. Made Agus Nurjana, SKM 4. Anis Nur Widayati, S.Si 5. Samarang, SKM 6. Rosmini, SKM 7. Ni Nyoman Veridiana, SKM 8. Ade Kurniawan 9. Octaviani 10. Yuyun Srikandi 11. Malonda Maksud 12. Leonardo Taruk Lobo 13. Puryadi 14. Risti 15. Yudith Labatjo 16. Nelvita 17. Iwan 18. Sastera 19. Wiwin 20. Isna 21. Rahman 22. Asri , S.Si, M.Si (Biologi, Untad Palu) 23. H. Dahlan (Dinkes. Prop. Sulteng) 24. Refli ( Dinkes, Kab. Donggala) 25. Badolahi, SKM (Dinkes, Kab Poso) 26. Edi Herianto,SKM, M.Kes (Dinkes. Kab. Poso) 27. Rahmat (Poltekkes Palu) 28. Fendik ( Balai Besar TNLL Palu) 29. drg. Didimus (Puskesmas Wuasa) 30. Kaleb Tonusu (Laboratorium Schistosomiasis Napu) 31. Ramona ((Laboratorium Schistosomiasis Napu)
32. Slamet, SKM (Puskesmas Lindu) 33. Arwin (Puskesmas Lindu) 34. Amos (Laboratorium Schistosomiasis Lindu) 35. Vinus (Laboratorium Schistosomiasis Lindu) 36. Moh.Arief (Laboratorium Schistosomiasis Lindu) 37. Intan (Laboratorium Schistosomiasis Lindu) 38. Iper (Puskesmas, Lengkeka, Lore Barat) 39. Yonathan (Puskesmas, Lengkeka, Lore Barat) 40. Yotham (Puskesmas Gintu, Lore Selatan)
ABSTRAC Research about malaria endemisity level was conducted at Palu border area from Februari to November 2006. This aims of this study were to know about malaria prevalence, parasite rate and vector suspect. Malarometric survey was taken in 458 children sample which are babies, pre school and elementry school. The Spleen Rate in 2 – 9 years old children and the Parasite Rate in 0 – 9 years old children for each area at Pantoloan, Petobo, Palupi and Watusampu are 0%. Five species of mosquito were found at research area. Based on this result, Pantoloan, Petobo, Palupi and Watusampu are called hypoendemic area and categorized as Low Prevalence Malaria. Key words : Endemisity, Spleen Rate, Parasite Rate, hypoendemic, Low Prevalence Malaria.
ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang tingkat endemisitas malaria di daerah perbatasan Kota Palu dari bulan Februari sampai Nopember 2006. Penelitian ini bertujuan mengetahui prevalensi malaria, Parasite Rate dan suspek vektor. Survei Malariometrik dilaksanakan pada 458 sampel anak yang terdiri dari anak balita, pra sekolah dan sekolah dasar. Spleen Rate (SR) pada anak usia 2 – 9 tahun dan Parasite Rate (PR) pada anak usia 0 – 9 tahun di kelurahan Pantoloan, Petobo, Palupi dan Watusampu masing-masing sebesar 0%. Nyamuk yang ditemukan sebanyak lima spesies. Berdasarkan hasil ini maka kelurahan Pantoloan, Petobo, Palupi dan watusampu merupakan daerah hipoendemis malaria dan dikategorikan sebagai daerah Low Prevalence Malaria.
Kata kunci : Endemisitas, Spleen Rate, Parasite Rate, hipoendemis, Low Prevalence Malaria.
DAFTAR TIM PENELITI
Ketua Pelaksana : Sitti Chadijah, SKM, M.Si Anggota Tim Pelaksanaan Penelitian : Rosmini, SKM Junus Widjaya, SKM Malonda Maksud
Sumber Dana : DIPA Loka Litbang P2B2 Donggala 2006 Waktu Penelitian : Pebruari – November 2006