BAB IV KONSEP PERANCANGAN
A. TATARAN LINGKUNGAN Produk yang penulis buat merupakan salah satu produk yang berwawasan lingkungan dimana penulis menjadikan sebuah limbah untuk di daur ulang kembali menjadi material utama dalam membuat sebuah produk yang memiliki nilai jual tinggi. Produk yang penulis buat adalah rak buku berbahan dasar limbah peti buah yang sangat mudah dijumpai di pasar – pasar tradisional sehingga untuk ketersediaan material utama dalam produk penulis sangat memadai sedangkan untuk harga limbah peti buah tersebut penulis dapatkan secara gratis. Berikut alasan mengapa penulis memilih limbah peti buah sebagai material utama dalam membuat sebuah rak buku: 1. Ketersediaan bahan baku 2. Harga bahan baku (cenderung gratis) 3. Membantu mengurangi limbah pasar tradisional 4. Kualitas bahan baku ( kelas awet 3 & kelas kuat 4) 5. Keprihatinan terhadap kondisi lingkungan
Rak buku dipilih penulis untuk dijadikan produk daur ulang berbahan dasar limbah peti buah dikarenakan kateristik dadi bahan baku yang hanya memungkinkan akan kuat jika memiliki konstruksi yang banyak titik penunjangnya serta banyak pengaplikasian rak buku pada interior dinilai cukup penting karena rak buku/pajang yang menarik dan unik mampu membuat focal point tersendiri di rumah tersebut untuk itu penulis memilih rak buku. 46
Gambar 35 . Rak Buku Pada Interior Rumah Modern (www.google.com)
Sebagai seorang desainer, penulis harus mampu mengolah limbah peti buah yang berbahan dasar kayu sengon/jingjing secara kreatif dimana lewat proses kreatif ini penulis mampu membuat sebuah produk baru (rak buku) yang memiliki nilai jual tinggi. Adapun ide dan inovasi desain yang penulis terapkan pada produk rak buku ini adalah sebagai berikut:
1. Ide desain Memiliki Sebuah bentuk desain rak buku yang mampu mencitrakan faktor pembuat, fungsi dan jenisnya sehingga desain tersebut seperti memiliki sebuah nyawa sendiri kedalam sebuah rak buku dimana setiap bentuknya seperti hidup lewat desain yang dikemas secara kreatif sehingga ketika para konsumen melihat bentuk desain tersebut konsumen juga akan memahami maksud atau ide yang penulis (desainer) buat dalam sebuah bentuk desain yaitu dengan cara mengaplikasikan kalimat atau kata kedalam bentuk desain rak buku. Bentuk desain yang terkonsep seperti diatas, dalam prosesnya selalu memperhatikan aspek – aspek pendukung sehingga tercipta sebuah bentuk yang efesien, seperti: a. Karakteristik material b. Efesiensi tempat c. Jenis konstruksi
47
2. Inovasi desain Mengaplikasikan kalimat – kalimat (konsep) yang bermakna kedalam sebuah rak buku yang berfungsi juga sebagai penunjang antar bagian rak sehingga rak buku akan lebih kuat dan awet. Menggunakan material atau bahan baku dari limbah peti buah yang selama ini belum dimaksimalkan sebagai bahan dasar dalam membuat suatu produk. Mengaplikasikan teknik pewarnaan atau finishing 2 warna sehingga lebih unik, tidak kaku dan hidup (konsep).
Memaksimalkan penggunaan barang bekas dalam hal ini limbah peti buah guna menjaga kelestarian lingkungan sekitar dimana penggunaan limbah peti buah mampu mengurangi limbah yang ada sehingga lingkungan sekitar terlihat lebih rapih, nyaman dan indah serta dengan membuat produk rak buku daur ulang ini penulis mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya, dimana tanpa kita sadari dalam sebuah tatanan lingkungan terdapat begitu banyak barang – barang bekas yang bisa digunakan kembali dan memiliki nilai jual yang tinggi bila kita mampu mengolah barang bekas tersebut dengan kreatif.
B. TATARAN SISTEM Metode yang penulis gunakan agar mendapat ketebalan yang sesuai dengan konsep yaitu mengabungkan 2 bilah kayu (peti buah) hingga mendapatkan ketebalan yang sesuai mengingat jika tidak digabungkan, kayu limbah peti buah hanya memiliki ketebalan 1cm – 1,8cm saja dan ketebalan tersebut tidak memenuhi standar untuk sebuah furnitur.
48
Gambar 36 . Sebelum digabung atau disatukan
Gambar 37. Setelah digabung atau disatukan
Rak buku yang penulis buat memiliki 2 jenis sistem penempatan yang berbeda, yaitu di gantung dan di lantai. Sistem tersebut penulis pilih sebagai varian dari rak buku yang bisa konsumen pilih berdasarkan kebutuhan bahkan rak buku yang digantung konsumen bisa gunakan secara berdiri/di lantai. Rak buku yang di gantung memiliki kata – kata yang disusun secara horizontal sedangkan untuk yang di lantai memiliki kata – kata yang disusun secara vertikal. Hal tersebut dipilih agar kata – kata yang diaplikasikan tetap terbaca dan khusus untuk jenis rak buku di lantai memiliki jarak antar kata yang tidak terlalu tinggi yaitu sekitar 10 – 13cm mengingat jika terlalu tinggi akan berpengaruh terhadap tinggi keseluruhan yang berdampak terhadap ke tidak proporsionalan bentuk rak buku serta untuk pada bagian bawah memiliki 4 kaki yang berfungsi untuk menghindarkan isi rak buku dari kotoran 49
dan air jika tiba – banjir atau semacamnya dan menghindari kerusakan cat bagian bawah rak buku ketika proses perpindahan tempat.
Gambar 38. Jenis Rak Buku Horizontal & Vertikal
Pemasangan, untuk pemasangan keduanya memiliki cara pemasangan yang berbeda. Rak buku yang dilantai memiliki cara pemasangan yang lebih mudah dibandingkan dengan yang di gantung dimana konsumen hanya tinggal menaruh nya di tempat yang diinginkan tanpa harus melakukan bor lantai atau semacamnya karnna sudah dilengkapi kaki – kaki penunjang. Berbeda untuk pemasangan rak buku yang digantung yang harus di sekrup antara bagian dinding dan rak buku menggunakan bantuan siku L.
50
C. TATARAN PRODUK Rak buku yang penulis buat berjumlah 4. Dimana 3 diantara nya dalam hal penempatan penulis buat menggantung dengan penulisan secara kiri ke kanan (horizontal) dan selebihnya penulis untuk di lantai dengan penulisan atas ke bawah (vertikal). Berikut rak buku yang penulis buat: 1. 3HORIECO
Gambar 39. Rak Buku 3HORIECO (Horizontal)
51
2. 4HORIRACK
Gambar 40. Rak Buku 4HORIRACK (Horizontal)
52
3. 4HORIWOOD
Gambar 41 . Rak Buku 4HORIWOOD (Horizontal)
53
4. 4VERTIBOOK
Gambar 42. Rak Buku 4VERTIBOOK (Vertikal)
54
Pemberian nama tipe pada setiap rak buku yang penulis buat memungkinkan konsumen untuk mengetahui jenis, makna dan cara penempatan atau peletakkan dengan mendengar nama nya saja, contohnya : 4HORIRACK yaitu 4 untuk jumlah kata, hori untuk posisi penempatan (horizontal) dan rack untuk makna susunan kata. Ukuran lebar pada setiap desain rak buku yang penulis buat dipengaruhi oleh jumlah kata yang akan diaplikasikan, dimana untuk tinggi dan lebar sudah mempunyai ketetapan ukuran berdasarkan dengan karakteristik (ukuran) buku.Jumlah kata yang dimasukkan pada sebuah rak buku penulis mempunyai batasan yaitu 2 – 4 huruf, dikarenakan jika terlalu banyak kata (lebih dari 4) akan menghabiskan tempat yang ada atau terlalu lebar kesamping sehingga sebuah ruangan terlihat semakin sumpek. Jarak antar kalimat yaitu berkisar antara 13 - 15cm. Pemilihan lebar antar kalimat dan kalimat itu sendiri dipengaruhi oleh daya tampung buku dan panjang keseluruhan (proporsional), dimana dari data yang telah dihimpun penulis dalam 15cm mampu menampung sekitar: 5 Novel / 12 Majalah / 3 Kamus / 8 Komik / 2 Ensiklopedia dan aksesoris rumah (bingkai, vas) yang memiliki tinggi maksimal 30cm. Sedangkan untuk tinggi rak buku yang penulis buat adalah 30cm dengan panjang 25cm dan lebar sesuai jumlah kata penyusun yang ada pada sebuah rak buku yang berfungsi juga sebagai penopang struktur rak serta tinggi, panjang dan lebar tersebut penulis dapatkan dari proses analisa yang telah penulis lakukan.
Produk rak buku yang penulis buat terbilang unik baik dari segi bentuk, material dan warna. Karena menurut penulis produk yang ikonik atau unik lebih memiliki daya tarik tersendiri serta lebih mudah bagi masyarakat untuk mengenal dan mengingat produk yang iconic dibanding produk yang biasa – biasa saja.
55
D. TATARAN ELEMEN Finishing, sebagai finishing nya keempat rak buku yang penulis buat di cat menggunakan jenis cat fancy (NC) bermerk Propan. Jenis cat fancy penulis pilih karena jenis cat ini tidak menutup serat pada kayu sehingga serat – serat pada kayu tetap kelihatan meskipun berwarna. Serat – serat kayu yang terlihat sengaja ditampilkan penulis kepada konsumen sebagai point plus produk penulis yang berasal dari limbah peti buah serta agar konsumen mengetahui jenis kayu pembuat (peti buah), proses pembuatan (pengaabungan kayu) dan lebih natural atau alami berbeda jika menggunakan cat duco yang menutup langsung serat – serat kayu sehingga konsumen tidak mengetahui jenis kayu pembuatnya.
Warna cat yang penulis gunakan pada keempat rak buku berjumlah 4 warna , yaitu: 1. Green Leaf
(Propan P- 142 6c)
2. Blue
(Propan P- 102 8c)
3. Bright yellow
(Propan P- 166 8c)
4. Violet
(Propan P- 91 5c)
Warna tersebut penulis pilih karena warna – warna tersebut mencitrakan produk penulis yang menggunakan material yang ramah lingkungan (daur ulang) dan keramahtamahan penulis ke konsumen serta sebagai ciri khas dari produk penulis agar mudah dikenali.
Gambar 43. Jenis Warna yang Diaplikasikan Pada Rak Buku
56
Penulis menggunakan 2 komposisi warna pada setiap rak buku. Penggunaan 2 warna yang berbeda dimaksudkan agar produk rak buku ini terlihat lebih unik, khas dan hidup atau tidak monoton. Karena komposisi warna yang unik dalam rak buku, mampu menjadi daya tarik atau focal point sendiri ketika diletakkan di sebuah ruangan sehingga ruangan tersebut terlihat lebih hidup dan berbeda.
Gambar 44. Visualisasi Aplikasi 2 Warna Pada Rak Buku
Bentuk desain yang penulis aplikasikan ke rak buku penulis berbentuk kotak persegi panjang yang mana didalamnya terdapat kata – kata yang bermakna fungsi, tema, jenis dan sebagainya serta pemilihan kata – kata tersebut yang diletakkan di tengah kotak bukan tanpa alasan melainkan juga sebagai penunjang diantara struktur rak buku sehingga menjadi lebih kuat,
57
aman dan awet mengingat karakteristik bahan baku (limbah peti buah) yang tidak akan kuat jika tidak ada penahan atau penunjang didalamnya. Jenis huruf yang digunakan adalah custom dimana huruf ini terbentuk dari garis – garis tegas. Pemilihan jenis huruf ini, agar daya tampung buku atau fungsi utama sebuah rak buku tetap terpenuhi namun memiliki nilai estetis.
Gambar 45. Visualisasi Aplikasi Jenis Huruf Pada Rak Buku
Logo branding untuk rak buku yang penulis buat bertuliskan EXID dimana EXID sendiri merupakan kepanjangan dari extraordinary material design / material yang tidak biasa(limbah) yang digunakan dalam desain – desain produk penulis karena nantinya penulis akan focus terhadap pengembangan – pengembangan pemanfaatan material limbah yang berwawasan lingkungan di bawah naungan brand EXID.
Gambar 46. Visualisasi Logo Branding
58
Logo branding ini menggunakan visualisasi font dan beberapa elemen penunjang dimana untuk penulisan EXID penulis bagi 2 komposisi warna yaitu hitam (R:4, G:4, B:4) dan kuning (R:237, G:218, B:11) yang mempunyai maksud sebagai pembedaan arti yaitu EX dan ID bermakna barang bekas/limbah(EX) dari indonesia(ID). Selain itu, pada bagian ujung kata ID penulis menambahkan vector seperti ujung pensil serta jika logo ini dimiringkan 90 derajat akan terlihat seperti sebuah pensil yang bermakna bahwa EXID selalu berusaha untuk membuat produk – produk yang berwawasan lingkungan dengan memanfaatkan penggunaan limbah atau barang bekas.
59