1
BAB IV HIERARKI DAN AWAM
STANDAR KOMPETENSI Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan ber-Gereja sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah.
MATERI AGAMA KATOLIK XI
1
2
Pada bagian ketiga ini akan mendalami lebih lanjut tentang dua komponen penting dalam Gereja Katolik sebagai Persekutuan Umat yaitu hierarki dan awam. Selanjutnya akan mendalami juga hubungan antara keduanya, sebab sekarang memang sedang terjadi pergeseran dari paham dan penghayatan Gereja yang Institusional Hierarkis ke Gereja yang lebih mengumat, di mana awam menemukan kembali tempat dan peranannya dalam hidup menggereja. Secara berturut-turut, pada bagian ketiga ini akan membahas materi tentang : A. Hierarki dalam Gereja Katolik. B. Awam dan Hubungannya dengan Hierarki.
KOMPETENSI DASAR Siswa diharapkan dapat memahami fungsi dan peranan hierarki dan awam, sehingga bersedia berpartisipasi dan bekerja sama dengan hierarki (dan pimpinan Gereja yang lain) dalam hidup menggereja.
MATERI AGAMA KATOLIK XI
2
3
A.
HIERARKI DALAM GEREJA KATOLIK
TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menyebutkan struktur hierarki Gereja beserta tugas/ fungsinya. 2. Menyebutkan dan menjelaskan dasar ditetapkannya hierarki Gereja. 3. Menjelaskan fungsi kepemimpinan dalam Gereja Katolik. 4. Menjelaskan corak kepemimpinan dalam Gereja Katolik.
PETA KONSEP
HIERARKI DALAM GEREJA KATOLIK
Struktur Hieraki
MATERI AGAMA KATOLIK XI
Dasar Hierarki
Fungsi Hierarki
3
Corak Hierarki
4
LANGKAH PERTAMA : (mendalami cerita tentang pemilihan Paus yang penuh misteri).
PAUS YOHANES XXIII Ketika Roncalli dipilih menjadi Paus, banyak sekali orang yang kecewa karena dia adalah kardinal yang sama sekali tidak dikenal dan tidak disebut-sebut sebagai papabilis (calon paus). Orang semakin kecewa karena Paus yang terpilih ternyata sudah tua. Akhirnya, orang berpikir: sudahlah, biarlah dia sebagai Paus peralihan. Akan tetapi, ternyata Paus tua ini membuat banyak kejutan dalam Gereja. Roncalli yang kemudian dikenal sebagai Paus Yohanes XXIII itu diakui sebagai Paus yang membaharui kehidupan menggereja. Dialah yang melahirkan motto “aggiornamento”, yang berarti Gereja harus senantiasa memperbaharui diri sesuai dengan tuntutan zaman. Diceritakan pada awal masa pelayanannya sebagai Paus, secara simbolis ia menyuruh supaya semua jendela di Vatikan dibuka selebarlebarnya. Gereja harus terbuka kepada dunia, supaya udara segar dapat masuk dan pandangan jauh ke depan tidak terhalang. Salah satu keputusan yang paling menggemparkan pada zamannya ialah ketika beliau mengumumkan akan diadakan Konsili, yaitu sidang agung uskup-uskup sedunia. Diceritakan bahwa sesudah beliau mengumumkan hal itu, beliau sendiri menjadi sangat terkejut dan bingung. Bermalam-malam beliau tidak dapat tidur. Entah bagaimana, pada suatu malam yang sangat menggelisahkan tiba-tiba beliau berkata pada diri sendiri: “Roncalli, mengapa engkau bingung dan gelisah. Konsili itu urusan Roh Kudus, sama sekali bukan urusanmu !”. Sejak saat itu beliau dapat tidur dengan nyenyak. Konsili Vatikan II kemudian berjalan sangat mengesankan dan penuh kejutan. Semua orang mengakui Konsili Vatikan II adalah karya Roh Allah di abad ini.
MATERI AGAMA KATOLIK XI
4
5 Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini ! 1. Bagaimana kesanmu membaca cerita tersebut ! 2. Apakah dalam cerita tersebut terdapat campur tangan Tuhan dalam pemilihan karya Paus Yohanes XXIII ? Tunjukkan di bagian mana dalam kata-kata/ kalimatnya ! 3. Apa arti sabda Tuhan “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu !” 4. Menjadi rohaniwan/ hierarki/ gembala umat adalah suatu panggilan ? Apa artinya ! PENJELASAN Pemilihan Roncalli menjadi Paus dan banyak keputusan serta karyanya sebagai Paus kemudian cukup jelas menunjukkan penyertaan dan penyelenggaraan Ilahi. Baik pemilihannya maupun keputusan dan karyanya sungguh tak terduga, sulit dijelaskan dengan pikiran dan akal manusia. Mungkin hanya Tuhan yang tahu. Panggilan dan pilihan untuk tugas-tugas gerejani sedikit banyak merupakan “urusan” Tuhan. Tuhan telah berkata “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu”.
LANGKAH KEDUA : (mendalami panggilan dan pilihan Tuhan untuk menjadi Gembala umat dalam terang kitab suci). “ GEMBALAKANLAH DOMBA-DOMBAKU “ ( Yohanes 21: 15-19) Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini ?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah dombadomba-Ku.” Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
MATERI AGAMA KATOLIK XI
5
6 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau. Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kau kehendaki, tetapi jika engkau sudi menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kau kehendaki.” Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: “Ikutilah Aku.”
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ! 1. Apakah yang dapat kamu pahami dari pengangkatan Petrus sebagai Gembala oleh Yesus dalam kisah tersebut ! 2. Mengapa Yesus memilih Petrus yang sering ceroboh dan labil untuk menjadi pemimpin umat-Nya ! 3. Mengapa tugas sebagai gembala/ pemimpin dikaitkan dengan kasih ! PENJELASAN Yesus memilih Petrus menjadi Gembala dan pemimpin umat-Nya, walaupun Petrus sering ceroboh dan labil, bahkan pernah menyangkal-Nya sampai tiga kali. Pemilihan Petrus oleh Tuhan sungguh berdasarkan kasih karunia-Nya. Manusia tidak memiliki andil apapun untuk hal ini. Yang dituntut oleh Tuhan dari Petrus (dan semua penggantinya) hanyalah kasih. Kasih dapat menghapus banyak dosa. Mungkin Tuhan berpikir seseorang pemimpin yang tahu kelemahannya akan bersikap penuh pengertian dalam memimpin orang lain. Petrus banyak belajar dari kelemahannya. Yang penting , cintanya kepada Tuhan tidak diragukan. Sekalipun Petrus sebagai Gembala atau siapapun juga yang menjadi gembala, Yesus terus menyebut domba-domba itu sebagai “domba-domba-Ku.” Kawanan domba-domba itu tidak menjadi milik sang gembala manusia. Tidak seoramg pun dapat menggantikan Yesus.
MATERI AGAMA KATOLIK XI
6
7 Dengan demikian, seorang pemimpin Gereja/ Gembala dalam Gereja adalah oramg yang sangat mengasihi Yesus dan bersedia menyerahkan nyawanya untuk Yesus dan umat gembalaannya.
LANGKAH KETIGA : (mendalami dasar dan strukrut kepemimpinan dalam Gereja). Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini ! 1. Apakah yang menjadi dasar kepemimpinan/ hierarki dalam Gereja Katolik ! 2. Sebutkan dan jelaskan struktur kepemimpinan dalam Gereja Katolik ! 3. Sebutkan fungsi dan corak kepemimpinan dalam Gereja Katolik ! PENJELASAN DASAR, STRUKTUR, FUNGSI DAN CORAK KEPEMIMPINAN (HIERARKI) DALAM GEREJA 1. Dasar Kepemimpinan (Hierarki) dalam Gereja a. Kepemimpinan dalam Gereja diserahkan kepada hierarki. b. Hierarki dan strukturnya berasal dari Kristus (Lumen Gentium, art. 20 dan Yohanes 20:21). Pernyaan “atas penetapan Ilahi para uskup menggantikan para rasul” harus dapat dimengerti dengan baik. Yang dimaksud adalah bahwa dari hidup dan kegiatan Yesus timbullah kelompok orang yang kemudian berkembang menjadi Gereja seperti yang di kenal sekarang. Proses perkembangan itu terjadi dalam Gereja Perdana/ Gereja Para Rasul. MATERI AGAMA KATOLIK XI
7
8 2. Struktur Kepemimpinan (Hierarki) dalam Gereja STRUKTUR HIERARKI
KETERANGAN Dewan Para Uskup dengan Paus sebagai kepalanya. Para uskup adalah menggambarkan pengganti Para Rasul. Tugasnya adalah menggantikan dewan para rasul. Yang menjadi pimpinan Gereja adalah dewan para uskup. Ketika Kristus mengangkat 12 rasul, Ia membentuk mereka menjadi dewan/ badan yang tetap. Sebagai ketua, diangkat-Nya Petrus yang dipilih dari antara mereka. Petrus dan para rasulnya yang atas penetapan Tuhan merupakan satu dewan para rasul, demikian pula Paus, pengganti Petrus, bersama uskup pengganti rasul merupakan suatu himpunan yang sama.
Dalam Lumen Gentium art. 22 dikatakan bahwa Paus mempunyai kuasa penuh, tertinggi dan universal terhadap Gereja, dan kuasa itu selalu dapat dijalankan dengan bebas. Paus pengganti Petrus maka pemimpin para uskup.
MATERI AGAMA KATOLIK XI
8
9 STRUKTUR HIERARKI
Imam
KETERANGAN Tugas pokok uskup adalah mempersatukan dan mempertemukan umat. Tugas pemersatu itu diwujudkan dalam bidang pewartaan, perayaan, dan pelayanan, di mana dimungkinkan komunikasi iman dalam Gereja. Tugas utama dan terpenting adalah pewartaan Injil (Lumen Gentium, art. 25).
Pembantu Uskup: Imam dan Diakon Imam: wakil uskup. Imam harus dapat menghadirkan Uskup. Mereka ditahbiskan untuk mewartakan Injil dan menggembalakan umat. Imam pembantu uskup sebagai pembantu umum.
Diakon
MATERI AGAMA KATOLIK XI
Diakon: pada tingkat hierarki yang lebih rendah adalah diakon, yang ditumpangi tangan bukan untuk tugas imamat, melainkan untuk pelayanan (Lumen Gentium, art.29). Diakon pembantu khusus uskup di bidang materi.
9
10 3. Fungsi/ tugas Hierarki: Fungsi/ Tugas Contoh Menjalankan tugas gerejani yang Melayani sakramen, mengajar agama. menyangkut kehidupan beriman Gereja. Menjalankan tugas kepemimpinan Memberi petunjuk, nasehat dan dalam komunikasi iman yang sifatnya keteladanan hidup. dapat mempersatukan umat. 4. Corak Kepemimpinan dalam Gereja (hierarki) a. Kepemimpinan dalam Gereja merupakan suatu panggilan khusus, dimana terdapat campur tangan Tuhan yang sangat dominan. (“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu”) b. Kepemimpinan dalam Gereja bersifat untuk mengabdi dan melayani. (“Pembasuhan kaki”. Servus Servorum Dei: Hamba dari hamba-hamba Allah). c. Kepemimpinan hierarki berasal dari Tuhan, maka tidak dapat dihapus/ diturunkan oleh manusia.
MATERI AGAMA KATOLIK XI
10
11
LEMBAR KERJA SISWA 1. Rumuskan dengan bahasamu sendiri tentang Paus, Uskup, Imam dan Diakon !
2. Deskripsikan ciri-ciri Gembala umat yang sesuai dengan zaman sekarang !
3. Buatlah doa untuk para pemimpin Gereja !
MATERI AGAMA KATOLIK XI
11
12
B. HUBUNGAN AWAM DAN HIERARKI SEBAGAI PATNER KERJA TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan arti dan peranan kerasulan awam. 2. Menjelaskan hubungan antara awam dan hierarki. 3. Menyebutkan peran awam dan tugasnya. 4. Membuat refleksi tertulis yang mengungkapkan hubungan hierarki dan awam.
PETA KONSEP
AWAM DALAM GEREJA KATOLIK
Kerasulan Awam
MATERI AGAMA KATOLIK XI
Hubungan Awam dan Hierarki
12
Peranan dan Tugas Awam
LANGKAH PERTAMA :
13 (mendalami cerita tentang panggilan menjadi hierarki dan awam).
DUA BERSAUDARA Kata Sahibul hikayat ada dua orang bersaudara yang hidup bahagia dan puas, sampai kedua-duanya dipanggil Tuhan untuk menjadi murid-Nya. Yang lebih tua menanggapi panggilan hidupnya menjadi imam dengan sukarela, meskipun ia harus meninggalkan orang tua serta gadis yang dicintai dan diimpikan menjadi istrinya. Ia lalu pergi ke sebuah negeri yang jauh. Di sana ia mencurahkan seluruh hidupnya untuk melayani orang-orang yang sangat miskin. Penganiayaan timbul di negeri itu. Ia ditangkap atas dasar tuduhan palsu, kemudian disiksa dan dibunuh. Dan Tuhan berkata kepadanya: “Baik, hamba yang jujur dan setia! Engkau memberiku pengabdian seharga seribu talenta. Sekarang akan kuberikan kepadamu semilyar, semilyar talenta sebagai ganjaranmu, masuklah dalam sukacita Tuhanmu!” Tanggapan adiknya atas panggilan Tuhan berubah. Ia ingin melepaskannya supaya dapat meneruskan rencananya serta menikah dengan gadis yang dicintainya. Ia menikmati kebahagiaan hidup berkeluarga, usahanya berkembang pesat, ia menjadi terkenal dan kaya. Kadangkala ia memberi sedekah kepada pengemis, bersikap ramah terhadap istri dan anakanaknya. Sesekali ia juga mengirim sedikit uang untuk kakaknya yang menjadi misionaris di negeri yang jauh. “Uang ini mungkin dapat membantu karyamu di tengah orang miskin itu”, tulisnya di dalam surat. Pada saat ia meninggal, Tuhan berkata kepadanya: “Baik, hamba yang jujur dan setia! Engkau memberiku pelayanan seharga sepuluh talenta. Sekarang akan kuberikan ganjaran kepadamu sebesar semilyar, semilyar talenta, masuklah ke dalam sukacita Tuhanmu!” Kakaknya tercengang-cengang ketika mendengar bahwa adiknya mendapatkan ganjaran yang sama dengannya. Dan ia senang. Katanya: “Tuhan, setelah melihat semua ini, seandainya saya harus lahir dan hidup kembali, saya masih akan melakukan hal yang persis sama dengan yang telah saya perbuat bagi-Mu”. (Saduran: A.de Mello, SJ. Burung Berkicau. CLC – Jakarta)
MATERI AGAMA KATOLIK XI
13
14 Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ! 1. Berilah tanggapanmu setelah membaca cerita tersebut ! 2. Menurutmu manakah yang lebih tinggi: menjadi imam/ menjadi awam ? Mengapa ! 3. Apa sebenarnya awam dan kerasulan awam itu ! 4. Bagaimana hubungan antara awam dan hierarki ! PENJELASAN AWAM DAN KERASULAN AWAM 1. Arti dan Pengertian tentang Awam Yang dimaksud dengan kaum awam adalah semua orang beriman kristiani yang tidak termasuk dalam golongan ditahbiskan dan tidak termasuk dalam status kebiarawanan yang diakui Gereja (Lumen Gentium, art. 31). a. Definisi Teologis: Awam adalah warga Gereja yang tidak ditahbiskan. Jadi awam meliputi biarawan-biarawati dan awam. b. Definisi Tipologis: Awam adalah warga Gereja yang tidak ditahbiskan dan juga bukan biarawan-biarawati. Jadi hanya meliputi awam. Maka awam menggunakan definisi tipologis. 2. Peranan Awam Awam memiliki tugas yang disebut kerasulan awam secara internal dan eksternal. Kerasulan Internal/ “di dalam Gereja” adalah kerasulan membangun umat. Kerasulan ini lebih di dominasi oleh hierarki, walaupun awam juga dituntut untuk ambil bagian di dalam tugas ini. Kerasulan eksternal/ “tata dunia-masyarakat” lebih diperani oleh awam. Kerasulan ini lebih di dominasi oleh awam untuk hadir dan membangun Kerajaan Allah di masyarakat.
MATERI AGAMA KATOLIK XI
14
15 a. Kerasulan dalam Tata Dunia/ Masyarakat (eksternal) Dalam Lumen Gentium, art. 31: awam bertugas mencari Kerejaan Allah dengan mengusahakan hal-hal duniawi dan mengaturnya sesuai dengan kehendak-Nya. Awam harus menjalankan tugasnya dan dibimbing oleh semangat Injil untuk menguduskan dunia, sehingga awam dapat memberikan kesaksian tentang Kristus dan melayani keselamatan manusia. Maka masyarakat/ tata dunia merupakan tempat bagi awam untuk membaktikan dirinya lewat tugas/ kemampuan/ profesinya di bidang Ipoleksosbudhankamnas. Maka kerasulan awam ini berhubungan kegiatan duniawi/ profesinya dalam memberikan kesaksian tentang Kristus. Orang mulai menyadari bahwa menjalankan tugas-tugas duniawi tidak hanya berdasarkan alasan sebagai warga masyarakat dan negara, tetapi harus melaksanakan tugasnya karena di dorong oleh iman dan tugas kerasulannya dengan motivasi yang baik. Iman tidak hanya menghubungkan kita dengan Tuhan, tetapi sekaligus juga menghubungkan kita dengan sesamanya. b. Kerasulan dalam Gereja (internal) Tugas ini disebut kerasulan internal. Tugas ini pada dasarnya lebih banyak didominasi oleh hierarki, tetapi awam dituntut pula untuk ikut ambil bagian di dalamnya. Awam mendapatkan tugas ini berkat sakramen baptisannya ia mendapatkan tugas dari Kristus. Maka awam dituntut untuk berpartisipasi dalam Tri Tugas Gereja yaitu : Dalam tugas nabiah (sebagai pewarta sabda), maka awam dapat ikut terlibat dalam: mengajar agama baik sebagai katekis maupun sebagai guru agama. memimpin kegiatan pendalaman iman dan pendalaman kitab suci. Dalam tugas imamiah (menguduskan), maka awam dapat ikut terlibat dalam: memimpin doa dalam pertemuan. memimpin koor di gereja maupun dalam ibadat. membagi komuni sebagai prodiakon. menjadi pelayan altar/ misdinar.
MATERI AGAMA KATOLIK XI
15
16 Dalam tugas gerejawi (memimpin/ melayani), maka awam dapat ikut terlibat dalam: menjadi anggota dewan paroki. menjadi ketua seksi, ketua lingkungan/ wilayah.
LANGKAH KEDUA : (mendalami hubungan awam dan hierarki). Jawablah pertanyaan di bawah ini ! 1. Bagaimanakah seharusnya hubungan awam dan hierarki di parokimu ! 2. Bagaimanakah kenyataannya hubungan awam dan hierarki di parokimu ! PENJELASAN HUBUNGAN AWAM DAN HIERARKI 1) Gereja adalah Umat Allah Dalam Konsili Vatikan II semua anggota Gereja adalah sebagai Umat Allah yang memiliki martabat yang sama, yang berbeda adalah tugas/ fungsinya. 2) Setiap anggota Gereja memiliki fungsi yang khas Setiap anggota Gereja memiliki fungsi/ tugas yang khas/ berbeda. Hierarki memimpin dan mempersatukan umat. Biarawan-biarawati dengan kaul-kaulnya bertugas mengarahkan umat kepada dunia yang akan datang (eskatologis). Awam bertugas merasul dalam masyarakat di bidang Ipoleksosbudhankam. Maka apabila semua anggota Gereja tersebut dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, maka pasti ada kerjasama juga pasti terjamin. 3) Kerjasama Walaupun anggota Gereja memiliki tugas yang berbeda, namun untuk kegiatan yang sifatnya internal dibutuhkan kerjasama. Kerasulan internal tujuannya untuk membangun hidup menggereja. Hierarki dan pemimpin tertahbis (dewan diakon, dewan presbyter dan dewan uskup) perlu juga melakukan kerjasama.
MATERI AGAMA KATOLIK XI
16
17
LANGKAH KETIGA : (penugasan). Catatlah peranan dan tugas para awam di parokimu dan berilah penilaianmu !
LEMBAR KERJA SISWA 1. Apa ciri khas dari kerasulan awam ! Mengapa !
2. Deskripsikan peran kaum awam dalam kerasulan Gereja dan dunia !
3. Apa yang dimaksud dengan kemitraan antara awam dan hierarki !
4. Jelaskan peranan kaum muda dalam Gereja !
5. Tuliskan urutan paus dari yang pertama sampai sekarang !
MATERI AGAMA KATOLIK XI
17
18
GLOSARIUM Ipoleksosbudhankam Hierarki (hierarchy)
MATERI AGAMA KATOLIK XI
: ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. : asal usul suci, tata susunan.
18
19
EVALUASI BAB III 1. Jelaskan yang dimaksud dengan hierarki dalam Gereja Katolik ! 2. Sebutkan tata urutan/ susunan hierarki dalam Gereja Katolik ! 3. Sebutkan contoh tugas uskup di bidang: a. Pewartaan. b. Perayaan. c. Pelayanan. 4. Sebutkan fungsi hierarki dalam Gereja Katolik ! 5. Jelaskan yang dimaksud dengan istilah: a. Pastor paroki. b. Pastor pembantu. c. Diakon. 6. Jelaskan corak-corak kepemimpinan dalam Gereja Katolik ! 7. Jelaskan kaum awam dalam tugas ikut ambil bagian dalam tugas imamat Kristus ! 8. Jelaskan hubungan antara hierarki dan kaum awam dalam hidup menggereja !
MATERI AGAMA KATOLIK XI
19
20 DAFTAR PUSTAKA
Dokpen KWI. 1993. Dokumen Konsili Vatikan II. Jakarta: Obor. Komkat KWI, Seri Murid-Murid Yesus, Pendidikan Agama Katolik untuk SMA/ SMK, Buku Guru 2. Kanisius, Yogyakarta, 2004. Lristen, Simon dan Christopher. 2000. Masalah-masalah Moral Sosial Aktual dalam Perspektif Iman Kristen. Yogyakarta: Kanisius. N.N. 2005. Mengabdi Kebenaran. Maumere: Ledalero. Yoseph Kristianto, dkk, Menjadi Murid Yesus, Pendidikan Agama Katolik untuk SMA/ SMK, Buku Guru XI. Kanisius, Yogyakarta, 2010.
http://www.imankatolik.or.id/hierarki.html http://.www.katolisitas.org http://.www.wikipedia.com http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Paus_Gereja_Katolik_Roma https://damasjano.wordpress.com/religion/hierarki-dalam-gereja-katolik/ http://daivardha.blogspot.com/2014/11/bab-3-hierarki-dalam-gereja-katolik.html
MATERI AGAMA KATOLIK XI
20