perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal objek penelitian sebelum diberi tindakan. Kegiatan pratindakan meliputi observasi dikelas yang akan dijadikan sebagi objek penelitian. Kegiatan
pratindakan
menggambarkan
tentang
kondisi
awal
dalam
pembelajaran menulis teks eksplanasi dan permasalah-permasalahan yang dihadapi selama kegiatan pembelajaran. Data kondisi awal pratindakan didapat ketika dilakukannya observasi langsung oleh peneliti pada hari Selasa, 9 Februari 2016 pukul 07.00 WIB saat pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis teks eksplanasi di kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Kutowinangun. Data kondisi awal pratindakan akan digunakan sebagai bahan peneliti dan guru melakukan penyusunan rancangan pembaharuan proses pembelajaran menulis teks eksplanasi. Pada kegiatan pratindakan, guru dan siswa melaksanakan proses pembelajaran seperti biasa dan peneliti hanya sebagai partisipan yang pasif. Pada kondisi awal, sebelum memulai pembelajaran menulis teks eksplanasi, guru tidak menyiapkan alat dan media pembelajaran. Guru hanya menggunakan bantuan mengajar berupa buku ajar dan LKS sebagai sumber utama kegiatan pembelajaran sekaligus latihan soal. Sebelum memulai pembelajaran, guru memberikan salam kemudian memandu siswa yang beragama Islam untuk bersama-sama membaca asmaul husna, sedangkan siswa non islam mendengarkan. Pada awal pembelajaran guru memeriksa kesiapan siswa dengan siswa memperhatikan LKS. Guru memeriksa kehadiran siswa guna mengetahui siapa saja yang tidak masuk. Sebelum memasuki kegiatan inti, guru menyampaikan KD yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran. Pada kegiatan inti guru memberikan commit user pengantar materi sesuai dengan bukutoajar dan LKS yang meliputi pengertian 42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43 teks eksplanasi, struktur teks eksplanasi, dan ciri kebahasaan teks eksplanasi sekaligus memberikan contoh fenomena alam dan sosial yang bisa dijadikan teks
eksplanasi.
Pada
awal
pembelajaran,
siswa
terlihat
antusias
memperhatikan penjelasan guru, tetapi tidak lama kemudian banyak siswa yang mulai tidak fokus dan menyandarkan kepalanya di meja. Siswa yang duduk dibelakangpun sibuk bercakap-cakap dengan sekitarnya. Setelah guru selesai memberikan materi pelajaran, guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa, tetapi tidak ada siswa yang merespon kesempatan tersebut. Kemudian guru menyuruh siswa untuk membaca ulang materi di LKS mereka dan memberikan tuga kepada siswa untuk membuat teks eksplanasi dengan tema fenomena alam. Pada saat siswa mengerjakan tugas, kondisi kelas kurang kondusif karena siswa ramai sendiri dan beberapa siswa ada yang bertanya pada temannya mengenai tugas menulis teks eksplanasi tersebut. Pengamatan terhadap kinerja guru meliputi 10 aspek dan 48 sub aspek yang diamati. Pertama, Apersepsi dan Motivasi meliputi (1) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa dan memberi salam, (2) Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya, (3) Mengajukan pertanyaan menantang untuk memotivasi,
(4)
Menyampaikan
manfaat
materi
pembelajaran,
(5)
Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi pembelajaran. Kedua, Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan meliputi (6) Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik, (7) Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok, dan melakukan observasi. Ketiga, Penguasaan Materi Pembelajaran meliputi (8) Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran, (9) Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata, (10) Menyajikan
pembahasan
materi
pembelajaran dengan tepat, (11) Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak). Keempat, Penerapan strategi pembelajan yang mendidik meliputi (12) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan commit to user kompetensi yang akan dicapai, (13) Melaksanakan pembelajaran secara
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44 runtut, (14) Menguasai kelas, (15) Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam mengajukan pertanyaan, (16) Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam mengemukakan pendapat, (17) Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan keterampilan peserta didik sesuai dengan materi ajar, (18) Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, (19) Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan dan sikap positif (nurturant effect), (20) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan. Kelima, Penerapan Pendekatan Scientific meliputi (21) Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengamati, (22) Memancing peserta didik untuk bertanyaapa, mengapa dan bagaimana, (23) Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengumpulkan informasi, (24) Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengasosiasikan data dan informasi yang dikumpulkan, (25) Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya. Keenam, Pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran meliputi (26) Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar bervariasi, (27) Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan pembelajaran, (28) Melibatkan peserta didik dalam
yang media
pemanfaatan sumber
belajar pembelajaran, (29) Melibatkan peserta didik dalam
pemanfaatan
media pembelajaran, (30) Menghasilkan pesan yang menarik. Ketujuh, Pelaksanaan Penilaian Authentic meliputi (31) Melaksanakan Penilaian Sikap, (32) Melaksanakan Penilaian Pengetahuan, (33) Melaksanakan Penilaian Keterampilan, (34) Kesesuaian tehnik dan instrumen dengan indikator pencapaian kompetensi, (35) Kesesuaian instrumen
antara
bentuk, tehnik dan
penilaian authentic, (36) Ketersediaan pedoman penskoran.
Kedelapan, Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran meliputi (37) Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar, (38) Merespon positif partisipasi peserta didik, (39) commit to user respons peserta didik, (40) Menunjukkan sikap terbuka terhadap
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif, (41) Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam belajar. Kesembilan, Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran meliputi (42) Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar, (43) Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. Kesepuluh, Penutup pembelajaran meliputi (44) Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merangkum materi pelajaran, (45) Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merefleksi proses dan materi pelajaran, (46) Memberikan tes lisan atau tulisan, (47) Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio, (48) Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan
kegiatan berikutnya dan tugas
pengayaan (Lampiran 7, halaman 131). Berdasarkan lembar observasi kinerja guru, diperoleh hasil bahwa kinerja guru pada prasiklus mencapai nilai 53,64 (Lampiran 7, halaman 131) dengan kinerja kurang. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa kinerja guru masih belum optimal. Pengamatan terhadap keaktifan siswa difokuskan pada tiga aspek, yaitu: (1) Keaktifan siswa selama apersepsi, (2) Minat dan motivasi siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran, (3) Keaktifan dan perhatian siswa pada saat guru menyampaiakan materi. a) Keaktifan Siswa selama Apersepsi Indikator ini meliputi keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru saat proses apersepsi untuk memulai pembelajaran dan keberanian siswa menanyakan materi yang belum dipahami dari pertemuan sebelumnya. Pada saat apersepsi untuk memulai pembelajaran, hanya sedikit siswa yang bersemangat dan bersungguhsungguh. Pada saat awal pembelajaran, siswa cenderung kurang antusias dan pasif. Ketika diberi kesempatan untuk bertanya materi yang belum dipahami siswa cenderung diam dan tidak memanfaatkan kesempatan tersebut. Nilai rerata indikator ini sebesar 2,3 yang termasuk dalam kriteria kurang. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46 b) Minat dan Motivasi Siswa Saat Mengikuti Kegiatan Pembelajaran Minat dan motivasi siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan guru diindikatori oleh perhatian siswa ketika guru melakukan proses mengajar dan semangat siswa saat guru memberikan tugas. Pada saat guru memberikan materi menulis teks eksplanasi, siswa cenderung kurang berminat dan motivasi untuk memerhatikan penjelasan guru saat pelajaran. Siswa kurang bersemangat untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru untuk membuat teks eksplanasi. Nilai rerata indikator ini adalah 2,3 yang termasuk dalam kriteria kurang. c) Keaktifan dan Perhatian Siswa pada Saat Guru Menyampaikan Materi Indikator pada keaktifan dan perhatian saat guru menyampaikan materi adalah siswa dapat aktif bertanya tentang materi yang belum dipahaminya dan mampu menjawab pertanyaan yang diberikan guru maupun siswa lain serta siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan mandiri. Pada pratindakan untuk indikator ini, siswa tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas dan perhatian siswa belum fokus ketika diberi tugas oleh guru. Hal ini dibuktikan masih adanya siswa yang mengerjakan tugas dengan mencontek. Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan mengerjakan tugas dan tidak berani bertanya pada guru maupun temannya sehingga siswa tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan tugasnya. Nilai rerata untuk indiktor ini adalah 2,1 yang termasuk dalam kriteria sangat kurang. Berdasarkan hasil pengamatan, keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas saat pratindakan yang meliputi 3 aspek diperoleh nilai keaktifan siswa selam apersepsi sebesar 2,3, minat dan motivasi siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran sebesar 2,3, dan keaktifan dan perhatian siswa saat guru menyampaikan materi pelajaran sebesar 2,1. Dari ketiga aspek tersebut diperoleh jumlah sebesar 6,7 dan nilai sebesar 44,5 yang termasuk dalam kriteria kurang (Lampiran 8, halaman 141). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47 Peneliti juga melakukan wawancara terhadap guru dan siswa kelas XI MIA 1. Wawancara kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang mengajar kelas XI MIA 1, yaitu Drs. Herman Windriatmoko yang dilaksanakan di sekolah pada hari Selasa, 9 Februari 2016 pukul 10.00 sampai dengan 10.00 WIB. Tujuan dilakukannya wawancara ini adalah untuk mengetahui cara dan pengalaman guru dalam mengajar dan memberikan materi bahasa Indonesia maupun untuk mengetahui permasalahan yang sering guru hadapi dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara, dapat diketahui bahwa pembelajaran menulis teks eksplanasi yang telah berjalan di kelas XI MIA 1 oleh Drs. Herman Windriatmoko belum berjalan dengan lancar. Proses pembelajaran masih terpusat pada guru, yaitu guru masih mengguakan metode ceramah, bercerita, dan pemberian tugas/ latihan menulis teks eksplanasi padahal dalam RPP sudah mencantumkan metode discovery learning, tetapi kenyataanya guru menggunakan metode ceramah. Guru hanya memanfaatkan LKS sebagai bahan untuk mengajar. Oleh karena itu, perlu usaha untuk melakukan perbaikan dalam kegiatan pembelajaran, baik dari segi proses maupun hasil. Persiapan perencanaan pelaksanaan pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran menulis teks eksplanasi yang tepat diharapkan dapat memperbaiki kualitas proses dan hasil menulis teks eksplanasi. Hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Kutowinangun dapat dilihat pada (Lampiran 4, halaman 121). Dari hasil wawancara dengan guru tersebut, dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi adalah penggunaan metode pembelajaran yang tidak dipahami guru dan variatif sehingga mengakibatkan minat dan motivasi siswa menjadi kurang. Wawancara terhadap siswa kelas XI MIA 1 dilaksanakan pada hari Selasa, 9 Februari 2016. Wawancara dilakukan pada pukul 08.40 sampai dengan 09.00 WIB terhadap siswa di perpustakaan SMA Negeri 1 Kutowinangun. Ketiga siswa tersebut adalah (1) Pillar Adhikusumah, (2) commit to user dilakukan dengan tujuan untuk Injih Prastiwi, (3) Farida Zaqiyah. Wawancara
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48 mengetahui pengalaman siswa dalam menerima pelajaran menulis teks eksplanasi yang pernah diberikan guru. Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa proses pembelajaran menulis teks eksplanasi masih belum berjalan dengan baik dan menyenangkan, hal tersebut dapat diketahui dari pendapat beberapa siswa tersebut bahwa pembelajaran masih berpusat pada guru, ceramah. Siswa masih kesulitan untuk membuat teks eksplanasi. Hal ini diperkuat dengan metode yang seharusnya discovery learning seperti di RPP tetapi metode waktu proses pembelajaran menggunakan metode ceramah. Hal tersebut membuat siswa menjadi bosan dan kurang antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran menulis teks eksplanasi. Hasil wawancara dengan ketiga siswa terebut dapat dilihat pada lampiran (Lampiran 5, halaman 124). Selain melakukan observasi dan pengamatan, peneliti juga berusaha mengetahui kemampuan awal siswa kelas XI MIA 1 dalam menulis teks eksplanasi. Pemeriksaan kemampuan awal dalam menulis teks eksplanasi dilakukan dengan cara mengamati pembelajaran yang dilakukan oleh Drs. Herman Windriatmoko pada KD menulis teks eksplanasi. Penilaian kemampuan menulis teks eksplanasi meliputi lima aspek, yaitu isi gagasan yang dikemukakan, organisasi isi, struktur kalimat, diksi, dan ejaan dan tanda baca. Hasil penilaian kemampuan menulis teks eksplanasi menunjukan bahwa nilai rata-rata mencapai 65,5. Nilai rerata tersebut masih di bawah KKM, yaitu 75. Selain itu, siswa yang mendapat nilai di atas KKM hanya 3 siswa dari 32 siswa, sehinggan capaian ketuntasan klasikal hanya 9,4 % masih jauh dari indicator yang ditetapkan, yaitu 75 %. Nilai hasil tes kemampuan menulis teks eksplansi untuk prasiklus dapat dilihat pada lampiran (Lampiran 9, halaman 145).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49 Tabel 5. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan menulis teks eksplanasi pada Pratindakan Interval f absolut f relatif (%) 50 – 54 2 6,3 55 – 59 3 9,4 60 – 64 12 37,5 65 – 69 8 25 70 – 74 5 15,6 75 – 79 2 6,3 Jumlah 32 100 Dari table di atas dapat diketahui siswa yang mendapat nilai 50-54 ada 2 siswa (6,3%); yang mendapat nilai 55-59 ada 3 siswa (9,4%)’ yang mendapat nilai60-64 ada 12 siswa (37,5%); yang mendapat nilai 65-69 ada 8 siswa (25%); yang mendapat nilai 70-74 ada 5 siswa (15,6%); dan yang mendapat nilai 75-79 ada 2 siswa (6,3) Nilai Kemampuan Menulis teks eksplanasi pada Pratindakan 40 35 30 25 20 15 10 5 0 50 - 54
55 - 59
60 - 64
65 - 69
f absolut
f relatif(%)
70 - 74
75 - 79
Gambar 2. Data Pengelompokan Nilai Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi pada Pratindakan Nilai kemampuan menulis teks eksplanasi yang diperoleh siswa paling tinggi adalah 76,6 sedangkan terendah 51,7. Sementara itu, nilai ratarata kemampuan menulis teks eksplanasi pada pratindakan ini adalah 65,5. Dari jumlah 32 siswa, siswa yang memeroleh nilai lebih besar atau sama dengan (≥) KKM (76) adalah 3 siswa, sedangkan yang memeroleh nilai lebih commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50 kecil dari KKM (< 76) ada 29 siswa. Ketuntasan klasikal nilai kemampuan menulis teks eksplanasi pada pratindakan adalah 9,4 %. Ketuntasan Belajar Menulis Teks Eksplanasi pada Prasiklus
Belum Tuntas Tuntas
Gambar 3. Diagram Lingkaran Ketuntasan Belajar Menulis Teks Eksplanasi pada Pratindakan Berdasarkan hasil wawancara dan data kemampuan awal siswa dalam menulis teks eksplanasi dapat dikatakan bahwa kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis teks eksplanasi masih belum mencapai target sesuai dengan indikator kinerja atau keberhasilan sebagaimana yang telah dikemukakan pada Bab III. Disebutkan pada indikator kinerja, khususnya untuk indikator hasil kemampuan menulis teks eksplanasi bahwa penelitian tindakan kelas ini dianggap tuntas jika 32 siswa kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Kutowinangun yang diberi tindakan harus mencapai 75% (kurang lebih 24 siswa) memeroleh nilai ≥ 75 sesuai dengan KKM yang telah ditentukan. Dengan melihat gambar di atas diketahui bahwa ketuntasan belajar menulis teks eksplanasi baru mencapai 9,4% (kurang lebih 3 siswa). Jadi, masih ada 29 siswa yang nilainya di bawah 76. Oleh sebab itu, berdasarkan data tersebut, tindakan siklus I perlu dilaksanakan agar siswa-siswa yang nilainya masih di bawah KKM dapat ditingkatkan. Adapun penyebab rendahnya kemampuan menulis teks eksplanasi diantaranya, yaitu: a. Perencanaan dan persiapan pembelajaran menulis teks eksplanasi masih commit to user kurang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51 b. Proses pembelajaran menulis teks eksplanasi di kelas belum dilaksanakan dengan metode dan media yang menarik minat dan motivasi siswa. c. Kemampuan menulis teks eksplanasi siswa belum memadai sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan pada indicator kerja. Masih ada 29 siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM. d. Kemampuan smenulis teks eksplanasi siswa belum baik. Hal ini terlihat dari hasil kerja siswa, yaitu: (1) isi gagasan yang dikemukakan kurang lengkap, (2) organisasi isinya kurang tertata rapi, (3) Struktur kalimat yang dipakai belum efektif, (4) pilihan kata yang digunakan (diksi) kurang tepat, (5) ejaan dan tanda baca yang digunakan masih trdapat banyak kesalahan.
2. Siklus I a. Perencanaan Tindakan (Planning) Peneliti merencanaan tindakan yang dilakukan berdasarkan silabus yang telah disusun sesuai dengan kebutuhan sekolah. Berdasarkan silabus yang telah ditetapkan, peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang terdiri dari 2 pertemuan untuk siklus I. Pembelajaran siklus pertama akan dilaksanakan selama 4 x 45 menit (4JP). Pada pertemuan pertama kegiatan menulis teks eksplanasi difokuskan pada kegiatan berkelompok, yaitu guru menyajikan alat peraga “Gerhana Matahari” kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Kemudian masing-masing kelompok mendemonstrasikan alat peraga. Pada pertemuan kedua, siswa menulis teks eksplanasi secara mandiri dengan bantuan alat peraga yang didemonstrasikan oleh guru. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh peningkatan pada siklus I ini. Pelaksanaan
pembelajaran
pada
siklus
I,
peneliti
menggunakan metode demonstrasi dan membuat langkah-langkah pembelajaran yang sudah tersedia dalam rencana pelaksanaan to user metode demonstrasi ini sudah pembelajaran (RPP). commit Penggunaan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52 disepakati oleh peneliti dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia, yaitu D
rs. Herman Windriatmoko sebelum diadakannya siklus I. Dalam perencanaan tindakan, peneliti juga menyiapkan
beberapa instrumen penelitian. Instrumen-instrumen penelitian yang disiapkan oleh peneliti ada 3 instrumen penelitian, yaitu: (1) lembar observasi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) (Lampiran 10, halaman 148), (2) lembar observasi kinerja guru (Lampiran 13, halaman 166), (3) lembar observasi keaktifan siswa (Lampiran 15, halaman 180), dan rubrik penilaian kemampuan menulis teks eksplanasi (Lampiran 17, halaman 186).
b. Pelaksanaan Tindakan (Acting) Siklus I dilaksanakan dalam dua pertemuan. Pertemuan pertama menggunakan waktu 90 menit dan pertemuan kedua juga menggunakan waktu 90 menit. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I, baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua telah disesuaikan dengan RPP yang telah disusun dan disepakati oleh guru sesuai dengan kebutuhan siswa. 1) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 23 Februari 2016 selama 2 x 45 menit, yaitu pukul 07.00 sampai dengan 08.30 WIB. Sebelum memulai proses pembelajaran guru menyiapkan media yang akan digunakan. Kemudian seperti biasa guru memimpin siswa untuk bersama-sama membaca asmaul husna dan menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa. Kemudian sebelum memasuki materi, guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan materi yang sudah dilakukan saat prasiklus. Guru juga melakukan presensi kepada siswa untuk mengetahui siapa saja yang tidak berangkat. Guru juga menyampaikan KI, dan commit to user indikator yang harus dicapai oleh siswa. Pada pertemuan pertama,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53 guru membagi kelas dalam sebuah kelompok yang terdiri dari 5 hingga 6 orang. Pembentukan kelompok sudah ditentukan oleh guru jadi siswa hanya perlu mencari kelompoknya masing-masing. Setelah siswa berkumpul dengan kelompoknya masing-masing, guru memanggil ketua kelompok dari masing-masing kelompok untuk diberi penjelasan mengenai materi menulis teks eksplanasi oleh guru. Ketua kelompok diberi tugas untuk menerangkan kepada anggota kelompoknya tentang materi menulis teks eksplanasi dari guru. Guru memberikan perintah kepada setiap kelompok
untuk
mendemonstrasikan
materi
menulis
teks
eksplanasi dengan alat peraga gerhana matahari. Kemudian, setelah semuanya selesai, guru mengajak siswa untuk menanggapi alat peraga yang didemonstrasikan siswa dari pembelajaran tadi. Di
akhir
pembelajaran,
guru
bersama-sama
siswa
menyimpulkan materi pembelajaran dan guru menjelaskan tentang materi teks eksplanasi. Guru menjelaskan tentang pengertian, struktur isi, dan ciri kebahasaan pada teks eksplanasi. Kemudian guru juga memberikan contoh teks eksplanasi mengenai gejala sosial kemudian menjelaskannya. Guru juga memberikan kesimpulan secara garis besar tentang materi menulis teks eksplanasi tanpa melibatkan siswa. Hal ini sangat berbeda dengan pembelajaran menulis teks eksplanasi sebelum dilakukan tindakan. Guru menutup pembelajaran. 2) Pertemuan Kedua Kamis, 25 Februari 2016, pada hari tersebut tepatnya pukul 07.00 pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung pada kelas XI MIA 1, sebelum memulai pembelajaran menulis eksplanasi, guru menyiapkan media yang akan digunakan. Seperti biasa guru memimpin siswa untuk bersama-sama membaca asmaul husna dan menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa. Kemudian commit to user Sebelum memasuki materi, guru melakukan apersepsi dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54 mengingatkan materi yang sudah dilakukan saat prasiklus. Guru juga melakukan presensi kepada siswa untuk mengetahui siapa saja yang tidak berangkat. Guru juga menyampaikan KI, dan indikator yang harus dicapai oleh siswa. Pada pertemuan kali ini, guru tidak membagi kelas dalam kelompok diskusi. Guru mendemonstrasikan alat peraga yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dalam mendemonstrasikan alat peraga guru meminta bantuan 2 siswa. Kemudian guru membagikan lembar kerja individu peserta didik. Pembelajaran inti dimulai dengan guru mendemonstrasikan alat peraga. Kemudian guru memberikan arahan kepada siswa untuk membuat teks eksplanasi sesuai alat peraga yang didemonstrasikan guru. Suasana kelas tenang saat guru memberikan arahan sebelum siswa membuat teks eksplanasi, siswa terlihat antusias saat guru mendemonstrasikan alat peraga, hal tersebut terlihat ketika beberapa siswa bertanya terkait dengan tugas yang diberikan oleh guru dalam kelas yaitu membuat teks eksplanasi sesuai dengan yang didemonstrasikan guru. Kemudian siswa mulai mengerjakan dan guru berkeliling mengamati siswa yang sedang mengerjakan tugas. Setelah siswa selesai mengerjakan tugas, keadaan kelas kembali ramai dan guru langsung mengkondisikan keadaan kelas yang ramai dengan sedikit leluconnya. Di akhir pembelajaran, guru mengevaluasi hasil kerja siswa dengan memberikan pertanyaan secara lisan seputar tentang hasil kerja siswa tersebut dan menyimpulkannya bersama-sama.
c. Pengamatan (Observing) Pengamatan proses pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan metode pembelajaran demonstrasi pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 23 Februari 2016 pukul 07.00 commitsedangkan to user pada siklus I pertemuan kedua sampai dengan 08.30 WIB,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55 dilaksanakan pada hari Kamis, 25 Februari 2016 pada pukul 07.00 sampai dengan 08.30 WIB. Pengamatan mendalam dilakukan pada kinerja guru dan siswa dalam proses pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan menerapkan metode pembelajaran demonstrasi. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun sebelumnya. Pada waktu pelaksanaan observasi, peneliti bertindak sebagai partisipan pasif 1) Pengamatan Kinerja Guru Proses pembelajaran menulis teks eksplanasi pada siklus I ini telah dilakukan sesuai dengan RPP. Sebelum memulai pembelajaran menulis teks eksplanasi, guru menyiapkan sumber dan media belajar yang akan digunakan. Kegiatan pertama pada pertemuan ini diawali dengan guru memimpin siswa untuk bersama-sama membaca asmaul husna dan menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa. Kemudian Sebelum memasuki materi, guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan materi yang sudah dilakukan saat prasiklus. Pengamatan terhadap kinerja guru meliputi 10 aspek dan 48 sub aspek yang diamati. Pertama, Apersepsi dan Motivasi meliputi (1) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa
dan
memberi
salam,
(2)
Mengaitkan
materi
pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau pembelajaran
sebelumnya,
(3)
Mengajukan
pertanyaan
menantang untuk memotivasi, (4) Menyampaikan manfaat materi pembelajaran, (5) Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi pembelajaran. Kedua, Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan meliputi (6) Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai
peserta didik, (7) Menyampaikan rencana
kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok, dan melakukan observasi. Ketiga, Penguasaan Materi Pembelajaran meliputi (8) commit to user Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56 (9) Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata, (10) Menyajikan pembahasan
materi pembelajaran dengan tepat,
(11) Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak). Keempat, Penerapan strategi pembelajan yang mendidik meliputi (12) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, (13) Melaksanakan pembelajaran secara
runtut, (14) Menguasai
kelas,
(15)
Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam mengajukan pertanyaan, (16) Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam
mengemukakan
pendapat,
(17)
Melaksanakan
pembelajaran yang mengembangkan keterampilan peserta didik sesuai dengan materi ajar, (18) Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, (19) Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan dan sikap positif (nurturant effect), (20) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan. Kelima, Penerapan Pendekatan Scientific meliputi (21) Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengamati, (22) Memancing peserta didik untuk bertanyaapa, mengapa dan bagaimana, (23) Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengumpulkan informasi, (24) Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengasosiasikan data dan informasi yang dikumpulkan, (25) Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan
bagi
peserta
didik
untuk
mengkomunikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya. Keenam, Pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran meliputi (26) Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar yang bervariasi, (27) Menunjukkan keterampilan dalam commit to user (28) Melibatkan peserta didik penggunaan media pembelajaran,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57 dalam
pemanfaatan sumber belajar pembelajaran, (29)
Melibatkan peserta didik dalam
pemanfaatan
media
pembelajaran, (30) Menghasilkan pesan yang menarik. Ketujuh, Pelaksanaan Penilaian Authentic meliputi (31) Melaksanakan Penilaian Sikap, (32) Melaksanakan Penilaian Pengetahuan, (33) Melaksanakan Penilaian Keterampilan, (34) Kesesuaian tehnik dan instrumen dengan indikator pencapaian kompetensi, (35) Kesesuaian
antara
bentuk, tehnik dan instrumen
penilaian
authentic, (36) Ketersediaan pedoman penskoran. Kedelapan, Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran meliputi (37) Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar, (38) Merespon positif partisipasi peserta didik, (39) Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik, (40) Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif, (41) Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam belajar. Kesembilan, Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran meliputi (42) Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar, (43) Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. Kesepuluh, Penutup
pembelajaran
meliputi
(44)
Menfasilitasi
dan
membimbing peserta didik untuk merangkum materi pelajaran, (45) Menfasilitasi dan membimbing peserta didik
untuk
merefleksi proses dan materi pelajaran, (46) Memberikan tes lisan atau tulisan, (47) Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio, (48) Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan (Lampiran 13, halaman 166). Berdasarkan lembar pengamatan kinerja guru, diperoleh hasil bahwa kinerja guru pada pertemuan pertama siklus I mencapai nilai 69,79 (Lampiran 13, halaman 166) dengan to user kedua siklus I mencapai 72 kinerja cukup. commit Pada pertemuan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58 (Lampiran 14, halaman 173) dengan kriteria cukup. Nilai rerata kinerja guru pada siklus I adalah 70,83 dengan kinerja cukup. Berdasarkan hasil tersebut guru mengalami peningkatan kinerja. Hal tersebut tidak bisa meningkat tajam karena guru belum terbiasa menggunakan metode demonstrasi. 2) Pengamatan Keaktifan siswa Pengamatan terhadap keaktifan siswa difokuskan pada tiga aspek, yaitu: (1) Keaktifan siswa selama apersepsi, (2) Minat dan motivasi siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran, (3) Keaktifan dan perhatian siswa pada saat guru menyampaiakan materi. a) Keaktifan Siswa selama Apersepsi Indikator ini meliputi keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru saat proses apersepsi untuk memulai pembelajaran dan keberanian siswa menanyakan materi yang belum dipahami dari pertemuan sebelumnya.
Pada
saat
apersepsi
untuk
memulai
pembelajaran, hanya sedikit siswa yang bersemangat dan bersungguh-sungguh. Pada saat awal pembelajaran, siswa cenderung
kurang
antusias
dan
pasif.
Ketika
diberi
kesempatan untuk bertanya materi yang belum dipahami siswa cenderung diam dan tidak memanfaatkan kesempatan tersebut. Nilai rerata indikator ini pada pertemuan I pertemuan 1 sebesar 2,78 dan pada pertemuan 2 sebesar 2,97. Nilai rerata indikator ini sebesar 2,9 b) Minat dan Motivasi Siswa Saat Mengikuti Kegiatan Pembelajaran Minat dan motivasi siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan guru diindikatori oleh perhatian siswa ketika guru melakukan proses mengajar dan semangat siswa saat commit to user guru memberikan tugas. Pada saat guru memberikan materi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59 menulis teks eksplanasi, siswa cenderung kurang berminat dan motivasi untuk memerhatikan penjelasan guru saat pelajaran. Siswa kurang bersemangat untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru untuk membuat teks eksplanasi. Nilai rerata indikator ini pada pertemuan I pertemuan 1 sebesar 2,84 dan pada pertemuan 2 sebesar 3,03. Nilai rerata indikator ini sebesar 2,9. c) Keaktifan
dan
Perhatian
Siswa
pada
Saat
Guru
Menyampaikan Materi Indikator pada keaktifan dan perhatian saat guru menyampaikan materi adalah siswa dapat aktif bertanya tentang materi yang belum dipahaminya dan mampu menjawab pertanyaan yang diberikan guru maupun siswa lain serta siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan mandiri. Pada pratindakan untuk indikator ini, siswa tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas dan perhatian siswa belum fokus ketika diberi tugas oleh guru. Hal ini dibuktikan masih adanya siswa yang mengerjakan tugas dengan mencontek. Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan mengerjakan tugas dan tidak berani bertanya pada guru
maupun
temannya
sehingga
siswa
tersebut
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan tugasnya. Nilai rerata indikator ini pada pertemuan I pertemuan 1 sebesar 2,97 dan pada pertemuan 2 sebesar 3,16. Nilai rerata indikator ini sebesar 3,1 Rata-rata nilai keaktifan siswa pada siklus I pertemuan 1 mencapai 57,4 (Lampiran 15, halaman 180). Secara ringkas distribusi frekuensi nilai keaktifan siswa pada pertemuan 1 siklus I dapat dilihat pada tabel berikut. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60 Tabel 6. Distribusi Frekuensi Nilai Keaktifan siswa pada Siklus I Pertemuan 1 Kriteria Interval f absolut f relatif (%) Sangat kurang 10 – 29 0 0 Kurang 30 – 49 7 21,9 Cukup 50 – 69 20 62,5, Baik 70 – 89 5 15,6 Sangat baik 90 – 100 0 0 32 100 Jumlah . Tabel di atas menerangkan bahwa nilai keaktifan siswa pada pertemuan 1 siklus I yang berada pada kategori sangat kurang tidak ada, pada kategori kurang sebanyak 7 siswa, pada kategori cukup sebanyak 20 siswa, dan untuk kategori baik sebanyak 5 siswa, dan pada kategori sangat baik tidak ada. Sedangkan, rata-rata nilai keaktifan siswa pada siklus I pertemuan 2 mencapai 61,2 (Lampiran 16, halaman 183). Secara garis besar distribusi frekuensi nilai keaktifan siswa pada pertemuan 2 siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Nilai Keaktifan siswa pada Siklus I Pertemuan 2 Kriteria Interval f absolut f relatif (%) Sangat kurang 10 – 29 0 0 Kurang 30 – 49 0 0 Cukup 50 – 69 25 78,1 Baik 70 – 89 7 21,9 Sangat baik 90 – 100 0 0 32 100 Jumlah Tabel di atas memaparkan bahwa nilai keaktifan siswa pada pertemuan 2 siklus I yang berasa pada kategori sangat kurang tidak ada, pada kategori kurang tidak ada, pada kategori cukup sebanyak 25, dan untuk kategori baik sebanyak 7 siswa, dan pada kategori sangat baik tidak ada. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61
d. Penilaian Hasil Kemampuan Menulis Teks eksplanasi Penilaian hasil kemampuan menulis teks eksplanasi siswa dapat dilihat dari hasil akhir (produk) yang dibuat siswa. Penilaian kemampuan menulis teks eksplanasi meliputi lima aspek, yaitu isi gagasan yang dikemukakan, organisasi isi, struktur kalimat, diksi, dan ejaan dan tanda baca. Berdasarkan hasil penilaian terhadap kemampuan menulis teks eksplanasi pada siklus I, dapat diketahui nilai rata-rata kemampuan menulis teks eksplanasi siswa adalah 74,7, dengan ketuntasan sebesar 62,5%, nilai tertinggi adalah 86,7, dan nilai terendah adalah 63,3 (Lampiran 17, halaman 186). Hasil distribusi frekuensi nilai siswa dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi Siklus I Interval f absolut f relatif (%) 60 – 64 2 6,3 65 – 69 3 9,3 70 – 74 6 18,7 75 – 79 18 56,3 80 – 84 2 6,3 85 – 89 1 3,1 Jumlah 32 100 Tabel di atas dapat memaparkan bahwa siswa yang mendapat nilai 60 – 64 sebanyak 2 siswa (6,3%), siswa yang mendapat nilai 65 – 69 sebanyak 3 siswa (9,3%), nilai 70 – 74 sebanyak 6 siswa (18,7%), siswa yang mendapatkan nilai 75 – 79 sebanyak 18 siswa (56,3%), siswa yang mendapatkan nilai 80 – 84 sebanyak 2 siswa (6,3%), dan sedangkan siswa yang mendapat nilai 85 – 89 sebanyak 1 siswa (3,1%). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62 Nilai Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi pada Siklus 1 60 50 40 30 20 10 0 60 - 64
65 - 69
70 - 74 f absolut
75 - 79
80 - 84
85 - 89
f relatif(%)
Gambar 4. Data Pengelompokan Nilai Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi pada Siklus I Nilai kemampuan menulis teks eksplanasi yang diperoleh siswa paling tinggi adalah 86,7 sedangkan terendah 63,3. Sementara itu, nilai rata-rata kemampuan menulis teks eksplanasi pada siklus 1 ini adalah 74,7. Dari jumlah 32 siswa, siswa yang memeroleh nilai lebih besar atau sama dengan (≥) KKM (75) adalah 20 siswa, sedangkan yang memeroleh nilai lebih kecil dari KKM (< 75) ada 12 siswa. Dari data nilai kemampuan menulis teks eksplanasi pada siklus I diperoleh presentase ketuntasan belajar sebesar 62,5 % dari keseluruhan siswa yang berjumlah 32 siswa, sedangkan yang belum tuntas ada 12 siswa atau 37,5 %. Secara lebih jelas dapat dilihat pada diagram berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63 Ketuntasan Belajar Menulis Teks Eksplanasi pada Siklus I
Belum Tuntas Tuntas
Gambar 5. Diagram Lingkaran Ketuntasan Belajar Menulis Teks Eksplanasi pada Siklus I e. Refleksi (Reflecting) Berdasarkan pengamatan penelitian pada siklus I, dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan metode demonstrasi belum berjalan secara optimal. Tetapi pada kualitas pembelajaran siklus I meningkat dari pada prasiklus. Hal ini ditandai dari beberapa hal sebagai berikut. 1) Masih banyaknya siswa yang memperoleh nilai tes kemampuan menulis teks eksplanasi kurang dari KKM pada pembelajaran menulis teks eksplanasii, yaitu 23 siswa dengan presentase 72%. 2) Kurangnya minat dan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran menulis teks eksplanasi 3) Keaktifan siswa baik dalam diskusi kelompok maupun individu belum optimal. 4) Siswa dalam proses pembelajaran menggunakan metode demonstrasi masih mengalami kebingungan. 5) Dalam mengerjakan tugas siswa cenderung kurang bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru. 6) Guru belum mampu menggunakan metode demonstrasi secara optimal. Hal tersebut wajar karena guru belum terlalu menguasai model yang digunakan tersebut. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64 Berdasarkan dari refleksi di atas, tindakan pada proses pembelajaran siklus 1 dapat disimpulkan bahwa belum mencapai hasil yang maksimal sesuai indikator keberhasilan. Maka dari itu, peneliti perlu melakukan tindak lanjut untuk siklus I yaitu siklus II. Agar pada siklus berikutnya dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis teks eksplanai dengan hasil yang sesuai dengan indikator keberhasilan. Menindaklanjuti permasalahan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasii pada siklus I dapat dikemukakan solusi sebagai berikut. 1) Guru perlu memberikan motivasi kepada siswa untuk ikut berperan aktif dalam kegiatan kelompok sehingga setiap anggota kelompok dapat berperan secara maksimal dan tidak bergantung pada teman dalam kelompok. 2) Guru bertindak lebih tegas pada siswa-siswa yang menghambat jalannya pembelajaran di kelas. Guru hendaknya memberikan perhatian lebih kepada siswa yang masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran.
3. Siklus II a. Perencanaan Tindakan (Planning) Berdasarkan hasil yang didapatkan pada siklus I, peneliti dan guru sepakat untuk mengadakan siklus II. Peneliti menyampaikan segala kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran menulis teks eksplanasi yang telah dilakukan oleh guru. Kekurangan-kekurangan
yang
terjadi
dalam
proses
pembelajaran siklus I antara lain: (1) Masih banyaknya siswa yang memperoleh nilai tes kemampuan menulis teks eksplanasi kurang dari KKM pada pembelajaran menulis teks eksplanasii, yaitu 23 siswa dengan presentase 72%; (2) Kurangnya minat dan motivasi siswa commit tomenulis user teks eksplanasi; (3) Keaktifan untuk mengikuti pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65 siswa baik dalam diskusi kelompok maupun individu belum optimal; (4) Siswa dalam proses pembelajaran menggunakan metode demonstrasi masih mengalami kebingungan; (5) Dalam mengerjakan tugas
siswa
cenderung
kurang
bertanggung
jawab
untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan guru; (6) Guru belum mampu menggunakan metode demonstrasi secara optimal. Hal tersebut wajar karena guru belum terlalu menguasai model yang digunakan tersebut. Untuk mengatasi kekurangan tersebut, peneliti dan guru sepakat untuk memperbaiki kekurang-kerungan tersebut pada siklus II. Pada perencaan tindakan tersebut, peneliti dan guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kemampuan menulis teks eksplanasi dengan metode demonstrasi dibantu dengan gambar. Dalam diskusi peneliti dan guru disepakati bahwa tindakan pada siklus II akan dilaksanakan dalam dua pertemuan, yaitu pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2016 pukul 07.00 – 08.30 WIB, dan hari Kamis tanggal 17 Maret 2016 pukul 07.00 – 08.30 WIB. RPP disusun berdasarkan rencana pelaksaan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam dua pertemuan (Lampiran 18, halaman 189). b. Pelaksanaan Tindakan (Acting) Siklus II dilaksanakan dalam dua pertemuan. Pertemuan pertama menggunakan waktu 90 menit dan pertemuan kedua juga menggunakan waktu 90 menit. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II, baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua telah disesuaikan dengan RPP yang telah disusun dan disepakati oleh guru sesuai dengan kebutuhan siswa.
1) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Maret 2016 selama 2 x 45 menit, yaitu pukul 07.00 sampai dengan 08.30 WIB. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66 Seperti biasa guru memimpin siswa untuk bersama-sama membaca asmaul husna dan menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa. Kemudian sebelum memasuki materi, guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan materi yang sudah dilakukan saat prasiklus dan siklus 1. Setelah guru menerangkan dengan cukup jelas, guru melakukan kuis untuk memancing minat siswa dengan pertanyaan lisan. Kuis ini bertujuan untuk mengetahui secara lisan kemampuan siswa tentang materi teks eksplanasii. Guru juga melakukan presensi kepada siswa untuk mengetahui siapa saja yang tidak berangkat. Guru juga menyampaikan KI, dan indikator yang harus dicapai oleh siswa. Pada pertemuan pertama, guru membagi kelas dalam sebuah kelompok yang terdiri dari 5 hingga 6 orang. Pembentukan kelompok sudah ditentukan oleh guru jadi siswa hanya perlu mencari kelompoknya masing-masing. Setelah siswa berkumpul dengan kelompoknya masing-masing, guru memanggil ketua kelompok dari masing-masing kelompok untuk diberi gambar dan untuk diberi penjelasan mengenai materi menulis teks eksplanasi oleh guru. Ketua kelompok diberi tugas untuk menerangkan kepada anggota kelompoknya tentang materi menulis teks eksplanasi dari guru. Guru memberikan perintah kepada setiap kelompok untuk mendemonstrasikan materi menulis teks eksplanasi dengan alat peraga gerhana matahari dan disertai gambar. Kemudian, setelah semuanya selesai, guru mengajak siswa untuk menanggapi alat peraga yang didemonstrasikan siswa dari pembelajaran tadi. Di
akhir
pembelajaran,
guru
bersama-sama
siswa
menyimpulkan materi pembelajaran dan guru menjelaskan tentang materi teks eksplanasi. Guru menjelaskan tentang pengertian, struktur isi, dan ciri kebahasaan pada teks eksplanasi. user Kemudian guru commit juga to memberikan contoh teks eksplanasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67 mengenai gejala sosial kemudian menjelaskannya. Guru juga memberikan kesimpulan secara garis besar tentang materi menulis teks eksplanasi dengan melibatkan siswa. Hal ini sangat berbeda dengan pembelajaran menulis teks eksplanasii sebelum dilakukan tindakan. Guru menutup pembelajaran.
2) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua pada siklus II dilaksankan pada hari Kamis, 17 Maret 2016 selama 2 x 45 menit pada pukul 07.00 sampai dengan pukul 08.30 WIB. Sebelum memulai pembelajaran menulis teks eksplanasi, guru menyiapkan media yang akan digunakan. Seperti biasa guru memimpin siswa untuk bersama-sama membaca asmaul husna dan menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa. Kemudian Sebelum memasuki materi, guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan materi yang sudah dilakukan saat prasiklus dan siklus I. Guru juga melakukan presensi kepada siswa untuk mengetahui siapa saja yang tidak berangkat. Guru juga menyampaikan KI, dan indikator yang harus dicapai oleh siswa. Pada pertemuan kali ini, guru tidak membagi kelas dalam kelompok diskusi. Sebelum guru memulai kegiatan inti, guru menayakan kepada siswa apakah ada pertanyaan mengenai materi kemarin. Banyak siswa yang aktif bertanya akan materi kemarin. Setelah guru menerangkan dengan cukup jelas pertanyaan siswa. Guru mulai mendemonstrasikan alat peraga beserta gambar yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dalam mendemonstrasikan alat peraga dan gambar, guru meminta bantuan 2 siswa. Kemudian guru
membagikan
lembar
kerja
individu
peserta
didik.
Pembelajaran inti dimulai dengan guru mendemonstrasikan alat peraga. Kemudian guru memberikan arahan kepada siswa untuk commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68 membuat teks eksplanasi sesuai alat peraga yang didemonstrasikan guru. Suasana kelas tenang saat guru memberikan arahan sebelum siswa membuat teks eksplanasi. Siswa terlihat antusias saat guru mendemonstrasikan alat peraga, hal tersebut terlihat ketika beberapa siswa bertanya terkait dengan tugas yang diberikan oleh guru dalam kelas yaitu membuat teks eksplanasi sesuai dengan yang didemonstrasikan guru. Kemudian siswa mulai mengerjakan dan guru berkeliling mengamati siswa yang sedang mengerjakan tugas. Di akhir pembelajaran, guru mengevaluasi hasil kerja siswa dengan memberikan pertanyaan secara lisan seputar tentang hasil kerja siswa tersebut dan menyimpulkannya bersama-sama.
c. Pengamatan (Observing) Pengamatan proses pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan metode pembelajaran demonstrasi pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Maret 2016 pukul 07.00 sampai dengan 08.30 WIB, sedangkan pada siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 17 Maret 2016 pada pukul 07.00 sampai dengan 08.30 WIB. Pengamatan mendalam dilakukan pada kinerja guru dan siswa dalam proses pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan menerapkan metode pembelajaran demonstrasi. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun sebelumnya. Pada waktu pelaksanaan observasi, peneliti bertindak sebagai partisipan pasif.
1) Pengamatan Kinerja Guru Proses pembelajaran menulis teks eksplanasi pada siklus I ini telah dilakukan sesuai dengan RPP. Sebelum memulai commit to user pembelajaran menulis teks eksplanasi, guru menyiapkan sumber
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
69 dan media belajar yang akan digunakan. Kegiatan pertama pada pertemuan ini diawali dengan guru memimpin siswa untuk bersama-sama membaca asmaul husna dan menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa. Guru juga melakukan presensi kehadiran siswa. Kemudian Sebelum memasuki materi, guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan materi yang sudah dilakukan saat prasiklus. Pengamatan terhadap kinerja guru meliputi 10 aspek dan 48 sub aspek yang diamati. Pertama, Apersepsi dan Motivasi meliputi (1) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa
dan
memberi
salam,
(2)
Mengaitkan
materi
pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau pembelajaran
sebelumnya,
(3)
Mengajukan
pertanyaan
menantang untuk memotivasi, (4) Menyampaikan manfaat materi pembelajaran, (5) Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi pembelajaran. Kedua, Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan meliputi (6) Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai
peserta didik, (7) Menyampaikan rencana
kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok, dan melakukan observasi. Ketiga, Penguasaan Materi Pembelajaran meliputi (8) Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran, (9) Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata, (10) Menyajikan pembahasan
materi pembelajaran dengan tepat,
(11) Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak). Keempat, Penerapan strategi pembelajan yang mendidik meliputi (12) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, (13) Melaksanakan pembelajaran secara
runtut, (14) Menguasai
kelas,
(15)
Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif commit to user pertanyaan, (16) Melaksanakan peserta didik dalam mengajukan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
70 pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam
mengemukakan
pendapat,
(17)
Melaksanakan
pembelajaran yang mengembangkan keterampilan peserta didik sesuai dengan materi ajar, (18) Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, (19) Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan dan sikap positif (nurturant effect), (20) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan. Kelima, Penerapan Pendekatan Scientific meliputi (21) Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengamati, (22) Memancing peserta didik untuk bertanyaapa, mengapa dan bagaimana, (23) Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengumpulkan informasi, (24) Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengasosiasikan data dan informasi yang dikumpulkan, (25) Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan
bagi
peserta
didik
untuk
mengkomunikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya. Keenam, Pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran meliputi (26) Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar yang bervariasi, (27) Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran, (28) Melibatkan peserta didik dalam
pemanfaatan sumber belajar pembelajaran, (29)
Melibatkan peserta didik dalam
pemanfaatan
media
pembelajaran, (30) Menghasilkan pesan yang menarik. Ketujuh, Pelaksanaan Penilaian Authentic meliputi (31) Melaksanakan Penilaian Sikap, (32) Melaksanakan Penilaian Pengetahuan, (33) Melaksanakan Penilaian Keterampilan, (34) Kesesuaian tehnik dan instrumen dengan indikator pencapaian kompetensi, (35) Kesesuaian
antara
bentuk, tehnik dan instrumen
penilaian
authentic, (36) Ketersediaan pedoman penskoran. Kedelapan, user pembelajaran meliputi (37) Pelibatan pesertacommit didikto dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
71 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar, (38) Merespon positif partisipasi peserta didik, (39) Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik, (40) Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif, (41) Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam belajar. Kesembilan, Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran meliputi (42) Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar, (43) Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. Kesepuluh, Penutup
pembelajaran
meliputi
(44)
Menfasilitasi
dan
membimbing peserta didik untuk merangkum materi pelajaran, (45) Menfasilitasi dan membimbing peserta didik
untuk
merefleksi proses dan materi pelajaran, (46) Memberikan tes lisan atau tulisan, (47) Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio, (48) Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan (Lampiran 21, halaman 208). Berdasarkan lembar pengamatan kinerja guru, diperoleh hasil bahwa kinerja guru pada pertemuan pertama siklus II mencapai nilai 81,3 (Lampiran 21, halaman 208) dengan kinerja cukup.
Pada pertemuan kedua siklus II mencapai 81,8
(Lampiran 22, halaman 215) dengan kriteria cukup. Nilai rerata kinerja guru pada siklus II adalah 81,05 dengan kinerja baik. Berdasarkan hasil tersebut guru mengalami peningkatan kinerja. Kinerja guru pada siklus II cukup optimal, tetapi masih ada sedikit kendala yang muncul.
2) Pengamatan Keaktifan siswa Pengamatan terhadap keaktifan siswa difokuskan pada tiga aspek, yaitu: (1) Keaktifan siswa selama apersepsi, (2) Minat dan to user motivasi siswa commit saat mengikuti kegiatan pembelajaran, (3)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
72 Keaktifan dan perhatian siswa pada saat guru menyampaiakan materi. a) Keaktifan Siswa selama Apersepsi Indikator ini meliputi keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru saat proses apersepsi untuk memulai pembelajaran dan keberanian siswa menanyakan materi yang belum dipahami dari pertemuan sebelumnya.
Pada
saat
apersepsi
untuk
memulai
pembelajaran, siswa terlihat cukup bersemangat dan antusias. Pada saat awal pembelajaran, siswa cenderung aktif. Ketika diberi kesempatan untuk bertanya materi yang belum dipahami siswa cenderung banyak memanfaatkan kesempatan tersebut. Nilai rerata indikator ini pada pertemuan II pertemuan 1 sebesar 3,84 dan pada pertemuan 2 sebesar 4,06. Nilai rerata indikator ini sebesar 3,9 b) Minat
dan
Motivasi
Siswa
Saat
Mengikuti
Kegiatan
Pembelajaran Minat dan motivasi siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan guru diindikatori oleh perhatian siswa ketika guru melakukan proses mengajar dan semangat siswa saat guru memberikan tugas. Pada saat guru memberikan materi menulis
teks
eksplanasi,
siswa
cukup
berminat
dan
termotivasi untuk memerhatikan penjelasan guru saat pelajaran. Siswa bersemangat untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru untuk membuat teks eksplanasi. Nilai rerata indikator ini pada pertemuan II pertemuan 1 sebesar 3,84 dan pada pertemuan 2 sebesar 3,97. Nilai rerata indikator ini sebesar 3,9.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
73 c) Keaktifan dan Perhatian Siswa pada Saat Guru Menyampaikan Materi Indikator pada keaktifan dan perhatian saat guru menyampaikan materi adalah siswa dapat aktif bertanya tentang materi yang belum dipahaminya dan mampu menjawab pertanyaan yang diberikan guru maupun siswa lain serta siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan mandiri. Pada pratindakan untuk indikator ini, siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas dan perhatian siswa fokus ketika diberi tugas oleh guru. Hal ini dibuktikan sudah tidak siswa yang mengerjakan tugas dengan mencontek. Sedikit siswa yang mengalami kesulitan mengerjakan tugas dan sudah berani bertanya pada guru maupun temannya sehingga siswa tersebut tidak membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan tugasnya. Nilai rerata indikator ini pada pertemuan II pertemuan 1 sebesar 3,93 dan pada pertemuan 2 sebesar 4,16. Nilai rerata indikator ini sebesar 4,1 Rata-rata nilai keaktifan siswa pada siklus II pertemuan 1 mencapai 77,4 (Lampiran 23, halaman 222). Secara ringkas distribusi frekuensi nilai keaktifan siswa pada pertemuan 1 siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Nilai Keaktifan siswa pada Siklus II Pertemuan 1 Kriteria Interval f absolut f relatif (%) Sangat kurang 10 – 29 0 0 Kurang 30 – 49 0 0 Cukup 50 – 69 32 100 Baik 70 – 89 0 0 Sangat baik 90 – 100 0 0 32 100 Jumlah . commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
74 Tabel di atas menerangkan bahwa nilai keaktifan siswa pada pertemuan 1 siklus II semua siswa berada pada kategori baik. Sedangkan, rata-rata nilai keaktifan siswa pada siklus II pertemuan 2 mencapai 81,16 (Lampiran 24, halaman 226). Secara garis besar distribusi frekuensi nilai keaktifan siswa pada pertemuan 2 siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Nilai Keaktifan siswa pada Siklus II Pertemuan 2 Kriteria Interval f absolut f relatif (%) Sangat kurang 10 – 29 0 0 Kurang 30 – 49 0 0 Cukup 50 – 69 0 0 Baik 70 – 89 30 93,75 Sangat baik 90 – 100 2 6,25 32 100 Jumlah Tabel di atas memaparkan bahwa nilai keaktifan siswa pada pertemuan 2 siklus II yang berasa pada kategori sangat kurang tidak ada, pada kategori kurang tidak ada, pada kategori cukup tidak ada, dan untuk kategori baik sebanyak 30 siswa, dan pada kategori sangat baik sebanyak 2 siswa.
d. Penilaian Hasil Kemampuan Menulis Teks eksplanasi Penilaian hasil kemampuan menulis teks eksplanasi siswa dapat dilihat dari hasil akhir (produk) yang dibuat siswa. Penilaian kemampuan menulis teks eksplanasi meliputi lima aspek, yaitu isi gagasan yang dikemukakan, organisasi isi, struktur kalimat, diksi, dan ejaan dan tanda baca. Berdasarkan hasil penilaian terhadap kemampuan menulis teks eksplanasi pada siklus II, dapat diketahui nilai rata-rata kemampuan menulis teks eksplanasi siswa adalah 82,3, dengan user tertinggi adalah 91,7, dan nilai ketuntasan sebesarcommit 90,6%,tonilai
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
75 terendah adalah 67,17 (Lampiran 25, halaman 229). Hasil distribusi frekuensi nilai siswa dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Teks EksplanasiSiklus II Interval f absolut f relatif (%) 70 – 74 3 9,3 75 – 79 9 28,2 80 – 84 5 15,6 85 – 89 13 40,6 90 – 94 2 6,3 Jumlah
32
100
Tabel di atas dapat memaparkan bahwa siswa yang mendapat nilai 70 – 74 sebanyak 3 siswa (9,3%), siswa yang mendapat nilai 75 – 79 sebanyak 9 siswa (28,2%), nilai 80 – 84 sebanyak 5 siswa (15,6%), siswa yang mendapatkan nilai 85 – 89 sebanyak 13 siswa (40,6%), dan sedangkan siswa yang mendapatkan nilai 90 – 84 sebanyak 2 siswa (6,3%).
Nilai Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi pada Siklus II 50 40 30 20 10 0 70 - 74
75 - 79 f absolut
80 - 84
85 - 89
90 - 94
f relatif(%)
Gambar 6. Data Pengelompokan Nilai Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi pada Siklus II commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
76 Nilai kemampuan menulis teks eksplanasi yang diperoleh siswa paling tinggi adalah 91,7 sedangkan terendah 71,7. Sementara itu, nilai rata-rata kemampuan menulis teks eksplanasi pada siklus II ini adalah 82,3. Dari jumlah 32 siswa, siswa yang memeroleh nilai lebih besar atau sama dengan (≥) KKM (75) adalah 29 siswa, sedangkan yang memeroleh nilai lebih kecil dari KKM (< 75) ada 3 siswa. Dari data nilai kemampuan menulis teks eksplanasi pada siklus II diperoleh presentase ketuntasan belajar sebesar 90,6 % dari keseluruhan siswa yang berjumlah 32 siswa, sedangkan yang belum tuntas ada 3 siswa atau 9,4 %. Secara lebih jelas dapat dilihat pada diagram berikut.
Ketuntasan Belajar Menulis Teks Eksplanasi pada Siklus II
Belum Tuntas Tuntas
Gambar 7. Diagram Lingkaran Ketuntasan Belajar Menulis Teks Eksplanasi pada Siklus I e. Refleksi (Reflecting) Berdasarkan pengamatan penelitian pada siklus I, dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan metode demonstrasi belum berjalan secara optimal. Tetapi pada kualitas pembelajaran siklus II meningkat dari pada prasiklus. Hal ini ditandai dari beberapa hal sebagai berikut. 1) Banyak siswa yang memperoleh nilai tes kemampuan menulis teks eksplanasi di atas dari KKM pada pembelajaran menulis teks eksplanasi siklus ini, yaitu 29 siswa dengan presentase 90,6%. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
77 2) Minat dan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran menulis teks eksplanasi meningkat 3) Keaktifan siswa baik dalam diskusi kelompok maupun individu menjadi optimal. 4) Guru mampu menggunakan metode demonstrasi secara optimal. Guru mampu menciptakan pembelajaran yang inovatif. Berdasarkan dari refleksi di atas, tindakan pada proses pembelajaran siklus II berlangsung lebih baik daripada pembelajaran menulis teks eksplanasi pada siklus I. Siswa menjadi antusia dan bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Hail kerja siswa yaitu teks eksplanasi sudah lebih baik daripada siklus sebelumnya. Pembelajaran menulis teks eksplanasi pada siklus II dapat dikatakan berhasil dan sudah mencapai indicator keberhasilan, yaitu (1) tingkat kinerja guru mencapai 81,05 dengan kriteria baik dan telah melampaui target yang telah ditetapkan; (2) Keaktifan siswa telah mencapai 81,16; (3) dan 90,6 % siswa telah mencapai bahkan melebihi kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan.
4. Perbandingan Hasil Tindakan Tindakan penerapan model pembelajaran demonstrasi mampu meningkatkan kemampuan menulis teks eksplanasi baik dari segi kualitas proses pembelajarannya maupun kemampuan menulis teks eksplanasi siswa kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Kutowinangun. Hal ini dapat dibuktikan dengan tercapainya indikator yang telah ditetapkan sebelumnya dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. Setiap siklus dalam penerapan model pembelajaran demonstrasi mengalami peningkatan yang cukup berarti. Setelah dilakukannya pengolahan data pada setiap siklusnya, kemudian dilakukan perbandingan pada setiap siklus untuk mengetahui perkembangan antarsiklus kualitas proses pembelajaran maupun kemampuan menulis teks eksplanasi siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar commit berikut. to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
78 Perbandingan Indikator Antarsiklus 90,9 81,16 81,05 70,83 62,5 59,3
53,64 44,5
9,4 Prasiklus Kinerja Guru
Siklus I Kinerja Siswa
Siklus II Kemampuan Menulis Puisi (%)
Gambar 8. Perbandingan Indikator Antarsiklus pada Penerapan Model Pembelajaran Demonstrasi B. Pembahasan 1. Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Peningkatan kualitas pembelajaran menulis teks eksplanasi dinilai dari observasi kinerja guru dan keaktifan siswa selama melaksanakan pratindakan, siklus I, dan siklus II. Berdasarkan observasi tersebut, dapat diperoleh uraian data sebagai berikut. a. Peningkatan Kinerja Guru Pengamatan terhadap kinerja guru meliputi 10 aspek dan 48 sub aspek yang diamati. Pertama, Apersepsi dan Motivasi meliputi (1) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa dan memberi salam, (2) Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya, (3) Mengajukan
pertanyaan
menantang
untuk
memotivasi,
(4)
Menyampaikan manfaat materi pembelajaran, (5) Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi pembelajaran. Kedua, Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan meliputi (6) Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik, (7) Menyampaikan commit to user rencana kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok, dan melakukan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
79 observasi. Ketiga, Penguasaan Materi Pembelajaran meliputi (8) Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran, (9) Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata, (10) Menyajikan pembahasan
materi pembelajaran dengan tepat, (11) Menyajikan
materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak). Keempat, Penerapan strategi pembelajan yang mendidik meliputi (12) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, (13) Melaksanakan pembelajaran secara runtut, (14) Menguasai
kelas,
(15)
Melaksanakan
pembelajaran
yang
menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam mengajukan pertanyaan, (16) Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam mengemukakan pendapat, (17) Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan keterampilan peserta didik sesuai dengan materi ajar, (18) Melaksanakan pembelajaran
yang
bersifat
kontekstual,
(19)
Melaksanakan
pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan dan sikap positif (nurturant effect), (20) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan. Kelima, Penerapan Pendekatan Scientific meliputi (21) Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengamati, (22) Memancing peserta didik untuk bertanyaapa, mengapa dan bagaimana, (23) menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengumpulkan informasi, (24) Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengasosiasikan data dan informasi yang dikumpulkan, (25) Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengkomunikasikan
pengetahuan
dan
keterampilan
yang
diperolehnya. Keenam, Pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran meliputi (26)
Menunjukkan keterampilan dalam
penggunaan sumber belajar yang bervariasi, (27) Menunjukkan commit to user keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran, (28) Melibatkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
80 peserta didik dalam
pemanfaatan sumber belajar pembelajaran, (29)
Melibatkan peserta didik dalam
pemanfaatan
media pembelajaran,
(30) Menghasilkan pesan yang menarik. Ketujuh, Pelaksanaan Penilaian Authentic meliputi (31) Melaksanakan Penilaian Sikap, (32) Melaksanakan Penilaian Pengetahuan, (33) Melaksanakan Penilaian Keterampilan, (34) Kesesuaian tehnik dan instrumen dengan indikator pencapaian kompetensi, (35) Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan instrumen penilaian authentic, (36) Ketersediaan pedoman penskoran. Kedelapan, Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran meliputi (37) Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar, (38) Merespon positif partisipasi peserta didik, (39) Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik, (40) Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif, (41) Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam belajar. Kesembilan, Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran meliputi (42) Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar, (43) Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. Kesepuluh, Penutup pembelajaran meliputi (44) Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merangkum materi pelajaran, (45) Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merefleksi proses dan materi pelajaran, (46) Memberikan tes lisan atau tulisan, (47) Mengumpulkan
hasil
kerja
sebagai
bahan
portofolio,
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan
(48)
kegiatan
berikutnya dan tugas pengayaan. Peningkatan tampak pada hasil observasi kinerja guru yaitu: (1) Pratindakan nilai dari hasil pengamatan kinerja guru mencapai 53,64; (2) Siklus I pertemuan 1 kinerja guru mengalami peningkatan 16,15 mencapai nilai 69,79 dan pada pertemuan 2 mengalami peningkatan sebesar 1.04 mencapai nilai 70,83; dan sedangkan (3) siklus II pertemuan 1 mengalami peningkatan 10,47 mencapai nilai 81,3 dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
81 pada pertemuan 2 mengalami peningkatan 0,5 mencapai nilai 81,8. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat histogram sebagai berikut.\
Perbandingan Antarsiklus Kinerja Guru dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi 100 80 60 40 20 0 Prasiklus
Siklus I Pertemuan 1
Siklus II
Pertemuan 2
Gambar 9. Perbandingan Antarsiklus Kinerja Guru dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi b. Peningkatan Keaktifan siswa Pengamatan terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi dinilai pada tiga aspek, yaitu: (1) Keaktifan siswa selama apersepsi, (2) Minat dan motivasi siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran, (3) Keaktifan dan perhatian siswa pada saat guru menyampaikan materi. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, saat diskusi
kelompok
siswa
aktif
menyampaikan
pendapatnya
dan
menghargai pendapat temannya. Semua siswa berkontribusi dalam kelompoknya untuk mendemonstrasikan alat peraga didepan kelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Iline (2013: 49) the demonstration gives pupils the opportunity to become proficient. In short, this method is recommended
because
it
leaves
nothing
to
chance.
Various
demonstration techniques are used to impart skills to learners. Dengan kata lain, metode demonstrasi memberikan kesempatan ke siswa untuk commit to user menjadi pandai. Singkatnya, metode ini direkomendasikan karena hampir
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
82 tidak meninggalkan kemungkinan. Bermacam teknik demonstrasi digunakan untuk memberi keterampilan siswa. Keaktifan siswa dalam setiap pertemuan selalu meningkat. Mulai dari keaktifan siswa selama apersepsi meningkat, kemudian minat dan motivasi siswa terhadap kegiatan pembelajaran meningkat sampai keaktifan dan perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan guru juga sudah baik. . Hal ini dapat dipaparkan sebagai berikut: (1) Pratindakan nilai keaktifan siswa mencapai 44,5; (2) Siklus I pertemuan 1 mengalami peningkatan yaitu sebesar 12,9 mencapai 57,4 dan pada pertemuan 2 mengalami peningkatan sebesar 3,82 menjadi 61,22; (3) Siklus III pada pertemuan pertama mengalami peningkatan sebesar 16,21 menjadi 77,43 dan pertemua 2 mengalami peningkatan sebesar 3,73 menjadi 81,16. Hal ini dapat dilihat lebih jelas dalam histogram berikut.
Perbandingan Antarsiklus Kekatifan Siswa dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi 100 80 60 40 20 0 Prasiklus
Siklus I Pertemuan 1
Siklus II
Pertemuan 2
Gambar 10. Perbandingan Antarsiklus Keaktifan siswa dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi Peningkatan keaktifan siswa terjadi karena dalam pembelajaran guru menyediakan alat peraga untuk didemonstrasikan oleh siswa secara berkelompok. Pada pembelajaran-pembelajaran sebelumnya guru belum menggunakan media apapun commit sehingga to user siswa menjadi lebih tertarik
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
83 dengan
proses
pembelajaran
menggunakan
metode
demonstrasi.
Penggunaan alat peraga yang didemonstrasikan siswa membantu siswa untuk lebih memahami materi berupa teks eksplanasi. Hal ini sesuai dengan Uhumuavbi & Mamudu (2009: 660) yang menyatakan demonstrations are useful because they provide concrete reference for objects or events. Students relate terms and concepts to those event, which they have observed. Artinya, demonstrasi berguna karena itu menyediakan referensi nyata untuk objek atau peristiwa. Siswa menghubungkan kondisi dan konsep ke peristiwa itu, yang telah mereka amati.
2. Peningkatan Nilai Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi Peningkatan nilai kemampuan menulis teks eksplanasi pada siswa dapat dilihat dari nilai hasil karya siswa membuat teks eksplanasi. Kemampuan menulis teks eksplanasi siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya dan dikatakan mengalami peningkatan yang sangat signifikan hal ini terwujud pada rata-rata siswa pada pratindakan adalah 65,5 dengan ketuntasan 9,4%, pada siklus I meningkat dengan rata-rata 74,7 dan ketuntasan 62,5%, sedangakan pada siklus II diperoleh nilai ratarata yang cukup besar dan melebihi target yang ditentukan yaitu 82,3 dengan presentase ketuntasan sebesar 90,6% yang melebihi target pada indikator keberhasilan. Peningkatan kemampuan menulis teks eksplanasi siswa kelas XI MIA 1 Negeri 1 Kutowinangun dapat dilihat lebih jelas sebagai berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
84 Perbandingan Nilai Rata-rata dan Ketuntasan Antarsiklus Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi 100 80 60 40 20 0 Prasiklus
Siklus 1 Rata-rata
Siklus 2
Ketuntasan (%)
Gambar 11. Perbandingan Nilai Rata-rata dan Ketuntasan Antarsiklus Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi Penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi di kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Kutowinangun selalu mengalami peningkatan di setiap siklus. Hal ini bisa dilihat dari peningkatan rata-rata kelas dan presentase ketuntasannya. Untuk siswa yang tidak tuntas memang kemampuan menulisnya masih di bawah KKM, tetapi hasil kemampuan menulisnya setiap siklus ada peningkatan. Secara umum kendala yang dihadapi siswa ketika pembelajaran menggunakan metode demonstrasi pada menulis teks eksplanasi. Kendala yang dihadapi siswa yaitu siswa sulit merangkai kalimat, padahal ide tiap paragraf sudah ada dibenak siswa. Sehingga hubungan antar paragraf tidak saling terkait. Kendala ini sebenarnya bisa diatasi apabila siswa lebih sering melatih kemampuan menulisnya. Oleh karena itu, siswa yang sering berlatih menulis maka kemampuan menulisnya akan semakin baik. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan menulis teks eksplanasi pada kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Kutowinangun. commit to user