35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.1 Hasil Penelitian 1.1.1
Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas IV SDN I Buhu Kec. Talaga Jaya. Siswa yang menjadi subjek penelitian tindakan kelas ini berjumlah 28 orang siswa, yang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 15 orang perempuan dengan taraf kemampuan keterampilan membirama yang sangat bervariasi, bahkan sebagian besar siswa masih mengalami masalah. penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus, karena pada siklus pertama belum mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan.
4.1.2. Observasi Awal Data observasi awal mengenai kemampuan membirama siswa yang disajikan dalam bentuk cheklist dapat dilihat melalui tabel hasil observasi awal keterampilan siswa dalam membirama berikut ini. Tabel 4. Persentase kemampuan membirama siswa pada observasi awal
No
1
2
Aspek yang diamati
Kategori Jumlah penilaian siswa B KB TB T KT TT
A Penguasaan terhadap pola birama B Ketepatan terhadap gerakan pola birama
35
7 8 14 7 8 14
Persentase 25 28,57 46, 43 25 28,57 46, 43
Ket.
36
No
Aspek yang diamati
3
C Kelenturan dalam melakukan gerakan pola birama
4
D Ekspresi dalam melakukan gerakan pola birama Persentase Rata – rata Keterampilan membirama anak
Kategori Jumlah penilaian siswa L 7 KL 8 TL 14 B 7 KB 8 B 14 TR 7 KTR 8 TTR 14
Persentase
Ket.
25 28,57 46, 43 25 28,57 46, 43 25 28,57 46, 43
Keterangan: B KB TB
: Baik : Kurang Baik : Tidak Baik
L KL TL
: Lentur : Kurang Lentur : Tidak Lentur
T KT TT
: Tepat : Kurang Tepat : Tidak Tepat
TR : Terampil KTR : Kurang Terampil TTR : Tidak Terampil
Dari tabel tersebut dapat dilihat keterampilan membirama anak yang diberi tindakan melalui praktek langsung, dalam hal ini difokuskan pada empat aspek (1)penguasaan terhadap pola birama, (2) ketepatan terhadap gerakan pola birama, (3) kelenturan dalam melakukan gerakan pola birama, (4) ekspresi dalam melakukan gerakan pola birama dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Aspek penguasaan terhadap pola birama, termasuk dalam kategori baik 7 orang atau 25% dari subyek penelitian, kategori kurang baik 8 orang atau 28,57%, sedangkan kategori tidak baik 14 orang atau 46,43%. b. Aspek ketepatan terhadap gerakan pola birama, termasuk dalam kategori tepat 7 orang atau 25% dari subyek penelitian, kategori kurang tepat 8 orang atau 28,57%, sedangkan kategori tidak tepat 14 orang atau 46,43%.
37
c. Aspek kelenturan dalam melakukan pola birama, termasuk dalam kategori Lentur 7 orang atau 25% dari subyek penelitian, kategori kurang lentur 8 orang atau 28,57%, sedangkan kategori tidak lentur 14 orang atau 46,43%. d. Aspek ekspresi dalam melakukan pola birama, termasuk dalam kategori baik 7 orang atau 25% dari subyek penelitian, kategori kurang baik 8 orang atau 28,57%, sedangkan kategori tidak baik 14 orang atau 46,43%. Selanjutnya berdasarkan kriteria keterampilan membirama siswa pada tabel terlampir diperoleh 25% untuk kriteria terampil, 28,57% untuk kriteria kurang terampil dan 46,43% untuk kriteria tidak terampil. Dari lembar pengamatan aktifitas siswa diperoleh beberapa hasil pengamatan. -
Sebagian besar siswa belum menguasai pola birama
-
Sebagian besar siswa belum tepat dalam melakukan gerakan pola birama
-
Sebagian besar siswa belum menampakkan kelenturan dalam melakukan pola birama
-
Sebagian besar siswa belum menampakkan ekspresi dalam melakukan pola birama
Dari data tersebut diperoleh gambaran tentang keterampilan membirama siswa yang perlu ditingkatkan. Ditinjau dari kegiatan guru menunjukkan bahwa guru belum sepenuhnya menguasai pola birama, Penggunaan media yang belum menarik bagi siswa. Untuk itu perlu persiapan segala sesuatu yang akan digunakan dalam pelaksanaan siklus 1, yaitu desain kegiatan pembelajaran, media pembelajaran yang menarik, lembar pengamatan siswa serta fasilitas penunjang lainnya.
38
4.1.3 Siklus I Setelah dilaksanakan kegiatan pada siklus 1 dengan metode praktek langsung, maka diperoleh hasil sebagimana dipaparkan pada tabel berikut ini: Tabel 5. Persentase kemampuan membirama siswa pada siklus 1
No
1
2
3
4
Aspek yang diamati
Kategori Jumlah penilaian siswa B KB TB T KT TT L KL TL B KB B TR KTR TTR
A Penguasaan terhadap pola birama B Ketepatan terhadap gerakan pola birama C Kelenturan dalam melakukan gerakan pola birama D Ekspresi dalam melakukan gerakan pola birama Persentase Rata – rata Keterampilan membirama anak
Persentase
15 4 9 15 4 9 15 4 9 15 4 9 15 4 9
Keterangan: B KB TB
: Baik : Kurang Baik : Tidak Baik
L KL TL
: Lentur : Kurang Lentur : Tidak Lentur
T KT TT
: Tepat : Kurang Tepat : Tidak Tepat
TR : Terampil KTR : Kurang Terampil TTR : Tidak Terampil
53,57 14,29 32,14 53,57 14,29 32,14 53,57 14,29 32,14 53,57 14,29 32,14 53,57 14,29 32,14
Ket.
39
Dari tabel tersebut dapat dilihat keterampilan membirama anak yang diberi tindakan melalui praktek langsung, dalam hal ini difokuskan pada empat aspek (1)penguasaan terhadap pola birama, (2) ketepatan terhadap gerakan pola birama, (3) kelenturan dalam melakukan gerakan pola birama, (4) ekspresi dalam melakukan gerakan pola birama dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Aspek penguasaan terhadap pola birama, termasuk dalam kategori baik 15 orang atau 53,57% dari subyek penelitian, kategori kurang baik 4 orang atau 14,29%, sedangkan kategori tidak baik 9 orang atau 32,14%. b. Aspek ketepatan terhadap gerakan pola birama, termasuk dalam kategori tepat 15 orang atau 53,57% dari subyek penelitian, kategori kurang tepat 4 orang atau 14,29%, sedangkan kategori tidak tepat 9 orang atau 32,14%. c. Aspek kelenturan dalam melakukan pola birama, termasuk dalam kategori Lentur 15 orang atau 53,57%, kategori kurang lentur 4 orang atau 14,29%, sedangkan kategori tidak lentur 9 orang atau 32,14%. d. Aspek ekspresi dalam melakukan pola birama, termasuk dalam kategori baik 15 orang atau 53,57% dari subyek penelitian, kategori kurang baik 4 orang atau 14,29%, sedangkan kategori tidak baik 9 orang atau 32,14%. Selanjutnya berdasarkan kriteria keterampilan membirama siswa pada tabel terlampir diperoleh 53,57% untuk kriteria terampil, 14,29% untuk kriteria kurang terampil dan 32,14% untuk kriteria tidak terampil. Dari lembar pengamatan aktifitas siswa diperoleh beberapa hasil pengamatan. -
Sebagian besar siswa sudah berusaha menguasai pola birama
40
-
Sebagian besar siswa sudah berusaha agar dapat melakukan gerakan pola birama dengan tepat
-
Sebagian
besar
siswa
sudah
berusaha
menampakkan
kelenturan
melakukan pola birama -
Sebagian besar siswa berusaha bereksprasi dalam melakukan pola birama
Dari data tersebut diperoleh gambaran bahwa keterampilan membirama siswa telah mengalami peningkatan setelah diberikan tindakan. Akan tetapi peningkatan ini belum mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan. Ditinjau dari kegiatan guru yaitu dalam pembelajaran guru masih kurang proaktif dalam memberikan contoh pola birama, sehingga sebagian siswa juga belum merespon dengan baik suara guru masih kurang jelas dalam memberikan materi, sehingga mempengaruhi semangat siswa dalam menerima pelajaran. Oleh sebab itu peneliti kembali menyiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam pelaksanaan tindakan siklus 2, yaitu desain kegiatan pembelajaran, media pembelajaran yang menarik, lembar pengamatan siswa serta fasilitas penunjang lainnya termasuk perbaikan cara penyajian materi kepada siswa.
4.1.4 Siklus II Setelah dilaksanakan kegiatan pada siklus II dengan metode praktek langsung, maka diperoleh hasil sebagimana dipaparkan pada tabel berikut ini:
41
Tabel 6. Persentase kemampuan membirama siswa pada siklus II Kategori Jumlah No
1
2
3
4
Aspek yang diamati
Persentase penilaian
siswa
B KB TB T KT TT L KL TL B KB B TR KTR TTR
23 3 2 23 3 2 23 3 2 17 9 2 23 3 2
A Penguasaan terhadap pola birama B Ketepatan terhadap gerakan pola birama C Kelenturan dalam melakukan gerakan pola birama D Ekspresi dalam melakukan gerakan pola birama Persentase Rata – rata Keterampilan membirama anak
Ket.
82,14 10,71 7,15 82,14 10,71 7,15 82,14 10,71 7,15 60,71 32,14 7,15 82,14 10,71 7,15
Keterangan: B KB TB
: Baik : Kurang Baik : Tidak Baik
L KL TL
: Lentur : Kurang Lentur : Tidak Lentur
T KT TT
: Tepat : Kurang Tepat : Tidak Tepat
TR : Terampil KTR : Kurang Terampil TTR : Tidak Terampil
Dari tabel tersebut dapat dilihat keterampilan membirama anak yang diberi tindakan melalui praktek langsung, dalam hal ini difokuskan pada empat aspek (1)penguasaan terhadap pola birama, (2) ketepatan terhadap gerakan pola birama, (3) kelenturan dalam melakukan gerakan pola birama, (4) ekspresi dalam melakukan gerakan pola birama dapat dijelaskan sebagai berikut:
42
a. Aspek penguasaan terhadap pola birama, termasuk dalam kategori baik 23 orang atau 82,14% dari subyek penelitian, kategori kurang baik 3 orang atau 10,71%, sedangkan kategori tidak baik 2 orang atau 7,15%. b. Aspek ketepatan terhadap gerakan pola birama, termasuk dalam kategori tepat 23 orang atau 82,14% dari subyek penelitian, kategori kurang tepat 3 orang atau 10,71%, sedangkan kategori tidak tepat 2 orang atau 7,15%. c. Aspek kelenturan dalam melakukan pola birama, termasuk dalam kategori Lentur 23 orang atau 82,14%, kategori kurang lentur 3 orang atau 10,71%, sedangkan kategori tidak lentur 2 orang atau 7,15%. d. Aspek ekspresi dalam melakukan pola birama, termasuk dalam kategori baik 17 orang atau 60,71% dari subyek penelitian, kategori kurang baik 9 orang atau 32,14%, sedangkan kategori tidak baik 2 orang atau 7,15%. Selanjutnya berdasarkan kriteria keterampilan membirama siswa pada tabel terlampir diperoleh 82,14% untuk kriteria terampil, 10,71% untuk kriteria kurang terampil dan 7,15% untuk kriteria tidak terampil. Dari lembar pengamatan aktifitas siswa diperoleh beberapa hasil pengamatan. -
Sebagian besar siswa sudah menguasai pola birama
-
Sebagian besar siswa sudah dapat melakukan gerakan pola birama dengan tepat, walaupun masih ada beberapa siswa yang belum tepat dalam melakukan pola birama
-
Sebagian besar siswa sudah lentur dalam melakukan pola birama
-
Sebagian besar siswa sudah menampakkan ekspresi dalam melakukan pola birama.
43
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa telah terjadi peningkatan yang berarti pada keterampilan membirama siswa kelas IV SDN 1 Buhu yang ditindaki melalui metode praktek langsung. Peningkatan ini telah mencapai bahkan melampaui indikator kinerja yang telah ditetapkan, yakni jika jumlah anak mengalami peningkatan dalam keterampilan membirama dari 25% menjadi 75%. Oleh karena itu peneliti tidak lagi melanjutkan tindakan pada siklus selanjutnya.
1.2 Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SDN 1 Buhu Kecamatan Talaga Jaya yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan keterampilan membirama siswa melalui metode praktek langsung dengan indikator kinerja, apabila 75% dari 28 siswa sudah terampil dalam membirama atau meningkat 50% dari observasi awal yakni 25% atau 7 orang menjadi 75% atau 21 orang. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yang terlebih dahulu diawali dengan observasi awal guna mengetahui kemampuan membirama yang telah dimiliki oleh siswa sebelum diberikan tindakan. Untuk membantu selama proses pengamatan peneliti menggunakan empat aspek yang diamati, yakni (1) penguasaan terhadap pola birama, (2) ketepatan terhadap gerakan pola birama, (3) kelenturan dalam melakukan gerakan pola birama, (4) ekspresi dalam melakukan gerakan pola birama
44
Berdasarkan hasil observasi awal, ditemui hasil bahwa untuk kriteria keterampilan membirama siswa pada tabel terlampir diperoleh 25% untuk kriteria terampil, 28,57% untuk kriteria kurang terampil dan 46,43% untuk kriteria tidak terampil. Setelah pelaksanaan observasi awal, maka peneliti menyiapkan segala sesuatu yang akan digunakan pada siklus I, yaitu desain kegiatan pembelajaran, media pembelajaran yang menarik, lembar pengamatan siswa serta fasilitas penunjang lainnya. Berdasarkan hasil siklus I, ditemui hasil bahwa untuk kriteria keterampilan membirama siswa pada tabel terlampir diperoleh 53,57% untuk kriteria terampil, 14,29% untuk kriteria kurang terampil dan 32,14% untuk kriteria tidak terampil. Berdasarkan hasil tindakan siklus I, didapati terjadinya peningkatan keterampilan membirama siswa. Akan tetapi peningkatan ini belum mencapai indikator yang telah ditetapkan. Dari hasil refleksi pelaksanaan tindakan siklus 1 didapati bahwa masih terdapat beberapa kekurangan guru dalam menyajikan pelajaran diantaranya yaitu suara guru yang cenderung kecil, kurangnya ekspresi guru dalam mempraktekkan pola birama yang mempengaruhi semangat siswa dalam pembelajaran, untuk itu peneliti kembali menyiapkan segala hal yang diperlukan pada pelaksanaan siklus II. Berdasarkan hasil tindakan pada siklus II, ditemui hasil bahwa untuk kriteria keterampilan membirama siswa pada tabel terlampir diperoleh 82,14% untuk kriteria terampil, 10,71% untuk kriteria kurang terampil dan 7,15% untuk kriteria tidak terampil.
45
Berdasarkan hasil pemberian tindakan siklus II tersebut, maka terlihat peningkatan terjadi pada keterampilan membirama siswa. Peningkatan yang terjadi telah melampaui indikator kinerja yang ditetapkan. Adapun gambaran peningkatan yang terjadi pada keterampilan membirama siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 7. Gambaran peningkatan keterampilan membirama siswa No 1 2 3
Kegiatan Observasi Awal Siklus 1 Siklus II
Hasil Observasi (%) A 25 53,57 82,14
B 25 53,57 82,14
C 25 53,57 82,14
D 25 53,57 82,14
Rata - Rata 25% 53,57% 82,14%
Keterangan: A : Penguasaan Terhadap Pola Birama B : Ketepatan terhadap gerakan pola birama C : Keluwesan dalam melakukan gerakan pola birama D : Ekspresi dalam melakukan pola birama
Dari tabel diatas terlihat dari observasi awal ke siklus 1 menunjukkan peningkatan 28,57% yakni dari 25% observasi awal menjadi 53,57% pada siklus 1. Dari siklus 1 ke siklus II mengalami peningkatan 28,57% yakni dari 53,57% menjadi 82,14%. Dengan tercapainya indikator kinerja yang telah ditetapkan, maka dapat dikatakan bahwa hipotesis yang telah diajukan, yakni “Jika guru menggunakan metode praktek langsung, maka keterampilan membirama siswa dapat ditingkatkan” diterima