BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pengamatan Observasi Awal Pelaksanaan observasi awal dilakukan untuk melihat sejauhmana hasil yang diperoleh siswa Kelas IV SDN 1 Kasia Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara yang berjumlah 20 orang siswa, terhadap materi perubahan lingkungan fisik yang diajarkan. Berikut adalah hasil perolehan data pada tahap observasi awal pada tabel 4.1 dibawah ini: Tabel 4.1 : Hasil Observasi Awal KKM 70 Tuntas (> 70) F
%
8
38,10
Tidak Tuntas (< 70) F % 13
Jumlah Siswa F
Jumlah Nilai (Skor)
Nilai (Max)
Nilai (Min)
Rata Rata
Daya Serap Siswa (%)
1160
100
20
55,23
38,10
%
61,90 21 100
Keterangan : F = Frekuensi Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa observasi awal yang dilakukan pada siswa kelas IV SDN 1 Kasia Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara, dari jumlah 21 orang siswa hanya 38,10% diantaranya saja tuntas sedangkan 61,90% tidak tuntas. Jumlah skor yang diperoleh untuk seluruh siswa adalah 1160 dengan nilai maximal yang diperoleh siswa adalah 100 sedangkan nilai minimal 20. Adapun nilai rata rata hasil belajar yang diperoleh siswa kelas IV SDN 1 Kasia berjumlah 55,23. Jika dilihat dari hasil pengamatan observasi awal ini peneliti menemukan bahwa daya serap siswa terhadap materi perubahan lingkungan fisik berjumlah 38,10% dari 21 orang siswa kelas IV SDN 1 Kasia.
26
27
Berdasarkan tabel 4.2 (tabel terlampir) tersebut sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yakni 70, diperoleh nilai individual siswa yang tuntas berjumlah 8 orang siswa diantaranya dengan nilai 8,62 berjumlah 2 orang siswa, siswa dengan nilai 7,76, 7,33, 6,9, dan 6,47, masingmasing terdiri dari 1 orang siswa dan untuk siswa dengan nilai 6,03 berjumlah 2 orang siswa. Untuk siswa yang tidak tuntas berjumlah 13 orang siswa diantaranya dengan nilai 4,74 berjumlah 1 orang siswa, nilai 4,31 berjumlah 3 orang siswa, nilai 3,88 berjumlah 2 orang siswa, nilai 3,45 dan 3,02 masing-masing berjumlah 1 orang siswa, nilai 2,59 berjumlah 2 orang siswa, dan siswa dengan nilai 1,72 berjumlah 3 orang siswa. 4.1.2. Pelaksanaan Siklus I Sebelum melaksanakan kegiatan siklus 1, peneliti menyiapkan berbagai persiapan sebagai berikut: 4.1.2.1 Tahap Perencanaan Perencanaan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1) Membuat
rencana
pembelajaran
berupa
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) tentang perubahan lingkungan fisik. 2) Guru menyiapkan kelengkapan pembelajaran. 3) Guru menerangkan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan bersama siswa. 4) Menyiapkan lembaran observasi.
28
4.1.2.2 Tahap Pelaksanaan Guru melaksanakan proses pembelajaran dengan menilai kemampuan siswa menunjukkan perbuatan yang benar dan salah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Pelaksanaan tindakan terdiri dari tiga bagian utama yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Untuk lebih jelas akan dikemukan sebagai berikut ini: 1) Kegiatan awal a) Mengabsen kehadiran siswa dan mengkondisikan tempat duduk siswa. b) Apersepsi, yaitu memberikan kaitan pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa. c) Menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik melalui tanya jawab dan percakapan. 2) Kegiatan inti a) Guru menginformasikan kepada siswa-siswa kalau guru akan mengajak siswa belajar di luar kelas. b) Guru memperlihatkan gambar-gambar tentang kerusakan lingkungan kepada siswa c) Siswa diminta memberikan tanggapan atas gambar yang dilihat d) Guru mengulas cara pencegahan kerusakan lingkungan. e) Guru memberikan contoh cara mencegah kerusakan lingkungan misalnya banjir.
29
f) Di akhir kegiatan penelitian ini, peneliti melakukan review kegiatan siswa selama proses kegiatan belajar berlangsung. Peneliti melakukan tanya jawab dan mengobservasi kreativitas siswa. 3) Kegiatan akhir a) Guru mengadakan tanya jawab kepada siswa terhadap materi yang diajarkan. b) Penguatan dan penyimpulan materi. 4.1.2.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati aktifitas dan perilaku siswa dalam proses pembelajaran. Selama kegiatan berlangsung, guru dan kolaborator memantau proses pembelajaran seperti interaksi belajar siswa, keaktifan siswa, baik secara individu maupun secara berkelompok. Observer yang memantau kegiatan guru dan siswa dengan menggunakan panduan observasi dan membuat catatan yang diperlukan tentang hal-hal yang perlu diketahui selama proses pembelajaran berlangsung setiap kali pertemuan. Setelah dilakukan pemantauan, maka selanjutnya akan dilakukan evaluasi guna mengetahui hal-hal yang di rasa masih kurang atau perlu di lengkapi/diperbaiki. a. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus 1 Hasil belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantara faktor tersebut adalah kemampuan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar. Untuk mengetahui kemampuan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar, maka peneliti dibantu oleh guru mitra melakukan pengamatan selama pelaksanaan siklus 1. Adapun hasil pengamatan kegiatan guru seperti tampak pada
30
tabel 4.3 (tabel terlampir). Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa kegiatan guru pada kategori sangat baik hanya 4,76%, kategori baik 61,90%, kategori cukup 33,33% dan kategori kurang 0%. b. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus 1 Untuk mengetahui kegiatan siswa pada siklus 1, maka peneliti melakukan pengamatan melalui lembar pengamatan yang ada dan diperoleh hasil pengamatan kegiatan siswa seperti tampak pada tabel 4.4 (tabel terlampir di halaman). Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa kegiatan siswa pada kategori sangat baik sebesar 6,66%, kategori baik 60%, kategori cukup 33,33% dan kurang 0%. c. Evaluasi Hasil Belajar Siswa Hasil evaluasi yang dilakukan pada siswa kelas IV SDN 1 Kasia Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara setelah melaksanakan penelitian tindakan siklus I dalam meningkatkan hasil siswa pada materi perubahan lingkungan fisik melalui metode inkuiri dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini. Tabel 4.5 : Pengamatan Hasil Belajar Siswa Siklus 1 KKM 70 Tuntas (> 70) F
%
11 52,38
Tidak Tuntas (< 70) F % 10
Jumlah Siswa F
Jumlah Nilai (Skor)
Nilai (Max)
Nilai (Min)
Rata Rata
Daya Serap Siswa (%)
1444
100
45
68,76
52,38
%
47,62 21 100
Keterangan : F = Frekuansi Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa penelitian tindakan siklus 1 menggunakan metode inkuiri dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perubahan lingkungan fisik yang dilaksanakan pada siswa kelas IV SDN 1 Kasia
31
Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara, dari jumlah 21 orang siswa terjadi peningkatan siswa yang tuntas menjadi 52,38% sedangkan siswa yang tidak tuntas menurun menjadi 47,62% dari 21 orang siswa. Jumlah skor yang diperoleh untuk seluruh siswa adalah 1444 dengan nilai maximal yang diperoleh siswa adalah 100 sedangkan nilai minimal 45. Adapun nilai rata rata hasil belajar yang diperoleh siswa kelas IV SDN 1 Kasia berjumlah 68,76. Hasil penelitian tindakan tahap siklus 1, peneliti menemukan bahwa daya serap siswa terhadap materi perubahan lingkungan fisik meningkat menjadi 52,38% siswa dari 21 orang siswa kelas IV SDN 1 Kasia. Berdasarkan tabel 4.6 (tabel terlampir) tersebut sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yakni 70, diperoleh nilai individual siswa yang tuntas berjumlah 11 orang siswa diantaranya dengan nilai 6,93 berjumlah 2 orang siswa, siswa dengan nilai 5,89 berjumlah 2 orang siswa, siswa dengan nilai 5,54 berjumlah 3 orang siswa, siswa dengan nilai 5,19 berjumlah 3 orang siswa dan untuk siswa dengan nilai 4,85 berjumlah 1 orang siswa. Untuk siswa yang tidak tuntas berjumlah 10 orang siswa diantaranya dengan nilai 4,16 berjumlah 2 orang siswa, siswa dengan nilai 3,81 berjumlah 1 orang siswa, nilai 3,12 berjumlah 2 orang siswa, nilai 2,77 berjumlah 3 orang siswa, dan siswa dengan nilai 2,08 berjumlah 2 orang siswa. 4.1.2.4 Tahap Analisis dan Refleksi Semua pengamatan yang dilakukan oleh kolaborator didiskusikan bersama dengan peneliti. Dari catatan tersebut diadakan refleksi sehingga kelemahan yang
32
terdapat pada siklus I akan diperbaiki dan lebih disempurnakan pada siklus berikutnya. Adapun menganalisis dan merefleksi tahap siklus I peneliti menemukan telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Kasia Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara pada materi perubahan lingkungan fisik melalui metode inkuiri. Setelah pelaksanaan siklus I ini, jumlah siswa yang dinyatakan tuntas meningkat pada observasi awal 8 orang siswa menjadi 11 orang pada siklus 1 dan tidak tuntas berkurang pada observasi awal 13 orang siswa menjadi 10 orang pada penelitian tindakan siklus 1. Adapun setelah merefleksi kegiatan pada tahap siklus I ditemukan hal-hal antara lain: 1. Pada penilaian aktivitas guru umumnya kegiatan guru sudah baik, namun pada kegiatan apersepsi menyampaikan tujuan pembelajaran, menyampaikan materi ajar sesuai hirarki belajar, menggunakan media secara efektif, menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar serta merefleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa, guru mendapatkan nilai dengan kategori cukup. 2. Pada penilaian observasi kegiatan siswa siklus 1 ditemukan aspek yang diamati memperoleh nilai dengan kategori baik, namun pada aspek penguasaan siswa pada materi perubahan lingkungan fisik, ketertiban dalam melaksanakan inkuiri, ketepatan dala menjawab soal LKS, menyimpulkan hasil belajar, ketepatan siswa salam menyelesaikan soal yang diberikan pada waktu yang telah dilakukan siswa memperoleh nilai dengan kategori cukup.
33
Untuk siklus berikutnya peneliti akan melakukan perbaikan kegiatan pembelajaran yang belum tercapai pada siklus awal berdasarkan hal-hal yang ditemukan pada siklus awal. Langkah – langkah pada siklus ini, sama urutannya dengan siklus awal yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pemantauan /evaluasi, analisis dan refleksi. 4.1.3. Pelaksanaan Siklus II 4.1.4.1 Tahap Perencanaan Perencanaan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1) Membuat
rencana
pembelajaran
berupa
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) tentang perubahan lingkungan fisik. 2) Guru menyiapkan kelengkapan pembelajaran. 3) Guru menerangkan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan bersama siswa. 4) Menyiapkan lembaran observasi. 4.1.4.2 Tahap Pelaksanaan Guru melaksanakan proses pembelajaran dengan menilai kemampuan siswa menunjukkan perbuatan yang benar dan salah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Pelaksanaan tindakan sebagai berikut ini: 1) Kegiatan awal d. Mengabsen siswa e. Apersepsi. 2) Kegiatan inti
34
a. Guru menginformasikan kepada siswa-siswa kalau guru akan mengajak siswa belajar di luar kelas. b. Guru memperlihatkan gambar-gambar tentang pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) kepada siswa c. Siswa diminta memberikan tanggapan atas gambar yang dilihat d. Guru mengulas pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor). e. Guru memberikan contoh pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor). f. Di akhir kegiatan penelitian ini, peneliti melakukan review kegiatan siswa selama proses kegiatan belajar berlangsung. 3. Kegiatan akhir a. Guru mengadakan tanya jawab kepada siswa dan mengisi lembar observasi, untuk evaluasi pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. b. Penguatan dan penyimpulan materi. 4.1.4.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati aktifitas dan perilaku siswa dalam proses pembelajaran. Selama kegiatan berlangsung, guru dan kolaborator memantau proses pembelajaran seperti interaksi belajar siswa, keaktifan siswa, baik secara individu maupun secara berkelompok.
35
Observer yang memantau kegiatan guru dan siswa dengan menggunakan panduan observasi dan membuat catatan yang diperlukan tentang kejadian penting selama proses pembelajaran berlangsung setiap kali pertemuan. Setelah dilakukan pemantauan, maka selanjutnya akan dilakukan evaluasi guna mengetahui hal-hal yang dirasakan masih kurang atau perlu diperbaiki. a. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus 2 Untuk mengetahui kemampuan pengelolaan kegiatan belajar mengajar peneliti, maka guru mitra dengan berpedoman lembar pengamatan melakukan pengamatan kegiatan peneliti selama proses belajar mengajar berlangsung. Adapun hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus 2 seperti tampak pada tabel 4.7 (tabel terlampir). Sesuai hasil tersebut diketahui bahwa kegiatan guru pada kategori sangat baik mencapai 23,18%, kategori baik 76,19%, kategori cukup 0% dan kategori kurang 0%. b. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus 2 Dari hasil pengamatan kegiatan siswa pada siklus 2 yang tampak seperti pada tabel 4.8 (tabel terlampir) diketahui bahwa kegiatan siswa pada siklus 2 untuk kategori sangat baik mencapai 40%, kategori baik 46,66%, kategori cukup 13,33% dan kategori kurang 0%. c. Evaluasi Hasil Belajar Siswa Siklus 2 Berikut adalah hasil pengamatan yang dilaksanakan oleh peneliti pada penelitian tindakan tahap siklus 2 pada tabel 4.9 dibawah ini.
36
Tabel 4.9 : Pengamatan Hasil Belajar Siswa Siklus 2 KKM 70 Tuntas (> 70) F
%
18 85,71
Tidak Tuntas (< 70) F % 3
Jumlah Siswa F
Jumlah Nilai (Skor)
Nilai (Max)
Nilai (Min)
Rata Rata
Daya Serap Siswa (%)
1671
90
60
79,57
85,71
%
14,29 21 100
Keterangan : F = Frekuensi Berdasarkan tabel 4.9 penelitian tindakan siklus 2 menggunakan metode inkuiri dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perubahan lingkungan fisik yang dilaksanakan pada siswa kelas IV SDN 1 Kasia Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara, ditemukan bahwa peningkatan yang dicapai pada siklus 2 mencapai 85,71% dari jumlah 21 orang siswa dinyatakan tuntas sedangkan siswa yang tidak tuntas hany 14,29% dari 21 orang siswa. Jumlah skor yang diperoleh untuk seluruh siswa adalah 1671 dengan nilai maximal yang diperoleh siswa adalah 90 sedangkan nilai minimal 60. Adapun nilai rata rata hasil belajar yang diperoleh siswa kelas IV SDN 1 Kasia berjumlah 79,57. Pada penelitian tindakan siklus 2, daya serap siswa terhadap materi perubahan lingkungan fisik meningkat menjadi 85,71% dari 21 orang siswa kelas IV SDN 1 Kasia. Berdasarkan tabel 4.10 (tabel terlampir) tersebut sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yakni nilai 70, diperoleh nilai individual siswa yang tuntas berjumlah 18 orang siswa diantaranya dengan nilai 5,39 berjumlah 4 orang siswa, nilai 5,27 berjumlah 5 orang siswa, nilai 5,09 berjumlah 1 orang siswa, nilai 4,79 berjumlah 2 orang siswa, nilai 4,67 berjumlah 1 orang siswa, nilai 4,49
37
berjumlah 3 orang siswa, nilai 4,37 berjumlah 1 orang siswa dan untuk siswa dengan nilai 4,19 berjumlah 1 orang siswa. Untuk siswa yang tidak tuntas yang terdiri dari 3 orang siswa dengan nilai hasil nilai yang sama pula yakni 3,59. 4.1.4.4 Tahap Analisis dan Refleksi Setelah dilakukan pengamatan pada tahap siklus 2, perolehan data penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Kasia Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara, menyatakan bahwa 18 orang siswa telah tuntas belajar dan adanya peningkatan daya serap siswa terhadap materi perubahan lingkungan fisik melalui metode inkuiri yang digunakan mencapai 85,71% dari 21 orang siswa. Melihat hasil tersebut dan membandingkan indikator kinerja yang sudah ditetapkan sebelumnya yakni 80% dari total siswa yang dikenai tindakan mengalami peningkatan hasil belajar dengan kategori tuntas, maka peneliti menganggap tidak perlu lagi untuk melanjutkan penelitian tindakan ketahap selanjutnya. Setelah menganalisis hasil di atas, peneliti mencoba merefleksikan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada pelaksanaan siklus II, yakni: 1. Pada format penilaian guru ditemukan guru melakukan kegiatan pembelajaran dengan kategori sangat baik seperti kesiapan ruang pembelajaran, kesesuaian apersepsi dengan materi ajar, penguasaan materi, pembelajaran keterampilan menggunakan media. Sedangkan aspek pembelajaran lainnya yang diamati guru memperoleg nilai dengan kategori baik.
38
2. Untuk
penilaian
observasi
kegiatan
siswa
ditemukan
siswa
memperoleh nilai dengan kategori sangat baik seperti kesiapan menerima materi menjawab pertanyaan apersepsi, penguasaan materi pembelajaran, kerja sama dalam kelompok dan ketepatan menjawab pertanyaan LKS. Di samping itu siswa juga melakukan aktivitas pembelajaran dengan kategori baik seperti menjaga ketenangan kelas, keaktifan menerima proses pembelajaran, penguasaan siswa terhadap prosedur kerja inkuiri kemampuan mempersentasikan hasil kerja kelompok, menyimpulkan hasil belajar dan memberikan respon ketika guru melontarkan pertanyaan secara lisan Diharapkan kelemahan-kelemahan tersebut di atas setelah pelaksanaan siklus II akan sepenuhnya dapat diatasi oleh guru pengajar, sehingganya guruguru dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan melanjutkan penggunaan metode inkuiri pada materi perubahan lingkungan fisik.
39
Berikut dapat dilihat diagram 1 hasil belajar siswa pada tahap observasi awal, siklus 1 dan siklus 2, dibawah ini. 85.71%
90.00% 80.00% 70.00%
61.90%
60.00%
52.38% 47.62%
50.00% 40.00%
38.10% Tuntas
30.00%
Tidak Tuntas
20.00%
14.29%
10.00% 0.00% OBSERVASI
SIKLUS 1
SIKLUS 2
HASIL BELAJAR
Grafik 1. Hasil Pengamatan Hasil Belajar Siswa Tahap Observasi, Siklus I dan II Berdasarkan grafik 1 di atas, dapat dilihat hasil penelitian tindakan siklus 1 dan siklus 2 telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Kasia Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara pada materi perubahan lingkungan fisik melalui metode inkuiri 4.2. Pembahasan Observasi awal yang dilakukan peneliti di lokasi penelitian menunjukkan bahwa antusias siswa terhadap materi perubahan lingkungan fisik terlihat sangat rendah. Hal ini terlihat pada siswa yang hanya duduk diam untuk mendengarkan penjelasan guru, siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran. Penyebabnya adalah metode mengajar guru yang kurang kreatif dimana guru lebih banyak menggunakan metode ceramah, siswa kurang dilibatkan dalam proses belajar
40
mengajar dan siswa hanya dijadikan objek pasif pembelajaran dan tidak dijadikan sebagai subjek pembelajaran. Melihat kondisi yang terjadi, melalui pelaksanaan siklus 1 peneliti melakukan inovasi pembelajaran kepada anak kelas IV SDN 1 Kasia Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara, dalam meningkatkan hasil siswa pada materi perubahan lingkungan fisik dengan metode inkuiri dengan desain sebagai berikut: d. Orientasi siswa pada masalah; guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistic yang dibutuhkan dan memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah. e. Mengorganisasikan siswa dalam belajar; guru membantu siswa dalam mengidentifikasi dan mengorganisasikan tugas – tugas yang berkaitan dengan masalah serta menyediakan alat f.
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok; guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen yang berkaitan dengan pemecahan masalah
g. Menyajikan atau mempresentasikan hasil kegiatan; guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan metode yang membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya. h. Mengevaluasi kegiatan; guru membantu siswa untuk merefleksi pada penyelidikan dan proses penemuan yang digunakan.
41
Setelah dilaksanakannya siklus 1, maka dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar siswa pada materi perubahan lingkungan fisik melalui metode inkuiri yang dilaksanakan di Kelas IV SDN 1 Kasia Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara, dari jumlah 21 orang siswa terjadi peningkatan siswa yang tuntas menjadi 52,38% sedangkan siswa yang tidak tuntas menurun menjadi 47,62%. Untuk tingkat daya serap siswa terhadap materi perubahan lingkungan fisik meningkat menjadi 52,38% siswa dari 21 orang siswa kelas IV SDN 1 Kasia. Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus ini belum mencapai indikator yang diinginkan yakni 80% dari jumlah siswa dinyatakan tuntas, serta masih adanya kelemahan-kelemahan yang harus diatasi, antara lain: 1. Tidak adanya pemecahan masalah melalui perbaikan pembelajaran, alokasi waktu pembelajaran yang belum sesuai, dan teknik penilaian tidak sesuai dengan kompetensi. 2. Kompetensi guru masih kurang dalam menyampaikan materi, belum bisa mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, belum bisa menyesuaikan pembelajaran dengan tingkat perkembangan siswa, belum bisa memberikan pesan-pesan yang menarik, belum bisa menggunakan bahasa lisan dan tulis dengan baik dan benar, serta belum dapat merefleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa. 3. Masih ditemukan siswa yang kurang aktif bertanya dalam proses pembelajaran, siswa yang kurang tekun dalam mempelajari sumber yang ditentukan guru, dan belum mampu mengemukakan pendapat serta mengajukan pertanyaan dengan benar.
42
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus 1 yang belum bisa mencapai indikator penelitian serta masih ditemukannya kendala-kendala, maka peneliti melanjutkan ketahap berikutnya yakni siklus 2. Pada pelaksanaan siklus 2 telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa melebihi indikator penelitian yang ditetapkan yakni minimal 80% dari jumlah siswa menunjukkan peningkatan hasil belajar. Setelah pelaksanaan tindakan kelas tahap siklus 2 pada siswa kelas IV SDN 1 Kasia Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara, diperoleh peningkatan hasil belajar siswa mencapai 85,71% dari 21 orang siswa mengalami ketuntasan belajar atau telah terjadi peningkatan 33,33% dari tahap siklus 1 dan meningkat 47,61% dari tahap observasi awal. Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa benar pernyataan hipotesis tindakan yang menyatakan: “Jika digunakan model pembelajaran inkuiri pada materi perubahan lingkungan fisik maka hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Kasia Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara dapat ditingkatkan dapat diterima.”