29
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Satap Mootilango khususnya pada materi Wujud Zat dan Perubahannya yang diajarkan di kelas VII yang berjumlah 19 orang yang terdiri dari 5 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan. Dalam proses pembelajaran, peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think, Talk, and Write. Peneliti memilih menggunakan model pembelajaran ini, karena dapat memotivasi keaktifan dan semangat belajar siswa dalam pembelajaran Fisika. Dalam proses penelitian, peneliti melakukan berbagai persiapan dan perencanaan yang maksimal agar data yang diperoleh benar-benar bersifat original. Persiapan dan perencanaan tersebut harus disiapkan oleh peneliti sebelum proses pembelajaran dimulai. Adapun rangkaian persiapan yang lakukan meliputi persiapan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, lembar pengamatan proses pembelajaran baik aktivitas guru maupun aktivitas siswa, sehingga proses pembelajaran yang berlangsung dapat diamati dengan baik. Berdasarkan lembar pengamatan yang ada, peneliti dapat melihat kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam proses pembelajaran, baik kekurangan dari guru maupun dari siswa. Hasil pengamatan tersebut dapat
30
dijadikan sebagai tolak ukur untuk memperbaiki aspek-aspek yang kurang, sehingga pertemuan selanjutnya menjadi lebih baik. 4.1.2 Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Tipe Think, Talk, and Write Pada Siklus I Dalam proses pembelajaran, semua kegiatan guru diamati oleh guru mata pelajaran Fisika di sekolah. Hal ini dilakukan untuk megetahui item yang lemah sehingga dapat diperbaiki pada pertemuan selanjutnya. Tabel 2. Kegiatan Guru Pada Siklus I Pertemuan I Skala
Aspek
Pert. I
penilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Jumlah Tiap Aspek
Sangat
√ √
√
Capaian Total Aspek
3
(%) 21.43
6
42.86
4
28.86
1
7.14
Baik √ √
Baik
√ √ √
Sedang
√
√ √
√ √
√
Cukup
Untuk pertemuan I kinerja guru dinilai baik. Hal ini ditunjukkan dalam tabel di atas, dimana pada aspek melakukan apersesi dan motivasi, menuliskan topik, serta dalam memberikan evaluasi dalam bentuk tes uraian diperoleh persentase sangat baik 21.43%. Dalam aspek menyampaikan tujuan pembelajaran, membagi
kelompok,
membimbing
siswa
mendiskusikan
(talk)
hasil
pengamatannya dengan teman satu kelompok, meminta setiap perwakilan
31
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, memberikan penghargaan pada kelompok yang kinerjanya baik, serta memberikan klarifikasi dan penguatan kepada siswa setelah mempresentasikan hasil diskusi diperoleh persentase baik 42.86%. dalam aspek memberi kesempatan siswa untuk membaca petunjuk kerja yang ada pada lembar LKS yang akan dilaksanakan dalam eksperimen, membimbing siswa memikirkan (think) jawaban atas pertanyaan yang ada dalam LKS, memandu siswa merumuskan sendiri pengetahuan atau solusi yang didapat dari hasil diskusi
dalam
bentuk tulisan (write) dengan
bahasanya sendiri, guru bersama siswa membuat kesimpulan dari permasalahan yang bahas diperoleh persentase sedang 28.86%. Sedangkan dalam memandu siswa melaksanakan eksperimen sesuai petunjuk yang tertera pada LKS diperoleh persentase cukup 7.14%. Tabel 3. Kegiatan Guru Pada Siklus I Pertemuan II Skala
Aspek
Pert. II
penilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Jumlah Tiap Aspek
Sangat
√ √
√
√
√
Capaian Total Aspek (%)
5
35.71
6
42.86
3
21.43
0
0
Baik Baik Sedang Cukup
√
√
√ √ √ √
√ √
√
32
Untuk pertemuan II kinerja guru dinilai sangat baik. Hal ini ditunjukkan dalam tabel di atas, dimana pada aspek melakukan apersesi dan motivasi, menuliskan topik, membagi kelompok, memberikan penghargaan pada kelompok yang kinerjanya baik, serta dalam memberikan evaluasi dalam bentuk tes uraian diperoleh persentase sangat baik 35.71%. Dalam aspek menyampaikan tujuan pembelajaran, memberi kesempatan siswa untuk membaca petunjuk kerja yang ada pada lembar, membimbing siswa mendiskusikan (talk) hasil pengamatannya dengan teman satu kelompok, serta memberikan klarifikasi dan penguatan kepada siswa setelah mempresentasikan hasil diskusi diperoleh persentase baik 42.86%. Sedangkan pada aspek membimbing siswa menyelesaikan soal, membimbing siswa memikirkan (think) jawaban atas pertanyaan yang ada dalam LKS, memandu siswa merumuskan sendiri pengetahuan atau solusi yang didapat dari hasil diskusi dalam bentuk tulisan (write) dengan bahasanya sendiri diperoleh persentase sedang 21.43%. Untuk lebih jelasnya, perbandingan kegiatan guru dalam proses pembelajaran menggunakan tipe Think, Talk, and Write pada siklus I pada setiap pertemuan dapat dilihat pada grafik berikut:
33
prosentase kegiatan guru (%e(%)
Grafik Perbandingan Kegiatan Guru Pada Siklus I 80
78.57
70 60
64.29
50
Pertemuan
40 30 20 10 0 Pertemuan I Pertemuan II
Interpretasi grafik: Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa prosentase kegiatan guru dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan sebesar 14.28% yakni dari 64.29% pada pertemuan I menjadi 78.57% pada pertemuan II. 4.1.3 Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Tipe Think, Talk, and Write Pada Siklus I Pada pertemuan I proses pembelajaran lebih di fokuskan pada materi Wujud Zat dan Perubahannya, sedangkan pada pertemuan II pada materi Gerak partikel dan kohesi, adhesi. Aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran diamati oleh peneliti dan guru fisika sebagai pengamat, melalui lembar pengamatan yang telah disiapkan sebelum pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatannya merupakan prosentase kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun proses pembelajaran selama siklus I dilaksanakan selama dua kali pertemuan. Pada siklus satu ini, terdapat dua daftar hasil pengamatan kegiatan belajar siswa, yaitu sebagai berikut:
34
Tabel 4. Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan I
Aspek yang diamati
Skala
Prosentase Capaian(%)
Prosentas e Rata-
Penilaian 1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
rata(%)
1
0
0
0
0
0
5.26
0
0
0
0
0
0.876
Baik
6
7
6
4
5
9
31.57
36.84
31.57
21.05
26.31
47.36
32.45
Sedang
12
12
11
10
7
10
63.16
63.16
57.9
52.63
36.84
52.63
45.62
Cukup
0
0
2
5
7
0
0
0
10.53
26.31
36.84
0
12.28
Jumlah
19
19
19
19
19
19
100
100
100
100
100
100
100
Sangat baik
Berdasarkan data pada tabel di atas, maka dapat dijelaskan bahwa keterlibatan siswa dalam pembelajaran Fisika pertemuan I pada konsep Wujud Zat dengan menggunakan tipe Think, Talk, and Write adalah: a. Aspek 1 (Antusias siswa dalam mengikuti KBM ) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 1 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 5.26%, 6 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 31.57%, 12 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 63.26%.
35
b. Aspek 2 (Keaktifan siswa dalam diskusi) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 7 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 36.84%, 12 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 63.26%. c. Aspek 3 (Kelancaran siswa dalam mengemukakan ide) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 6 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 31.57%, 11 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 57.90%, 2 orang siswa memperoleh skor cukup dengan prosentase 10.53%. d. Aspek 4 (Keaktifan siswa dalam bertanya) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 4 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 21.05%, 10 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 52.63%, 5 orang siswa memperoleh skor cukup dengan prosentase 26.31%. e. Aspek 5 (Kelancaran siswa dalam menjawab pertanyaan) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 5 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 26.31%, 7 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 36.84%, 7 orang siswa memperoleh skor cukup dengan prosentase 36.84%. f. Aspek 6 (Kemampuan siswa dalam menghimpun hasil diskusi) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 9 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 47.36%, 10 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 52.63%.
36
Tabel 5. Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan II Aspek yang diamati
Skala
Prosentase Capaian(%)
Prosentas e Rata-
Penilaian 1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
rata(%)
3
1
1
0
0
0
15.57
5.26
5.26
0
0
0
4.348
Baik
9
9
6
5
7
12
47.36
47.36
31.57
21.05
36.84
63.16
41.348
Sedang
7
9
12
13
7
7
36.84
47.36
63.16
68.42
36.84
36.84
48.243
Cukup
0
0
0
1
5
0
0
0
0
5.26
26.31
0
5.261
Jumlah
19
19
19
19
19
19
100
100
100
100
100
100
100
Sangat baik
Berdasarkan data pada tabel di atas, maka dapat dijelaskan bahwa keterlibatan siswa dalam pembelajaran Fisika pertemuan II pada konsep Gerak partikel dan kohesi, adhesi dengan menggunakan tipe Think, Talk, and Write adalah: a. Aspek 1 (Antusias siswa dalam mengikuti KBM ) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 3 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 15.57%, 9 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 47.36%, 7 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 36.84%.
37
b. Aspek 2 (Keaktifan siswa dalam diskusi) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 1 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 5.26%, 9 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 47.36%. 9 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 47.36%. c. Aspek 3 (Kelancaran siswa dalam mengemukakan ide) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 1 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 5.26%, 6 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 31.57%. 12 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 63.16%. d. Aspek 4 (Keaktifan siswa dalam bertanya) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 5 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 21.05%, 13 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 68.42%, 1 orang siswa memperoleh skor cukup dengan prosentase 5.26%. e. Aspek 5 (Kelancaran siswa dalam menjawab pertanyaan) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 7 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 36.84%, 7 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 36.84%,
orang siswa memperoleh skor cukup dengan
prosentase 26.31%. f. Aspek 6 (Kemampuan siswa dalam menghimpun hasil diskusi) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana12 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 63.16%, 7 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 36.84%.
38
prosentase kegiatan siswa (%e(%)
Grafik Perbandingan Kegiatan Siswa Pada Siklus I 50 45.696
40 30
33.326 Pertemuan
20 10 0 Pertemuan I
Pertemuan II
Interpretasi grafik: Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa prosentase kegiatan siswa dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan sebesar 12.37% yakni dari 33.326% pada pertemuan I menjadi 45.696% pada siklus II. Hal ini bisa terjadi karena siswa berperan aktif dalam pembelajaran. 4.1.4 Hasil Belajar Siswa Menggunakan Tipe Think, Talk, and Write Pada Siklus I Pada penelitian ini, dilakukan tes tertulis dengan menggunakan soal essay pada akhir pembelajaran siklus I. Adapun data hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:
No
Tabel 6. Hasil Evaluasi Belajar Siswa Pada Siklus I Prosentase Jumlah Prosentase (%) Rentang skor
(%) Capaian
1.
90%-100%
-
-
2.
80%- 89 %
3
15.79
3.
65%-79%
6
31.57
4.
55%-64%
1
5.26
5.
Kurang dari 55%
9
47.36
39
Ketuntasan Klasikal =
9 100 0 0 47.368 0 0 19
Tidak Tuntas
10 100 0 0 52.631 0 0 19
=
Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang mengikuti evaluasi pada siklus I adalah 19 orang. Tidak satu orang siswa pun yang memperoleh skor dengan prosentase rentang antara 90%-100% atau 0% dari seluruh siswa yang ada, 3 orang siswa memperoleh skor dengan prosentase rentang antara 80%-89% atau 15.79% dari seluruh siswa yang ada, 6 orang siswa memperoleh skor dengan prosentase rentang antara 65%-79% atau 31.57% dari seluruh siswa yang ada, 1 orang siswa memperoleh skor dengan prosentase rentang antara 55%-64% atau 5.26% dari seluruh siswa yang ada, dan 9 orang siswa memperoleh skor dengan prosentase rentang kurang dari 55% atau 47.36% dari seluruh siswa yang ada. Untuk lebih jelasnya, uraian lengkap mengenai analisis hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 7. 4.1.5 Refleksi
Kegiatan
Guru,
Kegiatan
Siswa
dan
Hasil
Belajar
Menggunakan Tipe Think, Talk, and Write Pada Siklus I Berdasarkan data prosentase kegiatan siswa pada setiap pertemuan dapat disimpulkan bahwa keterlibatan siswa pada setiap pertemuan meningkat. Pada dasarnya, Penelitian Tindakan Kelas ini sudah cukup baik, namun masih perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya untuk memperbaiki item yang masih kurang. Dari data hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus I, dapat dilihat bahwa pada setiap pertemuan mengalami peningkatan. Namun, ada beberapa item yang masih harus diperbaiki antara lain:
40
a. Guru kurang terampil dalam memberikan motivasi kepada siswa b. Guru kurang terampil dalam mengelola kelas sehingga suasana kelas kurang nyaman c. Guru masih kurang dalam memberikan perhatian dan arahan terhadap masing-masing kelompok dalam menyelesaikan tugas d. Guru cukup dapat menciptakan komunikasi yang timbal balik, tapi perlu ditingkatkan
lagi
agar
siswa
lebih
aktif
dalam
bertanya
dan
mengemukakan pendapat. Dari hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar diperoleh temuan sebagai berikut: a. Siswa terkesan bingung dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think, Talk, and Write b. Siswa kurang aktif dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru saat pembelajaran berlangsung c. Interaksi siswa dalam kelompok saat diskusi masih rendah d. Hanya beberapa siswa yang berani mempresentasikan tugas mereka di depan kelas. Setelah melaksanakan rangkaian pembelajaran pada siklus I yang terdiri dari 2 (dua) kali pertemuan yang dilaksanakan oleh peneliti dan didampingi pengamat (guru mata pelajaran Fisika), maka dilakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
41
Tabel 7. Refleksi Hasil Belajar Siswa Siklus I No.
Banyak siswa
1.
9
2.
10
Ketuntasan belajar Ya
Tidak
√ √
Prosentase (%)
47.368
52.631
Berdasarkan data yang ada, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa masih jauh dari target ketuntasan belajar. Sehingga perlu diadakan tidakan lanjutan untuk memperbaiki kekurangan yang ada. 4.1.6 Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Tipe Think, Talk, and Write Pada Siklus II Proses pembelajaran pada siklus II ini tidak berbeda dengan pelaksanaan tindakan yang ada pada siklus I, hanya saja siklus II merupakan tindakan perbaikan dari siklus I. Dalam hal ini pada siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan. Tabel 8. Kegiatan Guru Pada Siklus II Pertemuan I Skala Aspek penilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Sangat Baik Baik Sedang Cukup
√ √
√ √
√ √ √
√ √ √
√ √
√
√
Pert. II Jumlah Tiap Aspek
Capaian Total Aspek (%)
6
42.86
6
42.86
2
14.28
0
0
42
Untuk pertemuan I kinerja guru dinilai sudah sangat baik. Hal ini ditunjukkan dalam tabel di atas, dimana pada aspek melakukan apersesi dan motivasi, menuliskan topik, membagi siswa dalam kelompok, memberikan penghargaan pada kelompok yang kinerjanya baik, membuat kesimpilan bersama siswa setelah mempresentasika hasil diskusi, memberikan evaluasi dalam bentuk tes, diperoleh persentase sangat baik 42.86%. Dalam aspek menyampaikan tujuan pembelajaran, memberi kesempatan siswa untuk membaca petujuk kerja pada lembar LKS, melaksanakan eksperimen sesuai petunjuk yang tertera pada LKS, membimbing siswa dalam mendiskusikan (talk) hasil pengamatan dengan teman satu kelompok, meminta setiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok masing-masing, memberikan klarifikasi dan penguatan kepada siswa setelah mempresentasikan hasil diskusi, diperoleh persentase baik 42.86%. Sedangkan dalam aspek membimbing siswa memikirkan (Think) jawaban atas pertanyaan yang ada dalam LKS, memandu siswa merumuskan pengetahuan atau solusi yang di dapat dari hasil diskusi dalam bentuk tulisan (write) dengan bahasanya sendiri, diperoleh persentase sedang 14.28%. Tabel 9. Kegiatan Guru Pada Siklus II Pertemuan II Skala Aspek Pert. II penilaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Jumlah Capaian
Sangat Baik Baik Sedang Cukup
√ √ √ √
√ √
√ √
√ √
√
√
√
√
Tiap Aspek
Total Aspek (%)
9
64.28
4
28.57
1
7.14
0
0
43
Untuk pertemuan II kinerja guru dinilai sudah sangat baik. Hal ini ditunjukkan dalam tabel di atas, dimana pada aspek melakukan apersesi dan motivasi, menuliskan topik, menyampaikan tujuan pembelajaran, membagi siswa dalam kelompok, membimbing siswa mendiskusikan (Talk) hasil pengamatan dengan teman satu kelompok, memberikan penghargaan pada kelompok yang kinerjanya baik, memberikan klarifikasi dan penguatan kepada siswa setelah mempresentasikan hasil diskusi, membuat kesimpulan bersama siswa setelah mempresentasika hasil diskusi, memberikan evaluasi dalam bentuk tes, diperoleh persentase sangat baik 64.28%. Dalam aspek memberi kesempatan siswa untuk membaca petujuk kerja pada lembar LKS, membimbing siswa memikirkan (Think) jawaban atas pertanyaan yang ada dalam LKS, meminta setiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok masing-masing, memandu siswa merumuskan pengetahuan atau solusi yang di dapat dari hasil diskusi dalam bentuk tulisan (write) dengan bahasanya sendiri, diperoleh persentase baik 28.57%. Sedangkan dalam aspek melaksanakan eksperimen sesuai petunjuk yang tertera pada LKS, diperoleh persentase sedang 7.14 %. Untuk lebih jelasnya, perbandingan kegiatan guru dalam proses pembelajaran menggunakan tipe Think, Talk, and Write pada siklus II pada setiap pertemuan dapat dilihat pada grafik berikut:
44
prosentase kegiatan guru (%e(%)
Grafik Perbandingan Kegiatan Guru Pada Siklus II 100
92.85 Pertemuan
90
85.72
80 Pertemuan I Pertemuan II
Interpretasi grafik: Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa prosentase kegiatan guru dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan yakni dari 85.72% pada pertemuan I menjadi 92.85% pada pertemuan II. 4.1.7 Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Tipe Think, Talk, and Write Pada Siklus II Pada siklus II terbagi dua kali pertemuan yakni pertemuan I proses pembelajaran lebih di fokuskan pada materi meniskus dan kapilaritas, sedangkan pada pertemuan II pada materi massa jenis. Aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran diamati oleh peneliti dan guru fisika sebagai pengamat,
melalui
lembar
pengamatan
yang
telah
disiapkan
sebelum
pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatannya merupakan prosentase kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pada siklus satu ini, terdapat dua daftar hasil pengamatan kegiatan belajar siswa, yaitu sebagai berikut:
45
Tabel 10. Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan I
Aspek yang diamati
Prosentase Capaian(%)
Skala Penilaian
Prosentas e Ratarata(%)
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
Sangat baik
4
2
1
1
0
0
21.05
10.52
5.26
5.26
0
0
7.015
Baik
12
13
6
6
7
12
63.16
68.42
31.57
31.57
36.84
63.16
49.12
Sedang
3
4
12
12
12
7
15.57
21.05
63.16
63.16
63.16
36.84
43.82
Cukup
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Jumlah
19
19
19
19
19
19
100
100
100
100
100
100
100
Berdasarkan data pada tabel di atas, maka dapat dijelaskan bahwa keterlibatan siswa dalam pembelajaran Fisika pertemuan I pada konsep meniscus dan kapilaritas dengan menggunakan tipe Think, Talk, and Write adalah: a. Aspek 1 (Antusias siswa dalam mengikuti KBM ) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 4 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 21.05%, 12 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 63.16%, 3 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 15.57%. b. Aspek 2 (Keaktifan siswa dalam diskusi) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 2 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 10.52%, 13 orang siswa memperoleh skor
46
baik dengan prosentase 68.42%. 4 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 21.05%. c. Aspek 3 (Kelancaran siswa dalam mengemukakan ide) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 1 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 5.26%, 6 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 31.57%. 12 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 63.16%. d. Aspek 4 (Keaktifan siswa dalam bertanya) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 1 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 5.26%, 6 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 31.57%. 12 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 63.16%. e. Aspek 5 (Kelancaran siswa dalam menjawab pertanyaan) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 7 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 36.84%, 12 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 63.16%, f. Aspek 6 (Kemampuan siswa dalam menghimpun hasil diskusi) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana12 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 63.16%, 7 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 36.84%.
47
Tabel 11. Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan II
Aspek yang diamati
Prosentase Capaian(%)
Prosentas
Skala Penilaian
e Rata1
2
3
4
5
6
1
2
baik
11
2
1
1
1
1
57.89
Baik
7
15
11
11
10
14
36.84 78.94
Sedang
1
2
7
7
8
4
5.26
Cukup
0
0
0
0
0
0
Jumlah
19
19
19
19
19
19
3
4
5
6
rata(%)
5.26
5.26
5.26
14.91
57.89
57.89
52.63
73.68
59.645
10.52
36.84
36.84
42.11
21.05
19.29
0
0
0
0
0
0
0
100
100
100
100
100
100
100
Sangat 10.52 5.26
Berdasarkan data pada tabel di atas, maka dapat dijelaskan bahwa keterlibatan siswa dalam pembelajaran Fisika pertemuan II pada konsep massa jenis dengan menggunakan tipe Think, Talk, and Write adalah: a. Aspek 1 (Antusias siswa dalam mengikuti KBM ) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 11 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 57.89%, 7 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 36.84%, 1 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 5.26%.
48
b. Aspek 2 (Keaktifan siswa dalam diskusi) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 2 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 10.52%, 15 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 78.94%. 2 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 10.52%. c. Aspek 3 (Kelancaran siswa dalam mengemukakan ide) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 1 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 5.26%, 11 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 57.89%. 7 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 36.84%. d. Aspek 4 (Keaktifan siswa dalam bertanya) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 1 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 5.26%, 11 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 57.89%. 7 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 36.84%. e. Aspek 5 (Kelancaran siswa dalam menjawab pertanyaan) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 1 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 5.26%, 10 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 52.63%. 8 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 42.11%. f. Aspek 6 (Kemampuan siswa dalam menghimpun hasil diskusi) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 1 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 5.26%, 14 orang siswa memperoleh skor baik
49
dengan prosentase 73.68%. 4 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 21.05%. Untuk lebih jelasnya, perbandingan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan tipe Think, Talk, and Write pada siklus II pada setiap pertemuan dapat dilihat pada grafik berikut:
prosentase kegiatan siswa (%e(%)
Grafik Perbandingan Kegiatan Siswa Pada Siklus II 80 70 60 50 40 30 20 10 0
74.555 56.135
Pertemuan
Pertemuan I Pertemuan II
Interpretasi grafik: Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa prosentase kegiatan siswa dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan yakni dari 56.135% pada pertemuan I menjadi 74.555% pada siklus II. Hal ini bisa terjadi karena siswa berperan aktif dalam pembelajaran. 4.1.8 Hasil Belajar Siswa Menggunakan Tipe Think, Talk, and Write Pada Siklus II Pada siklus II ini, prosedur untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa sama dengan siklus I, yaitu diakhir pembelajaran pada siklus II dilakukan tes
50
tertulis dengan mengunakan soal essay. Adapun data hasil belajar siswa adalah sebagai berikut: Tabel 12. Hasil Evaluasi Belajar Siswa Pada Siklus II No
Prosentase
Jumlah
(%) Rentang Skor
Prosentase (%) Capaian
1.
90%-100%
-
-
2.
80%- 89 %
11
57.89
3.
65%-79%
7
36.84
4.
55%-64%
-
-
5.
Kurang dari 55%
1
5.26
Ketuntasan Klasikal =
17 100 0 0 89.473 0 0 19
Tidak Tuntas
2 100 0 0 10.526 0 0 19
=
Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang mengikuti evaluasi pada siklus I adalah 19 orang. Tidak satu orang siswa pun yang memperoleh skor dengan prosentase rentang antara 90%-100% atau 0% dari seluruh siswa yang ada, 11 orang siswa memperoleh skor dengan prosentase rentang antara 80%-89% atau 57.89% dari seluruh siswa yang ada, 7 orang siswa memperoleh skor dengan prosentase rentang antara 65%-79% atau 36.84% dari seluruh siswa yang ada, tidak seorangpun siswa yang memperoleh skor dengan prosentase rentang antara 55%-64% dari seluruh siswa yang ada, dan 1 orang siswa memperoleh skor dengan prosentase rentang kurang dari 55% atau 5.26% dari seluruh siswa yang ada.
51
4.1.9 Refleksi Kegiatan Guru, Kegiatan Siswa dan Hasil Belajar Menggunakan Tipe Think, Talk, and Write Pada Siklus II Dari hasil pengamatan selama proses belajar mengajar berlangsung, diperoleh temuan sebagai berikut. a. Guru sudah mengalami peningkatan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan motivasi pada siswa sehingga siswa memiliki gambaran tentang arah dari pembelajaran tersebu b. Guru sudah baik dalam memberikan gambaran tentang hal-hal yang ada dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi c. Guru sudah baik dalam menyampaikan materi secara urut dengan penggunaan alat peraga d. Guru berhasil menumbuhkan keberanian siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas e. Guru sudah mampu menciptakan komunikasi timbal balik dengan siswa. Secara keseluruhan, kemampuan guru dinilai sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari serangkaian kegiatan guru selama proses pengajaran berlangsung dalam siklus II yang dinilai sangat baik. Pada siklus II, siswa menunjukkan respon yang baik dalam mengikuti pembelajaran. Siswa sudah mulai terbiasa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think, Talk, and Write. Adapun dari pengamatan siswa diperoleh hasil sebagai berikut. a. Siswa sudah mulai menikmati model pembelajaran yang diterapkan
52
b. Siswa sudah cukup aktif dalam bertanya maupun mengemukakan pendapat baik secara lisan maupun tertulis c. Siswa dapat menyerap materi yang diberikan dengan baik, dibuktikan dengan hasil tes siklus II yang sudah mencapai indikator keberhasilan. Secara keseluruhan, kinerja siswa dinilai sudah baik. Hal ini ditunjukkan siswa sudah mengikuti serangkaian kegiatan belajar yang baik selama pembelajaran berlangsung pada siklus II. Setelah melaksanakan rangkaian pembelajaran pada siklus II yang terdiri dari 2 (dua) kali pertemuan yang dilaksanakan oleh peneliti dan didampingi pengamat (guru mata pelajaran Fisika), maka dilakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 13. Refleksi Hasil Belajar Siswa Siklus II Ketuntasan belajar No.
Banyak siswa Ya
1.
17
2.
2
Prosentase (%)
Tidak
√ √ 89.473
10.526
Berdasarkan data yang ada, dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa meningkat dan mencapai ketuntasan belajar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penelitian telah berhasil dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. 4.2 Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dalam upaya meningkatnya hasil belajar siswa melalui tipe Think,
53
Talk, and Write pada konsep Wujud Zat dan Perubahannya. Penerapan strategi ini dapat membantu siswa untuk lebih berpikir kritis, mamapu mengembangkan potensi secara optimal dan terlibat aktif selama pembelajaran berlangsung. Hal ini terbukti karena pada hasil pengamatan kegiatan belajar siswa dan data evaluasi hasil belajar siswa pada siklus I dan II mengalami peningkatan. Adapun data evaluasi hasil belajar siswa dengan menggunakan tipe Think, Talk, and Write pada konsep Wujud Zat dan Perubahannya dapat dilihat pada tabel perbandingan pelaksanaan siklus I dan siklus II berikut: Tabel 14. Perbandingan Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II SIKLUS I 1. Dilaksanakan
sebanyak
SIKLUS II 2
kali 1. Dilaksanakan
pertemuan 2. Guru
kurang
sebanyak
2
kali
pertemuan terampil
dalam 2. Guru sudah mengalami peningkatan
memberikan motivasi kepada siswa
dalam
menyampaikan
tujuan
pembelajaran dan motivasi pada siswa
sehingga
gambaran
siswa
tentang
memiliki
arah
dari
pembelajaran tersebut 3. Guru
kurang
terampil
dalam 3. Guru
sudah
baik
dalam
mengelola kelas sehingga suasana
menyampaikan materi secara urut
kelas kurang nyaman
dengan penggunaan alat peraga
4. Guru
masih
kurang
dalam 4. Guru
memberikan perhatian dan arahan
berhasil
keberanian
menumbuhkan siswa
dalam
54
terhadap masing-masing kelompok
mempresentasikan
hasil
dalam menyelesaikan tugas
kelompok di depan kelas
diskusi
5. Guru cukup dapat menciptakan 5. Guru sudah mampu menciptakan komunikasi yang timbal balik, tapi
komunikasi timbal balik dengan
perlu ditingkatkan lagi agar siswa
siswa.
lebih aktif dalam bertanya dan mengemukakan pendapat. 6. Siswa terkesan bingung dengan 6. Siswa sudah mulai menikmati model penerapan
model
pembelajaran
pembelajaran yang diterapkan
kooperatif tipe Think, Talk, and Write 7. Siswa kurang aktif dalam bertanya 7. Siswa sudah cukup aktif dalam maupun menjawab pertanyaan dari
bertanya maupun mengemukakan
guru
pendapat baik secara lisan maupun
saat
pembelajaran
berlangsung
tertulis
8. Interaksi siswa dalam kelompok 8. Siswa sudah mampu berinteraksi dan saat diskusi masih rendah
bekerja sama dengan teman satu kelompok
dalam
mneyelesaikan
masalah secara bersama-sama 9. 9 orang siswa atau 47.36 0 0 dari 9. 18 orang siswa atau 89.473% dari jumlah siswa yang ada memperoleh
jumlah siswa yang ada memperoleh
skor 75 (mengalami ketuntasan
skor 75 (mengalami ketuntasan
belajar)
belajar)
55
10. 10 orang siswa atau 52.63% dari 10. 2 orang siswa atau 10.526% dari jumlah siswa memperoleh skor <
jumlah siswa yang ada memperoleh
75 (belum tuntas belajar)
skor < 75 (belum tuntas belajar)
11. Penelitian tindakan kelas perlu 11. Penelitian
tindakan
dilanjutkan ke siklus selanjutnya
berhasil
karena
ketuntasan.
belum
memenuhi
dan
kelas
memenuhi
telah target
ketuntasan klasikal yaitu 75%. Untuk lebih jelasnya, perbandingan kegiatan guru dalam proses pembelajaran menggunakan tipe Think, Talk, and Write pada siklus I dan siklus II pada setiap pertemuan dapat dilihat pada grafik berikut:
prosentase kegiatan guru (%e(%)
Grafik Perbandingan Kegiatan Guru Pada Siklus I dan Siklus II 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Siklus I
Siklus II
Pertemuan I
64.29
85.72
Pertemuan II
78.57
92.85
Interpretasi grafik: Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa prosentase kegiatan guru dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan yakni pada siklus I 64.29%
56
pada pertemuan I menjadi 78.57% pada pertemuan II. Sedangkan pada siklus II 85.72% pada pertemuan I menjadi 92.85% pada pertemuan II. Untuk lebih jelasnya, perbandingan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan tipe Think, Talk, and Write pada siklus I dan Siklus II pada setiap pertemuan dapat dilihat pada grafik berikut:
prosentase kegiatan siswa (%e(%)
Grafik Perbandingan Kegiatan Siswa Pada Siklus I dan Siklus II 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Siklus I
Siklus II
Pertemuan I
33.326
0
56.135
Pertemuan II
45.696
0
74.555
Interpretasi grafik: Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa prosentase kegiatan siswa dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan yakni dari 56.135% pada pertemuan I menjadi 74.555% pada siklus II. Hal ini bisa terjadi karena siswa berperan aktif dalam pembelajaran.
57
Untuk lebih jelasnya, perbandingan hasil belajar siswa yang merupakan dampak dari adanya keaktifan belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada grafik berikut:
prosentase hasil belajar(%e(%)
Grafik Perbandingan Hasil Belajar Siswa siklus I dan Siklus II 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
89.473 siklus I
47.36
siklus I
siklus II
Interpretasi grafik: Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa prosentase hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 42.11% yakni dari 47.36% pada siklus I menjadi 89.47% pada siklus II. Hal ini bisa terjadi karena siswa berperan aktif dalam pembelajaran.