BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Gorontalo kelas VII dan lebih difokuskan pada kemampuan siswa kelas VII-5 yang berjumlah 25 orang, yang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 12 orang perempuan dalam menceritakan tokoh idola, dan dalam proses pembelajaran tentang tokoh idola, terdapat tingkat kemampuan siswa yang bervariasi. Hal-hal yang diamati dalam penelitian ini adalah proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa. Dalam proses belajar mengajar, peneliti melihat langsung guru mengajar dengan memberikan materi tentang tokoh idola. Guru menyampaikan materi, mengelola kelas, serta berinteraksi dengan siswa dalam proses belajar mengajar. Setelah selesai proses belajar mengajar dan mendapatkan hasil belajar siswa dalam menceritakan tokoh idola, maka tahap selanjutnya adalah menyajikan hasil belajar siswa dalam menceritakan tokoh idola secara keseluruhan dengan nilai 70 sebagai patokan dalam menentukan kualifikasi kemampuan dan menginterpretasi hasil penelitian. Untuk menentukan siswa berhasil atau tuntas dalam proses pembelajaran, maka siswa harus mencapai standar nilai 70. Jika siswa tidak mencapai target nilai 70, maka itu berarti siswa tersebut tidak mencapai standar seperti yang diharapkan. Nilai 70 merupakan nilai standar ketuntasan mata pelajaran Bahasa Indonesia yang ada di SMP Negeri 13 Gorontalo. Adapun aspek yang dinilai dalam penelitian ini adalah mengemukakan identitas tokoh, mengemukakan
keunggulan
tokoh,
memberikan
alasan
mengidolakan
tokoh
dan
menggunakan pilihan kata yang sesuai. Pada keempat aspek ini, peneliti memberikan skor pada masing-masing aspek, yaitu aspek mengemukakan identitas tokoh (skor 40), mengemukakan keunggulan tokoh (skor 20), memberikan alasan mengidolakan tokoh (skor 20) serta menggunakan pilihan kata yang sesuai (skor 20), skor nilai ini kemudian dikonversi
ke Penafsiran Acuan Patokan (PAP) dengan rentang nilai 10-100. Selain itu, nilai standar yang harus dicapai siswa adalah 70. Jika siswa mendapat nilai kurang dari 70, maka siswa tersebut tidak berhasil atau tidak tuntas dalam proses pembelajaran. Selanjutnya akan disajikan hasil penelitian berdasarkan aspek yang menjadi pokok penelitian. 4.2
Hasil Kemampuan Siswa Menceritakan Tokoh Idola pada Aspek Mengemukakan Identitas Tokoh. Pada aspek mengemukakan identitas tokoh, penulis memberikan skor 40, karena pada
aspek ini dinilai tentang beberapa hal yang terdapat dalam identitas tokoh yang diidolakan serta keruntutan isi identitas tokoh yang diceritakan. Adapun keruntutan isi identitas tokoh yang diceritakan dimulai dari nama lengkap, nama panggilan, tempat tanggal lahir, nama orang tua, agama, cita-cita, jika sudah menikah, menyebutkan nama istri serta anak dan awal karir tokoh yang diidolakan atau karir yang sedang atau yang pernah dijalani tokoh idola. Selain beberapa aspek pokok yang dinilai yang terdapat dalam identitas yang telah disebutkan sebelumnya, ada juga aspek lain yang menjadi tambahan penilaian terdapat dalam identitas, seperti alamat, pendidikan, jabatan, hobi serta makanan kesukaan. Berikut ini dipaparkan beberapa contoh hasil belajar siswa pada aspek mengemukakan identitas tokoh idola. (1) Anggi Anggriani Nurdin Asalamualaikum.Wr.Wb. Saya akan menceritakan tentang tokoh idola saya yaitu dari personel Boy Band asal Bandung yaitu “Smash”. Nama lengkap Rafael Landri Tanubrata nama panggilan Rafael atau kak Koko. Tempat tanggal lahir Garut 16 November 1986. Nama orang tua ayah, John Tanubrata, dan nama ibu, Nila Setiawan. Cita-citanya dari kecil yaitu menjadi koki terkenal. Awal karir kak Rafael dengan anak-anak Smash yaitu pertama mendapat gelar Boy Band terkenal di Indonesia dan pertama mereka manggung
yaitu di sebuah acara Inbox. Kak Rafael dan anak-anak Smash nerfeus banget karena secara hostnya para Treeji. Pada aspek mengemukakan identitas tokoh idola, Anggi Anggriani Nurdin mendapatkan nilai 90 dan termasuk dalam kategori baik sekali. Ia mendapat nilai 90 karena ia menyebutkan 6 identitas tokoh idola, seperti nama lengkap, nama panggilan, tempat tanggal lahir, nama orang tua, cita-cita, dan awal karir. Selain menyebutkan 6 identitas tokoh idola, saat menceritakan tokoh idola, Anggi menyebutkan identitas tokoh secara runtut, mulai dari nama panjang sampai awal karir, dan cara penceritaannya juga baik, tidak gugup saat tampil di depan kelas.
(2) Tri Utami Suleman Asalamualaikum, Wr.Wb. Saya akan menceritakan tentang idola saya yang bernama panjang Eza Gionino. Eza lahir di Samarinda 10 Mei 1990. Sejak kelas 5 SD Eza pindah ke kota Malang dan juga memulai karirnya di kota ini tersebut. Eza mengawali karirnya dalam sebuah ajang pemilihan Cafer Boy sebuah majalah pada tahun 2007. Keinginannya untuk menjadi seorang aktor terkenal mendorongnya untuk terus berjuang tanpa mengenal lelah. Menjadi sebuah bintang bagi Eza tentu sudah menjadi pilihan meski awalnya ia mengaku tidak pernah bercita-cita menjadi seorang artis. Sejak kecil dia ingin bekerja bagian pariwisata, hanya saja waktu itu menurutnya ada kesempatan sehingga tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Pada aspek mengemukakan identitas tokoh idola, Tri Utami Suleman mendapatkan nilai 87,5 dan termasuk dalam kategori baik. Ia mendapatkan nilai 87,5 karena ia menyebutkan 5 identitas tokoh idola, seperti nama lengkap, nama panggilan, tempat tanggal lahir, cita-cita, dan awal karir. Selain menyebutkan 5 identitas tokoh, cara
penceritaannya juga cukup baik dan tidak gugup saat maju di depan kelas untuk memceritakan tokoh idola, hanya saja Tri Utami hanya menyebutkan beberapa identitas tokoh idola, yaitu 5 identitas. (3) Moh. Rafli Ntoma Asalamualaikum, Wr.Wb. Saya akan menceritakan tokoh idola saya yaitu Raffi Ahmad. Nama lengkap Raffi Farid Ahmad, Agama Islam, tempat tanggal lahir Bandung, Jawa Barat 17 Februari 1987. Pada aspek mengemukakan identitas tokoh, Moh. Rafli Ntoma mendapat nilai 80 dan termasuk dalam katergori baik. Ia mendapat nilai 80 karena ia hanya menyebutkan 4 identitas tokoh idola, yaitu nama panggilan, nama lengkap, agama dan tempat tanggal lahir. Saat menceritakan tokoh idolanya, Moh. Rafli Ntoma sangat percaya diri dan tidak gugup, hanya saja identitas yang disebutkan tidak runtut, yaitu dimulai dari nama panggilan, yang seharusnya dimulai dari nama lengkap, kemudian nama panggilan. Selain itu, setelah menyebutkan nama kemudian tempat tanggal lahir, nama orang tua, setelah itu agama, tapi Moh. Rafli Ntoma setelah menyebutkan nama lengkap, ia menyebutkan agama, serta tidak menyebutkan identitas tokoh yang lain, seperti nama orang tua, dan lain-lain. (4) Zein Fitriyani Lamusu Asalamualaikum, Wr.Wb. Saya akan menceritakan tokoh idola saya yang bernama Diki Mohammad Prasetya. Nama panggilan Diki. Tempat tanggal lahir Bandung 18 Juli 1993. Nama orang tua Sri Yeti Muliati . Pada aspek mengemukakan identitas tokoh, Zein Fitriyani Lamusu mendapatkan nilai 77,5 dan termasuk dalam kategori cukup. Ia mendapat nilai 77,5 karena ia hanya menyebutkan 4 identitas tokoh idola, yaitu nama lengkap, nama panggilan, tempat tanggal lahir dan nama orang tua. Dalam menceritakan tokoh idolanya, Zein cukup baik,
hanya saja ia tidak menyebutkan nama orang tua secara lengkap, ia hanya menyebutkan nama ibu, serta tidak menyebutkan identitas tokoh yang lain.
(5) Tri Mulyadi Suleman Asalamualaikum, Wr.Wb. Saya akan menceritakan tokoh idola saya. Prof. Dr. Boediono. Lahir di Blitar, Jawa Timur 20 Februari 1943. Pada aspek mengemukakan identitas tokoh, Tri Mulyadi Suleman mendapatkan nilai 65 dan termasuk pada kategori kurang. Ia mendapatkan nilai 65 karena ia kurang menyebutkan identitas tokoh idola, ia hanya menyebutkan 2 identitas tokoh idola yaitu nama lengkap dan tempat tanggal lahir. Secara keseluruhan hasil analisis data pada aspek mengemukakan identitas tokoh idola, adalah sebagai berikut : Tabel 2 Kemampuan siswa menceritakan tokoh idola berdasarkan aspek mengemukakan identitas tokoh No. Nama Siswa Skor % Kategori 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
Agus Yunus Aldi Alfian Suleman Alfian Ramdhan Gani Dulialo Fadhel Ramadhan Hidayat Faisal Tuta Farid R. Karim Moh. Nasution Katili Moh. Rafli Ntoma Moh. Reza Ismail Nanue Ramdan Nusi Rian Abdul Tanib Rifki Kurnia Sudarmanto Tri Mulyadi Suleman Anggi Anggriani Nurdin Dinda Kune Findi Saidi Fitri Nihali Nurain Kurune Nurlaila M. Anis Olin Husain Rita Yunus
32 31 35 37 32 32 37 32 32 36 35 36 26 36 32 32 35 35 36 32 32
80 77,5 87,5 92,5 80 80 92,5 80 80 90 87,5 90 65 90 80 80 87,5 87,5 90 80 80
Baik Cukup Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Kurang Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik
22. 23. 24. 25.
Sandra Wati Dumu Titin Ibrahim Tri Utami Suleman Zein Fitriyani Lamusu Jumlah Rata-rata
32 32 35 31 833 : 25 33,32
80 80 87,5 77,5 2082,5 : 25 83,3
Baik Baik Baik Cukup Baik
Untuk mencari tingkat kemampuan siswa pada tabel 2 di atas, dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Tingkat kemampuan =
Jumlah skor benar x 100 % Jumlah skor ideal
Tabel 3 Hasil total perolehan nilai siswa dalam menceritakan tokoh idola berdasarkan aspek mengemukakan identitas tokoh Kualifikasi Jumlah Siswa % Ket Sangat Baik Baik Cukup Kurang Kurang Sekali Jumlah
6 16 2 1 0 25
36 – 40 32 -35 26 – 31 22 – 25 0-21
24% 64% 8% 4% 0% 100 %
Untuk menghitung hasil total perolehan nilai siswa pada tabel 3 di atas, menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut : Hasil total =
Jumlah siswa yang dapat kualifikasi x 100 % Jumlah seluruh siswa
Berdasarkan tabel di atas, dari 25 siswa kelas VII-5 SMP Negeri 13 Gorontalo, 6 orang siswa termasuk dalam kategori sangat baik (24%), kemudian 16 orang siswa termasuk dalam kategori baik (64%), 2 orang siswa termasuk dalam kategori cukup (8%), dan 1 orang siswa yang termasuk dalam kategori kurang (4%). Secara keseluruhan nilai siswa adalah 83,3 dan berada pada kategori baik. Jadi, kemampuan siswa kelas VII-5 SMP Negeri 13 Gorontalo
dalam mengemukakan identitas tokoh idola tergolong dalam kategori baik, dan siswa sudah mampu pada aspek mengemukakan identitas tokoh idola. 4.3
Hasil Kemampuan Siswa Menceritakan Tokoh Idola pada Aspek Mengemukakan Keunggulan Tokoh. Keunggulan tokoh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kelebihan yang dimiliki
oleh seseorang yang menyebabkan ia disukai, disenangi dan dikagumi oleh orang lain. Pada aspek keunggulan tokoh, penulis memberikan skor 20, karena pada aspek ini tidak terlalu banyak yang diceritakan, hanya keunggulan yang dimiliki oleh seorang tokoh yang menyebabkan ia diidolakan, keunggulan tersebut seperti prestasi yang diraih oleh tokoh, jabatan, keahlian, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan kelebihan yang dimiliki oleh seorang tokoh, yang menyebabkan ia diidolakan. Untuk mendapatkan skor 20, siswa harus menyebutkan maksimal 5 keunggulan tokoh dan minimal 1 keunggulan tokoh.
Berikut ini dipaparkan beberapa contoh hasil belajar siswa pada aspek mengemukakan keunggulan tokoh idola. (1) Aldi Alfian Suleman Tokoh idola : Mohammad Yusuf Kalla Keunggulan : Pada masa pemerintahan presiden
Abdulrahman Wahid, Yusuf Kalla
dipercayakan selama kurang kurang dari setahun 1999 sampai 2000 sebagai menteri perindustrian dan perdagangan RI, merangkap kepala bulog. Selain tugas-tugas sebagai menkokesra Yusuf Kalla telah meletakkan kerangka perdamaian di daerah konflik Posso, Sulawesi Tengah, dan Ambon Maluku. Pada aspek mengemukakan keunggulan tokoh, Aldi Alfian Suleman mendapatkan nilai 95 dan termasuk dalam kategori baik sekali. Ia mendapatkan nilai 95 karena ia
mengemukakan 5 keunggulan tokoh idola, seperti jabatan yang pernah didapat oleh tokoh idola, serta prestasi yang pernah diraih oleh tokoh idolanya tersebut. (2) Faisal Tuta Tokoh idola : Lionel Andreas Messi Keunggulan : Debut pertama Messi di Barcelona FC dimulai pada tahun 2004 di mana dia mencetak rekor sebanyak sebagai pemain termuda yang pernah mencetak gol pada liga sejak saat itu. Messi bermain pada posisi penting setiap musim dan telah memenangkan trofi bergengsi bersama Barcelona. Messi memenangkan penghargaan sebagai pemain terbaik dua tahun berturut-turut pada tahun 2007 dan 2010. Pada aspek mengemukakan keunggulan tokoh, Faisal Tuta mendapatkan nilai 85 dan termasuk dalam kateori baik. Ia mendapatkan nilai 85 karena ia mengemukakan sebagian keunggulan tokoh idola, yaitu 3 keunggulan. Keunggulan tokoh yang disebutkan seperti keahlian tokoh idola, prestasi yang pernah diraih oleh tokoh idola, serta penghargaan yang pernah diperolehnya sebagai pemain bola terbaik. Bahkan, sampai saat ini, Lionel Messi masih tercatat sebagai pemain terbaik di negaranya, yaitu Argentina. (3) Nurain Kurune Tokoh idola : Sri Azhari Sekarwati. Keunggulannya, mendapat kesempatan saat dia mengikuti berbagai lomba menari dan menjadi penari terkenal dan banyak diidolakan orang banyak. Pada aspek mengemukakan keunggulan tokoh, Nurain Kurune mendapatkan nilai 80 dan termasuk dalam kategori baik. Ia mendapatkan nilai 80 karena ia mengemukakan sebagian keunggulan tokoh yaitu 3 keunggulan tokoh, yang dilihat dari segi prestasi dan menjadi idola orang banyak (4) Farid R. Karim Tokoh idola : Suharti Dama
Keunggulan : Menjadi Guru yang terfavorit di SMP Negeri 13 Gorontalo. Pada aspek mengemukakan keunggulan tokoh idola, Farid R. Karim mendapatkan nilai 60 dan termasuk dalam kategori kurang. Ia mendapatkan nilai 60 karena ia kurang mengemukakan keunggulan tokoh idola, yaitu hanya 1 keunggulan tokoh, yang dilihat dari prestasi yang diraih oleh tokoh idola. (5) Sandra Wati Dumu Tokoh idola : Bisma Karisma Keunggulan : Tidak mengemukakan keunggulan tokoh idola Pada aspek mengemukakan keunggulan tokoh idola, Sandra Wati Dumu mendapatkan nilai 50 dan termasuk dalam kategori kurang sekali. Ia mendapatkan niali 50 karena ia tidak mengemukakan keunggulan tokoh, dan diantara 25 orang siswa, hanya Sandra Wati Dumu yang mendapat nilai paling rendah karena tidak mengemukakan keunggulan tokoh idola. Secara keseluruhan hasil analisis data pada aspek mengemukakan keunggulan tokoh idola, adalah sebagai berikut : Tabel 4 Kemampuan siswa menceritakan tokoh idola berdasarkan aspek mengemukakan Keunggulan tokoh No. Nama siswa Skor % Kategori 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Agus Yunus Aldi Alfian Suleman Alfian Ramdhan Gani Dulialo Fadhel Ramadhan Hidayat Faisal Tuta Farid R. Karim Moh. Nasution Katili Moh. Rafli Ntoma Moh. Reza Ismail Nanue Ramdan Nusi Rian Abdul Tanib Rifki Kurnia Sudarmanto Tri Mulyadi Suleman Anggi Anggriani Nurdin Dinda Kune
14 19 18 18 17 12 14 14 12 19 16 12 18 14 12
70 95 90 90 85 60 70 70 60 95 80 60 90 70 60
Cukup Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Kurang Cukup Cukup Kurang Sangat Baik Baik Kurang Sangat Baik Cukup Kurang
16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
Findi Saidi Fitri Nihali Nurain Kurune Nurlaila M. Anis Olin Husain Rita Yunus Sandra Wati Dumu Titin Ibrahim Tri Utami Suleman Zein Fitriyani Lamusu Jumlah Rata-rata
16 16 16 14 12 12 10 12 12 12 361 : 25 14,4
80 Baik 80 Baik 80 Baik 70 Cukup 60 Kurang 60 Kurang 50 Kurang Sekali 60 Kurang 60 Kurang 60 Kurang 1805 : 25 72,2 Cukup
Untuk mencari tingkat kemampuan siswa pada tabel 4 di atas, dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Tingkat kemampuan =
Jumlah skor benar x 100 % Jumlah skor ideal
Tabel 5 Hasil total perolehan siswa dalam menceritakan tokoh idola berdasarkan aspek mengemukakan keunggulan tokoh kualifikasi Jumlah siswa % Ket Sangat Baik Baik Cukup Kurang Kurang Sekali Jumlah
5 5 5 9 1 25
20% 20% 20% 36% 4% 100 %
18 – 20 16 – 17 13 – 15 11 – 12 0 – 10
Untuk menghitung hasil total perolehan nilai siswa pada tabel 4 di atas, menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut :
Hasil total =
Jumlah siswa yang dapat kualifikasi
x 100 % Jumlah seluruh siswa Berdasarkan tabel di atas, dari 25 siswa kelas VII-5 SMP Negeri 13 Gorontalo, 5 orang siswa termasuk dalam kategori sangat baik (20%), 5 orang siswa termasuk dalam kategori baik (20%), 5 orang siswa termasuk dalam kategori cukup (20%), 9 orang siswa
termasuk dalam kategori kurang (36%) dan 1 orang siswa termasuk dalam kategori kurang sekali (4%). Secara keseluruhan nilai siswa adalah 72,2 dan termasuk kategori cukup. Jadi, kemampuan siswa kelas VII-5 SMP Negeri 13 Gorontalo dalam mengemukakan keunggulan tokoh idola tergolong pada kategori cukup, dan siswa sudah mampu pada aspek mengemukakan keunggulan tokoh idola. 4.4
Hasil Kemampuan Siswa Menceritakan Tokoh Idola pada Aspek Memberikan Alasan Mengidolakan Tokoh. Pada aspek memberikan alasan mengidolakan tokoh, penulis memberikan skor 20.
Pada aspek ini, siswa mengemukakan alasan mengapa ia mengidolakan tokoh, alasan tersebut dapat berupa penilaian siswa terhadap penampilan fisik, sifat atau kepribadian yang dimiliki, prestasi serta keterampilan yang dimiliki oleh tokoh yang diidolakan siswa. Untuk memperoleh skor 20, siswa harus memberikan maksimal 4 alasan dan minimal 1 alasan mereka mengidolakan tokoh. Berikut ini dipaparkan beberapa contoh hasil belajar siswa pada aspek memberikan alasan mengidolakan tokoh idola.
(1) Titin Ibrahim Tokoh idola : Tri Utami Suleman, Alasan mengidolakan : baik, cantik, pintar dan banyak mendapat rengking satu di dalam kelas. Pada aspek memberikan alasan mengidolakan tokoh, Titin Ibrahim mendapatkan nilai 95 dan termasuk dalam kategori baik sekali. Ia mendapatkan nilai 95 karena ia memberikan 4 alasan mengapa ia mengidolakan tokoh, dan dengan menyebutkan 4 alasan, dia sudah memberikan maksimal alasannya. Alasan yang diberikan didasarkan
atas penilaian siswa terhadap sifat atau kepribadian tokoh, penampilan fisik, serta prestasi yang diraih oleh tokoh idola. (2) Fitri Nihali Tokoh idola : Mohammad Reza Anugerah.
Alasan
mengidolakannya, karena orangnya baik, ramah dan ganteng.
Pada
aspek
memberikan alasan mengidolakan tokoh, Fitri Nihali mendapatkan nilai 80 dan termasuk dalam kategori baik. Ia mendapatkan nilai 80 karena ia memberikan beberapa alasan mengapa ia mengidolakan tokoh, yaitu 3 alasan. Alasan yang diberikan didasarkan atas penilaian siswa terhadap sifat atau kepribadian dan penampilan fisik tokoh idola. (3) Rian Abdul Tanib Tokoh idola : Soeharto
Alasan
mengidolakannya baik, rajin dan berani. Pada aspek memberikan alasan mengidolakan tokoh, Rian Abdul Tanib mendapatkan nilai 80 dan termasuk dalam kategori
baik. Ia mendapatkan nilai 80 karena ia
memberikan beberapa alasan mengapa ia mengidolakan tokoh, yaitu 3 alasan. Alasan yang diberikan didasarkan atas penilaian siswa terhadap sifat atau kepribadian tokoh idola. (4) Nurlaila M. Anis Tokoh idola : Nikita Purnama Willy
Alasan
mengidolakan dia yaitu cantik dan banyak diidami banyak orang. Pada aspek memberikan alasan mengidolakan tokoh, Nurlaila M. Anis mendapatkan nilai 70 dan termasuk dalam kategori cukup. Ia mendapatkan nilai 70 karena ia hanya memberikan sebagian alasan mengapa ia mengidolakan tokoh, yaitu 2 alasan. Alasan yang diberikan didasarkan atas penilaian siswa terhadap penampilan fisik dan diidami oleh banyak orang. (5) Rifki Kurnia Sudarmanto
Tokoh idola : Budi Suprianto
Alasan
mengidolakannya yaitu saya ingin bercita-cita menjadi pemain bulu tangkis. Pada aspek memberikan alasan mengidolakan tokoh, Rifki Kurnia Sudarmanto mendapat nilai 60 dan termasuk dalam kategori kurang. Ia mendapatkan nilai 60 karena ia kurang memberikan alasan mengapa ia mengidolakan tokoh, yaitu hanya 1 alasan. Alasan yang diberikan didasarkan atas penilaian siswa terhadap keahlian yang dimiliki tokoh idola yang membuat siswa yang bersangkutan bercita-cita ingin menjadi seperti tokoh idolanya yaitu seorang pemain bulu tangkis. Secara keseluruhan hasil analisis data pada aspek memberikan alasan mengidolakan tokoh adalah sebagai berikut : Tabel 6 Kemampuan siswa menceritakan tokoh idola berdasarkan aspek memberikan alasan mengidolakan tokoh No. Nama siswa Skor % Kategori 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
Agus Yunus Aldi Alfian Suleman Alfian Ramdhan Gani Dulialo Fadhel Ramadhan Hidayat Faisal Tuta Farid R. Karim Moh. Nasution Katili Moh. Rafli Ntoma Moh. Reza Ismail Nanue Ramdan Nusi Rian Abdul Tanib Rifki Kurnia Sudarmanto Tri Mulyadi Suleman Anggi Anggriani Nurdin Dinda Kune Findi Saidi Fitri Nihali Nurain Kurune Nurlaila M. Anis Olin Husain Rita Yunus Sandra Wati Dumu Titin Ibrahim Tri Utami Suleman Zein Fitriyani Lamusu Jumlah
12 12 12 10 15 10 12 14 14 12 17 12 17 19 12 14 17 19 14 12 14 10 19 14 12 345 : 25
60 60 60 50 75 50 60 70 70 60 85 60 85 95 60 70 85 95 70 60 70 50 95 70 60 1725 : 25
Kurang Kurang Kurang Kurang Sekali Cukup Kurang Sekali Kurang Cukup Cukup Kurang Baik Kurang Baik Sangat Baik Kurang Cukup Baik Sangat Baik Cukup Kurang Cukup Kurang Sekali Sangat Baik Cukup Kurang
Rata-rata
13,8
69
Kurang
Untuk mencari tingkat kemampuan siswa pada tabel 6 di atas, dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Tingkat kemampuan =
Jumlah skor benar x 100 % Jumlah skor ideal
Tabel 7 Hasil total perolehan siswa dalam menceritakan tokoh idola berdasarkan aspek memberikan alasan mengidolakan tokoh idola Kualifikasi Jumlah Siswa % Ket Sangat Baik Baik Cukup Kurang Kurang Sekali Jumlah
3 3 7 9 3 25
18 – 20 16 – 17 13 – 15 11 – 12 0 – 10
12% 12% 28% 36% 12% 100 %
Untuk menghitung hasil total perolehan nilai siswa pada tabel 7 di atas, menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut :
Hasil total =
Jumlah siswa yang dapat kualifikasi x 100 % Jumlah seluruh siswa
Berdasarkan tabel di atas, dari 25 siswa kelas VII-5 SMP Negeri 13 Gorontalo, 3 orang siswa termasuk dalam kategori sangat baik (12%), 3 orang siswa termasuk dalam kategori baik (12%), 7 orang siswa termasuk dalam kategori cukup (28%), 9 orang termasuk dalam kategori kurang (36%) dan 3 orang termasuk dalam kategori kurang sekali (12%). Secara keseluruhan nilai siswa adalah 69 dan termasuk dalam kategori kurang. Jadi, kemampuan siswa kelas VII-5 SMP Negeri 13 Gorontalo dalam memberikan alasan mengidolakan tokoh tergolong pada kategori kurang dan belum memenuhi kriteria ketuntasan yaitu 70. Jadi, kemampuan siswa pada aspek memberikan alasan mengidolakan tokoh termasuk dalam kategori kurang.
4.5 Kemampuan Siswa Menceritakan Tokoh Idola dengan Menggunakan Pilihan Kata yang Sesuai. Pada aspek menceritakan tokoh idola dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai, penulis memberikan skor 20. Pada aspek ini, penulis menilai penggunaan pilihan kata oleh siswa pada saat menceritakan tokoh idola, apakah bermakna tepat dan selaras (cocok penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan tentang tokoh idola. Pada aspek ini, penulis menilai apakah siswa menggunakan pilihan kata yang tepat dan sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia serta sesuai dengan kalimat yang digunakan. Untuk mendapatkan skor 20, siswa harus menggunakan pilihan kata yang sesuai (tidak salah dalam menggunakan pilihan kata) dan minimal terdapat 3 kesalahan saja dalam penggunaan pilihan kata untuk termasuk dalam kategori cukup dan memenuhi nilai kriteria ketuntasan yaitu 70, jika terdapat lebih dari 3 kesalahan maka siswa akan termasuk dalam kategori kurang bahkan kurang sekali dan tidak tuntas dalam aspek ini. Berikut ini dipaparkan beberapa contoh hasil belajar siswa pada aspek menceritakan tokoh idola dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai. (1) Ramdan Nusi Asalamualaikum, Wr.Wb. Saya akan menceritakan tokoh idola saya yang bernama Jusuf Habibie. Jusuf Habibie lahir di Pare-Pare Sulawesi Selatan pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak ke empat dari delapan bersaudara. Pasangan Hj.Abdul Jalil Habibie dan A. Tuti Marini Sumoryodo. Habibie yang menikahi dengan Hasri Aiunun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai 2 orang putra yaitu Ilham Akbar dan Maria Kemai. Keunggulan, Habibie 20 tahun menjabat menteri negara distrik, kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN industri strategis, dipilih MPR menjadi wakil presiden Republik Indonesia dan disumpah oleh ketua Mahkamah Agung menjadi
Presiden RI menggantikan Soeharto. Alasan saya memilih dia, baik. Sampai di sini dulu tokoh idola saya, Wasalamualaikum, Wr.Wb. Pada aspek menceritakan tokoh idola dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai, Ramdan Nusi mendapatkan nilai 95 dan termasuk dalam kategori baik sekali. Ia mendapatkan nilai 95 karena pada saat menceritakan tokoh idola,
tidak terdapat
kesalahan pada penggunaan pilihan kata (sudah sesuai). (2) Olin Husain Asalamualaikum, Wr.Wb. Saya akan menceritakan tokoh idola saya yaitu Melan Sukanta. Nama panggilan Rara. Tempat tanggal lahir Belanda 6 Januari 1986. Nama orang tua Ruli Sukanta dan Yuli Subrata. Keunggulannya yaitu jago dalam bernyanyi. Alasannya, orangnya baik. Terima kasih. Pada aspek menceritakan tokoh idola dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai, Olin Husain mendapatkan nilai 95 dan termasuk dalam kategori baik sekali. Ia mendapatkan nilai 95 karena pada saat menceritakan tokoh idola,
tidak terdapat
kesalahan pada penggunaan pilihan kata (sudah sesuai).
(3) Fadhel Ramadhan Hidayat Asalamualaikum, Wr.Wb. saya akan mengidolakan Jenderal TNI Susilo Bambang Yudhoyono, lahir, Pacitan Jawa Timur 9 september 1949. Agama Islam, jabatan Presiden Republik Indonesia ke-6. Isteri, Rusdiana Herawati, puteri ke-3 alm Jenderal Purn.Sarwo Edhi Wibowo, anak Agus Harimurti Yudhoyono dan Edi Baskoro Yudhoyono. Ayah letnan satu, ibu Siti Habiba. Pangdam dua Sriwijaya 1996 sekaligus ketua bakostanata, ketua fraksi ABRI MPR sidang istimewa MPR 1908, kepala staf toritorial,
Mengkopolkam pemerintah .Alasan, pintar, ganteng, jujur. Demikian tokoh idola saya Wabillahi Taufik Walhidayah Wassalamu Laikum wr.wb. Pada aspek menggunakan pilihan kata yang sesuai, Fadhel Ramadhan Hidayat mendapatkan nilai 90 dan termasuk dalam kategori baik sekali. Ia mendapatkan nilai 90 karena saat menceritakan tokoh idolanya terdapat 1 kesalahan yaitu pada kalimat ”saya akan mengidolakan”, kesalahannya adalah kesalahan penggunaan kalimat, seharusnya ia menggunakan kalimat ”saya akan menceritakan tokoh idola saya”, pada kalimat yang digunakannya bermakna seolah ia baru akan mengidolakaan Jenderal TNI Susilo Bambang Yudhoyono, seharusnya ia menggunakan kalimat ”saya akan menceritakan tokoh idola saya” yang bermakna bahwa ia akan menceritakan seorang tokoh yang ia idolakan yaitu Jenderal TNI Susilo Bambang Yudhoyono.
(4) Nurlaila M. Anis Asalamualaikum, Wr.Wb. Saya akan menceritakan tokoh idola saya yaitu Nikita Purnama Willy. Tempat tanggal lahir, Jakarta 29 Juni 1994. Agama Islam. Alamat, jalan Jaki Waringin Jakarta Timur. Orang tua Herni Willy, Yora Febrine. Hobi shopping, bernyanyi, baca buku, koleksi parfum. Keunggulannya pintar bernyanyi dan banyak mengikuti syuting. Alasan saya mengidolakan dia yaitu cantik dan banyak diidami banyak orang. Terima kasih. Pada aspek menceritakan tokoh idola dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai, Nurlaila M. Anis mendapatkan nilai 75 dan termasuk dalam kategori baik. Ia mendapatkan nilai 75 karena saat menceritakan tokoh idolanya terdapat 3 kesalahan penggunaan pilihan kata, yaitu menggunakan kata dalam Bahasa Inggris ”shopping”, menggunakan kata yang sama dalam satu kalimat ”banyak diidami banyak orang” dan
penggunaan kata yang kurang tepat ”diidami”, seharusnya ia menggunakan kata dalam Bahasa Indonesia yaitu ”berbelanja”, dan pada kalimat ”banyak diidami banyak orang”, seharusnya ia hanya menggunakan 1 kata ”banyak” kemudian kata ”diidami” diganti dengan kata ”dikagumi” dan ditambah dengan kata ”oleh”, dan kalimatnya akan menjadi seperti ini ” Alasan saya mengidolakan dia yaitu cantik dan dikagumi oleh banyak orang”. dengan menggunakan kalimat ini, maka makna kalimatnya akan lebih jelas yaitu ia mengagumi Nikita Willy karena Nikita memiliki wajah yang cantik dan dikagumi (disenangi) oleh banyak orang.
(5) Agus Yunus Asalamualaikum.Wr.Wb. Saya akan menceritakan tokoh idola saya yaitu Cristiano Ronaldo. Nama lengkap Cristiano Ronaldo Dos Santos Afeiro lebih dikenal dengan nama Cristian Ronaldo lahir pada tanggal 5 Februari 1985 di Santo Antonio Portugal. Cristian Ronaldo merupakan pemain bintang dunia yang pada saat ini bermain untuk klub Real Madrid Fc. Ronaldo bermain pada posisi sayap atau penyerang dan merupakan kapten team Nasional Portugal. Keunggulannya, sejak tahun 2006 Ronaldo mulai menjadi perhatian dunia di mana dia berhasil mencetak 20 gol pada tahun itu dan berhasil membawa Manchester United untuk menang pada Liga Inggris. Alasan saya mengidolakannya, ia pintar membawa bola. Demikian tokoh idola saya. Wabillahi Taufik Walhidayah WassalamuaLaikum wr.wb. Pada aspek menceritakan tokoh idola, Agus Yunus mendapatkan nilai 75 dan termasuk dalam kategori cukup. Ia mendapatkan nilai 75 karena saat menceritakan tokoh idola terdapat beberapa kesalahan penggunaan pilihan kata yaitu pada kata ” di mana dan membawa”. Pada kata ”dimana” seharusnya ia menggunakan kata ”karena”, dan kalimatnya akan menjadi ”keunggulannya, sejak tahun 2006 Ronaldo mulai menjadi
perhatian dunia karena dia berhasil mencetak 20 gol pada tahun itu”. Dan pada kata ”membawa” dapat diganti dengan kata ”membuat” dan dihilangkan kata ”untuk”, dan kalimatnya menjadi ”berhasil membuat Manchester United menang pada Liga Inggris”. Demikian halnya dengan kata ”membawa” pada kalimat berikutnya, dapat diganti dengan kata ”menggiring”, dan kalimatnya menjadi ”alasan saya mengidolakannya, ia pintar menggiring bola”. Kata ”membawa bola” dalam olahraga sepak bola yang dimaksud oleh Agus Yunus berarti menggiring bola untuk ditendang ke gawang lawan hingga menjadi gol, tetapi dalam Kaidah Bahasa Indonesia, penggunaan kata ”membawa” bermakna seseorang membawa sesuatu yang dipegang atau dijinjing oleh salah satu anggota tubuh yaitu tangan. Jadi, penggunaan kata ”membawa bola” oleh Agus Yunus belum tepat penggunaannya. Secara keseluruhan hasil analisis data pada aspek menggunakan pilihan kata yang sesuai adalah sebagai berikut : Tabel 8 Kemampuan siswa menceritakan tokoh idola berdasarkan aspek pilihan kata yang sesuai No. Nama siswa Skor % Kategori 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Agus Yunus Aldi Alfian Suleman Alfian Ramdhan Gani Dulialo Fadhel Ramadhan Hidayat Faisal Tuta Farid R. Karim Moh. Nasution Katili Moh. Rafli Ntoma Moh. Reza Ismail Nanue Ramdan Nusi Rian Abdul Tanib Rifki Kurnia Sudarmanto Tri Mulyadi Suleman Anggi Anggriani Nurdin Dinda Kune Findi Saidi Fitri Nihali Nurain Kurune Nurlaila M. Anis Olin Husain
15 18 19 18 17 19 16 19 18 19 19 18 18 12 19 19 19 18 15 19
75 90 95 90 85 95 80 95 90 95 95 90 90 60 95 95 95 90 75 95
Cukup Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Kurang Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Cukup Sangat Baik
21. 22. 23. 24. 25.
Rita Yunus Sandra Wati Dumu Titin Ibrahim Tri Utami Suleman Zein Fitriyani Lamusu Jumlah Rata-rata
19 16 19 19 19 446 : 25 17,84
95 80 95 95 95 2230 : 25 89,2
Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik
Untuk mencari tingkat kemampuan siswa pada tabel 8 di atas, dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Tingkat kemampuan =
Jumlah skor benar x 100 % Jumlah skor ideal
Tabel 9 Hasil total perolehan siswa dalam menceritakan tokoh idola berdasarkan aspek menggunakan pilihan kata yang sesuai Kualifikasi Jumlah Siswa % Ket Sangat Baik Baik Cukup Kurang Kurang Sekali Jumlah
19 3 2 1 0 25
76% 12% 8% 4% 0% 100 %
18 - 20 16 - 17 13 - 15 11 – 12 0 – 10
Untuk menghitung hasil total perolehan nilai siswa pada tabel 9 di atas, menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut :
Hasil total =
Jumlah siswa yang dapat kualifikasi x 100 % Jumlah seluruh siswa
Berdasarkan tabel di atas, dari 25 siswa kelas VII-5 SMP Negeri 13 Gorontalo, 19 orang siswa termasuk dalam kategori sangat baik (76%), 3 orang siswa berada pada kategori baik (12%), 2 orang siswa berada pada kategori cukup (8%), 1 orang termasuk dalam kategori kurang (4%) dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori kurang sekali. Secara keseluruhan nilai siswa adalah 89,2 dan berada pada kategori baik. Jadi, kemampuan siswa kelas VII-5 SMP Negeri 13 Gorontalo dalam menceritakan tokoh idola dengan
o.
. . . . . . . . . 0. 1. 2. 3. 4.
menggunakan pilihan kata yang sesuai tergolong pada kategori baik, dan siswa sudah mampu pada aspek menggunakan pilihan kata yang sesuai. 4.6 Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data, peneliti mengklasifikasikan, mengurutkan serta medeskripsikan hasil total kemampuan siswa dari semua aspek yang dinilai, yaitu dari aspek identitas tokoh idola, keunggulan tokoh idola, alasan mengidolakan tokoh serta penggunaan pilihan kata yang tepat dalam menceritakan tokoh idola. Hasil total penilaian kemampuan siswa menceritakan tokoh idola dengan mengemukakan identitas dan keunggulan tokoh serta alasan mengidolakannya dengan pilihan kata yang sesuai adalah sebagai berikut :
Tabel 10 Kemampuan siswa menceritakan tokoh idola dengan mengemukakan identitas dan keunggulan tokoh serta alasan mengidolakannya dengan pilihan kata yang sesuai Indikator Penilaian Nama Siswa Total Rata-rata Kategori
Agus Yunus Aldi Alfian Suleman Alfian Ramdhan G. Dulialo Fadhel Ramadhan Hidayat Faisal Tuta Farid R. Karim Moh. Nasution Katili Moh. Rafli Ntoma Moh. Reza Ismail Nanue Ramdan Nusi Rian Abdul Tanib Rifki Kurnia Sudarmanto Tri Mulyadi Suleman Anggi Anggriani Nurdin
Identitas 80 77,5 87,5 92,5 80 80 92,5 80 80 90 87,5 90 65 90
Keunggulan 70 95 90 90 85 60 70 70 60 95 80 60 90 70
Alasan 60 60 60 50 75 50 60 70 70 60 85 60 85 95
Diksi 75 90 95 90 85 95 80 95 90 95 95 90 90 60
285 322,5 332,5 322,5 325 285 302,5 315 300 340 347,5 300 330 315
72,25 80,62 83,12 80,62 81,25 71,25 75,62 78,75 75 85 86,87 75 82,5 78,75
Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Baik Cukup Baik Cukup
5. 6. 7. 8. 9. 0. 1. 2. 3. 4. 5.
Dinda Kune Findi Saidi Fitri Nihali Nurain Kurune Nurlaila M. Anis Olin Husain Rita Yunus Sandra Wati Dumu Titin Ibrahim Tri Utami Suleman Zein Fitriyani Lamusu Jumlah Persentasi
80 80 87,5 87,5 90 80 80 80 80 87,5 77,5 2082,5 83,3
60 80 80 80 70 60 60 50 60 60 60 1805 72,2
60 70 85 95 70 60 70 50 95 70 60 1725 69
95 95 95 90 75 95 95 80 95 95 95 2230 89,2
295 325 347,5 352,5 305 295 305 260 330 312,5 292,5 7842,5 313,7
73,75 81,25 86,87 88,12 76,25 73,75 76,25 65 82,5 78,12 73,12 1973,46 78,93
Cukup Baik Baik Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Cukup
Berdasarkan hasil total nilai yang diperoleh siswa dalam satu kompetensi dasar yaitu menceritakan tokoh idola dengan mengemukakan identitas dan keunggulan tokoh serta alasan mengidolakannya dengan pilihan kata yang sesuai, maka dapat diketahui bahwa secara keseluruhan (rata-rata) nilai yang diperoleh siswa ádalah 78,93 dan termasuk dalam kategori cukup. Adapun total jumlah siswa yang mendapat kategori kurang sekali, kurang, cukup, baik dan baik sekali dalam menceritakan tokoh idola dengan mengemukakan identitas dan keunggulan tokoh serta alasan mengidolakannya dengan pilihan kata yang sesuai ádalah sebagai berikut: Tabel 11 Hasil total perolehan siswa dalam menceritakan tokoh idola idola dengan mengemukakan identitas dan keunggulan tokoh serta alasan mengidolakannya dengan pilihan kata yang sesuai No. Kualifikasi Jumlah Siswa % 1. 2. 3. 4. 5.
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Kurang Sekali Jumlah
0 11 14 0 0 25
0% 44% 56% 0% 0% 100 %
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 25 siswa kelas VII-5 SMP Negeri 13 Gorontalo, tidak ada siswa termasuk dalam kategori sangat baik (0%), 11 orang siswa temasuk dalam kategori baik (44%), 14 orang siswa termasuk dalam kategori cukup
(56%), dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori kurang dan kurang sekali. Dari hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa termasuk dalam kategori baik dan cukup, tapi lebih banyak siswa yang termasuk dalam kategori cukup yaitu 14 orang siswa (56%), hal ini sesuai dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas VII-5 SMP Negeri 13 Gorontalo yaitu 78,93 yang juga termasuk dalam kategori cukup. Walaupun demikian, dari 25 siswa kelas VII-5, ada 1 orang yang tidak tuntas dalam pembelajaran ini karena hanya mendapat nilai 65, sedangkan kriteria ketuntasan yaitu mendapat nilai 70, Namun ia termasuk dalam kategori cukup. Jadi, kemampuan siswa kelas VII-5 dalam menceritakan tokoh idola idola dengan mengemukakan identitas dan keunggulan tokoh serta alasan mengidolakannya dengan pilihan kata yang sesuai termasuk dalam kategori cukup, dan secara keseluruhan siswa sudah mampu dalam pembelajaran ini. Hasil pencapaian siswa yang mendapat kategori baik, bahkan secara keseluruhan mendapat kategori cukup, dipengaruhi oleh kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam data hasil belajar siswa yang hal ini juga turut mempengaruhi keberhasilan maupun ketidakberhasilan suatu proses pembelajaran. Adapun kesalahan-kesalahan yang penulis temukan pada hasil belajar siswa adalah sebagai berikut : 1. Kesalahan yang ditemukan pada aspek mengemukakan identitas tokoh idola antara lain, (a) hanya mengemukakan sebagian identitas tokoh idola, (b) kurang mengemukakan identitas tokoh, (c) tidak berurutnya identitas tokoh idola yang disebutkan dan (d) menyebutkan aspek yang terdapat dalam identitas tokoh tapi tidak menyebutkan bagian dari aspek tersebut, seperti menyebutkan nama ayah dari tokoh idola tapi tidak menyebutkan nama ibunya, begitupun sebaliknya. 2. Kesalahan yang ditemukan pada aspek mengemukakan keunggulan tokoh idola lain, (a) hanya mengemukakan sebagian keunggulan tokoh idola,
antara
(b) kurang
mengemukakan keunggulan tokoh idola, (c) tidak mengemukakan keunggulan tokoh idola dan (d) tidak sesuainya keunggulan tokoh idola yang disebutkan. 3. Kesalahan yang ditemukan pada aspek memberikan alasan mengidolakan tokoh idola antara lain, (a) hanya memberikan sebagian alasan tokoh idola, (b) kurang memberikan alasan mengidolakan tokoh idola, (c) tidak memberikan alasan mengidolakan tokoh idola dan (d) tidak sesuainya alasan yang diberikan mengapa mengidolakan tokoh tersebut. 4. Kesalahan yang ditemukan pada aspek menggunakan pilihan kata yang tepat antara lain, (a) terdapat beberapa kesalahan dalam penggunaan pilihan kata, (b) siswa menggunakan kata dari Bahasa Inggris, (c) siswa menggunakan kata yang tidak baku, siswa menggunakan kata yang kurang tepat dalam kalimat, (d) siswa kata yang sama dalam kalimat (e) siswa menggunakan kalimat siswa menggunakan kalimat yang kurang sesuai dengan
menggunakan
(d) 2
yang tidak lengkap dan (f)
kalimat yang lain.
Selain kesalahan-kesalahan yang ditemukan dalam data hasil belajar siswa, berdasarkan pengamatan langsung saat guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 13 Gorontalo memberikan materi, terdapat juga hambatan yang turut mempengaruhi keberhasilan suatu proses pembelajaran, khususnya pembelajaran menceritakan tentang tokoh idola. Adapun hambatan-hambatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya minat siswa dalam keterampilan berbicara dibandingkan dengan keterampilan berbahasa lainnya. 2. Siswa dalam melaksanakan
tugas yang diberikan guru sekedar hanya untuk
memenuhi tugas tersebut. 3. Siswa merasa takut, malu dan enggan ketika ditunjuk untuk menceritakan tokoh idolanya. 4. Siswa merasa gugup dan canggung ketika berbicara di depan kelas
5. Masih kentalnya dialek bahasa daerah pada setiap kegiatan berbicara pada siswa. 6. Kurangnya latihan dalam menceritakan tokoh idola.