BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1 Profil TRANS TV Trans TV atau televisi transformasi indonesia adalah stasiun televisi swasta indonesia memulai secara terestrial area di jakarta, yang dimiliki oleh konglomerat Chairul Tanjung. Dengan moto “Milik Kita Bersama” konsep tayangan stasiun ini tidak banyak berbeda dengan stasiun televisi lainnya. Trans TV adalah anak perusahaan PT. Trans Corporation. Kantor pusat stasiun ini berada di gedung Trans TV, jalan Kapten Pierre Tendean, jakarta selatan. Dengan Direktur Utama Trans TV saat ini adalah Wishnutama. Trans TV memperoleh izin siaran didirikan pada tanggal 1 Agustus 1998 dan mulai resmi disiarkan pada 10 November 2001 meski belum terhitung sebagai siaran percobaan, Trans TV sudah membangun Relai TV nya di jakarta dan bandung. Percobaan dimulai dari seorang presenter yang menyapa pemirsa pukul 19.00 WIB malam. Trans TV kemudian pertama mengudara mulai di luncurkan dan diresmikan Presiden Gus Dur sejak 15 Desember 2001 sejak sekitar pukul 19.00 WIB malam, Trans TV mulai siaran resmi
1
2
4.1.2 Visi dan Misi Trans TV a. Visi Trans TV menjadi televisi terbaik di indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholder, menyampaikan program-program berkualitas, berprilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja, dan memberikan kontribusi
dalam
meningkatkan
kesejahteraan
serta
kecerdasan
masyarakat. b. Misi Trans TV wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilainilai demokrasi. 4.1.3 Organisasi Trans TV Management Profile Nama Perusahaan
: PT. Trans Corporation
Alamat
: Jl. Kapten Piere Tendean, Kav 12-14A, Jakarta 12790
Telepon
: 021-7944240, 021-7990572, 021-3860276
Fax
: 021-7992600
3
Website
: www.transtv.co.id
Slogan
: Milik kita bersama
4.1.4 Logo Trans TV
Logo Trans TV berbentuk berlian, yang menandakan keindahan dan keabadian. Kilauannya merefleksikan kehidupan dan adat istiadat dari berbagai pelosok daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan serta budaya masyarakat Indonesia. Huruf dari jenis serif, yang mencerminkan karakter abadi, klasik, namun akrab dan mudah dikenali. 4.1.5 Manajemen Trans TV PT. Televisi Transformasi Indonesia ( Trans TV ) merupakan perusahaan yang dimiliki PT. Para Inti Investindo yang merupakan kelompok usaha dibawah bendera Para Group. Trans TV memperoleh kelayakan izin siaran nasional dari pemerintah pada bbulan oktober 1998 setelah lulus ujian kelayakan yang dilakukan tim antar departemen.
4
Jajaran Direksi Trans TV terdiri dari: President Commisioner
: Chairul Tanjung
Presiden Director
: Wishnutama
Finance & Human Resource Director
: Warnedy
Sales & Marketing Director
: Atiek Nur wahyuni S.
4.1.6 Struktur Organisasi Trans TV DEWAN KOMISARIS Komisaris Utama Chairul Tanjung Komisaris Chairul Tanjung Ishadi SK
DEWAN DIREKSI
Direktur Utama : Wishnutama Direktur Sales & Marketing : Atiek Nur Wahyuni Direktur Finance & Human Capital : Warnedy Kepala Divisi Technical & Facilities Services : Azuan Syahril
5
Kepala Divisi Programming : Achmad Ferizqo Irawan Kepala Divisi News : Gatot Triyanto Kepala Divisi Finance : Hannibal K. Pertama Kepala Divisi Corporate Services : Latief Harnoko
4.1.7 Tayangan Sketsa Sketsa adalah salah satu tayangan drama komedi di Trans TV. Pertama kali di tayangkan pada tanggal 2 Februari 2008. Awalnya Sketsa hanya tayang satu kali dalam seminggu yaitu di hari Jum’at jam 20.00 WIB dengan durasi hanya 30 menit. Setelah itu jam tayang Sketsa pun beberapa kali mengalami perubahan. Diantaranya pindah ke jam 09.00 WIB, pada saat tayang jam 09.00 WIB. Sketsa mendapatkan rating dan share yang cukup bagus, sehingga Trans TV memberi kepercayaan untuk tayang 3 hari dalam seminggu yaitu hari senin sampai rabu dan jam tayang pun di rubah menjadi sore jam 15.30 WIB. Karena performa program yang semakin meningkat, Trans TV pun menambah jam tayang menjadi Senin-Jum’at dan durasi program menjadi 1 jam. Hingga yang terbaru dalam rangka menyambut bulan ramadhan, sketsa menjadi tayang dua kali sehari dan setiap hari dari Senin-Minggu. Dari awal Sketsa merupakan kumpulan komedi pendek yang hanya dengan durasi yang kurang dari 2 menit bisa langsung
6
membuat orang tertawa, dan untuk inovasi kedepannya Sketsa akan membuat cerita-cerita lainnya yang lebih ekstirm yang dapat menarik penonton. 4.1.8 Data Program Sketsa
4.2
1.
Nama Acara
: Sketsa
2.
Format Acara
: Drama Komedi
3.
Target Pemirsa
: male, female, adult
4.
Durasi
: 60 menit
5.
Sistem Produksi
: Single cam
Hasil Penelitian Dalam bab ini penulis akan memaparkan hasil penelitian mengenai peran
produser dalam proses produksi program drama komedi Sketsa di Trans TV. Data-data tersebut penulis dapatkan melalui wawancara mendalam (indepth interview) dengan narasumber Yudho Indrowiyono selaku Produser program Sketsa, Emilka selaku Eksekutif Produser Drama dan Muhammad Aminullah selaku Asisten Produser program Sketsa. Penulis melakukam penelitian ini di Gedung Trans TV yang beralamat di Jl. Kapten Piere Tendean, Kav 12-14A, Jakarta 12790. Serta data-data pendukung dari Trans TV. 4.2.1 Peran Produser Pada Proses Pra Produksi Tugas produser adalah merencanakan sebuah program, agar program yang akan di buat menjadi sebuah program yang berkualitas, dengan demikian pada
7
proses perencanaan awal seorang produser di tuntut untuk memiliki dan mengembangkan ide dengan baik. Seperti di jelaskan oleh Yudho Indrowiyono selaku Produser Sketsa1 “Seorang Produser harus bisa menentukan ide atau konsep apa yang diinginkan untuk diangkat menjadi cerita yang menarik. Pada program Sketsa jika saya mendapatkan sebuah ide atau konsep selanjutnya bersama tim melakukan brainstorming untuk mengembangkan ide sehingga ide tersebut layak untuk kita syutingkan” Menurut Emilka selaku Eksekutif Produser Drama 2 “Produser sebagai pimpinan produksi harus bisa membuat grand design dari sebuah program dan kemudian menuangkannya dalam rapat produksi / brainstorming bersama timnya untuk memutuskan layak tidaknya untuk di produksi” Dalam pengembangan ide, tentu saja bisa di dapat dari banyak sumber untuk di gunakan sebagai referensi oleh seorang Produser, biasanya produser mendapatkan ide-ide cerita untuk Sketsa dari kehidupan sehari-hari. Sebagaimana di jelaskan oleh Yudho Indrowiyono selaku Produser Sketsa3 “mudah sebenarnya dalam mendapatkan referensi untuk ide cerita sketsa biasanya dari kehidupan sehari-hari aja.” 1
Wawancara dengan Produser Sketsa Yudho Indrowiyono, Selasa 17/07/2012 Wawancara dengan Eksekutif Produser Drama Emilka, jum’at 20/07/2012 3 Wawancara dengan Produser Sketsa Yudho Indrowiyono, Selasa 17/07/2012 2
8
Setelah Produser mendapat ide sebuah cerita, biasanya Produser langsung berkoordinasi dengan para penulis dan tim kreatifnya untuk membahas ide yang dia dapatkan. Produser melakukan brainstorming bersama penulis dan tim kreatif untuk mencari alur cerita yang baik serta di pikir bisa di eksekusi di proses produksi. Seperti di jelaskan Yudho Indrowiyono selaku Produser Sketsa4 “kalo udah dapet ide, langsung diomongin sama tim kreatif dan penulis, jadi mereka bisa mencari dan menentukan alur yang bagus buat ide yang saya berikan. Lalu mereka membuat beberapa cerita dari ide yang saya berikan, lalu saya yang menentukan cerita apa saja yang akan kita produksi nantinya” Pada akhirnya sebuah ide atau konsep dapat menentukan baik tidaknya sebuah program dan membedakan Sketsa dengan drama komedi lainnya dan menjadikan Sketsa sebagai program yang menghibur bagi masyarakat. Pada dasarnya seorang Produser adalah penanggung jawab dari keseluruhan proses produksi program televisi, berawal dari perencanaan, pembentukan, pengeksekusian sebuah ide, materi yang berupa bahan mentah diolah bersama tim menjadi sebuah materi siaran yang layak untuk disiarkan. Kemudian di dalam technical meeting dituangkan dalam sebuah script. Sebagaimana di jelaskan Yudho Indrowiyono selaku Produser Sketsa5
4 5
Wawancara dengan Produser Sketsa Yudho Indrowiyono, Selasa 17/07/2012 Wawancara dengan Produser Sketsa Yudho Indrowiyono, Selasa 17/07/2012
9
“Produser itu yang bertanggung jawab semuanya, apalagi bertanggung jawab terhadap programnya. Jadi program itu ya as your baby lah. Jadi produser itu bertanggung jawab dari pra produksi – produksi – pasca produksi, budgeting, rating dan share, terus permasalahan baik di lapangan maupun non lapangan itu adalah tanggung jawab seorang produser. Jadi semuanya dari a-z itu produser sebagai decision. Jadi orang yang pertama kali bertanggung jawab terhadap program, itu lah produser. ” Menurut M. Aminullah selaku Asisten Produser Sketsa6 “sebenarnya produser itu, orang yang memimpin suatu produksi untuk membuat suatu program. Dari proses pra produksi, produksi sampai pasca produksi hingga on air itu ada di bawah suervisi dari produser. Mau di bawa kemana programnya, mau di buat seperti apa itu produser yang menentukan.” Dengan demikian proses pra produksi lebih mengarah pada proses awal perencanaan dan pembentukan serta pengembangan ide, menjadi sebuah konsep yang nantinya konsep tersebut siap untuk diproduksi, karena pada dasarnya program Sketsa adalah program komedi. Maka pemahaman Produser tentang programnya pun sangat di perlukan agar tidak salah dalam menentukan ide cerita. Menurut Yudho Indrowiyono selaku Produser Sketsa 7 “yang pasti program komedi itu buat saya sendiri berarti membuat orang tertawa, fun, membuat orang senang dan menghibur” 6 7
Wawancara dengan Asisten Produser Sketsa M. Aminullah, Rabu 18/07/2012 Wawancara dengan Produser Sketsa Yudho Indrowiyono, Selasa 17/07/2012
10
Dalam proses pra produksi, yang perlu di perhatikan adalah adanya dukungan keuangan yang memungkinkan untuk suatu produksi. Untuk itu produser dibantu oleh Manajer Unit Produksi bersama-sama menyusun budget yang kira-kira akan di perlukan dalam proses produksi Sebagaimana di jelaskan Yudho Indrowiyono selaku Produser Sketsa8 “Sebelum memulai produksi, produser bersama manajer unit produksi membuat budget yang di dalamnya berisi semua kebutuhan syuting. Mulai dari budget artis, budget lokasi, budget konsumsi, budget transportasi hingga budget penyewaan alat.” Setelah budget produksi sudah ada dan cerita sudah ditentukan. Tahap akhir dari sebuah pra produksi program Sketsa adalah technical meeting dimana dalam technical meeting ini membahas secara rinci semua hal yang akan dilakukan di tahap produksi. Mulai dari persiapan wardrobe, make up, tim artistik, hingga penyutradaraan dibahas secara mendetail. Sebagaimana dijelaskan Yudho Indrowiyono selaku Produser Sketsa9 “technical meeting adalah jantungnya pra produksi, karena semua hal yang di inginkan di proses produksi di bahas secara mendetail di dalam technical meeting ini. Mulai dari jenis shotnya mau seperti apa, bajunya mau kaya gimana, dan properti yang digunakan apa saja nantinya.”
8 9
Wawancara dengan Produser Sketsa Yudho Indrowiyono, Selasa 17/07/2012 Wawancara dengan Produser Sketsa Yudho Indrowiyono, Selasa 17/07/2012
11
Jadi pada intinya proses pra produksi selain pengembangan ide menjadi suatu konsep program, tugas dari seorang produser pada tahap pra produksi adalah sebagai penanggung jawab program Sketsa kepada departemen drama dan memutuskan cerita apa saja yang layak di produksi Sebagaimana di jelaskan Yudho Indrowiyono selaku Produser Sketsa10 “dalam proses pra produksi ada beberapa tahap yakni: a.
Membuat budgeting
b.
Mengumpulkan crew yang akan terlibat
c.
Menentukan konsep yang di inginkan
d.
Brainstorming ide bersama penulis dan tim kreatif
e.
Technical Meeting yang di hadiri semua tim produksi, membahas cerita satu per satu
f.
Berkoordinasi dengan tim penyutradaraan dalam membuat rundown “
4.2.2 Peran Produsser Pada Proses Produksi Setelah proses perencanaan siap, maka masuklah kedalam proses selanjutnya yaitu proses produksi. Dalam proses ini Produser memiliki fungsi lebih dari tahapan sebelumnya, dengan kata lain posisi dari Produser sendiri menjadi amat penting Sebagaimana dijelaskan Yudho Indrowiyono selaku Produser Sketsa11
10 11
Wawancara dengan Produser Sketsa Yudho Indrowiyono, Selasa 17/07/2012 Wawancara dengan Produser Sketsa Yudho Indrowiyono, Selasa 17/07/2012
12
“Peran Produser dalam proses produksi sangat penting, karena Produser adalah pimpinan program dan semua keputusan harus di ambil oleh Produser. Serta yang melakukan controling dan pengawasan produksi itu adalah produser. ” Sedangkan menurut Emilka selaku Eksekutif Produser Drama 12 “sangat penting keberadaan seorang produser dalam suatu proses produksi, anggapannya jika tidak ada produser, maka tidak akan ada produksi” Adapun proses pelaksanaan produksi program Sketsa di Trans TV ini menggunakan sistem siaran taping baik di dalam ruangan maupun diluar ruangan dengan lokasi yang sudah di tetapkan pada saat survey lokasi. Demi terlaksananya proses ini, Produser di tuntut untuk mampu berkoordinasi dengan baik dengan seluruh tim produksi yang ada. Seperti pada tahap sebelumnya, dalam tahap ini produser pun tetap di bantu oleh asistennya dalam menyiapkan materi produksi. Setelah berkoordinasi dengan asisten produser, maka tibalah pada proses pengeksekusian program atau proses syuting berlangsung. Seorang Produser kembali tidak bertugas sendiri, selain di bantu oleh asistennya produser juga di bekerjasama dengan seorang sutradara dan tim penyutradaraannya. Namun dalam proses produksi program Sketsa, Produser tidak selalu hadir di lapangan untuk mengawasi jalannya proses produksi. Hal ini di karenakan program Sketsa memiliki 4 tim produksi yang berjalan secara serempak. Untuk itu Produser harus berkoordinasi dengan baik kepada seluruh tim agar apa yang diinginkan pada pra produksi bisa terlaksana dengan baik. 12
Wawancara dengan Eksekutif Produser Drama Emilka, jum’at 20/07/2012
13
Sebagaimana dijelaskan Yudho Indrowiyono selaku Produser Sketsa13 “Dalam produksi program sketsa, produser tidak turun langsung kelapangan karena sketsa mempunyai 4 tim produksi yang berjalan serempak pada waktu yang bersamaan, sehingga untuk proses produksi produser berkoordinasi dengan asisten produser, sutradara, asisten sutradara, unit lokasi bahkan langsung kepada para pemainnya agar proses produksi berjalan lancar. Produser langsung mengecek jalannya produksi ke bagian masing-masing biasanya melalui telepon. Dan jika ada problem bagian-bagian tersebut pun dapat langsung berkoordinasi juga dengan produser via telepon. Jadi pada saat proses produksi sedang berjalan di lapangan, produser di kantor menyiapkan tugas-tugas untuk syuting selanjutnya.” Hal ini di benarkan oleh Emilka selaku Eksekutif Produser Drama 14 “Dengan kondisi Sketsa saat ini ada 4 tim yang disiapkan untuk memenuhi kuota tayang, hal ini membuat Produsernya tidak bisa selalu turun ke lapangan, maka koordinasi dari produser ke timnya harus benar-benar matang agar tidak terjadi miss communication” Didalam proses produksi, tentu saja tidak selalu berjalan lancar pasti ada saja kendala atau hambatan yang terjadi selama proses produksi berlangsung, dengan demikian Produser harus benar-benar mempersiapkan dengan baik semua komponen produksinya. Sebagaimana di jelaskan M. Aminullah selaku Asisten Produser Sketsa 15 13 14
Wawancara dengan Produser Sketsa Yudho Indrowiyono, Selasa 17/07/2012 Wawancara dengan Eksekutif Produser Drama Emilka, jum’at 20/07/2012
14
“Karena proses produksi ini melibatkan banyak bagian jadi memang besar kemungkinannya ada bagian tertentu yang mengalami hambatan. Mengatasinya itu kita sudah harus mempersiapkannya keperluan syuting dari kurang lebih satu minggu sebelumnya. Jadi hambatan-hambatan yang ada bisa diminimalisir.” Jadi peran Produser dalam tahap produksi adalah melanjutkan tanggung jawab atas proses pra produksi, yaitu mengembangkan atau merealisasikan konsep atau ide-ide yang telah dipersiapkan di pra produksi kedalam sebuah program. Selain untuk perealisasian konsep, Produser juga berperan dalam melakukan koordinasi dengan semua elemen yang terkait dalam proses syuting agar proses produksi bisa menjadi lancar dan programnya menjadi program yang baik dan berkualitas. 4.2.3 Peranan Produser pada proses Pasca Produksi Program Sketsa adalah program yang tayang setiap hari dari senin-minggu mulai pukul 15.00 – 16.00 wib. Dengan durasi satu jam, Sketsa menampilkan kejadian-kejadian lucu yang singkat namun sangat menghibur serta tidak lazim dalam kehidupan sehari-hari. Peranan Produser dalam pasca produksi adalah berkoordinasi dengan asisten produser dan editor, produser menginstruksikan asisten produser untuk mengawasi editor dalam menyusun gambar hasil syutingan, kemudian mengumpulkan dan menyusun sketsa-sketsa apa saja yang akan di tayangkan.
15
Wawancara dengan Asisten Produser Sketsa M. Aminullah, Rabu 18/07/2012
15
Setelah Asisten Produser menyusun barulah Produser preview tayangan yang akan di On Air-kan. Sebagaimana dijelaskan Yudho Indrowiyono selaku Produser Sketsa16 “Tugas Produser dalam proses pasca produksi adalah : a.
Mengawasi proses editing hasil syutingan
b.
Memilih-milih cerita mana saja yang akan di tayangkan
c.
Menentukan segmentasi tayangan”
Menurut M. Aminullah selaku Asisten Produser Sketsa17 “Dalam tahap pasca produksi peran Produser yaitu mengawasi proses editing, mempreview semua materi untuk di tayangkan setelah Asisten Produksi sudah menyusun yang mau di on air kan seperti apa dan produser berhak merubah susunan sesuai target yang mau di on air kan” Pada proses pasca produksi, produser harus jeli dalam melakukan segmentasi tayangan, karena strategi inilah yang bisa membuat programnya mendapatkan hasil yang memuaskan. Karena
dengan melihat dan meneliti
segmentasi program lain, seorang Produser bisa tahu kapan dia harus memulai serta menentukan titik commersial break programnya agar tidak tabrakan dengan program lain. Sebagaimana dijelaskan oleh Yudho Indrowiyono selaku Produser Sketsa18
16
Wawancara dengan Produser Sketsa Yudho Indrowiyono, Selasa 17/07/2012 Wawancara dengan Asisten Produser Sketsa M. Aminullah, Rabu 18/07/2012 18 Wawancara dengan Produser Sketsa Yudho Indrowiyono, Selasa 17/07/2012 17
16
“strategi paling jitu di pasca produksi untuk dapat share yang tinggi yaitu dengan mempelajari segmentasi dari program saingan. Dengan mempelajari segmentasi program saingan, kita jadi bisa tahu dimenit berapa program kita bisa masuk dan di menit berapa juga kita sebaiknya masuk ke iklan” Jadi pada intinya dalam proses pasca produksi, peran Produser adalah mengawasi hasil keseluruhan dari proses pra produksi sampai produksi serta menentukan segmentasi yang bisa membuat programnya mendapat hasil yang memuaskan, di proses pasca produksi inilah dia dapat melihat hasil koordinasinya kepada semua elemen yang turut ambil bagian dalam proses produksi. 4.3 Pembahasan Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada saat melakukan wawancara di kantor PT. Trans Corporation (Trans TV), hasilnya dapat dikaitkan dengan teori komunikasi massa yang menggambarkan proses penyampaian pesan dari media massa kepada khalayak. Dapat disimpulkan bahwa didalam proses penyampaian pesan tersebut seorang produser bergerak sebagai ujung tombak atau penanggung jawab dalam menjaga kelancaran program, bukan hanya konten tayangan tapi juga membuat target rating dan share, serta bertanggung jawab atas program tersebut kepada departemen drama serta harus menjaga dan mengefektifkan biaya produksi serta pengembangan program itu sendiri.
17
Pada dasarnya dalam tahap produksi di Trans TV melalui beberapa tahapan yang harus dilakukan sebelum program itu bisa tayang. Yang pertama adalah tahapan pra produksi, tahap ini sangat penting karena merupakan proses persiapan paling awal dalam melakukan produksi. Jika dalam proses pra produksi ini tidak dilakukan secara mendetail, maka dapat dipastikan akan terjadi banyak masalah dalam proses selanjutnya, sedangkan jika proses pra produksi ini di siapkan dengan baik dan matang, bukan tidak mungkin program ini akan menjadi program yang di sukai oleh masyarakat. Tahapan pra produksi meliputi tiga bagiam, yaitu : 1. Penemuan ide Proses ini dimulai ketika Produser menemukan sebuah ide kemudian ide itu di bahas bersama tim kreatif dan para penulis untuk dapat mengembangkan ide tersebut 2. Perencanaan Tahap ini meliputi penetapan waktu kerja, kapan akan memulai syuting, penyempurnaan dari materi-materi yang sudah dibahas oleh tim kreatif, serta membuat budgeting program. Semua ini dilakukan secara teliti dan hati-hati.
18
3. Persiapan Tahap ini meliputi technical meeting yang melibatkan semua komponen produksi, menentukan cerita-cerita apa saja yang layak untuk di produksi dan membahas secara detail apa yang diinginkan Produser terhadap cerita yang akan di produksi. Serta berkoordinasi dengan sutradara. Kita ketahui bersama bahwasanya proses perencanaan adalah awal dari suatu kegiatan dalam mencapai tujuan, demikian halnya dalam masalah perencanaan kerja produksi, karena itu perencanaan kerja merupakan panduan dalam menuju tujuan yang telah ditetapkan, disamping pula sebagai alat koordinasi dan pengawasan. Sebagai alat koordinasi merupakan hal penting dalam membentuk suatu tim kerja yang homogen, sehingga terbentuk “one well cordinated until” karena itu semua rencana kerja produksi perlu diinformasikan secara lengkap kepada seluruh kerabat kerja sebab apabila ia tidak menerima informasi tadi, bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Karena itu seorang Broadcaster Professional sebelum produksi harus membuat perencanaan yang baik. 19 Intinya pada tahap awal ini seorang Produser bertugas menyiapkan konsep siaran dan bekerja sama dengan kru produksi yang lainnya, seperti asisten produser untuk meeting, dalam mempersiapkan dan meyakinkan depertemen drama untuk cerita-cerita yang akan ditayangkan.
19
Darwanto Sastro Subroto, 1994. Produksi Acara Produksi, Duta Wacana University Press Hal 250. Yogyakarta
19
Setelah perencanaan dan persiapan sudah benar, pelaksanaan produksi pun siap untuk direalisasikan. Seorang Produser bekerjasama dengan sutradara dan para kru produksi mencoba apa yang telah direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting script) menjadi gambar. Biasanya, pada proses ini juga sangat memerlukan suatu organisasi yang rapi serta perlu suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Karena setiap tahap harus jelas kemajuannya dibandingkan tahapan sebelumnya. 20 Yang dimaksud denga produksi adalah upaya merubah naskah menjadi bentuk audiotif dalam radio dan audiovisual bagi televisi. Seperti kita ketahui bahwa dalam pelaksanaan produksi lebih ditentukan oleh karakter naskahnya, karena naskah merupakan penuangan ide atau gagasan. Karakter produksi dibagi / ditentukan menurut lokasinya : a. Produksi yang diselenggarakan sepenuhnya di studio b. Produksi yang di selenggarakan sepenuhnya di luar studio c. Produksi yang merupakan gabungan didalam dan diluar studio Dan kamera yang digunakan dapat menggunakan kamera lebih dari satu kamera atau hanya menggunakan satu kamera jinjing. 21
20
Fred Wibowo, 2007. Teknik Produksi Program Televisi. Pinus Book Publisher. Hal 38. Yogyakarta 21 Ibid Hal. 159
20
Dalam proses produksi program Sketsa dilakukan di Luar studio, pemilihan lokasi didasarkan dengan cerita apa yang akan di buat. Proses produksi ini hanya menggunakan satu buah kamera saja. Didalam proses produksi, tugas Produser adalah mengawasi dan mengontrol jalannya produksi, serta berkoordinasi dengan Sutradara dan Asisten Sutradara dalam pengambilan gambar. Serta mengkoordinasikan kesemua elemen produksi agar proses produksi berjalan lancar. Pada tahap pasca produksi atau editing merupakan tahapan akhir atau tahap post production yaitu tahap penyempurnaan dan penyelesaian dari bahan yang berupa data audiovisual. Dalam tahap ini peran Produser adalah berkoordinasi dengan Asisten Produser dan Editor untuk menyusun cerita-cerita yang akan di tayangkan, dan Produser berhak merubah susunan tayangan dari Asisten Produser apabila susunannya dianggap kurang layak tayang. Dari pembahasan mengenai peran Produser dalam proses produksi program drama komedi Sketsa dapat disimpulkan betapa pentingnya peranan seorang Produser. Karena seorang Produser adalah penanggung jawab atas keberhasilan dari sebuah program acara. Serta orang yang mengepalai sebuah produksi. Sebab pada umumnya, itulah peranan dari seorang Produser didalam sebuah stasiun televisi.