BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Lion Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam berbicara melalui metode simulasi Pada siswa kelas IV SDN 2 Lion Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Peneliti dibantu oleh teman sejawat sekaligus pengamat. Penelitian ini diadakan dalam dua siklus dan pada pelaksanaanya penelitian ini diawali dengan observasi awal terhadap subjek penelitian yang menjadi sumber pengumpulan data awal sebagai dasar dipilihnya rumusan masalah dalam penelitian ini. 4.1.1 Perencanaan Pembelajaran Perencanaan pembelajaran dilaksanakan dengan materi kemampuan siswa dalam Berbicara melalui metode simulasi. Tindakan siklus I yang terdiri dari empat tahap yaitu: 4.1.2 Pelaksanaan Observasi Awal Berdasarkan hasil observasi awal diperoleh gambaran awal kondisi pembelajaran di kelas IV SDN 2 Lion Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan menunjukkan bahwa siswa kurang antusias dan kesulitan dalam kegiatan berbicara. Pada saat mengikuti pelajaran, siswa menunjukkan sikap acuh tak acuh dan tidak memperhatikan pelajaran sepenuhnya. Hal tersebut dibuktikan dari jumlah siswa 11 orang, hanya 4 orang yang mampu berbicara dan
7 orang lainnya tidak yang mampu berbicara. Demikian juga dengan guru yang kesulitan dalam menemukan media/alat peraga yang tepat untuk mengajarkan kemampuan berbicara. Selama ini dalam mengajarkan materi berbicara, guru hanya menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas. Nilai kemampuan siswa dalam berbicara pada kondisi awal disajikan dalam tabel berikut : Tabel 1. Nilai Evaluasi Siswa Pada Observasi Awal Kriteria Nilai Jumlah Siswa Mampu Tidak Mampu 60 5 √ 65 2 √ 75 1 √ 80 1 √ 85 1 √ 90 1 √ Jumlah 4 7 Persentase 36.36% 63.64% Berdasarkan hasil tabel tersebut dapat dilihat kemampuan berbicara yang dimiliki siswa pada tahaf observasi awal adalah sebagai berikut: 1) Terdapat sejumlah 4 orang siswa yang mampu berbicara dengan persentase kemampuan sebesar 36.36% dengan perolehan nilai 70 ke atas. 2) Sejumlah 7 orang siswa tidak mampu berbicara atau sebesar 63.64% dengan perolehan nilai 70 ke bawah. Data di atas menunjukkan bahwa pembelajaran kemampuan berbicara melalui metode simulasi belum memenuhi batas tuntas yang ditetapkan. Dengan demikian pada kondisi awal ini pembelajaran tentang berbicara dapat dikatakan belum mencapai tujuan yang diharapkan. Berdasarkan hal tersebut maka diadakan kesepakatan dengan guru pengamat dan siswa serta izin dari kepala sekolah untuk dilaksanakan penelitian berupa pelaksanaan tindakan siklus I yang dapat melibatkan keaktifan siswa.
4.1.3 Tindakan Siklus I a. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan ini peneliti terlebih dahulu mendiskusikan dengan guru kelas tentang permasalahan pembelajaran dan tindakan yang direncanakan, menyusun perangkat pembelajaran berupa rencana pembelajaran yang disetting sebagai Penelitian Tindakan Kelas (PTK), bahan pengajaran yang akan diberikan, menyiapkan media pembelajaran pendukung, bahan tugas untuk siswa, menyusun alat evaluasi bersama guru mitra, menyusun lembar kerja siswa bersama guru, menyusun lembar observasi aktivitas siswa dan guru bersama guru mitra. a. Tahap Pelaksanaan Tindakan 1. Kegiatan awal (10 Menit) Membaca do’a dan mengabsen siswa, merapikan tempat duduk siswa. Apresepsi: Tanya jawab tentang tugas siswa di rumah dan di sekolah Menginformasikan materi yang akan disampaikan. Menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti (45 Menit) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi:
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk memperagakan cara menyampaikan pesan`
Dalam memperagakan, siswa dibimbing oleh guru.
Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi: Guru memberikan penjelsan singkat tentang teknik simulasi. Guru menyampaikan cerita, kemudia mengatur adegan-adegan permainan.
Guru meminta sejumlah siswa (sesuai kebutuhan) untuk memainkan peran kepada yang tidak bermain diminta untuk memperhatikan baikbaik. Memberi petunjuk sekedarnya tentang darimana permainan dimulai. Pada
saat
situasi
permainan
memuncak
guru
menghentikan
permainan. Diskusi tentang berbagai hal berkaitan dengan situasi yang dimainkan Menarik kesimpulan. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi: Guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman, memberikan penguatan dan keismpulan. 3. Kegiatan Akhir (15 Menit) Dalam kegiatan akhir: Guru melakukan penilaian pekerjaan siswa secara tertulis. Menyampaikan refleksi Menutup pembelajaran dengan doa
c. Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pada tahap ini terdiri atas: 1) observasi aktivitas peneliti selama kegiatan pembelajaran, 2) observasi aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran, 3) Hasil kemampua evaluasi kemampuan siswa. 1) Hasil Pemantauan Aktivitas Guru Dalam Kegiatan Pembelajaran Pemantauan aspek-aspek yang yang dilakukan oleh guru pengamat dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, penilaian aspek-aspek tersebut
yaitu dengan memberikan tanda ceklist sesuai dengan kategori yang dicapai oleh peneliti. Tabel 2. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus I Kategori No
Aspek yang Diamati
I
Pra Pembelajaran 1. Kesiapan ruangan, alat, dan media pembelajaran 2. Memeriksa kesiapan siswa Kegiatan Membuka Pelajaran 1. Kesesuaian apersepsi pembelajaran 2. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penjelasan Materi Pembelajaran 1. Menunjukkan penguasaan materi pelajaran 2. Menyampaikan bahan ajar sesuai dengan materi pembelajaran B. Pendekatan/Strategi Pembelajaran 1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang dicapai 2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa 3. Melaksanakan pembelajaran secara runtun 4. Menguasai kelas 5. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang dialokasikan C. Pemanfaatan Media Pembelajaran / Sumber Belajar 1. Menunjukkan keterampilan menggunakan media 2. Menggunakan media secara efektif dan efisien D. Pembelajaran yang Menantang dan Memacu Keterlibatan Siswa 1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 2. Merespon positif partisipasi siswa E. Penggunaan bahasa 1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar 2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Penutup 1. Melakukan refleksi dengan melibatkan siswa 2. Melaksanakan tindak lanjut Jumlah Persentase (%)
II
III
IV
Rumus : Nilai =
,
P1
P2
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
-
-
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ 15 78.94%
√ 15 78.94%
X 100%
Berdasarkan hasil pemantauan dari 19 aspek yang diamati pada peneliti, belum semuanya dilaksanakan. Dari data pengamat I (P1) jumlah aspek yang diperoleh adalah 15 aspek atau presentase 78.94%. pada pengamat II (P2) jumlah
aspek yang diperoleh adalah adalah 15 aspek atau presentase 78.94%. Berdasarkan hasil tersebut maka akan dilakukan perbaikan pada siklus II. 2) Hasil Pemantauan Aktivitas Siswa Selama Kegiatan Pembelajaran Aktivitas siswa dalam pembelajaran tentang kemampuan siswa dalam berbicara melalui metode simulasi pada siklus I masih kurang, hal ini terlihat dari 4 aspek penilaian aktivitas belajar siswa masih ada aspek yang menjadi kendala dalam proses pembelajaran. Adapun hasil aktivitas belajar siswa pada siklus I dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 3. Hasil Pemantauan Aktivitas Siswa Pada Siklus I Kriteria No 1 2 3 4
Aspek yang Diamati Menyampaikan pikiran dan perasaan Menyampaikan maksud Kerja sama Meragakan
TM
M
%
KM
%
%
7
63.64%
4
36.36%
0
0%
7 7 7
63.64% 63.64% 63.64%
4 4 4
36.36% 36.36% 36.36%
0 0 0
0% 0% 0%
Keterangan : M : Mampu KM : Kurang Mampu TM : Tidak Mampu Rumus : ∑ X = X 100% Keterangan : X = Nilai persentase ∑ = Jumlah siswa yang mampu/tidak mampu N = Jumlah siswa keseluruhan Dari tabel di atas maka dapat dijelaskan hasil aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus I sebagai berikut: 1. Pada aspek menyampaikan pikiran dan perasaan, Sejumlah 7 orang siswa dengan kategori mampu atau sebesar 63.64%. Sedangkan 4 orang siswa
berada dalam capaian kategori kurang mampu atau sebesar 36.36%. dan kategori tidak mampu 0% 2. Pada aspek menyampaikan maksud, sejumlah 7 orang siswa dengan kategori baik atau sebesar 63.64%. Sedangkan 4 orang siswa berada dalam capaian kategori cukup atau sebesar 36.36%. dan kategori tidak mampu 0%. 3. Pada aspek kerjasama, sejumlah 7 orang siswa dengan kategori baik atau sebesar 63.64%. Sedangkan 4 orang siswa berada dalam capaian kategori cukup atau sebesar 36.36%. dan kategori tidak mampu 0%. 4. Aspek Meragakan, sejumlah 7 orang siswa dengan kategori baik atau sebesar 63.64%. Sedangkan 4 orang siswa berada dalam capaian kategori cukup atau sebesar 36.36%. dan kategori tidak mampu 0%.. 3) Hasil Evaluasi Kemampuan Siswa Pada Tindakan Siklus I Adapun hasil evaluasi yang dilakukan oleh peneliti dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara di kelas I SDN 2 Lion Kecamatan Posigadan melalui metode simulasi pada pelaksanaan pembelajaran tindakan siklus I mengalami peningkatan dari hasil evaluasi sebelum dilakukannya tindakan dengan menggunakan metode simulasi. Hal ini dicapai atas hasil perbaikan dan upaya peneliti dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara. Hasil evaluasi siklus I dapat dilihat pada tabel 4 berikut.
Tabel 4. Hasil Evaluasi kemampuan Siswa Pada Siklus I Kriteria Nilai Jumlah Siswa Tuntas Tidak Tuntas 60 3 orang √ 65 1 orang √ 75 1 orang √ 80 2 orang √ 85 2 orang √ 90 2 orang √ Jumlah 7 4 Persentase 63.64% 36.36% Rumus : Persentase =
/
X 100%
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa hasil evaluasi siswa pada pelaksanaan siklus I adalah sebagai berikut: 1. Sejumlah 7 orang siswa yang mampu atau 63.64% dengan perolehan nilai 70 ke atas 2. Sejumlah 4 orang siswa atau 36.36% belum mampu dengan perolehan nilai dibawah 70. Dari hasil observasi dan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti dan guru pengamat dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam berbicara melalui metode simulasi sedikit meningkat dari sebelumnya. d. Tahap Analisis dan Refleksi Setelah dilakukannya pelaksanaan tindakan kelas maka diadakan refleksi. Kegiatan ini berguna untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan aktivitas belajar dan kemampuan siswa sebelum dan sesudah tindakan yang nantinya digunakan sebagai bahan pertimbangan pelaksanaan siklus berikutnya. Pembelajaran
kemampuan siswa dalam berbicara dinyatakan bahwa hasil belajar siswa belum mencapai hasil optimal. 4.1.4 Tindakan Siklus II Siklus II ini dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan dengan alokasi waktu selama 70 menit. Untuk memaksimalkan pembelajaran dan meningkatkan
kemampuan siswa dalam berbicara melalui metode simulasi pada siswa pada siswa kelas I SDN 2 Lion Kecamatan Posigadan. Adapun tahapan-tahapan dalam tindakan siklus II sebagai beikut: a. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan ini peneliti terlebih dahulu mendiskusikan dengan guru kelas tentang permasalahan pembelajaran pada siklus I dan tindakan yang direncanakan, menyusun perangkat pembelajaran berupa rencana pembelajaran yang disetting sebagai PTK, bahan pengajaran yang akan diberikan, menyiapkan media pembelajaran pendukung, bahan tugas untuk siswa, menyusun alat evaluasi bersama guru mitra, menyusun lembar kerja siswa bersama guru, menyusun lembar observasi aktivitas siswa dan guru. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan 1. Kegiatan awal (10 Menit) Membaca do’a dan mengabsen siswa, merapikan tempat duduk siswa. Apresepsi: Tanya jawab tentang tugas siswa di rumah dan di sekolah Menginformasikan materi yang akan disampaikan. Menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti (45 Menit) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi:
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk memperagakan cara menyampaikan pesan`
Dalam memperagakan, siswa dibimbing oleh guru.
Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi: Guru memberikan penjelsan singkat tentang teknik simulasi. Guru menyampaikan cerita, kemudia mengatur adegan-adegan permainan. Guru meminta sejumlah siswa (sesuai kebutuhan) untuk memainkan peran kepada yang tidak bermain diminta untuk memperhatikan baikbaik. Memberi petunjuk sekedarnya tentang darimana permainan dimulai. Pada
saat
situasi
permainan
memuncak
guru
menghentikan
permainan. Diskusi tentang berbagai hal berkaitan dengan situasi yang dimainkan Menarik kesimpulan. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi: Guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman, memberikan penguatan dan keismpulan. 3. Kegiatan Akhir (15 Menit) Dalam kegiatan akhir: Guru melakukan penilaian pekerjaan siswa secara tertulis. Menyampaikan refleksi Menutup pembelajaran dengan doa
c. Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pada tahap ini terdiri atas: 1) observasi aktivitas peneliti selama kegiatan pembelajaran, 2) observasi aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran, 3) Hasil kemampua evaluasi kemampuan siswa. 1) Hasil Pemantauan Aktivitas Guru Dalam Kegiatan Pembelajaran Pemantauan aspek-aspek yang yang dilakukan oleh guru pengamat dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, penilaian aspek-aspek tersebut yaitu dengan memberikan tanda ceklist sesuai dengan kategori yang dicapai oleh peneliti. Untuk lebih jelasnya, aktivitas peneliti selama kegiatan pembelajaran dapat dilihat pada tabel akumulasi di bawah ini: Tabel 5. Hasil Pemantauan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus II Kategori No
Aspek yang Diamati
I
Pra Pembelajaran 3. Kesiapan ruangan, alat, dan media pembelajaran 4. Memeriksa kesiapan siswa Kegiatan Membuka Pelajaran 3. Kesesuaian apersepsi pembelajaran 4. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai Kegiatan Inti Pembelajaran F. Penjelasan Materi Pembelajaran 3. Menunjukkan penguasaan materi pelajaran 4. Menyampaikan bahan ajar sesuai dengan materi pembelajaran G. Pendekatan/Strategi Pembelajaran 6. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang dicapai 7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa 8. Melaksanakan pembelajaran secara runtun 9. Menguasai kelas 10. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang dialokasikan H. Pemanfaatan Media Pembelajaran / Sumber Belajar 2. Menunjukkan keterampilan menggunakan media 2. Menggunakan media secara efektif dan efisien I. Pembelajaran yang Menantang dan Memacu Keterlibatan Siswa 3. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 4. Merespon positif partisipasi siswa J. Penggunaan bahasa 3. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancer
II
III
P1
P2
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √ √
√ √ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√
√
IV
4. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Penutup 3. Melakukan refleksi dengan melibatkan siswa 4. Melaksanakan tindak lanjut Jumlah Persentase (%)
Rumus :
,
Nilai =
√
√
√ √ 19 100%
√ √ 19 100%
X 100%
Berdasarkan hasil pemantauan dari 19 aspek yang diamati pada peneliti, belum semuanya dilaksanakan. Dari data pengamat I (P1) jumlah aspek yang diperoleh adalah 19 aspek atau presentase 100%. pada pengamat II (P 2) jumlah aspek yang diperoleh adalah adalah 19 aspek atau presentase 100%. 2) Hasil Pemantauan Aktivitas Siswa Selama Kegiatan Pembelajaran Secara garis besar aktivitas siswa pada siklus II mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dengan antusias siswa dalam mengemukakan pendapatnya, dalam bertanya dan dalam menjawab pertanyaan yang diajukan pada mereka. Setiap pertanyaan yang diberikan oleh guru dapat dijawab dengan tepat, dan siswa yang menjawab pun tidak hanya berpusat pada siswa yang memang aktif dalam pembelajaran. Adapun hasil pengamatan aktivitas siswa adalah: Tabel 6. Hasil Pemantauan Aktivitas Siswa Pada Siklus II Kriteria No 1 2 3 4
Aspek yang Diamati Menyampaikan pikiran dan perasaan Menyampaikan maksud Kerja sama Meragakan
TM
M
%
KM
%
%
10
90.91%
1
9.09
0
0%
10 10 10
90.91% 90.91% 90.91%
1 1 1
9.09 9.09 9.09
0 0 0
0% 0% 0%
Keterangan : M : Mampu KM : Kurang Mampu TM : Tidak Mampu Rumus : ∑ X = X 100% Keterangan : X = Nilai persentase ∑ = Jumlah siswa yang mampu/tidak mampu N = Jumlah siswa keseluruhan Dari tabel di atas maka dapat dijelaskan hasil aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus I sebagai berikut: 1. Pada aspek menyampaikan pikiran dan perasaan, Sejumlah 10 orang siswa dengan kategori mampu atau sebesar 90.91%. Sedangkan 1 orang siswa berada dalam capaian kategori kurang mampu atau sebesar 9.09%. dan kategori tidak mampu 0% 2. Pada aspek menyampaikan maksud, sejumlah 10 orang siswa dengan kategori mampu atau sebesar 90.91%. Sedangkan 1 orang siswa berada dalam capaian kategori kurang mampu atau sebesar 9.09%. dan kategori tidak mampu 0%. 3. Pada aspek kerjasama, sejumlah 10 orang siswa dengan kategori mampu atau sebesar 90.91%. Sedangkan 1 orang siswa berada dalam capaian kategori kurang mampu atau sebesar 9.09%. dan kategori tidak mampu 0% 4. Aspek Meragakan, Sejumlah 10 orang siswa dengan kategori mampu atau sebesar 90.91%. Sedangkan 1 orang siswa berada dalam capaian kategori kurang mampu atau sebesar 9.09%. dan kategori tidak mampu 0%
3) Hasil Evaluasi Belajar Siswa pada Tindakan Siklus II Adapun hasil kemampuan siswa dalam berbicara melalui metode simulasi pada pelaksanaan tindakan siklus II mengalami peningkatan dari tindakan siklus I sebelumnya. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 7. Hasil Evaluasi Kemampuaan Siswa Pada Siklus II Kriteria Nilai Jumlah Siswa Tuntas Tidak Tuntas 65 1 orang √ 75 1 orang √ 80 2 orang √ 85 3 orang √ 90 4 orang √ Jumlah 10 1 Persentase 90.91% 9.09% Rumus : Persentase =
/
X 100%
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pada pelaksanaan tindakan siklus II mencapai: 1. Sejumlah 10 orang siswa yang tuntas belajar atau 90.91% dengan perolehan nilai 70 keatas dan telah melebihi target yang telah ditetapkan. 2. Sejumlah 1 orang siswa atau 9.09% yang belum tuntas dengan perolehan nilai 65. Pada siklus II ini mengalami peningkatan yang cukup tinggi, siswa lebih bisa antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hasil observasi peneliti terhadap keaktifan belajar siswa dalam mengemukakan pendapat meningkat dari pertemuan sebelum penelitian tindakan kelas dan siklus I. kemampuan siswa jauh lebih baik dari pertemuan pada saat tindakan observasi awal dan siklus I, ini membuktikan bahwa kemampuan siswa meningkat dan melebihi persentase ketuntasan.
d. Tahap Analisis dan Refleksi Peneliti menganalisis semua tindakan kelas pada siklus II, sebagaimana yang dilakukan pada siklus I bahwa kemampuan siswa dalam berbicara melalui metode simulasi di kelas IV SDN 2 Lion Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dalam data aktivitas belajar siswa, kemampuan siswa dan pengamatan indikator belajar siswa dapat dilihat bahwa deskripsi data yang telah diuraikan tersebut bahwa ternyata dari segi hasil aktivitas belajar, kemampuan siswa dan segi indikator belajar siswa yang diadakan oleh peneliti sudah mencapai hasil yang optimal. Hal ini ditunjukkan dengan nampaknya kemampuan siswa, peneliti bersama guru pengamat menyimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan ini telah mencapai indikator kinerja yang sesuai dengan harapan / berhasil dan tidak dilanjutkan lagi ke siklus berkutnya. 4.2 Pembahasan Pada siklus I hasil dari penelitian tindakan kelas ini menunjukkan adanya perubahan, baik informasi balikan yang dipantau oleh teman sejawat dalam pembelajaran serta hasil kemampuan siswa yang diuji melalui tes evaluasi. Hal ini terlihat pada data berikut ini. 2. Hasil pemantauan aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran mencapai kriteria baik dengan persentase 78.94%. 3. Hasil pemantauan teman sejawat dalam kegiatan aktivitas belajar siswa mencapai kriteria baik dengan persentase 63.64%. % 4. Hasil evaluasi kemampuan siswa sejumlah 7 orang siswa yang mampu atau 63.64%.
Setelah diadakan tindakan melalui siklus I ternyata belum mencapai standar indikator kinerja. Maka peneliti kemudian melanjutkan tindakan ke siklus II. Perbaikan pada siklus II dan hasil dari penelitian tindakan siklus ini menunjukkan adanya peningkatan, baik informasi balikan tentang aktivitas belajar siswa yang dipantau oleh teman sejawat dalam pembelajaran serta kemampuan siswa yang diuji melalui tes evaluasi. Hal ini terlihat pada data dibawah ini: 1. Hasil pemantauan aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran mencapai kriteria baik dengan persentase 93.33%. 2. Hasil pemantauan teman sejawat dalam kegiatan aktivitas belajar siswa mencapai kriteria baik dengan persentase 90.91% 3. Hasil evaluasi kemampuan siswa, sejumlah 10 orang siswa yang mampu belajar atau 90.91% dengan perolehan nilai 70 ke atas, dan 1 orang siswa atau 9.09% yang belum mampu dengan perolehan nilai 65. Dari data hasil siklus II menunjukkan bahwa kemapuan siswa tersebut melebihi target indikator kinerja yang ditetapkan. Adapun hasil tes kemampuan siswa dalam berbicara melalui metode simulasi pada siklus I dan dan siklus II di Kelas IV SDN 2 Lion Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Tabel 8. Data Ketuntasan Siswa pada Siklus I dan Siklus II No 1.
Kriteria Mampu
Siklus I 7 orang atau 63.64%
Siklus II 14 orang atau 93.33%
2.
Tidak Mampu
4 orang atau 36.36%
1 orang atau 9.09%
Dari data siswa pada siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode simulasi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
berbicara di Kelas IV SDN 2 Lion Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Dengan demikian, maka hipotesis tindakan yang berbunyi “jika guru menggunakan metode simulasi maka kemampuan siswa dalam berbicara pada Kelas IV SDN 2 Lion Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan akan meningkat” dapat diterima.