BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1
Hasil Penelitian
4.1.1
Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di SDN 4 Bone Kecamatan
Bone Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo pada siswa kelas IV untuk mata pelajaran IPA tentang pembahasan penyebab perubahan lingkungan fisik. Pemilihan siswa kelas IV didasarkan atas hasil pengamatan, bahwa siswa kelas IV ini memiliki respon dan hasil belajar yang rendah. Penetapan lokasi ini didasarkan bahwa peneliti mengajar di sekolah ini sehingga mudah untuk dikoordinasi. Pelaksanaan penelitian terbagi atas dua siklus yakni siklus I dan siklus II. Sebelum pelaksanaan tindakan peneliti melakukan observasi awal pada tanggal 19 April 2013, kemudian pada tanggal 23 April 2013 melakukan tindakan siklus I dan pada tanggal 28 April 2013 melakukan tindakan selanjutnya yaitu siklus II. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan yakni bulan April-Juni Tahun 2013. 4.1.2 Observasi Awal Pelaksanaan observasi awal ini dilaksanankan pada tanggal 19 April 2013 dengan cara sebagai berikut: 1) Menggali pengetahuan prasyarat siswa menyangkut materi pembelajaran untuk mengantarkan siswa pada inti pembelajaran. 2) Guru menjelaskan materi penyebab perubahan lingkungan fisik
sebagai bekal bagi siswa, 3) Melaksanakan refleksi dalam bentuk tanya jawab guna mengetahui capaian pemahaman siswa pada materi penyebab perubahan lingkungan fisik. Observasi awal dilakukan sebelum siklus I, dimana setelah peneliti menjelaskan tentang materi penyebab perubahan lingkungan fisik diberikan tes awal untuk mengukur kemampuan awal siswa mengenai materi tersebut. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti di kelas IV SDN 4 Bone pada observasi awal dapat diperoleh data awal hasil belajar siswa pada materi penyebab perubahan lingkungan fisik sebagai berikut: Tabel 4.1 : Hasil Evaluasi Observasi Awal
N o
Butir Soal Nama Siswa
1 Bayu Crisnando Moodiato 2 Djafar Ismail 3 Putra Agung Lapamona 4 Rifkiyanto Tilome 5 Moh. Indra Sucipto Hasan 6 Yusuf Djaiu 7 Nandri Towalu 8 Novriyanto Yahya 9 Aklinaiya Hamdata 10 Dewi Sartika Miu 11 Fadila Maksud 12 Febrianti Ponuwao 13 Feronika Septias Said 14 Nandia Ablianti Hasan 15 Santika Moodiato 16 Sintia Moputi 17 Sintia Sehati 18 Yulistiya Yahya 19 Yulya Safitri Bakari JUMLAH PERSENTASE
1 3 0 0 3 3 3 0 3 3 0 0 3 0 0 0 0 0 0 3 3 8 42,1
2 3 3 0 0 0 3 0 3 3 0 0 3 0 0 3 0 0 0 0 3 7 36,9
3 3 3 3 0 3 0 3 0 0 3 0 3 3 3 0 0 0 0 0 0 8 42,1
Observasi Awal 4 3 0 3 3 3 3 3 0 0 0 3 0 0 0 0 3 3 3 0 0 9 47,3
5 3 3 0 3 3 3 0 3 3 3 3 3 0 0 0 0 0 0 3 0 10 52,7
Sko r 9 6 9 12 12 6 9 9 6 6 12 3 3 3 3 3 3 6 6
Nilai 60 40 60 80 80 40 60 60 40 40 80 20 20 20 20 20 20 40 40
Tuntas Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 3 16 15,8 84,2
Tabel 4.1 menunjukan bahwa siswa yang hasil belajarnya telah mencapai ketuntasan kriteria minimum yang di tentukan sekolah yakni 70, sebanyak 3 siswa dengan presentase 15,8 %, berhasil memperoleh skor 12 dengan nilai 80, sedangkan siswa yang hasil belajarnya belum mencapai ketuntasan sebanyak 16 siswa dengan presentase 84,2 %, yakni dari 16 siswa terdapat 4 orang siswa yang memperoleh skor 9 dengan nilai 60, 6 orang siswa yang memperoleh skor 6 dengan nilai 40 dan 6 orang siswa yang memperoleh skor 3 dengan nilai 20. Dibandingkan dengan daya serap minimal 75% maka sisanya 60,8% yang belum mencapai standar ketuntasan perlu dikembangkan indikator, tujuan, metode dan percobaan pada tahap siklus berikutnya, Adapun daya serap siswa pada 0bservasi awal ini yaitu sebesar 44,21 % yang diperoleh dari jumlah skor maksimal yang dicapai seluruh siswa. Daya serap dan ketuntasan ini belum mencapai indikator kinerja yang diharapkan. 4.1.3
Siklus I Kegiatan siklus I ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 23 April
2013 yang di ikuti oleh seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 19 Siswa. Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilaksanakan melalui empat tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pemantauan dan evaluasi serta hasil analisis dan refleksi. Hasil Pelaksanaan tindakan siklus I tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
1)
Tahap Persiapan Tahap Persiapan Siklus I dilakukan dengan menyiapkan berbagai perangkat
yang diperlukan untuk terlaksananya tindakan siklus I. Adapun hal –hal yang dilakukan pada tahap persiapan antara lain : a.
Menyusun skenario pembelajaran yang akan dilakukan
b.
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan demonstrasi.
c.
Menyusun instrumen penelitian berupa lembar pengamatan kegiatan guru, siswa serta tes tertulis
d.
Melakukan koordinasi dengan pengamatan dan menetapkan alokasi waktu pelaksanaan siklus I.
2)
Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan siklus I mengacu pada rencana tindakan yang telah
ditetapkan. Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal 23 April 2013. Kegiatan tindakan Siklus I dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: 1) guru menjelaskan materi dan menyampaikan Prosedur kerja kegiatan demonstrasi dalam pembelajaran. 2)secara berkelompok siswa melaksanakan kegiatan demonstrasi dan pengamatan dengan memperhatikan prosedur kerja yang terdapat di dalam LKS. 3) guru membimbing siswa mengisi LKS dan mendiskusikan hasil pengamatan. 4) guru meminta perwakilan tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil pengamatan. 5) guru menyimpulkan dan memberi
penjelasan tentang hasil pengamatan yang telah di presentasikan. 6) guru melakukan kegiatan evaluasi, 7) guru memberi penguatan dan arahan tentang manfaat mempelajari materi Penyebab perubahan lingkungan fisik. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung peneliti dan guru mitra melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. 3)
Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pemantauan dilakukan oleh guru mitra terhadap pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukan oleh peneliti dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi penyebab perubahan lingkungan fisik. Adapun format pengamatan aktivitas belajar mengajar mencakup dua bentuk kegiatan diantaranya kegiatan guru dan kegiatan siswa, baik dari pra pembelajaran sampai dengan penutup dan format penilaian kegiatan tersebut akan di lampirkan. Berikut hasil tahap pemantauan kegiatan guru pada siklus I ditampilkan pada tabel 4.2 Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Siklus I Kriteria Penilaian
Jumlah
%
Sangat Baik
4
12,12 %
Baik
10
30,30 %
Cukup
19
57,57 %
Kurang
-
-
Tabel 4.2 tersebut menunjukan kegiatan guru pada siklus I untuk kriteria sangat baik berjumlah 4 aspek yakni menyiapkan ruang, alat pembelajaran dan
media, melakukan kegiatan apersepsi, mengaitkan materi dengan realitas kehidupan, dan mencapai tujuan komunukatif dengan presentase 12,12 %. Kriteria baik terdiri dari 10 aspek yakni menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatan, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif, menunjukan keterampilan dalam menggunakan sumber belajar, melibatkan
siswa
dalam
pembuatan
dan
pemanfaatan
sumber
belajar,
menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar, memantau kemajuan belajar, melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi, dan menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar dengan presentase 30,30 %. Kriteria cukup berjumlah 19 aspek yakni aspek memeriksa kesiapan siswa, menunjukan penguasaan materi pembelajaran, mengaitkan materi dengan pengetahuan
lain
yang
relevan,
menggunakan
struktur
logika/retorika,
menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar, mengintegrasikan kerja ilmiah dengan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran secara runtut, menguasai kelas, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu, menghasilkan pesan yang menarik, menumbuhkan partisifasi aktif siswa melalui interaksi guru siswa dan sumber belajar, merespon positif partisifasi aktif siswa, menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa, menunjukan hubungan antara pribadi yang kondusif, membantu siswa dalam membentuk sikap cermat dan kritis, menggunakan bahasa lisan secara jelas dan benar, menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai, melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan
melibatkan siswa dan melakukan tindak lanjut dengan memberi arahan atau kegiatan sebagai kegiatan remidi/pengayaan dengan presentase 57,57 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran halaman 74. Sementara itu untuk lihat aktivitas siswa pada saat kegiatan demonstrasi disajikan pada tabel berikut. Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa pada Siklus I Kriteria Penilaian
Jumlah
%
Sangat Baik
2
13,33%
Baik
11
73,33%
Cukup
2
13,33%
Kurang
-
-
Tabel tersebut menunjukan kegiatan siswa pada siklus I lebih menun jukan aktivitas siswa dengan kriteria sangat baik berjumlah 2 aspek yakni keaktifan siswa selama proses pebelajaran dan tertib selama guru melakukan kegiatan demonstrasi dengan presentase 13,33%. Kriteria baik terdiri dari 11 aspek yakni kesiapan siswa dalam menerima materi pelajaran, memiliki motivasi yang tinggi dalam pembelajaran, penguasaan siswa terhadap materi, memperhatikan penjelasan materi pelajaran dari guru, kemampuan bertanya, memberikan pertanyaan secara runtut, penguasaan siswa dalam menggunakan alat/bahan percobaan, keaktifan siswa dalam mengerjakan LKS, kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal/LKS, tepat waktu dalam menyelesaikan soal yang diberikan dan memberikan respon ketika guru melontarkan pertanyaan secara lisan dengan presentase 73,33%. Sedangkan aktivitas siswa dengan kriteria cukup terdiri atas 2 aspek yakni menjaga ketenangan dan suasana kelas tetap kondusif dan
menyimpulkan hasil belajar dengan presentase 13,33%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran halaman 77. Selanjutnya terkait hasil evaluasi siswa yang dilakukan oleh pengamat terkait pelaksanaan tindakan siklus I ditampilkan pada tabel berikut ini: Tabel 4.4 Hasil Evaluasi Siswa Siklus I
N o
Butir Soal Nama Siswa
1 Bayu Crisnando Moodiato 2 Djafar Ismail 3 Putra Agung Lapamona 4 Rifkiyanto Tilome 5 Moh. Indra Sucipto Hasan 6 Yusuf Djaiu 7 Nandri Towalu 8 Novriyanto Yahya 9 Aklinaiya Hamdata 10 Dewi Sartika Miu 11 Fadila Maksud 12 Febrianti Ponuwao 13 Feronika Septias Said 14 Nandia Ablianti Hasan 15 Santika Moodiato 16 Sintia Moputi 17 Sintia Sehati 18 Yulistiya Yahya 19 Yulya Safitri Bakari JUMLAH PERSENTASE
1 3 3 0 0 3 3 3 0 3 0 3 3 3 0 3 0 3 0 3 3 12 63,1
2 3 0 3 0 3 3 0 3 0 3 0 3 0 3 0 3 0 3 0 3 10 52,7
3 3 3 0 3 3 0 3 3 3 0 3 0 3 0 3 0 3 0 3 0 11 57,9
Siklus I 4 3 0 3 3 0 3 0 3 0 3 0 3 0 3 0 3 0 3 0 3 10 52,7
5 3 3 0 3 3 3 0 3 3 3 0 3 0 3 0 3 0 3 0 3 12 63,1
Sko r 9 6 9 12 12 6 12 9 9 6 12 6 9 6 9 6 9 6 12
Nilai 60 40 60 80 80 40 80 60 60 40 80 40 60 40 60 40 60 40 80
Tuntas Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 5 14 26,3 73,7
Tabel 4.6 menunjukan bahwa siswa yang hasil belajarnya telah mencapai ketuntasan kriteria minimum yang di tentukan sekolah yakni 70, sebanyak 5 siswa dengan presentase 26,3% yakni 5 siswa tersebut berhasil memperoleh skor 12 dengan nilai 80 dan siswa yang hasil belajarnya belum mencapai ketuntasan sebanyak 14 siswa dengan presentase 73,7% yakni 7 siswa memperoleh skor 9 dengan nilai 60 sedangkan 7 orang siswa memperoleh skor 6 dengan nilai 40. Dibandingkan dengan daya serap minimal 75% maka sisanya 49,3% yang belum
mencapai standar ketuntasan perlu dikembangkan indikator, tujuan, metode dan percobaan pada tahap siklus berikutnya sehingga daya serapnya mencapi 75%. Adapun daya serap siswa pada siklus I ini yaitu sebesar 59 % yang diperoleh dari jumlah skor yang diperoleh oleh seluruh siswa dari hasil belajar materi penyebab perubahan lingkungan fisik. Daya serap dan ketuntasan ini belum mencapai indikator kinerja yang diharapkan. 4)
Hasil Analisis dan Refleksi Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi yang telah diuraikan.
Dilakukan penganalisaan sebagai berikut : 1.
Siswa mulai mengetahui materi penyebab perubahan lingkungan fisik dan dapat melakukan percobaan yang dapat membuktikan penyebab perubahan lingkungan tersebut.
2.
Sebagian siswa mulai dapat menyelesaikan soal yang berhubungan dengan materi penyebab perubahan lingkungan dan lembar kerja kegiatan demonstrasi.
3.
Nilai rata-rata siswa telah meningkat dari presentase sebelumnya tetapi belum mencapai indikator kinerja yang diharapkan. Dari hasil pengamatan yang dilakukan kepada siswa menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi penyebab perubahan lingkungan mengalami peningkatan menjadi 5 siswa atau 26,3 % dari 19 siswa yang ada dikelas IV SDN 4 Bone. Hal ini berkaitan dengan hasil pengamatan kegiatan guru dan siswa yakni untuk hasil pengamatan kegiatan guru kriteria sangat baik berjumlah 4 aspek dari 33 aspek penilaian dengan presentase 12,12 %,
kriteria baik berjumlah 10 aspek dari 33 aspek penilaian atau 30,30% dan kriteria cukup dengan jumlah 19 aspek dari 33 aspek penilaian atau 57,57 %. Selanjutnya untuk hasil pengamatan kegiatan siswa kriteria sangat baik berjumlah 2 aspek dari 15 aspek dengan presentase 13,13 %, baik berjumlah 11 aspek dari 15 aspek atau 73,33 % dan kriteria cukup berjumlah 2 aspek dari 15 aspek yang dinilai atau 13,33 %. Berdasarkan hasil capaian pada kegiatan siklus I tersebut maka penelitian menyiapkan strategi untuk mengatasinya melalui pelaksanaan siklus II. Dalam kegiatan siklus II ini peneliti tetap merancang kegiatan demonstrasi sebagai metode untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi penyebab perubahan lingkungan fisik. Terkait dengan hal ini maka penelitian kembali menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran. 4.1.4
Siklus II Kegiatan siklus II ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 28 April 2013
yang di ikuti oleh siswa kelas IV SDN 4 Bone dengan jumlah 19 Siswa yang Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilaksanakan melalui empat tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pemantauan dan evaluasi serta hasil analisis dan refleksi. Hasil Pelaksanaan tindakan siklus I tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
1)
Tahap Persiapan Pada tahap ini, peneliti bersama guru mitra menyusun rancangan kegiatan
perbaikan untuk mengatasi kendala-kendala yang ditemui siswa selama pembelajaran pada siklus I dengan melakukan variasi kegiatan. Hal-hal yang di lakukan pada tahap perencanaan ini sama seperti pada siklus I sebagaimana berikut ini: a.
Menyusun strategi dalam rangka memperbaiki hal-hal yang menjadi kendala dalam pelaksanaan pada siklus I.
b.
Menyusun skenario pembelajaran yang akan dilakukan
c.
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan demonstrasi.
d.
Menyusun instrumen penelitian berupa lembar pengamatan kegiatan guru, siswa serta tes tertulis
e.
Melakukan koordinasi dengan pengamatn dan menetapkan alokasi waktu pelaksanaan siklus II.
2)
Tahap Pelaksanaan Siklus II dilaksanakan pada tanggal 28 April 2013. Pada tahap pelaksanaan
tindakatan mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya dengan langkah- langkah sebagai berikut. a.
Melakukan tanya jawab untuk menggali pengetahuan prasyarat siswa menyangkut metari pembelajaran yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya untuk mengantarkan siswa pada inti pembelajaran.
b.
menyampaikan Prosedur kerja kegiatan demonstrasi dalam pembelajaran.
c.
secara berkelompok siswa melaksanakan kegiatan demonstrasi dan pengamatan dengan memperhatikan prosedur kerja yang terdapat di dalam LKS.
d.
guru membimbing siswa mengisi LKS dan
mendiskusikan hasil
pengamatan yang kemudian guru meminta perwakilan tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil pengamatan. e.
guru menyimpulkan dan memberi penjelasan tentang hasil pengamatan yang telah di presentasikan.
f.
guru melakukan kegiatan evaluasi.
g.
guru memberi penguatan dan arahan tentang manfaat mempelajari materi Penyebab perubahan lingkungan fisik. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung peneliti dan guru mitra
melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. 3)
Tahap Pemantauan dan Evaluasi Setelah melalui perbaikan dan penyempurnaan perencanaan pembelajaran
berdasarkan hasil analisis dan refleksi pada Siklus I, maka dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru mitra terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengajar telah menunjukkan hasil yang baik. Berikut hasil kegiatan guru pada siklus II yang disajikan pada Tabel 4.5.
Table 4.5 Hasil pengamatan kegiatan Guru pada Siklus II Kriteria Penilaian
Jumlah
%
Sangat Baik
10
30,30%
Baik
15
45,45%
Cukup
8
24,24%
Kurang
-
-
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukan hasil pengamatan kegiatan guru untuk 33 aspek penilaian pada siklus II. Dari hasil pengamatan tersebut terdapat perbedaan hasil antara tindakan pada siklus I dan siklus II yakni sebagai berikut : Pada siklus I terdapat kriteria sangat baik dengan presentase 12,12% sedangkan pada siklus II terdapat kriteria sangat baik dengan presentase 30,30% yang terdiri dari 10 aspek yakni menyiapkan ruang, alat pembelajaran dan media, memeriksa kesiapan siswa, melakukan kegiatan apersepsi, mengaitkan materi dengan
realitas
kehidupan,
melaksanakan
pembelajaran
secara
runtut,
melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, melibatkan siswa dalam pembuatan dan pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran, menumbuhkan partisifasi aktif siswa melalui interaksi guru, siswa sumber belajar, melakukan penialaian akhir sesuai dengan kompetensi dan melakukan tindak lanjut dengan memberi arahan atau tugas sebagai kegiatan remidi. Kriteria baik pada siklus I dengan presentase 30,30%, pada siklus II meningkat dengan presentase 45,45% yang terdiri dari 15 aspek yakni menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, menunjukan penguasaan materi pembelajaran, mengaitkan
materi
dengan
pengetahuan
yang
relevan,
melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, melaksanakn
pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu, menunjukan keterampilan dalam menggunakan sumber/media belajar, menghasilkan pesan yang menarik, menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa, menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar, membantu siswa dalam membentuk sikap cermat dan kritis, memantau kemajuan belajar, menggunakan bahsa lisan secara jelas dan benar, menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar dan menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai. Kriteria cukup pada siklus I mencapai 57,57% sedangkan kriteria cukup pada siklus II dengan presentase 24,24% yang terdiri atas 8 aspek yakni mencapai tujuan komunikatif, menggunakan struktur logika, menyampikan materi sesuai dengan hirarki belajar, mengintegrasikan kerja ilmiah dengan pembelajaran, menguasai kelas, merespon positif partisifasi aktif siswa, menunjukan hubungan antara pribadi yang kondusif, dan melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa. dari aspek penilaian kegiatan guru yang dilaksanakan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan hasil kegiatan guru yang lebih baik di siklus II. . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran halaman 91. Sementara itu dilihat dari kegiatan siswa dalam pembelajaran juga telah mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan hasil kegiatan siswa pada siklus I yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan kegiatan siswa pada siklus II Kriteria Penilaian
Jumlah
%
Sangat Baik
5
33,3%
Baik
9
60%
Cukup
1
6,6%
Kurang
-
-
Tabel tersebut menunjukan bahwa kegiatan siswa pada siklus II terjadi peningkatan dari 15 aspek yang diamati. pada kriteria sangat baik mencapai 5 aspek yakni kesiapan siswa dalam menerima materi pelajaran, memperhatikan penjelasan materi pelajaran dari guru, tertib selama guru melakukan kegiatan demonstrasi, penguasaan siswa dalam menggunakan alat/bahan percobaan, dan keaktifan siswa dalam mengerjaka LKS dengan persentase 33,3%. Kriteria baik mencapai 9 aspek yakni memiliki motivasi yang tinggi dalam pembelajaran, keaktifan siswa selama proses pembelajaran, penguasaan siswa terhadap materi, menjaga ketenangan dan suasana kelas tetap kondusif, kemampuan bertanya, memberi pertanyaan secara runtut, kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, menyimpulkan hasil belajar dan memberikan respon ketika guru melontarkan pertanyaan secara lisan dengan presentase 60%. Kriteria cukup hanya 1 aspek yakni tepat waktu dalam menyelesaikan soal yang diberikan dengan presentase 6,6%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran halaman 94. Selanjutnya terkait hasil evaluasi siswa yang dilakukan oleh pengamat pelaksanaan tindakan siklus II ditampilkan pada tabel berikut.
Tabel 4.7 Hasil Evaluasi Siswa Siklus II Butir Soal No
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Bayu Crisnando Moodiato Djafar Ismail Putra Agung Lapamona Rifkiyanto Tilome Moh. Indra Sucipto Hasan Yusuf Djaiu Nandri Towalu Novriyanto Yahya Aklinaiya Hamdata Dewi Sartika Miu Fadila Maksud Febrianti Ponuwao Feronika Septias Said Nandia Ablianti Hasan Santika Moodiato
17 18 19
Sintia Sehati Yulistiya Yahya
Sintia Moputi
Yulya Safitri Bakari
JUMLAH PERSENTASE
Siklus II
2
3
4
5
3 0 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 0 0 3
3 3 3 3 3 3 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 3 3 3 0
3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 0 3 3 3 3 3 0
3 3 3
0 3 3
3 3 3
3 3 3
3 0 3
14 73,7
17 89,4
17 89,4
14 73,7
14 73,7
1
Skor
Nilai
12 12 15 15 15 12 15 15 12 12 15 12 12 12 9 9
80 80 100 100 100 80 100 100 80 80 100 80 80 80 60 60
12 12 15
80 80 100
Tuntas Ya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tidak
√ √ √ √ √ 17 89,472
2 10,52
Tabel 4.7 menunjukan bahwa siswa yang hasil belajarnya telah mencapai ketuntasan kriteria minimum yang di tentukan sekolah yakni 70, sebanyak 17 siswa dengan presentase 89,47%, yakni dari 17 siswa terdapat 7 siswa yang memperoleh skor 15 dengan nilai 100 dan 10 orang siswa memperoleh skor 12 dengan nilai 80. Untuk siswa yang hasil belajarnya belum mencapai ketuntasan sebanyak 2 siswa dengan presentase 10,52%, yakni 2 siswa tersebut memperoleh skor 9 dengan nilai 60. Adapun daya serap siswa pada siklus II ini yaitu sebesar 85,26%, yang diperoleh dari jumlah skor maksimal yang berhasil diperoleh seluruh siswa.
Berdasarkan ketuntasan dan daya serap pada tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa indikator kinerja pada penelitian ini sudah tercapai dengan presentase 89,47% yang merupakan nilai rata-rata seluruh siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimum yang telah ditetapkan. 4)
Hasil Analisis dan Refleksi Berdasarkan dari hasil pemantauan dan evaluasi yang telah diuraikan,
maka dilakukan penganalisaan sebagai berikut: 1.
Sebagian besar siswa sudah mengerti dan paham tentang materi penyebab perubahan lingkungan fisik dan dapat melakukan percobaan yang dapat membuktikan proses penyebab perubahan lingkungan fisik tersebut.
2.
siswa pada umumnya mampu menyelesaikan soal yang berhubungan dengan materi penyebab perubahan lingkungan fisik dan percobaan yang harus dilakukan.
3.
Nilai rata-rata siswa telah meningkat dari presentase sebelumnya dan pada siklus II telah mencapai indikator kinerja yang diharapkan. Hal ini dapat juga dilihat hasil pengamatan kegiatan guru dan siswa
yakni untuk hasil pengamatan kegiatan guru kriteria sangat baik meningkat frekuensinya menjadi 4 aspek dari 33 aspek dengan presentase 30,30%, kriteria baik berjumlah 15 aspek dari 33 aspek atau 45,45% dan kriteria cukup dengan jumlah 8 aspek dari 33 aspek atau 24,24%. Selanjutnya untuk hasil pengamatan kegiatan siswa kriteria sangat baik juga meningkat jumlahnya menjadi 5 aspek dari 15 aspek dengan presentase 33,3%, baik berjumlah 9 aspek dari 15 aspek atau 60% dan kriteria cukup berjumlah 1 aspek dari 15 aspek atau 6,6%.
Berdasarkan hasil capaian pada kegiatan siklus II tersebut maka penelitian ini selesai. Karena presentase capaian dari penelitian ini yaitu 89,47% dan sudah melebihi dari indikator kinerja yang di tentukan oleh sekolah yaitu 75% Indikator kinerja ini merupakan hasil dari jumlah siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimum yang telah ditetapkan sebelumnya oleh sekolah. 4.2
Pembahasan Pelaksanaan interaksi pembelajaran dengan mengoptimalkan pemahaman
siswa pada materi penyebab perubahan lingkungan fisik, seperti dikemukakan pada bab-bab terdahulu untuk mencapai indikator kinerja dalam penelitian ini adalah untuk hasil belajar siswa minimal 75% yang merupakan jumlah ketuntasan dari seluruh siswa yang memperoleh nilai 70 keatas. Pada pelaksanaan observasi awal dengan menerapkan metode demonstrasi pada materi penyebab perubahan lingkungan fisik di kelas IV SDN 4 Bone Kecamatan Bone diperoleh data yaitu: a)
Hasil belajar menunjukan bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai maksimal 70 keatas mencapai 15,8% dari 3 oarang siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimum dan memiliki daya serap mencapai 44,21% yang diperoleh dari jumlah skor maksimal yang dicapai seluruh siswa.
b) Dari proses pembelajaran diperoleh data bahwa yang memiliki ketuntasan belajar adalah 3 orang siswa atau 15,8% yang berhasil memperoleh skor 12 dengan nilai 80 c)
Dari proses pembelajaran diperoleh data bahwa yang belum memiliki ketuntasan belajar 16 orang siswa atau 84,2% yakni dari 16 siswa terdapat 4
orang siswa yang memperoleh skor 9 dengan nilai 60, 6 orang siswa yang memperoleh skor 6 dengan niali 40 dan 6 orang siswa yang memperoleh skor 3 dengan nilai 20. Dibandingkan dengan daya serap minimal 75% maka sisanya 60,8% yang belum mencapai standar ketuntasan perlu dikembangkan indikator, tujuan, metode dan percobaan pada tahap siklus berikutnya, Realitas yang ditemukan pada saat observasi awal tersebut menjadi dasar pelaksanaan Siklus I untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi penyebab perubahan lingkungan fisik. Berdasarkan data yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan siklus I dengan menerapkan metode demonstrasi dalam meningkatkan hasil belajar pada materi penyebab perubahan lingkungan fisik di kelas IV SDN 4 Bone Kecamatan Bone adalah: a)
Hasil belajar menunjukan bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai maksimal 70 keatas mencapai 26,3% yang merupakan jumlah seluruh siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimum dan memiliki daya serap siswa mencapai 59% yang diperoleh dari jumlah skor yang diperoleh oleh seluruh siswa dari hasil belajar materi penyebab perubahan lingkungan fisik.
b)
Dari proses pembelajaran diperoleh data bahwa yang belum memiliki ketuntasan belajar adalah 14 orang atau 73,7% yakni 7 siswa memperoleh skor 9 dengan nilai 60 sedangkan 7 orang siswa memperoleh skor 6 dengan nilai 40.
c)
Dari proses pembelajaran diperoleh data bahwa yang memiliki ketuntasan belajar adalah 5 orang siswa atau 26,3% yang berhasil memperoleh skor
12 dengan nilai 80. Dibandingkan dengan daya serap minimal 75% maka sisanya
49,3%
yang
belum
mencapai
standar
ketuntasan
perlu
dikembangkan indikator, tujuan, metode dan percobaan pada tahap siklus berikutnya sehingga daya serapnya mencapi 75%. Sesuai dengan refleksi disebabkan oleh adanya beberapa kelemahan seperti yang telah disebutkan pada deskripsi siklus pertemuan I s/d siklus II pertemuan II dengan menerapkan langkah-langkah pembelajaran melalui metode demonstrasi serta menyempurnakan kesalahan dan kelemahan yang terdapat pada kegiatan tersebut. Dari hasil perbaikan langkah-langkah pembelajaran tersebut maka telah terjadi perubahan-perubahan pada siklus II, perubahan-perubahan tersebut nampak pada hal-hal sebagai berikut: a). Hasil belajar menunjukan bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai maksimal 70 keatas mencapai 89,47% yang merupakan jumlah seluruh siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimum dan memiliki daya serap siswa mencapai 85,26% yang diperoleh dari jumlah skor maksimal yang berhasil diperoleh seluruh siswa. b). Dari proses pembelajaran diperoleh data bahwa yang memiliki ketuntasan belajar adalah 17 orang atau 89,47% yakni dari 17 siswa terdapat 7 siswa yang memperoleh skor 15 dengan nilai 100 dan 10 orang siswa memperoleh skor 12 dengan nilai 80.
c). Dari proses pembelajaran diperoleh data bahwa yang belum memiliki ketuntasan belajar adalah 2 orang siswa atau 10,52% yakni 2 siswa tersebut memperoleh skor 9 dengan nilai 60. Berdasarkan gambaran deskripsi perubahan data seperti diuraikan diatas jelas bahwa terjadi peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPA tentang materi penyebab perubahan lingkungan fisik sampai dengan pelaksanaan tindakan siklus II dengan menggunakan metode demonstrasi terjadi peningkatan positif. Artinya bahwa, dengan menerapkan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA khususnya peningkatan hasil belajar siswa sangat relevan untuk disajikan kepada peserta didik. Dengan demikian hipotesis tindakan yang berbunyi “Jika guru menggunakan metode demonstrasi, maka hasil belajar siswa pada materi penyebab perubahan lingkungan fisik di kelas IV SDN 4 Bone akan meningkat”, dapat diterima.