BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.
Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah data sekunder
berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2015 dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode pemilihan sampel dipilih berdasarkan kriteria dan pertimbangan pertimbangan tertentu. Sampel yang didapat pada penelitian ini sebanyak 21 perusahaan, pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini selama 3 tahun berarti sampel yang diperoleh seluruhnya ada 63 perusahaan (21 perusahaan x 3 tahun). B.
Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi
suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum dan minimum. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Harga Saham dan variabel independen yang digunakan adalah Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS). Adapun data sampel dalam uji deskriptif dalam penelitian ini adalah 63 data yang diambil dari 21 perusahaan , selama 3 tahun yaitu 2013-2015. Gambaran berikut dapat dilihat dari hasil yang telah diolah pada tabel berikut:
42
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
ROA
63
,02
,66
,1356
,10812
ROE
63
,03
1,44
,2334
,24237
EPS
63
4,97
55587,52
3363,9181
9240,15860
HARGA SAHAM
63
118
350000
21398,87
63086,261
Valid N (listwise)
63
Sumber: data yang diolah Dari tabel 4.1 statistik deskriptif menunjukkan jumlah sampel N sebanyak 63 yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Return on Asset (ROA), memiliki nilai minimum sebesar 0,02 yang terdapat pada PT. Pyridam Farma Tbk di tahun 2014, sedangkan nilai maksimumnya sebesar 0,66 yang terdapat pada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk di tahun 2013 dengan nilai rata-rata dari Return on Asset (ROA) sebesar 0,1356 dan nilai standar deviasi 0,10812. 2. Return on Equity (ROE), memiliki nilai minimum sebesar 0,03 yang terdapat pada PT. Pyridam Farma Tbk di tahun 2014, sedangkan nilai maksimumnya sebesar 1,44 yang terdapat pada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk di tahun 2014 dengan nilai rata-rata dari Return on Equity (ROE) sebesar 0,2334 dan nilai standar deviasi 0,24237. 3. Earning Per Share (EPS), memiliki nilai minimum sebesar 4,97 yang terdapat pada PT. Pyridam Farma Tbk di tahun 2014, sedangkan nilai maksimumnya sebesar 55587,52 atau yang terdapat pada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk di
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
tahun 2013 dengan nilai rata-rata dari Earning Per Share (EPS) sebesar 3363,9181 dan nilai standar deviasi 9240,15860. 4. Harga Saham, memiliki memiliki nilai minimum sebesar 118 yang terdapat pada PT. Pyridam Farma Tbk di tahun 2015, sedangkan nilai maksimumnya sebesar 350000 yang terdapat pada PT. Delta Djakarta Tbk di tahun 2013 dengan nilai rata-rata dari Harga Saham sebesar 21398,87 dan nilai standar deviasi 63086,261. C. Hasil Uji Asumsi Klasik 1.
Hasil Uji Normalitas Untuk menguji normalitas data dapat dilakukan dengan analisis histogram
bila grafik normal plot menunjukkan data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda memenuhi asumsi normalitas dan dengan uji one sample Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: 1. Apabila nilai Asymp. Sig (2-tailed)>0,05 maka data berdistribusi normal. 2. Apabila nilai Asymp. Sig (2-tailed)<0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
Gambar 4.1 Hasil Uji Normal Plot
Berdasarkan gambar 4.1 diatas grafik normal plot menunjukkan data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda ini memenuhi asumsi normalitas. Selanjutnya dalam Uji one sample Kolmogorov Smirnov:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
Tabel 4.2 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
63
Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation
0E-7 .92920623
Absolute
.080
Positive
.049
Negative
-.080
Kolmogorov-Smirnov Z
.638
Asymp. Sig. (2-tailed)
.810
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: data yang diolah, Besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov berdasarkan tabel 4.2 adalah 0,638 dan nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,810 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti data berdistribusi normal. Dengan kata lain model regresi yang digunakan memenuhi asumsi normalitas. 2.
Hasil Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas menunjukkan bahwa antara variabel independen
mempunyai hubungan langsung (korelasi) yang sangat kuat. Multikolonieritas terjadi jika nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Berikut ini hasil uji multikolonieritas dari data yang digunakan:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficientsa Model
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
LN_ROA
,137
7,282
LN_ROE
,112
8,949
LN_EPS Sumber: data yang diolah ,458
2,181
(Constant) 1
a. Dependent Variable: LN_HS
Sumber: data yang diolah Hasil perhitungan nilai Tolerance juga menunjukan tidak ada variabel independen (ROA, ROE, dan EPS) yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 dan tidak ada nilai Variance Inflation Factor (VIF) yang lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang digunakan dalam model regresi penelitian ini terbebas dari gejala multikolonieritas. 3.
Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual datu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
maka
disebut
Homokedastisitas
dan
jika
berbeda
disebut
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau
tidak
terjadi
Heteroskedastisitas.
Dalam
penelitian
ini,
uji
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik uji scatterplot dan uji glejser.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
Gambar 4.2 Hasil Uji Scatterplot
Berdasarkan Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa data (titik-titik) menyebar secarta merata diatas dan dibawah garis nol pada sumbu Y, tidak berkumpul disatu tempat serta tidak membentuk pola tertentu, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada uji regresi ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, sementara dalam uji glejser menunjukan bahwa:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
Tabel 4.4 Hasil Uji Glejser Coefficientsa Model
t
Sig.
(Constant)
-.956
.343
LN_ROA
-.167
.868
LN_ROE
-.801
.426
LN_EPS
1.679
.098
1
a. Dependent Variable: ABS
Sumber: data yang diolah
Berdasarkan hasil output pada tabel 4.4 Uji Glejser diatas, terlihat hasil nilai signifikansi semua variabel diatas 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya heteroskedastisitas, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi layak dipakai untuk memprediksi harga saham berdasarkan masukan dari ke tiga variabel independen diatas. 4.
Hasil Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Dalam penelitian ini digunakan uji autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Hasil uji autokorelasi dapat diperoleh sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Model
1
R
R Square
,838a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,703
,688
,95254
Durbin-Watson
1,910
a. Predictors: (Constant), LN_EPS, LN_ROA, LN_ROE b. Dependent Variable: LN_HS
Sumber: data yang diolah Hasil uji autokorelasi pada tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson (DW) sebesar 1,910 dimana nilai DW terletak antara -2 dan 2 (2<1,910<2), sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak terdapat autokorelasi positif maupun negatif.
D. Hasil Uji Kesesuaian Model 1.
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013). Hasil uji koefisien determinasi (R2) adalah sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb Model
R
1
.838a
R Square
Adjusted R Square
.703
.688
a. Predictors: (Constant), LN_EPS, LN_ROA, LN_ROE b. Dependent Variable: LN_HS
Sumber: data yang diolah Berdasakan hasil pada tabel 4.6 diatas diketahui bahwa nilai dari Adjusted R Square sebesar 0,688 hal ini berarti 68,8% variabel harga saham yang dapat dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel independen yaitu ROA, ROE, dan EPS. Sedangkan sisanya (100%-68,8% = 31,2%) dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
2.
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013). Hasil uji F di peroleh sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
Tabel 4.7 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ANOVAa Model
Sum of Squares Regression
1
Residual Total
Df
Mean Square
126.658
3
42.219
53.532
59
.907
180.190
62
F 46.531
Sig. .000b
a. Dependent Variable: LN_HS b. Predictors: (Constant), LN_EPS, LN_ROA, LN_ROE
Sumber: data yang diolah Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa uji Fhitung sebesar 46,531. Jika dibandingkan dengan Ftabel sebesar 3,1477 pada tingkat signifikansi 5% maka nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (46,531>3,1477). Jadi, dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama (simultan) seluruh variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Dengan demikian model regresi ini dapat menjelaskan bahwa ROA, ROE, dan EPS secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham.
E. Hasil Uji Hipotesis 1.
Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu
variabel independen secara parsial dalam menerangkan variabel dependen. Jika thitung>ttabel dengan signifikan 0,05 maka variabel independen mempengaruhi variabel dependen atau dengan melihat bilai signifikan <0,05 maka variabel X dapat mempengaruhi variabel Y. Hasil uji t diperoleh sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
Tabel 4.8 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
3.589
.869
LN_ROA
1.383
.462
LN_ROE
-1.894
LN_EPS
.755
T
Sig.
Beta 4.131
.000
.558
2.995
.004
.502
-.770
-3.773
.000
.079
.986
9.584
.000
1
a. Dependent Variable: LN_HS
Sumber: data yang diolah
Berdasarkan dari hasil tabel 4.7 diatas maka dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut: 1. H1 Return On Asset (ROA) memiliki nilai thitung sebesar 2,995 dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,004. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Return On Asset (ROA) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. 2. H2 Return On Equity (ROE) memiliki nilai thitung sebesar -3,773 dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,000. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Return On Equity (ROE) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. 3. H3 Earning Per Share (EPS) memiliki nilai thitung sebesar 9,584 dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,000. Hal ini dapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
disimpulkan bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. 2. Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda Dalam penelitian ini dilakukan analisis regresi linear berganda untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya hubungan positif maupun negatif antara variabel independen dan variabel dependen. Hasil uji analisis regresi linear berganda adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B
Std. Error
Beta
(Constant)
3.589
.869
LN_ROA
1.383
.462
.558
LN_ROE
-1.894
.502
-.770
LN_EPS
.755
.079
.986
1
a. Dependent Variable: LN_HS
Sumber: data yang diolah Y = + 1X1 + 2X2 + 3X3 + e Harga Saham = 3,589 +1,383 ROA -1,894 ROE +0,755 EPS+ e 1. Nilai konstanta (constant) sebesar 3,589 menunjukan bahwa jika variabel independen dianggap konstan, maka variabel dependen dianggap bernilai sama dengan konstantanya. Dengan kata lain jika Return on Asset, Return on Equity, dan Earning Per Share bernilai 0, maka harga saham nilainya sebesar 3,589.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
2. Nilai koefisien regresi variabel Return on Asset (ROA) menunjukan nilai koefisien regresi sebesar 1,383, artinya bahwa setiap ROA mengalami kenaikan sebanyak 1% maka akan meningkatkan harga saham sebesar 1,383, sedangkan variabel lainnya dianggap konstan. 3. Nilai koefisien regresi variabel Return on Equity (ROE) menunjukan nilai koefisien regresi sebesar -1,894, artinya bahwa setiap ROE mengalami kenaikan sebanyak 1% maka akan menurunkan harga saham sebesar -1,894, sedangkan variabel lainnya dianggap konstan. 4. Nilai koefisien regresi variabel Earning Per Share (EPS) menunjukan nilai koefisien regresi sebesar 0,755, artinya bahwa setiap EPS mengalami kenaikan sebanyak 1% maka akan meningkatkan harga saham sebesar 0,755, sedangkan variabel lainnya dianggap konstan. F. Pembahasan dan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Return on Asset (ROA) Terhadap Harga Saham Berdasarkan hasil penelitian pengujian statistik dalam penelitian ini untuk variabel ROA menunjukan bahwa nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,004 (0,004<0,05) maka hipotesis pertama (H1) diterima dan dapat disimpulkan bahwa Return on Asset (ROA) berpengaruh positif terhadap harga saham. Kemampuan ROA dalam memprediksi harga saham sangat dimungkinkan karena kebijakan perusahaan terhadap ROA sudah tepat sehingga ada sebagian asset yang bekerja atau digunakan secara efisien dan harga saham yang diperolehpun menjadi maksimal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
Penelitian ini sejalan dengan Novasari (2013) dan Suharno (2016) yang menyatakan bahwa Return on Asset (ROA) berpengaruh positif terhadap harga saham. 2. Pengaruh Return on Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Berdasarkan hasil penelitian pengujian statistik dalam penelitian ini untuk variabel ROE menunjukan bahwa nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,000 (0,000<0,05) maka hipotesis kedua (H2) diterima dan dapat disimpulkan bahwa Return on Equity (ROE) berpengaruh negatif terhadap harga saham. Hasil penelitian ini bernilai negatif berarti menunjukan bahwa perusahaan tersebut tidak dapat menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dapat menguntungkan pemegang saham. Penelitian ini sejalan dengan Kabajeh, et al (2012), Riana, Dewi (2015), dan Setiadi, et al (2016), yang menyatakan bahwa Return on Equity (ROE) berpengaruh negatif terhadap harga saham. 3. Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Berdasarkan hasil penelitian pengujian statistik dalam penelitian ini untuk variabel EPS menunjukan bahwa nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,000 (0,000<0,05) maka hipotesis ketiga (H3) diterima dan dapat disimpulkan bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif terhadap harga saham. Hal ini menunjukan bahwa investor memusatkan perhatiannya pada Earning Per Share (EPS) dalam melakukan keputusan berinvestasi, EPS
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh pada setiap lembar sahamnya. Para investor tertarik dengan EPS yang tinggi, karena hal ini merupakan indikator keberhasilan bagi perusahaan. Semakin tinggi nilai EPS, maka semakin besar pula keuntungan yang dimiliki perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan Perdana, dkk (2013) dan Husaini (2012) yang menyatakan bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif terhadap harga saham.
http://digilib.mercubuana.ac.id/