BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN KKN
PROGRAM POKOK A. Gerakan Indonesia Melayani
Pembuatan Standing Banner (Roll Up) E-KTP dan Program Jaminan Sosial E-KTP merupakan kartu tanda penduduk yang dibuat secara elektronik, dimana
didalam e-KTP sudah tersimpan data – data masyarakat yang meliputi sidik jari, data pribadi penduduk, tanda tangan, foto, dan lain-lain. Program Jaminan Sosial merupakan salah satu bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh negara guna menjamin masyarakat sudah memenuhi kebutuhan hidup yang layak. Pembuatan standing banner dari e-KTP dan Program Jaminan Sosial ditujukan agar masyarakat menjadi lebih memahami cara pembuatan e-KTP dan program jaminan sosial. Dengan diadakannya pembuatan standing banner juga diharapkan agar masyarakat mengetahui fungsi dan kegunaan dari e-KTP dan Program Jaminan Sosial. Pembuatan standing banner ini diharapkan dapat membantu program pemerintah dalam mempermudah pelayanan publik oleh pemerintah kepada seluruh masyarakat. 1. Tujuan Kegiatan Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan panduan agar masyarakat mudah dan tertib dalam pelayanan masyarakat Desa Saba. 2. Sasaran Kegiatan Kepala Desa, Sekretaris Desa, Para kepala kantor urusan, Kelian banjar dan Seluruh masyarakat Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. 3.
Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan 1. Persiapan Tempat
: Penyerahan di Kantor Perbekel Desa Saba
Logistik
: Pencetakan Standing Banner (Roll Up) E-KTP dan Program Jaminan Sosial
SDM
: Mahasiswa KKN PPM
2. Rencana Pelaksanaan Waktu
: Senin, 15 Agustus2016 – Senin, 22 Agustus 2016 (Penyerahan)
Rincian Kegiatan : Kegiatan ini diawali dengan tahapan persiapan seperti berkoordinasi dengan Bapak Kepala Desa, mencari 1
12
informasi terkait E-KTP, KIS, dan KIP. Setelah mendapatkan informasi tersebut dilanjutkan dengan membuat desain standing banner dan pencetakannya. Standing banner yang sudah jadi langsung diserahkan ke Kantor Desa dan memasangnya. 3. Rencana Evaluasi Pemahaman masyarakat tentang pembuatan dan pemanfaatan e-KTP dan program jaminan sosial di masing-masing banjar di Desa Saba. 4. Isi Kegiatan Adapun isi dari kegiatan ini adalah mengumpulkan informasi – informasi terkait, membuat desain standing banner, mencetak standing banner, dan menyerahkannya ke kantor Desa Saba dan memasangnya. 5. Rencana Evaluasi Indikator yang dipakai
: Indikator keberhasilan program ini adalah
pemahaman masyarakat mengenai e-KTP dan program jaminan sosial. Waktu penilaian
: Sebelum pembuatan standing banner dan
setelah pembuatan standing banner. Cara penilaian : Penilaan dilakukan dengan melihat respon masyarakat ketika melihat standing banner. Penilai
: Mahasiswa KKN PPM
6. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan
Metode
Waktu
Tempat
Tahap Persiapan a. Kordinasi dengan Perbekel
Diskusi
2 jam
Desa Saba,
mengenai e-KTP dan program
Kecamatan
jaminan sosial dan proses
Blahbatuh.
pengumpulan informasi
Tahap Pelaksanaan a. Pembuatan desain standing banner b.Pencetakan desain standing banner
Mendesain di
2 jam
Photoshop
Posko KKN Desa Saba.
1 jam
CV. Megah Jaya 13 2
c. Penyerahan standing banner
-
dan memasangnya
1 jam
Kantor Kepala Desa Saba
Tahap Evaluasi a. Pengetahuan masyarakat akan prosedur pembuatan dan
Pengamatan
12 jam
Kantor Desa Saba
pemanfaatan e-KTP, KIS, dan KIP meningkat
7. Indikator Keberhasilan Output
: Pengetahuan masyarakat akan prosedur pembuatan dan pemanfaatan e-KTP, KIS, dan KIP meningkat.
Outcome : Terlayaninya masyarakat sesuai dengan prosedur yang efektif dan efisien. 8. Hasil Kegiatan Paket pembuatan peterbukaan informasi publik (SOP pembuatan KTP, KK, dan lain-lain) dan poster atau standing banner. Dokumentasi :
1. Laporan Dana No. 1
Rincian Pencetakan standing banner
Total Pengeluaran
Harga satuan Rp 250.000
Jumlah 2
Total Rp 500.000 Rp 500.000
10. Hambatan dan Saran Hambatan yang ada dalam pelaksanaan yaitu sulitnya survey harga percetakan standing banner yang sesuai dengan kondisi keuangan sehingga 314
memakan waktu yang cukup lama. Selain itu terjadi kesalahan pencetakan standing banner sehingga harus dilakukan pencetakan ulang. Saran yang ada di dalam pelaksanaan pembuatan standing banner yaitu harus dilakukannya pengecekan secara berkala agar tidak terjadi kesalahan ketika pencetakan. Harus dilakukkannya pengecekan standing banner yang sudah terpasang secara berkala untuk memastikan kondisi standing banner tetap baik dan berfungsi secara optimal.
B. Gerakan Indonesia Bersih Sosialisasi
Pengelolaan Sampah
Melalui
Manajemen
Bank Sampah
dan
Pembentukan Organisasi Bank Sampah Di Desa Saba Bank Sampah adalah suatu sistem pengelolaan sampah kering secara kolektif yang mendorong masyarakat untuk berperan secara aktif di dalamnya. Sistem ini akan menampung, memilah, dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi pada pasar sehingga masyarakat mendapat keuntungan ekonomi dari menabung sampah. Untuk membentuk suatu bank sampah ini, sebelumnya dibutuhkan kesadaran dari masyarakat akan pentingnya menjaga kelesatarian lingkungan dengan cara mengolah limbah organik maupun non-organik. Karena tanpa adanya kesadaran dari masyarakat sistem pengelolaan sampah ini tidak akan dapat dilaksanakan. Semua sistem dalam bank sampah ini dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat. 1. Tujuan Kegiatan Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan inovasi dalam pengelolaan sampah serta memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga pengelolaan sampah. 2. Sasaran Kegiatan Para kepala kantor urusan (KAUR), Para kader PKK, Posyandu, Karang Taruna, Kepala Dusun dan Seluruh masyarakat Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. 3. Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan 1. Persiapan Tempat
: Balai Br. Banda, Desa Pakraman Banda, Desa Saba.
Logistik
: Materi, LCD, Konsumsi
SDM
: Pembicara yaitu Ni Wayan Sri Sutari, SP. MP.(Dosen Fakultas Pertanian) 15 4
2. Rencana Pelaksanaan : Jumat, 5 Agustus 2016 – Kamis, 11 Agustus 2016
Waktu
Rincian Kegiatan :Sosialisasi Mengenai Pengelolaan Sampah Melalui Manajemen Bank Sampah dan Pembentukan Organisasi Bank Sampah Di Desa Saba 3. Rencana Evaluasi Pemahaman masyarakat tentang kebersihan lingkungan serta cara pemilahan sampah plastik. 4. Isi Kegiatan Adapun isi dari kegiatan ini adalah penyuluhan tentang bank sampah dan pembentukan organisasi bank sampah. 5. Metode Penyuluhan Penyuluhan akan dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. 6. Media Penyuluhan Media yang digunakan antara lain menggunakan slide powerpoint dengan menggunakan LCD dan juga tanya jawab. 7.
Rencana Evaluasi Indikator yang dipakai
: Indikator keberhasilan program ini adalah jumlah peserta dan antusias peserta
Waktu penilaian
: Setelah penyuluhan.
Cara penilaian
: Dari daftar hadir dan interaksi pembicara dengan peserta.
Penilai
: Mahasiswa KKN PPM UNUD XIII
8. Pelaksanaan Kegiatan Tanggal Jumat, 5 Agustus 2016
Jenis Kegiatan Koordinasi ke Kepala Desa Mengenai Kegiatan
Survey Tempat Penyuluhan
2016
Bank Sampah
2016
Kantor Kepala Desa
Penyuluhan Bank Sampah
Sabtu, 6 Agustus
Minggu, 7 Agustus
Tempat
Kawasan Desa Saba
Membuat Surat Permohonan Pembicara Kegiatan
Posko KKN Saba
Waktu 09.00 – 11.00 wita 13.00 – 16.00 wita 08.00 – 09.00 wita
16 5
Mengirim Surat Permohonan Pembicara untuk
Kampus Sudirman
10.00 – 13.00
Universitas
wita
Posko KKN Saba
09.00 – 13.00
Membuat Surat perihal Senin, 8 Agustus 2016
Undangan, Peminjaman Tempat, Peminjaman Alat
wita
untuk penyuluhan Bank Sampah Mengirim Surat perihal
Selasa, 9 Agustus 2016
Undangan, Peminjaman Tempat, Peminjaman Alat untuk penyuluhan Bank Sampah
Rabu, 10 Agustus
Membeli Konsumsi untuk
2016
Penyuluhan
Konfirmasi Kedatangan Undangan
Rumah dan Kantor Tokoh-tokoh Masyarakat se-Desa
09.00-14.00 wita
Saba
Pasar Blahbatuh
08.00-10.00
Posko KKN Saba
10.00 – 13.00
Penyuluhan mengenai Pengelolaan Sampah Kamis, 11 Agustus 2016
Melalui Manajemen Bank Sampah Dan Pembentukan Organisasi Bank Sampah
Balai Br. Banda, Desa Pakraman Banda, Desa Saba
15.00-18.00 Wita
Di Desa Saba
9. Hasil Kegiatan Penyuluhan pembentukan bank sampah ini dilakukan di Balai Br. Banda, Desa Pakraman Banda, Desa Saba yang dihadiri oleh Para kader PKK, Posyandu, Karang Taruna, Kepala Dusun dan Seluruh masyarakat Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.Penilaian berasal dari jumlah peserta yang hadir dan antusiasme yang terlihat dari pertanyaan yang dilontarkan kepada pembicara. Selain itu juga
17 6
antusiasme dari warga Desa Saba masing-masing banjar sangat tinggi sehingga dapat mendukung dilaksanakannya penyuluhan di Desa Saba tentang kegiatan ini. Dokumentasi :
10. Laporan Dana No.
Rincian
Harga satuan
Jumlah
Total
1
Konsumsi Nasi Kotak
Rp 18.750
60
Rp 1.125.000
3
Fee penyuluhan bank sampah
Rp 450.000
1 Orang
Rp 450.000
Rp 80.000
-
Rp 80.000
Rp 5.000
1 buah
Rp 5.000
4
Biaya Transportasi Print piagam
8 Total Pengeluaran
Rp 1.660.000
11. Hambatan dan Saran Hambatan yang ada dalam pelaksanaan penyuluhan adalah karena banyaknya acara keagamaan dan kesibukan masyarakat dan aparat desa menyebabkan kesulitan untuk mencari jadwal untuk mengadakan penyuluhan. Namun hal ini dapat diatasi dengan 7 18
berdiskusi dengan Bapak Kepala Desa agar mendapatkan hari yang memungkinkan warga untuk datang. Selain itu, hambatan lainnya adalah belum ditetapkannya organisasi pembentukkan bank sampah karena perlu dilakukan waktu yang cukup lama untuk membentuk organisasi tersebut. Saran yang ada di dalam pelaksanaan penyuluhan pengelolaan sampah melalui manajemen bank sampah ini perlu adanya sarana yang mendukung untuk pelaksanaan penyuluhan untuk memudahkan masyarakat dalam memahami pelaksanaan kegiatan ini.
Pengadaan Tempat Sampah dengan Menggunakan 3 Media (Organik, NonOrganik, dan B3) dan Pengadaan Alat-Alat Kebersihan Berdasarkan hasil pertemuan dengan Kepala Desa pada tanggal 24 Juni 2016
disampaikan bahwa kurangnya kesadaran masyarakat dalam pemilahan saat membuang sampah di Desa Saba dan kurangnya kesadaran menjaga kebersihan lingkugan sekolah, oleh karena itu dilakukan survey di beberapa sekolah dan banjar yang ada di Desa Saba. Setelah mendapatkan hasil survey kami dari mahasiswa KKN PPM RM Udayana Periode XIII melaksanakan program kerja “Pengadaan Tempat Sampah dengan Menggunakan 3 Media dan Pengadaan Alat-Alat Kebersihan” di Desa Saba. 1. Tujuan kegiatan Adapun tujuan dari kegiatan program KKN PPM RM ini adalah untuk membuat tempat sampah yang sesuai dengan jenis sampah (tempat sampah organik, non organik, dan B3) dan tujuan dari kegiatan pengadaan alat-alat kebersihan adalah dapat menunjang dan menumbuhkan minat siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah yang ada di Desa Saba. 2.
Sasaran kegiatan Sasaran kegiatan pengadaan tempat sampah yang sesuai dengan jenis sampah
(tempat sampah organik, non organik, dan B3) adalah Kepala Desa, Sekretaris Desa, Para kepala kantor urusan (KAUR) dan Masyarakat Desa Saba. Sedangkan sasaran dari kegaitan pengadaan alat-alat kebersihan adalah Masyarakat umum dan Masyarakat sekolah di Desa Saba. 3. 1.
Langkah – langkah pelaksanaan kegiatan Persiapan kegiatan
: Koordinasi dengan perangkat desa, Kepala Dusun
Banjar Banda, Kepala Dusun Banjar Sema, dan Tim Penggerak Ibu PKK se-Desa Saba mengenai waktu yang baik untuk melaksanakan program kerja tersebut. 19 8
Tempat
: Balai Br. Banda, Balai Br. Sema, SD N 2 Saba, SD N 4 Saba,
dan TK SABA RARE Logistik : Surat pemberitahuan pelaksanaan program kerja 2. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan pengadaan tempat sampah dan alat – alat kebersihan ini dilakukan sendiri oleh mahasiswa KKN dengan membeli tempat sampah dengan menggunakan 3 media (Organik, Non-Organik, dan B3) dan alat – alat kebersihan
dengan
adanya
pelaksanaan
program
ini
diharapkan
agar
mempermudah warga dalam membersihkan lingkungan sekitar lingkungan Banjar, SD dan lingkungan daerah TK serta mempermudah dalam mendaur ulang sampah sesuai dengan jenis sampah. Kegiatan ini dilaksanakan pada : Waktu
: Selasa, 23 Agustus 2016 dan Rabu, 24 Agustus2016
Rincian Kegiatan : Meletakkan tempat sampah dan alat – alat kebersihan di Banjar – banjar dan TK yang sudah di tentukan. 4. Isi Kegiatan Isi kegiatan adalah pembelian, penempatan, tempat sampah di Br. Sema, Br. Banda, dan Kantor Desa, dan penyerahan alat-alat kebersihan kepada SD N 2 Saba, SD N 4 Saba, dan TK Saba Rare. Dimana pengadaan tempat sampah dengan menggunakan 3 media tersebut bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam membuang sampah sesuai dengan jenisnya, memberikan kemudahan ketika akan mendaur ulang sampah sesuai dengan jenis yang dibutuhkan, tersedianya tempat sampah akan membiasakan masyarakat membuang sampah pada tempatnya. Kemudian pengadaan alat-alat kebersihan tersebut bertujuan untuk menanamkan kesadaran menjaga lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar sejak dini. 5. Metode Kegiatan Metode kegiatan yang dipakai adalah pembelian tempat sampah 3 media dan alatalat kebersihan. 6.
Media Kegiatan Media kegiatan yang dipakai adalah tempat sampah dan alat-alat kebersihan.
7. Evaluasi Indikator yang dipakai
: Interaksi antara mahasiswa KKN dengan warga dan murid – murid SD pada saat pengadaan tempat sampah di Banjar Banda dan Banjar Sema serta penyerahan alat – alat kebersihan di SD 2 dan SD 4 Saba 20 9
8. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan
Metode
Waktu
Tempat
Tahap Persiapan - Koordinasi dengan Perbekel
Diskusi
2 jam
Desa Saba,
dan Ibu Penggerak PKK se-
Kecamatan
Desa Saba mengenai tempat
Blahbatuh
penaruhan tempat sampah dan pemberian alat – alat kebersihan
- Meminta ijin dengan Kepala
Kunjungan
2 jam
Dusun Br. Banda dan Kepala
Banjar Banda dan Banjar Sema
Dusun Br. Sema
- Meminta ijin dengan Kepala SDN 2 Saba dan Kepala SDN
Kunjungan
2 jam
4 Saba
SDN 2 Saba dan SDN 4 Saba
- Persiapan acara dengan
5 jam
membeli tempat sampah dan
Denpasar dan Gianyar
alat – alat kebersihan
Tahap Pelaksanaan - Penyerahan tempat sampah dan alat – alat kebersihan di
Penyerahan dan
5 jam
pengadaan
Br.Banda, Br. Sema, SD N 2
Br. Banda dan Br.Sema serta
Saba, SD N 4 Saba
SD N 2 dan SD N 4 Saba
Tahap Evaluasi - Mengecek tempat sampah yang ada di banjar – banjar
10 jam
Br. Banda dan Br. sema
yang sudah di berikan tempat
10 21
sampah
9. Hasil kegiatan Hasil dari kegiatan ini adalah tempat sampah dengan 3 media yaitu tempat sampah organik, non organik,B3 dan alat-alat kebersihan. Dokumentasi :
10. Laporan Dana No.
Rincian
Harga satuan
Jumlah
Total
Alat – alat kebersihan : Sapu ijuk
Rp 10.000
10 buah
Rp 100.000
Sapu lidi
Rp 10.000
10 buah
Rp 100.000
Serok
Rp 10.000
10 buah
Rp 100.000
Keset
Rp 10.000
10 buah
Rp 100.000
2
Tempat sampah
Rp 250.000
9 buah
Rp 2.250.000
3
Bensin
Rp 100.000
Rp 100.000
5
Bensin
Rp 100.000
Rp 100.000
1
Total Pengeluaran
Rp 2.850.000
2211
11. Hambatan dan Saran Tidak ada hambatan yang dirasakan selama melaksanakan program kerja ini. Adapun saran yang dapat diberikan bahwa sangatlah perlu bekerjasama yang baik sehingga program kerja ini dapat berjalan dengan baik.
Sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Sekolah Kesehatan merupakan hal yang sangat penting di dalam kehidupan manusia. Untuk
itu, setiap masyarakat wajib menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat agar perilaku tersebut dapat menjadi suatu kebiasaan. PHBS merupakan singkatan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yaitu sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai upaya untuk membantu kesehatan masyarakat sekitar. PHBS sangat penting untuk dilakukan sejak dini, karena semakin dini perilaku tersebut ditanamkan, maka semakin melekatlah perilaku tersebut. Maka, sosialisasi PHBS sangat baik ditanamkan pada anak-anak, khususnya di sekolah atau di rumah. 1.
Tujuan kegiatan Melakukan sosialisasi pola hidup sehat melalui kegiatan sosial dan olahraga di
SD N 2 Saba. Hal tersebut dilakukan guna menciptakan kehidupan yang bersih dan sehat sejak dini. 2.
Sasaran kegiatan Sasaran kegiatan penyuluhan ini adalah semua siswa kelas 3 di SD N 2 Saba.
3. Langkah – langkah pelaksanaan kegiatan 1. Persiapan kegiatan a. Koordinasi dengan pihak sekolah dasar mengenai waktu, tempat acara, dan undangan. b. Mempersiapkan waktu, tempat, dan materi penyuluhan. c. Menyelesaikan dan menyebar undangan ke pihak sekolah. Tempat : SD Negeri 2 Saba, Blahbatuh, Gianyar. Logistik : Surat undangan, materi penyuluhan, LCD, Konsumsi SDM
: Pembicara yaitu Kadek Indah Pratiwi
2. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan PHBS “Gigiku Sehat dan Tanganku Terbebas dari Kuman” menggunakan pembicara dari salah satu mahasiswa dari KKN Revolusi Mental yang bertempat di SDN 2 Saba, Blahbatuh, Gianyar. Melalui penyuluhan 1223
ini, diharapkan nantinya para siswa dan siswi yang mendapatkan penyuluhan dapat memahami apa itu perilaku hidup bersih dan sehat dan dapat menerapkan hal tersebut di dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, agar perilaku tersebut tertanam dan menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan. Waktu
: Kamis, 4 Agustus 2016
Rincian Kegiatan : Penyuluhan PHBS “Gigiku Sehat dan Tanganku Terbebas dari Kuman. 4. Isi Kegiatan Isi kegiatan adalah penyuluhan mengenai pentinganya perilaku hidup bersih dan sehat di SDN yang bertempat di Desa Saba sebagai upaya untuk meningkatkan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat agar terciptanya suatu kehidupan yang berbasis kesehatan. 5. Metode Kegiatan Metode kegiatan yang dipakai adalah
metode penyuluhan menggunakan
Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia dengan media yang representatif sehingga mudah dimengerti oleh audiens. Diakhir penyuluhan juga dilakukan sesi diskusi dan tanya jawab agar peserta memahami materi dengan baik. 6. Media Kegiatan Media kegiatan yang dipakai adalah materi berupa power point yang ditampilkan dengan LCD projector. 7. Evaluasi Indikator yang dipakai : Adanya interaksi antara pembicara dengan peserta penyuluhan secara terbuka sehingga terjadi tukar pikiran dan informasi antara pembicara dengan peserta. Waktu penilaian
: Selama penyuluhan berlangsung
Cara penilaian
: Dari daftar hadir dan interaksi pembicara dengan
peserta. Penilai
: Mahasiswa KKN PPM UNUD XIII
8. Jadwal Kegiatan Penyuluhan No
Nama Program
Tempat
1
Perijinan dan koordinasidengan Kantor
TIM Kepala 3 orang
Waktu 3 jam
Kepala SDN 2 Saba mengeai SDN 2 Saba waktu dan tempat acara. 24 13
2
Diskusi
untuk
menunjuk Posko
mahasiswa sebagai pembicara. 3
KKN 16 orang
UNUD Desa Saba
Perijinan dan koordinasi dengan pihak SDN 2 Saba mengeai waktu dan tempat
3 jam
4 orang
3 jam
1 Tim
1 jam
SDN 2 Saba
acara. 4 Menyebar undangan 5
SDN 2 Saba, Desa Saba
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan praktik melaksanakan cuci tangan dan
(16 org) 1 Tim (16 4 jam
SDN 2 Saba
org)
sikat gigi. Total
14 jam
9. Hasil kegiatan Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan ini berjalan dengan baik. Peserta yang hadir terdiri dari siswa dan siswi kelas 3 SDN 2 Saba, guru-guru, dan perangkat yang ada di Sekolah Dasar No 2 Saba. Pembicara menyampaikan materi dengan Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia sesuai kondisi ruangan. Pembicara mampu berinteraksi dengan peserta penyuluhan dengan baik. Materi penyuluhan yang diberikan sangat menarik karena disertai dengan gambar-gambar dan video yang sesuai untuk kalangan anakanak.Peserta pun terlihat antusias dengan jalannya acara. Diskusi dan tanya jawab terjadi secara alot sesuai topik. Pada saat praktek melakukan kegiatan PHBS semua perserta terlihat antusias dalam melakukan kegiatan tersebut.
1425
Dokumentasi :
10. Laporan Dana No.
Rincian
Harga satuan
Jumlah
Total
1
Sikat gigi
Rp. 3000
40 buah
Rp
120.000
2
Sabun cuci tangan
Rp. 20.000
5 buah
Rp
100.000
3
Lap tangan
Rp . 5.000
5 buah
Rp
25.000
Rp
245.000
Total Pengeluaran
11. Hambatan dan Saran Hambatan dari kegiatan tersebut adalah suasana pelaksanaan kegiatan kurang kondusif karena banyak siswa dan siswi dari kelas lain mengganggu perhatian dari luar kelas. Adapun saran yang dapat kami berikan, agar waktu pelaksanaan kegiatan dikoordinasikan secara tepat bersama perangkat sekolah, agar jalannya acara dapat berlangsung sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.
15
26
Pemanfaatkan Lahan Pekarangan Untuk Meningkatkan Gizi Keluarga dan Keasrian Lingkungan Desa Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan dengan Ibu Ketua Tim Penggerak PKK
Desa Saba pada tanggal 4 Juli 2016 yaitu Desa Saba akan mengikuti Lomba Desa tahun 2017. Berkaitan dengan akan diadakannya Lomba Desa tahun 2017 akan dilakukan penilaian mengenai tanaman obat keluarga dan masih kurangnya pemanfaatan pekarangan rumah warga untuk tanaman obat dan tanaman
upakara. Sesuai dengan hasil diskusi bahwa
penilaian tanaman toga dilakukan di salah satu rumah warga kami melakukan survey ke rumah warga yang dijadikan tempat penilaian. Dari semua informasi yang didapatkan, kami dari mahasiswa KKN-PPM-RM Udayana Periode XIII melaksanakan program kerja “Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Menigkatkan Gizi Keluarga dan Keasrian Lingkungan Desa”. Dalam program kerja ini yang dilakukan adalah melengkapi tanaman obat dan upakara di rumah warga yang dijadikan tempat penilaian, pemanfaatan lahan pekarangan dengan pengadaan tanaman obat dan upakara yang disalurkan ke warga melalui Ibu-ibu PKK Desa, dan Pengadaan Tanaman bunga dan pot yang ditata di Kantor Desa 1. Tujuan kegiatan Adapun tujuan dari kegiatan program KKN-PPM-RM ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya memanfaatkan pekarangan yang terbatas dengan menanam tanaman bergizi bagi keluarga dan mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan yang terbatas dengan menanam tanaman bergizi bagi keluarga. 2. Sasaran kegiatan Sasaran kegiatan Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Menigkatkan Gizi Keluarga dan Keasrian Lingkungan Desa ini adalah para kantor urusan (KAUR), para kader PKK, Posyandu, Karang taruna, Posdaya, Kepala keluarga, dan masyarakat. 3.
Langkah – langkah pelaksanaan kegiatan 1.
Persiapan kegiatan:
Koordinasi dengan Kepala Desa dan perangkat desa terkait waktu, dan pelaksanaan kegiatan.
Diskusi dengan Ibu Ketua Tim Pengerak PKK Desa Saba terkait tanaman toga, waktu dan pelaksanaan kegiatan.
27 16
Koordinasi dengan pemilik rumah yang dijadikan tempat penilaian Toga mengenai kegiatan pengadaan TOGA dan tanaman Upakara serta waktu yang baik untuk melaksanakan program kerja tersebut.
Survey ke beberapa tempat penjualan tanaman obat keluarga, upakara dan hias.
Koordinasi ke Dinas Kehutanan perihal permohonan bantuan Tanaman Upakara.
Pembelian tanaman dan pengambilan tanaman ke Dinas Kehutanan.
Tempat : Kantor Desa, Balai banjar Banda, dan rumah wagra tempat penilaian. Logistik : Surat permohonan bantuan tanaman upakara. 4. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Meningkatkan Gizi Keluarga dan Keasrian Lingkungan Desa ini dilakukan oleh mahasiswa KKN sendiri dimana kami melakukan survey ke beberapa tempat seperti ke rumah warga yang dijadikan tempat penilaian dan kebeberapa tempat penjualan tanaman obat atau
hias. Diharapkan setelah selesainya program kerja “Pemanfaatan Lahan
Pekarangan untuk Meningkatkan Gizi Keluarga dan Keasrian Lingkungan Desa” dapat memperindah lingkungan Kantor Desa dan bermanfaatnya lingkungan pekarangan rumah yang sempit dengan menanam tanaman yang bermanfaat dan bergizi serta dapat menambah penilaian dalam Lomba Desa Saba 2017 dan mendapat hasil yang maksimal. Waktu
: Senin, 22Agustus 2016 (Penyerahan)
Rincian Kegiatan
:Pemanfaatan
Lahan
Pekarangan
untuk
Meningkatkan Gizi Keluarga dan Keasrian Lingkungan Desa. 5. Isi Kegiatan Isi kegiatan adalah pengadaan tanaman obat, tanaman upakara dan tanaman pot bunga. Tanaman obat dan tanaman upakara langsung diserahkan ke rumah warga yang menjadi tempat penilaian, ke PKK Desa dan tanaman pot dan bunga langsung diserahkan ke Kantor Desa. Kegiatan ini juga berisi penyerahan deskripsi tanaman yang sudah ada dan tambahannya untuk rumah warga yang menjadi tempat penilaian toga dalam Lomba Desa tahun 2017. 28
17
6.
Metode Kegiatan Metode kegiatan yang dipakai adalah metode diskusi, survey, penyerahan
dan penataan tanaman pot dan bunga.
7. Evaluasi Indikator yang dipakai
: Interaksi antar mahasiswa bagaimana saat penyerahan dan penataan tanaman yang baik dan sesuai dengan design yang direncanakan.
8. Pelaksanaan Kegiatan Tanggal
Kegiatan
Metode
Waktu
Tempat
Diskusi
2 Jam
Kantor Desa
Diskusi
2 Jam
SD Negeri 4
Tahap Persiapan 24 Juni 2016
Koordinasi dengan Kepala Desa dan perangkat desa terkait waktu, dan pelaksanaan kegiatan
4 Juli 2016
Diskusi dengan ibu Ketua Tim Penggerak
Saba
PKK Desa Saba terkait toga, waktu dan pelaksanaan kegiatan. 1 Agustus 2016
Koordinasi dengan
Diskusi
2 jam
Rumah warga
Survey
2 jam
Singakerta
pemilik rumah yang dijadikan tempat penilaian Toga 3 Agustus 2016
Survey Toga di Puri Damai
5 Agustus 2016
Diskusi ke rumah
(Puri Damai) Diskusi
2 jam
Rumah warga
3 jam
Posko KKN
warga yang menjadi tempat penilaian 12 Agustus
Membuat deskripsi
Ketikan di
2016
Toga untuk lomba
Ms. word
Saba
Desa Saba 2017 29 18
13 Agustus
Survey Toga dan
2016
tanaman pot bunga di
Survey
2 jam
Diskusi
4 jam
Mas, Ubud
Mas Ubud 15 -16 Agustus
Konsultasi dan
2016
mengirim surat ke
Dinas Kehutanan
Dinas Kehutanan prihal permohonan bantuan tanaman upakara 16 Agustus
Membeli tanaman pot
2016
Mengambil
2 jam
Mas, Ubud
langsung
18 Agustus
Mengambil tanaman
2016
upakara ke Dinas
Langsung
2 jam
kelokasi
Dinas Kehutanan
Kehutanan 22 Agustus
Mengambil Toga di
Mengambil
2016
Puri Damai
langsung ke
1 jam
Singakerta (Puri Damai)
lokasi Tahap Pelaksanaan 22 Agustus
Penyerahan toga dan
Penyerahan
2016
tanaman upakara
langsung
23 Agustus
Penyerahan toga dan
Penyerahan
2016
deskripsi toga.
langsung
1 jam
Rumah
ibu
PKK Desa 1 jam
Rumah warga
9. Indikator Keberhasilan Output
: Terdapatnya kebun bergizi di pekarangan rumah warga masyarakat atau tanaman obat keluaga (TOGA) serta terdapatnya tanaman pot dan bunga di lingkungan
Outcome : Terciptanya pekarangan rumah yang ditanami tanaman yang bergizi bagi keluarga dan terciptanya pekarangan rumah yang bersih, sehat dan indah.
30
19
10. Hasil kegiatan Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa program kerja “Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Menigkatkan Gizi Keluarga dan Keasrian Lingkungan Desa” ini berjalan dengan baik. Dimana dapat terealisasinya program kerja yang direncanakan, pengadaan tanaman obat, upakara, dan pot bunga. Respon dari Kepala Desa dan seluruh masyarakat sangat baik, pada saat melakukan kegiatan penyerahan respon ibu-ibu PKK Desa sangat antusias. Dokumentasi :
11. Laporan Dana No.
1
Rincian Pembelian bibit tanaman obat keluarga dan tanaman bergizi
Harga
Jumla
satuan
h
Total
Rp 25.000
40
Rp 1.000.000
Pembelian tanaman pot dan bunga 2
Samarola
Rp 100.000
2
Rp. 200.000
Samia kulkas
Rp. 75.000
2
Rp. 150.000
Bromelia
Rp. 50.000
1
Rp.
Total Pengeluaran
50.000
Rp 1.400.000
31
20
12. Hambatan dan Saran Tidak ada hambatan yang dirasakan selama melaksanakan program kerja ini. Adapun saran yang dapat diberikan bahwa sangatlah perlu bekerjasama yang baik sehingga program kerja ini dapat berjalan dengan baik.
C. Gerakan Indonesia Tertib Sosialisasi dan Bahaya Penyalahguna-an Narkoba dan Pencegahan HIV/ AIDS Penyalahgunaan khususnya dalam penggunaan narkoba adalah pemakaian obatobatan atau zat-zat berbahaya dengan tujuan bukan untuk pengobatan dan penelitian namun digunakan tanpa mengikuti aturan atau dosis yang benar. Penyalahgunaan narkoba juga berpengaruh pada kesehatan tubuh para penggunanya serta banyak memiliki dampak negatif lainnya yang dapat merugikan diri sendiri serta orang lain. Serta maraknya kekerasan seksual dalam masyarakat sudah menjadi “momok” yang harus mendapat perhatian lebih dalam pencegahannya, dimana jika dibiarkan tanpa adanya pencegahan yang tepat jumlah angka kekerasan seksual akan terus meningkat setiap waktunya. Tidak luput dari penyalahgunaan narkoba serta kekerasan seksual, fenomena HIV juga sudah menjadi “musuh” bagi masyarakat karena jumlah dari penderita HIV kian meningkat drastis dimana tidak adanya kesadaran masyarakat mengenai bahaya dari HIV. Belum adanya obat untuk menyembuhkan penyakit HIV menjadi salah satu alasan mengenai pentingnya edukasi mengenai HIV harus dilakukan dengan cepat tepat. Berdasarkan latar belakang diatas, kami disini ingin berbagi pengetahuan mengenai “Penyalahgunaan Narkoba dan Pencegahan Kekerasan Seksual dan HIV”. Diharapkan dengan adanya sosialiasi ini dapat memberikan edukasi terhadap masyarakat mengenai bahaya dari penyalahgunaan narkoba serta mengenai kekerasan seksual dan HIV. 1.
Tujuan kegiatan Memberikan pemahaman tentang dampak penyalahgunaan narkoba, serta memberikan
pemahaman tentang dan pencegahan kekerasan seksual dan HIV/AIDS. 2.
Sasaran kegiatan a) Tokoh Masayarakat b) Tokoh Agama c) Para Kader PKK, Posyandu, Karang Taruna d) Para Kepala Keluarga 32 21
e) Para siswa SD/SMP/SMA, dan f) Masyarakat. 3.
Langkah – langkah pelaksanaan kegiatan 1. Persiapan Tempat
: Balai Banjar Banda, Desa Pakraman Banda
Logistik
: Materi, Brosur HIV, LCD + Proyektor, Konsumsi
SDM
: Pembicara I.
Ganal Valiant Gaffuri (BNNK Gianyar)
II.
Putu Novi Shintyadita (KISARA PKBI Bali)
2. Rencana Pelaksanaan
Waktu
Rincian Kegiatan: Sosialisasi Penyalahgunaan Narkoba dan Pencegahan
: Senin, 22 Agustus 2016 – Pukul 16:00 WITA
Kekerasan Seksual dan HIV 3. Rencana Evaluasi Pemahaman oleh masyarakat khususnya Desa Saba mengenai dampak negatif dari penyalahgunaan narkoba dan kekerasan seksual serta dampak negatif dari HIV. 4. Isi Kegiatan Pemaparan materi mengenai “Penyalahgunaan Narkoba dan Pencegahan Kekerasan Seskual dan HIV” serta penayangan Video mengenai narkoba, kekerasan seksual, dan HIV. 5. Metode Penyuluhan Sosialisasi akan dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. 6. Media Penyuluhan Media yang digunakan dalam penyuluhan antara lain menggunakan slide powerpoint serta video dengan menggunakan LCD dan juga diskusi tanya jawab. 7. Rencana Evaluasi
Indikator yang dipakai : Keberhasilan dari penyuluhan ini adalah antusias dari jumlah kedatangan peserta yang hadir dan antusias dalam mendengarkan pemaparan materi
Waktu Penilaian
: Setelah penyuluhan
Cara Penilaian
: Menghitung jumlah absen dan peserta yang hadir serta hasil dari diskusi yang dilakukan mengenai materi yang dipaparkan. 33
22
Penilai
: Mahasiswa KKN PPM
8. Pelaksanaan Kegiatan KEGIATAN
METODE
WAKTU
TEMPAT
A. Tahap Persiapan 1. Kordinasi dengan Perbekel Desa Diskusi
1 Jam
serta Kepala Dusun Se-Desa Saba
Kantor
Perbekel
Desa Saba
terkait waktu pelaksanaan dan peserta Sosialisasi
2. Kordinasi dengan BNNK Gianyar serta KISARA PKBI Bali
Kantor Kunjungan
1
Jam
BNNK
Gianyar dan Kantor KISARA PKBI Bali
3. Persiapan acara, setting panggung,
Balai Banjar Banda
follow up pembicara dan peserta
B. Tahap Pelaksanaan
Persiapan
2 Jam
Sosialiasi
3 Jam
Balai Banjar Banda
Sosialisasi Penyalahgunaan Narkoba dan Diskusi dan Pencegahan Kekerasan Seksual dan HIV Diskusi dan 15 Menit
C. Tahap Evaluasi
Balai Banjar Banda
Tanya Jawab
9. Indikator Keberhasilan
Output : 1. Terlaksananya sosialisasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, pencegahan kekerasan seksual serta bahaya dari dampak HIV 2.
Meningkatnya
pemahaman
masyrakat
tentang
bahaya
penyalahgunaan narkoba dan mengenai kekerasan seksual dan HIV.
Outcome
: 1. Berkurangnya penyalahgunaan narkoba terutama dikalangan generasi muda. 34 23
2. Mencegah terjadinya kekerasan seksual terutama terhadap anak. 3. Mewujudkan ketertiban dalam kehidupan masyarakat.
10. Hasil Kegiatan Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan ini berjalan dengan baik. Peserta yang hadir terdiri dari aparat desa, masyarakat umum, dan pengurus STT dari masing-masing banjar di lingkungan Desa Saba. Dengan terlaksananya kegiatan “Sosialisasi Penyalahgunaan Narkoba dan Pencegahan Kekerasan Seksual dan HIV” yang bertempat di Balai Banjar Banda, Senin 22 Agustus 2016, Pukul 16.00 WITA. Telah diberikannya edukasi terkait dengan penyalahgunaan narkoba dan pencegahan kekerasan seksual dan HIV, dengan media berupa pemaparan materi berupa slide powerpoint dan penayangan video yang dimana diharpkan bertambahnya wawasan masyarakat khususnya masyarakatnya Desa Saba mengenai dampak buruk dari Narkoba, kekerasan seksual dan HIV. Dokumentasi :
24 35
11. Laporan Dana No.
Rincian
Harga
Jumlah
Total
1
Konsumsi
Rp.18.750
60
Rp.1.125.000
2
Sarana Persembahyangan
Rp. 5.000
10
Rp.50.000
3
Biaya Pembicara
Rp. 100.000
2
Rp.200.000
Total Pengeluaran
Rp.1.375.000
12. Hambatan dan Saran Hambatan yang dirasakan selama pelaksanaan sosialisasi ini adalah ada beberapa undangan yang telat dalam kehadiran karena adanya upacara adat sehingga saat acara pembukaan tempat acara terlihat sepi. Adapun saran yang dapat kami berikan, agar waktu pelaksanaan kegiatan dikoordinasikan secara tepat bersama perangkat desa, agar jalannya acara dapat berlangsung sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. Pembuatan Stiker dan Poster Tertib Keamanan Lingkungan Stiker, selain dapat digunakan sebagai media penghias tempat-tempat atau barangbarang tertentu, memiliki potensi yang besar untuk digunakan dalam berbagai hal, mulai dari memberikan informasi baru, mengingatkan pembaca terhadap suatu hal, bahkan memberi sugesti untuk melakukan sesatu yang diinginkan oleh pembuat stiker. Dalam hal ini, salah satu kegiatan yang kami lakukan ialah membuat stiker-stiker yang dapat digunakan oleh pihak desa untuk menjaga ketertiban, keamanan, dan keselarasan lingkungan desa. 1. Tujuan kegiatan Adapun tujuan dari kegiatan program KKN-PPM ini adalah untuk memberikan stiker-stiker yang dapat ditempel di berbagai tempat yang dapat menghimbau masyarakat untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku untuk mencapai lingkungan desa yang tertib, aman, dan tentram. 2. Sasaran kegiatan Sasaran kegiatan pembelajaran ini adalah Masyarakat Desa Saba secara keseluruhan. 3. Langkah – langkah pelaksanaan kegiatan 1. Persiapan kegiatan : a. Mempersiapkan komputer dengan program desain grafis yang memadai. 36 25
b. Mengumpulkan gambar-gambar yang dapat digunakan sebagai referensi desain stiker. 4. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa KKN sendiri, di tahap awal, dan dilakukan oleh mahasiswa KKN dan masyarakat desa di tahap akhir. 5. Isi Kegiatan Kegiatan
dimulai
dari
desain,
pemilihan
tempat
percetakan,
hingga
percetakan.Distribusi dan pemasangan stiker dilakukan oleh mahasiswa KKN dan warga desa. 6. Metode Kegiatan Metode kegiatan yang dipakai adalah metode himbauan, di mana stiker-stiker yang diproduksi menggunakan Bahasa Indonesia dengan media yang representatif sehingga mudah dimengerti oleh masyarakat. Jumlah stiker juga diproduksi dengan kuantitas yang cukup untuk meliputi seluruh tempat-tempat umum Desa Saba. 7. Media Kegiatan Media kegiatan yang digunakan adalah komputer, program desain grafis, dan printer standar percetakan. 8. Evaluasi
Indikator yang dipakai
:Indikator
keberhasilan
program
ini
adalah
masyarakat dapat menerima, mengerti, dan menghimbau peraturan yang tertera pada stiker.
Waktu penilaian
: Sesudah stiker dipasang.
Cara penilaian
:Dari respon dan perubahan tingkah laku masyarakat.
Penilai
: Mahasiswa KKN Tematik RM UNUD XIII.
9. Jadwal Kegiatan Penyuluhan No
Nama Program
Tempat
1
Pembuatan desain stiker-stiker
Posko
TIM
Waktu
KKN 2 Orang
4 jam
KKN 3 Orang
4 jam
4 Orang
2 jam
7 Orang
5 jam
Tematik RM 2
3
4
Evaluasi
dan
revisi
desain Posko
stiker-stiker yang sudah selesai
Tematik RM
Pencetakan stiker-stiker yang
Megah Jaya
sudah selesai
Advertising
Distribusi dan pemasangan
37 26
stiker-stiker yang selesai
Desa Saba
dicetak Total
15 jam
10. Evaluasi
Indikator yang dipakai
:Indikator keberhasilan program ini adalah masyarakat dapat menerima, mengerti, dan menghimbau peraturan yang tertera pada stiker.
Waktu penilaian
: Sesudah stiker dipasang.
Cara penilaian
: Dari respon dan perubahan tingkah laku masyarakat.
Penilai
: Mahasiswa KKN Tematik RM UNUD XIII.
11. Hasil Kegiatan Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini berjalan dengan baik. Stiker yang diproduksi dapat meliputi tempattempat yang dilewati banyak warga, seperti kantor desa, banjar, dan berbagai tempat lainnya sehingga kemungkinan besar semua orang yang melewati tempat-tempat tersebut sudah melihat stiker yang dipasang. Kami juga tidak mendapat keluhan atau komplain dari pihak masyarakat, sehingga masyarakat dapat menerima stiker-stiker tersebut. Dokumentasi :
38 27
12. Rincian Dana No.
Rincian
Harga
Jumlah
Total
1
Percetakan stiker ketertiban
Rp.30.000
10
Rp.300.000
2
Percetakan stiker kebersihan
Rp. 30.000
5
Rp.150.000
3
Percetakan stiker pelayanan Rp. 30.000
10
Rp.300.000
masyarakat Total Pengeluaran
Rp.750.000
13. Hambatan dan Saran Hambatan yang ada dalam pelaksanaan program ini terkait desain. Desain yang dibuat tidak selalu diterima dan dimengerti oleh masyarakat secara keseluruhan. Saran yang ada di dalam pelaksanaan program ini, buatlah desain menggunakan kata-kata yang singkat, padat, dan sangat jelas. Dan jika terjadi hambatan dari segi format dan desain, jangan ragu-ragu untuk mencari inspirasi dari internet atau dari saran teman-teman.
Pembuatan papan nama dan petunjuk tempat umum Pembuatan papan nama dan petunjuk tempat umum bertujuan untuk menyadarkan masyarakat umum agar mentaati peraturan yang ada, seperti : tidak membuang sampah sembarangan, tidak menggunakan narkoba, menjaga kebersihan pantai, menggunakan helm SNI dan tidak menggunakan hp saat berkendara. 1. Tujuan Kegiatan Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan panduan agar masyarakat sadar dan tertib dalam aturan yang ada 2. Sasaran Kegiatan Seluruh masyarakat Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. 3.
Langkah-Langkah Pelaksanaan Kegiatan 1. Persiapan Tempat
: Banjar Sema , Banjar Banda , dan Banjar Saba
Logistik
: Pencetakan papan nama dan petunjuk tempat umum.
SDM
: Mahasiswa KKN PPM
2. Rencana Pelaksanaan Waktu
: Selasa, 16 Agustus2016 – Rabu, 24 Agustus 2016 (Penyerahan) 39
28
Rincian Kegiatan : Kegiatan ini diawali dengan tahapan persiapan seperti pembuatan design dan cetak. Setelah itu, baru koordinasi dengan kepala desa. Setelah disetujui oleh kepala desa, untuk pemasangan papan nama, maka langsung diserahkan ke banjar-bnjar dilingkungn desa saba dan memasangnya. 3. Rencana Evaluasi Pemahaman
masyarakat
tentang
sadarnya
kebersihan,
tidak
menggunakan narkoba, tidak membuang sampah di pantai, menggunakan helm SNI dan tidak menggunakan HP saat berkendara.
4. Isi Kegiatan Adapun isi dari kegiatan ini adalah mengumpulkan informasi – informasi terkait, membuat desain papan nama, mencetak papan nama dan menyerahkannya ke banjar-banjar di desa saba dan memasangnya. 5. Rencana Evaluasi Indikator yang dipakai
: Indikator keberhasilan program ini adalah
pemahaman masyarakat mengenai sadarnya aturan yang ada di saba. Waktu penilaian : sebelum pembuatan papan nama dan setelah pembuatan papan nama. Cara penilaian : Penilaan dilakukan dengan melihat respon masyarakat ketika melihat papan nama Penilai
: Mahasiswa KKN PPM.
6. Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan
Metode
Waktu
Tempat
Tahap Persiapan b.Kordinasi dengan Perbekel
Diskusi
2 jam
Desa Saba,
mengenai papan nama dan
Kecamatan
petunjuk umum.
Blahbatuh.
40 29
Tahap Pelaksanaan a. Pembuatan desain papan nama dan petunjuk umum b.Pencetakan desain papan nama dan petunjuk umum
2 jam Mendesain di
Saba.
Photoshop
c. Penyerahan papan nama, petunjuk umumdan
Posko KKN Desa
2 jam
CV Megah Jaya
6 jam
Banjar Sema, Banjar
ke Lokasi
memasangnya
ke Lokasi
Banda, dan Banjar Saba
7. Hasil Kegiatan Pembuatan papan nama dan petunjuk tempat umum, bisa diterima sehingga dalam pemasanganya mendapatkan respon baik dari masyarakat. Dokumentasi :
41
30
8. Laporan Dana No. 1
Rincian Pembuatan papan nama dan petunjuk tempat umum
Harga satuan Rp 100.000
Total Pengeluaran
Jumlah 10
Total Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
9. Hambatan dan Saran Hambatan yang dialami selama rencana pembuatan papan nama dan petunjuk tempat umum sampai pemasangan bermacam-macam di alami, seperti: dalam pembuatan design, percetakan yang jauh, dari segi pendanaan, dan pemasangan papan nama pada saat di Banjar Sema.
42
31