BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Penetapan Lokasi Dan WaktuPenelitian.
3.1.1 Lokasi Penelitian. Berdasarkan
permasalahan
yang
ditetapkan
sebelumnya,
penelitian di laksanakan pada kantor camat botupingge, kecamatan botupingge kabupaten bone bolango. Penetapan objek pada lokasi ini di dasarkan atas pertimbangan lokasi yang mudah di jangkau oleh peneliti dan dapat memberikan keterangan yang lengkap tentang masalah yang diteliti. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dalam waktu 4 (empat) bulan, yang di mulai dari Oktober 2013 sampai dengan bulan Januari tahun 2014. 3.2
Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif, yakni menggambarkan adanya pengaruh antara variabel yang satu dengan variabweel yang lain. Variabel X (motivasi kerja) dan variabel Y (kinerja pegawai) berdasarkan metode penelitian tersebut maka desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah.
18
19
Motivasi Kerja
Kinerja Pegawai
(X)
(Y)
Gambar 2 : Desain Penelitian Keterangan : X = Motivasi Kerja Y = Kinerja Pegawai 3.3
Operasional Variabel Penelitian Untuk memudahkan pengujian hipotesis, maka peneliti menetapkan
variable penelitian sebagai berikut : a. Variabel bebas atau dependent variabel (X) Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi. Indikator yang di uji dalam variabel ini digolongan menjadi tiga yaitu : 1. Minat Seseoarang akan merasa terdorong untuk melaksanakan suatu kegiatan kalau kegiatan tersebut kegiatan yang sesuai dengan minatnya. 2. Sifat positif Seseorang yang mempunyai sifat positif terhadap suatu kegiatan dengan rela ikut dalam kegiatan tersebut, dan akan
20
berusaha
sebisa
mungkin
menyelesaikan
kegiatan
yang
bersangkutan dengan seabik-baiknya. b. Variabel terikat atau independent variabel (Y) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai. Kinerja pegawai adalah hasil atau taraf kesuksesaan yang di capai oleh pegawai dalam bidang pekerjaannya. Adapun yang menjadi indicator pada variabel kinerja adalah 1. Kualitas kerja, Yaitu mutu pekerjaan sebagai output yang dihasilkan, sejauh mana kemampuan menghasilkan sesuai dengan kualitas standar yang ditetapkan perusahaan. 2. Kuantitas kerja, Yaitu mencakup jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan dalam kurun waktu yang ditentukan, sejauh mana kemampuan menghasilkan sesuai dengan jumlah standar yang ditetapkan perusahaan. 3. Ketetapan waktu, Yaitu menyangkut tentang kesesuaian waktu yang telah direncanakan untuk menyelesaikan pekerjaan, tingkat sejauh mana suatu kegiatan diselesaikan pada waktu yang dikehendaki dengan memperhatikan koodinasi out put lain serta waktu yang tersedia untuk kegiatan lain.
21
3.4
Populasi dan Sampel Penelitian
3.4.1 Populasi Sudjana (1984:6), mengemukakan bahwa populasi “merupakan totalitas semua nilai yang mungkin
dari hasil menghitung atau
pengukuran, kualitatif maupun kuantitati mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota perkumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin di pelajari sifat-sifatnya”. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh pegawai yang ada di kantor camat botupingge sebanyak 37 orang. 3.4.2 Sampel Arikunto (2002:112), bahwa untuk penetapan sampel sebagai berikut apabila jumlah populasi kurang dari 100 maka yang menjadi sampel adalah keseluruhan dari populasi yang ada, sedangkan apabila jumlah populasinya lebih dari 100 maka yang menjadi sampelnya adalah 10% 15% atau 20% - 25%”. Dipertegas lagi bahwa “penentuan sampel tergantung dari kemampuan peneliti (waktu, tenaga dan dana), sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, serta besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti, Arikunto (2002:112). Berdasarkan teori tersebut, maka yang menjadi sampel penelitian ini ditetapkan sebanyak 37 orang.
22
3.5
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan
data
dalam
penelitian
ini,
secara
khusus
menggunakan teknik, sebagai berikut : a. Angket Melalui teknik disediakan sejumlah pertanyaan yang akan dijawab oleh responden yang telah di tentukan. Dalam hal ini adalah karyawan yang ada pada kantor camat botupingge yang telah di tetapkan dalam sampel yakni 37 orang. Seluruh pertanyaan berjumlah 37 item, yakni yang menyangkut variabel motivasi kerja sebagai 10 item dan 10 item untuk variabel kinerja pegawai. Setiap item di sediakan 5 kemungkinan jawaban yang pengskorannya didasarkan pada skala likert 5,4,3,2,1 terhadap alternative jawaban berturut-turut a,b,c,d serta e (Sugiono, 2002 :74). Untuk kelancaran pengumpulan data terlebih dahulu sebelum
di
sebarkan
angket
di
beri
nomor
urut
01,02,03,04,05…….37 sesuai jumlah sampel yang ditentukan. b. Wawancara Tehnik ini dengan gunakan untuk mengadakan wawancara secara langsung dengan para pegawai pada kantor camat botupingge yang di rasa mampu memberikan informasi. c. Observasi Merupakan tehnik tambahan dimana penelitian mengadakan pengamatan dan peninjauan terhadap objek penelitian, terkait
23
dengan motivasi pegawai terhadap kedisiplinan kinerja pegawai di kantor camat botupingge d. Dokumentasi Teknik pengumpulan data penunjang lainnya yaitu, dengan menggunakan dokumentasi, dokumentasi ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data dan dokumen-dokumen yang berkaitan langsung dengan permasalahan yang diteliti, seperti data jumlah pegawai, struktur, tufoksi, dan sejarah berdirinya kantor camat botupingge. 3.6
Prosedur Pengujian Instrument Penelitian.
3.6.1 Uji Validitas. Uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat validitas dari instrument kuestioner yang digunakan dalam pengumpulan data.Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam kuestioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Suatu pertanyaan dikatakan valid dan mengukur variabel penelitian yang di maksud jika nilai koefisien validitasnya lebih dari atau sama dengan 0,3 (Azwar, 1997 :158.) cara yang digunakan adalah dengan analisis item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap pertanyaan dikorelasikan dengan nilai total seluruh pertanyaan untuk suatu variabel dengan menggunakan rumus korelasi product moment (Sugiono 2004). Untuk pengujian validitas peneliti menggunakan rumus korelasi pearson product moment (PPM) sebagai berikut
24
n∑ xy – (∑ x) (∑ y) rx.y=
[n∑ x2 – (∑ x)2]][n∑ y2 – (∑ y)2]
Keterangan : r
: Angka korelasi
X
: Skor pertanyaan (ke-n) Variabel X
Y
: Skor pertanyaan (ke-n) Variabel Y
n
: Jumlah responden
XY
: Skor pernyataan dikali total pertanyaa.
Nilai korelasi (r) dibandingkan dengan 0,3, jika korelasi (r) lebih besar dari 0,3 maka pertanyaan yang dibuat dikategorikan valid. 3.6.2 Uji Reliabilitas. Reliabilitas
menunjukan
sejauh
mana
tingkat
kekonsistenan
pengukuran dari suaru responden ke responden yang lain atau dengan kata lain sejauh mana pertanyaan dapat dipahami sehingga tidak menyebabkan beda interpretasi dalam pemahaman pertanyaan tersebut. Suatu instrument dapat dikatakan handal (reliable) apabila memiliki koefisien kehandalan a sebesar 0,6 atau lebih (Arikunto, 1998).
25
3.7
Uji Hipotesis
3.7.1 Uji Normalitas. Salah satu asumsi yang harus dipenuhi dalam melakukan analisis regresi liniear baik sederhana maupun berganda adalah data variabel dependen (terikat) harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk itu sebelum diolah lebih lanjut, dilakukan pengujian asumsi normalitas tersebut dengan melakukan pengujian terhadap hipotesis sebagai berikut : Ho
= Data variabel dependen berdistribusi normal
H1
= Data variabel dependen tidak berdistribusi normal
a
= 5%
Kriteria uji : tolak H0 jika nilai signifikan yang diperoleh lebih kecil dari a, terima H0 dalam hal lainnya. 3.7.2 Menguji Persamaan Regresi. Jika data hasil penelitian berasal dari populasi berdistribusi normal, maka
tahapan
analisa
dilanjutkan
dengan
pengujian
regresi
liniear,pengujian ini dimaksudkan untuk mengukur pengaruh fungsional antara variabel-variabel dalam penelitian. Analisis ini akan membedakan dua jenis variabel, yaitu variabel bebas atau variabel pengaruh (Independent variabel) dan variabel terikat atau variabel terpengaruh (dependent variabel).
26
Analis regresi dalam hal ini digunakan untuk melihat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Botupingge. Analisis regresi liniear sederhana ini dinyatakan dalam bentuk persamaan (Sugiyono, 1997:204) : Ŷ = β0 + βX1 Keterangan : Ŷ
= Variable independen
X
= Variabel dependent
β0
=Intercept/konstanta regresi
β1
= Slope
ϵ
= Residual
3.7.3 Pengujian t-test Pengujian t dilaksanakan untuk melihat signifikan dari pengaruh independen secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel dependen yang bersifat kontan Sulaiman (2002). Pengujian t digunakan dengan software SPSS (Statistical Product and service solutions). Adapun tahap-tahap yang digunakan dalam pengujian parsial : 1. Merumuskan hipotesis parsial -
Ho :β ≤ 0, yaitu X tidak berpengaruh positif terhadap Y.
27
-
H1 :β > 0, yaitu X berpengaruh positif terhadap Y..
2. Menetukan taraf nyata Batas toleransi minimal taraf kepercayaan dalam penelitian ini adalah 95% dan ketidakpercayaan, α = 5% atau 0,05 Derajat bebas “db” = n – k Dimana : n = Jumlah sampel responden k = Jumlah variable penelitian 3. Mencari t hitung =
β
Dimana : = koefisien variabel ke-i = parameter ke-I yang dihipotesiskan = kesalahan standar 4. KriteriaPengujian < α atau
>
maka Ho ditolak dan
> α atau
<
maka Ho diterima dan
diterima ditolak
5. Cara Pengujian Pengaruh
signifikan
membandingkan antara nilai
tersebut
dapat
dengan nilai
diestimasi
dengan
. Apabila nilai
28
lebih besar dari nilai
maka variabel independen secara
individual mempengaruhi variabel dependen, sebaliknya jika nilai lebih kecil dari nilai
maka variabel independen secara
individual tidak mempengaruhi variabel dependen, pengujian lain dan α dengan melihat kriteria pengujian.
juga membandingkan 3.7.4
Uji Koefisien Korelasi (r) Koefisien korelasi digunakan untuk menganalisis atau mengetahui
hubungan antara variabel independen (bebas) dan variabel depeden (terikat),
dimana
variabel
independen
lainnya
dibuat
tetap
atau
dikendalikan. Sehingga dapat ditentukan nilai korelasi murni yang terlepas dari pengaruh-pengaruh variabel lainnya. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisin korelasi yang ditemukan besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan (Sugiyono, 2004:216) yang ada pada table berikut ini : Tabel 3.7 Interval koefisien
Tingkat hubungan
0,00-0,199
Sangat rendah
0,20-0,399
Rendah
0,40-0,599
Sedang
0,60-0,799
Kuat
0,80-1,00
Sangat
29
3.7.5 Uji koefisien determinasi (r2) Koefisien determinasi mencerminkan besar pengaruh perubahan variabel independen dalam menjalankan perusahaan pada variabel dependen secara bersama-sama, dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan hubungan antara variabel dalam model yang digunakan. Besarnya nilai r2 berkisar antara 0