BAB III LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG
3.1.
Pengenalan Lingkungan Kerja 3.1.1. Pengenalan Lingkungan kerja Pada PT (Persero) Angkasa Pura II Penulis selama magang di PT (Persero) Angkasa Pura II Cabang Utama selama kurang lebih satu bulan, penulis ditempatkan di Divisi Penerbangan. Hari pertama, magang penulis masih belum terbiasa dengan suasana kerja di perusahaan, tetapi dengan komunikasi yang baik antara penulis dengan staf-staf bidang personalia maka penulis dapat beradaptasi dengan baik sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang baik. Atas bimbingan, arahan dan penjelasan yang baik dari staf Dinas Penerbangan sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan laporan penulis diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi dengan staf-staf Dinas Penerbangan. 3.1.2. Pengenalan Lingkungan Devisi Penerbangan Setelah itu barulah penulis melakukan pengenalan lingkungan kerja secara khusus yaitu tempatnya pada unit kerja yang ditugaskan untuk melakukan pencatatan data penerbangan. a. Melakukan kegiatan pencatatan data penerbangan yang meliputi : 1. Pencatatan data registrasi untuk pesawat Over flying, yaitu pesawat yang
melewati
rute-rute
penerbangan.
26
tertentu
untuk
mencapai
tujuan
2. Melakukan pengolahan data yang ada didalam fax registrasi pesawat, yang akan dijadikan suatu laporan harian. b. Melakukan kegiatan penyusunan laporan harian meliputi : 1. Pengolahan data registrasi pesawat, yang akan dijadikan laporan pendapatan perusahaan. 2. Melakukan input data pesawat yang telah menggunakan jasa penerbangan. 3. Mencatatan hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan jasa penerbangan.
Dari pedoman diatas maka penulis menyimpulkan bahwa setiap perusahaan mempunyai kepala satuan organisasi dilingkungan perusahaan yang bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasi bawahan masing-masing serta memberikan bimbingan, petunjuk-petunjuk baik produktifitas, efektifitas dan efesiensi kerja dan harus wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk serta bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya.
3.2.
Kegiatan selama Magang Selama penulis melakukan kegiatan magang di unit kerja pada Bidang PJP (Divisi Penerbangan) di PT (Persero) Angkasa Pura II. Adapun kegiatan penulis selama magang antara lain : 3.2.1. Kegiatan Magang Rutin a. Membuat laporan harian, yaitu berupa catatan penggunaan jasa penerbangan yang telah dilakukan oleh pesawat terbang.
27
b. Membantu input data registrasi penerbangan khususnya untuk pesawat over flying. c. Mengolah data dalam fax yang dikirimkan oleh ATS, yaitu data registrasi pesawat. 3.2.2. Kegiatan Magang Non Rutin a. Mencetak laporan harian untuk diolah menjadi laporan pada setiap bulannya. b. Menggandakan laporan harian yang akan dijadikan arsip divisi penerbangan. c. Mengantarkan laporan bulanan kepada bagian keuangan yang akan diolah menjadi pendapatan perusahaan.
3.3.
Masalah yang ditemui dalam unit kerja Dalam suatu organisasi baik kecil maupun besar pasti akan menemukan suatu permasalahan. Permasalahan tersebut timbul baik disengaja maupun tidak disengaja. Dalam hal ini ada beberapa masalah yang timbul selama penulis melaksanakan magang di PT. (Persero) Angkasa Pura II diantaranya : 3.3.1. Masalah Kebijakan 1. Kurangnya komunikasi antara staf-staf divisi penerbangan. Sehingga kinerja para staf divisi penerbangan menjadi kurang efisien dan efektif dalam pembuatan laporan. 3.3.2. Masalah Operasional 1. Masalah administrasi kantor karena kurangnya prasarana peralatan di unit kerja Dinas Pengembanan Usaha.
28
2. Masalah disiplin kerja karena banyak pegawai tidak mematuhi peraturan yang berlaku di PT. (Persero) Angkasa Pura II.
3.4.
Pemecahan Masalah 3.4.1. Penyebab Terjadinya Masalah A. Masalah Kebijakan 1. Kurangnya komunikasi antara staf-staf divisi penerbangan. Kurangnya komunikasi antara para staf divisi penerbangan disebabkan oleh pekerjaan yang dibutuhkan kelitian, dimana pekerjaan yang dilakukan oleh para staf yaitu berupa pengolahan data pesawat yang nantinya akan dijadikan sebuah laporan bulanan yang akan dipertanggungjawabkan kepada bagian keuangan. Sehingga para staf Divisi Penerbangan harus bekerja dengan penuh
ketelitian
dalam
pembuatan
laporan,
karena
jasa
penerbangan merupakan sautu pemasukan terbesar PT. (Persero) Angakasa Pura II, maka dari itu apabila tidak dikerjakan dengan penuh ketelitian akan menimbulkan kesalahan dalam pembuatan laporan. B. Masalah Operasional 1. Masalah Administrasi Kantor Terdapat masalah administrasi kantor karena kurangnya prasarana peralatan di unit kerja Divisi penerbangan dan alat mesin pencetak. Dan masalah teknologi informasi yang kurang memadai, sehingga para karyawan harus menggunakan mesin ketik sederhana dalam pembuatan surat perizinan.
29
2. Disiplin Kerja Penulis menilai masalah disiplin kerja ada karena banyak pegawai yang tidak mematuhi peraturan yang telah ditentukan. Seperti tingkat keterlambatan kerja, penggunaan waktu istirahat yang tidak sesuai menjadi hal yang terbiasa dalam aktivitas jam kerja pegawai. Sehingga produktivitas para pegawai pun tidak maksimal
3.4.2. Alternatif Pemecahan Masalah Setiap permasalahan yang terjadi dalam suatu organisasi harus dicari pemecahan masalah atau solusinya. Demikian pula halnya pada unit kerja Divisi Penerbangan dengan maksud agar terciptanya tujuan atau sasaran perusahaan secara maksimal. Dalam hal mencari pemecahan masalah tersebut hendaknya dapat dicari alternatifnya agar dapat dipilih pemecahan
masalah
mana
yang
paling
dianggap
tepat
dalam
menyelesaikan masalah. Berikut penulis ini akan mengemukakan alternatif pemecahan masalah yang baik dari pihak perusahaan maupun yang disarankan dari pihak penulis untuk masalah-masalah yang ditemui dalam unit kerja Dinas Penerbangan khususnya untuk PJP.
Alternatif Pemecahan Masalah Kebijakan 1. Kurangnya komunikasi oleh para staf divisi penerbangan. Berikut alternatif pemecahannya : a. Menciptakan waktu luang kepada para karyawan utuk menjalin komunikasi, sehingga para karyawan tidak jenuh dalam melakukan pekerjaannya.
30
b. Mengadakan kegiatan yang bersifat non-resmi dalam lingkungan perusahaan, agar tercipta sifat kekeluargaan.
Alternatif Pemecahan Masalah Operasional 1. Masalah Adminstrasi Kantor Berikut alternatif pemecahannya : a. Terdapat masalah administrasi kantor adalah kurangnya sarana peralatan komputer dan mesin pencetak di unit kerja Divisi Penerbangan dan perlu disetiap unit kerja tersebut disediakan peralatan kantor agar dapat menunjang aktivitas kerja perusahaan. b. Masalah penyampaian laporan pertanggungjawaban terkadang terlambat karena alat dokumentasi yang kurang memadai, sehingga pembuatan laporan terntunda. 2. Disiplin Kerja Berikut alternatif pemecahannya : a. Dibuat peraturan yang tegas secara tertulis oleh pihak Direksi yang sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan yang bertujuan untuk kemajuan para pegawai yang melanggar peraturan atau kebijakan yang berlaku. Sanksi yang diberikan hendaknya setimpal dengan pelanggaran yang dilakukannya serta bersifat membangun dan mendidik agar para pegawai bersangkutan tidak dapat mengulangi lagi kesalahan yang sama pada perusahaan. Sanksi tersebut dapat diberikan surat peringatan kepada pegawai yang melakukan kesalahan.
31
b. Adanya pengawasan yang ketat untuk keseluruhan pegawai atau masing-masing Divisi Penerbangan dalam kinerjanya terhadap perusahaan. c. Sebaiknya kedisiplinan itu muncul dari kesadaran diri sendiri, jika pegawai meninggalkan ruang unit kerja seharusnya meninggalkan pesan agar bagian unit kerja dapat mengetahui segala urusan tersebut.
3.4.3. Pemecah Masalah Adapun pemecah masalah yang disarankan oleh penulis sebagai berikut : 1. Masalah Kebijakan a. Kurangnya komunikasi antara staf Divisi Penerbangan Sebaiknya perusahaan memberikan waktu luang kepada para staf untuk
berkomunikasi,
agar
mengurangi
tingkat
kejenuhan
karyawan. 2. Masalah Operasional a. Masalah Administrasi Kantor Terdapat masalah administrasi kantor adalah karena kurangnya sarana perlatan komputer dan mesin pencetak di unit kerja Divisi Penerbangan dan perlu disetiap unit kerja tersebut disediakan peralatan kantor agar dapat menunjang aktivitas kerja perusahaan. b. Masalah Disiplin Kerja Dibuat peraturan yang tegas secara tertulis oleh pihak Direksi yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan yang bertujuan untuk kemajuan para pegawai yang melanggar peraturan atau 32
kebijakan yang berlaku. Sanksi yang diberikan hendaknya setimpal dengan pelanggaran yang dilakukannya serta bersifat membangun dan mendidik agar para pegawai bersangkutan tidak dapat mengulangi lagi kesalahan yang sama pada perusahaan. Sanksi tersebut dapat diberikan surat peringatan kepada pegawai yang melakukan kesalahan.
33