PERANCANGAN APLIKASI INTEGRASI DATA SAP PADA PT ANGKASA PURA II (PERSERO) Edrian Wahjudi Edric Phedra Wirawan Jessica Mediana Aryuni Sansaine Exindo, Sansaine Building 1st Floor, JL. Sultan Agung No.7, Setiabudi , 02183708877,
[email protected] ,
[email protected] ,
[email protected]
Abstract The purpose of this writing is to design a monitoring application that perform the process of integration data in PT Angkasa Pura II (PERSERO). Integration system is an important requirement of the problems faced by PT Angkasa Pura II (PERSERO).By integrating the various systems and different data, process control in the business process is expected to be done easily.Service Oriented Architecture (SOA) is a modeling software built with the service oriented approach. Service oriented itself is an approach that have an ideal vision where every resource from the software are cleanly partitioned
by each
other. Every service has its own autonomy which makes it independent. Every service can communicate to each other by a standarized protocol, making it easier for the integration. Enterprise Service Bus (ESB) is the solution of the complexity of the problems of data integration. ESB’s concept is very supportive for the implementation of Service Oriented Architecture's paradigm. Interaction between services’ components are done through ESB’s mediators, this will bring the loose-coupling character in the interaction between services and facilitate the management of the distributed systems.
Keyword : Integration, Service Oriented Architecture (SOA) , Enterprise Service Bus (ESB).
Abstrak Tujuan penulisan adalah untuk merancang aplikasi monitoring yang melakukan proses integrasi data di PT Angkasa Pura II (PERSERO). Sistem Integrasi merupakan kebutuhan penting dari masalah yang dihadapi PT Angkasa Pura II (PERSERO). Dengan mengintegrasikan berbagai macam sistem dan data yang berbeda diharapkan proses kontrol terhadap suatu proses bisnis dapat dilakukan dengan mudah. Service Oriented Architecture (SOA) adalah sebuah permodelan perangkat lunak yang dibangun dengan pendekatan service oriented. Service oriented sendiri merupakan sebuah pendekatan yang memiliki visi ideal di mana setiap resource dari perangkat lunak terpartisi secara bersih satu sama lain. Setiap service memiliki otonomi sendiri yang membuatnya tidak tergantung satu sama lain. Setiap service dapat berkomunikasi satu sama lain melalui sebuah protokol yang sudah terstandarisasi sehingga memudahkan
untuk melakukan
integrasi. Enterprise Service Bus (ESB) merupakan solusi dari masalah kompleksitas terhadap integrasi data. Konsep
ESB sangat mendukung untuk implementasi paradigma
Service Oriented Architecture. Interaksi antar komponen layanan dilakukan melalui mediator ESB, hal ini akan menghadirkan sifat loose-coupling pada
interaksi antar
layanan dan memudahkan pengelolaan pada sistem terdistribusi.
Kata kunci : Integrasi, Service Oriented Architecture (SOA), Enterprise Service Bus (ESB)
PENDAHULUAN Seiring dengan era teknologi yang semakin pesat memberikan pengaruh penting dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang bisnis. Salah satu bentuk penerapan teknologi yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan adalah sistem informasi. Penerapan sistem informasi yang tepat dapat membantu perusahaan dalam persaingan dengan para kompetitor yang semakin ketat dalam hal ini adalah ERP (Enterprise Resource Planning). ERP(Enterprise
Resource
Planning)
merupakan
sebuah
sistem
yang
mengintegrasikan seluruh proses bisnis/departemen-departemen serta unit-unit bisnis dalam suatu perusahaan dengan menggunakan single data entry (Hamilton, 2002). Berdasarkan tujuannya, teknologi ERP di dalam suatu perusahaan melakukan integrasi antara perencanaan penjualan dan perencanaan produksi. Banyak aplikasi yang mendukung sistem ERP, untuk saat ini aplikasi SAP yang paling banyak digunakan perusahaan untuk menjalankan sistem ERP. SAP merupakan singkatan dari "System Analysis and Program Development (in German : Systemanalyse und Proggrammentwicklung)" yang ditemukan oleh Wellenreuther, Hopp, Hector, Plattner, dan Tschira pada tahun 1972. PT Angkasa Pura II (PERSERO), selanjutnya disebut “Angkasa Pura II” atau “Perusahaan” merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Angkasa Pura II telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi Bandara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta serta Bandara Halim Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984.
PT Angkasa Pura II membutuhkan berbagai macam laporan penting yang akan digunakan untuk mengawasi kualitas pelayanan akuntansi dan Human Resource. Masalah yang dihadapi oleh PT Angkasa Pura II saat ini adalah belum tersedianya tools atau sistem yang terintegrasi untuk penyediaan laporan yang dapat memberikan berbagai informasi sesuai kebutuhan. Maka dari itu, muncul kebutuhan untuk menerapkan suatu sistem terintegrasi yang membantu mendukung penyediaan informasi bagi pihak manajemen. Dalam hal ini PT Angkasa Pura II mengunakan SAP untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan adanya implementasi sistem ini, diharapkan dapat membantu pihak PT Angkasa Pura II dalam mendapatkan informasi yang berkualitas dengan cepat dan tepat. Namun, pada saat PT Angkasa Pura II melakukan gathering requirement untuk perancangan aplikasi SAP, timbul sebuah masalah. Masalah tersebut yaitu, SAP mempunyai standar khusus tapi requirement dari PT Angkasa Pura II tidak bisa terpenuhi oleh standar SAP. Maka dari itu, solusi yang dipakai yaitu membuat sinkronisasi dengan membuat aplikasi ESB (Enterprise Service Bus).
METODE PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam Perancangan Aplikasi monitoring integrasi data pada PT Angkasa Pura II (PERSERO) adalah : a. Metode analisis Metode analisis yang di gunakan yaitu : 1. Observasi langsung 2. Identifikasi persyaratan sistem 3. Identifikasi keperluan data b. Metode perancangan Metode perancangan aplikasi monitoring yang di gunakan adalah : 1. Perancangan aplikasi menggunakan pendekatan UML berdasarkan teori John W. Satzinger dengan diagram sebagai berikut :
• Activity diagram • Use case • Use case description • Updated class diagram • Completed Three-Layer Design Sequence Diagram 2. Metode
perancangan
yang
digunakan,
menggunakan
metode
Service-Oriented Achitecture dimulai dengan bentuk Architecture yang merupakan interaksi antara service, service tersebut adalah : • Penyediaan Service • Pemakaian Service • Service Registry
HASIL DAN BAHASAN
Gambar Proses Integrasi data SAP
Proses pengiriman data SIKAP dari ESB ke SAP di mulai dari : 1. Ketika schedule atau admin melakukan trigger untuk pengiriman data, maka SIKAP service akan menarik data dari database SIKAP. 2. SIKAP service menarik data dari database SIKAP mengunakan query. 3. Hasil dari query tersebut, akan dikirimkan ke service melalui ESB-client mengunakan SOAP. 4. Dari SIKAP service akan dilanjutkan ke SIKAP components untuk di lakukan perubahan format data yang sesuai dengan SAP. 5. SIKAP component melihat format perubahan pada WSDL melalui ESB-client. 6. Setelah melakukan perubahan format, data akan dikirimkan ke ESB-server menggunakan JSON melalui pengiriman SOAP. 7. Pada ESB-server, data akan diurutkan untuk diteruskan ke proses BAPI. 8. BAPI akan mengelola hasil dari pengiriman dari ESB-server. 9. Apabila berhasil, maka BAPI akan meng-update atau meng-insert data ke dalam database HCM SAP dan sebaliknya akan memberikan respon error apabila terjadi kesalahan dalam format data atau koneksi. 10. Respon berhasil atau error akan di kirimkan kembali ke ESB-client melalui ESB-server yang di gunakan untuk proses monitoring.
Proses pengiriman data SIKAP dari ESB ke SAP di mulai dari : 1. Ketika schedule atau admin melakukan trigger untuk pengiriman data, maka SIMPERS service akan menarik data dari database SAP. 2. Dari SIMPERS service akan dilanjutkan ke SIMPERS components untuk mengatur permintaan data dari database SAP. 3. SIMPERS components meminta data melalui ESB-server dan diteruskan data ke BAPI. 4. BAPI mengirimkan data yang di minta oleh SIMPERS component melalui ESB-server. 5. SIMPERS component akan melakukan perubahan data dan melihat format perubahan pada WSDL. 6. Setelah dilakukan perubahan format, data akan dikirim menggunakan query untuk meng-insert atau meng-update data pada database SIMPERS. 7. Respon berhasil atau error akan di kirimkan kembali ke ESB-client untuk proses monitoring.
Dari hasil studi mengenai aplikasi yang telah dibuat, dapat disimpulkan bahwa: •
Aplikasi ESB telah memenuhi kebutuhan perusahaan dalam hal kemudahan dalam
monitoring dan integrating terhadap aplikasi client dan SAP karena
tersedianya record yang meng-capture kondisi pengiriman data dari client ke SAP atau sebaliknya. •
Aplikasi ESB yang bersifat batch
time berperan penting dalam Integrasi dari
aplikasi client ke SAP karena tidak menganggu arus network pada jam kerja yang membebani network untuk transfer data, dengan batch time dapat di pilih jam yang mempunyai arus network yang rendah seperti malam hari. •
Aplikasi ESB menyediakan schedule supaya membantu admin dalam menjalankan ESB
secara rutin baik harian maupun bulanan.
DAFTAR PUSTAKA Anonim 1. (2006). SAP01 Fundamental. German : SAP AG.
Anonim 2. (2006). SAPHR Human Capital Management Fundamental.
German : SAP
AG.
Boulmetis, J. & Dutwin, P. (2005). The ABCs of Evaluation: Timeless Techniques for Program and Project Managers 2nd edition. San Fransisco : Jossey-Bass.
Davidson, E. J. (2005). Evaluation Methodology Basics: The nuts and bolts of sound evaluation. California : Safe Publications, Inc.
Dewanto, Wawan., Falahah. (2007). ERP : Menyelaraskan Teknologi Informasi dengan strategi bisnis. Bandung : Informatika.
Kumar, D. (2010). Enterprise Growth Strategy : Vision, Planning, Execution. England : Gower Publishing Limited.
Leon, A. (2008). Enterprise Reseource Planning. (2nd Edition). New York : Tata McGraw-Hill.
Mathiassen, Lars. (2000). Object Oriented Analysis & Design. Makro Publishing, Denmark.
O'Brien, J. & Marakas, G.M. (2008). Management Information Systems. New York : McGraw-Hill Irwin.
Oz, E. (2009). Management Information System. (6th edition). New York : Cengage Learning.Inc.
Pol, P. & Paturkar, M. (2011). Building Tomorrow Enterprise : Method of Fit Gap Analysis. India : Infosys Technologies Limited.
Black, Rex. (2009). Managing The Testing Process. (3rd edition), Washington 98052-6399 : Microsoft Press, Redmond.
Sugiyono.
(2008).
Metoda Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Satzinger, J. W., Jackson, R.B., Burd, S.D. Changing World.
(2010). Systems Analysis and Design in a
5th Edition. Boston : Course Technology.
Turban, E., Leidner, D., Mclean, E., Wetherbe, J. (2007). Information Technology for Management : Transforming Organizations in The Digital Economy. USA :
John
Willey & Sons.
Wijaya, S. F. & Darudiato, S. (2009). ERP dan Solusi Bisnis. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Carroll, Wendy R; Wagar, Terry H. (2010). Is There A Relationship Between Information Technology Adoption And Human Resource Management?. Journal of Small Business and Enterprise Development 17 (6):1-10
Dalota, Marius-Dan; Tanasoaica, Laura. (2010). Implications Of Resource Planning, Innovation And Learning For Work Processes And Performance Management. Romanian Economic and Business Review 5 (1):1-4
Shirouyehzad, Hadi; Dabestani, Reza; Badakhshian, Mostafa.(2011). The FMEA Approach to Identification of Critical Failure Factors in ERP Implementation. International Business Research 4 (1):1-8
Yahia Zare Mehrjerdi. (2010). Enterprise resource planning: risk and benefit analysis. Business Strategy Series 11 (1):1-14
([http 1]). Pol, P. & Paturkar, M. Ranking Requirements and Degree of Fit http://www.infosys.com/SAP/thought-leadership/Documents/methods-fit-gap-analy sis.pdf. tanggal kutip: 1 Juli 2012
([http 2]). Anonim. Purpose of Gap Analysis http://www.mmb.state.mn.us/keyinfo6/1713-1713. tanggal kutip: 1 Juli 2012
([http 3]) Anonim. Fit / Gap Analysis Phase. http://web.princeton.edu/dms/public/methodology/dev/gapanal.html. tanggal kutip: 1 Juli 2012
([http 4]) Anonim. Dashboard. http://www.sap.com/solutions/hr-dashboards/what-is-a-dashboard.htm. tanggal kutip: 6 November 2012