BAB III KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN
A. Profil MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan 1. Sejarah Berdiri Seiring dengan tekad dan perjuangan Nahdlotul Ulama’ di wilayah Kecamatan Bojong dengan berdirinya yayasan LP. Ma’arif dibawah naungan MWC NU Kec. Bojong. Para pendiri yayasan LP. Ma’arif berkeinginan agar mempunyai wadah lembaga sekolah di bawah naungan NU maka jajaran pengurus Yayasan LP. Maarif berinisiatif untuk mendirikan lembaga satuan pendidikan dibawah LP. Maarif NU Kecamatan Bojong dengan nama MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan didirikan pada tanggal 1 Januari 1969.1 Pada awal didirikan keadaan fisik gedung atau bangunan MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan masih menggunakan anyaman bambu sebagai dinding penyekat dan tiang-tiang atau pilar dari kayu jati. MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan masih memiliki 4 ruang kelas yang berlantai tanah. Pada tahun 1975, ada rehab gedung dari semua dinding bambu diganti menjadi dinding berbatu bata dan lantai dari ubin, juga ada penambahan 3 ruang kelas baru. MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten 1
Dokumentasi MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2015/2016.
45
46
Pekalongan mengalami perkembangan yang pesat, Selain dijadikan tempat untuk belajar juga dijadikan sebagai tempat pertemuan atau musyawarah masyarakat sekitar yang menjadi perhatian tersendiri dari masyarakat. Departemen Agama RI Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 1 Maret 1980 memutuskan MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan yang tercantum dalam daftar lampiran Surat Keputusan dengan nomor 26/3C/3619/PGM/MI/80
Nomor
Urut
Statistik
Sekolah
yaitu
101032712030 dengan akreditasi B tahun 2006. Dalam perjalanan waktu, kini pada tahun pelajaran 2015/2016 MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan telah memiliki 6 ruang kelas, satu kantor dan kelengkapan sarana prasarana lainnya. 2 2. Letak Madrasah MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan berada di Jalan Desa Sembungjambu Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan yang berdiri di atas tanah seluas 1.006 m2. Adapun status kepemilikan tanah tersebut yaitu milik yayasan LP. Ma’arif NU Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan. Adapun untuk lebih jelasnya MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan mempunyai batasan-batasan. Batasan tersebut, di antaranya adalah sebagai berikut: Sebelah Utara : Dibatasi oleh masjid Sebelah Selatan : Dibatasi oleh pemukiman warga Sebelah Timur : Dibatasi oleh pemukiman warga 2
Dokumentasi MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2015/2016.
47
Sebelah Barat : Dibatasi oleh perkebunan warga. 3 3. Visi dan Misi a. Visi Adapun visi dari MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan adalah “berilmu, beramal dan berakhlaqul karimah”. 4 b. Misi Sedangkan misi dari MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan adalah: 1) Meningkatkan pengetahuan serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. 2) Membiasakan beribadah dan beramal soleh dalam kehidupan sehari-hari. 3) Membiasakan berperilaku baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. 5
3
Dokumentasi MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2015/2016. 4 Dokumentasi MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2015/2016. 5 Dokumentasi MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2015/2016.
48
4. Struktur Organisasi Bagan 1 Struktur Organisasi MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2015/2016. 6 Kepala Madrasah Herru Susanto, S.Pd.I.
Komite Sekolah H. Abdullah
Kelompok Jabatan Fungsional / Guru
Guru kelas I Juwariyah, S.Pd.I.
Guru kelas II Mifrokhatul Laila, S.Pd.I.
Penjaga Sekolah Bakhir
Guru Kelas III Nur Asih, S.Pd.I.
Staf Tata Usaha N. Maflakhatur Rosyidah
Guru Kelas IV Iin Indra Dukwati, S.Pd.I.
Guru Olahraga Fauzi, S.Pd.I.
Masyarakat Sekitar
6
Dokumentasi MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2015/2016.
Guru Kelas V Guru Kelas VI Siti Asmanah, S.Pd.I. Tauhidah, S.Pd.I.
Guru Agama Ahmad Muhaimin, A.Ma.
49
5. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa a. Keadaan Guru dan Karyawan MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan sampai saat ini masih konsisten menerapkan tenaga-tenaga guru yang membutuhkan kehati-hatian, artinya harus disesuaikan antara latar belakang pendidikan dengan mata pelajaran yang dipegang dan sesuai profesinya, supaya proses belajar mengajar berjalan dengan baik. Jumlah guru yang tercatat di MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2015/2016 sebanyak 8 orang guru, 1 orang kepala sekolah dan 2 karyawan. Adapun data guru dan karyawan MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.1 Keadaan Guru dan Karyawan MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2015/2016. 7 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
7
Nama Herru Susanto, S.Pd.I. Juwariyah, S.Pd.I. Mifrokhatul Laila, S.Pd.I. Nur Asih, S.Pd.I. Iin Indra Dukwati, S.Pd.I. Siti Asmanah, S.Pd.I. Tauhidah, S.Pd.I. Fauzi, S.Pd.I. Ahmad Muhaimin, A.Ma. N. Maflakhatur Rosyidah Bakhir
Pendidikan Terakhir Kepala Sekolah S1 Guru Kelas I S1 Guru Kelas II S1 Guru Kelas III S1 Guru Kelas IV S1 Guru Kelas V S1 Guru Kelas VI S1 Guru Olahraga S1 Guru Agama D3 Staf Tata Usaha SLTA Penjaga Sekolah SD Jabatan
Dokumentasi MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2015/2016.
50
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan adalah memiliki 8 orang guru, 1 kepala sekolah dan 2 orang karyawan. Kebutuhan guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan sudah dirasa cukup untuk memenuhi proses belajar mengajar di MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan. b. Keadaan Siswa Adapun keadaan siswa MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan pada tahun pelajaran 2015/2016 berjumlah 161 siswa. Hal ini dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 3.2 Keadaan Siswa MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2015/2016. 8 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kelas I II III IV V VI Jumlah Jumlah
Jumlah Kelas 1 1 1 1 1 1 6 siswa
MIS
Peserta Didik Laki-Laki Perempuan 16 17 15 15 23 12 15 9 13 10 12 4 94 67 Sembungjambu
Bojong
Jumlah 33 30 35 24 23 16 161 Kabupaten
Pekalongan pada tahun 2015/2016 ini meningkat dari tahun sebelumnya yakni 2014/2015 yang hanya mendapati 156 siswa saja.
8
Dokumentasi MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2015/2016.
51
Kenaikan siswa ini disebabkan karena banyaknya orang tua yang mulai percaya dengan kualitas pendidikan yang ada di MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan. 6. Keadaan Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana merupakan masalah yang paling urgen untuk satu tujuan pendidikan dan pengajaran. Sarana merupakan wadah atau alat dimana pendidikan itu dapat dilaksanakan dengan baik sebagaimana mestinya, namun fasilitas dan sarana yang terdapat di MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan masih banyak yang belum terpenuhi. Agar dapat diketahui lebih lanjut tentang fasilitas yang terdapat di MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan, dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 3.3 Keadaan Sarana dan Prasarana MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2015/2016. 9
9
Gedung sekolah: No. Nama 1. Ruang Kepala Sekolah 2. Ruang Guru 3. Ruang Perpus/UKS 4. Ruang Belajar 5. Halaman untuk upacara 6. Kamar Mandi Guru 7. Kamar Mandi Murid
Jumlah 1 1 1 6 1 1 3
Kondisi Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Perkakas Sekolah: No. Nama 1. Meja Murid 2. Kursi Murid 3. Meja Guru
Jumlah 161 161 12
Kondisi Baik Baik Baik
Dokumentasi MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2015/2016.
52
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Kursi Guru Kursi Tamu Almari Papan Tulis Perlengkapan pramuka Alat kesenian Peralatan Olahraga Alat Kebersihan Komputer Tape recorder Meja kursi kepala sekolah Laptop LCD
12 1 set 9 8 1 paket 1 set alat rebana Ada Ada 2 paket 2 1 set 2 1
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Melihat sarana dan prasarana yang telah tersedia di MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan, sudah dapat dikatakan cukup memadai untuk anak-anak di sekolah dasar, tetapi akan lebih baik kalau ada penambahan beberapa komputer untuk laboratorium komputer, agar peserta didik dapat belajar komputer. B. Kompetensi Pedagogik Guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan Untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan peneliti melakukan wawancara dan observasi guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan sebagai berikut: 1. Indikator 1 : Kompetensi guru dalam memahami wawasan atau landasan kependidikan Menurut Herru Susanto, S.Pd.I. selaku kepala MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan mengatakan: Guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan telah memahami visi dan misi MIS Sembungjambu Bojong, serta sebisa mungkin untuk mewujudkannya. Visi dari MIS Sembungjambu adalah berilmu, beramal dan berakhlaqul karimah. Sedangkan misi
53
dari MIS Sembungjambu adalah meningkatkan pengetahuan serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, Membiasakan beribadah dan beramal soleh dalam kehidupan sehari-hari, Membiasakan berperilaku baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.10 Berdasarkan wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwa guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan telah memahami wawasan atau landasan kependidikan yaitu dengan berupaya mewujudkan visi dan misi MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan. Hal ini juga sesuai dengan observasi yang peneliti lakukan yaitu: “Bahwa guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan mengetahui visi dan misi MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan serta berupaya mewujudkannya dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari”. 11 2. Indikator 2 : Kompetensi guru dalam memahami peserta didik Menurut
Juwairiyah,
S.Pd.I
selaku
guru
kelas
I
MIS
Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan mengatakan: Setiap tahun ajaran baru pasti saya mendapatkan murid yang baru pula dengan sifat, karakter dan watak yang berbeda-beda pula. Maka untuk itu sebelum saya melakukan kegiatan belajar mengajar maka saya akan mendalami terlebih dahulu sifat, karakter dan watak murid-murid saya. Dengan demikian saya dapat menentukan jenis, metode dan cara pembelajaran yang tepat bagi murid-murid saya.12
10
Herru Susanto, Kepala MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 2 Desember 2015. 11 Hasil observasi di MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan tanggal 2 Desember 2015. 12 Juwairiyah, guru kelas I MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 3 Desember 2015.
54
Berdasarkan wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwa guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan telah memahami peserta didik yaitu sifat, karakter dan watak dari murid-muridnya. Hal ini juga sesuai dengan observasi yang peneliti lakukan yaitu: “Bahwa guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan memahami peserta didiknya dengan mendalami sifat, karakter dan watak murid-muridnya”. 13 3. Indikator 3 : Kompetensi guru dalam merancang pembelajaran. Menurut Mifrokhatul Laila, S.Pd.I selaku guru kelas II MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan mengatakan: Saya selalu membuat sendiri perangkat pembelajaran untuk muridmurid saya, seperti RPP, Silabus, Promes, Prota dan lain-lain. Hal ini saya lakukan dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi saya terhadap dunia pendidikan. Dengan membuat sendiri perangkat pembelajaran tersebut saya dapat mengetahui kebutuhan dan kekurangan dari murid-murid saya. Tetapi saya tetap berpedoman pada kurikulum nasional, sehingga perangkat pembelajaran yang saya buat tidak melenceng dari kurikulum nasional. 14
Senada dengan hal di atas, Juwairiyah, S.Pd.I selaku guru kelas I MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan juga mengatakan: Untuk perangkat pembelajaran seperti RPP, silabus, promes dan prota biasanya kepala sekolah memberikan kepada guru untuk membuatnya sendiri. Dengan demikian guru dapat mengeksplorasi perangkat pembelajaran yang dibutuhkan di MIS Sembungjambu. Saya sudah terbiasa membuat perangkat pembelajarna sendiri,
13
Hasil observasi di MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan tanggal 3 Desember 2015. 14 Mifrokhatul Laila, guru kelas II MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 4 Desember 2015.
55
walaupun pada awalnya susah namun jika sudah terbiasa akan menjadi mudah.15
Berdasarkan wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwa guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan telah dapat membuat sendiri rancangan pembelajaran, meliputi: RPP, Silabus, Promes, Prota dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab dan dedikasi guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan terhadap dunia pendidikan. Hal ini juga sesuai dengan observasi yang peneliti lakukan yaitu: “Bahwa guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan telah mampu
merancang
pembelajaran
dengan
baik,
ditunjukkan
dari
kemampuan guru untuk membuat RPP, Silabus, Promes, Prota dan lain sebagainya”. 16 4. Indikator 4 : Kompetensi guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis Menurut
Nur
Asih,
S.Pd.I.
selaku
guru
kelas
III
MIS
Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan mengatakan: Dalam kegiatan belajar mengajar saya selalu melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan dialogis yaitu dengan cara tiga tahap. Tahap pertama adalah kegiatan awal yang berisi tentang apersepsi yakni guru bertanya atau memberikan uraian singkat untuk mengarahkan perhatian peserta didik kepada materi yang akan diajarkan. Tahap kedua adalah kegiatan inti yakni menyampaikan materi pelajaran dengan metode dan media pembelajaran tertentu. Tahap ketiga adalah penutup yakni kegiatan 15
Juwairiyah, guru kelas I MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 3 Desember 2015. 16 Hasil observasi di MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan tanggal 4 Desember 2015.
56
mengakhiri pelajaran dengan maksud untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari peserta didik. Melalui ketiga tahapan tersebut saya selalu berusaha agar kegiatan belajar mengajar yang saya lakukan dapat dipahami oleh murid-murid saya. 17 Berdasarkan wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwa guru MIS Sembungjambu
Bojong Kabupaten Pekalongan telah dapat
melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, meliputi: kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup. Hal ini bertujuan agar siswa MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan dapat memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Hal ini juga sesuai dengan observasi yang peneliti lakukan yaitu: “Bahwa guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan telah mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan dialogis”. 18 5. Indikator 5 : Kompetensi guru dalam pemanfaatan teknologi pembelajaran Menurut Siti Asmanah, S.Pd.I. selaku guru kelas V MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan mengatakan: Terkadang saya juga menggunakan media pembelajaran seperti komputer dan internet. Hal ini dapat membantu saya untuk menjelaskan materi pelajaran yang saya ajarkan kepada murid saya. Saya juga sering membuat sendiri alat peraga jika memang dibutuhkan. Saya pernah menugaskan murid saya untuk mengerjakan tugas menggunakan komputer dan internet. Hal ini saya lakukan agar murid saya tidak gaptek alias gagap teknologi. 19
17
Nur Asih, guru kelas III MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 5 Desember 2015. 18 Hasil observasi di MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan tanggal 5 Desember 2015. 19 Siti Asmanah, guru kelas V MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 7 Desember 2015.
57
Berdasarkan wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwa guru MIS Sembungjambu
Bojong Kabupaten Pekalongan telah dapat
memanfaatkan teknologi pembelajaran. Hal ini bertujuan agar siswa MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan dapat menguasai teknologi dan tidak gaptek alias gagap teknologi. Hal ini juga sesuai dengan observasi yang peneliti lakukan yaitu: “Bahwa guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan telah mampu memanfaatkan teknologi pembelajaran”. 20 6. Indikator 6 : Kompetensi guru dalam evaluasi pembelajaran Menurut
Tauhidah,
S.Pd.I.
selaku
guru
kelas
VI
MIS
Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan mengatakan: Saya melakukan evaluasi pembelajaran dengan cara mengadakan berbagai macam tes. Mulai dari tes tertulis hingga tes lisan. Tes tertulis meliputi: ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, sedangkan tes lisan meliputi tes verbal (tes bahasa) dan tes unjuk kerja (performance). Tujuan dari evaluasi pembelajaran ini adalah untuk melihat tingkat keberhasilan, efektifitas, dan efisiensi dalam proses pembelajaran. Selain itu evaluasi juga digunakan untuk mengetahui perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi murid-murid saya. 21
Berdasarkan wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwa guru MIS Sembungjambu
Bojong Kabupaten Pekalongan telah dapat
melakukan evaluasi pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan, efektifitas, dan efisiensi dalam proses pembelajaran di MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan. 20
Hasil observasi di MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan tanggal 7 Desember 2015. 21 Tauhidah, guru kelas VI MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 8 Desember 2015.
58
Hal ini juga sesuai dengan observasi yang peneliti lakukan yaitu: “Bahwa guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan telah melakukan evaluasi pembelajaran”. 22 7. Indikator 7 : Kompetensi guru dalam pengembangan peserta didik Menurut Herru Susanto, S.Pd.I. selaku kepala MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan mengatakan: MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan telah memiliki kegiatan ekstrakurikuler meliputi: kegiatan pramuka, olahraga, dan kesenian dengan guru pendamping ekstrakurikuler masing-masing, seperti: bapak Fauzi sebagai guru pendamping ekstrakurikuler olahraga, bapak Ahmad Muhaimin sebagai guru pendamping kesenian, ibu Juwariyah sebagai guru pendamping ekstrakurikuler pramuka. Sedangkan kegiatan bimbingan dan konseling dilakukan oleh saya pribadi karena belum ada guru bimbingan dan konseling di MIS Sembungjambu ini. Untuk kegiatan pengayaan dan remedial dilakukan oleh guru wali kelas masing-masing. 23
Berdasarkan wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwa guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan telah mampu melakukan
pengembangan
peserta
didik,
meliputi:
kegiatan
ekstrakurikuler, kegiatan bimbingan dan konseling, serta kegiatan pengayaan dan remedial. Hal ini juga sesuai dengan observasi yang peneliti lakukan yaitu: “Bahwa guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan telah memiliki kemampuan untuk pengembangan peserta didiknya”. 24
22
Hasil observasi di MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan tanggal 8 Desember 2015. 23 Herru Susanto, Kepala MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 2 Desember 2015. 24 Hasil observasi di MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan tanggal 2 Desember 2015.
59
Itulah beberapa gambaran tentang kompetensi pedagogik guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan. Selanjutnya akan peneliti analisis pada bab IV.
C. Faktor Yang Menghambat dan Mendukung Kompetensi Pedagogik Guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan 1. Faktor
yang
menghambat
kompetensi
pedagogik
guru
MIS
Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan antara lain: a. Kurangnya sarana dan prasana dalam kegiatan belajar mengajar Herru Susanto, S.Pd.I selaku kepala MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan mengatakan: Memang saya akui bahwa MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan masih memiliki kekurangan dalam hal sarana dan prasarana, hal ini dapat dilihat dari ketersediaan alat-alat pembelajaran yang masih minim, belum berfungsinya secara maksimal perpustakaan sekolah, masih kurangnya beberapa alat pendukung kegiatan belajar mengajar, seperti peralatan olahraga, kesenian dan sains. 25
b. Tidak adanya dana untuk pemanfaatan teknologi pembelajaran. Siti Asmanah, S.Pd.I. selaku guru kelas V MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan mengatakan: Kendala yang dihadapi dalam peningkatan kompetensi pedagogik adalah tidak adanya dana untuk pemanfaatan teknologi pembelajaran. Seperti contohnya tidak adanya dana untuk pengadaan laboratorium komputer dan internet, sehingga jika saya ingin menugaskan siswa mengumpulkan tugas melalui internet maka siswa harus pergi ke warnet. Alangkah baiknya jika madrasah menyediakan fasilitas internet dan komputer di madrasah ini sehingga guru dapat memanfaatkan 25
Herru Susanto, Kepala MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 2 Desember 2015.
60
teknologi pembelajaran dengan baik dan dapat mengajarkan siswa agar tidak gagap teknologi. 26
c. Kondisi bangunan madrasah yang sudah tua dan mulai rusak. Mifrokhatul
Laila,
S.Pd.I selaku
guru
kelas
II
MIS
Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan mengatakan: Seperti yang anda lihat sendiri bu, kondisi bangunan MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan sudah tua dan mulai rusak, hal ini tentu saja mempengaruhi motivasi guru untuk mengajar. Saya membayangkan jika MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan memiliki bangunan yang baru, bagus dan nyaman tentu saja kegiatan belajar mengajar akan jadi lebih menyenangkan bukan. Saya harap kedepannya ada perbaikan kondisi bangunan MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan. 27
2. Faktor yang mendukung kompetensi pedagogik guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan antara lain: a. Kepemimpinan kepala madrasah yang disegani oleh para guru Juwairiyah, S.Pd.I selaku guru kelas I MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan mengatakan: Sejak MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan dipimpin oleh bapak Herru Susanto, maka MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan menunjukkan kemajuan yang pesat. Hal ini dikarenakan kepemimpinan beliau yang demokratis, tegas dan berwibawa sehingga disegani oleh guruguru di MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan. Selain itu visi dan misi beliau yang ingin memajukan kualitas pendidikan MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan turut didukung oleh stakeholer yang ada. 28
26
Siti Asmanah, guru kelas V MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 7 Desember 2015. 27 Mifrokhatul Laila, guru kelas II MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 4 Desember 2015. 28 Juwairiyah, guru kelas I MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 3 Desember 2015.
61
b. Adanya kebebasan guru untuk mengikuti pelatihan, seminar, sertifikasi dan KKG. Herru Susanto, S.Pd.I selaku kepala MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan mengatakan: Saya selalu memberikan kebebasan kepada guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan untuk mengikuti kegiatan pelatihan, seminar, sertifikasi dan KKG. Hal ini saya lakukan agar kompetensi guru terutama dalam hal pedagogik atau kemampuan mengajarnya dapat ditingkatkan dengan maksimal. Dengan begitu maka kualitas pendidikan yang ada di MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan dapat meningkat pula. 29 c. Dukungan stakeholder seperti: komite madrasah dan wali murid yang mendukung kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Iin Indra Dukwati, S.Pd.I selaku guru kelas IV MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan mengatakan: Peningkatan kompetensi pedagogik guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan juga didukung dengan adanya dukungan dari stakeholder seperti komite madrasah dan wali murid yang mendukung kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Hal ini menambah semangat guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan untuk menigkatkan kualitas pendidikan di MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan. 30 d. Siswa kooperatif dalam menjalankan tugas yang diberikan oleh guru Nur Asih, S.Pd.I selaku guru kelas III MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan mengatakan:
29
Herru Susanto, Kepala MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 2 Desember 2015. 30 Iin Indra Dukwati, guru kelas IV MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 9 Desember 2015.
62
Siswa MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan kooperatif dalam menjalankan tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini dapat dilihat dari ketepatan mereka dalam mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru, sehingga kegiatan belajar mengajar di MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan dapat berjalan dengan maksimal. 31 Itulah beberapa faktor yang menghambat dan mendukung kompetensi pedagogik guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan. selanjutnya akan peneliti analisis pada bab IV.
D. Apa yang dilakukan guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik Berdasarkan hasil wawancara diketahui kompetensi pedagogik guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan pastilah diharapkan untuk diadakan peningkatan melalui beberapa strategi yang dapat diterapkan. Strategi yang dapat diterapkan dalam peningkatan kompetensi pedagogik guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan, antara lain: 1. Mengikuti seminar pelatihan dan pendidikan yang diadakan oleh Dinas Pendidikan maupun perguruan tinggi. Juwairiyah, S.Pd.I. selaku guru kelas I MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan mengatakan: Kami sering mengikuti pelatihan dan seminar pendidikan, kemarin saja diadakan pelatihan RPP sama seminar motivasi. Harusnya sih pelatihan-pelatihan semacam itu memang perlu ditambah untuk meningkatkan kemampuan guru yang lain juga. 32 31
Nur Asih, guru kelas III MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 5 Desember 2015. 32 Juwairiyah, guru kelas I MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 3 Desember 2015.
63
2. Guru aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler Herru Susanto, S.Pd.I. selaku kepala MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan mengatakan: Selain aktif dan pelatihan dan seminar, saya juga mewajibkan setiap guru untuk aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler. Banyak manfaat yang dapat diambil dalam kegiatan tersebut, antara lain: mengasah kemampuan guru untuk mengelola bakat dan minat peserta didik, mendekatkan guru kepada peserta didik, terjalin komunikasi yang baik antara guru dengan wali murid melalui kegiatan ekstrakurikuler, seperti: pramuka, olahraga dan kesenian. Dengan melihat manfaat yang positif ini, kami selaku guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan selalu melakukan giliran atau sistem rotasi dalam mengelola kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan setiap 6 bulan sekali. Hal ini ini bertujuan agar guru tidak merasa bosan dengan ekstrakurikuler yang diampunya. Jadi setiap guru dapat merasakan kegiatan ekstrakurikuler di madrasah.33
3. Guru aktif dalam rapat sekolah, baik yang melibatkan komite sekolah maupun wali murid. Tauhidah, S.Pd.I. selaku guru kelas VI MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan mengatakan: Dalam upaya mendekatkan guru kepada wali murid agar terjalin komunikasi yang baik maka setiap guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan diwajibkan untuk mengikuti rapat sekolah baik yang melibatkan komite sekolah maupun yang melibatkan wali murid. Hal ini semata-mata untuk mengenalkan dan mendekatkan guru kepada wali murid, bu. Saya rasa cara ini ampuh untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru, karena dengan mengikuti rapat tersebut maka guru akan dituntut untuk bekerja sama dan berkomunikasi secara langsung dengan wali murid tentang sifat, karakter dan watak siswa, hal ini tentu saja akan menambah dan mengasah kemampuan berkomunikasi guru di sini. 34 33
Herru Susanto, Kepala MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 2 Desember 2015. 34 Tauhidah, guru kelas VI MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 8 Desember 2015.
64
4. Guru mengikuti kegiatan sertifikasi dan terlibat aktif dalam KKG (Kelompok Kerja Guru) Iin
Indra
Dukwati,
S.Pd.I selaku
guru
kelas
IV
MIS
Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan mengatakan: Saya selalu mengikuti kegiatan KKG di dalam setiap kesempatan, saya juga mengikuti program sertifikasi yang dilakukan oleh pemerintah. Kebetulan saya belum mendapatkan sertifikasi. Hal ini saya lakukan agar kompetensi pedagogik saya diakui secara formal dan dapat meningkat tentunya. 35
Itulah beberapa hal yang dapat dilakukan guru MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik. Selanjutnya akan peneliti analisis pada bab IV.
35
Iin Indra Dukwati, guru kelas IV MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan, wawancara pribadi, Pekalongan, 9 Desember 2015.