BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian, Fungsi dan Kegiatan Bank Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar.Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa bank. Oleh karena saat ini dan dimasa yang akan datang, kita tidak akan dapat lepas dari dunia perbankan, jika hendak menjalankan aktivitas keuangan, baik perorangan maupun lembaga, baik sosial atau perusahaan. Begitu pentingnya dunia perbankan, sehingga ada anggapan bahwa bank merupakan "nyawa" untuk menggerakkan roda perekonomian suatu negara. Anggapan ini tentunya tidak salah, karena fungsi bank sebagai lembaga keuangan, sangatlah vital, misalnya dalam hal penciptaan uang, mengedarkan uang, menyediakan uang untuk menunjang kegiatan usaha, tempat mengamankan uang, tempat melakukan investasi dan jasa keuangan lainnya. Menurut Kasmir(2008),secara sederhana bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Menurut
Irsyad
Lubis(2010),bank
adalah
badan
usaha
yang
menghimpun dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, disebutkan bahwa Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam
bentuk
simpanan
dan
menyalurkannya
kepada
masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Menurut Kasmir (2008), berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya adalah : 1.
Menghimpun dana (funding) dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dalam hal ini bank sebagai tempat menyimpan uang atau berinvestasi bagi masyarakat. Tujuan utama masyarkat menyimpan uang biasanya untuk keamanan uangnya. Tujuan lainnya adalah untuk memperoleh bunga dari hasil simpanannya, dan memudahkan melakukan transaksi pembayaran. Secara umum, jenis simpanan yang ada di bank adalah terdiri dari simpanan giro (demand deposit), simpanan tabungan (saving deposit) dan simpanan deposito (time deposit).
2.
Menyalurkan dana (lending) ke masyarakat, dalam hal ini bank memberikan kredit atau pinjaman kepada masyarakat. Pinjaman atau kredit yang diberikan dibagi dalam berbagai jenis sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
keinginan nasabah. Jenis kredit yang biasa diberikan oleh hampir semua bank adalah kredit investasi, kredit modal kerja, atau kredit perdagangan. 3.
Memberikan jasa-jasa bank lainnya (services) seperti pengiriman uang (transfer), penagihan surat-surat berharga yang berasal dari dalam kota (clearing), penagihan surat-surat berharga yang berasal dari luar kota (inkaso), letter of credit (L/C), safe deposit box, bank garansi, bank notes, travelers cheque, dan jasa lainnya. Sedangkan di Indonesia institusi perbankan dibedakan menjadi Bank
Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.Klasifikasi ini yang menyebabkan aktifitas kedua kategori perbankan di Indonesia ini sangat berbeda walaupun dalam beberapa hal juga memiliki persamaan.Dalam kegiatannya Bank Umum dapat memberikan jasa lalu lintas pembayaran sedangkan Bank Perkreditan Rakyat tidak dibenarkan memberikan jasa lalu lintas pembayaran.Ketentuan ini yang menyebabkan aktifitas Bank Umum lebih kompleks dari pada Bank Perkreditan Rakyat. Kasmir(2008), menyimpulkan bahwa adapun tugas Bank Umum antara lain : 1.
Perkreditan (Credit), merupakan kegiatan terbesar yang memberikan kontribusi pendapatan paling banyak bagi perbankan.
2.
Pemasaran (Marketing), merupakan kegiatan yang diarahkan pada penghimpunan dana dari masyarakat dan lembaga-lembaga keuangan.
Universitas Sumatera Utara
3.
Pendanaan (Treasury), merupakan kegiatan pengelolaan dana oleh para eksekutif bank yang bertujuan untuk memperoleh kombinasi dana yang efisien serta mengalokasikan dana pada aktiva produktif secara efektif.
4.
Operasi (Operations), merupakan kegiatan unit-unit bank yang membantu kegiatan unit utama bank.
5.
Sumber Daya Manusia (Human Resources), merupakan kegiatan pengelolaan sumber daya manusia yang meliputi perencanaan, penarikan,
seleksi,
penempatan,
kompensasi,
pendidikan
dan
pelatihan, penilaian prestasi kerja. 6.
Pengawasan (Audit), merupakan kegiatan pengawasan internal dan eksternal bank serta pengawasan Bank Indonesia.
Kasmir(2008), juga menyimpulkan bahwaadapun tugas Bank Perkreditan Rakyat antara lain : 1.
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
2.
Memberikan kredit.
3.
Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peratura Pemerintah.
4.
Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito dan atau tabungan pada bank lain.
Universitas Sumatera Utara
Dalam praktiknya bank juga memiliki fungsi sebagai perantara keuangan antar masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana. Untuk lebih jelasnya secara ringkas fungsi bank sebagai perantara keuangan dapat dilihat dalam gambar berikut : Gambar 1. Fungsi Bank sebagai Perantara Keuangan
FUNGSI BANK Masyarakat yang
Beli Dana
Jual Dana
Masyarakat yang
kelebihan dana
Giro
Pinjaman(
kekurangan dana
Tabungan
Kredit)
Penjelasan arus perputaran uang yang ada di bank dari masyarakat kembali ke masyarakat, dimana bank sebagai perantara dapat dijelaskan sebagai berikut : 1.
Nasabah (masyarakat) yang kelebihan dana menyimpan uangnya di bank dalam bentuk simpanan giro, tabungan atau deposito. Bagi bank dana yang disimpan oleh masyarakat adalah sama artinya dengan membeli dana. Dalam hal ini nasabah sebagai penyimpan dan bank sebagai penerima titipan simpanan.
2.
Nasabah penyimpan akan memperoleh balas jasa dari bank berupa bunga bagi bank konvensional dan bagi hasil bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah.
3.
Kemudian oleh bank dana yang disimpan oleh nasabah di bank yang bersangkutan disalurkan kembali (dijual) kepada masyarakat yang kekurangan atau membutuhkan dana dalam bentuk pinjaman/kredit.
Universitas Sumatera Utara
4.
Bagi masyarakat yang memperoleh pinjaman atau kredit dari bank, diwajibkan kembali untuk mengembalikan pinjaman tersebut beserta bunga yang telah ditetapkan sesuai perjanjian antar bank dengan nasabah. Khusus bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah pengembalian pinjaman disertai dengan sistem bagi hasil sesuai hukum islam. Bank
sebagai
perantara
keuangan
bank
konvensional
akan
memperoleh keuntungan dari selisih bunga yang diberikan kepada penyimpan (bunga simpanan) dengan bunga yang diterima dari peminjam (bunga
kredit).
Keuntungan
ini
dikenal
dengan
istilahSB(spread
based).Sedangkan bagi bank syariah keuntungan yang diperoleh dikenal dengan istilah bagi hasil atau profit sharing. Kemudian disamping keuntungan yang diperoleh dad spread based bank juga memperoleh keuntungan dari kegiatan jasa-jasa bank lainnya. Keuntungan dari pungutan biaya-biaya dikenal dengan istilah FB (fee based).
Universitas Sumatera Utara
2.2
Konsep Pemasaran Bank Menurut Kasmir(2008) secara umum pengertian pemasaran bank adalah suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan. Pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk dan jasa. Pemasaran juga bisa dilakukan dalam rangka menghadapi pesaing dari waktu ke waktu yang semakin meningkat.Para pesaing justru semakin gencar melakukan usaha pemasaran dalam rangka memasarkan produknya. Dalam melakukan kegiatan pemasaran suatu perusahaan memiliki beberapa tujuan yang hendak: dicapai, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Dalam jangka pendek biasanya untuk merebut hati konsumen terutama untuk produk yang baru diluncurkan.Sedangkan dalam jangka panjang dilakukan untuk mempertahankan produk-produk yang sudah ada agar tetap eksis. Bagi dunia perbankan yang merupakan badan usaha yang berorientasi profit, kegiatan pemasaran sudah merupakan suatu kebutuhan utama dan sudah merupkan suatu keharusan untuk dijalankan. Tanpa kegiatan pemasaran jangan diharapkan kebutuhan dan keinginan pelanggan akan terpenuhi.
Universitas Sumatera Utara
Kasmir (2008) mengemukakan dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep yang mana masing-masing konsep memiliki tujuan yang berbeda. Adapun konsep-konsep yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1.
Konsep Produksi Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan mereka dan oleh karenanya manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan efisiensi produksi dan efisiensi distribusi. Konsep ini menekankan kepada volume produksi atau distribusi yang seluas-luasnya dengan harga ditekan serendah mungkin.
2.
Konsep Produk Konsep produk berpegang teguh bahwa konsumen akan menyenangi produk yang menawarkan mutu dan kinerja yang paling baik serta memiliki keistimewaan yang mencolok. Secara umum konsep produk menekankan kepada kualitas, penampilan, dan ciri-ciri yang terbaik.
3.
Konsep Penjualan Konsep ini mengharuskan perusahaan untuk menjalankan usaha-usaha promosi dan penjualan dalam rangka mempengaruhi konsumen.Dalam konsep ini.kegiatan pemasaran ditekankan lebih agresif melalui usahausaha promosi dan penjualan yang gencar.
Universitas Sumatera Utara
4.
Konsep Pemasaran Konsep ini menekankan kedalam beberapa pengertian di bawah ini: a.
Menemukan
keinginan
pelanggan
dan
berusaha
untuk
memenuhi keinginan tersebut. b.
Membuat apa yang dapat dijual, daripada menjual apa yang dibuat.
c.
Cintailah pelanggan.
d.
Andalah yang menentukan.
e.
Berhenti memasarkan produk yang dapat dibuat dan mencoba membuat produk yang dapat dijual.
5.
Konsep Pemasaran Kemasyarakatan Konsep
pemasaran
kemasyarakatan
menyatakan
bahwa
tugas
perusahaan adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing sedemikian rupa sehingga dapat mempertahankan dan mempertinggi kesejahteraan masyarakat. Dalam melakukan pemasaran, bank memiliki beberapa sasaran yang hendak dicapai.Artinya, nilai penting pemasaran bank terletak dari tujuan yang ingin dicapai tersebut seperti dalam hal meningkatkan mutu pelayanan dan menyediakan ragam produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mencapai sasaran tersebut maka bank perlu: 1.
Menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabahnya.
2.
Memberikan
nilai
lebih
terhadap
produk
yang
ditawarkan
dibandingkan dengan produk pesaing. 3.
Menciptakan produk yang memberikan keuntungan dan keamanan terhadap produknya.
4.
Memberikan informasi yang benar-benar dibutuhkan nasabah dalam hal keuangannya pada saat dibutuhkan.
5.
Memberikan pelayanan yang maksimal mulai dari calon nasabah menjadi nasabah bank yang bersangkutan.
6.
Berusaha menarik minat konsumen untuk menjadi nasabah bank.
7.
Berusaha untuk mempertahankan nasabah yang lama dan berusaha untuk mencari nasabah baru baik dari segi jumlah maupun kualitas nasabah.
8.
Berusaha terus-menerus meningkatkan kualitas produk dan kepuasan pelanggan/nasabah.
Universitas Sumatera Utara
Sampai saat ini perbankan terus meningkatkan pelayanan yang berkualitas sehingga dapat memajukan Bank itu sendiri. Dalam hal ini ada beberapa jenis-jenis kualitas jasa atau kualitas layanan bank yang dapat dikatakan lengkap untuk ukuran perbankan di Indonesia : 1.
Kiriman Uang (Transfer) Transfer merupakan jasa pengiriman uang lewat bank baik dalam kota, luar kota atau luar negeri, lama pengiriman dan biaya kirim sangat tergantung dari sarana yang digunakan untuk mengirim.
2.
Kliring (Clearing). Kliring merupakan jasa penyelesaian utang piutang antara bank dengan
cara
saling
menyerahkan
warkat-warkat
yang
akan
dikliringkan di lembaga kliring yang dibentuk dan dikoordinasi oleh Bank Indonesia. 3.
Inkaso (Collection). Inkaso merupakan jasa bank untuk menagihkan warkat-warkat yang berasal dari luar kota atau dalam negeri.
4.
Safe Deposit Box. Safe Deposit Box (SDB) merupakan jasa-jasa bank yang diberikan kepada para nasabahnya.
5.
Bank Notes. Bank Notes merupakan uang kartal asing yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh bank di luar negeri.
Universitas Sumatera Utara
6.
Travellers Chaque. Travellers Chaque dikenal dengan nama cek wisata atau cek perjalanan yang biasanya digunakan oleh meraka yang hendak bepergian atau sering dibawa oleh turis.
7.
Letter of Credit (L/C). Letter of Credit merupakan salah satu jasa bank yang diberikan kepada masyarakat untuk memperlancar arus barang (ekspor-impor) termasuk barang dalam negeri (antarpulau).
8.
Bank Garansi dan Referensi Bank. Bank Garansi yaitu jaminan pembayaran yang diberikan oleh bank kepada suatu pihak, baik perorangan, parusahaan atau badan/lembaga lainnya dalam bentuk surat jaminan.
9.
Memberikan Jasa-jasa di Pasar Modal Didalam pasar modal pihak perbankan mempunyai peranan yang sangat besar dalam rangka memajukan perkembangan pasar modal.
10.
Menerima Setoran. Jasa
ini
diutamakan
untuk
membantu
nasabahnya
dalam
mengumpulkan setoran atau pembayaran lewat bank. 11.
Melakukan Pembayaran Kegiatan ini berupa pembayaran gaji, pensiun, bonus, hadiah, deviden dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
2.3
Tingkat Pemahaman Masyarakat Menurut pendapat Andreson (2001) dalam revisi Bloomdikatakan bahwa Pemahaman dapat didefenisikan sebagai kemampuan untuk menyerap/menangkap makna dan arti dari suatu objek yang diberikan. Kemampuan tersebut dapat dinyatakan dengan menterjemahkan suatu objek kedalam bentuk yang lain, menginterpretasikan objek (menjelaskan dengan susunan kalimat sendiri dan meringkas), meramalkan akibat dari suatu kejadian, membuat perkiraan tentang kecenderungan yang terlihat dalam tata susunan tertentu (seperti grafik, gambar dan lain-lain), serta menguraikan isi pokok dari suatu objek. Sedangkan menurut pendapat Engel, Blackwell dan Miniard (1994), Pemahaman
adalah
usaha
konsumen
untuk
mengartikan
atau
menginterprestasikan stimulus, juga menyebut tahap ini sebagai tahap memberikan makna kepada stimulus.Makna ini tergantung kepada bagaimana stimulus diklasifikasikan dalam kaitannya dengan pengetahuan konsumen. Sedangkan stimulus itu sendiri diartikan sebagai panca indra yang masuk melalui tindakan rangsangan, baik itu indra penglihatan, indra peraba maupun indra penciuman dan lain-lain. Anderson (2001) dalam revisi Bloom mengatakan untuk mengukur suatu pemahaman terdapat pembagian atau penggolongan yang dikatakan sebagai dimensi pemahaman.
Universitas Sumatera Utara
Dimensi pemahaman menurut Anderson (2001) terdiri dari 7 kategori berdasarkan revisi Bloom, yaitu: a. Interpreting (Interpretasi) Interpreting (interpretasi) merupakan suatu kemampuan yang ada pada diri seseorang untuk dapat menerima pengetahuan/informasi dari objek tertentu serta mampu menjelaskannya kedalam bentuk lain. Misalnya menjelaskan dari kata terhadap kata (paraphrase/menguraikan dengan kata-kata), gambar terhadap kata, kata terhadap gambar, angka terhadap kata, kata terhadap angka, notasi terhadap nada, dst. Istilah lain dari Interpreting (interpretasi) adalah menerjamahkan, menguraikan kata-kata, menggambarkan dan mengklarifikasikan suatu materi tertentu. b. Exemplifying (Memberikan Contoh) Exemplifying merupakan suatu kemampuan yang ada pada diri seseorang untuk memberikan contoh suatu konsep yang sudah dipelajari dalam proses pembelajaran. Pemberian contoh terjadi ketika seseorang memberi contoh
yang
spesifik
dari
objek
yang
masih
umum
atau
prinsip.Pemberian contoh meliputi identifikasi defenisi, ciri-ciri dari objek general atau prinsip. Nama lain dari Exemplifying adalah ilustrasing (mengilustrasikan).
Universitas Sumatera Utara
c. Clasification (Klasifikasi) Clasification (klasifikasi) merupakan suatu kemampuan yang ada pada seseorang untuk mengelompokkan sesuatu yang berawal dari kegiatan seseorang yang dikenal pada suatu objek tertentu, kemudian seseorang tersebut mampu menjelaskan ciri-ciri dari konsep tersebut, dan mengelompokkan sesuatu berdasarkan ciri-ciri yang sudah ditemukan oleh seseorang tersebut.Klasifikasi meluputi bagian kegiatan mencari ciri-ciri yang relevan atau mencari sebuah pola. Klasifikasi merupakan sebuah
pelengkap
proses
exampliying.
Bentuk
alternatif
dari
mengklasifikasi ini adalah menggolongkan dan mengkategorikan. d. Summarizing (Resume/ Ringkasan) Summarizing merupakan suatu kemampuan yang ada pada diri seseorang untuk mengembangkan pernyataan yang mampu menggambarkan isi informasi/tema secara keseluruhan berupa ringkasan/resume atau abstrak.Meringkas meliputi kegiatan penyusunan gambaran informasi, seperti arti pengertian dari suatu adegan dan menyimpulkan dari bentuk tersebut
seperti
menemukan
tema.Alternatif
bentuk
ini
adalah
generalisasi atau abstrak. e. Infering (menyimpulkan) Infering merupakan suatu kemampuan yang ada pada diri seseorang untuk menemukan sebuah pola dari suatu gambaran materi yang
Universitas Sumatera Utara
diberikan. Aktivitas ini melibatkan kategori Infering merupakan aktivitas lanjutan dari kegiatan membuat resume atau abstraksi dari materi tertentu dengan ciri-ciri yang relevan serta terdapat hubungan yang jelas antara keduanya. Pengambilan keputusan terjadi ketika seseorang mampu mengihtisarkan suatu objek. f. Comparing (Membandingkan) Comparing (membandingkan) merupakan suatu kemampuan yang ada pada diri seseorang untuk mendeteksi persamaan dan perbedaan antara dua objek atau lebih, kejadian, ide, masalah, atau situasi seperti menentukan bagaimana kejadian itu dapat terjadi dengan baik.Mencari satu persatu hubungan antara satu elemen dengan pola dalam satu obyek, peristiwa, atau ide dilain objek, peristiwa atau ide juga termasuk kedalam tahap membandingkan. Nama lain dari Comparing adalah membedakan, menyesuaikan, mapping. g. Explaining (Menjelaskan) Merupakan suatu kemampuan yang ada pada diri seseorang agar seseorang tersebut dapat mengembangkan dan menggunakan sebuah penyebab atau pengaruh dari objek yang diberikan. Nama lain dari Explaining adalah menjelaskan pengembangan sebuah objek model pembelajaran. Menjelaskan terjadi ketika seseorang mampu membangun dan menggunakan model sebab akibat dalam suatu sistem.Model
Universitas Sumatera Utara
mungkin diperoleh dari teori formal atau mungkin dalam penelitian atau percobaan. Dalam hal ini produsen harus memahami bagaimana konsumen mengolah informasi, karena ini penting bagi produsen agar bisa merancang proses komunikasi yang efektif bagi konsumen, sehingga konsumen memahami dari produk ataupun jasa yang disampaikan. Masyarakat merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan ekonomi, karena masyarakat sangat berperan besar terhadap perkembangan kemajuan ekonomi, karena masyarakat adalah tulang punggung suatu perekonomian. Kotler dan Armstong (2003) mengemukakan bahwa masyarakat adalah kelompok yang mempunyai kepentingan aktual dan potensial terhadap atau berakibat pada kemajuan organisasi untuk mencapai tujuannya. Dalam hal ini Kotler dan Armstong (2003) mengklasifikasikan tujuh tipe masyarakat : 1. Masyarakat keuangan yaitu masyarakat yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memperoleh dana. Bank, perusahaan investasi, dan pemegang saham adalah masyarakat keuangan yang utama. 2. Masyarakat media yaitu kelompok yang menyebarluaskan berita, mengangkat topik, dan pendapat editorial. Kelompok ini meliputi surat kabar, majalah, dan stasiun radio serta televisi.
Universitas Sumatera Utara
3. Masyarakat
pemerintah,
yaitu
masyarakat
yang
harus
mempertimbangkan perkembangan pemerintah. Pemasar harus seringkali berkonsultasi dengan pengacara perusahaan mengenai isu keamanan produk, kejujuran periklanan, serta berbagai masalah lain. 4. Masyarakat lembaga swadaya masyarakat (LSM). Yaitu kelompok masyarakat yang memberikan keputusan pemasaran sebuah perusahaan yang dipertanyakan oleh organisasi pelanggan, kelompok lingkungan, kelompok minoritas, dan lain-lain. Departemen hubungan masyarakat (humas) dapat membantu perusahaan tersebut untuk senantiasa berhubungan dengan pelanggan dan kelompok LSM tersebut. 5. Masyarakat local yaitu masyarakat yang mencakup penduduk dan organisasi masyarakat yang ada didekat perusahaan. Perusahaan besar biasanya menunjuk petugas hubungan masyarakat untuk menghadapi masyarakat, menghadiri rapat, menjawab pertanyaan, dan memberikan pemahaman terhadap suatu hal yang menjadi masalah dalam masyarakat. 6. Masyarakat umum, yaitu masyarakat yang umumnya dijadikan target perusahaan terhadap produk dan aktivitasnya. Citra yang tumbuh dalam masyarakat mengenai perusahaan mempengaruhi pembelian yang dilakukan masyarakat. 7. Masyarakat internal yaitu masyarakat yang mencakup para pekerja, manajer, sukarelawan, dan dewan direktur. Perusahaan menggunakan laporan berkala dan cara lain untuk menginformasikan serta memotivasi
Universitas Sumatera Utara
masyarakat internalnya. Jika karyawan merasa positif mengenai perusahaannya, sikap itu akan mempengaruhi sikap masyarakat luar. Untuk
itu
sikap
masyarakat
terhadap
suatu
produk
dapat
mempengaruhi produk itu sendiri dan masyarakat yang menggunakan produk tersebut, sehingga dalam masyarakat akanmenumbuhkan nilai persepsi dan pemahaman terhadap produk yang telah dikonsumsi atau yang telah digunakan.
2.4
Pengertian Elektronik Banking Elektronik Banking, atau e-banking bisa diartikan sebagai aktifitas perbankan di internet.Layanan ini memungkinkan nasabah sebuah bank dapat melakukan hampir semua jenis transaksi perbankan melalui sarana internet, khususnya via web. Mirip dengan penggunaan mesin ATM, lewat sarana internet seorang nasabah dapat melakukan pengecekan
rekening,
transfer
dana
antar
rekening,
hingga
pembayaran tagihan-tagihan rutin bulanan (listrik, telepon, dsb) melalui rekening banknya. Jelas banyak keuntungan yang akan bisa didapatkan oleh nasabah dengan memanfaatkan layanan ini, terutama bila dilihat dari waktu dan tenaga yang dapat dihemat karena transaksi e-banking jelas bebas antrian dan dapat dilakukan dari mana saja sepanjang nasabah dapat terhubung dengan jaringan internet. Untuk dapat menggunakan layanan ini, seorang nasabah akan dibekali dengan login dan kode akses ke situs web dimana terdapat
Universitas Sumatera Utara
fasilitas e-banking milik bankbersangkutan. Selanjutnya, nasabah dapat melakukan login dan dapat melakukan aktifitas perbankan melalui situs web bank bersangkutan. E-banking sebenarnya bukan barang baru di internet, tapi di Indonesia sendiri, baru beberapa tahun belakangan ini marak diaplikasikan oleh beberapa bank papan atas.Berkaitan dengan keamanan nasabah yang tentunya menjadi perhatian utama dari para pengelola bank disamping masalah infrastruktur bank bersangkutan. Dengan semakin majunya teknologi informasi, lembaga perbankan yang sarat dengan teknologi mesti mengikuti dan menggunakan teknologi ini sebagai bagian dari sistem pelayanannya, yang dikenal dengan elektronik banking. Secara umum, sistem layanan perbankan yang menggunakan elektronik bankingadalah sebagai berikut: a. ATM b. Kartu Debit c. Kartu Kredit d. Internet Banking e. SMS Banking f. Call Banking g. Phone Banking h. Kartu penarikan fasilitas lain, termasuk sarana bayar lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Transaksi-transaksi perbankan tidak lagi menggunakan aplikasi dalam bentuk kertas yang diisi nasabah pada counter bank, tetapi seluruh transaksi perbankan dapat diakses melalui elektronik banking. Seiring meningkatnya perkembangan elektronik banking, maka fungsi counter bank menjadi berkurang. Untuk memenuhi kebutuhan nasabah jelas merupakan alasan pertama mengapa bank harus menyediakan e-banking.Tapi, untuk menyediakan layanan ini, bank harus siap melakukan investasi teknologi yang tidak sedikit karena teknologi informasi terus berkembang, sehingga bank harus siap melakukan belanja modal lebih dari sekali, jika tidak ingin layanan e-bankingnya ketinggalan.Tetapi dapat dipahami bahwa layanan ini tidak hanya meningkatkan kepuasan nasabah. E-bankingjuga dapat menjadi sumber pendapatan bagi bank karena jika nasabah puas dengan layanan e-banking sebuah bank,
maka
ia
akan
terus
menggunakan
layanan
tersebut.
Otomatisvolume transaksi e-banking di bank tersebut akan baik. 2.5
Layanan SMS Banking SMS Banking merupakan bagian dari elektronik banking channel dan juga merupakan inovasi dari jenis rekening tabungan dan atau rekening giro rupiah. Sebagai system layanan yang bersumber pokok pada kedua rekening tersebut, maka salah satu syarat bagi nasabah yang menginginkan layanan SMS Banking ini terlebih dulu
Universitas Sumatera Utara
harus mempunyai rekening tabungan dan atau rekening giro serta harus rnempunyai sarana penunjang yaitu ponsel. Pemilik rekening dapat melakukan pendaftaran atau registrasi melalui jaringan mesin ATM atau mendaftarkan melalui customer service di cabang bank dimana rekening induk dibuka. Pendaftaran ini diperlukan untuk memperoleh acces code dalam bentuk PIN atau dalam pengertian (Personal Identification Number) yang merupakan kode rahasia untuk melakukan sejumlah transaksi. Jika nasabah mendaftarkan melalui counter Bank, maka PIN yang diberikan sesuai dengan PIN standar yang berlaku di Bank, jika nasabah mendaftarkan melalui kartu ATM, maka access code adalah nomor/angka yang ditentukan sendiri oleh nasabah. Fitur layanan SMS Banking yang dapat dilakukan melalui layanan, yaitu : Informasi : Informasi saldo. Informasi transaksi terakhir. Informasi berbagai macam tagihan, seperti kartu kredit, telepon rumah, ponsel pasca bayar, dan lain sebagainya. Transfer Dana : Transfer antar rekening. Transfer antar Bank lain dan lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Pembayaran : Pembayaran tagihan kartu kredit. Pembayaran tagihan finance seperti adira, BFI, FIF, dan lain sebagainya. Pembayaran tagihan ponsel pasca bayar. Pembelian Pulsa Isi Ulang : Isi ulang pulsa. Biaya pulsa pengiriman sms perintah transaksi (sms request) serta biaya sms respon menjadi beban nasabah dan besarnya bervariasi tergantung dari biaya yang ditetapkan oleh bank maupun oleh provider. Adapun biaya administrasi transaksi SMS Banking lebih murah dari pada e-banking, biaya e-banking berkisar antara Rp.3.000Rp.5.000, sedangkan biaya SMS Banking berkisar antara Rp.1.000Rp.1.500. tetapi besar kecilnya biaya mengikuti aturan masing-masing provider. 2.6
Penelitian Terdahulu Berdasarkan
penelitian
terhadulu
yang
dilakukan
oleh
“Muhammad Darbi”pada tahun “Studi Pemahaman Masyarakat Tentang Bagi Hasil Menurut Prinsip Ekonomi Syariah Di Kota Medan”, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pemahaman masyarakat terhadap sistem bagi hasil menurut prinsip ekonomi
Universitas Sumatera Utara
syariah akan memberikan nilai positif terhadap pengetahuan dan pemahaman nasabah akan prinsip ekonomi syariah, produk-produk dari perbankan syariah yang diharapkan dapat diterapkan didalam kehidupan masyarakat yang menggunakan produk dari perbankan syariah tersebut. 2.7
Kerangka Konseptual Analisis
pemahaman
masyarakat
dengan
SMS
Banking
diasumsikan dapat membantu perusahaan untuk menemukan bagian mana dari suatu produk atau jasa yang perlu ditingkatkan, juga dapat membantu mengevaluasi posisi perusahaan saat ini dibandingkan dengan pesaingnya. Berdasarkan penelitian yang merujuk pada teori pemahaman yang merupakan teori Anderson (2001).Dari uraian tersebut, dapat diketahui bahwa proses pemahaman sangat penting dalam memahami suatu objek yang sebahagian besar bersifat abstrak. Adapun pemahaman yang akan diukur dalam penelitian ini yang disesuaikan dengan karakter materi yaitu Interpreting
(Interpretasi),
Exemplifying
(Memberikan
Contoh),
Clasification (Mengklasifikasi), Infering (Menyimpulkan), Comparing (Membandingkan), Explanning (Menjelaskan). Berikut dibawah ini adalah gambaran dari kerangka konseptual :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Kerangka Konseptual
Pemahaman Masyarakat
Interpreting (Interpretasi)
Exemplifying (Memberikan Contoh)
Clasification (Klasifikasi)
Infering (Menyimpulkan)
Comparing (Membandingkan)
Explaining (Menjelaskan)
Universitas Sumatera Utara
2.8
Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah merupakan jawaban sementara dari pertanyaan yang ada dalam perumusan masalah yang harus dibuktikan kebenarannya atau ketidakbenarannya dengan alat uji melalui pengumpulan
dan
penganalisaan
data
yang
hasilnya
dapat
memberikan jawaban yang sebenarnya. Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah, dan kerangka konseptual yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian yaitu : “Bahwa masyarakat yang berada di kota Medan memiliki pemahaman terhadap fasilitas SMS Banking, khususnya fasilitas BNI SMS Banking.”
Universitas Sumatera Utara