BAB II LANDASAN TEORI
A. Keterampilan Komunikasi
1. Definisi Keterampilan Komunikasi Santrock (2007) menyatakan bahwa keterampilan komunikasi adalah keterampilan yang diperlukan guru dalam berbicara, mendengar, mengatasi hambatan komunikasi verbal, memahami komunikasi nonverbal dari murid dan mampu memecahkan konflik secara konstruktif. Sedangkan Eggen (2004) berpendapat bahwa keterampilan komunikasi adalah ketika guru menggunakan pengetahuannya dalam teknik komunikasi verbal, nonverbal dan melalui media komunikasi secara efektif untuk mempertahankan keaktifan dalam bertanya, kolaborasi dan interaksi siswa yang sifatnya mendukung di dalam kelas. Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan komunikasi adalah keterampilan guru dalam teknik komunikasi verbal dan nonverbal yang digunakan dalam berbicara dan mendengar dalam berinteraksi dengan siswa yang sifatnya mendukung di dalam kelas.
8 Universitas Sumatera Utara
2. Aspek-Aspek Keterampilan Komunikasi Santrock (2007) membagi keterampilan komunikasi ke dalam tiga aspek utama yaitu :
a. Keterampilan berbicara Keterampilan berbicara mencakup keterampilan berbicara di depan kelas dan murid, menggunakan gaya komunikasi yang tidak menimbulkan kesan menghakimi lawan bicara, bersikap asertif dan memberi ceramah yang efektif. 1) Keterampilan berbicara di depan kelas dan murid Keterampilan berbicara di depan kelas dan murid adalah keterampilan mengomunikasikan informasi secara jelas. Menurut Florez (dalam Santrock, 2007) keterampilan mengomunikasi informasi secara jelas diindikasikan dengan: a) Menggunakan tata bahasa dengan benar. b) Memilih kosakata yang gampang dipahami dan tepat sasaran. c) Menerapkan strategi untuk meningkatkan kemampuan lawan bicara dalam memahami apa yang dikatakan. d) Berbicara dengan tempo yang tepat. e) Tidak menyampaikan hal-hal yang kabur. f) Menggunakan perencanaan dan pemikiran logis sebagai dasar untuk berbicara.
9 Universitas Sumatera Utara
2) Menggunakan gaya komunikasi yang tidak menimbulkan kesan menghakimi lawan bicara Menggunakan gaya komunikasi yang tidak menimbulkan kesan menghakimi lawan bicara adalah penggunaan gaya komunikasi dengan menghindari beberapa pesan yang mengakibatkan pembicara tampak menghakimi lawan bicara dan menempatkannya dalam posisi defensif misalnya menggunakan pesan“saya” daripada “aku”. 3) Bersikap asertif Bersikap asertif yaitu mengekspresikan perasaan, meminta apa yang diinginkan dan berkata “tidak” untuk apa yang tidak diinginkan. Ketika seseorang bertindak tegas maka mereka bertindak demi kepentingan diri yang terbaik, memperjuangkan hak yang sah, mengekspresikan pandangan secara terbuka, bersikeras agar perilaku yang salah harus diperbaiki dan menolak dipaksa atau dimanipulasi (Evertson dalam Santrock, 2007). 4) Keterampilan memberi ceramah yang efektif Menurut Alverno (dalam Santrock, 2007) keterampilan memberi ceramah yang efektif diindikasikan dengan: a) Berbicara langsung dengan audien atau tidak hanya membaca catatan. b) Mengemukakan tujuan yang ingin disampaikan. c) Menyampaikan ceramah dengan melibatkan kontak mata, isyarat dan kontrol suara yang pas d) Menggunakan bahasa yang tepat
10 Universitas Sumatera Utara
e) Menggunakan tata ceramah, termasuk di dalamnya adalah pendahuluan, isi ceramah dan kesimpulan f) Memasukkan bukti pendukung ide ataupun gagasan g) Menggunakan media secara efektif
b. Keterampilan mendengar Keterampilan mendengar adalah kemampuan mendengar secara aktif. Keterampilan mendengar secara aktif diindikasikan dengan: a) Memberi perhatian cermat pada orang yang sedang berbicara misalnya mempertahankan kontak mata dan mencondongkan badan pada lawan bicara. b) Parafarasa yaitu menyatakan kembali apa yang baru saja dikatakan oleh lawan bicara dengan kalimat sendiri, misalnya “apakah maksudmu itu berarti bahwa...” c) Sinteksis tema dan pola yaitu meringkas tema utama dan perasaan lawan bicara yang disampaikan dalam percakapan yang panjang, misalnya “mari kita tinjau kembali apa yang sudah kita bicarakan bahwa...” d) Memberi umpan balik atau tanggapan yang kompeten yaitu memberi tanggapan secara cepat, jujur, jelas dan informatif.
c. Keterampilan berkomunikasi secara non verbal Keterampilan
berkomunikasi
secara
non
verbal
yaitu
keterampilan
berkomunikasi melalui ekspresi wajah dan mata, sentuhan, ruang dan sikap diam.
11 Universitas Sumatera Utara
Keterampilan komunikasi melalui ekspresi wajah misalnya senyum, merengut, tatapan kebingungan. Komunikasi mata misalnya mempertahankan kontak mata ketika berbicara dengan siswa. Keterampilan komunikasi melalui sentuhan misalnya memberi sentuhan yang lembut ketika orang tua siswa sakit atau meninggal. Keterampilan komunikasi melalui ruang misalnya mampu memastikan bahwa siswa memiliki ruang individual sendiri dan mereka harus menghormati ruang orang lain. Keterampilan komunikasi melalui diam misalnya dengan diam memberikan kesempatan pada siswa untuk berfikir sebelum memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajulan sebelumnya. Djiwandono (2000) juga menambahkan komunikasi nonverbal guru lainnya adalah kedekatan fisik, misalnya guru berjalan mengelilingi siswa selama mengajar dan selama sisa duduk mengerjakan tugas.
B. Persepsi terhadap Profesionalisme Guru
1. Definisi Persepsi Atkinson dan Hilgard (dalam Yusuf 2004) menyatakan bahwa persepsi adalah proses menginterpretasikan dan mengorganisasikan pola-pola stimulus yang berasal dari lingkungan. Sedangkan menurut Levine dan shefner (dalam Yusuf 2004) persepsi adalah cara-cara individu menginterpretasikan informasi yang diperoleh didasarkan atas pemahaman individu itu sendiri.
12 Universitas Sumatera Utara
Morgan (dalam Yusuf 2004) menambahkan persepsi lebih menekankan pada pada proses interpretasi terhadap apa yang dialami dan dirasakan untuk membuat sesuatu lebih bermakna. Lebih lanjut Stagner dan Solley (dalam Yusuf 2004) menyatakan bahwa persepsi adalah sesuatu yang dapat menentukan bagaimana seharusnya seseorang bereaksi terhadap stimulus yang ada disekitarnya karena persepsi merupakan rangkaian peristiwa yang menjembatani stimulus dan perilaku tertentu. Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan persepsi adalah proses menginterpretasikan dan mengorganisasikan pola-pola stimulus yang berasal dari lingkungan yang dapat menentukan bagaimana seharusnya seseorang bereaksi terhadap stimulus tersebut.
2. Definisi Profesionalisme Guru Menurut Kunandar (2007) profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencahariannya.
3. Aspek-Aspek Profesionalisme Guru a. Menguasai bahan Menguasai bahan mencakup dua kemampuan dasar, yaitu :
13 Universitas Sumatera Utara
1.
Menguasai bahan mata pelajaran dan kurikulum sekolah. Menguasai bahan mata pelajaran dan kurikulum sekolah antara lain mengkaji bahan kurikulum mata pelajaran, mengkaji isi buku-buku teks mata pelajaran yang bersangkutan, melaksanakan kegiatan-kegiatan yang disarankan dalam kurikulum mata pelajaran yang bersangkutan.
2.
Menguasai bahan pendalaman atau aplikasi pelajaran. Menguasai bahan pendalaman atau aplikasi pelajaran antar lain mempelajari ilmu yang relevan, mempelajari aplikasi bidang ilmu ke dalam bidang ilmu lain (untuk program-program studi tertentu) dan mempelajari cara menilai kurikulum mata pelajaran.
b. Mengelola program belajar mengajar Mengelola program belajar mengajar mencakup enam kemampuan dasar, yaitu: 1.
Merumuskan tujuan instruksional. Merumuskan tujuan instruksional antara lain mengkaji kurikulum mata pelajaran, mempelajari ciri-ciri rumusan tujuan instruksional, mempelajari tujuan instruksional mata pelajaran yang bersangkutan dan merumuskan tujuan instruksional yang bersangkutan.
2.
Mengenal dan dapat menggunakan metode mengajar. Mengenal dan dapat menggunakan metode mengajar antara lain mempelajari macam-macam metode mengajar dan menggunakan macammacam metode mengajar.
14 Universitas Sumatera Utara
3.
Memilih dan menyusun prosedur instruksional yang tepat. Memilih dan menyusun prosedur instruksional yang tepat antara lain mempelajari menggunakan
kriteria kriteria
pemilihan pemilihan
materi materi
dan
prosedur
mengajar,
dan
prosedur
mengajar,
merencanakan program pelajaran dan menyusun satuan pelajaran. 4.
Melaksanakan program belajar mengajar. Melaksanakan program belajar mengajar antara lain mempelajari fungsi dan peran guru dalam instruksi belajar mengajar, menggunakan alat bantu kriteria pemilihan materi dan prosedur mengajar, menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar, memonitor proses belajar siswa dan menyesuaikan rencana program pengajaran dengan situasi kelas.
5.
Mengenal kemampuan anak didik. Mengenal kemampuan anak didik antara lain mempelajarai faktorfaktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi belajar, mempelajari prosedur dan teknik mengidentifikasi kemampuan siswa dan menggunakan prosedur dan teknik mengidentifikasi siswa.
6.
Merencanakan dan melaksanakan pengajaran remedial. Merencanakan dan melaksanakan pengajaran remedial antara lain mempelajari faktor-faktor penyebab kesulitan belajar, mendiagnosis kesulitan belajar, menyusun pengajaran remedial dan melaksanakan pengajaran remedial.
c. Mengelola kelas Mengelola kelas mencakup dua kemampuan dasar, yaitu:
15 Universitas Sumatera Utara
1.
Mengatur tata ruang kelas untuk pengajaran. Mengatur tata ruang kelas untuk pengajaran antara lain mempelajari macam-macam pengaturan tempat duduk dan setting ruangan kelas sesuai dengan tujuan instruksional yang hendak dicapai dan mempelajari kriteria penggunaan macam-macam pengaturan tempat duduk dan setting ruangan.
2.
Menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi. Menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi antara lain mempelajari faktor-faktor yang mengganggu iklim belajar mengajar yang serasi, mempelajarai strategi dan prosedur pengelolaan kelas yang bersifat preventif dan menggunakan prosedur pengelolaan kelas yang bersifat kuratif.
d. Menggunakan media sumber Menggunakan media sumber mencakup enam kemampuan dasar, yaitu: 1. Mengenal, memilih dan menggunakan media. Mengenal, memilih dan menggunakan media antara lain mempelajari macam-macam media pendidikan, mempelajari kriteria pemilihan media pendidikan, menggunakan media pendidikan dan merawat alat-alat bantu relajar mengajar. 2. Membuat alat-alat bantu pelajaran sederhana. Membuat alat-alat bantu pelajaran sederhana antara lain mengenali bahan-bahan yang tersedia di lingkungan sekolah untuk membuat alat-alat
16 Universitas Sumatera Utara
bantu, mempelajari perkakas untuk membuat alat-alat bantu mengajar dan menggunakan perkakas untuk membuat alat-alat bantu mengajar. 3. Menggunakan dan mengelola laboratorium dalam rangka proses belajar mengajar. Menggunakan dan mengelola laboratorium dalam rangka proses belajar mengajar antara lain mempelajari cara-cara menggunakan laboratorium, mempelajari cara-cara dan aturan pengalaman kerja di laboratorium, berlatih mengatur tata ruang laboratorium dan mempelajari cara merawat dan menyimpan alat-alat. 4. Mengembangkan laboratorium. Mengembangkan
laboratorium antara
lain
mempelajari
fungsi
laboratorium dalam proses belajar mengajar, mempelajari kriteria pemilihan alat, mempelajari berbagai desain laboratorium, menilai keefektifan kegiatan laboratorium dan mengembangkan eksperimen baru. 5. Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar. Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar antara lain mempelajari fungsi-fungsi perpustakaan dalam proses belajar mengajar, mempelajari macam-macam sumber perpustakaan, menggunakan macammacam sumber perpustakaan, mempelajari kriteria pemilihan macammacam sumber perpustakaan dan menilai sumber-sumber perpustakaan. 6.
Menggunakan micro teaching dalam proses belajar mengajar. Menggunakan micro teaching dalam proses belajar mengajar antara lain mempelajari fungsi micro teaching dalam proses belajar mengajar,
17 Universitas Sumatera Utara
menggunakan
micro teaching unit dalam proses belajar mengajar,
menyusun program micro teaching dengan atau tanpa hardware, melaksanakan program micro teaching dengan atau tanpa hardware, menilai program dan pelaksanaan micro teaching dan mengembangkan program-program baru. e.
Menguasai landasan kependidikan Menguasai landasan kependidikan antara lain yang pertama mempelajari konsep, masalah pendidikan dan pengajaran dengan sudut tinjauan sosiologis, filosofis, historis dan psikologis, yang ke dua mengenali fungsi sekolah sebagai lembaga sosial yang secara potensial dapat memajukan masyarakat dalam arti luas serta pengaruh timbal balik antara sekolah dan masyarakat.
f. Mengelola interaksi belajar mengajar Mengelola interaksi belajar mengajar antara lain yang pertama mempelajari cara-cara memotivasi siswa untuk belajar, yang ke dua menggunakan cara-cara memotivasi siswa untuk belajar, yang ke tiga mempelajari macam-macam bentuk pertanyaan, yang keempat menggunakan macam-macam bentuk pertanyaan secara tepat, yang ke lima mempelajari beberapa mekanisme psikologis belajar mengajar di sekolah, yang ke enam mengkaji faktor-faktor positif dan negatif dalam proses belajar mengajar, yang ke tujuh mempelajari cara-cara berkomunikasi antar pribadiddan yang ke delapan menggunakan cara-cara berkomunikasi antar pribadi.
18 Universitas Sumatera Utara
g. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran antar lain yang pertama mempelajari fungsi penilaian, yang kedua mempelajari bermacammacam teknik dan prosedur penilaian, yang ke tiga menyusun teknik dan prosedur penilaian, yang ke empat mempelajari kriteria penilaian teknik dan prosedur penilaian, yang ke lima menggunakan teknik dan prosedur penilaian, yang ke enam mengolah dan menginterpretasi hasil penilaian, yang ke tujuh menggunakan hasil penilaian untuk perbaikan proses belajar mengajar, yang ke delapan menilai teknik dan prosedur penilaian dan yang ke tujuh menilai keefektifan program pengajaran. h. Mengenal fungsi dan program pelayanan BP Mengenal fungsi dan program pelayanan BP mencakup dua kemampuan dasar, yaitu: 1. Mengenal fungsi dan program layanan BP di sekolah. Mengenal fungsi dan program layanan BP di sekolah antara lain mempelajari fungsi BP di sekolah, mempelajari program layanan BP dan mengkaji persamaan dan perbedaan fungsi, kewenangan serta tanggung jawab anta guru dan pembimbing di sekolah. 2. Menyelenggarakan program layanan BP di sekolah. Menyelenggarakan program layanan BP di sekolah antara lain mengidentifikasi
kesulitan-kesulitan
yang
dihadapi
siswa
dan
menyelenggarakan program layanan BP di sekolah, terutama bimbingan belajar.
19 Universitas Sumatera Utara
i. Mengenal dan menyelenggarakan gerakan administrasi sekolah Mengenal dan menyelenggarakan gerakan administrasi sekolah mencakup dua kemampuan dasar, yaitu: 1. Mengenal penyelenggaraan administrasi sekolah. Mengenal mempelajari
penyelenggaraan struktur
administrasi
organisasi
dan
sekolah
administrasi
antara
lain
persekolahan,
mempelajari fungsi dan tanggung jawab administrasi guru, kepala sekolah dan kantor wilayah Depdiknas, serta mempelajari peraturan-peraturan kepegawaian pada umunya dan peraturan kepegawaian guru pada khususnya 2. Menyelenggarakan administrasi sekolah. Menyelenggarakan administrasi sekolah antara lain menyelenggarakan administrasi sekolah dan mempelajari prinsip-prinsip dan prosedur pengelolaan program akademik. j. Memahami prinsip-prinsip dan mentafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran Memahami prinsip-prinsip dan mentafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran antara lain yang pertama mempelajari dasar-dasar penggunaan metode ilmiah dalam pendidikan, yang ke dua mempelajari teknik dan prosedur penelitian pendidikan terutama sebagai konsumen hasil-hasil penelitian pendidikan dan yang ke tiga menafsirkan hasil-hasil penelitian untuk perbaikan pengajaran.
20 Universitas Sumatera Utara
4. Persepsi terhadap Profesionalisme Guru Persepsi
terhadap
profesionalisme
guru
persepsi
adalah
proses
menginterpretasikan dan mengorganisasikan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu keahlian serta kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang dapat menentukan bagaimana seharusnya seorang guru bereaksi terhadap stimulus tersebut.
C. Guru Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi guru adalah orang yang pekerjaannya mengajar. McLeod (dalam Muhibbin, 2005) menambahkan bahwa guru ialah seseorang yang pekerjaannya mengajar orang lain. Lebih lanjut menurut Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, guru adalah
pendidik
profesional
dengan
tugas
utama
mendidik,
mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah (Yamin, 2007).
D. Hubungan Persepsi terhadap Profesionalisme Guru dengan Keterampilan Komunikasi Keterampilan komunikasi yang dimaksudkan pada penelitian ini adalah keterampilan komunikasi guru dalam teknik komunikasi verbal dan nonverbal yang digunakan dalam berbicara dan mendengar ketika berinteraksi dengan siswa yang sifatnya mendukung di dalam kelas.
21 Universitas Sumatera Utara
Untuk mencapai keterampilan komunikasi yang baik ada beberapa aspek yang harus diperhatikan yaitu: a. Keterampilan berbicara, mencakup keterampilan berbicara di depan kelas dan murid, menggunakan gaya komunikasi yang tidak menimbulkan kesan menghakimi lawan bicara, bersikap asertif dan memberi ceramah yang efektif. b. Keterampilan mendengar, adalah kemampuan mendengar secara aktif. c. Keterampilan
berkomunikasi
secara
non
verbal,
yaitu
keterampilan
berkomunikasi melalui ekspresi wajah dan mata, sentuhan, ruang dan sikap diam. Agar hal tersebut dapat tercapai, para guru harus memiliki persepsi terhadap profesionalisme guru, karena persepsi adalah sesuatu yang dapat menentukan bagaimana seharusnya seseorang bereaksi terhadap stimulus. Berdasarkan persepsi yang dimiliki terhadap profesionalisme guru maka selanjutnya akan memberikan kemungkinan guru melakukan perbaikan dan pengembangan diri yang
selanjutnya memungkinkan guru tersebut dapat memberikan pelayanan
sebaik mungkin dan memaksimalkan keterampilannya, salah satunya adalah keterampilan komunikasi. Adapun
dinamika
persepsi
terhadap
profesionalisme
guru
dalam
mempengaruhi keterampilan komunikasi tergambar pada penjelasan berikut ini: Apabila seorang guru telah memiliki persepsi terhadap profesionalisme guru, maka guru tersebut telah memiliki pandangan bagaimana seharusnya ia bereaksi terhadap profesionalisme guru. Profesionalisme guru itu sendiri berisikan kualitas keterampilan dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
22 Universitas Sumatera Utara
Setelah memiliki pandangan bagaimana seharusnya ia bereaksi terhadap kualitas keterampilan yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajarannya, maka selanjutnya akan memberikan kemungkinan perbaikan dan pengembangan diri yang memungkinkan guru dapat memberikan pelayanan sebaik mungkin dan memaksimalkan keterampilannya, salah satunya adalah keterampilan komunikasi. Persepsi terhadap profesionalisme guru tersebut dapat tergambar dari persepsi guru terhadap aspek-aspek profesionalisme guru yang dimiliki guru tersebut. Adapun aspek-aspek profesionalisme yaitu: 1. Menguasai bahan. 2. Mengelola program belajar mengajar 3. Mengelola kelas. 4. Menggunakan media sumber. 5. Menguasai landasan kependidikan. 6. Mengelola interaksi belajar mengajar. 7. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran. 8. Mengenal fungsi dan program pelayanan BP. 9. Mengenal dan menyelenggarakan gerakan administrasi sekolah. 10. Memahami prinsip-prinsip dan mentafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran. E. Hipotesa Hipotesa penelitian adalah ada hubungan persepsi terhadap profesionalisme guru dengan keterampilan komunikasi pada guru SMA Negeri 2 Medan.
23 Universitas Sumatera Utara