BAB II KAJIAN TEORI
Pada Bab II ini berisi kajian teori. Di bab ini akan dijelaskan beberapa definisi mengenai grup, ring, dan lapangan serta teori-teori pengkodean yang mendasari teori kode BCH. A. Grup Definisi 2.1 (Fraleigh, 2003 : 20). Operasi biner โ pada himpunan S adalah suatu pemetaan fungsi ๐ ร ๐ ke ๐. Untuk setiap (๐, ๐) โ ๐ ร ๐, elemen โ ((๐, ๐)) dari S dilambangkan dengan ๐ โ ๐. Definisi 2.2 (Fraleigh, 2003 : 37). Grup (๐บ,โ) adalah suatu himpunan G yang tertutup dengan operasi biner โ, sedemikian sehingga aksioma-aksioma berikut dipenuhi: 1.
Untuk setiap ๐, ๐, ๐ โ ๐บ , berlaku (๐ โ ๐) โ ๐ = ๐ โ (๐ โ ๐) atau sifat asosiatif dari โ.
2.
Ada suatu elemen ๐ di ๐บ sedemikian sehingga untuk setiap ๐ฅ โ ๐บ , ๐ โ ๐ฅ = ๐ฅ โ ๐ = ๐ฅ, ๐ adalah elemen identitas untuk โ.
3.
Untuk setiap ๐ โ ๐บ , ada suatu elemen ๐โฒ di ๐บ sedemikian sehingga ๐ โ ๐โฒ = ๐โฒ โ ๐ = ๐, ๐โฒ adalah invers dari ๐. Definisi 2.3 (Fraleigh, 2003 : 39). Grup ๐บ disebut grup abelian jika
operasi binernya bersifat komutatif.
Berikut akan diberikan contoh grup abelian. Contoh 2.1. Himpunan ๐2 = *,0-, ,1-+ adalah suatu grup abelian. Himpunan ๐2 adalah himpunan semua kelas bilangan bulat modulo 2 dengan penjumlahan
7
modulo 2. Bukti: +2 ,0,1-
,0,0,1-
,1,1,0-
Memperhatikan tabel Cayley ๐2 untuk penjumlahan modulo 2 terlihat bahwa sifat tertutupnya terpenuhi, elemen identitasnya adalah ,0-, invers terhadap penjumlahan modulo 2 yaitu โ ,0- = 0, โ,1- = 1. Tabel simetris terhadap diagonal utama, sehingga penjumlahan modulo 2 bersifat komutatif.
โ
B. Ring Ring adalah suatu struktur aljabar dengan dua operasi biner. Definisi 2.4 (Fraleigh, 2003 : 167). Ring (๐
, +,โ) adalah suatu himpunan ๐
dengan dua operasi biner + dan โ, yang kemudian disebut operasi penjumlahan dan perkalian. Kedua operasi tersebut didefinisikan pada ๐
sedemikian sehingga aksioma-aksioma berikut dipenuhi: 1. (๐
, +) adalah grup abelian. 2. Operasi perkaliannya bersifat asosiatif. 3. Untuk setiap ๐, ๐, ๐ โ ๐
, berlaku sifat distributif kiri, ๐ โ (๐ + ๐) = (๐ โ ๐) + (๐ โ ๐)dan sifat distributif kanan (๐ + ๐) โ ๐ = (๐ โ ๐) + (๐ โ ๐).
Berikut diberikan contoh dari ring. Contoh 2.2. Himpunan ๐2 = *,0-, ,1-+ adalah suatu ring. Himpunan ๐2 adalah himpunan semua kelas bilangan bulat modulo 2 dengan penjumlahan modulo 2 dan perkalian modulo 2 adalah suatu ring. 8
Bukti: +2 ,0,1-
,0,0,1-
,1,1,0-
โ2 ,0,1-
,0,0,0-
,1,0,1-
Memperhatikan tabel Cayley ๐2 untuk penjumlahan modulo 2 terlihat bahwa sifat tertutupnya terpenuhi, elemen nolnya adalah ,0-, invers terhadap penjumlahan modulo 2 yaitu โ ,0- = 0, โ,1- = 1. Tabel simetris terhadap diagonal utama, sehingga penjumlahan modulo 2 bersifat komutatif. Himpunan ๐2 terhadap perkalian modulo 2 bersifat tertutup.
โ
C. Lapangan Definisi 2.5 (Gallian, 2006 : 250). Lapangan adalah suatu ring komutatif dengan elemen kesatuan yang setiap elemen yang bukan nol adalah suatu unit (mempunyai invers terhadap perkalian).
Berikut adalah contoh dari lapangan. Contoh 2.3. Himpunan ๐5 = *,0-, ,1-, ,2-, ,3-, ,4-+ adalah himpunan semua kelas bilangan bulat modulo 5 dengan penjumlahan modulo 5 dan perkalian modulo 5 adalah suatu lapangan. Bukti: +5 ,0- ,1- [2] [3] [4] [0] ,0- [1] [2] [3] [4]
9
[1] [2] [3] [4]
[1] [2] [3] [4]
[2] [3] [4] [0]
[3] [4] [0] [1]
[4] [0] [1] [2]
[0] [1] [2] [3]
โ5 [0] [1] [2] [3] [4]
,0,0,0,0,0,0-
,1,0,1,2,3,4-
[2] ,0,2[4] ,1,3-
[3] ,0,3,1,4,2-
[4] ,0,4,3,2,1-
Memperhatikan tabel Cayley ๐5 untuk penjumlahan modulo 5 terlihat bahwa sifat tertutupnya terpenuhi, elemen nolnya adalah ,0- , invers terhadap penjumlahan modulo 5, yaitu โ ,0- = 0, โ ,1- = 4, โ,2- = 3, โ,3- = 2, โ,4- = 1. Tabel simetris terhadap diagonal utama, sehingga penjumlahan modulo 5 maupun perkalian modulo 5 bersifat komutatif. Himpunan ๐5 terhadap perkalian modulo 5 bersifat tertutup, elemen kesatuannya adalah ,1- dan invers dari
setiap
elemenennya
terhadap
perkalian
,1-โ1 = ,1-, ,2-โ1 = ,3-, ,4-โ1 = ,4-.
modulo
5 ,
yaitu โ
D. Lapangan Hingga Definisi 2.6 (Lange, 2011). Suatu lapangan yang memuat elemen sebanyak berhingga disebut lapangan berhingga. Lapangan hingga yang memuat sebanyak ๐ elemen dilambangkan dengan ๐ญ๐ .
Berikut akan diberikan contoh lapangan hingga. Contoh 2.4. Himpunan ๐2 = *,0-, ,1-+ adalah suatu lapangan hingga 10
karena ๐2 adalah suatu lapangan dengan banyak elemen yang berhingga. E. Lapangan Galois Definisi 2.7 (Vanstone dan Oorschot, 1989 : 28). Jika ๐ญ suatu lapangan hingga dengan ๐ elemen, dan ๐ = ๐๐ dengan ๐ bilangan prima dan ๐ bilangan asli, maka ๐ญ dilambangkan dengan ๐ฎ๐ญ(๐). Untuk mengkonstruksi suatu lapangan hingga yang memuat ๐๐ elemen digunakan suatu polinomial tak tereduksi dengan derajat ๐ dalam ๐บ๐น(๐),๐ฅ-. Untuk kasus ๐ = 2, akan dibuktikan bahwa selalu ada suatu polinomial kuadrat tidak tereduksi dalam ๐บ๐น(๐),๐ฅ-. Ada ๐2 polinomial monik (polinomial dengan derajat ๐ โฅ 1 dengan koefisien dari ๐ฅ ๐ adalah 1) berderajat dua dalam ๐บ๐น(๐),๐ฅ-. Jika satu dari ๐2 polinomial tersebut yang dapat direduksi, maka polinomial tersebut adalah suatu hasil perkalian dari 2 polinomial monik berderajat 1. Ada tepat ๐ polinomial monik berderajat 1 . Menggunakan polinomial-polinomial ๐ monik berderajat 1 tersebut didapatkan . / + ๐ polinomial kuadrat monik yang 2 ๐ dapat direduksi, dengan . / adalah kombinasi 2 dari ๐. Sehingga banyaknya 2 polinomial kuadrat monik yang tidak tereduksi adalah ๐ ๐ ๐2 = ๐2 โ . / โ ๐ = . / > 0, 2 2
๐โฅ2
yang membuktikan keberadaan polinomial kuadrat tidak tereduksi.
Contoh 2.5. Untuk ๐ = 2 dan ๐ = 3, ada dua polinomial monik pangkat tiga yang tidak tereduksi atas ๐2 yaitu ๐ฅ 3 + ๐ฅ + 1 dan ๐ฅ 3 + ๐ฅ 2 + 1. Misal ambil ๐(๐ฅ) = ๐ฅ 3 + ๐ฅ + 1 sehingga elemen-elemen ๐บ๐น(23 ) adalah ,0- , ,1- , ,๐ฅ- , 11
,1 + ๐ฅ- , ,๐ฅ + ๐ฅ 2 - , ,๐ฅ 2 - , ,1 + ๐ฅ 2 - , ,1 + ๐ฅ + ๐ฅ 2 - . Jika ๐0 + ๐1 ๐ฅ + ๐2 ๐ฅ 2 dilambangkan dengan (๐0 ๐1 ๐2 ) maka elemen-elemen dari ๐บ๐น(23 ) adalah 0
= (000)
๐ฅ + ๐ฅ2
= (011)
1
= (100)
๐ฅ2
= (001)
๐ฅ
= (010)
1 + ๐ฅ2
= (101)
1+๐ฅ
= (110)
1 + ๐ฅ + ๐ฅ2
= (111)
F. Kata Kode (Codeword) Definisi 2.8 (Ling S. & Xing C., 2004 : 5). Misal ๐ด = *๐1 , ๐2 , โฆ , ๐๐ + adalah himpunan
berukuran
q,
yang
kemudian
disebut
alfabet
kode
dan
elemen-elemennya disebut simbol kode. 1.
Kata (word) q-er dengan panjang ๐ atas ๐ด adalah suatu barisan ๐ค = ๐ค1 ๐ค2 โฆ ๐ค๐ dengan ๐ค๐ โ ๐ด untuk setiap ๐.
2.
Kode blok q-er dengan panjang ๐ atas ๐ด adalah suatu himpunan tidak kosong ๐ถ yang berisi kata dengan panjang n.
3.
Suatu elemen ๐ถ disebut kata kode dalam ๐ถ. Biasanya alfabet kode yang digunakan diambil dari lapangan hingga ๐น๐
dengan order ๐. Kode atas alfabet kode ๐น2 = *0,1+ disebut kode biner. G. Jarak Hamming Definisi 2.9 (Ling S. & Xing C., 2004 : 9). Misal ๐ฅ dan ๐ฆ adalah kata kode dengan panjang ๐ atas ๐ด . Jarak Hamming dari ๐ฅ ke ๐ฆ , dinotasikan dengan ๐(๐ฅ, ๐ฆ) adalah banyaknya posisi yang berbeda antara ๐ฅ dan ๐ฆ . Jika ๐ฅ = ๐ฅ1 ๐ฅ2 . . . ๐ฅ๐ dan ๐ฆ = ๐ฆ1 ๐ฆ2 . . . ๐ฆ๐ , maka ๐(๐ฅ, ๐ฆ) = ๐(๐ฅ1 , ๐ฆ1 )+. . . +๐(๐ฅ๐ , ๐ฆ๐ ) dengan ๐ฅ๐ dan ๐ฆ๐ dianggap sebagai kata dengan panjang 1, dan
12
1 ๐๐๐๐ ๐ฅ๐ โ ๐ฆ๐ ๐(๐ฅ๐ , ๐ฆ๐ ) = { 0 ๐๐๐๐ ๐ฅ๐ = ๐ฆ๐ .
Berikut adalah contoh penghitungan jarak Hamming dari dua kata kode. Contoh 2.6. Jika ๐ด = *0, 1+ dan ๐ฅ = 01010, ๐ฆ = 01101, ๐ง = 11101 maka ๐(๐ฅ, ๐ฆ) = 3 ๐(๐ฆ, ๐ง) = 1 ๐(๐ง, ๐ฅ) = 4
Definisi 2.10 (Vanstone dan Oorschot, 1989 : 7). Jika ๐ถ suatu kode-,๐, ๐(kode dengan panjang ๐ memuat ๐ kata kode) maka jarak Hamming ๐ dari kode ๐ถ adalah ๐ = ๐๐๐*๐(๐ฅ, ๐ฆ): ๐ฅ, ๐ฆ โ ๐ถ, ๐ฅ โ ๐ฆ+.
Dengan kata lain, jarak Hamming dari suatu kode adalah jarak minimum antara dua kata kode yang berbeda, atas semua pasang kata kode. Contoh 2.7. Misalkan ๐ถ = *๐0 , ๐1 , ๐2 , ๐3 + dengan ๐0 = (00000)
๐2 = (01011)
๐1 = (10110)
๐3 = (11101)
diperoleh ๐(๐0 , ๐1 ) = 3
๐(๐2 , ๐3 ) = 3
๐(๐0 , ๐2 ) = 3 ๐(๐0 , ๐3 ) = 4 ๐(๐1 , ๐2 ) = 4 ๐(๐1 , ๐3 ) = 3 13
Jadi ๐ถ mempunyai jarak ๐ = 3.
H. Bobot Hamming Definisi 2.11 (Ling S. & Xing C., 2004 : 46). Misal ๐ฅ suatu kata kode dalam Fqn . Bobot Hamming dari ๐ฅ, disimbolkan ๐ค๐ก(๐ฅ), didefinisikan sebagai banyaknya koordinat tak nol di ๐ฅ . Untuk setiap elemen ๐ฅ dari ๐น๐ bobot Hamming didefinisikan sebagai berikut: ๐ค๐ก(๐ฅ) = ๐(๐ฅ, 0) = {
1 jika ๐ฅ โ 0 0 jika ๐ฅ = 0.
Jika ๐ฅ โ ๐น๐๐ dengan ๐ฅ = (๐ฅ1 , ๐ฅ2 , โฆ , ๐ฅ๐ ) maka bobot Hamming dari ๐ฅ juga secara ekuivalen didefinisikan sebagai ๐ค๐ก(๐ฅ) = ๐ค๐ก(๐ฅ1 ) + ๐ค๐ก(๐ฅ2 ) + โฏ + ๐ค๐ก(๐ฅ๐ )
Definisi 2.12 (Ling S. & Xing C., 2004 : 48). Jika ๐ถ suatu kode maka bobot (Hamming) minimum dari ๐ถ, dilambangkan dengan ๐ค๐ก(๐ถ) adalah bobot terkecil dari kata kode tak nol dari ๐ถ.
Berikut diberikan contoh penghitungan bobot Hamming dari suatu kode. Contoh 2.8. Misal ada suatu kode biner linear ๐ถ = *0000, 1000, 0100, 1100+. ๐ค๐ก(1000) = 1 ๐ค๐ก(0100) = 1 ๐ค๐ก(1100) = 2. Sehingga ๐ค๐ก(๐ถ) = 1.
I.
Kode Linear
Definisi 2.13 (Ling S. & Xing C., 2004 : 45). Suatu kode linear ๐ช dengan
14
panjang ๐ atas ๐ญ๐ adalah suatu subruang vektor dari ruang vektor๐ญ๐๐ dengan ๐ญ๐๐ adalah himpunan semua vektor dengan panjang ๐ yang entri-entrinya adalah elemen ๐ญ๐ ๐ญ๐๐ = {(๐๐ , ๐๐ , โฆ , ๐๐ ): ๐๐ โ ๐ญ๐ }.
Definisi 2.14 (Ling S. & Xing C., 2004 : 46). Kode ๐ช(๐, ๐) adalah kode linear ๐ช dengan panjang ๐ berdimensi ๐ atas ๐ญ๐ .
Contoh 2.9. Berikut ini adalah kode linear: (i) ๐ถ = *(๐, ๐, . . . , ๐) โถ ๐ โ ๐น๐ +. Kode ini disebut repetition code. (ii) ๐ถ = *000, 001, 010, 011+ dengan ๐ = 2. (iii) ๐ถ = *000, 001, 010, 011, 100, 101, 110, 111+ dengan ๐ = 2. (iv) ๐ถ = *0000, 1100, 2200, 0001, 0002, 1101, 1102, 2201, 2202+ dengan ๐ = 3.
J.
Matriks Generator Matriks yang digunakan untuk membentuk suatu kode linear adalah matriks
generator. Definisi 2.15 (Vanstone dan Oorschot, 1989 : 51). Suatu Matriks Generator ๐บ untuk kode ๐ถ (๐, ๐) adalah matriks ๐ ร ๐ yang barisnya merupakan basis ruang vektor dari ๐ถ. Kata kode dari suatu kode linear ๐ถ (atas lapangan ๐น ) dengan matriks generator ๐บ adalah semua kombinasi linear (atas ๐น ) dari baris-baris ๐บ . Kemudian ๐ถ disebut kode yang dibangun oleh matriks ๐บ.
15
Operasi baris elementer yang dilakukan pada ๐บ akan memberikan matriks-matriks yang juga membangun ๐ถ. Misalnya, jika dapat ditemukan suatu matriks generator yang berbentuk ๐บ = ,๐ผ๐ ๐ด- dengan ๐ผ๐ adalah matriks identitas ๐ ร ๐ dan ๐ด adalah suatu matriks ๐ ร (๐ โ ๐), maka simbol informasi berada di posisi ๐ pertama dari suatu kata kode. Matriks ๐บ dengan bentuk tersebut disebut matriks generator dengan bentuk standar. Tidak dapat dijamin bahwa akan selalu ada ๐บ untuk ๐ถ. Meski demikian, menukar posisi koordinat dari suatu kode ๐ถ menghasilkan ruang bagian ๐ถโฒ yang memiliki bobot dan jarak Hamming yang sama dengan ๐ถ. Sehingga ๐ถ dan ๐ถโฒ adalah kode yang sama, yang kemudian mendorong adanya definisi berikut, dengan matriks permutasi adalah suatu matriks identitas dengan baris atau kolom yang ditukar.
Definisi 2.16 (Vanstone dan Oorschot, 1989:52). Dua kode-(๐, ๐) ๐ถ dan ๐ถโฒ atas lapangan
๐น
dikatakan
kode
ekuivalen
jika
ada
matriks
generator ๐บ dan ๐บโฒ untuk ๐ถ dan ๐ถโฒ dan suatu matriks permutasi ๐ dengan ukuran ๐ ร ๐ sedemikian sehingga ๐บ โฒ = ๐บ๐. Matriks ๐ menukar kolom ๐บ, sehingga menukar posisi koordinat di ๐ถ yang menghasilkan kode ๐ถโฒ. Contoh 2.10. Misal ๐ถ adalah suatu kode-(4, 3) yang dibangun oleh matriks generator ๐บฬ 0 0 1 ฬ ๐บ = [0 1 1 1 0 1
1 0] 1
๐ถโฒ adalah kode-(4, 3) dengan matriks generator
16
1 ๐บ = [0 0 โฒ
0 0 1 1 0 0] 0 1 0
Dapat ditunjukkan bahwa ๐ถ dan ๐ถโฒ adalah kode ekuivalen sebagai berikut. Dengan operasi baris pada ๐บฬ 0 0 1 ๐บฬ = [0 1 1 1 0 1
1 0] ๐2 + ๐1 โ ๐2 1 ๐3 + ๐1 โ ๐3
didapatkan matriks generator lain untuk ๐ถ yaitu 0 0 1 ๐บ = [0 1 0 1 0 0
1 1] 0
Dipilih matriks permutasi yang akan menghasilkan ๐บโฒ = ๐บ๐ ๐บโฒ = ๐บ๐ 1 0 [0 1 0 0 1 0 0 [0 1 0 0 0 1
0 0 1 0 0] = [0 1 1 0
๐ 0 1 1 ๐1 1 0 1] [ ๐ 5 9 0 0 0 ๐ 13
๐9 + ๐13 1 0] = [๐5 + ๐13 ๐1 0
๐10 + ๐14 ๐6 + ๐14 ๐2
๐2 ๐6 ๐10 ๐14
๐3 ๐7 ๐11 ๐15
๐11 + ๐15 ๐7 + ๐15 ๐3
๐4 ๐8 ๐12 ] ๐16 ๐12 + ๐16 ๐8 + ๐16 ] ๐4
didapatkan 0 ๐ = [0 1 0
0 1 0 0
1 0 0 0
0 0] 0 1
Perkalian antara matriks G dan matriks ๐ menukar kolom 1 dan 3 dari ๐บ , sehingga menukar koordinat 1 dan 3 dari setiap kata kode dari ๐ถ. Kedua kode tersebut ekuivalen, tetapi tidak identik.
Definisi 2.17 (Vanstone dan Oorschot, 1989 : 54). Jika ๐ถ adalah suatu
17
kode-(๐, ๐) atas lapangan ๐น maka komplemen ortogonal ๐ถ โด = * ๐ฅ โ ๐๐(๐น): ๐ฅ โ ๐ฆ = 0 untuk semua ๐ฆ โ ๐ถ+. Himpunan ๐ถ โด adalah himpunan ๐-tupel atas ๐น yang ortogonal terhadap setiap vektor di ๐ถ. Kode ๐ถ โด selanjutnya disebut sebagai kode dual dari ๐ถ.
Definisi 2.18 (Vanstone dan Oorschot, 1989 : 55). Jika ๐บ = ,๐ผ๐ ๐ด- adalah matriks generator untuk ๐ถ , maka ๐ป = ,โ๐ด๐ ๐ผ๐โ๐ - adalah matriks generator untuk ๐ถ โด . Contoh 2.11. Kode ๐ถ adalah kode-(6, 3) atas ๐2 yang dibangun oleh 1 ๐บฬ = [1 0
0 1 1 1 0 1 1 0 0
0 1 0 0] 1 1
Dengan melakukan operasi baris elementer yang sesuai terhadap ๐บฬ , didapatkan matriks ๐บ yang membangun kode yang sama, dengan 1 0 ๐บ = [0 1 0 0
0 1 1 0 0 1 1 0 1
1 1] = ,๐ผ3 ๐ด-, 0
1 ๐ด = [0 0
1 1 1 1] 1 0
Matriks generator yang membangun komplemen ortogonal ๐ถ โด dari ๐ถ adalah 1 ๐ ,โ๐ด ๐ป= ๐ผ3 = [1 1
0 0 1 1 1 0
1 0 0 0 1 0]. 0 0 1
K. Matriks Parity Check Definisi 2.19 (Ling S. & Xing C., 2004 : 52). Matriks Parity Check ๐ป untuk suatu kode linear ๐ถ adalah matriks generator untuk kode ๐ถ โด . Jika ๐บ adalah matriks generator untuk ๐ถ dan ๐ป adalah matriks generator
18
untuk ๐ถ โด , maka ๐ป adalah matriks parity check untuk ๐ถ dan ๐บ adalah matriks parity check untuk ๐ถ โด . Contoh 2.12. Jika ๐ป = ,1 1 1 1 1- adalah matriks parity check untuk kode-(5,4) ๐ถ atas ๐2 maka matriks generator untuk ๐ถ adalah 1 ๐บ = [0 0 0
0 1 0 0
0 0 1 0
0 0 0 1
1 1] 1 1
L. Syndrome Definisi 2.20 (Ling S. & Xing C., 2004 : 59). Jika ๐ถ adalah suatu kode linear dengan panjang ๐ atas ๐น๐ dan ๐ข โ ๐น๐๐ adalah sebarang vektor dengan panjang ๐, maka koset dari ๐ถ yang ditentukan oleh ๐ข adalah himpunan ๐ถ + ๐ข = *๐ฃ + ๐ข: ๐ฃ โ ๐ถ+. Grup ๐น๐๐ dengan operasi penjumlahan vektor adalah suatu grup abelian berhingga dan kode linear ๐ถ atas ๐น๐ dengan panjang ๐ adalah suatu subgrup dari ๐น๐๐ sehingga ๐ถ + ๐ข = ๐ข + ๐ถ.
Definisi 2.21 (Ling S. & Xing C., 2004 : 60). Suatu kata atau kata kode dengan bobot (Hamming) terkecil dalam suatu koset disebut coset leader. Definisi 2.22 (Ling S. & Xing C., 2004 : 62). Misal ๐ถ adalah suatu kode linear-,๐, ๐, ๐- atas ๐น๐ dan ๐ป adalah matriks parity check untuk ๐ถ, untuk setiap ๐ข โ ๐น๐๐ . Syndrome dari kode ๐ข adalah ๐(๐ข) = ๐ข๐ป ๐ . Contoh 2.13. Suatu kode-(6,3) ๐ถ dengan matriks generator dan matriks parity check
19
1 1 0 1 0 ๐บ = [0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 ๐ถ = *000000, 110100, 011010,
0 1 0 ๐ป = [0 1 0] 1 0 0 101001, 101110,
0 1 0 1 0 1 1 0] 1 0 1 1 011101, 110011,
000111+ Tabel 2.1 Standard Array kode-(6,3) ๐ถ Coset Leader 000000 000001 000010 000100 001000 010000 100000 001100
000000 000001 000010 000100 001000 010000 100000 001100
110100 110101 110110 110000 111100 100100 010100 111000
011010 011011 011000 011110 010010 001010 111010 010110
101001 101000 101011 101101 100001 111001 001001 100101
101110 101111 101100 101010 100110 111110 001110 100010
011101 011100 011111 011001 010101 001101 111101 010001
110011 110010 110001 110111 100011 100011 010011 111111
000111 000110 000101 000011 001111 010111 100111 001011
Semua vektor yang berbobot 1 merupakan coset leader, sehingga leader yang terletak di baris terakhir tidak langsung terlihat dengan jelas. Leader ini dapat diperoleh setelah menghitung semua vektor berbobot 2 dari ketujuh leader yang telah didapatkan. Untuk menghitung syndrome, digunakan ๐(๐ข) = ๐ข๐ป ๐ sehingga: 1 0 ๐(000000) = ,000000- 0 1 0 [1
0 1 0 1 1 0
0 1 0 0 1 = ,000- ๐(000001) = ,000001- 0 0 1 1 0 [1 1]
0 1 0 1 1 0
0 0 1 = ,1010 1 1]
1 0 0 ,000010๐(000010) = 1 0 [1
0 1 0 1 1 0
0 1 0 0 1 = ,011- ๐(000100) = ,000100- 0 0 1 1 0 [1 1]
0 1 0 1 1 0
0 0 1 = ,1100 1 1]
20
1 0 ๐(001000) = ,001000- 0 1 0 [1
0 1 0 1 1 0
0 1 0 0 1 = ,001- ๐(010000) = ,010000- 0 0 1 1 0 [1 1]
0 1 0 1 1 0
0 0 1 = ,0100 1 1]
1 0 ๐(100000) = ,100000- 0 1 0 [1
0 1 0 1 1 0
0 1 0 0 1 = ,100- ๐(001100) = ,001100- 0 0 1 1 0 [1 1]
0 1 0 1 1 0
0 0 1 = ,1110 1 1]
Tabel 2.2 Coset leader dan Syndrome kode-(6,3) ๐ถ Coset Leader 000000 000001 000010 000100 001000 010000 100000 001100
Syndrome 000 101 011 110 001 010 100 111
M. Ring Polinomial Definisi 2.23 (Ling S. & Xing C., 2004 : 22). Misal ๐น adalah suatu lapangan. Himpunan ๐
๐น,๐ฅ- = {โ ๐๐ ๐ฅ ๐ : ๐๐ โ ๐น, ๐ โฅ 0 } ๐=0
disebut ring polinomial atas ๐น. Suatu elemen dari ๐น,๐ฅ- disebut suatu polinomial atas ๐น. Dalam polinomial ๐(๐ฅ) = โ๐๐=0 ๐๐ ๐ฅ ๐ , bilangan bulat ๐ disebut derajat dari ๐(๐ฅ), dilambangkan dengan ๐๐๐(๐(๐ฅ)), jika ๐๐ โ 0. Polinomial tak nol ๐(๐ฅ) = โ๐๐=0 ๐๐ ๐ฅ ๐ berderajat ๐ disebut polinomial monik jika ๐๐ = 1. Polinomial ๐(๐ฅ) yang berderajat positif disebut reducible (atas ๐น)
21
jika ada dua polinomial ๐(๐ฅ) dan ๐(๐ฅ) atas ๐น sedemikian sehingga ๐๐๐(๐(๐ฅ)) < ๐๐๐(๐(๐ฅ)), ๐๐๐(๐(๐ฅ)) < ๐๐๐(๐(๐ฅ)) dan ๐(๐ฅ) = ๐(๐ฅ)๐(๐ฅ). Jika syarat-syarat tersebut tidak dipenuhi, polinomial ๐(๐ฅ) berderajat positif tersebut disebut irreducible atas ๐น. Contoh 2.14 i. Polinomial
๐(๐ฅ) = ๐ฅ 4 + 2๐ฅ 6 โ ๐3 ,๐ฅ-
adalah
suatu
polinomial
berderajat 6 yang dapat direduksi karena ๐(๐ฅ) = ๐ฅ 4 (1 + 2๐ฅ 2 ). ii. Polinomial ๐(๐ฅ) = 1 + ๐ฅ + ๐ฅ 2 โ ๐2 ,๐ฅ- adalah polinomial berderajat 2 yang tidak tereduksi karena jika ๐(๐ฅ) tereduksi maka ๐(๐ฅ) akan memiliki faktor linear ๐ฅ atau ๐ฅ + 1, yaitu 0 atau 1 akan menjadi akar dari ๐(๐ฅ), akan tetapi ๐(0) = ๐(1) = 1 โ ๐2 . iii. Dengan argumen yang sama dengan poin ii, 1 + ๐ฅ + ๐ฅ 3 dan 1 + ๐ฅ 2 + ๐ฅ 3 keduanya tidak tereduksi atas ๐2 karena keduanya tidak memiliki faktor linear.
N. Polinomial Minimal Definisi 2.24 (Togneri dan deSilva, 2006 : 339) (i) Misal ๐น dan ๐บ adalah dua lapangan. Lapangan ๐บ adalah suatu extension field dari ๐น jika ada suatu isomorfisme ring dari ๐น ke himpunan bagian ๐บ. (ii) Polinomial dengan derajat ๐ โฅ 1 dan koefisien dari ๐ฅ ๐ adalah 1 disebut polinomial monik. (iii) Jika ๐น suatu lapangan dan ๐ผ adalah elemen dari ๐น atau extension field dari ๐น, ๐(๐ฅ) โ ๐น,๐ฅ- adalah suatu polinomial monik tidak tereduksi dengan ๐(๐ผ) = 0 dan tidak ada polinomial lain dengan derajat yang lebih kecil dari ๐(๐ฅ) yang memenuhi ๐(๐ผ) = 0 , maka ๐(๐ฅ) adalah polinomial minimum dari ๐ผ atas ๐น. (iv) Jika ๐(๐ฅ) adalah polinomial minimum dari ๐ผ atas ๐น, maka ๐(๐ฅ) adalah 22
faktor dari polinomial lain ๐(๐ฅ) yang memenuhi ๐(๐ผ) = 0. (v) Misal ๐ saling prima dengan ๐, yaitu (๐, ๐) = 1. Koset siklotomik dari ๐ (atau ๐-koset siklotomik) modulo ๐ memuat ๐ didefinisikan oleh ๐ถ๐ = {(๐ โ ๐ ๐ (mod ๐)) โ ๐๐ : ๐ = 0,1, โฆ }. Himpunan bagian *๐1 , โฆ , ๐๐ก + dari ๐๐ disebut himpunan lengkap dari representatif koset siklotomik dari ๐ modulo ๐ jika ๐ถ๐1 , โฆ , ๐ถ๐๐ก berbeda dan โ๐ก๐=1 ๐ถ๐๐ = ๐๐ .
Teorema 2.1. Jika ๐ผ adalah elemen primitif (generator grup perkalian) dari ๐น๐๐ maka polinomial minimal dari ๐ผ ๐ terhadap ๐น๐ adalah ๐๐ (๐ฅ) = โ(๐ฅ โ ๐ผ ๐ ) ๐โ ๐ถ๐
dengan ๐ถ๐ adalah koset siklotomik unik dari ๐ modulo ๐ ๐ โ 1 yang memuat ๐.
Bukti Langkah 1: ๐ผ ๐ adalah akar dari ๐๐ (๐ฅ) karena ๐ โ ๐ถ๐ . Langkah 2: Misal ๐๐ (๐ฅ) = ๐๐ + ๐๐ ๐ฅ + โฏ + ๐๐ ๐ฅ ๐ dengan ๐๐ โ ๐น๐๐ dan ๐ = |๐ถ๐ |. Dengan memangkatkan setiap koefisien dengan ๐ didapatkan ๐
๐
๐
๐0 + ๐1 ๐ฅ + โฏ + ๐๐ ๐ฅ ๐ = โ(๐ฅ โ ๐ผ ๐๐ ) = โ (๐ฅ โ ๐ผ ๐ ) ๐โ๐ถ๐
๐โ๐ถ๐๐
= โ(๐ฅ โ ๐ผ ๐ ) = ๐๐ (๐ฅ) ๐โ๐ถ๐
Di dalam rumus di atas ๐ถ๐ = ๐ถ๐๐ sehingga ๐๐ = ๐๐๐ untuk semua 0 โค ๐ โค ๐. Artinya, ๐๐ (๐ฅ) adalah suatu polinomial atas ๐น๐ .
23
Langkah
3: Elemen ๐ผ adalah suatu elemen primitif, sehingga ๐ผ ๐ โ ๐ผ ๐ untuk
dua elemen yang berbeda ๐ dan ๐ dari ๐ถ๐ . Sehingga ๐๐ (๐ฅ) tidak memiliki akar berganda. Kemudian jika ๐(๐ฅ) โ ๐น๐ ,๐ฅ- dan ๐(๐ผ ๐ ) = 0. Berlaku ๐(๐ฅ) = ๐0 + ๐1 ๐ฅ + โฏ + ๐๐ ๐ฅ ๐ untuk ๐๐ โ ๐น๐ maka untuk sebarang ๐ โ ๐ถ๐ ada suatu bilangan bulat ๐ sedemikian sehingga ๐ โก ๐๐ ๐ (mod ๐ ๐ โ 1). Sehingga ๐
๐
๐(๐ผ ๐ ) = ๐ .๐ผ ๐๐ / = ๐0 + ๐1 ๐ผ ๐๐ + โฏ + ๐๐ ๐ผ ๐๐๐ ๐
๐
๐
๐
= ๐0๐ + ๐1๐ ๐ผ ๐๐ + โฏ + ๐๐๐ ๐ผ ๐๐๐ = (๐0 + ๐1 ๐ผ ๐ + โฏ + ๐๐ ๐ผ ๐๐ ) = ๐(๐ผ ๐ )
๐๐
๐
๐
๐๐
= 0.
โ
Langkah yang ketiga mengimplikasikan bahwa ๐๐ (๐ฅ) adalah pembagi dari ๐(๐ฅ). Ketiga langkah tadi menunjukkan bahwa ๐๐ (๐ฅ) adalah polinomial minimal dari ๐ผ ๐ .
O. Matriks Vandermonde Definisi 2.25 (Pretzel, 1992 : 203). Suatu matriks Vandermonde ๐ berukuran ๐ ๐ฅ ๐ didefinisikan sebagai berikut: Baris pertama dari ๐ dapat dipilih secara sebarang: ๐1, ๐2 , โฆ , ๐๐ Kemudian keseluruhan matriks adalah ๐1 ๐1 2 . ๐ = ๐(๐1 , โฆ , ๐๐ ) = . . [๐1 ๐
๐2 ๐2 2 . . . ๐2 ๐
โฆ โฆ โฑ โฆ
๐๐ ๐๐ 2 . . . . ๐๐ ๐ ]
24
Contoh 2.15. Kode BCH (4,3) dengan polynomial generator yang dibentuk dari polynomial primitif ๐ฅ 4 + ๐ฅ 3 + 1 atas ๐บ๐น(16) memiliki matriks parity check ๐ = ๐4,3 . Kolom-kolom matriks tersebut merepresentasikan elemen-elemen tak nol dari ๐บ๐น(16).
Tabel 2.3 Elemen-Elemen ๐บ๐น(16) Bentuk Pangkat Bentuk Polinomial 0 0 ๐ผ ๐ผ 2 ๐ผ ๐ผ2 ๐ผ3 ๐ผ3 ๐ผ4 ๐ผ3 + 1 ๐ผ3 + ๐ผ + 1 ๐ผ5 ๐ผ6 ๐ผ3 + ๐ผ2 + ๐ผ + 1 ๐ผ7 ๐ผ2 + ๐ผ + 1 ๐ผ8 ๐ผ3 + ๐ผ2 + ๐ผ ๐ผ9 ๐ผ2 + 1 ๐ผ10 ๐ผ3 + ๐ผ ๐ผ11 ๐ผ3 + ๐ผ2 + 1 ๐ผ+1 ๐ผ12 13 ๐ผ ๐ผ2 + ๐ผ ๐ผ14 ๐ผ3 + ๐ผ2 1 ๐ผ 15 = 1
Dengan memilih elemen primitif ๐ผ = 2 diperoleh kolom-kolomnya adalah 2๐ 22๐ 23๐ 24๐ 25๐ [26๐ ] jika ๐ berjalan dari 14 sampai 1 maka matriks lengkapnya adalah
25
12 6 3 13 10 [ 5
6 3 13 5 5 15 7 8 11 1 8 3
13 10 7 11 8 1 12 10 10 11 15 1
5 14 8 2 3 5 15 4 1 10 5 8
7 12 15 6 11 3
15 3 8 5 1 15
11 9 8 10 14 15 1 3 5 11 2 3 10 11 1 1 5 8
4 9 15 14 10 3
2 1 4 1 8 1 . 9 1 11 1 15 1]
26