BAB II KAJIAN PUSTAKA
1.1
Landasan Teori
2.1.1
Pengertian Prosedur Prosedur adalah rangkaian atau langkah-langkah yang dilakukan untuk
menyelesaikan kegitan atau aktivitas, sehingga dapat tercapainya tujuan yang diharapkan secara efektif dan efisien, selain itu prosedur juga dapat memudahkan para pekerja dalam menyelesaikan suatu masalah secara terperinci sesuai dengan jangka waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Lebih tepatnya, kata ini bisa mengindikasikan rangkaian aktivitas, tugas-tugas, langkah-langkah, keputusankeputusan, perhitungan-perhitungan dan proses-proses, yang dijalankan melalui serangkaian pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan, suatu produk atau sebuah akibat. Sebuah prosedur biasanya mengakibatkan sebuah perubahan. Ada berbagai pendapat telah dikemukakan oleh para ahli tentang pengertian prosedur. Seperti pengertian yang dikemukakan oleh Mulyadi (2001:5) mendefinisikan : “Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulangulang. Didalam suatu sistem, biasanya terdiri dari beberapa prosedur dimana prosedur-prosedur itu saling terkait dan saling mempengaruhi. Akibatnya jika terjadi perubahan maka salah satu prosedur, maka akan mempengaruhi prosedurprosedur yang lain”. 6
2.1.2
Fungsi Bank Menurut Budi Santoso (2006:9) secara lebih spesifik bank dapat berfungsi
sebagai agent of trust, agent of development, dan agent of services. 1) Agent of Trust Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal menghimpun dana maupun penyaluran dana. Masyarakat mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari bank. Pihak bank sendiri akan mau menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan.
Pihak
bank
percaya
bahwa
debitur
tidak
akan
menyalahgunakan pinjamannya, debitur akan mengelola dana pinjaman, saat jatuh tempo debitur mempunyai niat baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban lainnya. 2) Agent of Development Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan di sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan saling mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan
perekonomian
di
sektor
7
riil.
Kegiatan
bank
tersebut
memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi-distribusi-konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat. 3) Agent of Service Di samping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian secara luas. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan. 2.1.3
Jenis-jenis Bank Menurut Undang-undang No.10 Tahun 1998 tentang perbankan,
menyatakan bahwa jenis bank terdiri dari: 1) Jenis Bank Menurut Fungsinya a. Bank Umum Bank umum adalah bank yang melaksanakan seluruh fungsi perbankan yaitu : menghimpun dana, menempatkan dana dan memperlancar memperlancar lalu lintas pembayaran giral.
8
b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran giral, penghimpunan dana hanya boleh dilakukan dalam bentuk tabungan dan deposito. 2) Jenis Bank Dari Segi Kepemilikannya a. Bank Milik Pemeritah Bank yang dimana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan dimiliki oleh pemerintah b. Bank Milik Swasta Nasional Bank jenis ini seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk swasta juga. c. Bank Milik Koperasi Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi. 2.1.4
Pengertian Kredit Pengertian kredit mempunyai dimensi yang beragam, dimulai dari arti
kredit yang berasal dari bahasa Yunani (credere) yang berarti kepercayaan atau dalam bahasa latin “creditum” yang berarti kepercayaan dan kebenaran. Oleh karena itu, dasar dari kredit adalah kepercayaan. Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang ditentukan. UU No. 10 tahun
9
1998 menyebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Berdasarkan pengertian yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa kredit merupakan kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak perorangan atau badan usaha atas dasar kepercayaan dan harus mengembalikan utangnya sesuai dengan waktu yang ditentukan beserta dengan bunganya. 2.1.5
Tujuan dan Fungsi Kredit Menurut Kasmir (2008:88), tujuan utama pemberian suatu kredit adalah
sebagai berikut: 1) Mencari Keuntungan Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. 2) Membantu Usaha Nasabah Tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan dana tersebut,
maka
pihak debitur
memperluaskan usahanya.
10
akan dapat
mengembangkan dan
3) Membantu Pemerintah Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan di berbagai sektor. Disamping tujuan di atas suatu fasilitas kredit memiliki fungsi sebagai berikut:
1) Untuk Meningkatkan Daya Guna Uang Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang maksudnya jika uang hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh si penerima kredit 2) Untuk Meningkatkan Peredaran dan Lalu Lintas Uang Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya. 3) Untuk Meningkatkan Daya Guna Barang Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh si debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat. 2.1.6
Unsur-unsur Kredit Menurut Kasmir (2008:87) unsur-unsur kredit yang terkandung dalam
pemberian suatu kredit adalah sebagai berikut:
11
1) Kepercayaan Kepercayaan yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumnya sudah dilakukan penelitian dan penyelidikan tentang nasabah baik secara intern maupun ekstern. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi masa lalu dan sekarang terhadap nasabah pemohon kredit. 2) Kesepakatan Adanya kesepakatan antara pemberi kredit dan penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya. 3) Jangka Waktu Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang. 4) Risiko Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko tidak tertagihnya/macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin besar risikonya demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun oleh risiko yang tidak disengaja.
12
5) Balas Jasa Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank. 2.1.7
Jenis-jenis Kredit Adapun jenis-jenis kredit menurut Kasmir (2007:174) adalah sebagai
berikut: 1) Jenis kredit menurut sifat penggunaan: a. Kredit Konsumtif Kredit ini digunakan oleh peminjam untuk keperluan konsumsi, artinya uang kredit akan habis dipergunakan atau semua akan terpakai untuk memenuhi kebutuhannya. b. Kredit Produktif Kredit ini ditujukan untuk keperluan produksi dalam arti luas. Kredit produktif digunakan untuk peningkatan usaha baik usaha-usaha produksi, perdagangan maupun investasi. 2) Jenis kredit menurut keperluannya: a. Kredit Produksi/Eksploitasi Kredit ini diperlukan perusahaan untuk meningkatkan produksi baik peningkatan kuantitatif,
yaitu
jumlah hasil produksi maupun
peningkatan kualitatif yaitu peningkatan kualitas/mutu hasil produksi.
13
b. Kredit Perdagangan Kredit ini dipergunakan untuk keperluan perdagangan pada umumnya yang berarti peningkatan utility of place dari sesuatu barang. c. Kredit Investasi Kredit investasi ini diberikan oleh bank kepada para pengusaha untuk keperluan investasi. 3) Macam kredit menurut jangka waktu, adalah : a. Kredit jangka pendek Kredit jangka pendek adalah kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun. b. Kredit jangka menengah Kredit jangka menengah adalah kredit yang memiliki jangka waktu antara 1 sampai dengan 3 tahun. c. Kredit jangka panjang Kredit jangka panjang adalah kredit yang memiliki jangka waktu lebih dari 3 tahun. 4) Macam kredit menurut jaminannya, adalah : a. Unsecured Loans Unsecured Loans adalah kredit yang diberikan tanpa jaminan. b. Secured Loans Secured Loans yaitu kredit yang penilaiannya lengkap dalam arti segala aspek penilaian turut dipertimbangkan termasuk collateral (jaminan).
14
2.1.8
Prinsip-prinsip Kredit Menurut Kasmir (2008:95) sebelum suatu fasilitas kredit diberikan, maka
bank harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Kriteria penilaian kredit yang harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan dilakukan dengan analisis 5C dan 7P. Adapun penilaian kredit dengan metode analisis 5C, yaitu: 1) Character Sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit harus dapat dipercaya yang tercermin dari latar belakang nasabah baik latar belakang yang bersikap pekerjaan maupun yang bersifat pribadi seperti: cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan keluarga, hobi dan kehidupan sosialnya. 2) Capacity Untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit yang dihubungkan
dengan
kemampuannya
mengelola
bisnis
serta
kemampuannya mencari laba. Sehingga akan terlihat kemampuannya dalam mengembalikan kredit yang disalurkan. 3)
Capital Penggunaan modal yang efektif dapat dilihat dari laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba). Capital adalah untuk mengetahui sumbersumber pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank. 15
4)
Collateral Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya sehingga jika terjadi suatu masalah, jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin.
5)
Condition Kondisi ekonomi pada masa sekarang dan yang akan datang harus dinilai sesuai dengan sektor masing-masing. Prospek usaha dari sektor yang dijalankan oleh nasabah juga harus dinilai. Penilaian prospek bidang usaha yang dibiayai hendaknya memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil.
Penilaian kredit dengan metode analisis 7P sebagai berikut: 1) Personality Personality (kepribadian) adalah sifat dan perilaku yang dimiliki calon debitur yang mengajukan permohonan kredit bersangkutan, dipergunakan sebagai bahan pertimbangan pemberian kredit. Jika kepribadiannya baik maka kredit dapat diberikan. Sebaliknya apabila kepribadiannya jelek maka kredit tidak dapat diberikan. Alasannya adalah karena kepribadian yang baik akan berusaha membayar pinjamannya sedangkan kepribadian yang jelek akan sulit membayar pinjamannya. Kepribadian calon nasabah ini dapat diketahui dengan mengumpulkan informasi tentang keturunan, pekerjaan, pendidikan, dan pergaulannya. Menilai nasabah dari segi
16
kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah. 2) Party Mengklasifikasikan nasabah dalam klasifikasi tertentu atau golongangolongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya. Sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank. 3) Purpose Purpose (tujuan) adalah tujuan dan penggunaan kredit oleh calon debitur, apakah untuk kegiatan konsumtif atau sebagai modal kerja. Tujuan kredit ini akan menjadi hal yang menentukan apakah permohonan calon debitur disetujui atau ditolak. Apabila kredit digunakan untuk kegiatan konsumtif maka kredit tidak dapat diberikan, tetapi jika digunakan sebagai modal kerja (produktif) maka kredit dapat diberikan. Jadi, analisis kredit harus mengetahui secara pasti tujuan dan penggunaan kredit yang akan diberikan sehingga dapat dipertimbangkan 4) Prospect Untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang menguntungkan dan mempunyai prospek atau sebaliknya. Prospect adalah prospek perusahaan dimasa datang, apakah akan menguntungkan (baik) atau merugikan (jelek). Jika prospek terlihat baik maka kredit dapat diberikan, sebaliknya jika jelek akan ditolak. Oleh karena itu analisis kredit harus
17
mampu mengestimasi
masa
depan
perusahaan
calon
debitur agar
mengetahui bagaimana
pembayaran
pengembalian kredit menjadi lancar. 5) Payment Payment
(pembayaran)
adalah
kembali kredit yang diberikan hal ini dapat diketahui jika analisis kredit memperhitungkan kelancaran penjualan dan pendapatan calon debitur
sehingga
dapat memperkirakan
kemampuannya
untuk
membayar kembali kredit tersebut sesuai dengan perjanjian. 6) Profitability Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya. 7) Protection Tujuannya
adalah
bagaimana
menjaga
agar
usaha
dan jaminan
mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi. 2.1.9
Flowchart Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan
dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya flowchart urutan proses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika da penambahan proses
18
maka dapat dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart selesai disusun, selanjutnya program menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahasa pemrograman. Menurut Drs Suarga (2006:23). Flowchart adalah unit simbol gambar (chart) yang menunjukkan aliran (flow) dari proses terhadap data. Menurut Abdul Kadir (2004:5), menyatakan bahwa flowchart atau diagram alir adalah suatu gambar yang menjelaskan urutan pembacaan data, pemrosesan data, pengambilan keputusan akhir dan penyajian hasil pemrosesan data. 2.1.10 Jenis-Jenis Flowchart Ada 5 jenis flowchart diantaranya : 1) Bagan alir sistem (systems flowchart) Bagan alir sistem (system flowchart) dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus pekerja secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem. 2) Bagan alir dokumen (dokumen flowchart) Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus laporan dan formulir termasuk tembusantembusannya. 3) Bagan alir skematik (schematic flowchart) Bagan alur skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain
19
menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan simbol-simbol bagan alir. Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan lama penggambarannya. 4) Bagan alir program (program flowchart) Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari verifikasi bagan alir sistem. Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program (program logic flowchart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flowchart). Bagan alir logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah didalam program komputer secara logika. Bagan alat-alat logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem. Gambar berikut menunjukkan bagan alir logika program. Bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flowchart) digunakan untuk menggambarkan instruksi-instruksi program komputer secara terinci. Bagan alir ini dipersiapkan oleh pemrogram. 5) Bagan alir proses (proses flowchart) Bagan alur proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri. Bagan lir ini juga berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur. 2.1.11 Simbol Flowchart
20
1. Simbol output/input
2. Simbol proses
3. Simbol dokumen
4. Simbol input manual
5. Simbol keputusan
2.2
Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya Hasil penelitian sebelumnya yang dapat digunakan sebagai rujukan pada
penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Desak Angga Saraswati (2010) dengan judul “Prosedur Penyelesaian Kredit Bermasalah pada PT BPR Eka Ayu Artha Bhuwana”. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui prosedur penyelesaian kredit bermasalah pada PT BPR Eka Ayu Artha Bhuwana.
21
Dari hasil penelitian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama membahas penyelesaian atau penanganan kredit bermasalah. Perbedaan dari penelitian sebelumnya adalah penelitian ini selain membahas penanganan kredit bermasalah juga membahas tentang bagaimana cara untuk mencegah terjadinya kredit bermasalah dan penyebab timbulnya kredit bermasalah.
22