14 Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) dan Metanol Kapasitas 700.000 Ton/Tahun
BAB II DISKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi bahan baku a.
CPO (Minyak Sawit) Untuk membuat biodiesel dengan kualitas baik, maka bahan baku utama trigliserida yang dipergunakan juga harus sesuai dengan standar. Spesifikasi minyak sawit yang akan dipergunakan adalah sebagai berikut: Nama
: CPO
Rumus molekul
: C57H104O6
Berat molekul
: 847,28 g/mol
Densitas
: 890,275 kg/m3
Viskositas
: 26,4 cp
Kelarutan
: tidak larut dalam air
Wujud pada 1 atm 30 ºC : cair
b.
Warna
: kuning bening
Titik didih
: 300ºC
Kemurnian
: 98% berat
Impuritas
: 2% air
Metanol Metanol yang diperoleh dari PT. Kaltim Metanol Industri memiliki spesifikasi sebagai berikut: Rumus molekul
: CH3OH
Berat molekul,
: 32,04 g/mol
Wujud, cair (30ºC, 1atm) : cair Warna
: tak berwarna
Kelarutan
: larut sempurna dalam air
Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta
15 Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) dan Metanol Kapasitas 700.000 Ton/Tahun
Densitas,
: 753 kg/m3
Viskositas,
: 0,5410 cP
Titik didih
: 64,5oC
Titik beku
: -97oC
Kemurnian
: 99%
Impuritas
: 1% air
2.1.2. Spesifikasi Produk a.
Produk Utama : Produk utama biodiesel yang dihasilkan disesuaikan dengan SNI No. 04-7182-2006 agar dapat dijual. Spesifikasi biodiesel tersebut adalah sebagai berikut:
b.
Nama
: Biodiesel
Rumus molekul
: C19H36O2
Kandungan sulfur
: 0,012% berat
Kandungan nitrogen
: 7 ppm
Panas pembakaran
: -17500 Btu/lb, -40510 kJ/kg
Bilangan iodin
: 100-120 g/mL
Kandungan abu
: 0,01% berat
Bilangan setana
: 59,7
Kemurnian
: 98%
Produk Samping Sedangkan spesifikasi gliserol juga disesuaikan dengan standar mutu (Syah, 2006). Spesifikasinya adalah sebagai berikut: Nama
: Gliserol
Rumus Molekul
: C3H8O3
Berat Molekul
: 92,09382 g/mol
Wujud
: Cair
Warna
: Jernih kekuningan
Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta
16 Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) dan Metanol Kapasitas 700.000 Ton/Tahun
Densitas
: 1,261 g/cm3
Vskositas
: 1449 cP
Kelarutan
: larut sempurna dalam air dan alkohol
Kemurnian
: 50%
2.1.3. Spesifikasi katalis dan bahan pembantu a.
b.
Natrium Hidroksida Rumus Molekul
: NaOH
Berat Molekul
: 39,9971 g/mol
Wujud
: Putih padat
Densitas
: 2,1 g/cm3
Solubility
: 111 g/100 ml (20oC)
Melting Point
: 318oC
Boiling Point
: 1390oC
Asam Klorida Rumus Molekul
: HCl
Berat Molekul (BM)
: 36,461 g/mol
Bentuk ( 30°C, 1 atm )
: Cair
Densitas (ρ)
: 1,193 (pada 188 K) kg/m
Titik didih
: 81,5-110oC
Titik beku
: -74oC
Kemurnian
: 33%
3
2.2. Konsep Proses 2.2.1. Dasar reaksi Pada prinsipnya, proses transesterifikasi adalah mengeluarkan glicerin dari minyak dan mereaksikan asam lemak bebasnya dengan alkohol (metanol) menjadi alkohol ester atau biodiesel. Reaksi ini merupakan reaksi dapat balik yang pada suhu kamar tanpa bantuan katalisator akan berlangsung sangat lambat. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta
17 Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) dan Metanol Kapasitas 700.000 Ton/Tahun
C57H104O6 + 3CH3OH ↔ 3C19H36O2 + C3H8O3 Minyak sawit Metanol
Biodiesel
................(5)
Gliserol
Alkohol yang digunakan dalam reaksi ini adalah metanol. Pada umumnya alkohol dengan atom C lebih sedikit mempunyai kereaktifan yang lebih tinggi daripada alkohol dengan atom C lebih banyak. Sedangkan mekanisme reaksinya adalah sebagai berikut : Katalis a.
Mula-mula minyak sawit atau CPO (Trigliserida) bereaksi dengan metanol menghasilkan Digliserida (DG) dan Biodiesel TG + 3CH3OH ↔ DG + 3C19H36O2
b.
...................(6)
Pada reaksi ke dua, Digliserida (DG) bereaksi dengan alkohol yang lain menghasilkan Monogliserida (MG) dan Biodiesel DG + 3CH3OH ↔ MG + 3C19H36O2
c.
...................(7)
Kemudian pada reaksi ketiga, Monogliserida bereaksi dengan alkohol yang ketiga menghasilkan Gliserol dan Biodiesel MG + 3CH3OH ↔ C3H8O3 + 3C19H36O2
..................(8)
2.2.2. Kondisi operasi Pada proses transesterifikasi minyak sawit (CPO) dengan metanol berlangsung pada suhu 60oC dan tekanan 1 atm dengan knversi 98% dan produk yang dihasilkan memiliki kemurnian 98%. 2.2.3. Tinjauan termodinamika Untuk menentukan sifat reaksi apakah berjalan secara eksotermis atau endotermis maka perlu pembuktian dengan menggunakan panas. reaksi (ΔHo) yang dapat ditentukan dengan : Data-data f untuk masing-masing komponen adalah : f C57H104O6 = 520,076 kJ/mol f CH3OH
= -200,94 kJ/mol
f C19H36O2 = -180,063 kJ/mol
Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta
18 Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) dan Metanol Kapasitas 700.000 Ton/Tahun
f C3H8O3
= -159,16 kJ/mol (http:cea.grc.nasa.gov)
Jika maka reaksi bersifat eksotermis Jika maka reaksi bersifat endotermis f C3H8O3 + 3f C19H36O2) – [f C57H104O6 + 3 f CH3OH] = {-159,16 + (3 x -180,063)} – {520,076 + (3 x -200,94)} kJ/mol = -782,093 kJ/mol Dari harga sebesar –782,093 kJ/mol dapat disimpulkan bahwa pada reaksi tersebut adalah reaksi eksotermis. Untuk mengetahui reaksi pembentukan biodisel termasuk reaksi reversibel atau irreversibel, maka harus dihitung harga dari tetapan kesetimbangan (K). Diketahui data-data sebagai berikut : Gf C57H104O6
= -125,1 kJ/kmol
Gf CH3OH
= -159,2268 kJ/kmol
Gf C19H36O2
= -635,0060 kJ/kmol
Gf C3H8O3
= -437,2014 kJ/kmol (Yaws,1979)
GΔ Gproduk -Δ Greaktan GC19H36O2
+
Gf
C3H8O3)]
–
[G C57H104O6
+
(3 x GCH3OH)] =[(3 x -635,0060) + (-437,2014)] – [-125,1 + (3 x -159,2268)] kJ/kmol = -1.739,4392 kJ/kmol R
= 8,314 kJ/kmol o K
G-RT ln K Ln K = - GRT = - (-1.739,4392 kJ/kmol) / (8,314 kJ/kmol o K x 298 o K ) = 0,7020 Ko
= 2,0179
K T operasi = 1,9692
Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta
19 Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) dan Metanol Kapasitas 700.000 Ton/Tahun
Dari hasil diatas tampak bahwa harga K >>> 1 sehingga reaksi yang terjadi merupakan reaksi reversibel. 2.2.4. Tinjauan kinetika Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: C57H104O6 + 3CH3OH ↔ 3C19H36O2 + C3H8O3 Minyak sawit Metanol
Biodiesel
................(9)
Gliserol
Dari penelitian (D.Darnoko dan Munir Cheryan, 2000) diperoleh harga konstanta kecepatan reaksi : k = 3,32 /jam Dengan k = konstanta kecepatan reaksi 2.2.5. Langkah proses Secara keseluruhan proses pembuatan biodisel dengan proses kontinyu dapat dilaksanakan melalui tiga tahap: 1. Proses penyiapan bahan baku Bahan baku yang digunakan dalam pabrik biodisel adalah minyak sawit (CPO) yang disimpan dalam tangki (TP-01) dari truk pengangkut menggunakan pompa (P-02) dan metanol dengan kadar 96% disimpan dalam tangki (TP-02) dari truk dialirkan menggunakan pompa (P-01), sedangkan katalis yang digunakan adalah NaOH yang disimpan di silo (SL-01) dari truk dipindahkan menggunakan belt conveyor (BC-02) dan bucket elevator (BE-01) Bahan baku dipanaskan terlebih dahulu dengan tujuan menyesuaikan kondisi operasi dalam reaktor. Mula-mula bahan baku minyak sawit yang berasal dari tangki penyimpan (TP-02) dipompakan dengan pompa (P-05) menuju heat exchanger (HE-01). Pada (HE-01) minyak sawit dinaikkan sehunya dari 30oC menjadi 60oC, dari heat exchanger (HE-01) minyak sawit dimasukkan ke dalam reaktor alir tangki berpengaduk. Metanol dari tangki penyimpan (TP-01) dialirkan ke mixer menggunakan pompa (P-04) dicampur dengan NaOH dari silo (SL-01) yang dipindahkan menggunakan belt conveyor (BC-02) dan bucket elevator (BE-02). Di dalam mixer (M-01), NaOH dan metanol diaduk dengan kecepatan pengadukan 248 rpm sampai terbentuk Natrium metoksida. Perbandingan mol antara metanol dengan minyak sawit adalah 6:1. Natrium metoksida dinaikkan
Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta
20 Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) dan Metanol Kapasitas 700.000 Ton/Tahun
suhunya
menjadi
60oC
dengan
heat
exchanger
(HE-02)
kemudian
Sodium methoxide dimasukkan ke dalam reaktor menggunakan pompa (P-06). 2. Proses reaksi transesterifikasi Proses reaksi pembuatan biodiesel adalah proses reaksi transesterifikasi, dimana proses ini dilakukan dengan menggunakan reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) yang disusun seri. Dari hasil optimasi dihasilkan jumlah reaktor 3 buah yaitu (R-01), (R-02), (R-03) dengan suhu operasi 60oC dan tekanan 1 atm. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: C57H104O6 + 3CH3OH ↔ 3C19H36O2 + C3H8O3 Minyak sawit Metanol
Biodiesel
................(10)
Gliserol
Reaksi tersebut termasuk reaksi eksotermis. Oleh karena itu dalam perancangan reaktor digunakan pendingin koil, sehingga suhu operasi di dalam reaktor tetap dalam kondisi yang diinginkan yaitu sekitar 60oC. 3. Proses pemisahan dan pemurnian produk Produk yang keluar dari reaktor (R-03) dialirkan menuju menuju dekanter (DK-01) untuk melakukan proses pemisahan pertama antara biodiesel dan gliserol, setelah itu hasil bawah dekanter dialirkan tangki pengencer (PN-01) menggunakan pompa (P-07) Di dalam tangki pencuci (PN-01) campuran Biodiesel ditambah air dari utilitas dengan jumlah 16.152,768 kg/jam yang berfungsi untuk mempermudah pemisahan Biodiesel. Kemudian setelah itu produk hasil dari tangki pencuci dialirkan
menuju dekanter (DK-02)
menggunakan Pompa (P-08) berfungsi untuk memisahkan Biodiesel dari produk samping gliserol, dan NaOH. Hasil atas dari dekanter (DK-01) dan (DK-02) berupa campuran antara Biodiesel, dan minyak sawit dialirkan menggunakan pompa (P-09) ke Tangki biodiesel (TP-04). Hasil bawah dialirkan ke dalam Netraliser (NT-01) menggunakan pompa (P-10) untuk dicampur dengan HCl dari tangki HCl (TP-03) dialirkan menggunakan pompa (P-11) yang berfungsi untuk menetralkan katalis NaOH menjadi NaCl dan H2O.
Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta
21 Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) dan Metanol Kapasitas 700.000 Ton/Tahun
Dari netraliser produk masuk ke dalam Flash Drum (FD-01) untuk memisahkan antara metanol dan air sebagai hasil atas dan dialirkan ke tangki penyimpan metanol (TP-05) yang nantinya akan bisa digunakan kembali sebagai bahan baku atau dijual kembali, dengan hasil bawah Flash Drum (FD-01) yaitu gliserol dan NaCl sebagai produk samping yang kemudian diturunkan suhunya menjadi 50ºC menggunakan Cooler dan masuk ke dalam tangki penyimpanan gliserol (TP-06).
Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta
22
Prarancangan Pabrik dari Biodiesel Crude Palm Oil dan Metanol Prarancangan Pabrik Biodiesel Crudedari Palm Oil (CPO) dan(CPO) Metanol Kapasitas 700.000 Ton/Tahun Kapasitas 700.000 Ton/Tahun
Gambar 1 Diagram Alir Kualitatif Perancangan Pabrik Biodiesel dari CPO dan Metanol Kapasitas 700.000 ton/tahun
Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta
22
23 Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) dan Metanol Kapasitas 700.000 Ton/Tahun
Gambar 2. Diagram Alir Kuantitatif Perancangan Pabrik Biodiesel dari CPO dan Metanol Kapasitas 700.000 ton/tahun Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta
24 Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) dan Metanol Kapasitas 700.000 Ton/Tahun
Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta
24 Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) dan Metanol Kapasitas 700.000 Ton/Tahun
2.3. Neraca Massa dan Neraca Panas 2.3.1. Neraca Massa 1. Kapasitas prancangan per tahun
= 700.000 ton/tahun
2. Waktu operasi dalam 1 tahun
= 330 hari
3. Kapasitas perancangan per jam
700.000
Ton 1.000 Kg 1 Tahun 1 Hari x x x Tahun 1 Ton 330 Hari 24 Jam
= 88.3838 Kg/jam 2.3.2. Neraca Massa Alat Proses Satuan = kg/jam 1. Neraca massa mixer Tabel 2 Neraca Massa mixer Komponen METHANOL NaOH H2O Sub total Total
Masuk
Keluar
Arus 1 Arus 2 22.281,6399 982,0426 522,1535 22.803,7934 982,0426 23.785,8361
2. Neraca massa reaktor 1 Tabel 3 Neraca Massa di Reaktor 1 Komponen METHANOL TRIGISERIDA NaOH H20 BIODIESEL GLISEROL TOTAL
Reaktor I Masuk 22.281,6399 98.204,2649 982,0426 564,7783 122.032,7257
Keluar 14.148,8414 26.515,1515 982,0426 564,7783 72.030,0952 7.792,6628 122.033,5718
Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta
Arus 4 22.281,6399 982,0426 522,1535 23.785,8361 23.785,8361
25 Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) dan Metanol Kapasitas 700.000 Ton/Tahun
3. Neraca Massa Reaktor 2 Tabel 4 Neraca Massa di Reaktor 2 Komponen METHANOL TRIGISERIDA NaOH H20 BIODIESEL GLISEROL TOTAL
Reaktor II Masuk 14.148,8414 26.515,1515 982,0426 564,7783 72.030,0952 7.792,6628 122.033,5718
Keluar 11.351,3815 1.856,0606 982,0426 564,7783 96.806,4746 10.473,1253 122.033,8629
4. Neraca Massa Reaktor 3 Tabel 5 Neraca Massa di Reaktor 3 Komponen METHANOL TRIGISERIDA NaOH H20 BIODIESEL GLISEROL TOTAL
Reaktor III Masuk 11.351,3815 1.856,0606 982,0426 564,7783 96.806,4746 10.473,1253 122.033,8629
Keluar 11.145,0312 37,1212 982,0426 564,7783 98.634,0656 10.670,8454 122.033,8843
Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta
26 Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) dan Metanol Kapasitas 700.000 Ton/Tahun
5. Neraca Massa Dekanter 1 Tabel 6 Neraca Massa di Dekanter 1 Komponen METHANOL TRIGLISERIDA NATRIUM HIDROKSIDA AIR METIL ESTER] GLISEROL Sub total Total
Masuk
Keluar
Arus 10 11.145,0312 37,1212 982,0426 564,7783 98.634,0656 10.670,8454 122.033,8843 122.033,8843
Atas 18,5606 49.317,0328 49.335,5934
Bawah 11.145,0312 18,5606 982,0426 564,7783 49.317,0328 10.670,8454 72.698,2909 122.033,8843
6. Neraca Massa Tangki Pengencer Tabel 7 Neraca Massa Tangki Pengencer Komponen METHANOL TRIGLISERIDA NATRIUM HIDROKSIDA AIR METIL ESTER] GLISEROL SUB TOTAL TOTAL
Masuk Arus 13 11.145,0312 18,5606 982,0426 564,7783 49.317,0328 10.670,8454 72.698,2909
Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta
Keluar Arus 14 16.152,7685 16.152,7685 88.851,0595
Arus 15 11.145,0312 18,5606 982,0426 16.717,5468 49.317,0328 10.670,8454 88.851,0595 88.851,0595
27 Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) dan Metanol Kapasitas 700.000 Ton/Tahun
7. Neraca Massa Dekanter 2 Tabel 8 Neraca Massa di Dekanter 2 Masuk
Komponen METHANOL TRIGLISERIDA NATRIUM HIDROKSIDA AIR METIL ESTER] GLISEROL Sub total Total
Keluar
Arus 15 11.145,0312 18,5606 982,0426 16.717,5468 49.317,0328 10.670,8454 88.851,0595 88.851,0595
Atas 18,5606 49.317,0328 49.335,5934
Bawah 11.145,0312 982,0426 16.717,5468 10.670,8454 39.515,4661 88.851,0595
8. Neraca Massa Netralizer Tabel 9 Neraca Massa Netralizer Komponen METHANOL TRIGLISERIDA NATRIUM HIDROKSIDA AIR METIL ESTER] GLISEROL HIDROGEN KLORIDA NATRIUM HIDROKSIDA Sub total Total
Masuk Arus 18 11.145,0312 982,0426 16.717,5468 10.670,8454 39.515,4661
Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta
Keluar Arus 19 23,2865 895,2187 918,5052 40.433,9712
Arus 21 11.145,0312 17.183,2767 10.670,8454 1.435,1175 40.434,2708 40.434,2708
28 Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) dan Metanol Kapasitas 700.000 Ton/Tahun
9. Neraca Massa Flash Drum Tabel 10 Neraca Massa Flash Drum Komponen METHANOL H2O GLISEROL Sub Total Total
Masuk Arus 23 11.145,0312 17.183,2767 10.670,8454 38.999,1533 38.999,1533
Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta
Keluar Arus 24 10.926,6663 16.937,6503 27.864,3166
Arus 25 218,3649 245,6264 10.670,8454 11.134,8367 38.999,1533
29 Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) dan Metanol Kapasitas 700.000 Ton/Tahun
10. Neraca Massa Total Tabel 11 Neraca Massa Total Komponen Metanol Trigliserida NaOH H2O Biodiesel Gliserol HCl NaCl Sub Total
arus 1 22.281,6399
arus 2
masuk arus 3
keluar arus 10
arus 14
98.204,2649
Arus 8 18,5606
Arus 12 18,5606
Arus 16 10.926,6663 16.937,6503
arus 17 218,3649
982,0426 522,1535
42,6248
16.152,7685
23,2865
245,6264 49.317,0328
49.317,0328 10.670,8454
895,2187 22.803,7934
982,0426
98.246,8896 139.103,9994
Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta
16.152,7685
918,5052
49.335,5934
49.335,5934 27.864,3166 139.105,4576
1.435,1175 12.569,9542
30 Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) dan Metanol Kapasitas 700.000 Ton/Tahun
2.3.3. Neraca Panas 1. Neraca Panas Mixer Tabel 12 Neraca Panas Mixer Komponen
Q Masuk
Q Keluar
Metanol Air Natrium hidroksida
Arus 139.612,1809 13.328,8602 6.293,7591
Arus 139.612,1809 13.328,8602 6.293,7591
TOTAL
159.234,8002
159.234,8002
2. Neraca Panas Heat Exchanger 1 Tabel 13 Neraca Panas Heat Exchanger 1 Komponen METANOL AIR NATRIUM HIDROKSIDA Panas Yang Dibutuhkan TOTAL
Masuk
Keluar
139.612,1809
832.418,5969
13.328,8602
79.488,1433
6.293,7591 770.521,1600 929.755,9602
64.547,4670 976.454,2073
3. Neraca Panas Heat Exchanger 2 Tabel 14 Neraca Panas Heat Exchanger 2 Komponen TRIGISERIDA AIR Panas Yang Dibutuhkan TOTAL
Masuk
Keluar
165.164,6288 1.088,0700 882.758,2200
1.096.022,8455 6.488,5718 -
1.049.010,9188
1.102.511,4173
Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta
31 Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) dan Metanol Kapasitas 700.000 Ton/Tahun
4. Neraca Panas Reaktor 1 Tabel 15 Neraca Panas di Reaktor 1 Komponen METANOL TRIGISERIDA NATRIUM HIDROKSIDA AIR METIL ESTER GLISEROL SUB TOTAL PANAS REAKSI BEBAN PENDINGIN TOTAL
Reaktor I Q Masuk 832.418,5969 1.096.138,4159 64.547,4670 85.976,9714 2.079.081,4512 97.248.686,6672 99.327.768,1183
Q Keluar 528.585,8090 295.957,3723 64.547,4670 85.976,9714 1.715.244,9324 368.054,8530 3.058.367,4052 96.269.400,4569 99.327.767,8621
5. Neraca Panas Reaktor 2 Tabel 16 Neraca Panas di Reaktor 2 Komponen METANOL TRIGISERIDA NATRIUM HIDROKSIDA AIR METIL ESTER GLISEROL SUB TOTAL PANAS REAKSI BEBAN PENDINGIN TOTAL
Reaktor II Q Masuk Q Keluar 528.585,8090 424.075,6542 295.957,3723 20.717,0161 64.547,4670 64.547,4670 85.976,9714 85.976,9714 1.715.244,9324 2.305.242,1962 368.054,8530 494.655,6388 3.058.367,4052 3.395.214,9436 34.502.878,4624 - 34.166.030,9240 37.561.245,8676 37.561.245,8676
Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta
32 Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) dan Metanol Kapasitas 700.000 Ton/Tahun
6. Neraca Panas Reaktor 3 Tabel 17 Neraca Panas di Reaktor 3 Komponen METANOL TRIGISERIDA NATRIUM HIDROKSIDA AIR METIL ESTER GLISEROL SUB TOTAL PANAS REAKSI BEBAN PENDINGIN TOTAL
Reaktor II Q Masuk Q Keluar 424.075,6542 416.366,6256 20.717,0161 414,3403 64.547,4670 64.547,4670 85.976,9714 85.976,9714 2.305.242,1962 2.348.762,4245 494.655,6388 503.994,1483 3.395.214,9436 3.420.061,9771 2.544.458,6120 2.519.611,5785 5.939.673,5556 5.939.673,5556
7. Neraca Panas Dekanter 1 Tabel 18 Neraca Panas di Dekanter 1 Komponen METANOL TRIGISERIDA NATRIUM HIDROKSIDA AIR METIL ESTER GLISEROL Sub total Total
Q Masuk Arus 10 416.366,6256 414,3403 64.547,4670 85.976,9714 2.348.762,4245 503.994,1483 3.420.061,9771 3.420.061,9771
Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta
Q Keluar Arus 12
Arus 13 416.366,6256 207,1702 207,1702 64.547,4670 85.976,9714 1.174.381,2122 1.174.381,2122 503.994,1483 1.174.588,3824 2.245.473,5947 3.420.061,9771
33 Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) dan Metanol Kapasitas 700.000 Ton/Tahun
8. Neraca Panas Dekanter 2 Tabel 19 Neraca Panas di Dekanter 2 Komponen METANOL TRIGISERIDA NATRIUM HIDROKSIDA AIR METIL ESTER GLISEROL SUB TOTAL TOTAL
Q Masuk
Q Keluar
Arus 14 416.366,6256 207,1702 64.547,4670 2.544.935,0976 1.174.381,2122 503.994,1483 4.704.431,7209 4.704.431,7209
Arus 16
Arus 18 416.366,6256 207,1702 64.547,4670 2.544.935,0976 1.174.381,2122 503.994,1483 1.174.588,3824 3.529.843,3385 4.704.431,7209
9. Neraca Panas Netralizer Tabel 20 Neraca Panas Netralizer Q Masuk
Komponen METANOL TRIGISERIDA NATRIUM HIDROKSIDA AIR METIL ESTER GLISEROL HIDROGEN KLORIDA NATRIUM HIDROKSIDA SUB TOTAL PANAS REAKSI TOTAL
Arus 18 Arus 19 416.366,6256 64.547,4670 2.544.935,0976 3.544,9350 503.994,1483 103.450,4389 3.529.843,3385 106.995,3739 801.517,0058 4.438.355,7182
Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta
Q Keluar Arus 21 416.366,6256 2.548.480,0326 1.366.704,6401 106.804,4199 4.438.355,7182 4.438.355,7182
34 Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) dan Metanol Kapasitas 700.000 Ton/Tahun
10. Neraca Panas Flash Drum Tabel 21 Neraca Panas Flash Drum Komponen
Q Masuk
Q Keluar
METANOL
Arus 23 416.366,6256
Arus 24 198.109,7460
Arus 25 69.199,3377
AIR
156.875,6720
27.843,4016
332.995,3393
GLISEROL
1.366.704,6401
-
5.540.685,1759
SUB TOTAL BEBAN PANAS TOTAL
1.939.946,9377
225.953,1476
5.942.879,8529
4.228.886,0628 6.168.833,0006
Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta
6.168.833,0006 6.168.833,0006
35 Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) dan Metanol Kapasitas 700.000 Ton/Tahun
2.4. Tata Letak Pabrik dan Peralatan 2.4.1. Tata Letak Pabrik Tata letak merupakan pengatuiran yang optimal dari seperangkat fasilitas dalam pabrik. Tata letak yang tepat sangat penting dalam mendapatkan efisiensi, keselamatan dari pekerja dan proses. Untuk mendapatkan kondisi yang optimal, maka hal-hal yang perlu dipertimbangkan antara lain : 1. Perluasan pabrik dan kemungkinan penambahan bangunan Perluasan pabrik harus sudah termasuk dalam perhitungan awal agar masalah kebutuhan tempat tidak timbul di kemudian hari. Area khusus sudah harus disediakan untuk menambah kapasitas pabrik atau untuk mengolah produksinya sendiri menjadi produk lain. 2. Keamanan Keamanan terhadap kemungkinan adanya bahaya kebakaran, ledakan, asap atau gas beracun harus diperhatikan dalam penempatan alat pengaman seperti hidran dan penampung air yang cukup. Tangki penyimpan bahan atau produk yang berbahaya harus diletakkan di area yang khusus serta perlu adanya jarak antar bangunan. Hal ini untuk memberikan pertolongan serta jalan bagi pekerja untuk menyelamatkan diri. 3. Luasan areal yang tersedia Harga tanah merupakan faktor yang sangat penting untuk menentukan kemampuan suatu pabrik untuk menyediakan area tanah. Apabila harga terlalu tinggi maka perlu efisiensi dalam pemakaian ruangan, agar dapat menghemat waktu. 4. Instalasi dan utilitas Pemasangan dan distribusi yang baik dari gas, udara, steam dan listrik akan membantu mempermudah kerja dari alat. Penempatan peralatan proses sedemikian diatur sedemikian rupa agar pekerja dengan mudah menjangkaunya sehingga dapat menjamin kelancaran operasi. Secara garis besar tata letak pabrik dapat dibagi menjadi beberapa daerah utama yaitu : Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta
36 Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) dan Metanol Kapasitas 700.000 Ton/Tahun
a.
Daerah administrasi/ perkantoran, laboratorium dan ruang kontrol. Daerah adminiastrasi merupakan pusat kegiatan administrasi pabrik yang mengatur kelancaran operasi. Laboratorium dan ruang kontrol merupakan pusat pengendalian proses dan produk yang akan dijual.
b.
Daerah proses, merupakan daerah tempat alat proses diletakkan dan tempat proses berlangsung.
c.
Daerah pergudangan umum, bengkel dan garasi.
Daerah utilitas, merupakan daerah tempat penyediaan air, steam, listrik, bahan bakar, dan udara tekan dipusatkan.
Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta
37 Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) dan Metanol Kapasitas 700.000 Ton/Tahun
2
1 5
16
14
11
13 12
1 5
10
3
1
2
1 7
8
1
6 17
4
9
1
1 2
Jalan raya
Skala 1: 1000 keterangan : 1.
Taman
10. Control room
2.
Pos keamanan
11. Laboratorium
3.
K3 dan fire hidran
12. Area proses
4.
Parkir
13. Gudang
5.
Bengkel
14. Utilitas
6.
Kantor
15. Area pengembangan
7.
Kantin
16. Power plant
8.
Poliklinik
17. Perpustakaan
9.
Masjid
Gambar 3. Tata Letak Perancangan Pabrik Biodiesel dari CPO dan Metanol Kapasitas 700.000 ton/tahun
Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta
38 Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) dan Metanol Kapasitas 700.000 Ton/Tahun
2.5.1. Tata Letak Peralatan Tata letak peralatan adalah tempat kedudukan alat yang digunakan dalam proses produksi. Tata letak alat proses harus dirancang sedemikian rupa untuk menjamin kelancaran proses produksi dan keamanan serta kenyamanan pekerja. Dalam perancangan tata letak peralatan proses ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, yaitu : 1. Aliran bahan baku dan produk Aliran bahan baku dan produk yang tepat akan memberikan keuntungan ekonomis yang besar dan kelancaran serta keamanan produksi dapat terjamin. Selain itu yang perlu diperhatikan adalah elevasi pipa, pemipaan di permukaan tanah agar tidak menganggu lalu lintas kerja. 2. Aliran udara Aliran udara di dalam dan di sekitar area proses perlu diperhatikan untuk kelancaran proses. Hal ini untuk menghindari terjadinya pemampatan udara pada suatu tempat yang dapat membahayakan keselamatan kerja. Selain itu perlu juga diperhatikan arah hembusan angin. 3. Cahaya Penerangan pda seluruh area pabrik harus memadai. Pada tempat proses yang berbahaya atau beresiko tinggi perlu penerangan yang lebih. 4. Lalu lintas manusia Lalu lintas manusia perlu diperhatikan agar pekerja dapat menjangkau seluruh area proses dengan cepat dan mudah sehingga jika terjadi gangguan dengan mudah dapat segera diatasi. 5. Biaya operasi Penempatan alat-alat proses yang tepat dapat menekan biaya operasi dan menjamin kelancaran dan keamanan produksi sehingga dapat menguntungkan dari segi ekonomi. 6. Jarak antar alat proses Alat proses yang memiliki tekanan dan suhu tinggi sebaiknya dipisahkan dari alat proses lainnya sehingga jika terjadi ledakan atau kebakaran tidak membahayakan alat proses yang lain. Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta
39 Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Crude Palm Oil (CPO) dan Metanol Kapasitas 700.000 Ton/Tahun
KETERANGAN :
T-01
T-03
T-06
T-01 T-02 T-03 T-04 T-05 TY-06 MX-01 R-01 R-02 R-03 TP-01 NT-01 MD-01 DK-01 DK-02
= TANGKI PENYIMPANAN METHANOL = TANGKI PENYIMPANAN NaOH = TANGKI PENYIMPANAN MINYAK SAWIT = TANGKI PENYIMPANAN HCL = TANGKI PENYIMPANAN GLISEROL = TANGKI PENYIMPANAN BIODIESEL = MIXER = REAKTOR 1 = REAKTOR 2 = REAKTOR 3 = TANGKI PENGENCER = NETRALISER = FLASH DRUM = DEKANTER1 = DEKANTER 2
Skala 1:500 T-02 R-01 T-04 MX-01 R-02 TP-01 R-03
FD-01
T-05
Gambar 4. Tata Letak Peralatan Proses Perancangan Pabrik Biodiesel dari CPO dan Metanol Kapasitas 700.000 ton/tahun
Hendri Susanto D 500 080 005 Universitas Muhammadiyah Surakarta