Bab II DESKRIPSI PROYEK II.1 Terminologi Judul. Judul dari proyek ini adalah one tree hill resort hotel. Berikut ini merupakan penjelasan terhadap judul kasus proyek tersebut: •
One tree hill: Adalah nama bukit yang berada di simalem. Dinamakan one tree hil karena terdapat satu pohon pinus tepat berada di puncak bukit.
•
Hotel: Secara etimologi, hotel berasal dari kata Hospitium (Latin) yang berarti ruang tamu. Hotel adalah bangunan berkamar banyak yang disewakan sebagai tempat menginap dan makan orang yang sedang berada dalam perjalanan. (Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga, Jakarta, Balai Pustaka, hal 408) Bangunan yang dikelola secara komersil yang memberikan fasilitas pelayanan yang disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan makan dan minum pelayanan kamar, barang bawaan, pencucian pakaian, dan dapat menggunakan fasilitas perabotan dan hiasan yang ada di dalamnya. (Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan RI No. PM 10/PW-301/Phb. 77, tanggal 22 Desember 1977) Akomodasi yang menggunakan sebahagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan pelayanan penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan di dalam keputusan pemerintah. (Dirjen Pariwisata – Depparpostel)
•
Resort: Late Middle English (denoting something one can turn to for assistance): from Old French resortir, from re-'again' + sortir 'come or go out'. The sense 'place frequently visited' dates from the mid 18th century. (www.oxforddictionaries.com) A place that is frequented for holidays or recreation or for a particular purpose. (www.oxforddictionaries.com)
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 19
Universitas Sumatera Utara
Resort adalah sebuah tempat yang digunakan untuk tujuan rekreasi atau relaksasi yang menarik pengunjung pada saat liburan. Resort adalah tempat, kota, atau terkadang bangunan komersial yang dioperasikan oleh suatu perusahaan.5 Resort adalah tempat wisata atau rekreasi yang sering dikunjungi orang untuk menikmati potensi alamnya. (A.S Hornby, Oxford Learner’s dictionary of Current English, Oxford University Press, 1974) Sebuah hotel resort sebaiknya memiliki lahan yang ada kaitannya dengan objek wisata, oleh sebab itu resort berada pada perbukitan, pegunungan, lembah, pulung kecil dan juga pinggiran pantai. (Nyoman S. Pendit. Ilmu Pariwisata. Jakarta:Akademi Pariwisata Trisakti, 1999) Jadi pengertian dari judul “ One tree Hill Resort Hotel “ adalah : “ Suatu tempat atau bangunan yang menyediakan fasilatas makanan, minuman, serta akomodasi yang dikunjungi secara berkala oleh masyarakat dengan tujuan hiburan, rekreasi, dan relaksasi dan bukan dengan tujuan komersil “.
II.2 Tinjauan Umum. Tinjauan umum membahas tentang hotel resort secara keseluruhan dan Danau Toba secara umum. II.2.1. Sejarah Perkembangan Hotel II.2.1.1 Sejarah Perkembangan Hotel Di Eropa dan Amerika Usaha hotel mungkin dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan usaha komersial yang tertua di dunia , hal tersebut terbukti bahwa penginapan yang pertama yaitu penginapan yang berbentuk Inn, didirikan pada tahun 3000 B.C . Penginapan berbentuk Inn , adalah rumah – rumah pribadi dengan beberapa kamar disediakan bagi para pejalan kaki untuk istirahat atau tidur , satu ruangan / kamar ditempati oleh beberapa tamu, dan kadang – kadang untuk tidur hanya disediakan tikar , kualitas kebersihan ruangan pada waktu itu belum diperhatikan , makanan yang disediakan untuk tamunya adalah makanan yang sangat sederhana. Kenudian pada tahun 961 A.D di Swiss – Alpine sudah terdapat sebuah hotel bernama Le Grand Saint Bernard Hospice yang dibangun oleh Augustinian Monks.Pada waktu itu hotel dibangun untuk menyediakan penginapan bagi orang – orang yang melakukan ziarah dari dan ke Roma. Struktur bangunan hotel tersebut menggunakan batu – batu besar sebagai tiang , dan dengan fasilitas 70 atau 80 tempat tidur yang dapat menampung sebanyak 300 orang. By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 20
Universitas Sumatera Utara
Di Amerika , pada tahun 1794 untuk yang pertama kali dibangun khusus sebuah hotel dengan nama City Hotel , di kota New York. Usaha hotel di negara – negara barat terus berkembang dan antara tahun 1800-an negara Amerika menjadi negara pengembang usaha hotel yang utama. Pada waktu itu , oleh karena harga sewa kamar dan makanan yang mahal , maka hanya kaum hartawan sajalah yang dapat menikmati menginap di hotel yang mewah bergaya Eropa. Hotel – hotel jaman dahulu , baik di Eropa maupun di Amerika , pintu kamar tidur tanpa dilengkapi dengan kunci , tidak mempunyai ruang lobby , dan tidak mempunyai khusus pintu masuk ke ruang hotel. Kemudian pada tahun 1829 hotel Tremont House di Boston , Amerika untuk yang pertama kali melengkapi hotelnya dengan ruang lobby , menyediakan kamar privat dengan pintu kamar – kamarnya dipasang kunci pengaman, serta disetiap kamar dilengkapi dengan system drainase. Pada periode awal tahun 1900-an , pelayanan hotel secara professional mulai dikembangkan oleh Ellsworth M.Statler seorang operator hotel Amerika , membuka usaha hotelnya yang dilengkapi dengan beberapa keistimewaan – keistimewaan yaitu , setiap kamar dilengkapi dengan kamar mandi privat dan kaca rias yang lebar. Kemudian pada pertengahan tahun 1900-an beberapa hotel di Amerika dimiliki oleh individu ataupun suatu perusahaan memiliki beberapa hotel , dan pada saat itulah melalui berkembangnya hotel – hotel yang dikelola oleh suatu mata rantai pengelola usaha hotel ( hotel chains ). II.2.1.2 Sejarah Perkembangan Hotel Di Indonesia Perkembangan hotel modern ( dibangun dan dikelola dengan menggunakan konsep – konsep manajemen hotel modern ) di Indonesia diawali dengan dibukanya Hotel Indonesia di Jakarta pada tahun 1962. Untuk mengetahui secara pasti kapan sebenarnya usaha hotel di Indonesia mulai dikelola secara komersial adalah sulit , tetapi yang jelas sejak jaman penjajahan Belanda sudah terdapat usaha akomodasi yang dikelola secara komersial, walaupun pada waktu itu belum dikelola secara modern , sebagai contoh : Hotel Savoy Homan , Bandung dibangun pada tahun 1888 , kemudian direnovasi pada tahun 1937 dan selesai 1939. Kemudian hotel Preanger dibangun pada tahun 1897 dan pada waktu itu masih menyatu dengan took, kemudian dibangun kembali sebagai suatu hotel yang lebih terkonsep pada tahun 1928. Hotel Mij De Boer di Medan , Sumatera Utara didirikan oleh Aeint Herman de Boer , orang By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 21
Universitas Sumatera Utara
Belanda , pada tahun 1898. Pada saat itu hotel Mij de Boer merupakan hotel yang paling megah di Medan yang diperuntukkan bagi penguasa perkebunan dan para pejabat pemerintah Belanda yang datang ke Sumatera Utara. Kemudian pada tanggal 14 Desember 1957 , dalam rangka nasionalisasi perusahaan – perusahaan asing , hotel Mij de Boer diambil alih pemerintah Republik Indonesia diganti namanya menjadi hotel Dharma Bhakti , dan sekarang namanya diganti lagi menjadi hotel Dharma Deli. Di Yogyakarta juga terdapat sebuah hotel lama yaitu Grand Hotel de Djokya berlokasi di jalan Malioboro , didirikan tahun 1908 dan beroperasi pada tahun 1911. Setelah mengalami beberapa kali proses renovasi , saat ini hotel tersebut berganti nama menjadi hotel Garuda. Dengan adanya usaha – usaha renovasi bangunan hotel pada waktu itu , hal ini menunjukkan suatu keinginan untuk memperbaiki fasilitas hotel yang lebih baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengelolaan akomodasi secara komersial di Indonesia sudah dimulai dari sejak zaman Belanda , walaupun pada waktu itu cara pengelolaannya masih menggunakan konsep pengelolaan penginapan , dan belum menggunakan konsep pengelolaan hotel seperti sekarang. II.2.2. Pengertian Hotel Secara harfiah, kata Hotel dulunya berasal dari kata HOSPITIUM (bahasa Latin), artinya ruang tamu. Dalam jangka waktu lama kata hospitium mengalami proses perubahan pengertian dan untuk membedakan antara Guest House dengan Mansion House (rumah besar) yang berkembang pada saat itu, maka rumah-rumah besar disebut dengan HOSTEL. Rumah-rumah besar atau hostel ini disewakan kepada masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat sementara waktu, yang selama menginap para penginap dikoordinir oleh seorang host, dan semua tamu-tamu yang (selama) menginap harus tunduk kepada peraturan yang dibuat atau ditentukan oleh host (HOST HOTEL). Sesuai dengan perkembangan dan tuntutan orang-orang yang ingin mendapatkan kepuasan, tidak suka dengan aturan atau peraturan yang terlalu banyak sebagaimana dalam hostel, dan kata hostel lambat laun mengalami perubahan. Huruf “s” pada kata hostel tersebut menghilang atau dihilangkan orang, sehingga kemudian kata hostel berubah menjadi Hotel seperti apa yang kita kenal sekarang. Menurut beberapa pengertian, Hotel didefinisikan sebagai berikut : •
Menurut Dirjen Pariwisata – Depparpostel
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 22
Universitas Sumatera Utara
Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan, untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial. •
Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan R.I No. PM 10/PW – 301/Phb. 77, tanggal 12 Desember 1977 Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan, berikut makan dan minum.
•
Menurut Webster Hotel adalah suatu bangunan atau suatu lembaga yang menyediakan kamar untuk menginap, makan dan minum serta pelayanan lainnya untuk umum.
Menurut Hotel Proprietors Act , 1956 , hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan , minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang – orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus , maksudnya perjanjian seperti membeli barang yang disertai dengan perundingan – perundingan sebelumnya. Sedangkan pengertian hotel yang dimuat oleh Grolier Electronic Publishing Inc. ( 1995 ) , menyebutkan bahwa : Hotel adalah usaha komersial yang menyediakan tempat menginap , makanan dan pelayanan – pelayanan lain untuk umum. II.2.2.1 Pengertian Hotel di Indonesia Pemerintah menurunkan peraturan yang dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri Pariwisata , Pos dan Telekomunikasi No. KM 37 / PW.340/MPPT-86 tentang Peraturan Usaha dan Penggolongan Hotel. Bab I , Pasal 1 , Ayat (b) dalam surat keputusan tersebut menyebutkan bahwa : Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan , makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial. 2.2.3. Pengertian Resort
•
Menurut Dirjen Pariwisata , Pariwisata Tanah air Indonesia, hal. 13, November, 1988 , Resort adalah suatu perubahan tempat tingga untuk sementara bagi seseorang di luar tempat tinggalnya dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kesegaran jiwa dan
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 23
Universitas Sumatera Utara
raga serta hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga dikaitkan dengan kepentingan yang berhubungan dengan kegiata olah raga, kesehatan, konvensi, keagamaan serta keperluan usaha lainnya. •
Menurut John M. Echols, Kamus Inggris-Indonesia, Gramedia, Jakarta, 1987, Resort adalah tempat peristirahatan di musim panas, di tepi pantai/di pegunungan yang banyak dikunjungi.
•
Menurut A.S. Hornby, Oxford Leaner’s Dictionary of Current English, Oxford University Press, 1974 , Resort adalah tempat wisata atau rekreasi yang sering dikunjungi orang dimana pengunjung datang untuk menikmati potensi alamnya.
•
Menurut Nyoman.S. Pendit. Ilmu Pariwisata, Jakarta : Akademi Pariwisata Trisakti, 1999 , Resort adalah sebuah tempat menginap dimana mempunyai fasilitas khusus untuk kegiatan bersantai dan berolah raga seperti tennis, golf, spa, tracking, dan jogging, bagian concierge berpengalaman dan mengetahui betul lingkungan resor, bila ada tamu yang mau hitch-hiking berkeliling sambil menikmati keindahan alam sekitar resort ini.
•
Menurut Chuck Y. Gee, Resort Development and Management, Watson-Guptil Publication 1988 , Resort adalah sebuah kawasan yang terrencana ydab tidak hanya sekedar untuk menginap tetapi juga untuk istirahat dan rekreasi.
•
Menurut Nyoman S. Pendit. Ilmu Pariwata. Jakarta : Akademi Pariwisata Trisakti, 1999 , Sebuah hotel resort sebaiknya mempunyai lahan yang adakaitannya dengan obyek wisata, oleh sebab itu sebuah hotel resort berada pada perbukitan, pegunungan, lembah, pulung kecil dan juga pinggiran pantai.
II.2.4. Pengertian Hotel Resort Hotel Resort didefinisikan sebagai hotel yang umunya terletak dikawasan wisata, dimana sebagian pengunjung yang menginap tidak melakukan kegiatan usaha. Umumnya terletak cukup jauh dari pusat kota sekaligus difungsikan sebagai tempat peristirahatan. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hotel resort secara total menyediakan fasilitas untuk berlibur, rekreasi dan olah raga. Juga umumnya tidak bisa dipisahkan dari kegiatan menginap bagi pengunjung yang berlibur dan menginginkan perubahan dari kegiatan sehari-hari.
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 24
Universitas Sumatera Utara
II.2.5. Faktor Penyebab Timbulnya Hotel Resort Sesuai dengan tujuan dari keberadaan Hotel Resort yaitu selain untuk menginap juga sebagai sarana rekreasi. Oleh sebab itu timbulnya hotel resort disebabkan oleh faktor-faktor berikut : a) Berkurangnya waktu untuk beristirahat Bagi masyarakat kota khususnya kota Medan kesibukan mereka akan pekerjaan selalu menyita waktu mereka untuk dapat beristirahat dengan tenang dan nyaman. b) Kebutuhan Manusia akan rekreasi Manusia pada umumnya cenderung membutuhkan rekreasi untuk dapat bersantai dan menghilangkan kejenuhan yang diakibatkan oleh aktivitas mereka. c) Kesehatan Gejala-gejala stress dapat timbul akibat pekerjaan yang melelahkan sehingga dapat mempengaruhi kesehatan tubuh manusia. Untuk dapat memulihkan kesehatan baik para pekerja maupun para manula membutuhkan kesegaran jiwa dan raga yang dapat diperoleh di tempat berhawa sejuk dan berpemandangan indah yang disertai dengan akomodasi penginapan sebagai sarana peristirahatan. d) Keinginan Menikmati Potensi Alam Keberadaan potensi alam yang indah dan sejuk sangat sulit didapatkan di daerah perkotaan yang penuh sesak dan polusi udara. Dengan demikian keinginan masyarakat perkotaan untuk menikmati potensi alam menjadi permasalahan, oleh sebab itu hotel resort menawarkan pemandangan alam yang indah dan sejuk sehingga dapat dinikmati oleh pengunjung ataupun pengguna hotel tersebut.
II.2.6. Karakteristik Hotel Resort Ada 4 (empat) karakteristik hotel resort sehingga dapat dibedakan menurut jenis hotel lainnya, yaitu :
a. Lokasi Umumnya berlokasi di tempat-tempat berpemandangan indah, pegunungan, tepi pantai dan sebagainya, yang tidak dirusak oleh keramaian kota, lalu lintas yang padat dan bising, “Hutan Beton” dan polusi perkotaan. Pada Hotel Resort, kedekatan dengan atraksi utama dan berhubungan dengan kegiatan rekreasi merupakan tuntutan utama pasar dan akan berpengaruh pada harganya. (Fred Lawson, Hotel and Resort, Planning, Design and Refubishment, Watson-Guptil, 1995 )
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 25
Universitas Sumatera Utara
b. Fasilitas Motivasi pengunjung untuk bersenang-senang dengan mengisi waktu luang menuntut ketersedianya fasilitas pokok serta fasilitas rekreatif indoor dan outdoor. Fasilitas pokok adalah ruang tidur sebagai area privasi. Fasilitas rekreasi outdoor meliputi kolam renang, lapangan tennis dan penataan landscape.( Manuel-Bory Boid and Fred Lawson, Tourism and Recreation Development, The Achithectur Ltd, London, 1977 )
c. Arsitektur dan Suasana Wisatawan yang berkunjung ke Hotel Resort cenderung mencari akomodasi dengan arsitektur dan suasana yang khusus dan berbeda dengan jenis hotel lainnya. Wisatawan pengguna hotel resort cenderung memilih suasana yang nyaman dengan arsitektur yang mendukung tingkat kenyamanan dengan tidak meninggalkan citra yang bernuansa etnik.
d. Segmen Pasar Sasaran yang ingin dijangkau adalah wisatawan / pengunjung yang ingin berlibur, bersenangsenang, menikmati pemandangan alam, pantai, gunung dan tempat-tempat lainnya yang memiliki panorama yang indah.
II.2.7. Klasifikasi Hotel Di Indonesia pada tahun 1970 oleh pemerintah menentukan klasifikasi hotel berdasarkan penilaian-penilaian tertentu sebagai berikut :
•
Luas Bangunan
•
Bentuk Bangunan
•
Perlengkapan (fasilitas)
•
Mutu Pelayanan Namun pada tahun 1977 ternyata sistem klasifikasi yang telah ditetapkan tersebut dianggap
tidak sesuai lagi. Maka dengan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. PM.10/PW. 301/Pdb – 77 tentang usaha dan klasifikasi hotel, ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel secara minimum didasarkan pada :
•
Jumlah Kamar yang tersedia
•
Fasilitas yang tersedia
•
Peralatan yang digunakan
•
Mutu Pelayanan ( yang dimiliki ) Berdasarkan pada penilaian tersebut, hotel-hotel di Indonesia kemudian digolongkan ke
dalam 5 (lima) kelas hotel, yaitu :
•
Hotel Bintang 1 (*)
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 26
Universitas Sumatera Utara
•
Hotel Bintang 2 (**)
•
Hotel Bintang 3 (***)
•
Hotel Bintang 4 (****)
•
Hotel Bintang 5 (*****) Hotel-hotel yang tidak bisa memenuhi standar kelima kelas tersebut, ataupun yang berada di
bawah standar minimum yang ditentukan oleh Menteri Perhubungan disebut Hotel Non Bintang. Pada tahun 1970-an sampai dengan tahun 2001, penggolongan kelas hotel bintang 1 sampai dengan bintang 5 lebih mengarah ke aspek bangunannya seperti luas bangunan, jumlah kamar dan fasilitas penunjang hotel dengan bobot penilaian yang tinggi. Tetapi sejak tahun 2002 berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. KM 3/HK 001/MKP 02 tentang penggolongan kelas hotel, bobot penilaian aspek mutu pelayanan lebih tinggi dibandingkan dengan aspek fasilitas bangunannya. Selanjutnya dijelaskan oleh United State Lodging Industry bahwa , yang utama hotel terbagi menjadi tiga jenis yaitu :
•
Transient Hotel , adalah hotel yang letak / lokasinya di tengah kota dengan jenis tamu yang menginap sebagian besar adalah untuk urusan bisnis dan turis.
•
Residential Hotel , adalah hotel yang pada dasarnya merupakan rumah – rumah berbentuk apartemen dengan kamar – kamarnya , dan disewakan secara bulanan atau tahunan. Residential Hotel juga menyediakan kemudahan – kemudahan seperti layaknya hotel , seperti restoran , pelayanan makanan yang diantar ke kamar , dan pelayanan kebersihan kamar
•
Resort Hotel , adalah hotel yang pada umumnya berlokasi di tempat – tempat wisata , dan menyediakan tempat – tempat rekreasi dan juga ruang serta fasilitas konferensi untuk tamu – tamunya.
Pengelompokan hotel menurut standard hotel yaitu :
•
Hotel international standard
•
Hotel semi international standard
•
Hotel national standard
•
Hotel non national standard ( non claccipied )
Penentuan standard hotel tersebut didasarkan atas beberapa system yaitu : •
Management system ( sistem pengelolaan )
•
Room capacity system ( sistem kapasitas kamar )
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 27
Universitas Sumatera Utara
•
Facilities system ( sistem fasilitas yang dimiliki )
•
Employment system ( sistem penempatan pegawai )
•
Administration system ( sistem administrasi )
Pengelompokan jenis hotel menurut ukuran besar / kecilnya hotel yaitu : •
Hotel kecil ( small hotel ) : jumlah kamarnya kurang dari 26 kamar tamu
•
Hotel rata – rata kecil sedang ( small average size hotel ): jumlah kamar 26 – 99 kamar tamu
•
Hotel rata – rata sedang menengah ( medium average size hotel ) : jumlah kamar 100 – 299 kamar tamu
•
Hotel besar ( large hotel ) : jumlah kamar 300 – 3000 kamar tamu
Pengelompokan hotel menurut sistem perencanaan / penentuan tarifnya yaitu : •
European Plan ( EP ) : sistem penentuan tariff yang dicantumkan hanya harga sewa kamarnya tidak termasuk makan – minum dan lainnya
•
American Plan ( AP ) : sistem penentuan tarif/sewa kamar ala Amerika dimana harga yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 3 kali makan
•
Full American Plan ( FAP ) : sistem penentuan tarif/sewa kamar dimana harga yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 3 kali makan + 3 extras
•
Modified American Plan ( MAP ) : sistem penentuan tarif/sewa kamar dimana harga yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 2 meals
•
Bermuda Plan atau Dual Plan ( BP / DP ) : sistem penentuan tarif/sewa kamar dimana harga yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 1 breakfast
•
Continental Plan ( CP ) : sistem penentuan tarif/sewa kamar dimana harga yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 1 breakfast ala continental
Pengelompokan hotel menurut lokasi yaitu : •
City Hotel atau Business Hotel
•
Highway hotel atau motor hotel
•
Mountain hotel
•
Resort hotel atau beach hotel
Pengelompokan hotel menurut ukuran mayoritas tamunya yang menginap yaitu :
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 28
Universitas Sumatera Utara
•
Hotel yang mayoritas tamunya “ businessman “ disebut business hotel
•
Hotel yang mayoritas tamunya remaja disebut youth hotel ( hostel )
•
Hotel yang mayoritas tamunya adalah wanita disebut woman hotel
•
Hotel yang mayoritas tamunya adalah orang tua yang ingin istirahat ( cure hotel )
Pengelompokan hotel yang ditinjau dari segi hari – hari operasinya yaitu : •
Seasonal hotel , hotel yang hanya beroperasi secara musiman
•
Year around operating days hotel , hotel yang beroperasi sepanjang tahun.
II.2.8. Klasifikasi Resort Jenis – jenis resort berdasarkan kelengkapan atraksi wisata antara lain : 1. Resort Gabungan ( Integrated Resort ) Resort gabungan berorientasi khusus pada keistimewaan alam seperti pantai , laut , lereng ski , pemandangan gunung , atau keistimewaan lain seperti sejarah , lapangan golf , dan fasilitas olahraga lainnya , termasuk di dalamnya perkampungan pedesaan untuk berlibur Resort gabungan dapat memiliki variasi menurut ukuran dari satu hotel dengan hotel lainnya , menurut keseluruhan jumlah kamar , menurut fasilitas pelayanan seperti olahraga , rekreasi , atau konferensi. Beberapa resort gabungan juga dibedakan menurut tingkat pelayanan akomodasi , misalnya tipe hotel dan cottage dengan pelayanan pribadi , apartemen , town house dan villa. Contoh resort di kepulauan Hawai. 2. Resort Perkotaan ( Town Resort ) Resort perkotaan menggabungkan penggunaan lahan dan aktivitas pada komunitas perkotaan , tetapi secara ekonomi difokuskan pada aktivitas resort yang memiliki akomodasi seperti hotel dan pelayanan wisata. Contoh resort di kota – kota Eropa , Amerika Utara , pantai australia , dan Jepang. 3. Resort Retreat ( Retreat Resort ) Skala resort retreat lebih kecil , kira – kira 20 – 25 kamar , tetapi direncanakan dengan analisa dan kelayakan yang hati – hati. Karena karakter khusus resort ini yang akses pencapaiannya terbatas , melayani tamu yang menginginkan
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 29
Universitas Sumatera Utara
ketenangan , lingkungan yang menyendiri , tetapi diikuti oleh aktivitas rekreasi , seperti berburu , menyelam , memancing. Contoh resort – resort di karibia dan pulau – pulau Pasifik. Beberapa resort yang termasuk dalam jenis resort berdasarkan lokasi dan kelengkapan atraksi wisata : 1. The Beach , Golf and Tennis Resort Resort di sepanjang pantai yang selain menyediakan unit hunian yang baik , juga menyediakan fasilitas tenis dan golf serta variasi fasilitas olahraga dan kebugaran ( fitness ) yang diharmonisasikan dengan suasana pantai atau pegunungan. 2. The Vacation Village ( Dusun Wisata ) Bentuk bangunan dusun wisata meniru bentuk bangunan setempat yang disesuaikan dengan kebutuhan dan merupakan sebuah kompleks bangunan besar dan modern yang meniru konsep dusun. 3. The Health Spa Resort Resort yang menawarkan fasilitas tambahan berupa perawatan dan penyembuhan penyakit tertentu dengan air mineral. 4. The Marina Hotel Biasa disebut juga Floating Hotel , yakni bentuk penginapan yang terdapat di tepi sungai atau laut yang membutuhkan akses pencapaian yang mandiri dan memiliki jumlah tamu tertentu selama perjalanan. II.2.9. Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 5 Untuk membangun sebuah Hotel Resort khususnya Bintang 5 harus memperhatikan persyaratan dan kriteria bangunan sebagai berikut : 1. Lokasi dan Lingkungan •
Lokasi hotel mudah dicapai kendaraan umum/pribadi roda empat langsung ke area hotel dan dekat dengan tempat wisata.
•
Hotel harus menghindari pencemaran yang diakibatkan gangguan luar yang berasal dari suara bising, bau tidak enak, debu, asap, serangga dan binatang mengerat.
2. Hotel harus memiliki taman baik di dalam maupun di luar bangunan. 3. Hotel harus memiliki tempat parkir kendaraan tamu hotel. By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 30
Universitas Sumatera Utara
4. Tersedianya fasilitas Olah Raga dan Rekreasi •
Hotel harus mempunyai sarana kolam renang dewasa dan anak-anak.
•
Tersedianya area permainan anak.
•
Tersedianya Diskotik atau Night Club.
•
Hotel pantai menyediakan fasilitas untuk olah raga air.
•
Hotel gunung menyediakan fasilitas untuk olah raga gunung seperti mendaki gunung, menunggang kuda atau berburu.
•
Hotel harus menyediakan satu jenis sarana olah raga dan rekreasi lainnya merupakan pilihan dari tennis, bowling, golf, fitness center, sauna, billiard, jogging.
5. Bangunan hotel memenuhi persyaratan perizinan sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku. •
Ruang hotel memperhatikan arus tamu, arus karyawan, arus barang/produksi hotel.
•
Unsur dekorasi khusus harus tercermin dalam : -
Ruang Lobby
-
Restoran
-
Kamar Tidur
-
Function Room
6. Banyak kamar tidur standar berjumlah 100 buah termasuk 4 kamar suite (sekarang ketentuan jumlah kamar sudah tidak berlaku, maka dalam perencanaan dan perancangan skripsi ini jumlah kamar tidak harus sebanyak 100 kamar). •
Semua kamar dilengkapi dengan kamar mandi di dalam.
•
Luas Minimal : -
Kamar Standar = 26 m2
-
Kamar Suite = 52 m2
•
Tinggi Kamar Minimal = 2, 60 m
•
Kamar tidur kedap suara (noise 40 dB)
•
Pintu dilengkapi dengan alat pengaman berupa kunci double lock.
•
Untuk Hotel Pantai :
•
-
Lantai dari teraso/ubin/marmer/kayu.
-
Lantai tidak licin, kualitas tinggi.
Untuk Hotel Gunung :
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 31
Universitas Sumatera Utara
-
Seluruh lantai dilapisi karpet
-
Komposisi vynil 20 %, wool atau jenis bahan lain yang tidak mudah terbakar 80 %.
•
Jendela dengan tirai yang tidak tembus sinar dari luar.
•
Tersedia alat pengatur suhu kamar tidur dan ventilasi/exhaust di kamar mandi
•
Interior kamar mencerminkan suasana khusus.
•
Dinding kamar mandi harus dengan bahan kedap air.
•
Tersedia instalasi air panas dan air dingin
•
Perlengkapan Kamar Tidur : -
Tersedia tempat tidur dengan perlengkapan untuk 1 (satu) orang atau untuk 2 (dua) orang sesuai dengan ukuran kamar standar :
•
Ukuran tempat tidur 1 (satu) orang 2, 00 m x 1, 00 m
Ukuran tempat tidur 2 (dua) orang 2, 00 m x 1, 60 m
Perlengkapan Kamar Mandi : -
Tersedia Bathup anti slip, Shower, Grabbar dan tempat sabun
-
Wastafel
-
dan lain-lain
7. Hotel harus menyediakan restoran minimal 3 buah yang berbeda jenisnya, salah satunya Coffee Shop. •
Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas restoran dengan ketentuan 1,5 m2 per tempat duduk.
•
Tinggi restoran tidak boleh rendah dari tinggi ruang tamu (2, 60 m).
8. Hotel harus menyediakan satu bar yang terpisah dari restoran. •
Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas bar dengan ketentuan 1,1 m2 per tempat duduk.
•
Lebar ruang kerja bar tender minimal 1 m.
•
Bar dilengkapi dengan tempat untuk mencuci peralatan dan perlengkapan yang terdiri dari atas : -
Wastafel dengan dua buah keran air panas dan air dingin.
-
Mesin pencuci gelas.
-
Saluran pembuangan air.
9. Tersedianya Function Room yaitu ruang untuk acara-acara tertentu (ruang serba guna). By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 32
Universitas Sumatera Utara
10. Tersedianya Lobby dengan luas minimal 100 m2. 11. Hotel harus menyediakan Lounge. 12. Hotel menyediakan telepon umum di lobby. 13. Hotel menyediakan toilet umum di lobby. •
•
Toilet Pria : -
Urinoir 4 (empat) buah
-
WC 2 (dua) buah
-
Wastafel
Toilet Wanita : -
WC 3 (tiga) buah
-
Wastafel
-
Ruang Rias dengan kaca rias
14. Hotel menyediakan ruangan yang disewakan untuk keperluan lain di luar kegiatan usaha hotel minimal 3 ruangan untuk kegiatan yang berbeda. 15. Hotel harus menyediakan ruangan poliklinik. 16. Tersedianya Dapur dengan luas sekurang-kurangnya 40 % dari luas restoran. •
Ruang dapur terdiri dari : -
Ruang Persiapan
-
Ruang Pengolahan
-
Ruang Penyimpanan Bahan Makanan
-
Ruang administrasi (Chef)
-
Ruang Pencucian dan penyimpanan peralatan/perlengkapan
-
Ruang Penyimpanan bahan bakar gas/elpiji untuk dapur
•
Lantai dapur tidak licin.
•
Dinding dapur dilapisi dengan tegel kedap air setinggi langit-langit.
•
Penerangan dapur minimal 200 lux.
17. Tersedianya area Administrasi yang terdiri dari Kantor Depan (Front Office) dan Kantor Pengelola Hotel 18. Tersedianya area Tata Graha. •
Ruang Seragam (Uniform Room)
•
Ruang Lena dengan luas minimal 50 m2 beserta rak.
•
Ruang Jahit Menjahit
•
Room boy
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 33
Universitas Sumatera Utara
-
Tersedia ruang pelayanan kamar tamu minimal 1 (satu) buah untuk setiap 40 kamar
•
Ruang Binatu dengan luas minimal 100 m2
19. Tersedianya area dan ruang Operator •
Tersedianya Gudang yang terdiri dari : -
Gudang bahan makanan dan minuman
-
Gudang peralatan dan perlengkapan
-
Gudang untuk engineering
-
Gudang Botol Kosong
-
Gudang barang-barang bekas
•
Ruang penerimaan barang/bahan yang dapat menampung minimal 1 (satu) truk..
•
Ruang Karyawan -
Ruang Loker dan kamar mandi/WC yang terpisah untuk pria dan wanita.
-
Ruang Makan Karyawan.
-
Dapur Karyawan.
-
Ruang Ibadah Karyawan.
II.2.10. Jenis dan Fasilitas Standar Kamar Tamu Jenis – jenis kamar hotel pada dasarnya dibedakan atas :
•
Single room : kamar untuk satu orang yang dilengkapi dengan satu buah tempat tidur berukuran Single untuk satu orang
•
Twin room : kamar untuk dua orang yang dilengkapi dengan dua buah tempat tidur masing – masing berukuran Single.
•
Double room : kamar yang dilengkapi dengan satu buah tempat tidur berukuran Double ( untuk dua orang )
•
Double – double : kamar untuk empat orang yang dilengkapi dengan dua kamar tamu dan dengan tempat tidur berukuran Double ( untuk dua orang ).
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 34
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 . Tipe – tipe dan layout kamar hotel ( Sumber : Rutes W & Penner , 1992 )
Adapun fasilitas standar yang terdapat pada masing – masing jenis kamar tersebut adalah sebagai berikut : •
Kamar mandi private ( bathroom )
•
Tempat tidur ( jumlah dan ukurannya sesuai dengan jenis )
•
Ruang tidur
•
Lemari pakaian ( cupboard )
•
Telepon
•
Radio dan Televisi
•
Meja rias / tulis ( dressing table )
•
Rak untuk menyimpan koper ( luggage rack )
•
Asbak , korek api , handuk , alat tulis ( stationeries )
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 35
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 . Bentuk Kamar tamu dan koridor
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 36
Universitas Sumatera Utara
Gambar2.3 . Pola Kamar tamu ( Sumber : Rutes W & Penner R 1992 )
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 37
Universitas Sumatera Utara
II.3. Lokasi Pembahasan lokasi meliputi kondisi lingkungan , persyaratan dan kriteria lokasi , kriteria desain tapak ,analisa pemilihan lokasi , pemilihan lokasi ,dan deskripsi lokasi. 2.3.1. Data umum lokasi proyek
Gambar 2.4 Peta lokasi
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 38
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5 Site eksisting •
Nama lokasi : simalem, kec. Merek, Kab. Karo, Sumatera Utara
•
Luas : +/- 3 Ha
•
Ketinggian : >1601m dpl
•
Batas – batas Site :
•
o Batas Utara
: danau toba
o Batas Timur
: Kab. Simalungun
o Batas Selatan
: Danau Toba (Kab. Samosir)
o Batas Barat
: Kab. Juhar
Iklim : tropis , suhu rata-rata 16-17°C
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 39
Universitas Sumatera Utara
II.3.1.1. Persyaratan Dan Kriteria Lokasi Untuk mendirikan suatu hotel resort yang baik, sebaiknya diawali dengan kegiatan studi kelayakan. Bila hasil studi kelayakan tersebut ternyata layak untuk mendirikan suatu resort hotel, maka perlu diperhatikan persyaratan-persyaratan teknis yang harus dipenuhi sebagai bahan perencanaan pembangunan tersebut: • Lokasi resort hotel harus sehat yang berarti: 1. Lokasi tidak terletak pada daerah perindustrian yang banyak menimbulkan polusi udara. 2. lokasi tidak berada daerah yang bertanah rawa atau berlumpur atau tanah yang berpasir, dan elemen-elemen iklim yang berpengaruh pada lokasi yaitu terkait kelembaban udara, kelembaban udara harus mencapai kenetralan antara 55-65%. Kriteria lokasi berdasarkan persyaratan lokasi dapat dijadikan sebagai tolok ukur standar yang dapat menjadi pertimbangan untuk pemilihan lokasi, yaitu : • Peruntukan lahan harus sesuai dengan Master Plan RUTRK kabupaten Karo. • Karakter penampilan lingkungan cukup baik yang berkaitan dengan konteksrual visual sejarah dan lain-lain. • Kemudahan pencapaian/aksesbilitas oleh pengunjung, pengelola, maupun kendaraan servis, tidak sering terjadi kemacetan. • Tersedianya jaringan utilitas, seperti jaringan PLN, PDAM, Telkom, Riol Kota, dan lain-lain. • Dekat dengan atraksi utama dalam hal ini danau Toba.
II.3.1.2. Kriteria Desain Tapak Menurut Brian Hall dalam The Manual of Planning, masalah penyelesaian tapak harus mengikuti kriteria-kriteria tapak utama, yaitu: • Kriteria tapak untuk kepedulian atas koleksi, meliputi faktor-faktor sebagai berikut: Keamanan o Fisik dinding yang tidak dapat dimasuki dengan mudah, setiap bukaan untuk entrance, pencahayaan atau ventilasi, harus terkontrol.
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 40
Universitas Sumatera Utara
o Pintu keluar masuk dibatasi dan dijaga, termasuk untuk pengelola. o Tersedia pintu keluar darurat. o Alaram yang dihubungkan dengan pos sekuriti bangunan. o Perlindungan terhadap bahaya kebakaran. Lingkungan o Lingkungan aman dan tertata baik. Konservasi o Sebaiknya tidak berada pada daerah dengan tingkat polusi tinggi, karena akan membuat biaya operasinal dan maintance menjadi mahal untuk pengkondisian dan penyaringan udara. Ruang Ekspansi (perluasan) o Lahan cukup luas untuk pengembangan secara horizontal. Loading Area o Tersedia ruang untuk troly/mobil barang (misalnya 15 m), dan cukup untuk manuver kendaraan tersebut. o Tersedia juga loading area untuk restoran atau retail. Ruang Luar o Courtyard atau taman patung sebagai titik awal tempat istirahat bagi pengunjung, dapat juga untuk ruang pamerterbuka • Kriteria tapak untuk akses publik, meliputi faktor-faktor sebagai berikut: Pencapaian o Kemudahan pencapaian oleh kendaraan pribadi atau angkutan umum dan tersedia juga jalur pejalan kaki Parkir o Tersedia parkir untuk pengunjung, pengelola dan servis. o Dapat memanfaatkan lahan parkir umum apabila jumlah pengunjung melebihi kapasitas. By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 41
Universitas Sumatera Utara
o Mudahnya mengenal entrance, jalan keluar, tersedia parkir beratap kanopi. Kemudahan Dilihat (visibility) o Sebaiknya tapak berada dekat simpang/sudut jalan agar dapat menjadi issue untuk menarik donor dan dana masyarakat. o Dapat menimbulkan image, memberi image, memberi impresi besar/agung misalnya dengan sedikit bukaan, ataupun image komersial. Sinergi Dengan Alam o Design harus sesuai dengan kontekstual. o Memerhatikan dapak yang mungkin timbul terhadap mahkluk hidup dan alam sekitar. Ketentuan Khusus o Tanda penunjuk arah jelas terlihat o Tersedia parkir khusus untuk penyandang cacat, yaitu dekat dengan pintu utama. o Penataan titik penurunan antara tapak dengan jalan.
II.3.1.3. Analisa Pemilihan Lokasi. Dalam penatalaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Karo secara menyeluruh dan terpadu pada dasarnya merupakan penjabaran terhadap perioritas pembangunan yang akan dilaksanakan serta telah disesuaikan potensi dan masalah dalam kerangka kewilayahan. Disamping itu, rencana-rencana kerja yang dirumuskan secara umum terbagi dalam dua jenis kegiatan yaitu kegiatan yang bersifat pengaturan (regulasi) dan kegiatan yang bersifat investasi dan pelayanan umum. Berkaitan dengan tugas satuan kerja maka program dan kegiatan yang dirumuskan telah diselaraskan dengan fungsi dan sub fungsi yang ada dalam pemerintahan. Dalam aspek pembiayaan, Indikasi rencana program dan kegiatan telah mempertimbangkan berbagai sumber pembiayaan seperti APBD Kabupaten Karo , APBD Propinsi dan APBN, sesuai dengan prediksi kapasitas fiskal. Untuk mencapai tujuan dan sasaran sebagaimana telah dirumuskan dalam arah kebijakan pembangunan dan sekaligus melaksanakan misi Bupati Karo terpilih, maka disusunlah program-program pembangunan dengan pengelompokan-pengelompokan. Ada 8 misi utama bupati Karo. Namun yang berkenaan dengan program pembangunan tercantum dalam misi ke 6 yaitu:
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 42
Universitas Sumatera Utara
Meningkatkan dan Mengembangkan Infrastuktur. •
BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN Untuk menunjang misi bupati karo terpilih yang keenam yakni Meningkatkan dan mengembangkan infrastruktur, maka dibidang sumber daya alam dan lingkungan ditetapkan 1(satu) program pembangunan yakni seperti diuraikan dibawah ini: 1. Program Penataan Ruang Program ini bertujuan untuk (1) melengkapi dan menyerasikan peraturan penataan ruang dengan peraturan lain yang terkait; (2) meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang; (3) menyelenggarakan pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif. Sasaran program adalah adalah: (1) meningkatnya pelayanan informasi kepada masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang; (2) meningkatnya kapasitas aparat daerah dalam pengendalian pemanfaatan ruang untuk mengurangi konversi lahan dari non budidaya menjadi budidaya dan dari pertanian menjadi non pertanian. Pogram ini memuat kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut: o Penyusunan Rencana Tata Ruang Kabupaten o Pemantapan kelembagaan penata Ruangan • BIDANG INFRASTRUKTUR Untuk menunjang misi bupati karo terpilih yang yang keenam yakni Meningkatkan dan mengembangkan infrastruktur maka dibidang infrastruktur ditetapkan 2(dua) program pembangunan yakni seperti diuraikan dibawah ini: 1. Program Pemeliharaan dan Peningkatan Jalan, Jembatan dan Irigasi Program ini bertujuan untuk meningkatkan aksessibilitas diseluruh wilayah kabupaten karo, meningkatkan keandalan sarana dan prasarana irigasi kabupaten karo guna menunjang kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat karo. Sasaran program adalah tersedianya sarana dan prasarana transportasi yang handal di kabupaten karo dan tersedianya sarana irigasi yang baik guna menunjang ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi kabupaten karo. Program ini memuat kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut: o o o o o
Perencanaan sistim jaringan jalan di wilayah Kabupaten Karo; Peningkatan management pemeliharaan jaringan jalan dan jembatan kabupaten karo; Inventarisasi, evaluasi dan perencanaan sistim irigasi di Kabupaten Karo; Pembangunan dan peningkatan jalan kabupaten ke sentra-sentra produksi; Peningkatan/pembangunan jaringan jalan perkotaan dan jalan akses pariwisata;
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 43
Universitas Sumatera Utara
o Perencanaan dan pembangunan sarana dan prasarana irigasi; o Penanganan darurat / rehabilitasi jaringan irigasi; dan o Rehabilitasi dan pemeliharaan rutin dan berkala jaringan irigasi. 2. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas LLAJ Program ini bertujuan meningkatkan fasilitas prasarana lalu lintas dan angkutan jalan. Sasaran program adalah terbangunnya sarana bagi penunjang transpotasi. Pogram ini memuat kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut: o Pembuatan Tataran Transportasi Lokal (Tatralok) Kabupaten Karo sebagai bagian daripada Tatrawil dan Tatranas; o Pembangunan sistim transportasi perkotaan dan perdesaan; o Pembangunan fasilitas keselamatan angkutan jalan; o Pemeliharaan Fasilitas operasional angkutan jalan; dan o Pengembangan sarana dan prasarana pengujian kerderaan bermotor angkutan orang dan barang. Disimpulkan bahwa pemerintah kabupaten Karo dalam perencanaan pembangunan memutuskan jika pembangunan infrastruktur disesuaikan dengan potensi yang ada untuk menunjang aktivitas da partisipasi masyarakat terhadap ruang publik.
II.3.2. Deskripsi Lokasi Sebagai Tapak Rancangan Kasus Proyek
: one tree hill resort
Status Proyek
: Fiktif
Pemilik Proyek
: Swasta
Lokasi Tapak
: Simalem, Kecamaran Merek, Kabupaten Karo, Sumut
o Batas Utara
: Kecamatan Munte, Kec. Tiga Panah
o Batas Timur
: Kab. Simalungun
o Batas Selatan
: Danau Toba (Kab. Samosir)
o Batas Barat
: Kab. Juhar
Luas Lahan
: +/- 3Ha
Kontur
: Berkontur (30m)
KDB
: 70%
KLB
: 7 lantai (3 ke bawah)
GSB
: 4 meter
Bangunan Eksisting : Potensi Lahan
By : Maik Andri NIM : 070406041
:
Page 44
Universitas Sumatera Utara
o Terletak di pinggir danau Toba o Berada pada kawasan dan pariwisata o Akses jalan aspal o Luas site mendukung o View sangat berpotensi
II.4. Studi Kelayakan Industri pariwisata tidak dapat berkembang dengan baik jika tidak didukung oleh tersedianya fasilitas yang memadai , baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dari segi kuantitatif terlihat bahwa sejalan dengan meningkatnya jumlah wisatawan baik wisatawan nusantara maupun mancanegara yang berkunjung maka akomodasipun mengalami peningkatan. Dari data BPS Kabupaten Karo, jumlah hotel di kabupaten karo tahun 2009 sebanyak 59 unit dengan jumlah kamar sebanyak 1270 kamar.
Namun pada tahun 2010 malah terjadi
penurunan jumlah hotel sebesar 6 hotel terutama pada hotel non bintang sebanyak 6 hotel, dan hotel bintang 5 seebanyak 2 hotel. Penambahan jumlah hotel terjadi pada hotel berbintang 4 yaitu sebanyak 2 unit hotel baru. Tabel 2.1. Banyaknya Unit Akomodasi Kamar dan Tempat Tidur Hotel Berbintang Non Bintang dan Akomodasi Lainnya 2009 – 2010
Banyaknya Unit Akomodasi Kamar dan Tempat Tidur Hotel Berbintang Non Bintang dan Akomodasi Lainnya 2009 – 2010
2009
2010
Klasifikasi Hotel Unit/
Kamar
Tempat Tidur
Unit
Kamar
Tempat Tidur/
Hotel
- Bintang 1
1
33
52
1
68
105
- Bintang 2
2
114
226
2
142
194
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 45
Universitas Sumatera Utara
- Bintang 3
0
0
0
0
0
0
- Bintang 4/4 Star
3
291
510
5
554
1 002
- Bintang 5/5Th Star
2
246
468
0
0
0
Th
Hotel non bintang /other accomodation
< 10 kamar
18
114
177
13
103
144
10 - 24 kamar
30
384
609
29
347
498
25 - 40 kamar
3
88
171
3
80
140
> 41 kamar
0
0
0
0
0
0
Jumlah/Total
59
1 270
2 213
53
1 294
2 083
Sumber : BPS Kabupaten Karo
Tabel 2.2. Jumlah Tamu Hotel dan Akomodasi Lainnya Menurut Asal Negara 2009 – 2010 Jumlah Tamu Hotel dan Akomodasi Lainnya Menurut Asal Negara 2009 – 2010 Jumlah Tamu/Guest Klasifikasi Hotel/
2009
Classified Domestik
2010
Asing
total
Domestik
asing
total
Hotel /Hotel Bintang 1
7 366
5 453
12 819
7 548
5 589
13 137
Bintang 2
7 632
1 178
8 810
7 829
865
8 694
Bintang 3/
-
-
-
0
0
0
Bintang 4
29 724
7 764
37 488
50 660
7 580
58 240
Bintang 5
32 802
913
33 715
0
0
0
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 46
Universitas Sumatera Utara
Hotel non bintang < 10 kamar 10 - 24 kamar 25 - 40 kamar
15 562 33 474 9 611
1 3 837 628
15 563 37 311 10 239
898 17 068 712
0 634 0
898 17 702 712
> 41 kamar
-
-
-
0
0
0
Jumlah/Total
136 171
19 774
155 945
84 715
14 668
99 383
Sumber : BPS Kabupaten Karo
Berdasarkan data diatas, dapat dilihat jumlah pengunjung baik domestik maupun asing mengalami penurunan yang cukup besar yaitu sebesar 36,2% yang menyebabkan penurunan jumlah akomodasi yang tersedia. Tabel 2.3. Jumlah Pengunjung Tongging
Tahun
Jumlah Pengunjung
Peningkatan
2007
89.845
-
2008
10.200
12.355
2009
116.042
13.842
2010 (Mei)
57.474
-
Sumber : Kepala Dinas Kabupaten Karo Kepada Sumut Pos 19 Juli 2010
Berdasarkan data jumlah pengunjung di wilayah Tongging, diperkirakan ada sebanyak 15.500 orang/ tahun pada tahun 2012 dengan peningkatan sebesar rata-rata 13.000 org/tahun (13%). Dengan asumsi bahwa persentase peningkatan jumlah pengunjung stabil, maka diasumsikan bahwa pada tahun 2015, jumlah pengunjung mencapai 194.000 orang (531org/hari). Diasumsikan pengunjung yang menginap sekitar 25% dari jumlah pengunjung yaitu sebesar 133 orang.
Dari data dan perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa jumlah wisatawan yang datang masih tergolong sangat sedikit. Untuk itu diperlukan lagi fasilitas yang dapat menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke Kabupaten Karo seperti pengadaan sarana penginapan berupa hotel yang memadai. Untuk itu diperlukan suatu hotel yang dapat dijadikan sebagai tempat rekreasi bagi para wisatawan berupa sebuah hotel resor dengan mengangkat situs Danau Toba yang merupakan salah satu danau terbesar di By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 47
Universitas Sumatera Utara
Asia lalu dikembangkan menjadi suatu hotel resor tepi danau sehingga wisatawan dapat tinggal dan bermalam disana. Selain dari pengembangan sektor pariwisata pertimbangan lainnya ialah masyarakat domestik yang cenderung berlibur ke luar negri sehingga diharapkan dengan dibangunnya hotel resort berbintang ini menjadi salah satu pertimbangan lokasi tujuan wisata khususnya masyarakat kota medan. Hal ini tentunya dapat meningakatkan ekonomi Kabupaten Karo khususnya masyarakat sekitar lokasi hotel resort ini.
II.5. Tinjauan Fungsi II.5.1. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan Adapun pengguna ( user ) dari bangunan “ Hotel Resor di Medan “ digolongkan menjadi 4 bagian yaitu : •
Tamu hotel : orang yang menginap di hotel untuk tujuan berlibur atau rekreasi meliputi para wisatawan baik domestic maupun mancanegara
•
Pengunjung : orang yang mengunjungi kerabatnya di hotel ataupun orang yang ingin menikmati fasilitas yang tersedia di hotel tanpa menginap. Meliputi masyarakat kota Medan.
•
Pengelola hotel : orang yang bekerja di hotel baik sebagai manager ataupun staff. Meliputi seluruh karyawan dari hotel.
•
Service man : orang yang melakukan kegiatan bongkar muat barang yang diperlukan untuk operasional hotel.
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 48
Universitas Sumatera Utara
Gambar 21. Diagram Organisasi Hotel Kelas Menengah ( 100-299 kamar ) Sumber : Pengantar Ilmu Perhotelan dan restoran ; Abd.Rachman Arief )
Gambar 2.2. Skema proses pelayanan tamu ( check in s/d check out )
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 49
Universitas Sumatera Utara
II.5.2. Deskripsi Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang Sesuai dengan fungsi utamanya sebagai sarana akomodasi, hotel mempunyai dua bagian utama dalam mewujudkan fungsinya. Kedua bagian tersebut dapat disebut sebagai yang berhadapan langsung dengan pengunjung, yaitu area muka bangunan (front of the house) dan lainnya adalah area belakang bangunan yang bertugas mendukung kegiatan area muka bangunan atau disebut back of the house. Secara prinsip, hotel dapat dibagi menjadi 3 area aktivitas, yaitu: a. Private area: Daerah untuk kegiatan pribadi pengunjung/kamar tidur b. Public area: Daerah pertemuan antara yang melayani yaitu karyawan dengan yang dilayani yaitu tamu dan juga tamu dengan tamu yang lainnya c. Service area: Daerah khusus untuk karyawan, disini segala macam pelayanan disiapkan untuk kebutuhan pengunjung Dari ketiga area tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu : •
Front of the house Terdiri dari private area dan public area
•
Service area ( Back of the house ) Sedapat mungkin para tamu tidak dapat melihat maupun mengetahu segala kegiatan di sektor ini. Bagian ini sangat penting, karena bertugas mendukung kegiatan pada front of the house.
Kemudian ruang-ruang yang termasuk dalam area front of the house dijabarkan lagi, yaitu: a. Guest Room Kamar
tamu, ruang tempat tamu menginap. Ada beberapa tipe kamar tamu
tergantung dari fungsi dan besarannya.
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 50
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.7. Berbagai Tipikal Bentuk dan besaran kamar tamu hotel ( Sumber : The Architect Hand Book )
b. Public Space Area Merupakan tempat dimana suatu hotel dapat memperlihatkan isi dan tema yang ingin disampaikan kepada tamunya. Daerah ini menjadi pusat kegiatan utama dari aktivitas yang terjadi pada hotel, dalam hal ini menjadi jelas bahwa wajah sebuah hotel dapat terwakili olehnya
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 51
Universitas Sumatera Utara
•
Lobby Tempat penerima pengunjung untuk mendapatkan informasi, menyelesaikan masalah administrasi dan keuangan yang bertalian dengan penyewaan kamar. Ruang-ruang yang termasuk dalam lobby: •
Entrance hall Ruang penerima utama yang menghubungkan ruang luar atau main entrance denga ruang-ruang dalam hotel. Bersifat terbuka denga besaran ruang yang cukup luas
•
Front desk / Reception desk Terdiri atas ruang-ruang personil front desk yang berfungsi untuk memproses dan mengelola administrative pengunjung
•
Guest elevator Sebagai sarana sirkulasi vertikal untuk para tamu dari lobby atau publik area menuju guest room atau fungsi lainnya di atas
•
Sirkulasi Merupakan hal penting dalam publik area yang berfungsi sebagai sarana untuk menghubungkan fungsi-fungsi di dalamnya untuk kegunaan pengunjung
•
Seating Area Menyediakan wadah bagi tamu untuk beristirahat atau sekedar berbincangbincang. Sarana ini sangat berguna untuk terjadinya kontak sosial di antara pengunjung
•
Retail Area Berfungsi untuk menyediakan kebutuhan pengunjung sehari-hari
•
By : Maik Andri NIM : 070406041
Bell man
Page 52
Universitas Sumatera Utara
Sebagai sarana pelayanan kepada tamu yang baru datang atau hendak meninggalkan hotel dengan pelayanan berupa membawakan koper-koper pengunjung. •
Support function Sebagai sarana penunjang untuk tamu yang berada si publik area, antara lain seperti toilet, telepon umum, mesin ATM, dan lain-lain
•
Consession space Pada dasarnya ruang-ruang ini termasuk retail area, tetapi untuk hotel berbintang, ruang-ruang konsesi ini terpisah sendiri dan merupakan bagian dari publik area, yang antara lain terdiri dari:
•
•
Travel agent room
•
Perawatan kecantikan / salon
•
Toko buku dan majalah
•
Money changer
•
Souvenir shop
•
Toko-toko khusus
Food and Beverages outlets Yaitu area yang digunakan untuk menikmati makanan dan minuman berupa :
•
-
Restoran
-
Coffee shop
-
Lounge
-
Bar
Convention room Yaitu ruangan yang disediakan untuk berbagai macam penemuan antara lain •
Pameran
•
Seminar
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 53
Universitas Sumatera Utara
• •
Pertemuan / pernikahan
Recreation Area Daerah yang dipergunakan oleh para pengunjung untuk berekreasi, berolah raga, santai dan lain-lain, yang antara lain:
•
•
Swimming pool
•
Food court
•
Retail area
•
Kolam dan kanal buatan , Amphitheatre + Dancing Fountain
•
Taman
•
Sarana olahraga
•
Fitness
•
Spa dan Sauna
Parkir Fasilitas parkir kendaraan bermotor 4 dan 2 untuk pegawai / tamu / pengunjung maupun kendaraan travel, taxi, dll. Masing-masing ruang saling berhubungan, dengan lobby sebagai pusat dari ruang-ruang publik lainnya.
Ruang-ruang yang termasuk di dalam area Back of the house, yaitu: a. Daerah dapur dan gudang (food and storages area) b. Daerah bongkar muat, sampah dari gudang umum (reciving, trash and general storage area) c. Daerah pegawai / staff hotel (employees area) d. Daerah pencucian dan pemeliharaan (laundry and housekeeping) e. Daerah mekanikal dan elektrikal (Mechanical and Engineering Area)
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 54
Universitas Sumatera Utara
II.6. Studi Banding 1. Bora-bora Four Season Resort Arsitek : Didier Lefort and Pierre-Jean Picart dan BAMO sebagai arsitek interior Estetika perancangan: Tahitian style, with over-water guest suites Traditional teak wood furnishings, high ceilings and thatched roofs made from pandanus leaves Striking works of art from throughout French Polynesia Fasilitas: • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Meja resepsionis 24 jam Transportasi bandara (biaya tambahan) Ruang video game Total jumlah kamar - 107 Jumlah lantai - 1 Peralatan audiovisual Penitipan bayi atau anak Fasilitas banquet Jumlah bar/lounge 3 Layanan kecantikan Biliar Beberapa ruang konferensi besar Jasa binatu kering Fasilitas fitnes Spa kesehatan lengkap Toko bingkisan atau kios koran Klub kesehatan Perpustakaan musik Payung pantai/kolam Creche (taman anak-anak) Meja biliar Perpustakaan media Persewaan komputer Terletak di Tahiti di samudra pasifik, merupakan bagian dari negara French
Polynesia, Bora-bora Four season resort memiliki konsep seperti bungalow yang terapung di atas air. Daya tarik utamanya ialah kegiatan yang berhubungan dengan laut seperti snorkeling, diving, wind surfing, dan lain-lain. Di lokasi ini juga terdapat lagoon
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 55
Universitas Sumatera Utara
tempat penangkaran spesies ikan, terumbu karang, dan lain-lain yang menjadi pusat observasi dan penelitian sehingga pengunjung resort ini dapat belajar sambil berwisata. Resort
ini
terdiri dari lebih dai 100
bungalow
diatas air dan 7 villa di pinggir pantai. Fasilitas
lainnya
seperti ruang santai, spa, jogging, dan club house untuk pengunjung berusia muda. Gambar 2.8 Site Plan Bora-Bora Four Season Resort
Teletak
di
pulau
berbukit,
resort
menawarkan
pemandangan
yang
indah.
ini
Konsep
landscaping
yang
menyerupai sebuah desa dan arsitektur etnik yang khas menjadi
daya
tarik
yang
Gambar 2.9 Perspective Bora-Bora Four Season Resort
besar.
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 56
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.10 interior dan eksterior Four Season Resort
2. Siloso Beach Resort Arsitek : Tan Tsakonas Fasilitas: • Akomodasi : • 172 kamar • 10 family suites • 1 tree house • 12 villa • Total : 194 kamar • Landscape pool (95m) • Spa & wellness centre • Garden By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 57
Universitas Sumatera Utara
• Resoran • Golf course • Meeting facilities
Gambar 2.11 interior dan eksterior Siloso Beach
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 58
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.12 interior dan eksterior Siloso Beach
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 59
Universitas Sumatera Utara
3. Four Season Resort Maui Lokasi : wailea, Hawaii Faslilitas:
-
-
Akomodasi o 380 kamar (13 types) Suites, ocean view, garden view Service o Whale wathcing o Canoe o Snorkeling & scuba diving o Pools (3) o Tennis o Golf (54 holes) o Loungee o Shopping boutiques o Kids program o Games room o Fitness centre
Gambar 2.13 Four season Maui
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 60
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.14 Four season Maui
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 61
Universitas Sumatera Utara
4. Ocean club west resort Lokasi: Green Bay Beach Providence, Turks & Caico Falilitas :
5. Akomodasi o 1 bedroom suites o Studio suites o 2 bedrooms suites o Junior suites o 3 bedrooms suites o Total 86 suites 6. Services: a. Pool (3) b. Boutiques (2) c. Restoran(3) d. Fitness centre (2) e. Tennis(3) f. Ocean plaza )convineant store, rental mobil) 7. Kegiatan: a. Golf b. Diving & snorkeling c. Parasailing d. Kayaking e. Fishing f. Horseback riding g. Beach cruising
Gambar 2.15 Ocean Club West Site plan
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 62
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.16 Ocean Club West
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 63
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.17 Ocean Club West Denah By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 64
Universitas Sumatera Utara
5. Bintan Lagoon Resort Lokasi : KepRi Fasilitas:
•
•
Akomodasi o Deluxe room (2 types) o Suites (3types) o Villa (3 types) o Total 471 kamar Kegiatan : o Spa o Gallery o Golf (18 holes) o Driving range o Archery o Badminton o Beach volleyball o Billiard o Cycling o Futsal o Karaoke o Painball o Soccer o Basketball o Tennis
Services :
o o o o o o
By : Maik Andri NIM : 070406041
Dining (3) Spa Function room Cafe Kopi pool
Page 65
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.18 Bintan Lagoon Resort
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 66
Universitas Sumatera Utara
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 67
Universitas Sumatera Utara
6. Sunway Resort Hotel & Spa , Kuala Lumpur , Malaysia
Gambar 2.19. Aerial View Sunway Resort Hotel and Spa, Kuala Lumpur , Malaysia.
Sunway Resort Hotel & Spa merupalan salah satu hotel resort yang terletak di perkotaan Kuala Lumpur , Malaysia. Dengan slogan “ Resort – within – a – city “ , merupakan salah satu hotel resort yang terbesar di Malaysia. Merupakan suatu resort gabungan ( integrated resort ) yang memadukan antara bangunan hotel , mega shopping centre , convention centre , theme park , spa , medical centre dan fasilitas pendidikan Adapun berbagai fasilitas yang terdapat pada hotel resort ini yaitu : •
Bangunan hotel yang memiliki total jumlah kamar sebanyak 441 kamar termasuk kamar tipe standard dan suites Adapun fasilitas hotel yang tersedia berstandar hotel bintang lima yang dilengkapi dengan kolam renang , fitness area , spa.
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 68
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.20. Eksterior Hotel Resort Sunway , Kuala Lumpur , Malaysia.
Gambar 2.21. Suasana Eksterior Hotel Resort Sunway , Kuala Lumpur , Malaysia pada malam hari
Gambar 2.23. Fasilitas Kolam Renang pada Sunway Resort Hotel , KL , Malaysia
Gambar2.25 . Interior kamar hotel tipe premier pada Sunway Resort Hotel , KL , Malaysia
By : Maik Andri NIM : 070406041
Gambar 2.22. Lobby Hotel Resort Sunway , Kuala Lumpur , Malaysia.
Gambar 2.24. Fasilitas Fitness Centre pada Sunway Resort Hotel , KL , Malaysia
Gambar2.26 . Interior kamar hotel tipe excecutive suite pada Sunway Resort Hotel , KL , Malaysia
Page 69
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.27. Interior kamar hotel tipe arabian suite pada Sunway Resort Hotel , KL , Malaysia
Gambar 2.29. Fasilitas Spa yaitu “ Mandara Spa “ pada Sunway Resort Hotel , KL , Malaysia
Gambar 2.28. Interior kamar hotel tipe hollywood suite pada Sunway Resort Hotel , KL , Malaysia
Gambar 2.30. Sunway Pyramid Megamall yang terletak di samping Sunway Resort Hotel , KL , Malaysia
Gambar 2.31. Suasana Themepark Sunway Resort Hotel , KL , Malaysia
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 70
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.32. Suasana malam hari Sunway Resort Hotel , KL , Malaysia
By : Maik Andri NIM : 070406041
Page 71
Universitas Sumatera Utara