BAB I PENGANTAR
1.1 Latar Belakang Perkembangan kota-kota di Indonesia, seperti juga dengan yang terjadi di negara-negara berkembang lainnya, khususnya di Asia, akan semakin kompleks dengan semakin terbukanya lalu lintas modal (investasi), manusia, barang bahkan informasi yang semakin pesat sejak satu dasawarsa terakhir ini. Pada gilirannya hal ini telah menjadi pendorong pada integrasi kota-kota besar di Indonesia, dan juga di negara-negara berkembang lainnya, ke dalam sistem ekonomi global. Ini berarti bahwa sekarang dan juga masa yang akan datang, dinamika tumbuh dan berkembangnya kota-kota tidak bisa lagi dipandang sebagai fenomena domestik (internal) semata, namun sangat dipengaruhi kondisi-kondisi ekonomi dan politik secara global. (Firman, 1995). Bandara Adisutjipto yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Propinsi DIY) merupakan gerbang ekonomi-perdagangan dan pariwisata untuk mendukung Kota Yogyakarta khususnya dan Propinsi DIY serta hinterlandnya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi DIY dan Jawa Tengah bagian selatan. Bandara Adisutjipto-Yogyakarta menempatkan diri sebagai Bandar udara tersibuk ke-3 di Pulau Jawa setelah Bandar Udara Soekarno Hatta Jakarta dan Juanda Surabaya. Bandara yang terletak di Kabupaten Sleman ini merupakan gerbang udara
1
2
wisata terpenting bagi kawasan segitiga JOGLOSEMAR (Jogja-Solo-Semarang), dengan daerah pelayanan yang mencakup wilayah DIY, Jawa Tengah Bagian Selatan dan Jawa Timur Bagian Barat serta jumlah penumpang yang selalu meningkat. Penggunaan jasa transportasi udara lebih banyak melalui Bandara AdisujiptoYogyakarta dibandingkan dengan Bandara Adi Sumarmo-Solo dan Bandara Ahmad Yani-Semarang. Menurut Halendra, Manajer Operasional PT. Angkasa Pura I Cabang Bandara Adisutjipto, tingginya pergerakan penumpang di Adisutjipto tidak hanya disebabkan oleh meningkatnya pergerakan wisatawan dari dan menuju Kota Gudeg ini, tetapi kondisi tersebut juga dipicu oleh masuknya penumpang dari kota-kota sekitar Jogja yang berada di wilayah Jawa Tengah bagian selatan dan Jawa Timur bagian barat. Kota-kota itu di antaranya adalah Solo, Purwokerto, Magelang dan Klaten di wilayah Jawa tengah, serta Ngawi, Madiun dan sekitarnya yang masuk wilayah Jawa Timur. Data dari Dinas Perhubungan Propinsi DIY menunjukkan jumlah penumpang di Bandara Adisutjipto pada tahun 2006 telah mencapai 2.507.216 orang yang berarti mengalami peningkatan jumlah penumpang dari tahun 2005 sebesar 1,70%. Berdasarkan hasil studi Masterplan Bandara Adisutjipto tahun 2004 oleh Dinas Perhubungan Provinsi DIY, jumlah penumpang pada tahun 2025 akan mencapai 6.143.546 orang baik penumpang domestik maupun internasional. Berdasarkan kondisi potensi penumpang ini, Pemprov DIY dan PT (Persero) Angkasa Pura I berupaya untuk mengoptimalkan Bandara Adisutjipto walaupun
3
dengan kondisi yang sangat terbatas. Rencana Pengembangan Bandara Adisutjipto meliputi pengembangan di sisi udara maupun di sisi darat. Pengembangan di sisi udara meliputi pengembangan landas pacu (runway), taxiway, maupun apron (parkir pesawat). Sedangkan pengembangan di sisi darat meliputi pengembangan terminal penumpang,
tempat
parkir
kendaraan,
dan
lain-lain.
Untuk
mendukung
pengembangan Bandara Adisutjipto tersebut, Pemerintah Propinsi DIY melakukan pembebasan lahan seluas 11.657 m2 di Dusun Tlukan, Kelurahan Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman di sebelah utara rel kereta api untuk digunakan sebagai areal parkir bandara. Berdasarkan keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 138/KEP/2005 tentang Persetujuan Kerjasama Pengelolaan Lahan Parkir dan Pelayanan Parkir di sebagian Tanah dan Bangunan Milik Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto telah disusun suatu perjanjian kerjasama mengenai pengelolaan lahan parkir dan pelayanan parkir. PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Yogyakarta akan mendapatkan hak pemanfaatan dan pengelolaan dari pelayanan jasa parkir, jasa media reklame, dan jasa usaha (kios/warung) dari Pemerintah Provinsi DIY, di mana Pemerintah Provinsi DIY akan mendapatkan pembagian (sharing) pendapatan dari pelayanan parkir kendaraan bermotor sesuai dengan perjanjian kerjasama yang disepakati. Dinas Perhubungan (2007) menyatakan kendaraan penumpang (mobil) merupakan alat angkutan utama untuk penumpang angkutan udara dan penumpang
4
bandar udara. Kendaraan-kendaraan ini membutuhkan ruang parkir, dapat berupa peralatan parkir atau gedung parkir. Peralatan parkir disediakan sesuai dengan jenis penggunaannya, yaitu : a. Peralatan parkir umum, untuk menampung penumpang angkutan udara dan pengunjung bandar udara yang menggunakan angkutan pribadi, b. Peralatan parkir untuk menampung tamu VIP, c. Peralatan parkir untuk taxi dan bus. Pertimbangan dasar dari peletakkan parkir adalah jarak jalan kaki minimal, pencapaian pesawat dan pembangunan pelataran parkir di muka bangunan terminal penumpang.
Peningkatan
jumlah
penumpang
transportasi
udara
menuntut
peningkatan luas areal fasilitas parkir kendaraan di Bandara Adisutjipto berdasarkan bagan alir perencanaan parkir berikut : PERKIRAAN JUMLAH PENUMPANG PADA WAKTU PUNCAK JUMLAH KENDARAAN PENUMPANG PADA WAKTU PUNCAK PERKIRAAN JUMLAH KENDARAAN YANG MEMBUTUHKAN RUANG PARKIR
STANDAR KEBUTUHAN RUANG PER KENDARAAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR
KETERSEDIAAN LAHAN RENCANA PERPARKIRAN
Gambar 1. Perencanaan Perparkiran
5
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dirasakan perlu untuk mengkaji masalah “Analisis Investasi dalam Perusahaan Daerah pada Pemerintah Provinsi DIY (Studi Kasus pada Penambahan Perluasan Lahan Parkir di Bandara Adisutjipto)”
1.2 Rumusan Masalah Berkaitan dengan uraian di atas, maka fokus permasalahan yang dapat dirumuskan adalah apakah investasi pembangunan perluasan lahan parkir di Bandara Adisutjipto tahun 2008 layak dilaksanakan? Sebagai pelengkap, peneliti juga melakukan análisis secara sosial mengenai kelayakan investasi pembangunan perluasan lahan parkir di Bandara Adisutjipto tahun 2008.
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kelayakan investasi penambahan perluasan lahan parkir di Bandara Adisutjipto Yogyakarta.
1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan di atas, maka diharapkan akan memberikan manfaat bagi penelitian dan penulis. Manfaat bagi penelitian :
6
a. Membantu memberikan referensi pada Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam penetapan kebijakan pembangunan penambahan perluasan lahan parkir di Bandara Adisutjipto Yogyakarta. b. Membantu memberikan referensi pada Dinas Perhubungan Provinsi DI Yogyakarta dalam menentukan kelayakan pembangunan lahan parkir di Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta. Manfaat bagi penulis adalah : a. Menambah pengetahuan penulis tentang cara menganalisa investasi sektor publik. b. Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-2 pada Program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
1.5 Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung obyek penelitian. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari studi pustaka sebagai pelengkap yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara dan dilengkapi dengan survei, sedangkan data sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui metode dokumentasi, di mana penulis mengumpulkan dan menganalisa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan tujuan penelitian, baik dalam bentuk tulisan maupun angka-angka.
7
1.6 Sistematika Penulisan
Bab I
: PENDAHULUAN Dalam bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah,tujuan penelitian, manfaat penelitian, teknik pengumpulan data, dan sistematika penulisan.
Bab II
: TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas mengenai telaah teoritis dan tinjauan literatur yang relevan digunakan sebagai landasan penelitian dan mengembangkan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini.
Bab III : METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan metodologi penelitian yang digunakan, meliputi jenis penelitian, sumber data dan metode pengumpulan data, pengolahan data dan teknik analisa data, serta tahap kegiatan penelitian. Bab IV : ANALISIS DATA Bab ini membahas analisis hasil penelitian yang berisi tentang hasil analisis berdasarkan manfaat dan biaya (finansial dan social) serta interpretasi hasil analisis sosial sebagai tambahan. Bab V
: SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI Bab ini membahas simpulan, keterbatasan penelitian, dan implikasi penelitian.