BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan dan strategi dibutuhkan dalam menjalankan usaha, salah satunya ialah dengan promosi. Promosi sama halnya dengan berkomunikasi dengan konsumen agar mengetahui layanan dan penawaran yang diberikan oleh perusahaan. Promosi yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan penjualan. Selain itu, dengan adanya promosi, usaha dapat menjangkau wilayah-wilayah yang menjadi target. (Farase, Kimbrell dan Woloszyk, 2006, hlm.19) Namun dari promosi yang telah dilakukan, tidak semuanya berhasil. Berikut contoh promosi yang berhasil dan gagal. Berdasarkan artikel dari jagatreview.com yang diakses pada 20 September 2014, promosi yang gagal dialami
oleh
Qualcomm
sebagai
perusahaan
pengembangkan
produk
telekomunikasi. Pada awal 20184, Qualcomm meluncurkan produk Snapdragon 802 yang merupakan prosesor untuk Televisi. Promosi dilakukan lewat website dan disebarkan melalui media sosial. Namun, setelah 5 minggu, Snapdragon 802 gagal menarik perhatian pasar dan akhirnya produk tersebut ditarik. Sedangkan promosi yang berhasil salah satunya yaitu es krim Magnum. Merujuk pada artikel Kontan pada 27 Desember 2010, Pada akhir 2010, Magnum menjadi produk langka yang dicari masyarakat. Hal ini dikarenakan perubahan strategi promosi yang dilakukan melalui media cetak maupun elektronik. Berdasarkan dua contoh kasus diatas, jelas bahwa media promosi yang tepat dapat
1
memperluas jangkauan target. Hal ini juga yang akan dilakukan oleh perusahaan Indoraya Scaffolding. Berdasarkan hasil wawancara penulis bersama Rico Kurniawan dan Sandra Vinia selaku pemilik Indoraya Scaffolding pada 28 Juni 2014, menjelaskan Indoraya adalah perusahaan penyewaan serta pembelian scaffolding. Selama ini Indoraya Scaffolding telah memiliki pasar di kota Palembang dan Batam. Saat di kotanya tersebut, perusahaan tidak membutuhkan promosi karena berada dalam satu naungan usaha tenda yang cukup terkenal. Karena itu, promosinya berjalan bersamaan dengan usaha tenda tersebut. Namun sekarang, perusahaan ingin melebarkan jaringan di wilayah Jabodetabek, sehingga mereka harus berkomunikasi dan mengawalinya dengan promosi. Promosi yang pernah dilakukan adalah melalui iklan di koran dan website. Namun, berdasarkan data yang didapatkan, promosi menggunakan koran ternyata tidak memberikan dampak yang cukup signifikan. Hal ini diketahui dari banyaknya pelanggan yang menghubungi Indoraya Scaffolding, umumnya mengetahui lewat website. Sehingga perusahaan ingin mengubah strategi promosinya. Selain itu, Indoraya Scaffolding berencana melakukan promosi dengan mengikuti kegiatan pameran. Dalam kegiatan itu, tantangan bagi Indoraya Scaffolding ialah menarik perhatian kontraktor, sehingga pada akirnya menggunakan jasanya. Namun, Indoraya Scaffolding belum memiliki media
2
promosi untuk kegiatan tersebut. Melihat hal ini, penulis tertarik untuk membantu perusahaan, mengenali pasar, dan menemukan cara yang untuk mendekatinya. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan yang dihadapi oleh Indoraya Scaffolding adalah: 1.
Bagaimana menentukan media promosi Indoraya Scaffolding?
2.
Bagaimana membuat rancangan visual untuk media promosi Indoraya Scaffolding?
1.3. Batasan Masalah Agar penelitian dapat berjalan dengan baik, penulis akan membatasi ruang lingkup kerja sebagai berikut: 1.
Segmentasi pasar : a.
Demografis : Perusahaan kontraktor pembangunan gedung yang membutuhkan jasa scaffolding untuk pembangunan maupun perawatan gedung.
b.
Geografis : Ditujukan untuk perusahaan kontraktor pembangunan gedung yang berada di wilayah Jabodetabek.
2.
Membahas dan merancang media promosi yang akan digunakan untuk kebutuhan iklan online dan pameran.
3
1.4. Tujuan Tugas Akhir Tugas Akhir ini dibuat dengan tujuan : 1.
Menentukan
media
promosi
untuk
mengenalkan
produk
Indoraya
Scaffolding. 2.
Membuat rancangan visual untuk media promosi Indoraya Scaffolding.
1.5. Manfaat Tugas Akhir Tugas akhir ini bermanfaat: 1.
Mampu menjangkau target dari berbagai kalangan di wilayah Jabodetabek.
2.
Selain itu, diharapkan mampu memberikan solusi desain yang efektif dalam mengkomunikasikan jasanya kepada konsumen.
1.6. Metode Pengumpulan Data Merupakan teknik yang digunakan untuk mencari data yang digunakan untuk tugas akhir ini. Metode yang dipakai untuk mengumpulkan data ada dua yaitu: Metode Pengumpulan Data Primer 1. Wawancara dengan pihak Indoraya Scaffolding Ditujukan untuk mendapatkan data tentang perusahaan, serta mengetahui media promosi apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan. 2. Wawancara dengan pihak target konsumen Ditujukan untuk mengetahui cara-cara apa saja yang dilakukan konsumen
mendapatkan
informasi
Scaffolding.
4
tentang
perusahaan
Indoraya
Metode Pengumpulan Data Sekunder Kepustakaan pengumpulkan data dengan melakukan pencarian di buku, artikel, majalah, surat kabar, serta brosur media lainnya. 1.7. Metode Perancangan Berikut ini merupakan tahap-tahap pengerjaan perancangan media promosi Indoraya Scaffolding: 1. Riset Tahap ini merupakan cara untuk mengumpulkan serta mendapatkan data. Untuk itu, Penulis akan melakukan wawancara dengan pihak Indoraya Scaffolding
serta
mewawancarai
konsumen
yang
menggunakan
scaffolding. 2. Mind mapping Memetakan informasi yang didapat dalam riset, sehingga penulis bisa menemukan premis yang digunakan sebagai titik awal perancangan. 3. Brainstorming Merupakan tahap pencarian alternatif solusi bagi permasalahan yang ada. 4. Sketsa Pada bagian ini, penulis akan membuat visualisasi dengan berbagai alternatif berdasarkan konsep yang telah ditemukan.
5
5. Visualisasi secara Digital Tahap ini merupakan mengubah sketsa yang berbentuk manual ke digital. Pada tahap ini akan terjadi beberapa revisi sebelum mencapai tahap desain akhir. 6. Implementasi ke Media Merupakan tahap akhir yaitu mengaplikasikan desain akhir yang telah jadi ke media yang akan digunakan, seperti melakukan cetak untuk media yang membutuhkan untuk dicetak. 1.8. Skematika Perancangan Pada bagian ini, akan dijelaskan secara skematika tahap-tahap yang dilakukan untuk penelitian ini.
6
7