BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Perkembangan bisnis ritel modern di Indonesia cukup menjanjikan namun
juga penuh tantangan. Jumlah penduduk Indonesia yang menjadi target industri yang mencapai 230 juta jiwa menjadikan Indonesia sebagai pasar potensial bagi bisnis ini. Hal ini dapat terlihat dari peningkatyan total omzet ritel modern yang tumbuh dengan pesat dari Rp 27 triliun pada tahun 2004, meningkat menjadi Rp 44,8 triliun pada tahun 2007, dan menjadi sekitar Rp 55,4 triliun di 2008. (Kanjaya dan Susilo, 2010). Carrefour adalah perusahaan ritel multinasional asal Perancis yang telah berdiri lebih dari 50 tahun. Perubahan kondisi perekonomian, baik global maupun regional, mengharuskannya mampu beradaptasi untuk dapat terus bertahan. Di Indonesia, langkah bisnis pertama Carrefour dimulai dengan mendirikan gerai di Cempaka Putih. Berdiri sejak 14 Oktober 1998, Carrefour Cempaka Putih menjadi salah satu gerai penghasil keuntungan yang utama bagi Carrefour Indonesia. Saat ini, akibat perubahan lingkungan bisnis ritel di Indonesia menjadikan Carrefour bagian dari perusahaan nasional Indonesia di bawah management CT Corp melalui PT Trans Retail Indonesia. Penelitian lingkungan bisnis Carrefour melalui gerai Cempaka Putih penting dilakukan sebagai salah satu langkah meningkatkan daya saing perusahaan. Persaingan ini terjadi di lingkungan internal Carrefour Indonesia yang
mengakibatkan kanibalisme sesama Carrefour melalui penambahan jumlah gerai dan di lingkungan eksternal dengan adanya kompetitor perusahaan lain. Berdasarkan data penjualan Carrefour Cempaka Putih, pertumbuhan beberapa kelompok produk mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir, seperti kelompok produk food and beverage serta fresh market. Keberlangsungan bisnis Carrefour Cempaka Putih sebagai bagian dari perusahaan yang bergerak di bidang industri ritel ditentukan oleh implementasi strategi bisnis yang telah ditetapkan di tingkat Corporate. Tahapan selanjutnya yaitu implementasi strategi perusahaan di lapangan menempatkan management Carrefour Cempaka Putih pada posisi penting sebagai role model untuk meningkatkan keunggulan kompetitif bisnis unit perusahaan. Keuntungan maksimal dapat diperoleh bagi perusahaan yang terus melakukan evaluasi dan analisis terhadap perubahan lingkungan bisnis, seperti perubahan sosial, budaya, ekonomi, teknologi, politik, dan sebagainya. Hasilnya kemudian dijadikan saran dan masukan dalam rangkaian penciptaan strategi bisnis perusahaan yang unggul. Salah satunya dilakukan melalui pendekatan analisis lingkungan bisnis. Output penting yang dapat dihasilkan adalah feed back evaluasi terhadap strategi yang ditetapkan oleh Top Management di tingkat Corporate apakah sudah sesuai dengan perubahan yang terjadi di pasar. Analisis terhadap lingkungan bisnis perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai metode. Setiap metode memiliki keunggulan dan kelemahannya tersendiri dalam membantu pelaku bisnis memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam merumuskan kebijakan dan membuat strategi bisnis yang unggul. Salah 2
satu contoh kombinasi metode analisis lingkungan bisnis, yaitu dan analisis SWOT. Analisis Porter’s Five Forces tepat digunakan dalam mengidentifikasi posisi perusahaan dalam industri dan analisis SWOT tepat digunakan dalam mengetahui kondisi internal dan eksternal perusahaan yang memiliki perbedaan karakteristik di tiap binis unitnya. Kedua analisis ini dapat menciptakan kerangka pikir yang saling melengkapi dalam implementasi dan eksekusi strategi di lapangan untuk kemudian diinformasikan kembali ke level Top Management sehingga terjalin kerjasama yang saling melengkapi. Dengan mengambil dua metode ini, diharapkan dapat dievaluasi keunggulan kompetitif Carrefour Indonesia melalui implementasinya di gerai Carrefour Cempaka Putih.
1.2. Rumusan Masalah Melalui penelitian ini, diharapkan dapat diidentifikasi implementasi strategi yang dilakukan Carrefour Cempaka Putih. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1.
Bagaimana kondisi lingkungan bisnis Carrefour Cempaka Putih?
2.
Apa faktor-faktor kekuatan dan kelemahan Carrefour Cempaka Putih serta peluang dan ancaman yang dihadapi Carrefour Cempaka Putih?
3.
Apa keunggulan kompetitif Carrefour Cempaka Putih?
3
1.3.
Batasan Masalah Dikarenakan skala organisasi Carrefour Indonesia yang besar serta
keterbatasan waktu penelitian, maka area penelitian tesis ini dibatasi hanya pada analisis lingkungan bisnis gerai Carrefour Cempaka Putih sebagai bagian dari PT Trans Retail Indonesia. Cakupan industri ritel dan pangsa pasar pada penelitian ini dibatasi pada wilayah yang masuk dalam target kinerja Carrefour Cempaka Putih.
1.4.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini sebagai berikut:
1.
Mengetahui daya saing Carrefour Cempaka Putih dengan melakukan evaluasi implementasi dan eksekusi strategi bisnis perusahaan.
2.
Mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan bagi Carrefour Cempaka Putih.
3.
Memberikan saran terhadap Carrefour Cempaka Putih mengenai keunggulan kompetitif
yang dapat dilakukan dalam menghadapi
persaingan bisnis di masa depan.
1.5. Manfaat Penelitian Carrefour Cempaka Putih dapat menggunakan penelitian ini sebagai acuan dalam menganalisis lingkungan bisnis dan mengevaluasi strategi bisnis perusahaan yang dapat dilakukannya. Bagi pemerhati industri ritel, penelitian ini dapat memberikan informasi terkini industri ritel dalam perspektif Carrefour, 4
khususnya Carrefour Cempaka Putih. Akademisi dapat menggunakan penelitian ini dalam bidang kajian strategic management khusunya industri ritel.
1.6. Sistematika Penulisan Sistematika pembahasan dalam penelitian ini sebagai berikut: BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan. BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini memaparkan beberapa teori inti terkait dengan manajemen strategis, Porter’s Five Forces, analisis SWOT, lingkungan bisnis, dan industri ritel. BAB 3. METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang metode yang digunakan penelitian mengenai analisis lingkungan bisnis ritel, khususnya di Carrefour Cempaka Putih. BAB 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini diawali profil Carrefour, kemudian diidentifikasi lingkungan bisnis kompetitif Carrefour Cempaka Putih serta faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi berdasarkan hasil wawancara yang diplot dengan data sekunder menghasilkan analisis Porter’s Five Forces dan analisis SWOT. Kemudian, hasilnya digunakan untuk menganalisis implementasi strategi untuk meningkatkan keunggulan kompetitif Carrefour Cempaka Putih. BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menyampaikan kesimpulan penelitian dan saran-saran. 5