BAB I PENDAHULUAN
1.1 1.1.1
Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Maksud Penyusunan Laporan keuangan Laporan keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh Inspektorat Provinsi Jawa Tengah selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan untuk membandingkan realisasi belanja dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan dan membantu Biro Keuangan Provinsi Jawa Tengah dalam menyusun laporan konsolidasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Inspektorat Provinsi Jawa Tengah selaku entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan: a. Akuntabilitas Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. b. Manajemen Membantu para penggunaan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entitas pelaporan dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah untuk kepentingan masyarakat. c. Transparansi Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya.
1.1.2
Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuanganInspektorat Provinsi Jawa Tengah menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan: a. menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang telah ditetapkan dengan peraturan yang berlaku, b. menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai, c. menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya, d. menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan. Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan menyediakan informasi mengenai belanja, aset, kewajiban, ekuitas dana Inspektorat Provinsi Jawa Tengah sebagai suatu entitas pelaporan. Laporan keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah terdiri dari :
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015
1
a. b. c. d. e.
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK).
Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran adalah laporan yang mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap APBD, menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pengguna sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah daerah dalam satu periode pelaporan dan menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya. Laporan Realisasi Anggaran sekurang-kurangnya menyajikan unsur-unsur : a. Pendapatan, b. Belanja, c. Transfer, d. Surplus/defisit, e. Penerimaan pembiayaan, f. Pengeluaran pembiayaan, g. Pembiayaan netto, dan h. Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran. Neraca Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, ekuitas dana pada tanggal tertentu. Setiap entitas pelaporan mengklasifikasikan asetnya dalam aset lancar dan non lancar serta mengklasifikasikan kewajibannya menjadi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dalam neraca. Setiap entitas pelaporan menggungkapkan setiap pos aset dan kewajiban yang mencakup jumlah-jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan dan jumlah-jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan.Neraca mencantumkan sekurang-kurangnya pos-pos berikut : a. Kas dan setara kas, b. Investasi jangka pendek, c. Piutang pajak dan bukan pajak, d. Persediaan, e. Investasi Jangka Panjang, f. Aset tetap, g. Kewajiban Jangka Pendek, h. Kewajiban jangka panjang, i. Ekuitas. Laporan Operasional Laporan Operasional (LO) merupakan komponen laporan keuangan yang menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan. Disamping melaporkan kegiatan operasional, LO juga melaporkan transaksi keuangan dari kegiatan non operasional dan pos luar biasa yang merupakan transaksi diluar tugas dan fungsi utama entitas. Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) merupakan komponen laporan keuangan yang menyajikan sekurang-kurangnya pos-pos ekuitas awal, surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan, koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas, dan ekuitas akhir. Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015
2
Catatan Atas Laporan Keuangan Agar dapat digunakan oleh pengguna dalam memahami dan membandingkan dengan laporan keuangan entitas lainnya, Catatan atas Laporan Keuangan sekurangkurangnya disajikan dengan susunan sebagai berikut: a. Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi makro, pencapaian targetUndang-Undang APBN/Perda APBD, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target. b. Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun pelaporan. c. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian – kejadian penting lainnya. d. Catatan atas Laporan Keuangan disajikan secara sistematis setiap pos dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. 1.2
Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Laporankeuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur keuangan pemerintah, antara lain: a. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 khususnya bagian yang mengatur keuangan negara, b. Undang-Undang Nomor17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286), c. Undang- Undang Nomor1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355), d. Undang-Undang Nomor15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400), e. Undang-Undang Nomor32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844), f. Undang-Undang Nomor33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438), g. Peraturan Pemerintah Nomor58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578), h. Peraturan Pemerintah Nomor71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165), i. Peraturan Pemerintah Nomor27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533), j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310),
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015
3
k. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah, l. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 238/PMK.05/2011 tentang Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan, m. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 1 Seri E Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7), n. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 68 Tahun 2012 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 Nomor 68), o. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 45 Tahun 2014 tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah. 1.3
Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sesuai dengan Surat Edaran Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 900/016265 tanggal 16Oktober 2015 tentangPercepatan Pelaksanaan APBD dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Tengah tahun Anggaran 2015, maka sistematika isi Catatan Atas Laporan Keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut: Bab 1 Pendahuluan 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1.3 Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan Bab 2 Ekonomi Makro dan Kebijakan Keuangan 2.1 Ekonomi Makro 2.2 Kebijakan Keuangan Bab 3 Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan SKPD 3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Secara Umum 3.2 Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target yang TelahDitetapkan Bab 4 Kebijakan Akuntansi 4.1 Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah SKPD 4.2 Basis dan Prinsip Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan KeuanganSKPD 4.3 Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan KeuanganSKPD 4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan Ketentuan yang adadalamStandar Akuntansi Pemerintahan SKPD Bab 5 Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan 5.1 Penjelasan Pos-pos Neraca 5.1.1 Aset 5.1.2 Kewajiban 5.1.3 Ekuitas Dana 5.2 Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran 5.2.1 Pendapatan 5.2.2 Belanja 5.3 Penjelasan Pos-Pos Laporan Operasional 5.3.1 Pendapatan 5.3.2 Beban 5.4 Penjelasan Laporan Perubahan Ekuitas Bab 6 Penjelasan atas Informasi Non Keuangan SKPD Bab 7 Penutup Lampiran Tambahan
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015
4
BAB II EKONOMI MAKRO
2.1
Ekonomi Makro Kondisi ekonomi makro akan disajikan pada Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2015.
2.2
Kebijakan Keuangan Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran, Inspektorat Provinsi Jawa Tengah berpedoman pada Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah APBD Provinsi Jawa Tengah, diprioritaskan pada peningkatan pelaksanaan sistem pengawasan yang efektif dan efisien guna mendukung terwujudnya aparatur pemerintah yang bersih, berwibawa dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang didukung dengan programprogram sebagai berikut: a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur. d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. e. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal & Pengendalian Kebijakan KDH. f. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan.
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015
5
BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
3.1
Ikhtisar Pencapaian Target Kinerja Keuangan Anggaran pos Belanja tahun anggaran 2015 adalah Rp45.174.163.000,00 sedangkan realisasinya adalah Rp41.747.588.752,00 (92,41%). Proporsi terbesar realisasi Belanja untuk tahun anggaran 2015 adalah untuk Belanja Operasi sebesar Rp38.053.494.752,00 (91,15%), sedangkan untuk Belanja Modal sebesar Rp3.694.094.000 (8,85%) dari total Belanja sebagaimanaditunjukkan dalam gambar 3.1. GAMBAR 3.1 PROPORSI BELANJA TAHUN ANGGARAN 2015
Sumber:
Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan DaerahInspektorat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015.
Belanja
Secara rinci, proporsi Belanja Operasi terbesar untuk tahun anggaran 2015 adalah untuk Belanja Barang dan Jasa yaitu sebesar Rp20.249.935.797,00 atau 53,21% dari total Belanja Operasi,sedangkan Belanja Pegawai menyerap 46,47% dari total Belanja Operasi atau sebesar Rp17.803.558.955,00 sebagaimana ditunjukkan dalam gambar 3.2.
GAMBAR 3.2 PROPORSI BELANJA OPERASI TAHUN ANGGARAN 2015
Sumber:
Laporan RealisasiAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015
6
Inspektorat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015. GAMBAR 3.3 PERBANDINGAN REALISASI BELANJA OPERASI TAHUN 2014 DAN 2015
Sumber: Laporan Realisasi
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Inspektorat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 dan 2015.
Perbandingan Belanja Operasi tahun anggaran 2014 dan 2015 ditunjukkan dalam gambar 3.3. Untuk Belanja Pegawai terjadi kenaikan sebesar 24,23% pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014, sedangkan untuk Belanja Barang dan Jasa terjadi kenaikan sebesar 22,68% untuk tahun 2015 dibandingkan tahun 2014. GAMBAR 3.4 PERBANDINGAN REALISASI BELANJA MODAL TAHUN 2014 DAN 2015
Sumber:
Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Inspektorat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 dan 2015.
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015
7
Perbandingan Belanja Modal tahun anggaran 2014 dan 2015ditunjukkan dalam gambar3.4. Belanja Modal terjadi kenaikan sebesar 45,95% pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014. 3.2
Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target yang telah Ditetapkan Dalam pelaksanaannya masih terdapat kendala dan permasalahan dalam pengelolaan belanja daerah yaitu sebagai berikut: 1. Perubahan anggaranyang pencairannya di triwulan akhir dalam program kegiatan sebagai berikut: a. Pelayanan Administrasi Perkantoran b. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur c. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH d. Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan Beberapa langkah solusi untuk mengatasi permasalahan diatas antara lain: 1. Melaksanakan Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional secara berkala. IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN INSPEKTORAT PROV. JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2015 SKPD Fungsi Sub Fungsi Provinsi
No
1 1
: Inspektorat : 1.20 : 1.20.7 : Jawa Tengah
Program / Kegiatan
Jumlah Anggaran
Realisasi
(Rp)
(Rp)
Fisik (%)
Keu (%)
3
4
5
6
2
Realisasi
Keterangan (Tidak Terserapnya Anggaran ≤ 96%) 7
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1
Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat
1.2
18.150.000
18.146.810
100
99,98
Sesuai Kebutuhan
Kegiatan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
688.400.000
547.355.237
100
79,51
Antisipasi kegiatan Rehab gedung
1.3
Kegiatan Jaminan Barang Milik Daerah
120.800.000
115.815.100
100
95,87
Sesuai Kebutuhan
1.4
Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/ Rumah Dinas
149.651.000
148.332.072
100
99,12
1.5
Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor
431.426.000
431.176.000
100
99,94
1.6
Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan
340.808.000
333.278.000
100
97,79
1.7
Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan
22.000.000
21.998.000
100
99,99
1.8
Kegiatan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
5.185.000
5.117.000
100
98,69
1.9
Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Per-UU
11.040.000
10.997.000
100
99,61
1.10
Kegiatan Penyediaan Makan Minum
1.11
Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi di Luar Daerah
300.000.000
184.276.515
100
61,43
Adanya pengalihan pembebanan kegiatan workshop Kolaborasi Tunas Integritas Nasional II kepada Biro Umum
3.097.690.000
2.944.908.841
100
95,07
Efisiensi dan sesuai kebutuhan
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015
8
1.12 2
Kegiatan Jasa Pelayanan Perkantoran
535.631.000
510.900.000
100
95,38
Sesuai Kebutuhan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.1
Kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
646.500.000
638.889.000
100
98,82
2.2
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
772.114.000
746.424.625
100
96,67
Efisiensi dan sesuai kebutuhan
2.3
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
708.942.000
661.341.735
100
93,29
Penyesuaian harga BBM
2.4
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
109.215.000
94.931.500
100
86,92
Sesuai Kebutuhan
2.5
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubelair
102.995.000
102.572.000
100
99,59
2.6
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kantor dan Rumah Tangga
177.136.000
173.577.800
100
97,99
2.7
Kegiatan Pemeliharaan Buku-Buku Perpustakaan
16.225.000
16.077.500
100
99,09
2.8
Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana
1.146.833.000
1.122.650.000
100
97,89
2.9
Kegiatan Rehabilitasi/ Renovasi Sedang/ Berat Gedung Kantor/ Tempat Parkir/ Garasi
2.109.195.000
2.005.391.000
100
95,08
Sisa Lelang
100.588.000
89.430.000
100
88,91
Sesuai kebutuhan (antisipasi Mutasi PNS dan Penyesuaian Jumlah PNS)
259.682.168
100
97,62
3 3.1 4 4.1 5
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal & Pengendalian Kebijakan KDH
5.1
Kegiatan Pengawasan Internal secara Berkala
5.2
Kegiatan Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemda, Pemeriksaan Khusus/Strategis Atas Perintah Pejabat Berwenang dan Monev
5.3
Kegiatan Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH
5.4
266.000.000
Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan
10.498.463.000
9.101.187.699
100
86,69
Realisasi disesuaikan dengan kebutuhan dinas
806.022.000
499.439.469
100
61,96
Sesuai dengan kasus aduan strategis yang diterima dan ditangani 114 aduan atas perintah pejabat yang berwenang
1.223.729.000
1.082.759.060
100
88,48
Realisasi disesuaikan dengan kebutuhan dinas
88,12
Adanya perubahan kebijakan dari pusat pada kegiatan pemutakhiran data regional yang rencananya direncanakan di luar Jawa namun untuk 2015 semua kegiatan dilaksanakan di Jakarta
917.210.000
808.276.252
100
5.5
Kegiatan Koordinasi Pengawasan yang Lebih Komprehensif
930.903.000
801.914.714
100
86,14
Pada kegiatan Rakorwasda harga hotel untuk undangan dibawah pagu; Banyak kegiatan/undangan dari Kementrian
5.6
Kegiatan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
463.162.000
406.252.200
100
87,71
Realisasi disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan evaluasi
73,89
Efisiensi pelaksanaan manajemen training
6 6.1
Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan Kegiatan Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa & Aparatur Pengawasan
369.900.000
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015
273.332.500
100
9
BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI
4.1.
Entitas Pelaporan Entitas pelaporan yang dimaksud dalam laporan keuangan ini adalah Inspektorat Provinsi Jawa Tengah.
4.2.
Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Basis akuntansi yang digunakan dalam pelaporan keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah adalah basis akrual. Pada basis akrual, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, untuk pengakuan pendapatan-LO, beban, aset, kewajiban, dan ekuitas. Dalam basis akrual ini, pendapatan diakui pada saat hak untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di Rekening Kas Umum Daerah dan beban diakui pada saat kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi walaupun kas belum dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah. Namun demikian, basis kas masih digunakan dalam rangka penyusunan Laporan Realisasi Anggaran sepanjang dokumen anggaran disusun berdasarkan basis kas.
4.3. 4.3.1.
Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang menjadi tanggung jawab/dikelola oleh Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa kas yang belum disetor ke Kas Daerah per tanggal neraca. Kas di Bendahara Pengeluaran mencakup seluruh saldo rekening Bendahara Pengeluaran, uang logam, uang kertas, dan lain-lain kas. Kas di Bendahara Pengeluaran diakui pada saat diterima atau dikeluarkan berdasarkan nilai nominal uang.
4.3.2
Persediaan a. Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah daerah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan handal, diterima atau hak kepemilikan dan/atau kepenguasaannya berpindah. b. Pencatatan persediaan menggunakan metode periodik, yaitu pencatatan hanya dilakukan pada saat terjadi penambahan, sehingga tidak meng-update jumlah persediaan. Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik (stock opname). c. Penilaian persediaan hasil stock opname menggunakan metode first in first out (FIFO) atau penilaian dimulai dengan menggunakan harga yang paling akhir. d. Apabila dalam inventarisasi fisik terdapat barang yang belum dipakai dan masih berada di tempat penyimpanan atau berada di unit pengguna serta barang yang akan dihibahkan masih belum didistribusikan kepada penerima hibah atau masih berada di Inspektorat Provinsi Jawa Tengah, barang tersebut diakui dan dicatat sebagai persediaan. e. Persediaan dalam kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan dalam Neraca, tetapi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
4.3.3
Pengukuran Aset Tetap secara Umum a. Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan memenuhi kriteria: 1) mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan, 2) biaya perolehan aset dapat diukur secara handal,
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015
10
3) tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas, dan 4) diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan. b. Pengembangan/rehabilitasi yang bersifat sedang dan berat dikapitalisasi, apabila memenuhi salah satu kriteria yaitu menambah masa manfaat, efisiensi, kapasitas,mutu produksi dan kinerja, dan/atau menurunkan biaya pengoperasian. c. Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung sampai dengan aset tersebut siap digunakan. d. Kegiatan pengadaan yang menghasilkan satu aset tetap biaya perolehannya terdiri dari realisasi belanja modal dan belanja non modal (belanja pegawai dan belanja barang dan jasa). e. Pengukuran aset tetap memperhatikan nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap: Peralatan mesin per-satuan sama dengan atau lebih Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah); Gedung dan bangunan sama dengan atau lebih dari Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah); Nilai satuan minimum kapitalisasi dikecualikan terhadap pengeluaran atas tanah, jalan/irigasi/jaringan dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. f. Pengeluaran setelah perolehan awal aset tetap dapat dikapitalisasi apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: Pengeluaran mengakibatkan bertambahnya masa manfaat, kapasitas, kualitas dan volume aset; Pengeluaran tersebut memenuhi batas minimal nilai kapitalisasi aset tetap/aset lainnya. g. Beban yang dikeluarkan untuk perbaikan atau pemeliharaan aset tetap yang ditujukan untuk memulihkan atau mempertahankan economic benefit atau potensi service atas aset tetap dari performa standar yang diharapkan diperlakukan sebagai beban pada saat dikeluarkan/terjadi. h. Aset tetap yang diperoleh secara gabungan (penganggarannya dalam satu dokumen pelaksanaan anggaran kegiatan/ rincian kegiatan), biaya perolehanditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan. i. Aset tetap yang diterima dari pihak ketiga pengakuan dan pencatatannya dilakukan setelah diterima berita acara penyerahan hak kepemilikan aset tersebut. j. Realisasi belanja barang dan jasa yang menghasilkan aset tetap diakui dan dicatat sebagai penambahan aset tetap. k. Terhadap realisasi belanja modal yang kenyataannyatidak menghasilkan aset tetap tidak diakui dan tidak dicatat sebagai penambahan aset tetap. l. Penyusutan merupakan penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. m. Nilai penyusutan diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam Laporan Operasional (LO). Seluruh aset tetap disusutkan, kecuali tanah dan kontruksi dalam pengerjaan. 4.3.4
Peralatan dan Mesin Peralatan dan Mesin diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh mesin dan alat-alat sampai dengan siap untuk dipakai. Biaya ini meliputi harga pembelian, biaya instalasi, dan biaya-biaya langsung lainnya untuk memperoleh serta mempersiapkan aset tersebut sehingga dapat digunakan.
4.3.5
Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunan diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh atau membangun gedung dan bangunan sampai dengan siap untuk dipakai,
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015
11
meliputi harga beli atau biaya kontruksi, biaya pembebasan tanah, biaya pengurusan IMB, notaris, dan pajak. 4.3.6
Aset Tetap Lainnya a. Buku perpustakaan dan barang bercorak kesenian dan budaya diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh sampai dengan siap untuk digunakan. b. Aset tetap lainnya tidak dilakukan penyusutan secara periodik melainkan diterapkan penghapusan pada saat sudah tidak dapat digunakan atau mati.
4.3.7
Aset Tak Berwujud a. Software yang masuk dalam kategori aset tak berwujud adalah software yang bukan merupakan bagian tak terpisahkan dari hardware komputer tertentu dengan pengertian dapat digunakan di komputer lain. b. Pengukuran aset tak berwujud dengan menggunakan harga perolehan dan dilakukan penyusutan seperti aset tetap.
4.3.8
Ekuitas Ekuitas merupakan kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah pada tanggal laporan. Dalam basis akrual, Inspektorat Provinsi Jawa Tengah hanya menyajikan satu jenis pos ekuitas. Saldo akhir ekuitas diperoleh dari perhitungan pada Laporan Perubahan Ekuitas.
4.3.9
Pendapatan-LRA a. Pendapatan diakui pada saat diterima di Rekening Kas Umum Daerah. b. Dalam hal Badan Layanan Umum Daerah, pendapatan diakui pada saat dilaporkan atau disahkan oleh Bendahara Umum Daerah.
4.3.10
Belanja a. Belanja diakui saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah. b. Khusus pengeluaran melalui Bendahara Pengeluaran,pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Pengguna Anggaran. c. Untuk Badan Layanan Umum Daerah: Belanja yang sumber dananya berasal dari PBD pengakuannya sama dengan SKPD. Belanja yang sumber dananya dari BLUD diakui pada saat diterbitkannya SP2D Pengesahan.
4.3.11
Pendapatan-LO a. Pendapatan diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih pendapatan, yaitu saat diterbitkannya surat ketetapan oleh pejabat yang berwenang atau dokumen yang menunjukkan hak untuk menagih. b. Pendapatan dari imbalan atas suatu pelayanan yang telah selesai diberikan, diakui saat timbul hak untuk menagih imbalan yaitu setelah diserahterimakan barang/jasa dari pemerintah kepada pihak ketiga. c. Pendapatan dari eksekusi jaminan diakui saat pihak ketiga tidak menunaikan kewajibannya. d. Pendapatan dari sanksi/denda diakui saat telah diterbitkan surat penagihan/kas diterima.
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015
12
4.3.12
Beban a. Beban Pegawai melalui mekanisme UP/GU/TU diakui saat bukti pembayaran beban telah disahkan pengguna anggaran, sedangkan beban yang pembayarannya melaluimekanisme LS diakui saat diterbitkan SP2D atau saat timbul kewajiban pemerintah daerah. b. Beban persediaan diakui saat pembelian barang persediaan dan telah diterima. c. Saat akhir tahun, nilai sisa persediaan berdasarkan inventarisasi fisik sebagai pengurang beban persediaan. d. Beban jasa, pemeliharaan, dan perjalanan dinas diakui sebesar nilai nominal pada dokumen tagihan dari pihak ketiga sesuai dengan ketentuan dan telah mendapat persetujuan dari Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.
4.3.13
Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang Ada Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan Kebijakan akuntasi yang digunakan dalam laporan keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi PemerintahanBerbasis Akrual pada Pemerintah Daerah sebagai pelaksanaanPeraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 45 Tahun 2014 tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah. Pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan setiap rekening laporan keuangansepenuhnya menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan.
4.4
Perubahan Kebijakan Akuntansi Perubahan kebijakan akuntansi dilakukan hanya apabila penerapan suatu kebijakanakuntansi yang berbeda diwajibkan oleh peraturan perundangan atau standar akuntansi pemerintahan yang berlaku, atau apabila diperkirakan bahwa perubahan tersebut akan menghasilkan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, atau arus kas yang lebih relevan dan lebih andal dalam penyajian laporan keuangan entitas. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengaruhnya diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015
13
BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
5.1 5.1.1 5.1.1.1 5.1.1.1.1
Rincian dan Penjelasan Masing-masing Pos Neraca Aset Aset Lancar Kas Selama tahun 2015,tidak terdapat Kas di Bendahara Pengeluaran yang belum disetor ke Rekening Kas Daerah.
5.1.1.1.2 Beban dibayar dimuka Selama tahun 2015, terdapat bebandibayar dimuka sebesar Rp82.834.657,33yang berasal dari pembayaran biaya premi asuransi, dengan rincian sebagai berikut:
NO
URAIAN
ANGGARAN
REALISASI
MASA PREMI
BEBAN (NILAI PREMI SAMPAI PER 31 DESEMBER)
1
2
3
4
5
6
7 = 4-6
31.480.442,67
82.834.657,33
Belanja Premi Asuransi Barang Milik Daerah
119.300.000
114.315.100
9.313.575
17 Nov 2015 s.d. 17 Nov 2016
1.552.262,50
bangunan (gempa bumi)
15.244.500
17 Nov 2015 s.d. 17 Nov 2016
2.540.750,00
-
bangunan (terorisme dan sabotase)
11.442.625
17 Nov 2015 s.d. 17 Nov 2016
1.907.104,17
-
kendaraan mobil 10 unit
42.210.200
17 Nov 2015 s.d. 17 Nov 2016
7.035.033,33
-
kendaraan mobil 2 unit
10.413.866
9 Jan 2015 s.d. 9 Jan 2016
10.413.866,00
-
kendaraan mobil 2 unit
9.849.000
15Agst 2015 s.d. 15 Agst 2016
4.103.750,00
-
kendaraan mobil 3 unit
14.939.500
1 Okt 2015 s.d. 1 Okt 2016
3.734.875,00
-
Kendaraan sepeda motor 7 unit
393.610
17 Nov 2015 s.d. 17 Nov 2016
65.601,67
-
Kendaraan sepeda motor 4 unit
508.800
1 Okt 2015 s.d. 1 Okt 2016
127.200,00
-
bangunan (property)
-
BEBAN DIBAYAR DIMUKA
5.1.1.1.3 Persediaan Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional SKPD, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan pada akhir tahun 2015, sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Persediaan Barang Pakai Habis pada Gudang Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tanggal 31 Desember 2015,berupa bahan pakai habis alat tulis kantor dan cetakan sejumlah Rp3.355.250,00 dengan rincian sebagai berikut: NO
NAMA JENIS/ MACAM BARANG
SATUAN
JUMLAH
HARGA SATUAN (Rp)
NILAI PERSEDIAAN (Rp)
1
2
3
4
5
6
A.
ATK
1
Kertas HVS Folio 70 Gr
Rim
10
40.500
405.000
2
Kertas HVS Kwarto
Rim
5
38.000
190.000
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015
14
3
Karbon Folio
Pak
-
62.500
-
4
Kertas Faksimile 210 x 30
Roll
5
23.000
115.000
5
Buku Kwitansi
Buah
12.000
-
6
Buku Kwarto
Buah
-
7.500
-
7
Amplop Kecil
Lembar
-
19.000
-
8
Amplop Panjang (Kabinet)
Lembar
2
22.500
45.000
9
Stop Map
Lembar
500
1.500
750.000
10
Stop Map Plastik
Lembar
-
2.000
-
11
Stop Map Snelhecter
Lembar
-
2.000
-
12
Stop Map Snelhecter Plastik
Lembar
-
2.250
-
13
Portepel Tali
Buah
10
6.500
65.000
14
Odner
Buah
-
25.000
-
15
Pita Mesin Ketik Biasa
Buah
-
19.000
-
16
Hechmachine Besar 24/6/330
Buah
-
60.000
-
17
Hechmachine Kecil No. 10
Buah
-
16.000
-
18
Hechneices Besar 24/6
dos
-
13.000
-
19
Hechneices Kecil No.10
dos
-
5.000
-
20
Paper Clip Kecil
dos
-
2.100
-
21
Penghapus Cair
Buah
-
20.000
-
22
Buku Folio 100 Lembar
Buah
-
17.000
-
23
Spidol Besar
dos
-
70.000
-
24
Spidol Kecil
Buah
-
2.950
-
25
Ballpoin Biasa
Buah
20
3.000
60.000
26
Garisan Mika 30 cm
Buah
-
3.000
-
27
Pisau Cutter Besar L-800
Buah
-
22.500
-
28
Batu Batteray Kecil
Buah
-
2.500
-
29
Batu Batteray Besar
Buah
-
12.000
-
30
Batu Batteray Sedang
Buah
-
9.000
-
31
Batu Batteray Kotak
Buah
-
11.750
-
32
Toner HP Laser Jet 505A
Buah
-
950.000
-
33
HP Toner Laser Jet 15A
Buah
-
750.000
-
34
HP Toner Laser Jet 36A
Buah
-
950.000
-
35
HP Toner Laser Jet P2015d (53A)
Buah
-
925.000
-
36
HP Toner Laser Jet 85X
Buah
-
950.000
-
37
HP Toner Laser Jet 78X
Buah
-
950.000
-
38
Tinta BJ Cartridge BC 20
Buah
-
300.000
-
39
Cartridge LQ-2180
Buah
-
200.000
-
40
Cartridge HP 21
Buah
-
175.000
-
41
Cartridge HP 802
Buah
-
120.000
-
42
Ribbon Cartridge Dot Matrix LX-300
Buah
-
140.000
-
43
Cartridge HP 22
Buah
-
200.000
-
44
Pita Epson 7755
Buah
-
7.500
-
45
Gunting
Buah
-
10.900
-
46
Tinta Foto Copy
Tabung
-
670.000
-
Boks
-
365.000
-
47
Continous Form 14
7/
8x11
½x11
(4 ply)
-
48
Continous Form 9
(2 ply )
Boks
-
143.000
-
49
Continous Form 9 ½x11 ( 4 ply)
Boks
2
260.000
520.000
50
DVD + RW 4x
Pak
-
120.000
-
51
Lem Tanggung
Buah
-
2.250
-
52
Lem Besar
Buah
-
7.500
-
53
Plak Band Kain 2''
Roll
2
17.000
34.000
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015
15
54
Binder Clip 19 mm (107)
Dos
-
5.000
-
55
Binder Clip 32 mm (155)
Dos
-
8.000
-
56
Binder Clip 51 mm (206)
Dos
-
17.000
-
57
Stabillo
Buah
10
8.000
80.000
58
Setip
Buah
10
2.000
20.000
59
Pensil 2B
Buah
-
3.000
-
60
Remover
Buah
-
25.000
-
61
Rafia
Roll
-
20.000
-
62
Kertas HVS Folio Bergaris
Pak
-
30.000
-
63
Porforator Type 220
Buah
-
55.000
-
64
Porforator Type 330
Buah
-
154.000
-
65
Tinta Stempel
Botol
-
28.000
-
66
Plastik Transparan Folio 0,12 mm
Pak
-
95.000
-
67
Kertas Sampul
Lembar
-
900
-
68
Bolpoint Boliner
Buah
10
9.000
90.000
69
Isi Pentel
Buah
-
14.500
-
70
Odner Gantung
Buah
-
80.000
-
71
Flash Disk 16 GB
Buah
-
100.000
-
72
Pita Mesin Ketik Elektrik
Buah
-
85.000
-
73
Penghapus Mesin Ketik Elektrik
Buah
-
20.000
-
74
PenghapusWhite Board
Buah
-
4.750
-
Jumlah ATK
B.
2.374.000
CETAKAN
1
Kop Gubernur HVS Folio 70 Gr
Rim
-
90.000
-
2
Kop Inspektorat HVS Folio 70 Gr
Rim
1
90.000
90.000
3
Map LHP
Rim
-
300.000
-
4
Map KKP / Snelhecter KKP
Buah
-
2.250
-
5
Stop Map Inspektorat Kertas Crome Coated
Rim
1
300.000
300.000
6
Blangko KKP HVS Folio
Rim
-
90.000
-
7
Blangko Berita Acara HVS
Rim
-
90.000
-
8
Cetak Kop Continous Form Hal. 1 (4 ply) 250 set
Boks
-
370.000
-
9
Cetak Kop Continous Form Hal. 2 (2 ply) 250 set
Boks
-
360.000
-
10
Cetak Kop Continous Form Hal. 1 (2 ply) 500 set
Boks
1
360.000
360.000
11
Amplop Inspektorat Besar
Lembar
-
1.500
-
12
Amplop Inspektorat Kecil
Lembar
50
1.000
50.000
13
Amplop Gubernur Besar
Lembar
-
1.500
-
14
Amplop Gubernur Kecil
Lembar
-
1.000
-
15
Amplop Setda Besar
Lembar
-
1.500
-
16
Amplop Setda Kecil
Lembar
-
1.000
-
17
Buku Bend 22
Buku
-
15.000
-
18
Blangko DP3 Double Kwarto
Rim
-
275.000
-
19
Notes Nota Dinas
Buku
-
15.500
-
20
Dos Arsip
Buah
25
7.250
181.250
21
Buku Kartu Kendali Surat Masuk
Buah
-
26.000
-
22
Buku Kartu Kendali Surat Keluar
Buah
-
26.000
-
23
Blangko SSP
Buah
-
25.000
-
Jumlah Cetakan Jumlah ATK dan Cetakan
981.250 3.355.250
Saldo Persediaan tahun 2015adalah sebesar Rp3.355.250,00 dan untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp813.750,00sebagaimanaterlihat pada tabel 5.1.1. Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015
16
TABEL 5.1.1 PERSEDIAAN Uraian
2015 (Rp)
2014 (Rp)
Persediaan
3.355.250
813.750
Jumlah
3.355.250
813.750
5.1.1.2 Aset Tetap 5.1.1.2.1 Aset Tetap Aset Tetap Inspektorat Provinsi Jawa Tengah pada akhir tahun 2015 sebesar Rp20.475.603.867,00, terdiri dari: Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Aset Tetap Lainnya
Rp0,00 Rp 7.920.866.117,00 Rp 12.522.639.700,00 Rp 32.098.050,00
Rincian mutasi Aset Tetap terdiri dari : Penambahan Belanja Modal
3.694.094.000
Belanja Barang/Jasa Hibah
178.293.000
Mutasi masuk Reklasifikasi Koreksi Penilaian Jumlah
3.872.387.000
Pengurangan Penghapusan Ekstrakontable
2.810.000
Reklasifikasi
279.992.852
Hibah Mutasi Keluar Koreksi Jumlah
282.802.852
1. Penambahan karena belanja modaldan hibah dengan rincian sebagai berikut: Belanja Modal: a. Alat Angkutan sebesar Rp638.889.000,00 b. Alat Kantor dan Rumah Tangga sebesar Rp727.250.000,00 c. Alat Studio dan Komunikasi sebesar Rp321.100.000,00 d. Gedung sebesar Rp2.005.391.000,00 e. Buku Perpustakaan sebesar Rp1.464.000,00 Hibah: a. Alat Angkutan sebesar Rp117.450.000,00 b. Alat Kantor dan Rumah Tangga sebesar Rp53.350.000,00 c. Buku Perpustakaan sebesar Rp7.493.000,00
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015
17
2. Pengurangan karena barang ekstrakontable sebesar Rp2.810.000,00 dan reklasifikaikeluar dari Alat Kantor dan Rumah Tangga ke Aset Lainnya sebesar Rp279.992.852,00. 5.1.1.2.2 Peralatan dan Mesin Saldo Peralatan dan Mesin tahun 2015 sebesar Rp7.920.866.117,00 dan untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp6.345.629.969,00 dengan rincian sebagai berikut: Uraian
2015 (Rp)
Alat Berat
2014 (Rp)
169.042.000
169.042.000
Alat Angkutan
2.746.274.401
1.989.935.401
Alat Kantor dan Rumah Tangga
4.564.061.551
4.063.714.403
390.266.165
71.716.165
51.222.000
51.222.000
7.920.866.117
6.345.629.969
Alat Studio dan Komunikasi Alat Laboratorium Jumlah
1. Penambahan Peralatan dan Mesin karena belanja modal, yaitu: a. Alat Angkutan sebesar Rp638.889.000,00 b. Alat Kantor dan Rumah Tangga sebesar Rp727.250.000,00 c. Alat Studio dan Komunikasi sebesar Rp321.100.000,00 d. Buku Perpustakaan sebesar Rp1.464.000,00 2. Penambahan Peralatan dan Mesin karena hibah, yaitu: a. Alat Angkutan sebesar Rp117.450.000,00 b. Alat Kantor dan Rumah Tangga sebesar Rp53.350.000,00 c. Buku Perpustakaan sebesar Rp7.493.000,00 5.1.1.2.3 Gedung dan Bangunan Saldo Gedung dan Bangunan tahun 2015 sebesar Rp12.522.639.700,00 dan untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp10.517.248.700,00dengan rincian sebagai berikut: Uraian
2015 (Rp)
Gedung Monumen Jumlah
2014 (Rp)
12.508.329.700
10.502.938.700
14.310.000
14.310.000
12.522.639.700
10.517.248.700
- Penambahan Bangunan Gedung karena belanja modal sebesar Rp2.005.391.000,00. 5.1.1.2.4 Aset Tetap Lainnya Aset Tetap Lainnya pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tahun 2015sebesar Rp32.098.050,00, terdiri dari: Buku Perpustakaan Barang Bercorak Seni dan Budaya
Rp Rp
30.098.050,00 2.000.000,00
Perbandingan dan Rincian Aset Tetap Lainnya seperti terlihat pada tabel 5.1.2. TABEL 5.1.2 ASET TETAP LAINNYA Uraian
2015 (Rp)
2014 (Rp)
Aset Tetap Lainnya - Buku Perpustakaan - Barang Bercorak Seni dan Budaya Jumlah
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015
30.098.050
21.141.050
2.000.000
2.000.000
32.098.050
23.141.050
18
- Penambahan Buku Perpustakaan karena belanja modal sebesar Rp1.464.000,00 dan hibah sebesar Rp7.493.000,00 5.1.1.2.5 Akumulasi Penyusutan Nilai Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Inspektorat Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 adalah sebesar Rp9.407.128.266,03 dengan rincian sebagai berikut: Aset Alat-Alat Besar
Akumulasi Penyusutan
Nilai Perolehan
Nilai Sisa 2015
Nilai Sisa 2014
169.042.000,00
166.275.000,00
2.767.000,00
5.534.000,00
Alat-Alat Angkut
2.746.274.401,00
1.519.157.776,01
1.227.116.624,99
789.473.125,00
Alat Kantor dan Rumah Tangga
4.564.061.551,00
3.401.586.351,00
1.162.475.200,00
1.019.815.718,00
Alat Studio dan Komunikasi
390.266.165,00
124.431.565,00
265.834.600,00
15.946.400,00
51.222.000,00
51.222.000,00
-
-
12.508.329.700,00
4.143.310.774,02
8.365.018.925,98
6.679.351.500,05
14.310.000,00
1.144.800,00
13.165.200,00
13.451.400,00
20.443.505.817,00
9.407.128.266,03
11.036.377.550,97
8.523.572.143,05
Alat Laboratorium Gedung Monumen Jumlah
- Penerapan penyusutan pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah dilakukan pada seluruh Aset Tetap kecuali tanah dan konstruksi dalam pengerjaan. - Aset Tetap Lainnya berupa hewan, tanaman, dan buku perpustakaan tidak dilakukan penyusutan secara periodik, melainkan diterapkan penghapusan pada Aset Tetap Lainnya tersebut pada saat sudah tidak dapat digunakan atau mati. - Dalam hal terjadi perubahan nilai Aset Tetap sebagai akibat koreksi nilai Aset Tetap yang disebabkan kesalahan dalam pencantuman nilai yang di ketahui di kemudian hari, maka penyusutan atas Aset Tetap tersebut perlu untuk disesuaikan. - Penyesuaian sebagaimana dimaksud, meliputi penyesuaian atas nilai yang dapat disusutkan dan nilai akumulasi penyusutan. - Penentuan nilai yang dapat disusutkan dilakukan untuk setiap unit Aset Tetap tanpa ada nilai residu. - Nilai residu adalah nilai buku suatu Aset Tetap pada akhir masa manfaatnya. - Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method). Metode garis lurus menetapkan tarif penyusutan untuk masing-masing periode dengan jumlah yang sama, dengan rumusan: Nilai yang dapat disusutkan Penyusutan per periode
= Masa Manfaat
- Nilai yang dapat disusutkan adalah seluruh nilai perolehan aset dengan tidak memiliki nilai sisa (residu). - Masa manfaat aset untuk melakukan perhitungan penyusutan adalah sebagaimana tercantum dalam tabel Bab IV lampiran I Peraturan Gubernur Nomor 45 Tahun 2014 tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah. - Penambahan nilai aset yang disebabkan adanya kapitalisasi atas pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap dapat menambah umur aset sesuai tabel Bab IV lampiran I Peraturan Gubernur Nomor 45 Tahun 2014 tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah. 5.1.1.3 Aset Lainnya Saldo Aset Lainnya pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tahun 2015 sebesar Rp279.992.852,00terdiri dari : Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015
19
-
Aset tak berwujud Aset lain-lain
Rp Rp
97.480.865,00 182.511 987,00
TABEL 5.1.3 ASET LAINNYA Uraian
2015 (Rp)
2014 (Rp)
Aset Lainnya
279.992.852
0
Jumlah
279.992.852
0
Kenaikannilai Aset Lainnya tahun 2015 sebesar Rp279.992.852,00disebabkan reklasifikasi Alat Kantor dan Rumah Tangga ke Aset Lainnya dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp0,00 seperti terlihat pada table 5.1.3. Reklasifikasi Aset Tetap ke Aset Lainnya diperlukan sebelum Aset Tetap dihapuskan.
5.1.1.3.4 Akumulasi Amortisasi Nilai akumulasi amortisasi Inspektorat Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 adalah sebesar Rp270.950.852,00 dengan rincian sebagai berikut: - Aset tak berwujud
Rp
88.438.865,00
- Aset lain-lain
Rp
182.511.987,00
Aset lain-lain sebesar Rp182.511.987,00 karena barang rusak berat yang diusulkan penghapusan oleh Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tahun 2015. 5.1.2
Ekuitas Nilai Ekuitas pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tahun 2015 sebesar Rp11.346.219.495,30terdiri dari : Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Cadangan Pesediaan Diinvestasikan dalam Aset Tetap Diinvestasikan dalam Aset Lainnya Ekuitas beban dibayar dimuka RK-PPKD Konsolidasian
(Rp41.747.588.752,00) Rp3.355.250,00 Rp 11.068.475.600,97 Rp 191.553.987,00 Rp 82.834.657,33 Rp 41.747.588.752,00
Perbandingan dan Rincian Ekuitas seperti terlihat pada tabel 5.1.4. TABEL 5.1.4 EKUITAS Uraian
2015 (Rp)
2014 (Rp)
Ekuitas
(30.401.369.256,70)
(33.318.480.379,00)
-SiLPA
(41.747.588.752)
(33.319.294.129,00)
3.355.250
813.750,00
11.068.475.600,97
8.546.713.193,05
191.553.987,00
-
82.834.657,33
56.792.968,75
RK-PPKD Konsolidasian
41.747.588.752,00
33.319.294.129,00
Jumlah
11.346.219.495,30
8.604.319.911,80
-Cad. Persediaan -Diinvestasikan Dalam Aset Tetap -Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya -Ekuitas Beban Dibayar Dimuka
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015
20
5.2 5.2.1
Rincian dan Penjelasan Masing-masing Pos Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Selama Tahun Anggaran 2015, Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tidak mempunyai pendapatan.
5.2.2 5.2.2.1
Belanja Belanja Operasi Realisasi Belanja Operasi untuk Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp38.053.494.752,00 atau 92,04% dari anggaran Rp41.345.635.000,00,terdiri dari: TA 2015 Uraian
% Anggaran
Realisasi
Realisasi TA 2014
1. Belanja Pegawai
18.371.950.000
17.803.558.955
96,91
14.330.685.224
2. Belanja Barang dan Jasa
22.973.685.000
20.249.935.797
88,14
16.506.800.105
41.345.635.000
38.053.494.752
92,04
30.837.485.329
Jumlah
5.2.2.1.1 Belanja Pegawai Realisasi Belanja Pegawai untuk Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp17.803.558.955,00 atau96,91% dari anggaran Rp18.371.950.000,00. Perbandingan belanja pegawai Tahun Anggaran 2015 dan 2014 seperti terlihat pada tabel 5.2.1. TABEL 5.2.1 BELANJA PEGAWAI TA 2015 Uraian Anggaran (Rp) Belanja Tidak Langsung
Realisasi (Rp)
Realisasi TA 2014 (Rp)
18.088.220.000
17.541.158.955
13.597.059.224
Belanja Langsung
283.730.000
262.400.000
733.626.000
- Honorarium PNS
199.250.000
196.100.000
502.090.000
84.480.000
66.300.000
231.536.000
18.371.950.000
17.803.558.955
14.330.685.224
- Honorarium Non PNS Jumlah
5.2.2.1.2 Belanja Barang dan Jasa Realisasi Belanja Barang dan JasaTahun Anggaran 2015 sebesar Rp20.249.935.797,00atau 88,14% dari anggaran Rp22.973.685.000,00dan untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp. 16.506.800.105,00.Perbandingan Belanja Barang dan JasaTahun Anggaran 2015 dan 2014 seperti terlihat pada tabel 5.2.2. TABEL 5.2.2 BELANJA BARANG Uraian Belanja Bahan Pakai Habis
2015 (Rp)
2014 (Rp)
696.494.910
498.598.790
25.200.000
-
Belanja Jasa Kantor
872.888.237
458.658.000
Belanja Premi Asuransi
114.315.100
81.763.185
Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor
661.341.735
480.840.602
Belanja Cetak dan Penggandaan
405.812.800
260.301.950
Belanja Sewa Rumah/Gedung/ Gudang/Parkir
411.815.900
110.018.000
Belanja Makanan dan Minuman
387.718.515
267.191.880
88.530.000
81.043.000
Belanja Bahan/Material
Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015
21
Belanja Pakaian Khusus dan harihari tertentu Belanja Perjalanan Dinas
-
29.925.000
14.937.920.935
12.773.293.392
318.482.168
299.192.706
1.255.612.247
1.046.648.600
73.803.250
119.325.000
20.249.935.797
16.506.800.105
Belanja Kursus Pelatihan, Sosialisasi, dan Bimbingan Teknis PNS Belanja Pemeliharaan Belanja Jasa Konsultasi Jumlah
5.2.2.2 Belanja Modal 5.2.2.2.1 Belanja Peralatan dan Mesin Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Tahun Anggaran 2015 adalah Rp1.688.703.000,00 atau 98,22% dari anggaran Rp1.719.333.000,00 sedangkan untuk tahun anggaran 2014 adalah Rp1.080.045.000,00. Perbandingan Belanja ModalTahun Anggaran 2015 dan 2014 seperti terlihat pada tabel 5.2.3. TABEL 5.2.3 BELANJA PERALATAN DAN MESIN Uraian
2015 (Rp)
2014 (Rp)
Alat Angkutan
638.889.000
418.700.000
Alat Kantor dan Rumah Tangga
727.250.000
661.345.000
Alat Studio dan Komunikasi
321.100.000
-
1.687.239.000
1.080.045.000
Jumlah
Rincian Belanja Peralatan dan Mesin selama Tahun Anggaran 2015 adalah sebagai berikut : No.
Uraian
Merk/Type
Vol.
Harga Satuan (Rp.)
Jumlah (Rp.)
Alat Angkutan 1
Kendaraan Mobil
3
192.416.667
577.250.000
2
Kendaraan Sepeda Motor
4
15.409.750
61.639.000
Alat Kantor dan Rumah Tangga AC Split
LG
12
8.500.000
102.000.000
Mesin Fotocopy
Canon
1
68.800.000
68.800.000
Penghancur Kertas
1
19.850.000
19.850.000
Mesin Penghitung Uang
1
4.800.000
4.800.000
Mesin Money Detector
1
260.000
260.000
Tangga Lipat Alumunium
1
1.800.000
1.800.000
Hand Troly
1
695.000
695.000
Hand Troly Makan
1
695.000
695.000
PC/Komputer
Lenovo
7
13.535.000
94.745.000
Laptop
Asus
1
12.025.000
12.025.000
Printer
HP
9
4.535.000
40.815.000
UPS
ICA
7
2.785.000
19.495.000
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015
22
LCD Projector
Panasonic
2
15.535.000
31.070.000
LCD dan Screen
Nec
1
95.850.000
95.850.000
LCD dan Screen
Nec
4
14.450.000
57.800.000
Printer
Epson
1
7.080.000
7.080.000
Lemari Arsip Besi
Data File
12
5.008.000
60.096.000
Filling Cabinet
Data File
12
3.973.000
47.676.000
Lemari Arsip Kaca
Data File
6
2.972.000
17.832.000
Lemari Buku Besi (kombinasi)
Data File
7
3.473.000
24.311.000
2
9.777.500
19.555.000
Meja Rapat Alat Studio dan Komunikasi Set Sound System
Yamaha
1
65.082.500
65.082.500
Microphone
Shure
6
1.965.000
11.790.000
6
425.000
2.550.000
5
1.569.000
7.845.000
1
99.132.500
99.132.500
Microphone Holder Alat Perekam
Sony
Electronic Board Set Kamera DSLR dan Perlengkapannya
Canon
1
35.628.600
35.628.600
Lensa Kamera
Canon
1
9.628.600
9.628.600
Tripod Kamera
SILK Pro 500DX
3
3.228.500
9.685.500
Kamera Camcorder
Canon Xa20
1
29.878.600
29.878.600
1
49.878.700
49.878.700
CCTV JUMLAH
123
1.687.239.000
5.2.2.2.2 Belanja Gedung dan Bangunan Realisasi Gedung dan Bangunan Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp2.005.391.000,00 atau 95,08% dari anggaran Rp2.109.195.000,00 dan untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp1.451.041.500,00. Perbandingan Belanja Gedung dan BangunanTahun Anggaran2015 dan 2014 seperti terlihat pada tabel 5.2.4. TABEL 5.2.4 BELANJA GEDUNG DAN BANGUNAN Uraian
2015 (Rp)
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian Bangunan Jumlah
2014 (Rp)
2.005.391.000
1.451.041.500
2.005.391.000
1.451.041.500
Rincian Belanja Gedung dan Bangunan selama Tahun Anggaran 2015 adalah sebagai berikut: No.
Uraian
Vol.
Harga Satuan (Rp.)
Jumlah (Rp.)
1
Perbaikan Plafon Lantai 5
1
210.231.000
210.231.000
2
Perbaikan Talang
1
25.310.000
25.310.000
3
Perbaikan Dinding Luar
1
1.704.661.000
1.704.661.000
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015
23
4
Pengadaan Canopy Parkir
1
65.189.000
65.189.000
JUMLAH
5.3 5.3.1
2.005.391.000
Rincian dan Penjelasan Masing-masing Pos Laporan Operasional Pendapatan Selama Tahun Anggaran 2015, terdapat pendapatan pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp174.393.000,00 yang berasal dari hibah barang/jasa.
5.3.2 5.3.2.1
Beban Beban Operasional Realisasi Beban Operasional untuk Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp39.229.028.155,50 dan tahun 2014 sebesar Rp31.759.954.582,28 dengan rincian sebagai berikut: Uraian
Realisasi 2015
Beban Pegawai
2014
17.803.558.955,00
14.330.685.224,00
Beban Persediaan
1.601.214.725,00
1.150.861.270,00
Beban Jasa
1.446.780.798,42
712.971.216,25
Beban Pemeliharaan
1.916.953.982,00
1.527.489.202,00
14.937.920.935,00
12.773.293.392,00
318.482.168,00
299.192.706,00
1.195.074.592,08
869.118.025,03
9.042.000,00
-
Beban Penyisihan Piutang
-
-
Beban Diragukan Tertagih Investasi Non Permanen
-
-
Beban Hibah Aset
-
-
Beban Penghapusan Aset
-
96.343.547,00
39.229.028.155,50
31.759.954.582,28
Beban Perjalanan Dinas Beban Barang dan Jasa Lainnya Beban Penyusutan Aset Tetap Beban Amortisasi Aset Lainnya
Jumlah Beban Operasional
1. Bebanpegawai terdiri dari: a. Belanja tidak langsung pegawai sebesar Rp17.541.158.955,00. b. Belanja langsung pegawai yaitu: - Honorarium PNS sebesar Rp196.100.000,00. - Honorarium Non PNS sebesar Rp66.300.000,00. 2. Beban persediaan terdiri dari: a. Belanja pakai habis sebesar Rp696.319.160,00. b. Belanja cetak dan penggandaan sebesar Rp405.174.800,00. c. Belanja pakaian dinas dan atributnya sebesar Rp88.530.000,00. d. Belanja makanan dan minuman sebesar Rp387.718.515,00. 3. Beban jasa terdiri dari: a. Belanja jasa kantor sebesar Rp872.888.237,00. b. Belanja komsultasi sebesar Rp73.803.250,00. c. Belanja premi asuransi sebesar Rp114.315.100,00. d. Belanja sewa rumah/gedung sebesar Rp411.815.900,00. 4. Beban pemeliharaan terdiri dari: a. Belanja perawatan kendaraan bermotor sebesar Rp661.341.735,00. b. Belanja pemeliharaan sebesar Rp1.255.612.247,00. 5. Beban perjalanan dinas terdiri dari: a. Belanja perjalanan dinas sebesar Rp14.937.920.935,00. 6. Beban penyusutan terdiri dari: a. Beban penyusutan atas peralatan dan mesin sebesar Rp875.064.818,01. Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015
24
b. Beban penyusutan atas gedung dan bangunan sebesar Rp320.009.774,07. 7. Beban barang dan jasa lainnya terdiri dari: a. Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimtek PNS sebesar Rp318.482.168,00. 5.4
Rincian dan Penjelasan Masing-masing Pos Laporan Perubahan Ekuitas 1. 2. 3.
4.
Saldo awal ekuitas Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tahun 2015 sebesar Rp8.604.319.911,80 Ekuitas tahun berjalan terdiri dari SILPA dan surplus/defisit LO sebesar Rp41.747.588.752,00 Terdapat koreksiakibat dampak kumulatif perubahan kebijakan/kesalahan mendasar tahun 2015 sebesar Rp48.945.987,00 dengan rincian: a. Koreksi/Penyesuaian Aset Tetap sebesar (Rp282.802.852,00) b. Koreksi/Penyesuaian Penyusutan sebesar Rp131.152.852,00 c. Koreksi/Penyesuaian Aset Lainnya sebesar Rp279.992.852,00 d. Koreksi/Penyesuaian Amortisasi sebesar (Rp79.396.865,00) Saldo akhir ekuitas Inspektorat Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp11.346.219.495,30
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015
25
BAB VI PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN
6.1
Gambaran Umum Inspektorat Provinsi Jawa Tengah terletak di Jl. Pemuda No. 127-133 Semarang. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 2008tanggal 7 Juni 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Tengah, Inspektorat Provinsi Jawa Tengah mempunyai kedudukan, tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:
6.1.1
Kedudukan Inspektorat merupakan unsur pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur dan secara administratif mendapat pembinaan dari SEKDA.
6.1.2
Tugas Pokok Inspektorat mempunyai tugas pokok melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintah di daerah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan di daerah kabupaten / kota dan pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupaten / kota.
6.1.3
Fungsi Inspektorat Provinsi Jawa Tengah mempunyai fungsi: 1. Perencanaan program pengawasan. 2. Perumusan kebijakan dan fasilitas pengawasan bidang pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan. 3. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan 4. Evaluasi dan pelaporan di bidang pengawasan. 5. Pelaksanaan kesekretariatan Inspektorat. 6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. Struktur organisasi Inspektorat Provinsi Jawa Tengah sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 2008 terdiri dari: 1. Inspektur; 2. Sekretariat, membawahi: a. Sub Bagian Perencanaan; b. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan; c. Sub Bagian Administrasi dan Umum; 3. Inspektur Pembantu Wilayah I; 4. Inspektur Pembantu Wilayah II; 5. Inspektur Pembantu Wilayah III; 6. Inspektur Pembantu Wilayah IV; 7. Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai rumpun jabatan fungsionalnya. Sumber daya aparatur Inspektorat Provinsi Jawa Tengah terdiri dari unsur Pejabat Struktural sejumlah 9 (sembilan) orang,fungsional auditor sejumlah 33 (tiga puluh tiga) orang,fungsional P2UPD sejumlah 23 (dua puluh tiga) orang, dan fungsional umum sebanyak 68 (enam puluh delapan) orang.
6.2
Visi dan Misi Inspektorat Provinsi Jawa Tengah Visi Inspektoratadalah “menjadi Aparat Pengawasan Internal Pemerintah yang mampu mendorong terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik di Jawa Tengah.” Untuk mencapai visi tersebut dilakukan melalui misi sebagai berikut : 1. Memantapkan kedudukan dan peran Inspektorat;
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015
26
2. 3. 6.3
Meningkatkan profesionalisme aparatur pengawas; Membangun kerjasama dengan APIP dan instansi terkait.
Ketentuan Perundang-Undangan yang Menjadi Landasan Kegiatan Operasionalnya Inspektorat Provinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya mendasarkan pada ketentuan perundang-undangan sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah. 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548). 3. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggara Pemerintah Daerah. 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2007 tentang Pedoman Pemeriksaan Dalam Rangka Berakhirnya Masa Jabatan Kepala Daerah. 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah. 7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Tengah.
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015
27
BAB VII PENUTUP
Demikian Catatan atas Laporan Keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tahun anggaran 2015. Catatan atas Laporan Keuangan ini disusun berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah, dan Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 900/016265 tanggal 16 Oktober 2015 tentang Percepatan Pelaksanaan APBD dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Tengah tahun Anggaran 2015. Kami berharap penyampaian Catatan atas Laporan Keuangan ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) serta memenuhi prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas,pertanggungjawaban, independensi, dan fairness dalam pengelolaan keuangan daerah.
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015
28