BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.1.1 Maksud Penyusunan Laporan keuangan Laporan keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh Inspektorat Provinsi Jawa Tengah selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan untuk membandingkan belanja dengan anggaran yang telah ditetapkan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan dan membantu Biro Keuangan Provinsi Jawa Tengah dalam menyusun laporan konsolidasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. 1.1.2
Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan : a. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang telah ditetapkan dengan peraturan yang berlaku, b. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai, c. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya, d. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan. Laporan keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah terdiri dari : a. Laporan Realisasi Anggaran, b. Neraca, c. Laporan Operasional (LO), d. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE). dan e. Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK). Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran adalah laporan keuangan yang mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap APBD, menyajikan ikstisar sumber, alokasi dan pengguna sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah daerah dalam satu periode pelaporan dan menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya. Laporan Realisasi Anggaran sekurang-kurangnya menajikan unsur-unsur : a. Pendapatan, b. Belanja, c. Transfer, d. Surplus/defisit, e. Penerimaan pembiayaan, f. Pengeluaran Pembiayaan, g. Pembiayaan Netto dan h. Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran. Neraca Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, ekuitas dana pada tanggal tertentu. Setiap entitas pelaporan
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
1
mengklasifikasikan asetnya dalam aset lancar dan non lancar serta mengklasifikasikan kewajibannya menjadi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dalam neraca. Setiap entitas pelaporan menggungkapkan setiap pos aset dan kewajiban yang mencakup jumlah-jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan dan jumlah-jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan. Neraca mencantumkan sekurang-kurangnya pos-pos berikut : a. Kas dan setara kas, b. Investasi jangka pendek, c. Piutang pajak dan bukan pajak, d. Persediaan, e. Investasi Jangka Panjang, f. Aset tetap, g. Kewajiban Jangka Pendek, h. Kewajiban jangka panjang, i. Ekuitas. Laporan Operasional Laporan Operasional (LO) merupakan komponen laporan keuangan yang menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan. Disamping melaporkan kegiatan operasional, LO juga melaporkan transaksi keuangan dari kegiatan non operasional dan pos luar biasa yang merupakan transaksi diluar tugas dan fungsi utama entitas. Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) merupakan komponen laporan keuangan yang menyajikan sekurang-kurangnya pos-pos ekuitas awal, surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan, koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas, dan ekuitas akhir. Catatan Atas Laporan Keuangan Agar dapat digunakan oleh pengguna dalam memahami dan membandingkan dengan laporan keuangan entitas lainnya, Catatan Atas Laporan Keuangan sekurangkurangnya disajikan dengan susunan sebagai berikut : a. Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi makro, pencapaian target Undang-undang APBN/Perda APBD, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target, b. Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun pelaporan, c. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian – kejadian penting lainnya, d. Catatan Atas Laporan Keuangan disajikan secara sistematis setiap pos dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. 1.2
Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Pelaporan keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur keuangan pemerintah, antara lain : a. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 khususnya bagian yang mengatur keuangan negara, b. Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286),
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
2
c. Undang-undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355), d. Undang-undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400), e. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844), f. Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438), g. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578), h. Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165), i. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533), j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310), k. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah, l. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 238/PMK.05/2011 tentang Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan, m. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 1 Seri E Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7), n. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 68 Tahun 2012 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 Nomor 68), o. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 45 Tahun 2014 tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah. 1.3
Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sesuai dengan Surat Edaran Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 900/010567 tanggal 23 Oktober 2014 tentang Percepatan Pelaksanaan APBD dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Tengah tahun Anggaran 2014, maka sistematika isi Catatan Atas Laporan Keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1.3 Sistematika Penyajian Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
3
Bab II 2.1 2.2
Ekonomi Makro Ekonomi Makro Kebijakan Keuangan
Bab III Ikhtisar Pencapaian kinerja Keuangan SKPD 3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja keuangan 3.2 Hambatan dan kendala yang Ada dalam Pencapaian Target yang Telah Ditetapkan Bab IV 4.1 4.2 4.3 4.4
Kebijakan Akuntansi Entitas Pelaporan Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan Ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan
Bab V 5.1
Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan Penjelasan Pos-pos Neraca 5.1.1 Aset 5.1.2 Kewajiban 5.1.3 Ekuitas Dana Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran 5.2.1 Pendapatan 5.2.2 Belanja Penjelasan Pos-Pos Laporan Operasional 5.3.1 Pendapatan 5.3.2 Beban Penjelasan Laporan Perubahan Ekuitas
5.2
5.3
5.4
Bab VI Penjelasan atas Informasi Non Keuangan SKPD Bab VII Penutup Lampiran Tambahan
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
4
BAB II EKONOMI MAKRO
2.1 Ekonomi Makro Kondisi ekonomi makro akan disajikan pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah. 2.2 Kebijakan Keuangan Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran, Inspektorat Provinsi Jawa Tengah berpedoman pada Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah APBD Provinsi Jawa Tengah, diprioritaskan pada peningkatan pelaksanaan sistem pengawasan yang efektif dan efisien guna mendukung terwujudnya aparatur pemerintah yang bersih, berwibawa dan bebas KKN yang didukung dengan program-program sebagai berikut : a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur e. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal & Pengendalian Kebijakan KDH f. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
5
BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
3.1 Ikhtisar Pencapaian Target Kinerja Keuangan Anggaran pos Belanja tahun anggaran 2014 adalah sebesar Rp 36.713.433.000,sedangkan realisasinya adalah sebesar 90,89% atau sebesar Rp 33.368.571.829,-. Proporsi terbesar realisasi belanja untuk tahun anggaran 2014 adalah untuk Belanja Operasi sebesar 92,41% atau sebesar Rp 30.837.485.329,- sedangkan untuk belanja modal sebesar 7,59 % atau sebesar Rp 2.531.086.500,- dari total belanja seperti ditunjukkan dalam gambar 3.1 berikut : GAMBAR 3.1 PROPORSI BELANJA TAHUN ANGGARAN 2014
Sumber :
Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Inspektorat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
Secara Rinci proporsi belanja operasi terbesar untuk tahun anggaran 2014 adalah untuk belanja barang / jasa yaitu sebesar 53,53 % atau sebesar Rp 16.506.800.105,-. Sedangkan belanja pegawai menyerap 46,47 % dari total belanja operasi atau sebesar Rp 14.330.685.224,- seperti ditunjukkan dalam gambar 3.2 berikut : GAMBAR 3.2 PROPORSI BELANJA OPERASI TAHUN ANGGARAN 2014
Sumber :
Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Inspektorat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
6
GAMBAR 3.3 PERBANDINGAN REALISASI BELANJA OPERASI TAHUN 2013 DAN 2014
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Inspektorat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 dan 2014 Perbandingan belanja operasi tahun anggaran 2013 dan 2014 ditunjukkan dalam gambar grafik 3.3 di atas. Untuk Belanja Pegawai terjadi kenaikan sebesar 42,75% pada tahun 2014 dibandingkan tahun 2013, sedangkan untuk Belanja Barang/Jasa terjadi kenaikan sebesar 20,92 % untuk tahun 2014 dibandingkan tahun 2013. GAMBAR 3.4 PERBANDINGAN REALISASI BELANJA MODAL TAHUN 2012 DAN 2013
Sumber :
Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Inspektorat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 dan 2014
Perbandingan Belanja Modal tahun anggaran 2013 dan 2014 ditunjukkan dalam gambar grafik 3.4 di atas. Belanja Modal terjadi kenaikan sebesar 36,24% pada tahun 2014 dibandingkan tahun 2013. Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
7
3.2 Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target yang telah Ditetapkan Dalam pelaksanaannya masih terdapat kendala dan permasalahan dalam pengelolaan belanja daerah yaitu sebagai berikut: 1. Regulasi baru 1) Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 70 tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 33 tahun 2013 tentang Standarisasi Biaya Kegiatan dan Honorarium Biaya Pemeliharaan dan Standarisasi Harga Pengadaan Barang/Jasa Kebutuhan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun 2014. 2) Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 45 tahun 2014 tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah. 2. Perubahan anggaran dalam program kegiatan sebagai berikut: a. Pelayanan Administrasi Perkantoran b. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur c. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH Beberapa langkah solusi untuk mengatasi permasalahan diatas antara lain: 1. Sosialisasi Standarisasi Biaya Kegiatan dan Honorarium Biaya Pemeliharaan dan Standarisasi Harga Pengadaan Barang/Jasa Kebutuhan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tahun 2014. 2. Melaksanakan Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional secara berkala.
IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN SKPD TAHUN ANGGARAN 2014 SKPD Fungsi Sub Fungsi Provinsi
No 1 1 1.1 1.2 1.3 1.4
1.5 1.6 1.7
1.8 1.9 1.10 1.11
1.12
: Inspektorat : 1.20 : 1.20.7 : Jawa Tengah
Program / Kegiatan 2
Jumlah Anggaran
Realisasi
(Rp)
(Rp)
Fisik ( % )
Keu ( % )
Keterangan (Tidak Terserapnya Anggaran ≤ 96%)
3
4
5
6
7
Realisasi
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat Kegiatan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Kegiatan Jaminan Barang Milik Daerah Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/ Rumah Dinas Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Kegiatan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Per-UU Kegiatan Penyediaan Makan Minum Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi di Luar Daerah Kegiatan Jasa Pelayanan Perkantoran
18.150.000
18.103.890
100%
99.75%
410.944.000
410.292.500
100%
99.84%
87.492.000
82.163.185
100%
93.91%
106.809.000
106.308.000
100%
99.53%
335.225.000
335.225.000
100%
100%
228.700.000
228.700.000
100%
100%
19.360.000
19.360.000
100%
100%
4.334.000
4.296.000
100%
99.12%
8.920.000
8.920.000
100%
100%
100.500.000
100.416.880
100%
99.92%
2.521.700.000
2.469.773.571
100%
97.94%
534.819.000
522.896.000
100%
97.77%
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
8
2 2.1 2.2 2.3
2.4
2.5 2.6
2.7 2.8 2.9
3 3.1
4 4.1 5
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kegiatan Pengadaan 429.000.000 Kendaraan Dinas/Operasional Kegiatan Pemeliharaan 595.548.000 Rutin/Berkala Gedung Kantor Kegiatan Pemeliharaan 485.000.000 Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional Kegiatan Pemeliharaan 201.976.000 Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor Kegiatan Pemeliharaan 26.400.000 Rutin/Berkala Meubelair Kegiatan Pemeliharaan 150.683.000 Rutin/Berkala Peralatan Kantor dan Rumah Tangga Kegiatan Pemeliharaan Buku10.980.000 Buku Perpustakaan Kegiatan Peningkatan Sarana 751.261.000 dan Prasarana Kegiatan Rehabilitasi/ Renovasi 1.500.000.000 Sedang/ Berat Gedung Kantor/ Tempat Parkir/ Garasi Program Peningkatan Disiplin Aparatur Kegiatan Pengadaan Pakaian 145.384.000 Dinas Beserta Perlengkapannya Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal
5.2
Kegiatan Penanganan Kasus/khusus/strategis
5.3
Kegiatan Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan Kegiatan Koordinasi Pengawasan yang Lebih Komprehensif Kegiatan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
5.6
6 6.1
97.60%
594.858.850
100%
99.88%
480.840.602
100%
99.14%
201.248.750
100%
99.64%
26.392.000
100%
99.97%
149.484.500
100%
99.20%
10.964.500
100%
99.86%
731.545.000
100%
97.38%
1.451.041.500
100%
96.74%
111.868.000
100%
76.95%
233.842.706
100%
96.63%
Realisasi disesuaikan dengan jumlah PNS yang ada
242.000.000
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal & Pengendalian Kebijakan KDH Kegiatan Pengawasan Internal secara Berkala
5.5
100%
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
5.1
5.4
418.700.000
8.605.432.000
8.028.713.531
100%
93.30%
541.620.000
491.710.080
100%
90.79%
1.069.073.000
784.000.545
100%
73.33%
799.140.000
778.977.800
100%
97.48%
581.825.000
554.174.915
100%
95.25 %
356.605.000
296.802.400
100%
83.23%
Realisasi disesuaikan dengan kebutuhan dinas Realisasi disesuaikan dengan jumlah aduan kasus Realisasi disesuaikan dengan kebutuhan dinas
Realisasi disesuaikan dengan kebutuhan dinas Realisasi disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan evaluasi
Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan Kegiatan Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa & Aparatur Pengawasan
130.000.000
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
119.891.900
100%
92.22%
Efisiensi pelaksanaan manajemen training
9
BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI
4.1. Entitas Pelaporan Entitas pelaporan yang dimaksud dalam laporan keuangan ini adalah Inspektorat Provinsi Jawa Tengah. 4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Basis akuntansi yang digunakan dalam pelaporan keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah adalah basis kas menuju akrual (cash towards accrual/CTA) dan basis akrual. Pada basis CTA sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005, basis kas untuk pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja, dan basis akrual untuk pengakuan dan pengukuran aset, kewajiban, dan ekuitas. Kedua basis dipilih untuk dapat menyusun Laporan Realisasi Anggaran dengan basis kas dan untuk neraca dengan menggunakan basis akrual. Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas daerah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan belanja serta pengeluaran pembiayan diakui pada saat kas dikeluarkan dari rekening Kas Daerah. Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Pada basis akrual sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 untuk pengakuan pendapatan-LO, beban, aset, kewajiban, dan ekuitas. Dalam basis akrual ini, pendapatan diakui pada saat hak untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diteria di Rekening Kas Umum Daerah dan beban diakui pada saat kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi walaupun kas belum dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah. Namun demikian, basis kas masih digunakan dalam rangka penyusunan Laporan Realisasi Anggaran sepanjang dokumen anggaran disusun berdasarkan basis kas. 4.3. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.3.1. Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang menjadi tanggung jawab / dikelola oleh Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa Kas yang belum disetor ke kas daerah per tanggal neraca. Kas di Bendahara Pengeluaran mencakup seluruh saldo rekening Bendahara Pengeluaran, uang logam, uang kertas dan lain-lain kas. Kas di Bendahara Pengeluaran diakui pada saat diterima atau dikeluarkan berdasarkan nilai nominal uang. 4.3.2
Persediaan a. Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah daerah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan handal, diterima atau hak kepemilikan dan/atau kepenguasaannya berpindah. b. Pencatatan persediaan menggunakan metode periodik yaitu pencatatan yang hanya dilakukan pada saat terjadi penambahan, sehingga tidak mengupdate jumlah persediaan. Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik (stock opname). c. Penilaian persediaan hasil stock opname menggunakan harga pembelian terakhir. d. Apabila dalam inventarisasi fisik terdapat barang yang belum dipakai dan masih berada di tempat penyimpanan atau berada di unit pengguna serta barang yang akan dihibahkan masih belum didistribusikan kepada penerima hibah atau masih berada di Inspektorat Provinsi Jawa Tengah maka barang tersebut diakui dan dicatat sebagai persediaan.
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
10
e. Persediaan dalam kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan dalam neraca, tetapi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. 4.3.3
Pengukuran Aset Tetap secara Umum a. Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan memenuhi kriteria : Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan; Biaya perolehan aset dapat diukur secara handal; Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas, dan; Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan. b. Pengembangan/rehabilitasi yang bersifat sedang dan berat dikapitalisasi apabila memenuhi salah satu kriteria menambah masa manfaat, efisiensi, kapasitas, mutu produksi dan kinerja. c. Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung sampai dengan aset tersebut siap digunakan. d. Kegiatan pengadaan yang menghasilkan satu aset tetap biaya perolehannya terdiri dari realisasi belanja modal dan belanja non modal (belanja pegawai dan belanja barang dan jasa). e. Pengukuran aset tetap memperhatikan nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap: Peralatan mesin per-satuan sama dengan atau lebih Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah); Gedung dan bangunan sama dengan atau lebih dari Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah); Nilai satuan minimum kapitalisasi dikecualikan terhadap pengeluaran atas tanah, jalan/irigasi/jaringan dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. f. Pengeluaran setelah perolehan awal aset tetap dapat dikapitalisasi apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: Pengeluaran mengakibatkan bertambahnya masa manfaat, kapasitas, kualitas dan volume aset; Pengeluaran tersebut memenuhi batas minimal nilai kapitalisasi aset tetap/aset lainnya. g. Beban yang dikeluarkan untuk perbaikan atau pemeliharaan aset tetap yang ditujukan untuk memulihkan atau mempertahankan economic benefit atau potensi service atas aset tetap dari performa standar yang diharapkan diperlakukan sebagai beban pada saat dikeluarkan/terjadi. h. Aset tetap yang diperoleh secara gabungan (penganggarannya dalam satu dokumen pelaksanaan anggaran kegiatan/ rincian kegiatan) biaya perolehan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan. i. Aset tetap yang diterima dari pihak ketiga pengakuan dan pencatatannya dilakukan setelah diterima berita acara penyerahan hak kepemilikan aset tersebut. j. Realisasi belanja barang dan jasa yang menghasilkan aset tetap diakui dan dicatat sebagai penambahan aset tetap. k. Terhadap realisasi belanja modal yang kenyataannya tidak menghasilkan aset tetap tidak diakui dan tidak dicatat sebagai penambahan aset tetap. l. Penyusutan merupakan penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. m. Nilai penyusutan diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam Laporan Operasional (LO). Seluruh aset tetap disusutkan kecuali tanah dan kontruksi dalam pengerjaan.
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
11
4.3.4
Peralatan dan Mesin Peralatan dan Mesin diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh mesin dan alat-alat sampai dengan siap untuk dipakai. Biaya ini meliputi harga pembelian, biaya isntalasi dan biaya biaya langsung lainnya untuk memperoleh serta mempersiapkan aset tersebut sehingga dapat digunakan.
4.3.5
Gedung dan Bangunan Gedung dan bangunan diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh atau membangun gedung dan bangunan sampai dengan siap untuk dipakai. Meliputi harga beli atau biaya kontruksi, biaya pembebasan tanah, biaya pengurusan IMB, Notaris dan pajak.
4.3.6
Aset tetap Lainnya a. Buku perpustakaan dan barang bercorak kesenian dan budaya diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh sampai dengan siap untuk digunakan. b. Aset tetap lainnya tidak dilakukan penyusutan secara periodik melainkan diterapkan penghapusan pada saat sudah tidak dapat digunakan atau mati.
4.3.7
Aset Tak Berwujud a. Software yang masuk dalam kategori aset tak berwujud adalah software yang bukan merupakan bagian tak terpisahkan dari hardware komputer tertentu dengan pengertian dapat digunakan di komputer lain. b. Pengukuran aset tak berwujud dengan menggunakan harga perolehan dan dilakukan penyusutan seperti aset tetap.
4.3.8
Ekuitas Ekuitas merupakan kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah pada tanggal laporan. Dalam basis akrual, Inspektorat Provinsi Jawa Tengah hanya menyajikan satu jenis pos ekuitas. Saldo akhir ekuitas diperoleh dari perhitungan pada Laporan Perubahan Ekuitas.
4.3.9
Pendapatan-LRA a. Pendapatan diakui pada saat diterima di Rekening Kas Umum Daerah; b. Dalam hal badan layanan umum daerah, pendapatan diakui pada saat dilaporkan atau disahkan oleh Bendahara Umum Daerah.
4.3.10 Belanja a. Belanja diakui saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah. b. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Pengguna Anggaran. c. Untuk Badan Layanan Umum Daerah : Belanja yang sumber dananya berasal dari PBD pengakuannya sama dengan SKPD. Belanja yang sumber dananya dari BLUD diakui pada saat diterbitkannya SP2D Pengesahan. 4.3.11 Pendapatan-LO a. Pendapatan diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih pendapatan yaitu saat diterbitkannya surat ketetapan oleh pejabat yang berwenang atau dokumen yang menunjukkan hak untuk menagih. b. Pendapatan dari imbalan atas suatu pelayanan yang telah selesai diberikan diakui saat timbul hak untuk menagih imbalan yaitu setelah diserahterimakan barang/jasa dari pemerintah kepada pihak ketiga; Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
12
c. Pendapatan dari eksekusi jaminan diakui saat pihak ketiga tidak menunaikan kewajibannya; d. Pendapatan dari sanksi/denda diakui saat telah diterbitkan surat penagihan/kas diterima. 4.3.12 Beban a. Beban pegawai melalui mekanisme UP/GU/TU diakui saat bukti pembayaran beban telah disahkan pengguna anggaran sedangkan mekanisme LS diakui saat diterbitkan SP2D atau saat timbul kewajiban pemerintah daerah; b. Beban persediaan diakui saat pembelian barang persediaan dan telah diterima. c. Saat akhir tahun, nilai sisa persediaan berdasarkan inventarisasi fisik sebagai pengurang beban persediaan. d. Beban jasa, pemeliharaan, dan perjalanan dinas diakui sebesar nilai nominal pada dokumen tagihan dari pihak ketiga sesuai dengan ketentuan dan telah mendapat persetujuan dari Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran. 4.3.13 Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaiatan dengan Ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan Kebijakan akuntasi yang digunakan dalam laporan keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah sebagai pelaksanaan Peraturan Pemerintah Noomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 45 Tahun 2014 tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah. Pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan setiap rekening laporan keuangan menerapkan sepenuhnya Standar Akuntansi Pemerintahan dengan pengecualian untuk penyusutan aset tetap. 4.4
Perubahan Kebijakan Akuntansi Perubahan kebijakan akuntansi dilakukan hanya apabila penerapan suatu kebijakan akuntansi yang berbeda diwajibkan oleh peraturan perundangan atau standar akuntansi pemerintahan yang berlaku, atau apabila diperkirakan bahwa perubahan tersebut akan menghasilkan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, atau arus kas yang lebih relevan dan lebih andal dalam penyajian laporan keuangan entitas. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengaruhnya diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
4.4.1
Penyusutan Aset Penyusutan adalah alokasi yang sistemastis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Nilai penyusutan diakui sebagai pengurang nilai tercatat atas Aset Tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam Laporan Operasional (LO). Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan Metode Garis Lurus (Straight Line Method). Metode garis lurus adalah metode penyusutan aset dengan besaran yang sama selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Besaran yang sama tersebut adalah besaran prosentase penyusutan yang sama setiap tahun berdasarkan Masa Manfaat Aset. Besaran nilai penyusutan aset per tahun adalah sebesar perkalian antara Prosentase Penyusutan per Tahun dengan Nilai Buku Aset. Apabila terjadi perubahan nilai buku aset akibat penambahan atau pengurangan nilai aset maka perhitungan penyusutan mendasarkan pada nilai buku aset yang baru dan apabila nilai penyusutan suatu periode lebih besar dari pada Nilai Sisa maka penyusutan periode tersebut sebesar Nilai Sisa. Nilai Sisa adalah nilai aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Perhitungan penyusutan aset tetap yang diperoleh tengah tahun menggunakan pendekatan Tahunan yaitu Penyusutan dihitung satu tahun penuh meskipun baru diperoleh satu atau dua bulan atau bahkan dua hari.
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
13
BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
5.1 5.1.1 5.1.1.1 5.1.1.1.1
Rincian dan Penjelasan Masing-masing Pos Neraca Aset Aset Lancar Kas Selama tahun 2014 tidak terdapat Kas di Bendahara Pengeluaran yang belum disetor ke rekening kas daerah.
5.1.1.1.2
Belanja dibayar dimuka Selama tahun 2014 terdapat belanja dibayar dimuka sebesar Rp. 56.792.968,75,yang berasal dari pembayaran biaya premi asuransi dengan rincian sebagai berikut:
NO
URAIAN
ANGGARAN
REALISASI
MASA PREMI
BEBAN (NILAI PREMI SAMPAI PER 31 DESEMBER)
1
2
3
4
5
6
7 = 4-6
24.970.216,25
56.792.969
Belanja Premi Asuransi Barang Milik Daerah
86.992.000
81.763.185
-
Alat angkut sebanyak 2 unit
10.099.375
-
Alat angkut sebanyak 16 unit Gedung (Sabotase, Kebakaran, Gempa)
33.332.000
-
27.750.000
Alat angkut sebanyak 2 unit TOTAL
5.1.1.1.3
10.581.810 87.712.000
15 Agustus 2014 15 Agustus 2015
4.208.072,92 5.555.333,33
17 November 2014 - 17 November 2015 7 Januari 2014 - 7 Januari 2015
81.763.185
BELANJA DIBAYAR DIMUKA
4.625.000,00 10.581.810,00
-
24.970.216,25
56.792.969
Persediaan Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional SKPD, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan pada akhir tahun 2014 sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Persediaan Barang Pakai Habis Pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tanggal 31 Desember 2014 berupa bahan pakai habis alat tulis kantor dan cetakan sejumlah Rp. 813.750 ,- dengan rincian sebagai berikut: No.
Nama/Jenis Persediaan
Satuan
Jumlah
Harga Satuan (Rp.)
Nilai Persediaan (Rp.)
A.
ATK
1
Kertas HVS Folio 70 Gr
Rim
1
35.000
35.000
2
Kertas HVS Kwarto
Rim
2
32.000
64.000
3
Karbon Folio
Pak
-
62.500
-
4
Kertas Faksimile 210 x 30
Roll
-
18.000
-
5
Buku Kwitansi
Buah
-
10.500
-
6
Buku Kwarto
Buah
-
7.000
-
7
Amplop Kecil
Lembar
1
12.500
12.500
8
Amplop Panjang (Kabinet)
Lembar
1
17.500
17.500
9
Stop Map
Lembar
-
900
-
10
Stop Map Plastik
Lembar
-
2.000
-
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
14
11
Stop Map Snelhecter
Lembar
-
1.100
-
12
Stop Map Snelhecter Plastik
Lembar
-
2.250
-
13
Portepel Tali
Buah
-
5.000
-
14
Odner
Buah
-
23.500
-
15
Pita Mesin Ketik Biasa
Buah
-
18.000
-
16
Hechmachine Besar 24/6/330
Buah
-
58.000
-
17
Hechmachine Kecil No. 10
Buah
-
12.500
-
18
Hechneices Besar 24/6
Doos
-
10.500
-
19
Hechneices Kecil No.10
Doos
-
4.500
-
20
Paper Clip Kecil
Doos
-
2.100
-
21
Penghapus Cair
Buah
2
18.500
37.000
22
Buku Folio 100 Lembar
Buah
-
14.500
-
23
Spidol Besar
Buah
-
4.600
-
24
Spidol Kecil
Buah
-
2.950
-
25
Ballpoin Biasa
Buah
-
3.000
-
26
Garisan Mika 30 cm
Buah
-
4.750
-
27
Pisau Cutter Besar L-800
Buah
-
14.000
-
28
Batu Batteray Kecil
Buah
-
1.500
-
29
Batu Batteray Besar
Buah
-
12.000
-
30
Batu Batteray Sedang
Buah
-
9.000
-
31
Batu Batteray Kotak
Buah
-
12.500
-
32
Toner HP Laser Jet 505A
Buah
-
820.000
-
33
Toner Brother HL5340D
Buah
-
750.000
-
34
HP Toner Laser Jet 15A
Buah
-
610.000
-
35
HP Toner Laser Jet 36A
Buah
-
645.000
-
36
HP Toner Laser Jet P2015d (53A)
Buah
-
1.050.000
-
37
HP Toner Laser Jet 85X
Buah
-
800.000
-
38
HP Toner Laser Jet 78X
Buah
-
800.000
-
39
Tinta BJ Cartridge BC 20
Buah
-
280.000
-
40
Cartridge LQ-2180
Buah
-
166.000
-
41
Cartridge HP 21
Buah
-
147.500
-
42
Cartridge HP 802
Buah
-
154.000
-
43
Ribbon Cartridge Dot Matrix LX-300
Buah
-
110.000
-
44
Cartridge HP 22
Buah
-
205.000
-
45
Pita Epson 7755
Buah
-
7.000
-
46
Gunting
Buah
1
9.750
9.750
47
Tinta Foto Copy
Tabung
-
650.000
-
7
48
Continous Form 14 /8x11 (4 ply)
Boks
-
332.000
-
49
Continous Form 9 1/2x11 (1 ply )
Boks
-
143.000
-
1
50
Continous Form 9 /2x11 ( 4 ply)
Boks
-
225.000
-
51
DVD + RW 4x
Pak
-
120.000
-
52
Lem Tanggung
Buah
-
2.250
-
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
15
53
Lem Besar
Buah
-
7.500
-
54
Plak Band Kain 2''
Roll
-
14.500
-
55
Binder Clip 19 mm (107)
Dos
-
5.000
-
56
Binder Clip 32 mm (155)
Dos
-
8.000
-
57
Binder Clip 51 mm (206)
Dos
-
17.000
-
58
Stabillo
Buah
-
4.750
-
59
Setip
Buah
-
2.200
-
60
Pensil 2B
Buah
-
2.900
-
61
Remover
Buah
-
30.000
-
62
Rafia
Roll
-
19.000
-
63
Kertas HVS Folio Bergaris
Pak
-
25.600
-
64
Porforator Type 220
Buah
-
55.000
-
65
Porforator Type 330
Buah
-
154.000
-
66
Tinta Stempel
Botol
-
20.000
-
67
Plastik Transparan Folio 0,12 mm
Pak
-
90.000
-
68
Kertas Sampul
Lembar
-
850
-
69
Odner Gantung
Buah
-
-
Jumlah ATK
175.750
B.
CETAKAN
1
Kop Gubernur HVS Folio 70 Gr
Rim
-
70.000
-
2
Kop Inspektorat HVS Folio 70 Gr
Rim
-
70.000
-
3
Map LHP
Rim
-
345.000
-
4
Map KKP / Snelhecter KKP
Buah
-
2.250
-
5
Stop Map Inspektorat Kertas Crome Coated
Rim
-
340.000
-
6
Blangko KKP HVS Folio
Rim
-
70.000
-
7
Blangko Berita Acara HVS
Rim
-
70.000
-
8
Cetak Kop Continous Form Hal. 1 (4 ply) 250 set
Boks
-
330.000
-
9
Cetak Kop Continous Form Hal. 2 (2 ply) 250 set
Boks
-
330.000
-
10
Cetak Kop Continous Form Hal. 2 (4 ply) 500 set
Boks
-
305.000
-
11
Cetak Kop Continous Form Hal. 1 (2 ply) 500 set
Boks
1
310.000
310.000
12
Amplop Inspektorat Besar
Lembar
-
2.450
-
13
Amplop Inspektorat Kecil
Lembar
-
800
-
14
Amplop Gubernur Besar
Lembar
-
2.450
-
15
Amplop Gubernur Kecil
Lembar
-
900
-
16
Amplop Setda Besar
Lembar
-
2.000
-
17
Amplop Setda Kecil
Lembar
-
850
-
18
Buku Bend 22
Buku
-
12.000
-
19
Blangko DP3 Double Kwarto
Rim
-
275.000
-
20
Notes Nota Dinas
Buku
-
12.000
-
21
Doos Arsip
Buah
50
5.600
280.000
22
Buku Kartu Kendali Surat Masuk
Buah
-
24.000
-
23
Buku Kartu Kendali Surat Keluar
Buah
-
24.000
-
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
16
24
Blangko SSP
Buah
2
24.000
48.000
Jumlah Cetakan
638.000
Jumlah ATK dan Cetakan
813.750
Saldo Persediaan tahun 2014 sebesar Rp. 813.750,- dan untuk tahun 2013 adalah sebesar Rp. 14.614.400,- seperti terlihat pada tabel 5.1.1. TABEL 5.1.1 PERSEDIAAN Uraian
2014 (Rp)
2013 (Rp)
Persediaan
813.750,-
14.614.400,-
Jumlah
813.750,-
14.614.400,-
5.1.1.2 Aset Tetap 5.1.1.2.1 Aset Tetap Aset Tetap pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 sebesar Rp. 16.886.019.719,- terdiri dari : Tanah Rp. 0,Peralatan dan Mesin Rp. 6.345.629.969,Gedung dan Bangunan Rp. 10.517.248.700,Aset Tetap Lainnya Rp. 23.141.050,Rincian mutasi Aset Tetap terdiri dari : Penambahan
2014 (Rp)
Belanja Modal
2.531.086.500,-
Belanja Barang/Jasa Hibah Mutasi masuk Reklasifikasi
5.455.000,-
Koreksi Penilaian Jumlah
2.536.541.500,-
Pengurangan Penghapusan Ekstrakontable Reklasifikasi
5.455.000,-
Hibah Mutasi Keluar Koreksi Jumlah
5.455.000,-
1. Penambahan karena belanja modal dengan rincian yaitu: a. Alat Angkutan sebesar Rp. 418.700.000,b. Alat Kantor dan Rumah Tangga sebesar Rp. 661.345.000,c. Bangunan Gedung sebesar Rp. 1.451.041.500,2. Pengurangan karena reklasifikai keluar dari Alat Kantor dan Rumah Tangga ke Alat Studio dan Komunikasi sebesar Rp. 5.455.000,Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
17
5.1.1.2.2
Peralatan dan Mesin Saldo Peralatan dan Mesin tahun 2014 sebesar Rp. 6.345.629.969,- dan untuk tahun 2013 adalah sebesar Rp. 5.265.584.969,- dengan rincian sebagai berikut: Uraian
2014 (Rp)
Alat Berat
2013 (Rp)
169.042.000,-
169.042.000,-
Alat Angkutan
1.989.935.401,-
1.571.235.401,-
Alat Kantor dan Rumah Tangga
4.063.714.403,-
3.407.824.403,-
Alat Studio dan Komunikasi
77.716.165,-
66.261.165,-
Alat Laboratorium
51.222.000,-
51.222.000,-
6.345.629.969,-
5.265.584.969,-
Jumlah
1.
Penambahan Peralatan dan Mesin karena belanja modal, yaitu: a. Alat Angkutan sebesar Rp. 418.700.000,b. Alat Kantor dan Rumah Tangga sebesar Rp. 661.345.000,-
2. Reklasifikai keluar dari Alat Kantor Rumah Tangga ke Alat Studio dan Komunikasi sebesar Rp. 5.455.000,5.1.1.2.3
Gedung dan Bangunan Saldo Gedung dan Bangunan tahun 2014 sebesar Rp. 10.517.248.700,- dan untuk tahun 2013 adalah sebesar Rp. 9.066.207.200,- seperti terlihat pada tabel berikut: Uraian
2014 (Rp)
Gedung Monumen Jumlah
-
Penambahan Bangunan 1.451.041.500,-.
Gedung
2013 (Rp)
10.502.938.700,-
9.051.897.200,-
14.310.000,-
14.310.000,-
10.517.248.700,-
9.066.207.200,-
karena
belanja
modal
sebesar
Rp.
5.1.1.2.4 Aset Tetap Lainnya Aset Tetap Lainnya pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 sebesar Rp. 23.141.050,00, terdiri dari: Buku Perpustakaan Rp. 21.141.050,Barang Bercorak Seni dan Budaya Rp. 2.000.000,Perbandingan dan Rincian Aset Tetap Lainnya seperti terlihat pada tabel 5.1.2. TABEL 5.1.2 ASET TETAP LAINNYA Uraian
2014 (Rp)
2013 (Rp)
Aset Tetap Lainnya - Buku Perpustakaan - Barang Bercorak Seni dan Budaya Jumlah
21.141.050,-
21.141.050,-
2.000.000,-
2.000.000,-
23.141.050,-
23.141.050,-
5.1.1.2.5 Akumulasi Penyusutan Nilai Akumulasi Penyusutan pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp. 8.339.306.526,33,- dengan rincian sebagai berikut:
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
18
Aset Alat Besar
Akumulasi Penyusutan
Nilai Perolehan
Nilai Sisa 2014
Nilai Sisa 2013
169.042.000,00
163.508.000,00
5.534.000,00
-
Alat Angkut
1.989.935.401,00
1.200.462.276,00
789.473.125,00
1.064.396.651,00
Alat Kantor dan Rumah Tangga
4.063.714.403,00
3.043.898.685,00
1.019.815.718,00
-
Alat Studio dan Komunikasi
71.716.165,00
55.769.765,00
15.946.400,00
-
Alat Laboratorium
51.222.000,00
51.222.000,00
-
-
10.502.938.700,00
3.823.587.199,33
6.679.351.500,67
3.578.137.367,00
14.310.000,00
858.600,00
13.451.400,00
572.400,00
16.862.878.669,00
8.339.306.526,33
8.523.572.143,67
4.643.106.418,00
Gedung Monumen Jumlah
-
-
-
-
Penerapan penyusutan pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah masih terbatas pada akun Aset Tetap selain tanah dan kontruksi dalam pengerjaan. Seluruh Aset Tetap disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut. Aset Tetap Lainnya berupa hewan, tanaman, dan buku perpustakaan tidak dilakukan penyusutan secara periodik, melainkan diterapkan penghapusan pada Aset Tetap Lainnya tersebut pada saat sudah tidak dapat digunakan atau mati. Dalam hal terjadi perubahan nilai Aset Tetap sebagai akibat koreksi nilai Aset Tetap yang disebabkan kesalahan dalam pencantuman nilai yang di ketahui di kemudian hari, maka penyusutan atas Aset Tetap tersebut perlu untuk disesuaikan. Penyesuaian sebagaimana dimaksud meliputi penyesuaian atas nilai yang dapat disusutkan dan nilai akumulasi penyusutan. Penentuan nilai yang dapat disusutkan dilakukan untuk setiap unit Aset Tetap tanpa ada nilai residu. Nilai residu adalah nilai buku suatu Aset Tetap pada akhir masa manfaatnya. Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method). Metode garis lurus menetapkan tarif penyusutan untuk masing-masing periode dengan jumlah yang sama, dengan rumusan: Nilai yang dapat disusutkan Penyusutan per periode
= Masa Manfaat
-
-
Nilai yang dapat disusutkan adalah seluruh nilai perolehan aset dengan tidak memiliki nilai sisa (residu). Masa manfaat aset untuk melakukan perhitungan penyusutan adalah sebagaimana tercantum dalam tabel bab IV lampiran I Peraturan Gubernur Nomor 45 Tahun 2014 tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah. Penambahan nilai aset yang disebabkan adanya kapitalisasi atas pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap dapat menambah umur aset sesuai tabel bab IV lampiran I Peraturan Gubernur Nomor 45 Tahun 2014 tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah.
5.1.1.3 Aset Lainnya-Barang Rusak Saldo Aset Lainnya pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 sebesar Rp. 0,dan tahun 2013 sebesar Rp. 96.343.547,- seperti terlihat pada tabel berikut: TABEL 5.1.3 ASET LAINNYA Uraian
2014 (Rp)
2013 (Rp)
Aset Lainnya
0,-
96.343.547,
Jumlah
0,-
96.343.547,
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
19
Pengurangan nilai Aset Lainnya tahun 2014 sebesar Rp. 0,- disebabkan karena Penghapusan pada Peralatan dan Mesin sebesar Rp. 96.343.547,- sesuai dengan Surat Keputusan sebagai berikut: - Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 030/3 tanggal 17 Pebruari 2014 tentang Persetujuan Penghapusan Barang Inventaris dan Barang Lainnya Milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. - Surat Keputusan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Selaku Pengelola Barang Milik Daerah Nomor 030/004989 tanggal 30 April 2014 tentang Penghapusan Barang Inventaris dan Barang Lainnya Milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. - Surat Keputusan Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah selaku Pembantu Pengelola Barang Milik Daerah Nomor 030/188/2014 tanggal 7 Mei 2014 tentang Penjualan Barang Milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Dengan Cara Lelang Terbatas. - Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 028.3/49 tahun 2014 tanggal 12 Agustus 2014 tentang Persetujuan Penghapusan Barang Inventaris dan Barang Lainnya Milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang Dikelola 11 (Sebelas) Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. - Surat Keputusan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Selaku Pengelola Barang Milik Daerah Nomor 028.3/009999 tanggal 26 September 2014 tentang Penghapusan Barang Inventaris dan Barang Lainnya Milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang Dikelola 11 (Sebelas) Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. - Surat Keputusan Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah selaku Pembantu Pengelola Barang Milik Daerah Nomor 028/448/2014 tanggal 2 Desember 2014 tentang Penjualan Barang Inventaris dan Barang Lainnya Milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang Dikelola 11 (Sebelas) Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Dengan Cara Lelang Terbatas. Rincian penghapusan barang inventaris dan barang lainnya pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 adalah sebagai berikut : No.
Uraian
Vol.
Harga Satuan (Rp.)
Jumlah (Rp.)
1
Pompa Air
1
1.050.000
1.050.000
2
Generator Set
1
6.000.000
6.000.000
3
Mesin Stensil
1
1.140.000
1.140.000
4
Lemari Besi
1
43.500
43.500
5
Lemari Besi
1
43.500
43.500
6
Lemari Besi
1
915.000
915.000
7
Lemari Besi
1
336.000
336.000
8
Filing Kabinet
1
1.375.000
1.375.000
9
Filing Kabinet
1
1.375.000
1.375.000
10
Filing Kabinet
1
100.000
100.000
11
Papan Instansi
3
50.000
150.000
12
Overhed Projektor
1
1.350.000
1.350.000
13
Kursi Tamu
1
91.667
91.667
14
Kursi Tamu
1
144.000
144.000
15
AC Window
1
1.594.000
1.594.000
16
Lambang Garuda Pancasila
1
81.000
81.000
17
Lambang Garuda Pancasila
1
30.000
30.000
18
Lambang Garuda Pancasila
1
30.000
30.000
19
Lambang Garuda Pancasila
1
30.000
30.000
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
20
20
Lambang Garuda Pancasila
1
30.000
30.000
21
Lambang Garuda Pancasila
1
30.000
30.000
22
Lambang Garuda Pancasila
1
30.000
30.000
23
Lambang Garuda Pancasila
1
30.000
30.000
24
Lambang Garuda Pancasila
1
30.000
30.000
25
Lambang Garuda Pancasila
1
21.000
21.000
26
Mesin Tulis Portable
1
146.000
146.000
27
Mesin Tulis
1
120.000
120.000
28
Mesin Tulis
1
504.000
504.000
29
Lemari Bufet
1
128.142
128.142
30
Lemari Buku
1
171.000
171.000
31
Lemari Buku
1
171.000
171.000
32
Lemari Buku
1
171.000
171.000
33
Meja Sudut Kecil
2
110.000
220.000
34
Kursi Biasa
1
11.538
11.538
35
Kursi Biasa
1
11.538
11.538
36
Kursi Biasa
1
22.500
22.500
37
Kursi Biasa
1
32.051
32.051
38
Kursi Biasa
1
32.051
32.051
39
Kursi Biasa
1
32.051
32.051
40
Kursi Biasa
1
32.051
32.051
41
Kursi Biasa
1
32.051
32.051
42
Kursi Biasa
1
32.051
32.051
43
Kursi Biasa
1
32.051
32.051
44
Kursi Biasa
1
32.051
32.051
45
Kursi Biasa
1
32.051
32.051
46
Kursi Biasa
1
32.051
32.051
47
Kursi Biasa
1
32.051
32.051
48
Kursi Biasa
1
32.051
32.051
49
Kursi Biasa
1
32.051
32.051
50
Kursi Biasa
1
32.051
32.051
51
Kursi Biasa
1
32.051
32.051
52
Kursi Biasa
1
32.051
32.051
53
Kursi Biasa
1
32.051
32.051
54
Kursi Biasa
1
32.051
32.051
55
Kursi Biasa
1
48.250
48.250
56
AC Split
1
1.383.750
1.383.750
57
AC Split
1
8.616.250
8.616.250
58
Kompresor AC
2
15.550.000
31.100.000
59
Loundspeker
1
21.000
21.000
60
Sound Sistem
1
6.000
6.000
61
Komputer PC
1
10.000.000
10.000.000
62
Komputer PC
1
7.350.000
7.350.000
63
Printer
1
5.625.000
5.625.000
64
Kursi Biasa
1
11.539
11.539
65
Kursi Biasa
1
11.539
11.539
66
Printer
1
5.150.000
5.150.000
67
Kursi putar besar
1
33.500
33.500
68
Kursi putar besar
1
33.500
33.500
69
Kursi putar besar
1
97.334
97.334
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
21
70
Kursi putar besar
1
97.333
97.333
71
Kursi putar besar
1
97.333
97.333
72
Kursi putar besar
1
100.394
100.394
73
Kursi putar besar
1
100.394
100.394
74
Kursi putar besar
1
100.394
100.394
75
Kursi putar besar
1
100.394
100.394
76
Kursi putar besar
1
100.394
100.394
77
Kursi putar besar
1
100.394
100.394
78
Kursi putar besar
1
100.394
100.394
79
Kursi putar besar
1
100.394
100.394
80
Kursi putar besar
1
100.394
100.394
81
Kursi putar besar
1
100.394
100.394
82
Kursi putar besar
1
100.394
100.394
83
Kursi putar besar
1
100.394
100.394
84
Kursi putar besar
1
100.394
100.394
85
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
86
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
87
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
88
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
89
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
90
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
91
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
92
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
93
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
94
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
95
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
96
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
97
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
98
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
99
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
100
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
101
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
102
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
103
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
104
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
105
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
106
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
107
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
108
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
109
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
110
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
111
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
112
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
113
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
114
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
115
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
116
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
117
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
118
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
119
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
22
120
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
121
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
122
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
123
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
124
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
125
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
126
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
127
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
128
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
129
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
130
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
131
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
132
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
133
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
134
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
135
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
136
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
137
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
138
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
139
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
140
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
141
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
142
Kursi putar besar
1
100.393
100.393
143
Aiphone
1
90.000
90.000
144
Aiphone
1
90.000
90.000
145
Aiphone
1
90.000
90.000
146
Aiphone
1
90.000
90.000
147
Aiphone
1
93.750
93.750
148
Aiphone
1
93.750
93.750
149
Aiphone
1
93.750
93.750
150
Aiphone
1
93.750
93.750
151
Aiphone
1
93.750
93.750
152
Aiphone
1
93.750
93.750
153
Aiphone
1
93.750
93.750
154
Aiphone
1
93.750
93.750
155
Faximile
1
-
-
156
Kulintang
1
50.000
50.000
157
Peta Jateng
1
70.000
70.000
161
5.1.2 5.1.2.1
96.343.547
Ekuitas Dana Ekuitas Dana Lancar Ekuitas dana lancar pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 sebesar Rp. 33.319.294.129,- terdiri dari : Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) (Rp. 33.319.294.129,-) Cadangan Pesediaan Rp. 813.750,Perbandingan dan Rincian Ekuitas seperti terlihat pada tabel 5.1.4. TABEL 5.1.4 EKUITAS DANA LANCAR
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
23
Uraian
2014 (Rp)
2013 (Rp)
(33.319.294.129,-)
( 25.542.009.632,-)
813.750,-
14.614.400,-
(33.318.480.379,-)
(25.527.395.232,-)
Ekuitas Dana Lancar - SiLPA - Cad. Persediaan Jumlah
5.1.2.2
Ekuitas Dana Investasi Ekuitas dana investasi pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 sebesar Rp. 8.546.713.193,67,- terdiri dari: Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp. 8.546.716.193,67,Perbandingan tahun 2014 dengan tahun 2013 seperti terlihat pada tabel 5.1.5 TABEL 5.1.5 EKUITAS DANA INVESTASI Uraian
2014 (Rp)
Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
8.546.713.193,67,-
9.711.826.802,-
-
96.343.547,-
8.546.713.193,67,-
9.808.170.349,-
Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya Jumlah
2013 (Rp)
5.1.2.3
Ekuitas Untuk Dikonsolidasikan Ekuitas untuk dikonsolidasikan pada Inspektorat Provinsi Jawa tahun 2014 sebesar Rp. 56.792.968,75 terdiri dari: Ekuitas beban dibayar dimuka Rp. 56.792.968,75,-
5.2 5.2.1
Rincian dan Penjelasan Masing-masing Pos Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Selama tahun 2014 terdapat akun Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebesar Rp. 49.277.700,- yang berasal dari Pengembalian Kelebihan Gaji dan Tunjangan tahun 2013.
5.2.2 5.2.2.1
Belanja Belanja Operasi Realisasi Belanja Operasi untuk tahun anggaran 2014 adalah sebesar Rp. 30.837.485.329,- atau 90,42% dari anggaran Rp. 34.104.072.000,- dan untuk tahun anggaran 2013 adalah sebesar Rp. 23.690.248.348,- terdiri dari: 2014 Uraian Anggaran
%
Realisasi 2013
Realisasi
1. Belanja Pegawai
16.467.352.000,-
14.330.685.224,-
87,02
9.188.183.140,-
2. Belanja Barang dan Jasa
17.636.720.000,-
16.506.800.105,-
93,59
14.502.065.208,-
34.104.072.000,-
30.837.485.329,-
90,42
23.690.248.348,-
Jumlah
5.2.2.1.1 Belanja Pegawai Realisasi Belanja Pegawai untuk tahun anggaran 2014 adalah sebesar Rp. 14.330.685.224,- atau 87,02% dari anggaran Rp. 16.467.352.000,-.
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
24
Perbandingan belanja pegawai tahun 2014 dan 2013 seperti terlihat pada tabel 5.2.1 berikut : TABEL 5.2.1 BELANJA PEGAWAI Uraian
Anggaran
2014 (Rp)
2013 (Rp)
15.714.553.000,-
13.597.059.224,-
9.188.183.140,-
Belanja Langsung
752.799.000,-
733.626.000,-
850.956.400,-
- Honorarium PNS
516.600.000,-
502.090.000,-
547.594.000,-
- Honorarium Non PNS
236.199.000,-
231.536.000,-
303.362.400,-
16.467.352.000,-
14.330.685.224,-
10.039.139.540,-
Belanja Tidak Langsung
Jumlah
5.2.2.1.2 Belanja Barang Realisasi Belanja Barang tahun anggaran 2014 sebesar Rp. 16.506.800.105,- atau 93,59% dari anggaran Rp. 17.636.720.000,- dan untuk tahun 2013 adalah sebesar Rp. 13.651.108.808,-. Perbandingan Belanja Barang tahun 2014 dan 2013 seperti terlihat pada tabel 5.2.2 berikut: TABEL 5.2.2 BELANJA BARANG Uraian
2014 (Rp)
Belanja Bahan Pakai Habis
498.598.790,-
431.675.920,-
Belanja Jasa Kantor
458.658.000,-
348.053.230,-
81.763.185,-
70.032.500,-
480.840.602,-
348.692.644,-
Belanja Cetak dan Penggandaan
260.301.950,-
207.411.900,-
Belanja Sewa Rumah/Gedung/ Gudang/Parkir
110.018.000,-
73.800.000,-
Belanja Makanan dan Minuman
267.191.880,-
147.924.860,-
dan
81.043.000,-
70.592.000,-
Belanja Pakaian Khusus dan harihari tertentu
29.925.000,-
27.178.000,-
12.773.293.392,-
10.947.898.109,-
299.192.706,-
268.494.995,-
1.046.648.600,-
660.114.650,-
119.325.000,-
49.240.000,-
16.506.800.105,-
13.651.108.808,-
Belanja Premi Asuransi Belanja Perawatan Bermotor
Belanja Pakaian Atributnya
Kendaraan
Dinas
Belanja Perjalanan Dinas Belanja Kursus Pelatihan, Sosialisasi, dan Bimbingan Teknis PNS Belanja Pemeliharaan Belanja Jasa Konsultasi Jumlah
5.2.2.2 5.2.2.2.1
2013 (Rp)
Belanja Modal Belanja Peralatan dan Mesin Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin tahun anggaran 2014 adalah Rp. 1.080.045.000,- atau 97,36% dari anggaran Rp. 1.109.361.000,- sedangkan untuk tahun anggaran 2013 adalah Rp. 988.636.000,Perbandingan Belanja Modal tahun 2014 dan 2013 seperti terlihat pada tabel 5.2.3 berikut:
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
25
TABEL 5.2.3 BELANJA PERALATAN DAN MESIN Uraian
2014 (Rp)
2013 (Rp)
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan Darat Bermotor
418.700.000,-
458.470.000,-
Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor
206.050.000,-
236.706.000,-
Belanja Modal Pengadaan Komputer
345.528.000,-
182.235.000,-
Belanja Modal Pengadaan Meubelair
109.767.000,-
111.225.000,-
1.080.045.000,-
988.636.000,-
Jumlah
Rincian Belanja Peralatan dan Mesin selama tahun anggaran 2014 adalah sebagai berikut : No.
Uraian
Merk/Type
1
AC
Sharp
12
2
AC
Sharp
10
3
Penghancur Kertas
DAHLE
1
4
Faximile
Panasonic
2
5
Tripod camera
Sony
1
6
Camera Digital
Fuji Film Jx 650
12
7
Komputer
8
Komputer
9
Notebook
10
Notebook
Acer V5-471 PG
1
11
Printer
HP Laserjet 401 N
5
12
Printer
Epson L110
2
13
UPS
ICA CT 682B
8
14
Notebook
Asus
12
15
Antena Mikrotik
1
16
Lemari Arsip Besi
9
17
Lemari Arsip besi kaca
3
18
Filling Cabinet
9
19
Meja Rapat
2
20
Toyota New Avanza Veloz
Toyota
2
21
Revo spoke
Toyota
2
MAC BOOK PRO ME 864 acer touchscreen AZ3-605 APPLE IMAC MD
JUMLAH
5.2.2.2.2
Vol.
1 7 1
103
Harga Satuan (Rp.) 8.685.000 6.384.000 20.035.000 2.035.000 1.385.000 1.041.667 22.311.000 13.434.000 22.256.000 11.729.000 4.392.000 1.521.000 2.626.500 9.975.000 29.480.000 4.891.000 3.495.000 4.187.000 8.790.000 196.750.000 12.600.000
Jumlah (Rp.) 104.220.000 63.840.000 20.035.000 4.070.000 1.385.000 12.500.000 22.311.000 94.038.000 22.256.000 11.729.000 21.960.000 3.042.000 21.012.000 119.700.000 29.480.000 44.019.000 10.485.000 37.683.000 17.580.000 393.500.000 25.200.000 2.531.086.500
Belanja Gedung dan Bangunan Realisasi Gedung dan Bangunan tahun anggaran 2014 sebesar Rp. 1.451.041.500,atau 96,74% dari anggaran Rp. 1.500.000.000,- dan untuk tahun 2013 adalah sebesar Rp. 869.239.000,- .
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
26
Perbandingan Belanja Gedung dan Bangunan tahun 2013 dan 2012 seperti terlihat pada tabel 5.2.4 berikut: TABEL 5.2.4 BELANJA GEDUNG DAN BANGUNAN Uraian
2014 (Rp)
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian Bangunan Jumlah
2013 (Rp)
1.451.041.500,-
869.239.000,-
1.451.041.500,-
869.239.000,-
Rincian Belanja Gedung dan Bangunan selama tahun anggaran 2014 adalah sebagai berikut : No.
Uraian
Vol.
Harga Satuan (Rp.)
Jumlah (Rp.)
1
Penggantian Penutup Lantai 5 dan 6
1
395.097.000
395.097.000
2
Perbaikan Dinding Depan dan Nama Instansi
1
863.602.500
863.602.500
3
Penggantian Pintu Kaca
1
37.416.000
37.416.000
4
Pemasangan Partisi Kaca
1
104.900.000
104.900.000
5
Penggantian Meja Receptionis
1
50.026.000
50.026.000
JUMLAH
1.451.041.500
5.3 5.3.1
Rincian dan Penjelasan Masing-masing Pos Laporan Operasional Pendapatan Pendapatan Asli Daerah Lainnya Selama tahun 2014 terdapat akun Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebesar Rp. 49.277.700,- yang berasal dari Pengembalian Kelebihan Gaji dan Tunjangan tahun 2013.
5.3.2 5.3.2.1
Beban Beban Operasional Realisasi Beban Operasional untuk tahun anggaran 2014 adalah sebesar Rp. 31.759.954.582,28,- atau 93,13% dari anggaran Rp. 34.104.072.000,- dengan rincian sebagai berikut: Uraian Beban Pegawai Beban Persediaan Beban Jasa
Realisasi 14.330.685.224,00 1.150.861.270,00 712.971.216,25
Beban Pemeliharaan Beban Perjalanan Dinas Beban Penyusutan
1.527.489.202,00 12.773.293.392,00 869.118.025,03
Beban Penyisihan Piutang
-
Beban Diragukan Tertagih Investasi Non Permanen
-
Beban Hibah Aset
-
Beban Penghapusan Aset Beban Lain-Lain Jumlah Beban Operasional
96.343.547,00 299.192.706,00 31.759.954.582,28
1. Beban pegawai terdiri dari: a. Belanja tidak langsung pegawai sebesar Rp. 13.597.059.224,00 b. Belanja langsung pegawai yaitu: - Honorarium PNS sebesar Rp. 502.090.000,00 Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
27
2.
3.
4.
5. 6.
7. 8.
5.4
- Honorarium Non PNS sebesar Rp. 231.536.000,00 Beban persediaan terdiri dari: a. Belanja pakai habis sebesar Rp. 505.638.940,00 b. Belanja cetak dan penggandaan sebesar Rp. 267.062.450,00 c. Belanja pakaian dinas dan atributnya sebesar Rp. 81.043.000,00 d. Belanja pakaian khusus dan hari-hari tertentu sebesar Rp. 29.925.000,00 e. Belanja makanan dan minuman sebesar Rp. 267.191.880,00 Beban jasa terdiri dari: a. Belanja jasa kantor sebesar Rp. 458.658.000,00 b. Belanja komsultasi sebesar Rp. 119.325.000,00 c. Belanja premi asuransi sebesar Rp. 24.970.216,25 d. Belanja sewa rumah/gedung sebesar Rp. 110.018.000,00 Beban pemeliharaan terdiri dari: a. Belanja perawatan kendaraan bermotor sebesar Rp. 480.840.602,00 b. Belanja pemeliharaan sebesar Rp. 1.046.648.600,00 Beban perjalanan dinas terdiri dari: a. Belanja perjalanan dinas sebesar Rp. 12.773.293.392,00 Beban penyusutan terdiri dari: a. Beban penyusutan atas peralatan dan mesin sebesar Rp. 623.381.991,70 b. Beban penyusutan atas gedung dan bangunan sebesar Rp. 245.736.033,33 Beban penghapusan aset atas aset lainnya sebesar Rp. 96.343.547,00 Beban lain-lain terdiri dari: a. Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimtek PNS sebesar Rp. 299.192.706,00
Rincian dan Penjelasan Masing-masing Pos Laporan Perubahan Ekuitas 1. Saldo awal ekuitas Inspektorat Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp. 9.822.784.748,38. 2. Ekuitas tahun berjalan terdiri dari SILPA dan surplus/defisit LO sebesar Rp. 33.319.284.129,00. 3. Terdapat koreksi akumulasi penyusutan tahun 2013 sebesar Rp. 2.827.082.083,30 dengan rincian: a. Alat Besar sebesar Rp. 160.741.000,00 b. Alat Kantor dan Rumah Tangga sebesar Rp. 2.572.878.551,30 c. Alat Studio dan Komunikasi sebesar Rp. 42.240.532,00 d. Alat Laboratorium sebesar Rp. 51.222.000,00
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
28
BAB VI PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN
6.1 Gambaran Umum Inspektorat Provinsi Jawa Tengah terletak di Jl. Pemuda No. 127-133 Semarang. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tanggal 7 Juni 2008 mempunyai kedudukan. tugas pokok dan fungsi sebagai berikut: 6.1.1 Kedudukan Inspektorat merupakan unsur pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur dan secara administratif mendapat pembinaan dari SEKDA. 6.1.2 Tugas Pokok Inspektorat mempunyai tugas pokok melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintah di daerah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan di daerah kabupaten / kota dan pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupaten / kota. 6.1.3 Fungsi Inspektorat Provinsi Jawa Tengah mempunyai fungsi : 1. Perencanaan program pengawasan. 2. Perumusan kebijakan dan fasilitas pengawasan bidang pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan. 3. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan 4. Evaluasi dan pelaporan bidang pengawasan. 5. Pelaksanaan kesekretariatan Inspektorat. 6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. Struktur organisasi Inspektorat Provinsi Jawa Tengah sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 2008 terdiri dari : 1. Inspektur; 2. Sekretariat. membawahkan : a. Sub Bagian Perencanaan; b. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan; c. Sub Bagian Administrasi dan Umum; 3. Inspektur Pembantu Wilayah I. membawahkan: a. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintah; c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan; 4. Inspektur Pembantu Wilayah II. membawahkan: a. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintah; c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan; 5. Inspektur Pembantu Wilayah III. membawahkan: a. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintah; c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan; 6. Inspektur Pembantu Wilayah IV. membawahkan: a. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintah; c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan; 7. Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai rumpun jabatan fungsionalnya. Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
29
*) Seksi dibawah Inspektur Pembantu Wilayah sedang dalam proses pembahasan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah untuk dihapus. Sumber daya aparatur Inspektorat Provinsi Jawa Tengah terdiri dari unsur Pejabat Struktural sejumlah 9 (sembilan) orang. Fungsional auditor sejumlah 33 (tiga puluh tiga) orang. Fungsional P2UPD sejumlah 23 (dua puluh tiga) orang. Staf administrasi sebanyak 57 (lima puluh tujuh) orang. 6.2 Visi dan Misi Inspektorat Provinsi Jawa Tengah Visi Inspektorat adalah menjadi aparat pengawasan internal pemerintah yang mampu mendorong terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik di Jawa Tengah.. Untuk mencapai visi tersebut dilakukan melalui misi sebagai berikut : 1. Memantapkan kedudukan dan peran Inspektorat; 2. Meningkatkan profesionalisme aparatur pengawas; 3. Membangun kerjasama dengan APIP dan instansi terkait. 6.3 Ketentuan Perundang-undangan yang Menjadi Landasan Kegiatan Operasionalnya Inspektorat Provinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya mendasarkan pada ketentuan perundang-undangan sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah. 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548). 3. Peraturan Pemerintah nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggara Pemerintah Daerah. 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Pedoman Pemeriksaan Dalam Rangka Berakhirnya Masa Jabatan Kepala Daerah. 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah. 7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 2008 tanggal 7 Juni 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Inspektorat dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Tengah.
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
30
BAB VII PENUTUP Demikian Catatan atas Laporan Keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tahun anggaran 2014. Catatan atas laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 900/010567 tanggal 23 Oktober 2014 tentang Percepatan Pelaksanaan APBD dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Tengah tahun Anggaran 2014, Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah. Kami berharap penyampaian Catatan atas Laporan Keuangan ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) serta memenuhi prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, Pertanggungjawaban, independensi, dan fairness dalam pengelolaan keuangan daerah.
Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2014
31