KRITERIA PENILAIAN KELOMPOK
KEPEMIMPINAN KEKOMPAKAN EDUKASI KREATIFITAS/INOVASI RELEVANSI DENGAN MATERI
Bandiklat Prov Jateng
STRUKTUR ORG MEKANIK
Technical
CULTURE BLOCK
Stable env,managerial, kewenangan
ADAPTIF
STRUKTUR ORG ORGANIK
Change and innovation
kaku+kurang sensitif thd perubahan,
CULTURE BUILDING (character building)
MANAGEMENT
FORMAL AUTHORITY (lack of competencies)
ASN
INFORMAL AUTHORITY
DINAMIS
FINITE/TERBATAS (Sumber: World Bank Institute), modifikasi Budiati, 2014
KEPEMIMPINAN DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN DAERAH
Ranah Berpikir Kritis
Pencapaian Tujuan Pembangunan
Aspek Manajerial Mengelola organisasi & Administrasi
Ranah Berpikir Kreatif Aspek Mengelola Perubahan
KAPASITAS LOKAL
GOOD GOVERNMENTAL GOVERNANCE
CIVIL SOCIETY
Kultur Birokrasi
Kultur Adaptasi & Inovasi
Mobilisasi Sosial
Teknis - Administratif
Fungsional
Transformasi Sosial
Manajemen
Kebijakan
Kewenangan dari UU Atribusi, Delegasi & Mandat
Kewenangan Diskresional
Reformasi Sosial
OTORITAS INFORMAL
OTORITAS FORMAL (Diatur dengan UU)
Lilin Budiati, 2016
KEPEMIMPINAN FORMAL (Kepemimpinan Birokratik)
LAN BANDIKLAT
Memperbesar Otoritas Informal
Diklatpim
KOMPETENSI
Tidak diatur Dengan UU INKLUSI, KOLABORASI & KEMITRAAN
KEPEMIMPINAN INFORMAL
KEPEMIMPINAN LOKAL
KAPABILITAS
Bandiklat Prov Jateng
AKUNTABILITAS DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III
Lilin Budiati NIP. 1961 0210 198603 2 011 Pembina Utama Muda / IV d (Widyaiswara Ahli Utama)
4
www.themegallery.com
Bandiklat Prov Jateng
KUALITAS DAN PEMAHAMAN TERHADAP AKUNTABILITAS UNTUK MEMBANGUN INTEGRITAS ORGANISASI
INTEGRITAS ORGANISASI
Io=a {ACE}-c
AKUNTABILITAS
KOMPETENSI
ETIKA
1.Bertindak sesuai kebutuhankepentingan masy 2. Keterbukaan
dlm pembuatan
keputusan Hasil kinerja administratif,efektif-efisien
3.
4.
Dampak sosial kinerja adm
Pengesahan scr demokratis thd kinerja adm
5.
(minus) KORUPSI
c= D + M - A
KOMPETENSI = K + S + A ...... (kognitif, afektif)
Etika Publik (Norma bg ASN dlm jalankan tugas yan-publik)
C= corruptin D=Descretion M= Monopoli A=Accountability
Klitgaard, Abaroa dan Paris, (2002)
FUNGSI “PEMERINTAH” DALAM PELAYANAN PUBLIK 1. Fungsi Politik
PEMERINTAH ADA 2 FUNGSI
DIKOTOMI, POLITIK & ADM
Berkaitan dgn pembuatan kebijakan (public policy making)
2. Fungsi Administrasi Berkaitan dg pelaksanaan kebijakan (1)
“Apa yang Menjadi Keinginan Negara?” • Kekuasaan membuat kebijakan publik berada pd kekuasaan politik (political master) • Melaksanakan kebijakan politik maupun kekuasaan “Adm. Negara”. • Memiliki kewenangan disebut (“Discretionary power”*) kekuasaan unt menafsirkan su/ kebijakan politik dlm bentuk program +proyek
Apakah ada jaminan dan bgm menjamin bhw kewenangan itu digunakan unt scr baik dan tidak scr buruk yg dpt dipertanggungjwbkan pd publik
Bandiklat Prov Jateng
PERTANYAAN 1. Apakah selalu akuntabilitas berkaitan dengan hukum 2. Apakah jika tidak akuntabel itu sama dengan melanggar hukum
www.themegallery.com
Bandiklat Prov Jateng
TAHAP FORMULASI 1. Apakah kebijakan, rencana dan program yg direncanakan mrp keinginan publik 2. Seberapa besar publik dpt turut m’pengaruhi proses pengambilan keputusan 3. Apakah manfaat kebijakan, rencana dan program tlh bersama2 ditetapkan dgn masy 4. Apakah masy memiliki kesadaran dan melegitimasi bhw kebijakan yg tlh ditetapkn pem unt sebesar2nya kesejahteraan rakyat
www.themegallery.com
Bandiklat Prov Jateng
TAHAP IMPLEMENTASI : 1.
Apakah pemerintah tlh melaksanakn dgn efektif dan efisien standard operational procedure (SOP) beserta nilai2 yg dpt diterima o/ masy; 2. Apakah masy mematuhi mekanisme dan prosedure yg ditetapkan pem.
www.themegallery.com
Bandiklat Prov Jateng
TAHAP EVALUASI : 1.
Bgm publik dpt mengakses laporan p’tanggungjwban kebijakan, rencana dan program yg tlh dilaksanakan pem; 2. Apa indikator kinerja yg dpt dikategorikan berhasil/gagal baik berdasrkan pd aturan dan nilai2 yg berkembang di masy; 3. Apakah prinsip good governance jadi landasan dlm proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan, rencana dan program
www.themegallery.com
Bandiklat Prov Jateng
Tantangan Dalam Internalisasi Integritas+Akuntabilitas (1), I Made sedana, 2009
Kondisi pelayanan publik yg dilakukan aparat birokrasi sering mengabaikan etika dlm pelayanan, shg menimbulkan praktek maladministrasi Manusia itu pd dasarnya adalah konservatif, shg ada kecenderungan mempertahankan sgl sst yg sdh biasa dilakukan – sekalipun kebiasaan buruk. Tantangan terbesar yg dihadapi : perubahan perilaku (shifting of behaviour) Kebijakan nasional yang kaku terhadap upaya reformasi - "satu ukuran cocok untuk semua”; one size fits all (Dwiyanto,Agus, 2008) Kerangka regulasi nasional dan kebijakan yg usang thd upaya reformasi, (Dwiyanto,Agus, 2008) Kurangnya komitmen pimpinan lembaga unt melaksanakan reformasi (Dwiyanto,Agus, 2008)
Bandiklat Prov Jateng
Tantangan Dalam Internalisasi Integritas+Akuntabilitas (2) Transformasi ke arah demokrasi mengandung pergeseran dr sistem nondemokratis (apapun bentuknya) ke arah sistem yg demokratis. Indonesia, transformasi ke arah demokrasi berkaitan dg perubahan dr hub yg memiliki karakter zero-sum artinya negara sangat kuat dan masy sipil sangat lemah, berubah jadi hub yg positive-sum. Terjadinya distorsi aspirasi yg datang dari masy, serta menghindari penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power). Peran birokrasi diragukan dlm menghidupkan-mendinamisasikan proses demokratisasi, krn sifat birokrasi pasti tdk dinamis (Suseno, 1992). Sutoro Eko (2003) : raksasa birokrasi Indo yg tdk bermutu, justru menjadi beban yg sangat berat bagi negara dan masy
www.themegallery.com
Bandiklat Prov Jateng
1) Patologi akibat persepsi, perilaku, gaya manajerial menyebabkan lemahnya integritas : penyalahgunaan wewenang, statusquo, menerima sogok, takut perubahan dan inovasi, sombong, menghindari kritik, nopotisme, otoriter, dsb; 2) Patologi akibat pengetahuan dan keterampilan : puas diri,tdk teliti bertindak tanpa berpikir, counter produktif, tidak mau berkembang/belajar, pasif, 3) Patologi karena tindakan melanggar hukum : mark-up, menerima suap, tidak jujur, korupsi, penipuan, kriminal, sabotase, dsb. 4) Patologi akibat perilaku : kesewenangan, pemaksaan, konspirasi, diskriminasi, tidak sopan, indisipliner, kepentingan sendiri, non profesional, vested interest, pemborosan dsb. 5) Patologi akibat situasi internal : tujuan dan sasaran tidak efektif dan efisien, kewajiban sebagai beban, eksploitasi, pengangguran terselubung, kondisi kerja yang tidak nyaman
Bandiklat Prov Jateng
WoG Dalam Perspectif Kebijakan Publik
KEMISKINAN APA ???
WHOLE of GOVERNMENT (WoG) MODEL PENDEKATAN INTEGRATIF FUNGSIONAL SATU ATAP
• • • • • • • •
BIROKRASI TDK EFISIEN, TDK EFEKTIF & KORUP
PERUBAHAN IKLIM
KORUPSI
SASARAN????
WICKED PROBLEMS
Tkt PENDIDIKAN RENDAH PELAYANAN KESEHATAN BURUK
Karakteristik Cara pandang holistik thd masalah Koordinasi – kolaborasi vertikal & horisontal Agenda, kepentingan dan tujuan bersama (Common Agenda, Interest & Goal), misalnya: Smart City, Semarang RC, People centered Melintas batas kewenangan & fungsi(Boundary Spanning) Integrasi fungsi-fungsi dlm satu atap Restrukturissasi & reorganisasi Heterarchy bukan hierarchy
PENGANGGURAN
• • • • • • • •
IPM & DAYA SAING RENDAH KERUSAKAN LINGKUNGAN
Karakteristik Sulit didefinisikan dengan jelas Multi sebab yang saling terkait è kompleks/rumit Solusi pd satu sektor bisa menimbulkan masalah di sektor lain (mengandung kontradiksi/paradoks) Multi dimensi, multi perspektif dan multi responsibility Tdk bisa diselesaikan oleh 1 atau 2 instansi Tidak stabil atau selalu berubah Tidak ada solusi yang benar-benar tepat/jelas Selalu menyangkut perubahan perilaku
Sumber: Lilin Budiati, 2017
Bandiklat Prov Jateng
KAPAN WoG DIBUTUHKAN ?????
• • • • •
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG EKSTERNAL (EXTERNAL DRIVERS) Wabah penyakit pandemik (MARS, AIDS, Flu Burung, dll) Perubahan Iklim dan pemanasan Global Globalisasi (Liberalisasi pasar bebas, MEA, Outsourcing, fenomena konvergensi, dll. Kemanan Nasional (separatisme, radikalisme & terorisme berbasis SARA) Perkembangan IPTEK (Internet & e-government
WICKED PROBLEMS
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG INTERNAL (INTERNAL DRIVERS) • Koordinasi dan kolaborasi lemah • Tidak ada jejaring kerja dan integrasi • Tekanan anggaran • Kebutuhan dan tuntutan masyarakat • Profil Demografi • Tuntutan Pelayanan Publik Baru (NPS) • Best Practice Pelayanan Publik
WoG Sumber: Center of Effective Service (CES), 2015, dielaborasi oleh Lilin, 2017
Bandiklat Prov Jateng
KAPAN WOG DIBUTUHKAN ??? EXTERNAL DRIVERS (FAKTOR PENDORONG EKSTERNAL) Wicked problems
PANDEMI PENYAKIT
Tekanan Anggaran
Best Practice Pelayanan Publik PERUBAHAN IKLIM
GLOBALISASI
KEAMANAN NASIONAL
PERKEMBANGAN IPTEK
INTERNAL DRIVERS FAKTOR PENDORONG INTERNAL
Koordinasi Lemah
Tdk ada Networking
Kebutuhan Masyarakat
Pelayanan Publik Baru (NPS) Profil Demografi
Bandiklat Prov Jateng
ORSI: MOBOKRASI (anarkhis) Mob:tindakan yg tdk suai dg nilai2 demokrasi; Krasi : rakyat
INTEREST BASED APPROACH
RIGHT BASED APPROACH
POWER BASED APPROACH ORLA ORLA
INTEREST BASED APPROACH
RIGHT BASED APPROACH
POWER BASED APPROACH
: AUTORITARIANISME : TOTALITARIANISME
Bandiklat Prov Jateng
Patologi Birokrasi di Indonesia (1) organisasi dan kewenangan yang belum tepat fungsi dan sasaran; (2) pelayanan publik belum memenuhi kebutuhan dan kepuasan masyarakat; (3) pola pikir dan budaya kerja belum mendukung birokrasi yang efisien, efektif, produktif, profesional dan melayani; (4) peraturan perundang-undangan yang tumpang tindih; dan (5) SDM Aparatur Sipil Negara (PNS) yang “tidak kompeten”.
Sumber : Azwar Abubakar, Menpan RB, (01/03/2012), http://forum.kompas.com/nasional/69520-wah-95persen-pns-indonesia-tak-kompeten.html, diakses tanggal 28 April 2014.
Bandiklat Prov Jateng
Fakta menunjukkan.......... fakta empiris bahwa 95% PNS Indonesia tidak kompeten, kompetensi yang dimiliki pegawai ternyata tidak sesuai dengan tupoksi kedinasan, terjadi ketimpangan distribusi, di satu sektor kelebihan pegawai sedangkan di sektor lain justru kekurangan pegawai. Jokowi-Gubernur DKI, pada Peringatan Hari Korpri, 29 November 2012, http://sosbud.kompasiana.com/2012/11/29/pns-kebanyakan-dan-tidakberkompeten-salah-satu-masalah-di-ibukota-512793.html, diakses tanggal 28 April 2014.
Bandiklat Prov Jateng
Perubahan paradigma birokrasi Aspek
Old Public Administration (OPA)
New Public Management (NPM)
Dasar Teoritis
Teori Politik
Teori Demokrasi
Clients & Constituent
Customer
Citizen’s
Rowing
Steering
Pelaksana
Badan Pemerintah
Organisasi Privat dan Organisasi Non Profit
Akuntabilitas
Hierarki Administrasi dengan struktur jenjang yg tegas dan kaku
Diferensisasi struktur dan fungsi sejalan dg kebutuhan dan kecenderungan pasar
Diskresi Administrasi
Diskresi terbatas
Diskresi diberikan secara luas
Serving Kolaborasi antar Organisasi Publik, Organisasi Non Profit+Privat Multidimensi: akuntabilitas hukum, nilai2, komunitas, norma politik, standar profesionalisme Diskresi dibutuhkan ttp dibatasi dengan aspek2 akuntabilitas+transparasi Struktur Network yg kolaboratif dg shared ownership scr internal eksternal Pelayanan yg ditunjang dg wawasan,moralitas,etika, sikap + perilaku unt melayani publik
Responsifitas birokrasi publik Peran pemerintah
Struktur Organisasi
Asumsi Thd motivasi pegawai
Birokratik, Sentralistik dan Desentralisasi, kontrol Otoritatif dengan utama pd para Agen via pendekatan Top-Down pendekatan Bottom-Up Gaji, Pangkat, Promosi, Kekuasaan dan Hak Istimewa
Enterpreneurship
New Public Service (NPS) Teori Demokrasi
Sumber: Dielaborasi dari Denhard & Denhardt(2008)
Bandiklat Prov Jateng
AKUNTABILITAS
Mata Diklat ini membekali peserta dengan pembelajaran mengenai nilai-nilai dasar dan konsep akuntabilitas publik, konflik kepentingan dlm masyarakat, netralitas PNS, keadilan dalam pelayanan publik, sikap perilaku yg konsisten. Mata Diklat disajikan dengan proses experiential learning, memberikan penekanan pada proses internalisasi nilainilai dasar, metode ceramah interaktif, diskusi, studi kasus, simulasi, film pendek. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya mengaktualisasikan nilainilai dasar akuntabilitas dalam tugasnya.
Bandiklat Prov Jateng
√ √ √ √
MATERI POKOK AKUNTABILITAS
"Mediocrity isn't a quest to be pursued." Kita tidak akan "jadi apa-apa" atau menciptakan apaapa, bila selalu "sekadar" pegawai, "sekadar" manajer, atau "sekadar" orang kecil……
1. Teori, Konsep, Prinsip A. Definisi akuntabilitas B. Aspek –aspek akuntabilitas C. Pentingnya akuntabilitas D. Tingkatan akuntabilitas
E. Prinsip-prinsip akuntabilitas F. Dimensi Akuntabilitas G. Bentuk dan Ciri-ciri akuntabilitas Bandiklat Prov Jateng
MATERI POKOK AKUNTABILITAS 2. Mekanisme Akuntabilitas A. Mekanisme Akuntabilitas di birokrasi B. Lingkungan kerja yang akuntabel C. Framework sistem dan lingkungan yg akuntabel
3. Akuntabilitas dalam Konteks
"Mediocrity isn't a quest to be pursued." Kita tidak akan "jadi apa-apa" atau menciptakan apaapa, bila selalu "sekadar" pegawai, "sekadar" manajer, atau "sekadar" orang kecil……
A. B. C. D.
Transparansi dan akses informasi Praktek kecurangan dan perilaku korup Penggunaan sumberdaya milik negara Penyimpangan dan penggunaan data-informasi pemerintah E. Konflik kepentingan
Bandiklat Prov Jateng
4. Menjadi ASN yg akuntabel A. B. C. D. E. F.
Prinsip-prinsip profesi ASN Perilaku individu yg akuntabel Perilaku akuntabel dlm transparansi dan akses informasi Menghindari perilaku curang dan koruptip Perilaku akuntabel dlm penggunaan SD negara Perilaku akuntabel dlm penyimpanan dan penggunaan data serta informasi G. Menghindari konflik kepentingan H. DAMPAK PERILAKU INDIVIDU THD KEBIJAKAN PUBLIK
5. Analisis Penerapan Akuntabilitas melalui : Studi Kasus Akuntabilitas A. Potongan berita terpilih ttg akuntabilitas ASN B. Film/video C. SIMULASI : Akuntabilitas Faktor Penentu dlm Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan Yang Baik (handout terlampir) Bandiklat Prov Jateng
MATERI POKOK 1. Konsep Akuntabilitas
Apa Akuntabilitas; 5 Aspek Penting Akuntabilitas; Mengapa Penting Bagaimana Tingkatan Akuntabilitas Prinsip-prinsip akuntabilitas Dimensi Akuntabilitas Bentuk dan Ciri-ciri akuntabilitas
2. Mekanisme Akuntabilitas
5. Analisis Kasus Simulasi; Role playing; Kliping film
AKUNTABILITAS
4. Menjadi PNS yang Akuntabel Apa yg dharapkn dr PNS? (Personal Behaviour); Perilaku Berkaitan dg Transparansi dan Akses Informasi (Transparency and Official Information Access) ; Menghindari Perilaku Curang Koruptif (Fraudulent and Corrupt Behaviour)
Mekanisme; Bgm ciptakn Ling Kerja Akuntabel; Langkah yg hrs Dilakukan dlm Menciptakan Framework Akun
3. Akuntabilitas dalam Konteks Transparansi+ Akses Informasi Praktek Kecurangan (Fraud) dan Perilaku Korup; Penggunaan Sumber Daya Milik Negara ; Penyimpanan+Penggunaan Data + Info Pem ;Konflik Kepentingan
Bandiklat Prov Jateng
1. MODUL 2. BAHAN BACAAN 3. SLIDES 4. MIND MAPING 5. KASUS
Bandiklat Prov Jateng
1. Teori,Konsep, Prinsip Akuntabilitas a. Definisi akuntabilitas b. Aspek –aspek akuntabilitas c. Pentingnya akuntabilitas d. Tingkatan akuntabilitas e. Prinsip-prinsip akuntabilitas f. Dimensi Akuntabilitas g. Bentuk dan Ciri-ciri akuntabilitas
30
a. KONSEP AKUNTABILITAS: (1) Sumber : Riyadi, PKP2A I LAN, 2011
The Oxford Advance Learner’s Dictionary: “required or expected to give an explanation for one’s action” (Sesuatu yang dibutuhkan atau diharapkan untuk memberikan penjelasan/jawaban mengenai suatu tindakan) J.B. Ghartey: “Akuntabilitas ditujukan untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan yang berhubungan dengan pelayanan apa, siapa, kepada siapa, milik siapa, yang mana, dan bagaimana.” Ledvina V. Carino: “Akuntabilitas merupakan suatu evolusi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh seorang petugas, baik masih berada pada jalur otoritasnya atau sudah berada jauh di luar tanggung jawab dan kewenangannya.” 31
Bandiklat Prov Jateng
a. KONSEP AKUNTABILITAS: (2) Deklarasi Tokyo (1985): “Akuntabilitas merupakan kewajiban-kewajiban dari individu-individu atau penguasa yang dipercayakan untuk mengelola sumber-sumber daya publik dan yang bersangkutan dengannya untuk dapat menjawab hal-hal yang menyangkut pertanggung- jawaban fiskal, manajerial, dan program”. Pedoman LAKIP (No. 589/IX/6/Y/1999 -- 235/IX/6/8/2003): “Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggung- jawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban”. Akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban seseorang atau unit organisasi untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban secara periodik. (Modul 1 AKIP) 32
Bandiklat Prov Jateng
B. Aspek –Aspek Akuntabilitas 1. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-oriented) 2. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship) 3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requires reporting) 4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless without consequences) 5.Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)
www.themegallery.com
Bandiklat Prov Jateng
C. Pentingnya akuntabilitas 1. Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi) 2. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional) 3. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar) 4. menjamin kewenangan digunakan dgn baik dan dpt dp’tanggungjwbkn pd publik (Lilin, 2015)
www.themegallery.com
Bandiklat Prov Jateng
D. Tingkatan dalam Akuntabilitas?
35
Bandiklat Prov Jateng
E. Prinsip-prinsip akuntabilitas (1)
1. Ada komitmen dari pimpinan + seluruh pegawai 2. Mrp su/ sistem yg dpt jamin penggunaan sumber2 daya scr konsisten dgn per-UU-an 3. Menunjukkan tingkat capaian tujuan+sasaran yg ditetapkan; 4. Berorientasi pd pencapaian visi dan misi serta hasil dan manfaat yg diperoleh; 5. Jujur, obyektif, transparan, dan inovatif sebagai katalisator perubahan manajemen (agent of change) www.themegallery.com
Bandiklat Prov Jateng
E. Prinsip-Prinsip dan Indikator Akuntabilitas (2) Definisi Operasional Variabel
Prinsip-Prinsip
1.
2.
AKUNTABILITAS (Norma bagi Aparat Sipil Negara dalam menjalankan tugas pelayanan publik)
3.
4.
5.
6.
Bertindak sesuai kebutuhan- kepentingan masy Keterbukaan dlm pembuatan keputusan Hasil kinerja administratif,efektif-efisien Dampak sosial kinerja adm Pengesahan scr demokratis thd kinerja adm
Sub Indikator
Indikator
Ukuran/ Skala
Kualitas pendidikan
Kualitas kesehatan Memenuhi kebutuhan dasar Mekanisme partisipasi masy Pengesahan secara demokratis terhadap kinerja administratif - Media dan sarana untuk mengekspresikan opini public - Teknologi Informasi Menahan krisis
Menjalankan peran sosial
Ketaatan peraturanprosedur
Sumber: An Ethics Framework for Applying the Public Sector Values, Principles, Codes and Standards
Bandiklat Prov Jateng
F. Dimensi Akuntabilitas (1) 1. Siapa yg melaksanakan; 2. Kepada siapa disampaikan/diserahkan; 3. Standar apa yg digunakan untuk penilaiannya; 4. Bagaimana Nilai akuntabilitasnya. Pihak yang berkepentingan (Stakeholders) dalam akuntabilitas: 1. Publik dan Konsumen; 2. Pemimpin dan Pengawas; 3. Petugas pelaksana Kegiatan www.themegallery.com
Bandiklat Prov Jateng
F. Dimensions of Accountability (2)
+
+
-
-
Bandiklat Prov Jateng
H. BENTUK DAN CIRI-CIRI AKUNTABILITAS (1) Akuntabilitas Politis
Akuntabilitas Administrasi
Akuntabilitas Profesi
Prinsip dasar operasional
Bertindak mengikuti Bertindak mengikuti Bertindak peraturan dan ketentuan Pemerintah aturan dan prosedur yang praktek teknis profesi telah ada
Akuntabilitas internal, untuk siapa?
Otoritas politik yg paling kuat
Akuntabilitas eksternal, untuk siapa?
Parlemen (Dewan Perwakilan Rakyat)
Perihal
Hasil kinerja administratif
Kriteria
- Kriteria politis - Kriteria teknis atau objektif
- Otoritas politik yg paling kuat - Otoritas atau lembaga administratif yg paling kuat - Lembaga pengawas dan pengendali eksternal - Warga Negara - Lembaga Peradilan Bentuk dan prosedur diikuti tindakan administratif Kriteria formal: memenuhi peraturan dan prosedur yg sudah ditetapkan
-Otoritas atau lembaga profesi yg paling kuat (evaluasi teknis) -Otoritas atau lembaga administratif yg paling kuat (evaluasi administratif) Lembaga pengawas dan pengendali eksternal (teknis maupun administratif) Peraturan dan praktek profesi profesi diikuti tindakan administratif K riteria profesional: memenuhi peraturan dan praktek profesi yang sudah ditetapkan
Akuntabilitas Demokrasi Bertindak sesuai kebutuhan dan kepentingan masyarakat
Masyarakat (kelompok tertentu maupun keseluruhan) Hasil kinerja administratif Dampak sosial kinerja administratif
Bandiklat Prov Jateng
H. BENTUK DAN CIRI-CIRI AKUNTABILITAS (2) Akuntabilitas Politis Mekanisme
Konsekwensi
- Mekanisme pengawasan dan pengendalian internal (tanggungjawab internal) - Mekanisme pengendalian Parlemen - Kritik dan pengakuan politis - Pengunduran diri atau pemecatan
Akuntabilitas Administrasi
Akuntabilitas Profesi
- Mekanisme pengawasan dan pengendalian internal - Mekanisme pengawasan dan pengendalian eksternal - Tuntutan administratif - Prosedur peradilan
-Mekanisme pengawasan dan pengendalian internal (teknis maupun administratif) -Mekanisme pengawasan dan pengendalian eksternal (teknis maupun administratif)
- Revisi tindakan Sanksi atau pengakuan dari administratif dinas terkait (Penguatan, modifikasi pembatalan) - Sanksi atau pengakuan dari dinas terkait - Kompensasi bagi warga negara
Akuntabilitas Demokrasi
- Mekanisme partisipasi masy - Media dan sarana untuk mengekspresikan opini public - Teknologi Informasi - Adopsi tindakan administrative - Revisi keputusan administrative - Pengesahan secara demokratis terhadap kinerja administratif
Bandiklat Prov Jateng
2. Mekanisme Akuntabilitas A. Mekanisme Akuntabilitas di birokrasi B. Lingkungan kerja yg akuntabel C. Framework sistem+lingkungan yg akuntabel
42
A. Mekanisme Akuntabilitas di birokrasi
1. Perencanaan Strategis 2. Kontrak Kinerja 3. Laporan Kinerja
www.themegallery.com
Bandiklat Prov Jateng
B. Menciptakan Lingkungan Kerja yg Akuntabel? Kepemimpinan
Transparansi
Integritas
Tanggungjawab (Responsibilitas)
Keadilan
Kepercayaan
Keseimbangan
Kejelasan
Septiana Dwiputrianti, 44
Konsistensi
Bandiklat Prov Jateng
C. Framework: Sistem dan Lingkungan Akuntabel (1)
45
Bandiklat Prov Jateng
C. Accountability Framework (2) AKUNTABILITAS KINERJA PELAYANAN PUBLIK EFEKTIF KONTEKS ANS
ASN
KOMPETENSI
INDIKATOR
Basic Knowledge
Basic Skill, Attitude & Behavior
Definition, Identification, Mapping, Tools, Measurement, Benchmarking
LEVEL
PEGAWAI/ANS
ASN
EDUCATOR/TRAINER WIDYAISWARA
PENILAI/EXPERT
Elaborated from John Holt & Simon A. Perry,2010, Pragmatic Guide to Competency: Framework, Tools and Assessment, by Lilin Budiati & BS. Toton Van Bureen, 2014
Bandiklat Prov Jateng
Framework Standar Etika Publik Untuk Lembaga yg Akuntabel (3)
Merancang Tatanan Etika
Merencanakan Elemen
Mengelola Sistem
Kepemimpinan Etis Menciptakan Sistem Etika Mengevaluasi Kinerja Organisasi
Melaporkan Pelanggaran
Membangun Komitmen
Memperkuat Perilaku Etis
Membuat Panduan Perilaku Etis
Mengembangkan Ketrampilan Etis Sumber: dielaborasi dari “An Ethics Framework For Applying the Public Sector Values, Principles, Codes and Standards – by Lilin Budiati & BS. Toton
Bandiklat Prov Jateng
3. Akuntabilitas dalam Konteks A. Transparansi dan akses informasi B. Praktek kecurangan dan perilaku korup C. Penggunaan sumberdaya milik negara D. Penyimpangan dan penggunaan data-informasi pemerintah E. Konflik kepentingan
48
A. Transparansi dan akses informasi UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, perwujudan transparansi tata kelola keterbukaan informasi publik
B. Praktek kecurangan dan perilaku korup 1) Adanya peluang 2) Insentif atau tekanan untuk melakukan praktik curang 3)
Sikap atau rasionalisasi untuk membenarkan perilaku curang
www.themegallery.com
Bandiklat Prov Jateng
PENTINGNYA DALAM MENJALANKAN FUNGSI PEMERINTAH
ETIKA
Pedoman/ acuan, referensi bagi “Administrasi Negara” (birokrasi Publik) Dalam tugas + kewenangannya, agar dinilai baik, terpuji, tidak tercela
(etika Birokrasi ) ada
2 FUNGSI unt AKUNTABILITAS
“Standar Penilaian” Mengenai sifat, perilaku, dan tindakan birokrasi publik, dinilai baik, terpuji, tidak tercela
• Refleksikan nilai2 dasar masy yg dilayani; • Kepentingan publik diatas kepentingan pribadi, kelompok + organisasi (Dwiyanto, 2002). • Utamakan masy luas (Dwiyanto, 2002). • Efektif, pencapaian apa yg jadi tujuan + sasaran. • Sederhana, prosedur dan tata cara yg mudah, tepat, tidak berbelit, mudah dipahami, mudah dilaksanakan
• Kejelasan dan kepastian** Bandiklat Prov Jateng
KEJELASAN DAN KEPASTIAN**)
Prosedur tata cara pelayanan Syarat pelayanan (teknis + adm) Unit kerja + pejabat yang berwenang Tarif + tata cara pembayaran Jadwal waktu penyelesaian Keterbukaan prosedural/ tata cara
Bandiklat Prov Jateng
Masalahnya : Pertama, siapa yg menentukan apakah sstu sasaran, ukuran, atau hasil yg dikehendaki didsrkan pd kepentingan umum, bukan kepentingan si pengambil keputusan, atau kelompoknya, atau kelompok yg ingin diuntungkan. Kedua, di mana letak batas antara hak perorangan dan kepentingan umum. Jika kepentingan umum mencerminkan dg mudah kepentingan banyak individu, mk masalahnya sederhana. Namun, jika ada perbedaan tajam antara keduanya, mk akan timbul masalah. Ketiga, bagaimana membuat perhitungan yg tepat bhw langkah2 yg dilakukan akan menguntungkan kepentingan umum dan tdk merugikan. Hal ini penting karena kekuatan pendekatan (utilitarianism) ini adalah neracanya harus diperoleh manfaat yg sebesar2nya dan kerugian yg sekecil2nya, unt kepentingan masy scr keseluruhan. Atau dengan kata lain efisiensi
www.themegallery.com
Bandiklat Prov Jateng
C. Penggunaan sumberdaya milik negara Semua penggunaan sesuatu dengan aturan dan prosedur yang berlaku Menggunakannya secara bertanggung-jawab, dan dalam penggunaannya menggunakan secara efisien Memelihara fasilitas secara benar dan bertanggungjawab.
www.themegallery.com
Bandiklat Prov Jateng
D. Penyimpangan dan penggunaan data-informasi pemerintah
Pemerintah/ aparatur dpt menjelaskan aktifitasnya dgn memberikan data –info yg akurat yang telah-sedang-akan dilaksanakan,
E. Konflik kepentingan Kompetensi ASN masalah krusial yg perlu diperbaiki melalui proses belajar. Kultur birokrasi yg efisien, efektif dan responsif thd perubahan perlu dibangun mengacu pd paradigma “pelayanan publik” berbasis pd
nilai publik:
nilai-
akuntabilitas, transparansi, imparsialitas, objektifitas
dan integritas ASN merekonstruksi posisi, peran dan fungsinya agar memberikan kontribusi yg bermanfaat, lebih luas dan lebih berdampak bagi pembangunan berkelanjutan www.themegallery.com
Bandiklat Prov Jateng
DELAPAN BENTUK MAL-PRAKTEK (mal-administrasi),
1
Nigro dan Nigro dalam (Widodo, 2001:259-262),
1. Ketidak-jujuran (dishonesty), Suatu tindakan administrasi yang tidak jujur. Misalnya; mengambil uang dan barang publik untuk kepentingan sendiri, menerima uang suap dari langganan (client), menarik pungutan liar. Dikatakan ketidak-jujuran karena tindakan ini berbahaya dan menimbulkan ketidak-percayaan (dis-trust), dan merugikan kepentingan organisasi atau masyarakat.
2. Perilaku yang buruk (unethical behaviour) Misalnya, kecenderungan pegawai untuk memenangkan perusahaan koleganya dalam tender proyek; seorang pembesar minta kepada kepala personalia supaya familinya diluluskan dalam seleksi.
3. Mengabaikan hukum (disregard of the law), Pegawai (administrator publik) dpt mengabaikan hukum atau membuat tafsiran hukum yg menguntungkan kepentingannya. Misalnya pegawai menggunakan mobil dinas untuk keluarga, padahal fasilitas kantor yg scr hukum hny diperuntukkan pegawai dan untuk kepentingan dinas.
Bandiklat Prov Jateng
Delapan bentuk mal-praktek (mal-administrasi), 2
4. Favoritisme dalam menafsirkan hukum. Pejabat atau pegawai di suatu instansi tetap mengikuti hukum yg berlaku, ttp hukum tsb ditafsirkan unt menguntungkan kepentingan ttt. Misalnya “gubernur” sbg pembina politik di wilayahnya hrs bersikap netral, namun dlm pemilu sebagai kader partai A mrs terpanggil memenangkan partai tsb. Perlakuan yg tdk adil thd pegawai. Pegawai diperlakukan scr tdk adil. Misalnya bos menghambat pegawai yang berprestasi karena merasa disaingi.
5. Inefisiensi bruto (gross inefficiency). Betapapun bagus maksudnya, jika suatu instansi tidak mampu melakukan tugas secara memadai, para administrator disitu dinilai gagal, misalnya pemborosan dana secara berlebihan
Bandiklat Prov Jateng
Delapan bentuk mal-praktek (mal-administrasi), 3 6. Menutup-nutupi kesalahan. Pimpinan atau pegawai menutupi kesalahannya sendiri atau bawahannya, atau menolak diperiksa atau dikontrol oleh legislatif, atau melarang pers meliput kesalahan instansinya 7. Gagal menunjukkan inisiatif. Sebagian pegawai gagal membuat keputusan yang positif atau menggunakan diskresi (keleluasaan/kelonggaran) yang diberikan hukum kepadanya. 8. Perlakuan yang tidak adil terhadap pegawai. Pegawai diperlakukan secara tidak adil. Misalnya bos menghambat pegawai yang berprestasi karena merasa disaingi Bandiklat Prov Jateng
A.Prinsip-prinsip profesi ASN B.Perilaku individu yang akuntabel C. Perilaku akuntabel dlm transparansi dan akses informasi D. Menghindari perilaku curang dan koruptip E. Perilaku akuntabel dalam penggunaan SD negara F. Perilaku akuntabel dlm penyimpanan dan penggunaan data serta informasi G. Menghindari konflik kepentingan H. DAMPAK PERILAKU INDIVIDU THD KEBIJAKAN PUBLIK
ASN YANG AKUNTABEL : A – G (1) 1. 2. 3.
4.
5.
Perilaku Individu (Personal Behaviour) PNS bertindak sesuai dengan persyaratan legislatif, kebijakan lembaga dan kode etik yang berlaku untuk perilaku mereka Kebiasaan kerja PNS, perilaku dan tempat kerja pribadi dan profesional hubungan berkontribusi harmonis, lingkungan kerja yang aman dan produktif PNS tidak akan menyalahgunakan informasi resmi untuk keuntungan pribadi atau komersial untuk diri mereka sendiri atau yang lain PNS akan mematuhi persyaratan legislatif, kebijakan setiap instansi dan semua arahan
www.themegallery.com
Bandiklat Prov Jateng
ASN YANG AKUNTABEL : A – G (2) 6. PNS tidak akan terlibat dalam penipuan atau korupsi 7. Penipuan merupakan kegiatan yang tidak jujur yang menyebabkan kerugian keuangan aktual atau potensial untuk setiap orang atau badan tersebut 8. PNS akan melaporkan setiap perilaku curang atau korup 9. PNS akan melaporkan setiap pelanggaran kode etik dalam profesinya dan/atau organisasinya 10. PNS bertanggung jawab untuk pengeluaran yang resmi 11. PNS menggunakan sumber daya yang didanai publik secara benar sesuai peruntukannya dan efisien 12. PNS tidak menggunakan waktu kantor atau sumber daya untuk pekerjaan partai politik atau keuntungan pribadi atau keuangan
www.themegallery.com
Bandiklat Prov Jateng
ASN YANG AKUNTABEL : A – G (2) 13. PNS mematuhi kebijakan dan pedoman dalam penggunaan setiap instansi komputasi dan komunikasi fasilitas, dan menggunakan sumber daya tersebut secara bertanggung jawab dan secara praktis 14. PNS merekam tindakan dan keputusan mereka untuk memastikan transparansi 15. PNS menjamin penyimpanan aman informasi sensitif atau rahasia 16. PNS memastikan mereka mematuhi pencatatan semua data dan informasi rencana masing-masing agenda dan komitmen yang telah ditetapkan secara internal maupun eksternal
www.themegallery.com
Bandiklat Prov Jateng
ASN YANG AKUNTABEL : A – G (3) 17. PNS, di mana diperbolehkan, berbagi informasi untuk mendorong efisiensi dan kreatifitas 18. PNS akan memastikan kepentingan pribadi atau keuangan tidak bertentangan dengan kemampuan mereka untuk melakukan tugastugas resmi mereka dengan tidak memihak 19. Ketika konflik kepentingan yang timbul antara kinerja tugas publik dan kepentingan pribadi atau personal , PNS akan memastikan mereka mengatur secara hati-hati untuk kepentingan umum www.themegallery.com
Bandiklat Prov Jateng
Tantangan Pembangunan - Krisis Mulidimensi - IPM & Daya Saing Rendah - Kesenjangan ekonomi & Sosial Masalah Pembangunan - Infrastruktur minim - Kualitas SDM rendah - Birokrasi Tidak Efisien, Tidak efektif & Korup - SDA kritis & Lingkungan rusak Modal Pembangunan - Modal Ekonomi - Modal SDA - Modal Sosial
Sumber: Harry (1995)
Pembangunan - Pertumbuhan ekonomi - Pemerataan - Pemberantasan Kemiskinan (Todaro, 1994:90) Pergeseran Paradigma - Pr. Pertumbuhan - Pr. Kesejahteraan - Pr. Pembangunan Manusia
Pembangunan Bidang Sosial
Sumber: dielaborasi dari Didiet Widowati, 2009
Pembangunan Sosial Konsentrasi pada Peningkatan kualitas hidup manusia dlm arti luas Sumber : elaborasi oleh Lilin Budiati, 2014
Pembangunan Manusia Konsentrasi pada peningkatan modal manusia yg diukur dg indikator: pendidikan dan kesehatan Kebijakan Publik Bidang Pembangunan Sosial
Pembangunan Kesra Sosial Konsentrasi pada peningkatan modal sosial yg diukur dg indikator keberfungsian sosial yi. Kemampuan utk: memenuhi kebutuhan dasar, menjalankan peran sosial & menahan krisis
5. Studi Kasus Akuntabilitas A. Potongan berita terpilih B. Film/video C. SIMULASI : Akuntabilitas Faktor Penentu dalam Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan Yang Baik (handout terlampir)
Integritas berarti konsistensi antara dua hal, yaitu pikiran dan tindakan, untuk pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan etis melibatkan proses penalaran etis yang didalamnya mengelaborasi kesadaran moral dan kemampuan moral kognitif seseorang yang pada akhirnya diwujudkan di dalam bentuk pengambilan keputusan.
Integritas meliputi komitmen seseorang terhadap suatu prinsip yg harus dimaknai sebagai loyalitas kepada prinsip dan nilai moral universal, dan bukan kepada prinsip dan nilai moral yang dipegang pada taraf individu, organisasi, ataupun masyarakat
The only thing even in this world is the number of hours in a day. The difference in winning or losing is what you do with those hours. Woody Hayes
Kesadaran moral tdk ditentukan oleh perasaan, melainkan oleh kemampuan intelektual, yaitu kemampuan unt memahami dan mengerti sst scr rasional (Magnis-Suseno,2000). Kohlberg (1955) tidak berbicara tentang prinsip moral tertentu, tidak bicara tentang apa yang benar dan tidak secara moral, melainkan meneliti kompetensi untuk memberikan penalaran etis Maka ..inilah sikap pribadi personal yg akuntabel
Bandiklat Prov Jateng
(2) Integritas bukan sekadar istilah yang merujuk pada perilaku etis, tetapi lebih jauh dalam lagi, integritas mengandaikan tingkat pemahaman moral yang universal yang secara rasional dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini membawa implikasi bahwa tidak setiap perilaku etis dapat dinilai sebagai tindakan berintegritas dan hanya perilaku etis yang dilakukan atas dasar prinsip dan nilai moral universal yang dapat dikatakan berintegritas moral Kode etik organisasi dapat menjadi koridor perilaku anggota organisasi. Tetapi, penerapan yang disertai dengan mekanisme hukuman dan imbalan memiliki efek negatif. Sistem hukuman dan imbalan sering digunakan untuk membangun dan menguatkan budaya organisasi, termasuk menekan perilaku tidak etis yang dilakukan oleh karyawan.
Bandiklat Prov Jateng
Keterkaitan Etika, Integritas dan Good Governance AKUNTABILITAS
INTEGRITAS
Synergistic (Win/Win)
The image cannot be displayed. Your computer may not have enough memory to open the image, or the image may have been corrupted. Restart your computer, and then open the file again. If the red x still appears, you may have to delete the image and then insert it again.
Respectful (Compromise)
Defensive (Win/Lose or Lose/Win) Low
ETIKA
High
Bandiklat Prov Jateng
DAFTAR PUSTAKA Anggara Wisesa, Integritas Moral Dalam Konteks Pengambilan Keputusan Etis, Jurnal Manajemen Teknologi Vol 10 Number 1, 2011 Lilin Budiati, Evaluasi Persepsi Tentang Kompetensi Dan Pendayagunaan Alumni Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III Provinsi Jawa Tengah, 2012 Lilin Budiati, 2014, Etika Publik Sebagai Basis Pelayanan Sektor Publik, artikel I Wayan Sudana, 2009, Mewujudkan Birokrasi yang Mengedepankan Etika Pelayanan Publik Diposkan dalam Administrasi dan Pelayanan Publik, Orasi Ilmiah, tagged Birokrasi; Etika Pelayanan Publik pada 6 Juni 2009 | 5 Comments » Septiana Dwiputrianti, SE, M. Com (Hons), Ph,D,dkk, Akuntabilitas PNS, Training of Trainers (TOT) and Training of Facilitator (TOF) Diklat Prajabatan Pola Baru Lembaga Administrasi Negara RI Angkatan I pada Badiklatprov Jawa Tengah Semarang, 14-16 Januari 2015
Bandiklat Prov Jateng
Bandiklat Prov Jateng