BAB I PENDAHULUAN
1.
PROFIL SINGAPURA
A.
GEOGRAFI Singapura terletak di kawasan wilayah Asia Tenggara dengan total luas sekitar 718,3 2 1
km . Singapura merupakan pulau utama dengan panjang 42 km dan lebar 23 km yang dikelilingi oleh 63 pulau-pulau kecil. Singapura dipisahkan oleh Selat Johor dengan Malaysia pada sisi utara dan Selat Singapura dengan Indonesia pada sisi selatan. Gambar 1.1 Peta Negara Singapura
1
Department of Statistics Singapore, “Population and Land Area” diakses http://www.singstat.gov.sg/statistics/latest-data#14 pada tanggal 26 Februari 2015 pukul 10.32
dari
B.
DEMOGRAFI Berdasarkan data statistik Singapura, jumlah penduduk pada tahun 2014 adalah
sebanyak 5.469.700 jiwa dengan komposisi sebagai berikut: Tabel 1.1 Komposisi Penduduk Singapura Populasi
Jumlah (Jiwa)
Residen
3.870.700
Citizen
3.343.000
Permanent Resident
527.700
Non-Residen
1.599.000
Total
5.469.700
Sumber: Department of Statistics Singapore, 2015
Pada tahun 2014 terjadi pertumbuhan penduduk sebesar 1,3% apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya dimana jumlah penduduk pada tahun 2013 adalah sebanyak 5.399.200 jiwa. Penduduk Singapura juga terdiri dari berbagai etnis, dengan 3 (tiga) etnis terbesar adalah China (74.2%); Melayu (13.3%); India (9.2%) dan etnis lainnya 3.3%.
Gambar 1.2 Komposisi Penduduk Singapura Berdasarkan Ras Tahun 2013
India 9,2%
Lainnya 3,3%
Melayu 13,3%
China 74,2%
Sumber: Department of Statistics Singapore, 2015
2
C.
EKONOMI Singapura merupakan negara dengan wilayah yang kecil, jumlah penduduk yang relatif
sedikit dan sumber daya alam yang terbatas. Oleh karena itu, perekonomian Singapura sangat bergantung pada sektor perdagangan terutama sektor jasa. Kondisi perekonomian Singapura dapat dikatakan kuat dengan nilai Gross Domestic Products (GDP) sebesar S$ 390,1 milyar dan GDP per capita sebesar S$ 71.318 pada tahun 2014 (angka perkiraan).2 Sektor industri jasa memiliki kontribusi paling besar terhadap GDP Singapura yaitu sebesar 70,6% apabila dibandingkan dengan kontribusi industri barang yang hanya sebesar 29,4% pada tahun 2013. Pertumbuhan ekonomi Singapura tahun 2014 adalah sebesar 2,9% lebih rendah dari pada angka pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013
sebesar 4,4%. Perkembangan
perekonomian Singapura sangat ditunjang dengan kondisi pasar yang terbuka dan lingkungan yang bebas korupsi. Tabel 1.2 Ringkasan Perekonomian Singapura Tahun 2014* GDP 2014
S$ 390,1 miliar
Pertumbuhan
2,9% (2014); 4,4% (2013)
Ekspor 2014
S$ 518,9 miliar
Pertumbuhan
1,1% (yoy)
Impor 2014
S$ 463.8 miliar
Pertumbuhan
-0,6% (yoy)
Inflasi
1% (2014), 2.4% (2013); 4.6% (2012)
(yoy)
D.
PERDAGANGAN SINGAPURA DENGAN DUNIA Lokasi Singapura yang strategis dan didukung dengan infrastuktur pelabuhan dan
bandara yang sangat memadai menjadikan Singapura sebagai hub perdagangan internasional. Hal inilah yang mempengaruhi kondisi perekonomian Singapura. Dalam menjalankan perdagangan internasionalnya, Singapura telah menerapkan sistem perdagangan yang terbuka dengan liberalisasi tarif yang hampir mencapai 100%. Singapura juga memiliki hambatan perdagangan yang relatif sedikit. Kebijakan perdagangan Singapura telah sejalan dengan kebijakan lembaga eksternal seperti World Trade
2
Ministry of Trade and Industry, “Singapore in Brief 2015” diakses dari http://www.singstat.gov.sg/docs/default-source/default-documentlibrary/publications/publications_and_papers/reference/sib2015.pdf pada tanggal 26 Februari 2015 pukul 10.45.
3
Organization dan Doha Development Agenda. Mitra dagang Singapura dengan Most Favoured Nation (MFN) memiliki tingkat tarif nol untuk produk selain minuman beralkohol. Namun ada pembatasan impor beberapa terutama berdasarkan pada isu-isu lingkungan, kesehatan dan keamanan publik. Impor beras juga membutuhkan lisensi impor dalam rangka untuk menjamin keamanan pangan dan stabilitas harga. Singapura telah memiliki Free Trade Agreement (FTAs) dengan beberapa negara yaitu:
FTA Regional, yaitu: 1.
Perdagangan Bebas Kawasan ASEAN (AFTA),
2.
ASEAN-Australia-Selandia Baru FTA (AANZFTA),
3.
ASEAN-China FTA (ACFTA),
4.
ASEAN-India FTA (AIFTA),
5.
ASEAN-Jepang Mitra Ekonomi (AJCEP), dan
6.
ASEAN-Korea FTA (AKFTA).
FTA Multilateral, yaitu: 7.
Perdagangan
Bebas
FTA
Singapura-Eropa
(ESFTA-Swiss,
Liechtenstein,
Norwegia dan Islandia) 8.
Gulf Cooperation Council-Singapura FTA (GSFTA - Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab), dan
9.
Trans-Pacific Strategic Economic Partnership (TPFTA - Brunei, Chili dan Selandia Baru).
FTA Bilateral, yaitu: 10. Singapura dengan Australia (Singapura-Australia FTA), 11. Singapura dengan Cina (Cina-Singapura FTA), 12. Singapura dengan Yordania (Singapura-Yordania FTA), 13. Singapura dengan India 14. Singapura dengan Jepang (Jepang-Singapura Perjanjian Kemitraan Ekonomi), 15. Singapura dengan Korea (Korea-Singapura FTA), 16. Singapura dengan Selandia Baru 17. Singapura dengan Panama (Panama-Singapura FTA), 18. Singapura dengan Peru (Peru-Singapura FTA) dan 19. Singapura dengan Amerika Serikat (AS-Singapura FTA).
Pada tahun 2014, Singapura mencatatkan total perdagangan internasional sebesar S$ 982,7 milyar meningkat sebesar 0,3% apabila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar S$ 4
980,2 milyar. Total ekspor Singapura ke negara mitra dagangnya pada tahun 2014 adalah sebesar S$ 518,9 milyar meningkat sebesar 1,1% dari tahun sebelumnya sebesar S$ 513,4 milyar sedangkan untuk impor, total impor Singapura adalah sebesar S$ 463,8 milyar menurun sebesar 1,6% dari tahun 2013 sebesar S$ 466,8 milyar (International Enterprise Singapore, 2015). Berdasarkan data Trademap (2015), diketahui bahwa negara tujuan ekspor terbesar Singapura adalah China dengan share sebesar 12,56% dengan nilai sebesar US$ 51,49 Milyar dari total ekspor Singapura. Untuk negara tujuan ekspor Singapura lainnya dapat dilihat pada diagram berikut: Gambar 1.3. Pangsa Pasar Ekspor Produk Singapura Tahun 2014 (%) Thailand 3.67
Taipei, Chinese Australia 3.78 3.94
China 12.56
Korea, Republic of 4.07
Malaysia 11.97
Japan 4.09
United States of America 5.92
Hong Kong 11.00
Indonesia 9.36
Sumber: Trademap, 2015
Produk ekspor utama Singapura pada tahun 2014 diantaranya adalah peralatan elektronik, bahan bakar mineral, mesin-mesin, bahan kimia dan sebagainya.
5
Gambar 1.4 Negara Asal Impor Utama Singapura Tahun 2014 (%) Saudi Arabia United Arab Emirates 4.00 4.20
Germany 2.91 China 12.12
Indonesia 5.13 Malaysia 10.66
Japan 5.49
Taipei, Chinese 8.19
United States of America 10.34
Korea, Republic of 5.90
Sumber: Trademap, 2015, diolah
Untuk impor, negara asal impor utama Singapura adalah China, Malaysia, Amerika Serikat, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Indonesia, Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan Jerman. Produk-produk yang diimpor oleh Singapura diantaranya adalah peralatan elektronik, mesinmesin, peralatan medis, perhiasan, produk plastik, bahan kimia, kenderaan bermotor dan sebagainya. E.
PERDAGANGAN SINGAPURA DENGAN INDONESIA Indonesia memiliki hubungan perdagangan yang erat dengan Singapura mengingat
kondisi geografis kedua negara yang saling berdekatan. Indonesia juga termasuk dalam sepuluh besar negara tujuan ekspor maupun negara asal impor Singapura. Oleh karena itu, Indonesia dapat digolongkan dalam mitra dagang utama Singapura dan sebaliknya. Berdasarkan data Pusat Data dan Informasi Kementerian Perdagangan RI, total perdagangan Indonesia dengan Singapura pada tahun 2014 adalah sebesar US$ 41,99 milyar, menurun 0,65% dibanding periode yang sama tahun 2013, yang tercatat sebesar US$ 42,27 miliar. Indonesia mengalami defisit sebesar US$ 8,38 milyar karena nilai total impor Indonesia dari Singapura lebih besar dari nilai total ekspor. Nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar US$ 16,81 milyar dengan nilai impor sebesar US$ 25,19 milyar. Pada tahun 2014, Indonesia merupakan negara tujuan ekspor terbesar ke-4 bagi Singapura, dengan pangsa sebesar 9,36%, dan merupakan negara asal impor terbesar ke-7 dengan pangsa sebesar 5,13%. 6
2.
PEMILIHAN PRODUK Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman sumber daya alam yang tinggi
termasuk berbagai logam dan batu mulia/semi mulia seperti nikel, permata dan mutiara. Logam dan batu mulia/semi mulai tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan aneka perhiasan yang dapat diperjualbelikan baik untuk konsumsi domestik maupun untuk diekspor ke negara mitra dagang. Pemilihan produk ini didasarkan oleh beberapa alasan sebagai berikut:
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, termasuk logam mulia;
Produk perhiasan termasuk dalam kelompok komoditi ekspor utama Indonesia;
Kinerja ekspor produk ban Indonesia ke Singapura mengalami penurunan yang signifikan hingga tahun 2014;
Pangsa pasar produk perhiasan Indonesia di Singapura masih berpotensi untuk ditingkatkan, terutama apabila dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, yaitu Malaysia.
Dalam market brief ini, produk yang akan dibahas adalah produk perhiasan yang termasuk dalam HS. 711319 yaitu barang perhiasan dan bagiannya, dari logam mulia lainnya, disepuh atau dipalut dengan logam mulia maupun tidak. Kode HS 7113 7113.11
Deskripsi Barang perhiasan dan bagiannya, dari logam mulia atau dari logam yang dipalut dengan logam mulia. - - Dari perak, disepuh atau dipalut dengan logam mulia lainnya, maupun tidak:
7113.19
- - Dari logam mulia lainnya, disepuh atau dipalut dengan logam mulia maupun tidak:
7113.20
- Dari logam tidak mulia yang dipalut dengan logam mulia:
Produk perhiasan yang termasuk dalam kategori ini adalah perhiasan yang digunakan sehari-hari dan terbuat dari logam mulia selain perak, seperti emas dan platina.
7
BAB II POTENSI PASAR PRODUK PERHIASAN DI SINGAPURA
Dengan fasilitas pelabuhan yang memadai, Singapura telah menjadi hub perdagangan internasional di wilayah Asia Tenggara. Singapura juga menjadi pusat perdagangan yang menarik konsumen baik domestik maupun dari negara lainnya termasuk untuk produk perhiasan. Singapura memiliki beberapa retailer produk perhiasan lokal terkemuka yang terus mengembangkan pasar produk perhiasan. Pengembangan pasar produk ini didukung juga oleh komitmen Pemerintah untuk meningkatkan kemampuan perusahaan lokal dalam berinovasi. Hal ini menunjukkan bahwa pasar produk perhiasan di Singapura akan terus berkembang di masa yang akan datang. Namun dengan keterbatasan lahan dan sumberdaya, Singapura tergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan produk perhiasan.
DATA PERDAGANGAN Grafik 2.1 Total Perdagangan Produk Perhiasan Singapura dengan Dunia
4,500,000 4,000,000 3,500,000
Nilai (US$ Ribu)
1.
3,000,000 2,500,000
Ekspor
2,000,000
Impor
1,500,000 1,000,000 500,000 2012
2013 Tahun
Sumber: Trademap, diolah, 2015
8
2014
Berdasarkan data diatas, terlihat bahwa nilai impor lebih besar dibandingkan dengan nilai ekspor Singapura. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan sumber daya alam mengharuskan Singapura untuk melakukan impor dari negara lain. Produk yang diimpor oleh Singapura ini pun tidak semua dipasarkan di dalam negeri namun ada juga yang diekspor kembali ke negara lain.
A.
EKSPOR Total ekspor pada tahun 2014 sebesar US$ 3.271.116.000, mencatat penurunan 2,96%
dibandingkan tahun 2013 yang bernilai sebesar US$ 3.370.850.000. Namun, dalam tiga tahun terakhir, nilai total ekspor produk ini mencatat pertumbuhan sebesar 1,68%. Trend pertumbuhan perhiasan yang positif ini menunjukkan bahwa permintaan dunia berangsur membaik setelah krisis finansial global yang melanda pada tahun 2012. Sebaliknya, penurunan nilai ekspor pada tahun 2014 disebabkan oleh melemahnya harga logam mulia terutama emas yang dipengaruhi oleh perbaikan perekonomian Amerika Serikat setelah krisis ekonomi global. Perkembangan ekspor Singapura ke negara tujuan ekspor ditunjukkan dalam tabel berikut: Tabel 2.1 Kinerja Ekspor Produk Perhiasan Singapura No.
Negara
Nilai (US$ Ribu)
1.073.428
1.291.351
1.054.476
-0,89
-18,34
Market Share (%) 2014 32,24
Hong Kong
465.301
571.974
830.349
33,59
45,17
25,38
Malaysia
257.539
212.961
255.516
-0,39
19,98
7,81
4
United States of America
116.261
196.656
219.202
37,31
11,46
6,70
5
Bangladesh
79.918
141.024
163.121
42,87
15,67
4,99
6
Switzerland
357.712
204.038
128.368
-40,10
-37,09
3,92
7
Thailand
100.151
65.468
108.217
3,95
65,30
3,31
8
Indonesia
58.670
72.247
86.930
21,72
20,32
2,66
9
India
87.074
80.595
72.356
-8,84
-10,22
2,21
10
United Kingdom
24.796
41.036
42.749
31,30
4,17
1,31
2012 1
United Arab Emirates
2 3
2013
2014
Trend (%) 12-14
Growth (%) 13-14
Other
542.940
493.500
309.832
-24,46
-37,22
9,47
Total
3.163.790
3.370.850
3.271.116
1,68
-2,96
100
Sumber: Trademap, diolah, 2015
9
Negara-negara tujuan utama ekspor produk ini pada tahun 2014 adalah United Arab Emirates, Hong Kong, Malaysia, dan Switzerland. Indonesia berada pada peringkat 8 (delapan) negara tujuan ekspor Singapura. Grafik 2.2 Negara Tujuan Ekspor Produk Perhiasan Singapura
United Kingdom India Indonesia Thailand Switzerland
2014
Bangladesh
2013 2012
United States of America Malaysia Hong Kong United Arab Emirates -
500,000 1,000,000 Nilai (US$ Ribu)
1,500,000
Sumber: Trademap, diolah, 2015
B.
IMPOR Nilai impor Singapura untuk produk ini lebih besar dibandingkan dengan nilai ekspor.
Pada tahun 2014, nilai impor Singapura dari dunia adalah sebesar US$ 3.661.172.000. Apabila dibandingkan dengan nilai impor tahun 2013 sebesar US$ 3.835.532.000, terjadi penurunan sebesar 4,55%. Penurunan ini terjadi dalam periode 3 (tiga) tahun terakhir, yaitu sebesar 4,71% dimana pada tahun 2012 nilai impor Singapura mencapai US$ 4.032.175.00.
10
Tabel 2.2 Nilai Impor Produk Perhiasan Singapura dari Dunia No.
Negara
Nilai (US$ Ribu)
1
Malaysia
954.081
1.059.129
972.735
Trend (%) 12-14 0,97
2
Hong Kong
376.372
434.889
651.513
31,57
49,81
3
India
395.043
410.027
432.682
4,66
5,53
4
United States of America
250.446
293.108
349.284
18,10
19,17
5
Indonesia
1.184.378
652.140
204.928
-58,40
-68,58
6
China
153.254
134.106
188.246
10,83
40,37
7
France
153.212
166.977
176.765
7,41
5,86
8
United Arab Emirates
128.089
136.004
168.000
14,52
23,53
9
Italy
88.965
157.074
158.336
33,41
0,80
10
Switzerland
65.006
150.074
158.077
55,94
5,33
Other
283.329
242.004
200.606
-15,86
-17,11
Total
4.032.175
3.835.532
3.661.172
-4,71
-4,55
2012
2013
2014
Growth (%) 13-14 -8,16
Sumber: Trademap, diolah, 2015
Secara garis besar, terlihat bahwa sebagian besar impor Singapura dari negara mitra dagang utamanya pada periode tahun 2012-2014 mengalami peningkatan kecuali Indonesia. Impor dari Indonesia dan Malaysia pada tahun 2014 juga menunjukkan penurunan dengan penurunan signifikan dialami oleh Indonesia. Malaysia menempati peringkat pertama supplier produk ini dengan pangsa pasar sebesar 26,57%. Nilai impor dari Malaysia pada tahun 2014 adalah sebesar US$ 972.735.000. Impor dari Malaysia mengalami peningkatan sejak tahun 2012 hingga 2014 sebesar 0,97%, Namun demikian, pada tahun 2014 terjadi penurunan nilai impor dari Malaysia sebesar 8,16%. Negara supplier utama lainnya adalah Hong Kong dengan pangsa pasar sebesar 17,80%, India sebesar 11,82% dan Amerika Serikat sebesar 9,54%. Pangsa pasar Indonesia berada dibawah pangsa pasar ketiga negara tersebut, yaitu hanya 5,60%.
11
Gambar 2.1 Pangsa Pasar Impor Produk Perhiasan di Singapura Tahun 2014 (%)
France 4.83
UAE 4.59
Switzerland 4.32
Italy 4.32
Malaysia 26.57
China 5.14 Indonesia 5.60 USA 9.54 India 11.82
Hong Kong 17.80
Sumber: Trademap, diolah, 2015
2.
POTENSI PRODUK PERHIASAN INDONESIA DI SINGAPURA Industri perhiasan secara global sedang mengalami pertumbuhan dengan pusat
pertumbuhannya adalah di wilayah Asia. Wilayah Asia telah menjadi hub untuk proses cutting batu permata dan batu mulia lainnya serta produsen dan aktivitas perdagangan emas yang didukung oleh sumber daya alam yang melimpah, pengrajin yang terlatih dan upah buruh yang murah. Dengan posisi geografis yang strategis, Singapura berpotensi sebagai hub dalam industri perhiasan Asia. Namun karena keterbatasan sumber daya alam, Singapura bergantung pada impor produk perhiasan dari negara lain. Hal ini memberikan peluang pasar bagi eksportir perhiasan asal Indonesia. Berdasarkan grafik dibawah terlihat bahwa sebagian besar impor dari negara mitra dagang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Penurunan nilai impor dialami oleh Malaysia dan Indonesia. Berbeda dengan Malaysia yang mengalami penurunan cukup kecil, penurunan nilai impor Indonesia terjadi secara signifikan. Penurunan angka impor dari Indonesia periode tahun
12
2012 hingga tahun 2014 adalah sebesar 68,58%. Angka impor Indonesia pada tahun 2014 turun secara drastis bila dibandingkan tahun 2013 yaitu sebesar 58,40%.
Grafik 2.3 Perbandingan Nilai Impor Produk Perhiasan dari Dunia 1,400,000 1,200,000 Malaysia
Nilai (US$ Ribu)
1,000,000
Hong Kong India
800,000
USA Indonesia
600,000
China France
400,000
UAE 200,000
Italy Switzerland
2012
2013 Tahun
2014
Sumber: Trademap, diolah, 2015
Turunnya importasi produk perhiasan Singapura dari Indonesia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah adalah pola masyarakat Singapura yang semakin mementingkan kualitas dan desain sehingga cenderung untuk membeli perhiasan dari International luxury brand. Hal ini menarik beberapa merek perhiasan mewah untuk membuka cabang di Singapura untuk memenuhi permintaan pasar. Kualitas dan desain produk perhiasan emas dari Indonesia dapat masih lebih rendah apabila dibandingkan dengan perhiasan dari negara lain seperti Switzerland, Italia dan Inggris. Indonesia juga masih kalah apabila dibandingkan dengan kualitas dan desain dari negara Asia seperti Malaysia, Hong Kong dan India. Hal ini disebabkan oleh sebagian besar pemain dalam industri perhiasan di Indonesia merupakan
13
industri/pengrajin kecil dan menengah sehingga terdapat keterbatasan baik untuk fasilitas maupun tingkat kreatifitas. Untuk kedepannya, eksportir/produsen perhiasan Indonesia harus dapat meningkatkan kualitas dan desainnya sehingga pangsa pasar produk perhiasan Indonesia di Singapura dapat ditingkatkan. Peluang ini harus dapat dimanfaatkan oleh produsen dan atau eksportir Indonesia untuk meningkatkan pangsa pasar produk Indonesia mengingat Pemerintah Singapura sangat mendukung perkembangan industri perhiasan di Singapura. Pemerintah Singapura melakukan beberapa program dalam mendukung industri perhiasan di Singapura, misalnya Joint Establishment of the Design for Enterprise atau DFE Programme oleh DesignSingapore Council, SPRING, dan IE Singapore. Perusahaan juga dapat menikmati insentif pajak yang dikenal sebagai PIC for Design (Productivity and Innovation Credit for Investment in Design). 3 Menurut Antwerp World Diamond Centre (AWDC), Industri perhiasan di Singapura diperkirakan akan tumbuh sebesar 3% per tahun selama 5 tahun sejak tahun 2013. Pada tahun 2013, penjualan produk perhiasan di Singapura mengalami peningkatan sebesar 5% untuk volume dan 8% untuk nilai penjualan. Peningkatan ini akan terus berlanjut mengingat jumlah pendapatan penduduk di Singapura juga terus meningkat. Selain itu, komposisi ras penduduk di Singapura yang terdiri dari ras Chinese, Melayu dan India juga memberikan peluang tersendiri bagi perkembangan pasar produk perhiasan. Perhiasan sudah menjadi bagian dalam hari-hari besar bagi penduduk Singapura, seperti untuk pernikahan, hari raya keagamaan dan sebagainya. Potensi pasar penjualan produk perhiasan di Singapura juga harus dapat dimanfaatkan oleh eksportir Indonesia mengingat Singapura merupakan tujuan wisata favorit di Asia sehingga banyak wisatawan asing yang datang ke Singapura. Saat ini, konsumen produk perhiasan sebagian besar masih merupakan masyarakat lokal Singapura namun nantinya wisatawan akan menjadi sasaran penjualan produk ini. Dengan adanya sistem Tourist Refund Scheme (TRS), tentunya akan mendorong peningkatan penjualan produk perhiasan kepada para wisatawan karena para
3
ITALIA, “Singapore: Perhiasan July 2013“ http://www.ice.it/paesi/asia/singapore/upload/175/Note%20di%20mercato%20sulla%20gioielleria%20_Perhi asan%20English%20Report,%20July%202013.pdf diakses pada tanggal 10 Maret 2015
14
wisatawan dapat mengklaim pengembalian atas pembayaran pajak GST (Goods and Services Tax) pada saat membeli berbagai produk, termasuk produk perhiasan.4 Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh produsen/eksportir produk perhiasan Indonesia untuk meningkatkan nilai ekspor ke Singapura adalah dengan melakukan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan perhiasan di Singapura. Selain itu, produsen/eksportir Indonesia perlu untuk mengikuti pameran produk perhiasan yang diselenggarakan di Singapura seperti Singapore International Jewellery Expo 2015 yang akan diselenggarakan pada bulan Juli 2015 di Singapura. Beberapa merek perhiasan mewah yang telah membuka toko di Singapura adalah Tiffany&Co., Cartier dan Harry Winston. Selain itu, terdapat beberapa pemain lokal utama produk perhiasan di Singapura diantaranya adalah Aspial Corporation Singapore, Lee Hwa Perhiasan, Goldheart Perhiasan, Soo Kee Perhiasan Singapore dan lain sebagainya.
4
Ibid.
15
BAB III INFORMASI PASAR PRODUK PERHIASAN DI SINGAPURA
1.
SISTEM DISTRIBUSI Sebagian besar produk perhiasan di Singapura diimpor dari negara lain untuk dijual di
Singapura maupun dire-ekspor ke negara lain. Saluran distribusi utama untuk produk perhiasan di Singapura dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 3.1 Sistem Distribusi Produk Perhiasan di Singapura
PRODUSEN/ EKSPORTIR
PRODUSEN LOKAL
IMPORTIR
RETAILER
RETAILER
RETAILER
KONSUMEN
2.
PROSEDUR IMPORTASI DI SINGAPURA Impor barang ke Singapura diatur dalam Customs Act and the Regulation of Imports
and Exports Act serta peraturan perundang-undangan yang relevan. Umumnya, semua barang (termasuk gas, air, media, listrik, rekaman, dll) yang diimpor ke Singapura dikenakan pembayaran GST (bea cukai dan/ atau bea barang dan jasa) untuk barang tidak kena cukai dan GST dan atau pajak untuk barang kena cukai.
16
Ada empat kategori barang yang dikenakan bea cukai di Singapura, antara lain: 1.
Minuman keras
2.
Produk tembakau,
3.
Kendaraan bermotor dan
4.
Produk minyak bumi.
Produk lain termasuk produk perhiasan dalam HS 7113 termasuk dalam produk yang tidak dikenakan bea cukai. Untuk impor semua barang (termasuk barang-barang yang dikontrol dan non-kontrol) ke Singapura, Importir harus: 1.
Mendapatkan IN Permit melalui TradeNet ® sebelum barang diimpor ke Singapura, dan
2.
Membayar bea cukai dan/ atau Pajak Barang dan Jasa (GST) pada tingkat yang berlaku pada saat impor.
Sebelum importasi dilakukan, importer harus mengurus izin impor (Import Permit) baik untuk produk yang dikontrol maupun tidak dikontrol importasinya. Produk yang dikontrol merupakan produk-produk yang memerlukan izin, lisensi atau bentuk persetujuan lain untuk diperiksa oleh Competent Authority berdasarkan aturan yang berlaku di Singapura. Beberapa contoh produk yang dikontrol importasinya diantaranya adalah produk senjata dan peledak, bahan kimia yang tergolong dalam bahan beracun dan berbahaya, pestisida dan sebagainya, bahan bakar diesel, produk perikanan, bahan-bahan yang mudah terbakar dan lain sebagainya. Daftar produk
yang
dikontrol
importasinya
secara
lengkap
dapat
diakses
http://www.customs.gov.sg/leftNav/trad/TradeNet/List+Of+Controlled+Goods++Imports.html.
17
melalui
Peraturan impor barang di Singapura secara umum dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 3.2 Prosedur Importasi di Singapura
Beberapa produk yang berasal dari negara-negara yang terkena sanksi dari United Nations Security Council (UNSC) dilarang untuk diimpor ke Singapura.
Pembayaran Pajak dan GST Importir bertanggung jawab terhadap pembayaran semua bea, GST dan biaya lain-lain (pajak dan ongkos) ke Customs atas barang yang diimpor. Importir dapat mengajukan permohonan rekening GIRO (IBG) antar bank dengan Customs atau mereka dapat menunjuk agen forwarding untuk membayar pajak dan biaya atas nama importir tersebut. GST dihitung berdasarkan nilai barang yang meliputi biaya, asuransi dan pengiriman ditambah semua bea cukai dan biaya lainnya. Tingkat GST saat ini adalah 7%. Sedangkan untuk besar pajak yang harus dibayarkan dihitung berdasarkan nilai barang pada saat importasi dilakukan. Untuk informasi lebih lanjut tentang prosedur impor dapat dilihat pada www.customs.gov.sg.
18
3.
INFORMASI PASAR DI SINGAPURA Salah satu pemain lokal utama produk perhiasan di Singapura adalah Aspial
Corporation yang merupakan retailer yang membawahi merek-merek perhiasan seperti Aspial, Lee Hwa, Goldheart dan Citigem. Aspial juga menjadi distributor resmi untuk merekmerek internasional seperti Balocchi Preziosi, Laurentia and K DI KUORE. Aspial Corporation telah memiliki lebih dari 70 butik perhiasan yang berlokasi di Singapura dan wilayah Asia Tenggara sebagai bagian dari usaha perusahaan untuk menjadi perusahaan perhiasan terkemuka di Asia. Selain itu, pemain lokal produk perhiasan di Singapura adalah Soo Kee Jewellery yang memegang hak distribusi untuk Versace Fine Jewellery. Koleksi utama dari perusahaan ini dikenal sebagai Briliant Rose Collection. Tidak hanya pemain lokal, beberapa perusahaan perhiasan internasional juga telah membuka cabangnya di Singapura. Salah satunya adalah Tiffany & Co. yang berbasis di New York. Perusahaan ini memasarkan berbagai produk mewah seperti perhiasan, jam tangan dan aksesoris. Selain itu, juga terdapat Bvlgari yang berbasis di Roma dan Cartier yang berbasis di Perancis. Kedua perusahaan ini juga telah membuka cabangnya di Singapura dan menjual barang mewah seperti perhiasan dan jam tangan.
19
BAB IV PELUANG, TANTANGAN DAN STRATEGI
1.
PELUANG
Dari Indonesia Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah sehingga dapat memproduksi produk-produk perhiasan yang beragam. Posisi Singapura yang dekat dengan Indonesia dan berbatasan langsung dengan kepulauan Indonesia, memudahkan akses transportasi ke Singapura. Perjanjian perdagangan bebas AFTA.
Dari Singapura Sumber daya alam yang terbatas sehingga harus mengimpor bahan baku bahkan produk jadi dari negara lain. Budaya masyarakat yang menjadikan perhiasan sebagai bagian dari hari-hari besar/perayaan masyarakat di Singapura. Permintaan yang semakin meningkat dengan adanya peningkatan jumlah retailer terkemuka di Singapura dan perluasan target pasar dari konsumen lokal hingga wisatawan asing. Komitmen Pemerintah untuk mendorong kemajuan industri perhiasan di Singapura. Peluang ekspor masih terbuka lebar karena share Indonesia yang masih relatif kecil dengan trend yang mengalami penurunan. Memanfaatkan kekuatan AFTA.
20
2.
TANTANGAN Kompetisi dengan negara lain, terutama Malaysia yang memiliki pangsa pasar produk perhiasan yang paling besar. Menjaga kestabilan pasokan dan kualitas produk perhiasan yang diekspor ke Singapura.
3.
STRATEGI Menjaga stabilitas kualitas dan pasokan produk perhiasan yang diekspor ke Singapura. Melakukan promosi dengan mengikuti pameran produk perhiasan yang diadakan Singapura dan promosi untuk menonjolkan keunggulan produk perhiasan asal Indonesia Memperhatikan kebutuhan pasar sehingga dapat memasok sesuai dengan permintaan. Bekerjasama dengan retailer dan distributor Singapura untuk mengembangkan jaringan pemasaran yang efisien untuk mengoptimalkan produksi dan ekspor. Proaktif dengan Perwakilan Dagang Luar Negeri untuk membantu promosi dan mengetahui pasar. Memanfaatkan FTA yang dimiliki Singapura untuk ekspor ke negara lain
21
BAB V INFORMASI PENTING
1.
PERWAKILAN PERDAGANGAN a.
Kedutaan Besar Singapura di Indonesia Singapore Embassy in Jakarta Jalan H.R. Rasuna Said Block X/4, KAV No 2 Kuningan, Jakarta Selatan 12950 Tel: +62-21 29950400 Fax: +62-21 5201486 www.mfa.gov.sg E-Mail:
[email protected]
b.
Singapore Consulate in Batam 8th Floor Sumatera Convention Centre Jalan Engku Putri, Kav. 01, Batam Centre Batam, Indonesia Tel - +62-(778) 470070, +62-(778) 470071 Fax +62-(778) 470075
c.
Singapore Consulate in Medan Suite No 2 - 6, 11th Floor Forum Nine Office and F & B Gallery No. 9, Jalan Imam Bonjol 20112 Medan, Indonesia Tel : +62 (61) 8050 1500, Fax: +62 (61) 8050 1506 Email:
[email protected]
22
d.
Kedutaan Besar Indonesia di Singapura Embassy of the Republic of Indonesia No. 7 Chasworth Road Singapore 249761 Tel: +65-67377422 Fax: +65-67375037; +65-62355783 E-Mail:
[email protected] Website: www.kbrisingapura.com
2.
ASOSIASI DAN PERUSAHAAN TERKAIT
a. Singapore Jewellers Association 38 North Canal Road, Singapore 059294 Tel: +65 6533 9614
b. Aspial Corporation 50 Raffles Place #32-01 Singapore Land Tower Singapore 04862 Tel: +65 6281 4218 Email:
[email protected]
c. Soo Kee Jewellery MARINA BAY SANDS 2 Bayfront Avenue #01-68 The Shoppes @ Marina Bay Sands Singapore 018972 Tel: +65 6688 7933
23
d. Tiffany & Co. Takashimaya S.C. 391 Orchard Road #01- 05/06 & #02-05/06 Ngee Ann City 238872 Tel: +65 6735 8823
e. Bvlgari BULGARI TAKASHIMAYA 391A, Orchard Road, Level 1-111/113 Takashimaya Department Store Singapore 238873 Tel: +65 6735 6689
f.
Cartier #01-33 & #02-02 to 04 391 Orchard Rd, Singapore Takashimaya Shopping Centre, Ngee Ann City Tel: +65 6732 0181
24