BAB I PENDAHULUAN
1. PROFIL SINGAPURA
A.
GEOGRAFI Singapura terletak di kawasan wilayah Asia Tenggara dengan total luas sekitar 718,3 2 1
km . Singapura merupakan pulau utama dengan panjang 42 km dan lebar 23 km yang dikelilingi oleh 63 pulau-pulau kecil. Singapura dipisahkan oleh Selat Johor dengan Malaysia pada sisi utara dan Selat Singapura dengan Indonesia pada sisi selatan. Gambar 1.1 Peta Negara Singapura
1
Department of Statistics Singapore, “Population and Land Area” diakses http://www.singstat.gov.sg/statistics/latest-data#14 pada tanggal 26 Februari 2015 pukul 10.32
dari
B.
DEMOGRAFI Berdasarkan data statistik Singapura, jumlah penduduk pada tahun 2014 adalah
sebanyak 5.469.700 jiwa dengan komposisi sebagai berikut: Tabel 1.1 Komposisi Penduduk Singapura Populasi
Jumlah (Jiwa)
Residen
3.870.700
Citizen
3.343.000
Permanent Resident
527.700
Non-Residen
1.599.000
Total
5.469.700
Sumber: Department of Statistics Singapore, 2015
Pada tahun 2014 terjadi pertumbuhan penduduk sebesar 1,3% apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya dimana jumlah penduduk pada tahun 2013 adalah sebanyak 5.399.200 jiwa. Penduduk Singapura juga terdiri dari berbagai etnis, dengan 3 (tiga) etnis terbesar adalah China (74.2%); Melayu (13.3%); India (9.2%) dan etnis lainnya 3.3%.
Gambar 1.2 Komposisi Penduduk Singapura Berdasarkan Ras Tahun 2013
India 9,2%
Lainnya 3,3%
Melayu 13,3%
China 74,2%
Sumber: Department of Statistics Singapore, 2015
2
C.
EKONOMI Singapura merupakan negara dengan wilayah yang kecil, jumlah penduduk yang relatif
sedikit dan sumber daya alam yang terbatas. Oleh karena itu, perekonomian Singapura sangat bergantung pada sektor perdagangan terutama sektor jasa. Kondisi perekonomian Singapura dapat dikatakan kuat dengan nilai Gross Domestic Products (GDP) sebesar S$ 390,1 milyar dan GDP per capita sebesar S$ 71.318 pada tahun 2014. Sektor industri jasa memiliki kontribusi paling besar terhadap GDP Singapura yaitu sebesar 70,6% apabila dibandingkan dengan kontribusi industri barang yang hanya sebesar 29,4% pada tahun 2013. Pertumbuhan ekonomi Singapura tahun 2014 adalah sebesar 2,9% lebih rendah dari pada angka pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013
sebesar 4,4%. Perkembangan
perekonomian Singapura sangat ditunjang dengan kondisi pasar yang terbuka dan lingkungan yang bebas korupsi. Tabel 1.2 Ringkasan Perekonomian Singapura Tahun 2014*
D.
GDP 2014
S$ 390,1 miliar
Pertumbuhan (yoy)
2,9% (2014); 4,4% (2013)
Ekspor 2014
S$ 518,9 miliar
Pertumbuhan
1,1% (yoy)
Impor 2014
S$ 463.8 miliar
Pertumbuhan
-0,6% (yoy)
Inflasi
1% (2014); 2.4% (2013); 4.6% (2012)
PERDAGANGAN SINGAPURA DENGAN DUNIA Lokasi Singapura yang strategis dan didukung dengan infrastuktur pelabuhan dan
bandara yang sangat memadai menjadikan Singapura sebagai hub perdagangan internasional. Hal inilah yang mempengaruhi kondisi perekonomian Singapura. Dalam menjalankan perdagangan internasionalnya, Singapura telah menerapkan sistem perdagangan yang terbuka dengan liberalisasi tarif yang hampir mencapai 100%. Singapura juga memiliki hambatan perdagangan yang relatif sedikit. Kebijakan perdagangan Singapura telah sejalan dengan kebijakan lembaga eksternal seperti World Trade Organization dan Doha Development Agenda. Mitra dagang Singapura dengan Most Favoured Nation (MFN) memiliki tingkat tarif nol untuk produk selain minuman beralkohol. Namun ada pembatasan impor beberapa terutama berdasarkan pada isu-isu lingkungan, kesehatan dan keamanan publik. Impor beras juga membutuhkan lisensi impor dalam rangka untuk menjamin keamanan pangan dan stabilitas harga.\
3
Singapura telah memiliki Free Trade Agreement (FTAs) dengan beberapa negara yaitu: FTA Regional, yaitu: 1. Perdagangan Bebas Kawasan ASEAN (AFTA), 2. ASEAN-Australia-Selandia Baru FTA (AANZFTA), 3. ASEAN-China FTA (ACFTA), 4. ASEAN-India FTA (AIFTA), 5. ASEAN-Jepang Mitra Ekonomi (AJCEP), dan 6. ASEAN-Korea FTA (AKFTA). FTA Multilateral, yaitu: 7. Perdagangan Bebas FTA Singapura-Eropa (ESFTA-Swiss, Liechtenstein, Norwegia dan Islandia) 8. Gulf Cooperation Council-Singapura FTA (GSFTA - Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab), dan 9. Trans-Pacific Strategic Economic Partnership (TPFTA - Brunei, Chili dan Selandia Baru). FTA Bilateral, yaitu: 10. Singapura dengan Australia (Singapura-Australia FTA), 11. Singapura dengan Cina (Cina-Singapura FTA), 12. Singapura dengan Yordania (Singapura-Yordania FTA), 13. Singapura dengan India 14. Singapura dengan Jepang (Jepang-Singapura Perjanjian Kemitraan Ekonomi), 15. Singapura dengan Korea (Korea-Singapura FTA), 16. Singapura dengan Selandia Baru 17. Singapura dengan Panama (Panama-Singapura FTA), 18. Singapura dengan Peru (Peru-Singapura FTA) dan 19. Singapura dengan Amerika Serikat (AS-Singapura FTA). Pada tahun 2014, Singapura mencatatkan total perdagangan internasional sebesar S$ 982,7 milyar meningkat sebesar 0,3% apabila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar S$ 980,2 milyar. Total ekspor Singapura ke negara mitra dagangnya pada tahun 2014 adalah sebesar S$ 518,9 milyar meningkat sebesar 1,1% dari tahun sebelumnya sebesar S$ 513,4 milyar sedangkan untuk impor, total impor Singapura adalah sebesar S$ 463,8 milyar menurun sebesar 1,6% dari tahun 2013 sebesar S$ 466,8 milyar (International Enterprise Singapore, 2015). 4
Berdasarkan data Trademap (2015), diketahui bahwa negara tujuan ekspor terbesar Singapura adalah China dengan share sebesar 12,56% dengan nilai sebesar US$ 51,49 Milyar dari total ekspor Singapura. Untuk negara tujuan ekspor Singapura lainnya dapat dilihat pada diagram berikut: Gambar 1.3. Pangsa Pasar Ekspor Produk Singapura Tahun 2014 (%)
Taipei, Chinese 3.94
Australia 3.78
Thailand 3.67 China 12.56
Korea, Republic of 4.07 Japan 4.09
United States of America 5.92
Malaysia 11.97
Hong Kong 11.00
Indonesia 9.36
Sumber: Trademap, 2015
Produk ekspor utama Singapura pada tahun 2014 diantaranya adalah peralatan elektronik, bahan bakar mineral, mesin-mesin, bahan kimia dan sebagainya.
5
Gambar 1.4 Negara Asal Impor Utama Singapura Tahun 2014 (%) Saudi Arabia 4.00 United Arab Emirates 4.20
Germany 2.91 China 12.12
Indonesia 5.13 Malaysia 10.66
Japan 5.49
Taipei, Chinese 8.19
United States of America 10.34
Korea, Republic of 5.90
Sumber: Trademap, 2015, diolah
Untuk impor, negara asal impor utama Singapura adalah China, Malaysia, Amerika Serikat, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Indonesia, Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan Jerman. Produk-produk yang diimpor oleh Singapura diantaranya adalah peralatan elektronik, mesinmesin, peralatan medis, perhiasan, produk plastik, bahan kimia, kenderaan bermotor dan sebagainya. E.
PERDAGANGAN SINGAPURA DENGAN INDONESIA Indonesia memiliki hubungan perdagangan yang erat dengan Singapura mengingat
kondisi geografis kedua negara yang saling berdekatan. Indonesia juga termasuk dalam sepuluh besar negara tujuan ekspor maupun negara asal impor Singapura. Oleh karena itu, Indonesia dapat digolongkan dalam mitra dagang utama Singapura dan sebaliknya. Berdasarkan data Pusat Data dan Informasi Kementerian Perdagangan RI, total perdagangan Indonesia dengan Singapura pada tahun 2014 adalah sebesar US$ 41,99 milyar, menurun 0,65% dibanding periode yang sama tahun 2013, yang tercatat sebesar US$ 42,27 miliar. Indonesia mengalami defisit sebesar US$ 8,38 milyar karena nilai total impor Indonesia dari Singapura lebih besar dari nilai total ekspor. Nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar US$ 16,81 milyar dengan nilai impor sebesar US$ 25,19 milyar. Pada tahun 2014, Indonesia merupakan negara tujuan ekspor terbesar ke-4 bagi Singapura, dengan pangsa sebesar 9,36%, dan merupakan negara asal impor terbesar ke-7 dengan pangsa sebesar 5,13%. 6
2. PEMILIHAN PRODUK Indonesia dengan keanekaragaman sumber daya alam yang tinggi merupakan produsen terbesar kedua di dunia untuk karet. Karet dan produk karet termasuk dalam kelompok komoditi utama ekspor Indonesia ke negara mitra dagang. Negara-negara tujuan ekspor produk karet dan olahannya diantaranya adalah Amerika Serikat, Uni Eropa, Singapura dan sebagainya. Hasil olahan karet diantaranya adalah aneka ban, sabuk penggerak mesin, kabel dan sebagainya. Salah satu olahan karet yang diekspor oleh Indonesia adalah produk ban mobil penumpang yang akan dibahas dalam market brief ini. Pemilihin produk ini didasarkan oleh beberapa alasan, yaitu: Indonesia merupakan produsen karet terbesar kedua di dunia; Ban merupakan hasil olahan utama dari karet dimana karet dan produk karet termasuk dalam kelompok komoditi ekspor utama Indonesia; Kinerja ekspor produk ban Indonesia ke Singapura sempat mengalami penurunan namun mulai berangsur membaik pada tahun 2014; Pangsa pasar produk ban Indonesia di Singapura masih berpotensi untuk ditingkatkan, terutama apabila dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, yaitu Thailand; Pertumbuhan jumlah mobil penumpang di Singapura yang terus meningkat dari tahun ke tahun; dan Indonesia memiliki beberapa produsen produk ban yang potensial.
Produk ini termasuk dalam kelompok produk berikut: Kode HS
Deskripsi
4011
Ban bertekanan, baru, dari karet.
4011.10
- Dari jenis yang digunakan untuk kendaraan bermotor (termasuk station wagon dan mobil balap)
Produk ban yang termasuk dalam kelompok produk ini adalah produk ban mobil penumpang dengan ukuran R14, R15 dan R16.
7
BAB II POTENSI PASAR PRODUK BAN MOBIL DI SINGAPURA
Dengan fasilitas pelabuhan yang memadai, Singapura telah menjadi hub perdagangan internasional di wilayah Asia Tenggara. Singapura juga menjadi pusat perdagangan yang menarik konsumen baik domestik maupun dari negara lainnya termasuk untuk produk ban mobil. 1.
DATA PERDAGANGAN
A.
EKSPOR Total ekspor produk ini oleh Singapura pada tahun 2014 adalah sebesar US$
122.447.000, mencatat pertumbuhan sebesar 11,05% apabila dibandingkan tahun 2013 dengan nilai sebesar US$ 110.263.000. Meskipun terjadi pertumbuhan positif pada tahun 2014 apabila dibandingkan tahun sebelumnya, namun selama 5 (lima) tahun terakhir, nilai ekspor Singapura ke dunia mengalami tren penurunan sebesar 4,86%. Negara-negara tujuan utama ekspor produk ini pada tahun 2014 adalah Belanda, Malaysia, Belgia, Australia, Hong Kong, United Arab Emirates, Jerman, Brunei Darussalam, Myanmar dan Jepang. Indonesia berada pada peringkat 13 (tiga belas) negara tujuan ekspor Singapura. Perkembangan ekspor HS 401110 Singapura ke negara tujuan ekspor ditunjukkan dalam tabel berikut: Tabel 2.1 Nilai Ekspor Produk Ban Mobil Singapura No.
Negara
Nilai (US$ Ribu) 2010
2011
2012
2013
2014
Pertumbuhan
Trend
(%)
(%)
1
Netherlands
40.843
37.389
28.543
27.197
38.488
41,52
-4,28
2
Malaysia
11.299
18.943
13.998
11.473
12.924
12,65
-2,30
3
Belgium
11.693
12.974
6.082
4.804
9.285
93,28
-13,54
4
Australia
3.566
7.521
5.979
5.634
6.885
22,20
10,82
5
Hong Kong,
7.350
8.484
5.596
3.113
6.439
106,84
-11,90
2.001
3.666
4.804
5.236
5.337
1,93
26,09
China 6
United Arab Emirates
7
Germany
1.391
3.049
2.046
5.345
4.901
-8,31
36,07
8
Brunei
8.054
7.655
8.263
9.719
4.775
-50,87
-7,75
Darussalam
8
No.
Negara
Nilai (US$ Ribu) 2010
2011
2012
2013
2014
Pertumbuhan
Trend
(%)
(%)
9
Myanmar
4.572
6.290
7.641
6.019
4.593
-23,69
-0,35
10
Japan
4.308
2.951
4.780
4.797
4.551
-5,13
6,14
13
Indonesia
2.768
5.489
2.450
1.835
1.985
8,17
-16,14
Others
34.329
41.337
33.945
25.091
22.284
-11,19
-12,75
Total
132.174
155.748
124.127
110.263
122.447
11,05
-4,86
Sumber: Trademap, 2015, diolah
Secara umum, ekspor produk ini menunjukkan penurunan selama periode tahun 20102014 untuk sebagian besar negara tujuan ekspor, termasuk Indonesia. Trend pertumbuhan ekspor positif hanya terjadi untuk ekspor ke Australia, Uni emirat Arab, Jerman dan Jepang. Walaupun demikian, nilai pertumbuhan ekspor untuk tahun 2014 dibandingkan tahun sebelumnya menunjukkan nilai yang positif untuk sebagian besar negara tujuan ekspor. Nilai pertumbuhan negatif terjadi untuk ekspor ke Jerman, Brunei Darussalam, Myanmar dan Jepang. B.
IMPOR Nilai impor Singapura untuk produk ini lebih besar dibandingkan dengan nilai
ekspor. Nilai impor produk HS 401110 Singapura dari dunia pada tahun 2014 adalah sebesar US$ 168.094.000. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 6,72% bila dibandingkan nilai impor tahun sebelumnya yang mencapai US$ 157.505.000. Secara umum, nilai impor produk ini mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2014 apabila
dibandingkan
dengan
tahun
sebelumnya.
Namun,
apabila
melihat
trend
perkembangan impor dari tahun 2010 hingga tahun 2014, terjadi penurunan angka impor namun penurunan ini dapat dikatakan tidak signifikan karena hanya sebesar 0,85%. Tabel 2.2 Perkembangan Impor Produk Ban Mobil Singapura dari Dunia No.
Negara
Nilai (US$ Ribu) 2010
2011
2012
2013
2014
Pertumbu
Trend
han (%)
(%)
1
Germany
19.703
27.156
34.133
34.941
33.777
-3,33
14,23
2
Japan
35.756
46.599
29.264
23.255
25.181
8,28
-13,03
3
Thailand
21.923
29.670
23.109
20.157
21.246
5,40
-4,39
4
China
24.725
35.103
29.717
22.254
21.051
-5,41
-7,48
5
Korea,
8.959
12.866
9.260
7.630
8.549
12,04
-5,98
1.607
7.266
4.034
6.389
8.065
26,23
36,31
Republic of 6
Netherlands
9
7
Indonesia
6.958
10.799
8.985
6.384
7.460
16,85
-3,79
8
Malaysia
4.094
4.321
1.723
2.986
5.467
83,09
2,11
9
Romania
1.120
1.001
1.926
2.688
3.819
42,08
41,07
10
United States
2.424
2.162
3.757
3.352
3.658
9,13
13,45
Others
26.980
26.695
29.622
27.469
29.821
8,56
2,31
Total
154.249
203.638
175.530
157.505
168.094
6,72
-0,85
of America
Sumber: Trademap, 2015, diolah
Indonesia sendiri berada pada peringkat ke-7 negara asal impor produk ban mobil oleh Singapura. Thailand sebagai negara penghasil produk karet terbesar di dunia merupakan negara asal impor produk ban dengan jumlah impor yang lebih tinggi dibandingkan Indonesia. Jumlah impor dari Thailand pada tahun 2014 adalah sebesar US$ 21.246.000.
2.
POTENSI PASAR PRODUK BAN MOBIL INDONESIA DI SINGAPURA Grafik 2.1 Perbandingan Kinerja Ekspor dan Impor Singapura
Nilai (US$ Ribu) Ekspor
2010
2011
2012
Impor
2013
2014
Sumber: Trademap, 2015, diolah
Berdasarkan data diatas, terlihat bahwa nilai impor Singapura untuk produk ini lebih tinggi dibandingkan nilai ekspor. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian produk yang diimpor dijual di dalam negeri sedangkan sebagian lagi dire-ekspor ke negara lain. Sejak tahun 2011 terlihat terjadi penurunan nilai baik untuk ekspor dan impor. Hal ini disebabkan oleh terjadinya 10
krisis ekonomi di Eropa yang mempengaruhi produksi dan harga produk ban mobil yang terjadi pada tahun 2012. Pada tahun 2014, kegiatan perdagangan baik untuk ekspor dan impor menunjukkan adanya perbaikan dimana terjadi peningkatan nilai.
Gambar 2.1 Pangsa Pasar Impor Produk Ban Mobil Singapura (%) Malaysia, 3.25
Romania, 2.27
USA, 2.18
Indonesia, 4.44 Netherlands, 4.80
Germany, 20.09
Korea, Republic of, 5.09 Japan, 14.98
China, 12.52
Thailand, 12.64
Sumber: Trademap, 2015, diolah
Sebagaimana telah dijelaskan diatas, Indonesia berada pada posisi ke-7 untuk nilai impor produk ban mobil Singapura. Negara supplier utama produk ini ke Singapura adalah Jerman Jepang, Thailand dan China. Pangsa pasar Indonesia di Singapura masih sangat kecil yaitu sebesar 4,44% apabila dibandingkan dengan negara pesaing lainnya terutama Thailand. Thailand yang merupakan produsen karet terbesar dunia yang merupakan bahan baku utama pembuatan ban memiliki pangsa pasar sebesar 12,64%, jauh lebih tinggi apabila dibandingkan dengan Indonesia yang merupakan produsen karet terbesar kedua di dunia. Sebagai produsen karet terbesar kedua di dunia, Indonesia juga masih berada dibawah negara pesaing lain seperti Jerman, Jepang, dan China. Adanya pertumbuhan jumlah mobil yang beroperasi di Singapura setiap tahunnya juga menjadi peluang bagi Indonesia untuk dapat meningkatkan pangsa pasar Indonesia di Singapura. Berdasarkan data Annual Vehicle Statistic 2014, terjadi peningkatan jumlah populasi mobil baik mobil pribadi dan perusahaan, rental cars dan taksi dari tahun ke tahun.
11
Tabel 2.3 Perkembangan Jumlah Kendaraan di Singapura Jumlah (Unit)
Jenis Kendaraan
2010
2011
2012
2013
2014
595.185
603.723
617.570
621.345
616.609
Rental Cars
13.347
13.919
14.862
16.369
18.847
Taxis
26.073
27.051
28.210
27.695
28.736
Total
634.605
644.693
660.642
665.409
664.192
Cars and Station-wagon
Sumber: Land Transport Authority Singapore, 2015, diolah
Potensi-potensi diatas diharapkan dapat dimanfaatkan oleh eksportir Indonesia sehingga pangsa pasar Indonesia terus dapat ditingkatkan. Nilai impor ban mobil dari Indonesia tahun 2014 mengalami pertumbuhan sebesar 16,85%
dan diharapkan agar
peningkatan ini terus terjadi di masa yang akan datang. Gambar 2.2 Impor Produk Ban Mobil Singapura dari Indonesia 12,000 10,799
Nilai (US$ Ribu)
10,000 8,000
8,985 7,460
6,958 6,384
6,000 4,000 2,000 2010
2011
2012
2013
2014
Tahun
Sumber: Trademap, 2015, diolah
Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh produsen/eksportir produk ban mobil Indonesia untuk meningkatkan nilai ekspor ke Singapura adalah dengan melakukan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan ban mobil di Singapura. Beberapa pemain utama produk ban mobil di Singapura diantaranya adalah Michelin, Goodyear, Hankook, Pirelli, Continental Tyre, Stamford, Falken, Bridgestone Tyre dan lain sebagainya. Selain itu juga penting bagi produsen/eksportir Indonesia untuk mengikuti pameran produk ban internasional terbesar di Asia yang diselenggarakan setiap tahunnya di Singapura, yaitu TyreExpo Asia. 12
BAB III INFORMASI PASAR PRODUK BAN MOBIL DI SINGAPURA
1.
SISTEM DISTRIBUSI Sebagian besar produk ban mobil di Singapura diimpor dari negara lain untuk dijual di
Singapura maupun dire-ekspor ke negara lain. Saluran distribusi utama untuk produk ban mobil di Singapura dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Sistem Distribusi Produk Ban Mobil di Singapura PRODUSEN/ EKSPORTIR
IMPORTIR
RETAILER
RETAILER
RETAILER
KONSUMEN
2.
PROSEDUR IMPORTASI DI SINGAPURA Impor barang ke Singapura diatur dalam Customs Act and the Regulation of Imports
and Exports Act serta peraturan perundang-undangan yang relevan. Umumnya, semua barang (termasuk gas, air, media, listrik, rekaman, dll) yang diimpor ke Singapura dikenakan pembayaran GST (bea cukai dan/ atau bea barang dan jasa) untuk barang tidak kena cukai dan GST dan atau pajak untuk barang kena cukai. Ada empat kategori barang yang dikenakan bea cukai di Singapura, antara lain: 1. Minuman keras 2. Produk tembakau, 3. Kendaraan bermotor dan 4. Produk minyak bumi.
13
Produk lain termasuk produk ban mobil dalam HS 401110 termasuk dalam produk yang tidak dikenakan bea cukai. Untuk impor semua barang (termasuk barang-barang yang dikontrol dan non-kontrol) ke Singapura, Importir harus: 1. Mendapatkan IN Permit melalui TradeNet ® sebelum barang diimpor ke Singapura, dan 2. Membayar bea cukai dan/ atau Pajak Barang dan Jasa (GST) pada tingkat yang berlaku pada saat impor. Sebelum importasi dilakukan, importer harus mengurus izin impor (Import Permit) baik untuk produk yang dikontrol maupun tidak dikontrol importasinya. Produk yang dikontrol merupakan produk-produk yang memerlukan izin, lisensi atau bentuk persetujuan lain untuk diperiksa oleh Competent Authority berdasarkan aturan yang berlaku di Singapura. Beberapa contoh produk yang dikontrol importasinya diantaranya adalah produk senjata dan peledak, bahan kimia yang tergolong dalam bahan beracun dan berbahaya, pestisida dan sebagainya, bahan bakar diesel, produk perikanan, bahan-bahan yang mudah terbakar dan lain sebagainya. Daftar produk yang dikontrol importasinya secara lengkap dapat diakses melalui http://www.customs.gov.sg/leftNav/trad/TradeNet/List+Of+Controlled+Goods++Imports.html. Peraturan impor barang di Singapura secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.2 Prosedur Importasi di Singapura
Beberapa produk yang berasal dari negara-negara yang terkena sanksi dari United Nations Security Council (UNSC) dilarang untuk diimpor ke Singapura. 14
Pembayaran Pajak dan GST Importir bertanggung jawab terhadap pembayaran semua bea, GST dan biaya lain-lain (pajak dan ongkos) ke Customs atas barang yang diimpor. Importir dapat mengajukan permohonan rekening GIRO (IBG) antar bank dengan Customs atau mereka dapat menunjuk agen forwarding untuk membayar pajak dan biaya atas nama importir tersebut. GST dihitung berdasarkan nilai barang yang meliputi biaya, asuransi dan pengiriman ditambah semua bea cukai dan biaya lainnya. Tingkat GST saat ini adalah 7%. Sedangkan untuk besar pajak yang harus dibayarkan dihitung berdasarkan nilai barang pada saat importasi dilakukan. Untuk informasi lebih lanjut tentang prosedur impor dapat dilihat pada www.customs.gov.sg.
3.
INFORMASI PASAR DI SINGAPURA Salah satu distributor ternama di Singapura adalah Stamford tyres yang menjadi agen
tunggal untuk merk ban ternama di 9 negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia, Hongkong, China, India, Australia dan Afrika Selatan. Stamford juga mewakili merek terkenal seperti Continental, Falken dan Toyo termasuk Sumo. Continental merupakan salah satu merk ternama buatan Jerman dengan harga yang cukup mahal dan memiliki spesifikasi khusus mobil Eropa maupun mobil mewah seperti Porsche, BMW dan Mercededs Benz. Ban ini memiliki harga yang cukup tinggi karena dibuat khusus untuk mobil kelas atas. Sedangkan Falken merupakan merk ban ternama dari Jepang selain merk Toyo. Kedua merk ini telah lama memasuki pasar Jepang dan memiliki market tersendiri di pasar Singapura meskipun termasuk kedalam ban kelas atas karena harganya yang cukup mahal. Untuk merk ban, Singapura membuat merk sendiri melalui merk Sumo Firenza yang disupply oleh China dan Thailand yang ditunjuk oleh Stamford untuk memproduksi ban dengan mutu yang tinggi dengan harga yang kompetitif. Selain itu distributor ban terkenal lainnya di Singapura yaitu GITI dan HOCK Tyre yang cukup lama menjadi distributor merk ban terkenal di Singapura dan memiliki jaringan pemasaran yang luas di seluruh Dunia. GITI Singapore menjadi distributor untuk beberapa merk ban diantaranya Giti, GT radial, Primewheel, Runaway and Dextero. Khusus untuk merk primewheel merupakan merek GITI yang diproduksi di China. Distributor Hocktyre menjadi distributor utama Singapura dan Dunia untuk merk ban seperti Goodyear (USA), Nexen (Korea), Kenda (Taiwan), Vee Rubber (Thailand), Tri-Ace (China), Dunlop dan Bridgestone.
15
Korea sendiri menancapkan eksistensinya di pasar Singapura melalui merk Hankook dan Kumho dan sudah memiliki pasar tersendiri di Singapura. Sedangkan merk Indonesia yang sudah memasuki pasar Singapura adalah merk GT Radial yang diproduksi oleh PT. Gajah Tunggal dan merk ban yang diproduksi oleh PT.Multi Strada.
16
BAB IV PELUANG, TANTANGAN DAN STRATEGI
1. PELUANG Dari Indonesia
Indonesia dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah merupakan produsen karet terbesar kedua dunia sehingga dapat melakukan produksi ban mobil sendiri. Beberapa produsen utama ban mobil di Indonesia diantaranya adalah PT. Gajah Tunggal Tbk., Multistrada Arah Sarana Tbk., dan sebagainya.
Adanya penetapan Standar Nasional Indonesia (SNI) Ban secara wajib di Indonesia untuk menjaga kualitas produk ban Indonesia.
Dari segi harga produk Ban Indonesia bisa bersaing di pasar Singapura.
Kondisi cuaca yang sama antara Indonesia dengan Singapura sehingga menjadikan produk ban mobil Indonesia lebih cocok untuk digunakan di Singapura.
Posisi Singapura yang dekat dengan Indonesia dan berbatasan langsung dengan kepulauan Indonesia, memudahkan akses transportasi ke Singapura.
Perjanjian perdagangan bebas AFTA.
Dari Singapura
Sumber daya alam yang terbatas sehingga harus mengimpor bahan baku bahkan produk jadi dari negara lain.
Permintaan yang akan terus meningkat dengan adanya peningkatan jumlah mobil yang beroperasi setiap tahunnya.
Perubahan pola konsumsi orang Singapura yang mulai mempertimbangkan harga produk sebagai prioritas utama.
Pendapatan per kapita Singapura yang cukup tinggi
Peluang ekspor masih terbuka lebar karena share Indonesia yang masih kecil.
Memanfaatkan kekuatan AFTA.
2. TANTANGAN
Kompetisi dengan negara lain, terutama Thailand yang memiliki pangsa pasar produk ban mobil yang lebih besar dibandingkan Indonesia.
17
Meningkatkan kualitas produk ban mobil yang diekspor mengingat konsumen di Singapura lebih mementingkan kualitas dibanding harga.
Imnportir ban di Singapura sudah cukup banyak dari berbagai Negara antara lain, Jerman, Thailand, China dan Korea.
3. STRATEGI
Menjaga stabilitas kualitas dan pasokan produk ban mobil yang diekspor ke Singapura.
Melakukan promosi dengan mengikuti pameran produk ban mobil yang diadakan Singapura dan promosi untuk menonjolkan keunggulan produk ban mobil asal Indonesia.
Memperhatikan kebutuhan pasar sehingga dapat memasok sesuai dengan permintaan.
Bekerjasama dengan retailer dan distributor Singapura untuk mengembangkan jaringan pemasaran yang efisien untuk mengoptimalkan produksi dan ekspor.
Proaktif dengan Perwakilan Dagang Luar Negeri untuk membantu promosi dan mengetahui pasar.
Memanfaatkan FTA yang dimiliki Singapura untuk ekspor ke negara lain.
18
BAB V INFORMASI PENTING 1. PERWAKILAN PERDAGANGAN a. Kedutaan Besar Singapura di Indonesia Singapore Embassy in Jakarta Jalan H.R. Rasuna Said Block X/4, KAV No 2 Kuningan, Jakarta Selatan 12950 Tel: +62-21 29950400 Fax: +62-21 5201486 Website: www.mfa.gov.sg E-Mail:
[email protected] b. Singapore Consulate in Batam 8th Floor Sumatera Convention Centre Jalan Engku Putri, Kav. 01, Batam Centre Batam, Indonesia Tel: +62-(778) 470070, +62-(778) 470071 Fax: +62-(778) 470075
c. Singapore Consulate in Medan Suite No 2 - 6, 11th Floor Forum Nine Office and F & B Gallery No. 9, Jalan Imam Bonjol 20112 Medan, Indonesia Tel : +62 (61) 8050 1500 Fax: +62 (61) 8050 1506 Email:
[email protected] d. Kedutaan Besar Indonesia di Singapura Embassy of the Republic of Indonesia No. 7 Chasworth Road Singapore 249761 Tel: +65-67377422 Fax: +65-67375037; +65-62355783 E-Mail:
[email protected] Website: www.kbriSingapura.com
19
2. ASOSIASI DAN PERUSAHAAN TERKAIT a. The Singapore Cycle & Motor Traders’ Association Blk 261 Waterloo Street #03-09 Singapore 180261 Tel: (65) 6339 7648 Fax: (65) 6336 6181 Email:
[email protected] b. Singapore Vehicle Traders Association 1 Ubi Avenue 2 #06-04/05 Automobile Megamart Singapore 408898 Tel: 6743 0269 Fax: 6747 1010 Website: http://www.svta.com.sg Email:
[email protected] c. GITI Tire Pte. Ltd. 9 Oxley Rise #01-01 The Oxley , 238697 - Singapore Tel: +65 6738-0881 Fax: +65 6734-7184
d. Hock Tyre 219 Kaki Bukit Ave 1, Shun Li Industrial Park, Singapore 416044 Tel: 6746 6686 Fax : 6741 2223 Email:
[email protected] e. Stamford Tyre 19 Lok Yang Way, Jurong,Singapore 628635 Tel: +65 6268 3111 Fax: +65 6264 0148 / 4708 Email :
[email protected] Website : www.stamfordtyres.com 20