AQUARIUM BIOTA LAUT DI PANTAI CERMIN BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Hampir 97,5% luas permukaan bumi merupakan lautan,dan sisanya adalah perairan air tawar. Sekitar 2/3 berwujud es di kutub dan 1/3 sisanya berupa air tanah yang berada pada kedalaman 200 – 600 m di bawah permukaan tanah. Dari keseluruhan air tanah hanya 0,006% yang mengalir di permukaan bumi. Indonesia adalah negara bahari yang sangat kaya dengan keindahan alam. Sejak dahulu dikenal sebagai sebagai Negara bahari dengan luas lautnya 2,8 juta km2. juga memiliki kewenangan atas 2,7 – 3,0 juta km2 atas zona ekonomi eklusif (ZEE) yang ditarik 200 mile terhadap baseline. Kewenangan tersebut antara lain meliputi hak untuk mengelola sumber daya hayati dan non hayati yang terkandung didalamnya ( data berdasarkan United Nation, UNCLOS 1982 artikel 47 ).
Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:www.google.com, 2011.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas teritorial ± 5,193 juta km², dan dari luas tersebut 60 % atau ± 3,28 juta km² merupakan wilayah perairan yang memiliki potensi alam yang khas. Dimana alam Indonesia memiliki berbagai ragam jenis flora maupun fauna, baik yang hidup di daratan maupun yang hidup di perairan. Hal ini dapat memperlihatkan bahwa kekayaan Indonesia masih banyak yang belum diketahui dan sangat perlu untuk diperkenalkan kepada kita terutama masyarakat untuk mendukung pelestarian alam.
FITRI YULIANINGSIH (060406026)
1
AQUARIUM BIOTA LAUT DI PANTAI CERMIN Potensi alam dan kekayaan alam Indonesia saat ini, terutama potensi perairan baik itu perairan laut maupun perairan tawar belum tertangani dengan baik dan optimal, sehubungan dengan status negara kita sebagai negara bahari. Dewasa ini pariwisata Indonesia merupakan salah satu andalan pemerintah yang cukup berperan dalam menunjang pembangunan bangsa. Hal itu disebabkan karena industri pariwisata merupakan industri yang cepat menghasilkan dan sangat strategis untuk dikembangkan sebagai penghasil devisa nomor dua setelah minyak bumi dan gas. Diantara sekian banyak potensi wisata yang beraneka ragam di Indonesia, salah satunya yang paling banyak diminati adalah wisata bahari. Selain itu dalam dunia Internasional, Indonesia dikenal sebagai Negara bahari yang memiliki potensi wisata bahari yang sulit dijumpai di negara – negara lain, baik berupa wisata pantai dengan panorama yang indah ataupun dunia bawah laut dengan panorama yang menakjubkan. Keunikan perairan Indonesia tersebut menyebabkan banyak para ahli kelautan merasa perlu untuk memalingkan perhatian mereka pada perairan kita untuk dapat mengkaji gejala – gejala oseanografis yang mempunyai dampak bagi dunia (Nontji, 1989 : 8). Namun taman laut beserta biota – biota laut yang merupakan kekayaan alam yang sangat potensial tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Sumatera sebagai pulau terbesar kedua di Indonesia (473.600 km²) setelah Kalimantan (539.460 km²), terletak di bagian Barat Indonesia dan merupakan wilayah yang mempunyai potensi kebaharian yang potensial. Dari tahun ke tahun Indonesia terus melaksanakan pembangunan terencana yang berkelanjutan, satu diantaranya yaitu di bidang pariwisata yang dijadikan sebagai salah satu sektor sumber pendapatan devisa negara. Aquatium biota laut merupakan salah satu alternatif objek wisata bahari yang layak dipertimbangkan untuk menambah objek wisata bahari yang ada di Sumatera Utara dengan pertimbangan : Menambah pendapatan daerah setempat Menarik minat wisatawan baik domestic maupun internasional Melestarikan kekayaan biota laut yang kaya ragam jenisnya ( Nontji 1987 : 2) Sebagai fasilitas public dan tempat rekreasi yang bersifat edutaintment Menambanh pengetahuan masyarakat Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang memiliki potensi bagi pengembangan daerah wisata bahari. Antara lain dipesisir pantai timur dan pantai barat Sumatera Utara, juga Danau Toba dan pulau Nias. Akan tetapi pemanfaatan potensi yang ada saat ini belumlah optimal, sehingga tempat wisata bahari yang ada di Sumatera Utara saat ini jauh dari apa yang diharapkan. Sementara kebutuhan akan suatu sarana pariwisata terus meningkat khususnya jenis wisata yang bernuansa bahari.
FITRI YULIANINGSIH (060406026)
2
AQUARIUM BIOTA LAUT DI PANTAI CERMIN Setiap tahunnya arus wisatawan yang datang ke Sumatera Utara, namun terjadi penurunan pada tahun 1996 dan sekitar tahun 2004 akibat isu keamanan (Data dari dinas Pariwisata tingkat I Sumatera Utara). Hal ini merupakan tantangan bagi kita khususnya sektor pariwisata untuk terus menggali objek-objek wisata yang berpotensi dan mengembalikan kepercayaan wisatawan terhadap kondisi kepariwisataan di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara.
I.2. Maksud dan Tujuan Perancangan Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan proyek ini adalah: •
Memperkenalkan serta memperluas wawasan masyarakat terhadap dunia bawah laut.
•
Merangsang kunjungan wisatawan sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerah.
•
Sebagai sarana pendidikan non-formal bagi lapisan masyarakat yang ingin lebih mengenal dunia satwa maupun tumbuhan serta jenis karang laut. Pendidikan yang didapat disekolah kurang efektif tanpa adanya alat peraga langsung, sehingga dapat berfungsi sebagai pelengkap bagi dunia pendidikan.
•
Menciptakan sarana dan prasarana hiburan dan rekreasi yang dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat berupa suatu bangunan yang menampilkan keragaman biota air laut.
I.3. Masalah Perancangan Permasalahan umum • Bagaimana membuat bangunan yang dapat disesuaikan dengan lingkungannya baik bentuk, fungsi maupun gaya bangunan yang sesuai dengan kebutuhan bangunan. • Bagaimana cara menata pola-pola ruang yang sesuai dengan kebutuhan pengunjung dan aktifitas yang terjadi di dalam bangunan tersebut nantinya. • Penerapan teknologi yang tepat bagi bangunan di tepi air. Permasalahan khusus •
Fungsi
a. Bangunan memiliki fungsi yang kompleks sebagai sarana rekreasi, pendidikan dan penelitian. b. Bagaimana penerapan tema terhadap bangunan. c. Bagaimana mewujudkan bangunan sesuai dengan tema perancangan.
FITRI YULIANINGSIH (060406026)
3
AQUARIUM BIOTA LAUT DI PANTAI CERMIN •
Lokasi Pertimbangan yang menyangkut sarana transportasi dan pencapaian yang mudah ditempuh dan disesuaikan dengan tema proyek.
I.4. Pendekatan Pendekatan ini dilakukan untuk mempertajam permasalahan tentang: a. Penentuan maksud dan tujuan proyek b. Proyek sejenis yang telah ada di tempat lain di Indonesia dengan sistem perbandingan digunakan sebagai acuan. c. Penentuan tapak dan faktor-faktor penentu perancangan berdasarkan analisa kegiatan. d. Perumusan kegiatan-kegiatan serta kebutuhan bagi sebuah gedung Akuarium Biota Laut. e. Mempelajari arsitektur rekreatif yang dihubungkan dengan lingkungan perairan laut. Pendekatan dalam pengembangan konsep dan perencanaan fasilitas diawali dengan melakukan studi kepustakaan dan studi banding, guna mengidentifikasikan masalah dan menghasilkan kriteria-kriteria umum bagi perencanaan dan perancangan. I.5. Lingkup / Batasan Perancangan Lingkup pembahasan dalam proyek Akuarium Biota Air Laut ini adalah perencanaan dan perancanangan. Studi-studi yang dilakukan dimaksudkan untuk mendapatkan dasar-dasar informasi yang mendukung konsep-konsep perencanaan dan
perancangan,
dengan
beberapa
asumsi
kelayakan
sampai
dengan
pemrograman. Kajian pengembangan konsep-konsep perencanaan dan perancangan dibatasi dengan kajian disain arsitektural yang mampu mengekspresikan dan mengidentifikasikan keberadaannya pada kawasan tepi air dengan permasalahannya. Keluaran dari studi ini adalah konsep-konsep perancangan kompleks bangunan dan kawasan yang dalam perencanaan berfungsi sebagai akuarium biota air laut dilengkapi fasilitas rekreasi.
1.6. Asumsi Karena kasus proyek bersifat fiktif, maka diperlukan beberapa asumsi sebagai dasar perencanaan dan perancangan yaitu:
FITRI YULIANINGSIH (060406026)
4
AQUARIUM BIOTA LAUT DI PANTAI CERMIN Diasumsikan kepemilikan bangunan oleh pihak swasta dengan penekanan bangunan yang mewadahi kegiatan komersil yang bersifat rekreatif. Diasumsikan bahwa bangunan diwujudkan di mana setting keberadaan bangunan berkisar 30 sampai 40 tahun yang akan datang yaitu berkisar pada tahun 2039 sampai tahun 2049 dimana pada saat itu kondisi ekonomi dan pembangunan di daerah layak dan memadai. Diasumsikan lokasi lahan studi layak untuk didirikan bangunan sesuai dengan peruntukan lahan sebagai kawasan wisata yang bersifat komersil.. Diasumsikan bahwa keberadaan sosial budaya masyarakat setempat tidak menjadi suatu permasalahan yang dapat menghambat keberadaan dari proyek ini. Diasumsikan bahwa perekonomian di Indonesia khususnya daerah Sumatera Utara berada dalam kondisi normal sehingga dapat mendukung keberadaan proyek ini.
FITRI YULIANINGSIH (060406026)
5
AQUARIUM BIOTA LAUT DI PANTAI CERMIN I.7. Kerangka Berpikir
Latar Belakang
Tema Sasaran
Pendekatan Perancangan Maksud dan Tujuan Kerangka Survey Identifikasi Masalah
Kriteria Desain
Kriteria Perancangan Analisa Kriteria
Masalah
Perumusan Masalah Pengumpulan Data
Survey Data Fisik Wawancara
Studi Literatur Dokumentasi Analisa
Potensi
Prospek
Konsep Pra Rancangan
Desain Akhir
FITRI YULIANINGSIH (060406026)
6
AQUARIUM BIOTA LAUT DI PANTAI CERMIN 1.8. Metodologi Pembahasan a.
STUDI LITERATUR Melakukan studi pengenalan masalah yang berhubungan dengan proyek yang direncanakan untuk melengkapi data sebagai masukan dalam proses perencanaan dan perancangan dengan cara mencari data-data dari buku, internet ataupun majalah yang berkaitan dengan proyek yang akan direncanakan.
b.
STUDI LAPANGAN
Studi lapangan dilakukan dengan cara : •
survey langsung ke lapangan yaitu lokasi perancangan.
•
Survey langsung ke bangunan yang memiliki fungsi sejenis.
1.9. Sistematika Pembahasan BAB I Berisi
PENDAHULUAN tentang
kajian
latar
belakang,
maksud
dan
tujuan,
permasalahan,
pendekatan,lingkup batasan,asumsi kelayakan dan sistematika laporan.
BAB II
DESKRIPSI PROYEK
berisi tentang pengertian judul, tinjauan kasus proyek, tinjauan fungsi dan studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis.
BAB III ELABORASI TEMA Berisi tentang kajian mengenai pengertian ,interpretasi dan keterkaitan tema dengan judul serta studi banding terhadap bangunan-bangunan yang menerapkan tema yang sama.
BAB IV
ANALISA PERANCANGAN
Berisi tentang kajian analisis terhadap lokasi dari tapak perancangan, potensi dan kondisi lingkungan, pemakai, dan aktivitasnya dan berisi tentang dasar-dasar pemrograman fasilitas yang direncanakan, meliputi kebutuhan ruang, besaran dan persyaratan ruang, hubungan antar ruang yang bersifat analisa.
BAB V
KONSEP PERANCANGAN
Berisi konsep-konsep perancangan yang sesuai dengan lingkungan kajian.
DAFTAR PUSTAKA Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai bahan literatur dalam perencanaan ini.
FITRI YULIANINGSIH (060406026)
7