BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan bentuk usaha interaksi yang berupa prosesproses transfer pengetahuan oleh seorang pendidik terhadap peserta didik dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan sebelumnya. Majid (2013: 4) mengatakan pembelajaran mempunyai makna upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui upaya (effort) dan berbagai strategi, metode dan pendekatan kearah pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Faktor penyebab rendahnya tingkat efektifitas pembelajaran, datang baik dari peserta didik maupun pendidik. Kedua faktor tersebut dapat dijembatani melalui strategi pembelajaran agar efektifitas dapat ditingkatkan. Strategi berasal dari bahasa Yunani stratos (militer) dan ago (pemimpin) sedangkan dari sudut pandang kata kerja stratego berarti merencanakan (Majid, 2013 : 3). Strategi adalah cara seseorang untuk memperoleh keberhasilan atas apa yang ia sedang usahakan agar tercapai tujuan secara efektif dan efisien. Hal ini juga berlaku pada strategi pembelajaran yang diterapkan pendidik kepada peserta didiknya terhadap tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. TPS (Think Pair Share) adalah sebuah strategi belajar kooperatif dengan cara berpikir mandiri mengenai sebuah permasalahan. Keuntungan penggunaan strategi TPS, adalah waktu lebih banyak pada peserta didik untuk berpikir secara mandiri, menjawab dan saling membantu satu dengan yang lain (Majid, 2013 : 191). TPS juga merupakan salah satu strategi pembelajaran yang mengadopsi model pembelajaran PBL (Problem Based Learning). TPS mampu menjadi jembatan yang solid untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan materi non-visual, seperti masalah kependudukan secara efektif. Sajian studi kasus pada model pembelajaran PBL akan menjadi sarana 1
2
bagi peserta didik untuk lebih mengentarakan materi pembelajaran seperti permasalahan kependudukan. Materi pembelajaran yang lebih kentara akan memudahkan peserta didik mencerna materi dan mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapakan sebelumnya. Salah satu materi pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) jenjang SMP (Sekolah Menengah Pertama) Kelas VIII Kurikulum 2013 adalah Dinamika Kependudukan dan Pembangunan Nasional. Salah satu submaterinya adalah Jumlah Dan Pertumbuhan Penduduk. Pembelajaran materi Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk ini memberikan pengetahuan kepada peserta didik mengenai gambaran perbedaan karakteristik kependudukan di Indonesia. Salah satu Provinsi di Indonesia yaitu Jawa Tengah, merupakan Provinsi yang memiliki variasi beragam pada jumlah dan pertumbuhan penduduk di tiap Kabupaten dan Kotanya. Jumlah dan pertumbuhan penduduk yang tinggi disebuah Kabupaten atau Kota, berpengaruh pada tingginya intensitas aktivitas penduduk. Perbedaan jumlah dan intensitas aktivitas penduduk dapat menimbulkan dampak bagi lingkungan. Salah satu dampkanya berupa penumpukan sampah. Sampah yang tidak terkelola dengan baik, dapat menjadi faktor pencemar lingkungan abiotik. Lingkungan abiotik yang tercemar selalu akan berkaitan atau berefek domino pada lingkungan biotik dimana manusia merupakan bagian dari lingkungan biotik itu. Manakala lingkungan abiotik tercemar, misal air tercemar maka akan berdampak langsung terhadap manusia. Pencemaran air oleh sampah dapat berdampak pada kesehatan manusia karena mengkonsumsi air tercemar tersebut. Dampak tersebut dapat berupa mewabahnya sebuah penyakit dalam sebuah wilayah Kabupaten atau Kota, seperti gatal-gatal, diare, hingga kanker. Beberapa penyakit yang peneliti sebut, jelas-jelas merupakan suatu permasalahan. Salah satu dari beberapa wabah penyakit yang peneliti sebutkan akibat pencemaran lingkungan abiotik adalah diare. Diare di Provinsi Jawa
3
Tengah secara lebih representatif disajikan peneliti dalam bentuk peta pada Gambar 1.1 Peta Insiden Diare Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007. Mewabahnya sebuah penyakit hingga merenggut korban jiwa dapat dikategorikan sebagai bencana oleh faktor nonalam. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan
dampak psikologis (UU No. 24 Tahun 2007). Bencana nonalam akibat jumlah dan pertumbuhan penduduk merupakan materi yang memiliki karakteristik abstrak dan tidak bisa dirasakan langsung oleh peserta didik. Karakteristik materi pembelajaran jumlah dan pertumbuhan penduduk dapat lebih dikentarakan melalui media studi kasus pada model pembelajaran PBL. Strategi TPS yang juga mengadopsi model pembelajarn PBL memungkinkan peserta didik untuk melakukan diskusi dalam kelompok kecil sehingga materi Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk dapat diselami peserta didik dengan baik. Hal ini menjadi alasan peneliti bahwa strategi pembelajaran TPS layak dieksperimenkan pada pembelajaran IPS dengan materi Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai efektifitas penerapan strategi TPS. Strategi TPS diterapkan dalam pembelajaran mata pelajaran IPS Kurikulum 2013 materi Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk kelas VIII di SMP N 3 Kartasura. Tujuan pembelajaran ini adalah menanamkan pengetahuan kebencanaan khususnya bencana nonalam berkaitan dengan materi Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk pada kurikulum 2013. Tujuan pembelajaran ini juga merupakan usaha mitigasi bencana non alam secara non struktural. Non struktural disini adalah segi pengetahuan. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (UU No 24 Tahun 2007).
4 108°45'0" BT
109°40'0"
110°35'0"
PETA JUMLAH INSIDEN DIARE PER SERIBU JIWA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2007
111°30'0"
U
7
Skala 1 : 2.200.000
KABUPATEN KABUPATEN PURBALINGGA BANJARNEGARA 7°30'0"
KABUPATEN BANYUMAS KABUPATEN CILACAP
KABUPATEN KEBUMEN
KABUPATEN TEMANGGUNG
KOTA KABUPATEN MAGELANG WONOSOBO KABUPATEN MAGELANG KABUPATEN PURWOREJO
KOTA KABUPATEN SALATIGA SRAGEN KABUPATEN BOYOLALI KOTA SURAKARTA
KABUPATEN KLATEN
KABUPATEN KARANGANYAR KABUPATEN SUKOHARJO
KABUPATEN REMBANG
KABUPATEN BLORA
Jalan Arteri
Kantor Bupati
Rel Kereta
Kantor Walikota
Waduk
Batas Provinsi
Garis Pantai
Batas Kabupaten
Sungai
Keterangan Insiden Diare (/1000 Jiwa)
PROVINSI JAWA TIMUR
KABUPATEN BLORA
5 - 7/1000 Jiwa
KOTA SURAKARTA
8 - 10/1000 Jiwa
KABUPATEN SUKOHARJO 11 - 14/1000 Jiwa
100°0'0" BT
Waduk Gajah Mungkur
KABUPATEN WONOGIRI
P. Sumatra
Malaysia P. Kalimantan
P. Papua
6°0'0"
8°25'0"
P. Sulawesi
Pulau Jawa
S A M U D R A
111°30'0"
128°0'0"
114°0'0"
LAUT CHINA SELATAN Malaysia
8°25'0"
Gambar 1.1 Peta Jumlah Insiden Diare per Seribu Jiwa Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007.
> 15/1000 Jiwa
KOTA TEGAL
Wilayah Pemetaan
110°35'0"
< 4/1000 Jiwa
KABUPATEN GROBOGAN
H I N D I A
109°40'0"
: Transverse Mercartor : Koordinat Geografi : WGS 1984
Kantor Gubernur
100°0'0"
108°45'0"
Km 48,8
Legenda
Rawa Pening
PROVINSI D.I.Y
S A M U D R A
KABUPATEN GROBOGAN
KABUPATEN SEMARANG
Proyeksi............. Grid Koordinat.... Datum................
36,6
8°0'0"
KABUPATEN BREBES
24,4
6°0'0"
KOTA TEGAL KABUPATEN KOTA KABUPATEN KABUPATEN BATANG PEMALANG PEKALONGAN KENDAL KOTA KABUPATEN KABUPATEN SEMARANG TEGAL PEKALONGAN
KABUPATENKABUPATEN PATI KUDUS KABUPATEN DEMAK
6°35'0"
KABUPATEN JEPARA
8°0'0" LU
PROVINSI JAWA BARAT
J A W A
7°30'0"
6°35'0"LS
L A U T
0 6,112,2
114°0'0"
H I N D I A 128°0'0"
Sumber Peta : Data Spasial Jateng - DIY Badan Informasi Geospasial (BIG) Sumber Data :1. http://www.bankdata.depkes.go.id/propinsi/ public/report/ Disusun Oleh : Zaid Ali Wardana (A 610 110 027)
5
B. Identifikasi Masalah Masalah yang dapat diidentifikasi pada penelitian ini berdasarkan latar belakang masalah adalah: 1. Penerapan strategi yang kurang sesuai untuk materi-materi yang sifatnya abstrak seperti permasalahan kependudukan. 2. Lemahnya kerjasama peserta didik untuk memecahkan sebuah persoalan yang disajikan pendidik. C. Pembatasan Masalah Batasan masalah pada penilitian ini adalah
:
1. Sekolah yang menjadi obyek penelitian adalah SMP N 3 Kartasura. 2. Obyek penelitian adalah peserta didik kelas VIII SMP N 3 Kartasura. 3. Strategi pembelajaran yang dieksperimenkan untuk mengetahui efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran adalah strategi pembelajaran TPS. D. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
:
1. Bagaimana efektifitas penerapan strategi pembelajaran TPS dalam pencapaian tujuan pembelajaran mata pelajaran IPS materi Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk kelas VIII SMP N 3 Kartasura ? 2. Apakah metode diskusi dengan strategi TPS lebih efektif daripada metode ceramah (konvensional di SMP N 3 Kartasura) dalam mencapai tujuan pembelajaran mata pelajaran IPS materi Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk kelas VIII di SMP N 3 Kartasura ? E. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Mengetahui efektifitas penerapan strategi pembelajaran TPS dalam pencapaian tujuan pembelajaran mata pelajaran IPS materi Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk kelas VIII SMP N 3 Kartasura. 2. Mengetahui efektifitas penerapan strategi TPS daripada metode ceramah dalam pencapaian tujuan pembelajaran mata pelajaran IPS materi Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk kelas VIII SMP N 3 Kartasura.
6
F. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah
:
1. Bagi penulis yang mana adalah seorang calon pendidik, dengan adanya penelitian ini dapat diketahui tingkat efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran menggunakan strategi TPS kelak tiba waktunya menjadi seorang pendidik. 2. Bagi para pendidik, dengan adanya penelitian ini dan hasil penelitian yang diperoleh nantinya, para pendidik dapat memutuskan penggunaan strategi pembelajaran TPS tanpa harus mengkira-kira efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran menggunakan strategi TPS. 3. Bagi peserta didik, dengan adanya penelitian ini dapat mengetahui kendalakendala yang dihadapi dalam mencapai tujuan pembelajaran sehingga ada perbaikan untuk pencapaian tujuan pembelajaran untuk mata pelajaran IPS. 4. Bagi pembaca, dengan adanya penelitian ini maka para pembaca dapat mengikuti langkah-langkah penerapan strategi pembelajaran TPS untuk ikut memajukan dunia pendidikan Indonesia.