BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia dalam kehidupan sehari-hari memerlukan suatu jawaban atas berbagai masalah yang mereka hadapi. Mencari jawaban tersebut tidaklah mudah, manusia harus memperjuangkan mencari bagaimana jawaban tersebut bisa didapatkannya. Salah satu hal yang terpenting yaitu adanya ilmu pengetahuan yang harus dimiliki seseorang. Ilmu pengetahuan berfungsi untuk memberikan berbagai jawaban atas masalah-masalah keyakinan yang disebut akidah. Mata pelajaran Akidah Akhlak mencakup tiga sifat yaitu : belajar tentang pengetahuan teori, sikap, dan nilai-nilai moral. Melalui dua ranah belajar tersebut, diharapkan tujuan pembelajaran Akidah Akhlak dapat membentuk sosok manusia yang beriman dan memiliki akhlak yang mulia (prestasi belajar). Konsep tersebut ditegaskan Allah SWT dalam Al Quran :
Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (Q.S. Al Ahzab : 21).1
1
Tim Penyusun Kitab Suci, Al Quran dan Terjemahnya, (Jakarta : Depag RI, 2003),
hlm. 670.
1
2
Proses pembelajaran merupakan interaksi komunikasi antara dua pihak atau lebih. Komponen utama dari interaksi ini ialah guru dan siswa. 2 Baik guru dan siswa dalam interaksinya diikat oleh tujuan yang memberi arah kepada kegiatan guru atau siswa.Memperoleh tujuan tersebut harus ada materi yang dibahas dan metode yang menjadi isi kegiatan guru dan siswa. Guru sebagai komponen pembelajaran setidaknya dapat membuat keputusan mulai dari menetapkan tugas-tugas/kegiatan siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya sampai menetapkan sejauh mana efektifitas pelajaran. Untuk membuat keputusan tersebut diperlukan tentang katarakteristik siswa yang menjadi tanggung jawabanya. Dengan pengetahuan tersebut diharapkan akan dapat memilih metode belajar mengajar yang cocok, melakukan modifikasimodifikasi dalam mengajar dan memperbaiki interaksi guru dan siswa. Dalam konteks pembelajaran Akidah Akhlak di kelas V MI Islamiyah Polodoro Reban Batang pada semua mata pelajaran sebagian besar masih menggunakan metode klasikal seperti metode ceramah, tanya jawab, pemberian tugas rumah, dan diskusi, termasuk mata pelajaran Akidah Akhlak. Pada tahun pelajaran 2014/2015, peneliti mencoba menerapkan metode sosiodrama pada mata pelajaran Akidah Akhlak, sebagai pengganti metode klasikal (ceramah, tanya jawab, dan diskusi) yang sampai sekarang masih diterapkan. Metode sosiodrama diterapkan, karena sampai saat ini siswa MI Islamiyah Polodoro menguasai pelajaran Akidah Akhlak secara teoritik, tapi kurang dalam penghayatan dan pengamalan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu peneliti mencoba menerapkan metode sosiodrama pada pembelajaran Akidah Akhlak agar pemahaman dan keterampilan siswa terhadap ajaran Islam dapat ditingkatkan. Upaya menanamkan ajaran Islam tersebut merupakan tanggung jawab utama guru Akidah Akhlak di MI Islamiyah Polodoro Reban Batang. Keberhasilan
proses
pengembangan
dan
penanaman
nilai-nilai
agama
menunjukkan profesionalitas atau kemampuan guru dalam mengajar. Guru pada 2
hlm. 7
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2002),
3
waktu mengajar bukan saja menggunakan metode ceramah atau bercerita dan berdiri di depan kelas, tetapi lebih dari sekedar itu, yaitu bagaimana teknik, strategi, dan metode guru untuk mengkomunikasikan pesan atau materi pelajaran, berinteraksi dan mengorganisir, serta berusaha secara maksimal mengelola peserta didik sehingga berhasil dan mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Konteks pembelajaran Akidah Akhlak di madrasah, berdasarkan data dan pengalaman mengajar di MI Islamiyah Polodoro selama ini, sebagian besar peserta didik kelas V mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran Akidah Akhlak terutama dalam menyelesaikan soal-soal materi Perilaku Terpuji dan mengaplikasikannya dalam realita keseharian di sekolah atau di masyarakat. Hal ini dapat dibuktikan dengan rendahnya hasil belajar peserta didik, baik dilihat dari nilai hasil tes formatif maupun tes sumatif. Nilai sumatif kelas V MI Islamiyah PolodoroTahun Pelajaran 2012/2013 semester II nilai terendah 5,70 sedang nilai rata-rata 6,50, rata-rata yang diperoleh lebih rendah jika dibanding rata-rata mata pelajaran lain, selain mata pelajaran Matematika. Sedangkan untuk nilai tes formatif mata pelajaran Akidah Akhlak khususnya materi Perilaku Terpuji nilai terendah 5,00 dan nilai rata-rata 6,25, hasil belajar peserta didik seperti ini terjadi hampir setiap tahun. Padahal KKM mata pelajaran Akidah Akhlak di kelas V MI Islamiyah Polodoro Reban Batang adalah 70. Selain faktor prestasi belajar, permasalahan lainnya adalah peserta didik kurang mampu mengaplikasikan materi perilaku terpuji tersebut dalam realitas kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pengaduan dari beberapa orang tua dan peserta didik kelas di atasnya, bahwa peserta didik kelas V MI Islamiyah Polodoro kurang fasih dalam bahasa yang baik bahkan di antara mereka ada beberapa anak yang berperilaku kurang terpuji seperti suka berbohong, tidak takut berbuat dosa, dan perilaku lainnya yang mengindikasikan rendahnya pemahaman peserta didik terhadap fungsi dan peranan perilaku terpuji dalam rangka menanamkan nilai-nilai keimanan dan mengintegrasikannya dalam kepribadian dan perilaku peserta didik sehari-hari.
4
Permasalahan kurangnya pemahaman peserta didik terhadap pelajaran Akidah Akhlak khususnya materi perilaku terpuji, menyebabkan rendahnya hasil belajar peserta didik dan memerlukan solusi alternatif agar tidak berlarut-larut. Banyak pendekatan ditawarkan untuk memudahkan pemahaman belajar Akidah Akhlak dan mengatasi kesulitan yang ditemui peserta didik dalam memahami materi perilaku terpuji. Salah satu pendekatan untuk mengatasi kesulitan pemahaman belajar tersebut adalah metode sosiodrama. Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan terhadap peserta didik MI Islamiyah Polodoro, diperoleh data sementara bahwa 65 % peserta didik kelas V MI Islamiyah Polodoro kurang memahami materi pelajaran Akidah Akhlak materi perilaku terpuji. Indikasi ditunjukkan dari hasil nilai ujicoba (pra siklus) yang menunjukkan masih banyak peserta didik yang nilainya masih di bawah nilai minimal lulus (KKM), yaitu 70. Berdasarkan identifikasi hasil uji coba tersebut, hal ini berkaitan dengan rendahnya minat dan konsentrasi peserta didik saat pembelajaran berlangsung sehingga peserta didik kurang memahami materi pelajaran yang diberikan. Menghadapi permasalahan pembelajaran sebagaimana identifikasi di atas, sebagai faktor penyebab kesulitan pemahaman belajar peserta didik kelas V MI Islamiyah PolodoroKabupaten Batang pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi perilaku terpuji di atas dan guna menjembatani rendahnya prestasi belajar peserta didik pada materi pelajaran tersebut, guru perlu mencari solusi yang tepat agar tujuan pembelajaran Akidah Akhlak dapat tercapai sesuai standar. Untuk itu guru perlu memberikan materi pelajaran dengan menerapkan metode sosiodrama sebagai bagian dari model pembelajaran aktif yang berpusat pada peserta didik. Berdasarkan alasan di atas peneliti mencoba menerapkan metode sosiodrama pada pembelajaran Akidah Akhlak materi perilaku terpuji melalui penelitian tindakan kelas di kelas V MI Islamiyah Polodoro Reban Batang Tahun Pelajaran prestasi belajar.
5
B. IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah di atas ada beberapa masalah yang teridentifikasi pada penelitian ini, di antaranya masih ada siswa yang : 1. Siswa belum sanggup mengamalkan materi pelajaran Akidah Akhlakyang diberikan guru dalam kehidupan sosial sehai-hari. 2. Siswa kurang memperhatikan tata krama dalam pergaulan seperti sopan santun terhadap orang tua, guru, dan kepada teman-temannya di sekolah. 3. Siswa terlihat masih suka berbohong, sering mengejek teman-teman, suka berbicara kasar. 4. Siswa sering menerima teguran dari guru karena tidak mentaati tata tertib sekolah. 5. Rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi perilaku terpuji.
C. PEMBATASAN MASALAH Penelitian ini akan membahas tentang upaya guru meningkatkan prestasi belajar Akidah Akhlak materi perilaku terpuji. Agar pembahasan lebih fokus, tidak semua masalah yang teridentifikasi akan dibahas dalam penelitian ini. Karena keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, maka penelitian ini hanya dibatasi tentang upaya guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran Akidah Akhlak materi perilaku terpuji di sekolah melalui penerapan metode sosiodrama di kelas V MI Islamiyah Polodoro Reban Batang Tahun Pelajaran prestasi belajar, sehingga dapat membentuk kepribadian islami peserta didik yang dihiasi dengan perilaku terpuji dan diaplikasikan dalam kehidupan keseharian peserta didik.
D. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan pembatasan masalah di atas rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut :
6
“Bagaimanakah upaya meningkatkan prestasi belajar Akidah Akhlak materi perilaku terpuji menggunakan metode sosiodrama pada siswa kelas V MI Islamiyah Polodoro Kecamatan Reban Kabupaten BatangTahun Pelajaran prestasi belajar ?”
E. TUJUAN PENELITIAN Penelitian bertujuan untuk mengetahui : “Peningkatkan prestasi belajar Akidah Akhlak materi perilaku terpuji menggunakan metode sosiodrama pada siswa kelas V MI Islamiyah Polodoro Kecamatan Reban Kabupaten BatangTahun Pelajaran prestasi belajar”.
F. MANFAAT PENELITIAN Penulis berharap agar penelitian yang dilakukan dapat bermanfaat bagi semua pihak baik secara teoritis maupun praktis : 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan menambah khasanah penelitian di bidang pendidikan Islam yang menarik dan aktual sebagai bahan bacaan atau pedoman bagi masyarakat dalam membangun landasan konseptual tentang kompetensi guru dalam proses pembelajaran Akidah Akhlak relevansinya dengan pembentukan perilaku terpuji dalam integritas kepribadian peserta ddik.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru 1) Guru
dapat
memperbaiki
pembelajaran
yang
dikelolanya.
Perbaikan ini akan menimbulkan rasa puas bagi guru, karena guru sudah
melakukan
sesuatu
untuk
meningkatkan
pembelajaran Akidah Akhlakyang dikelolanya.
kualitas
7
2) Guru dapat berkembang secara profesional, karena dapat menunjukkan bahwa guru mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya khususnya pada mata pelajaran Akidah Akhlak. 3) Guru akan lebih percaya diri, karena guru mampu melakukan analisis terhadap kompetensi dan kinerjanya sendiri dalam kelas sehingga
menemukan
kekuatan
dan
kelemahannya
dalam
melaksanakan tugas profesinya. Kemudian dari keadaan itu dapat mengembangkan alternatif untuk mengatasi kelemahan kinerja dan memecahkan
masalah
yang
dihadapinya
dalam
kegiatan
pembelajaran Akidah Akhlak materi perilaku terpuji. b. Bagi Siswa 1) Dengan penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Akidah Akhlak yakni peserta didik memiliki prestasi belajar sebagai bentuk pemahaman dan penghayatan materi pelajaran yakni perilaku terpuji melalui metode sosiodrama. 2) Memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan dari metode sebelumnya sehingga dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Akidah Akhlak. c. Bagi Sekolah Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang positip untuk kemajuan sekolah, sebab dengan peningkatan kemampuan profesional guru terjadi perbaikan proses dan hasil belajar siswa sehingga mutu lulusan sekolah pun akan ikut meningkat. d. Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai sumbang pikir ilmiah untuk menambah wawasan pengetahuan khususnya pembelajaran Akidah Akhlak sehingga masyarakat ikut membantu pendidikan sekolah melalui kontrol dan pembiasaan yang baik.