BAB I KONDISI UMUM DAN ANALISIS SWOT
I.1
Kondisi Umum
I.1.1 Politik a.
Capaian
Hubungan diplomatik antara Indonesia – Yunani telah terjalin cukup lama. Awalnya Yunani dirangkap oleh KBRI Beograd, Yugoslavia. Pada bulan Mei 1994 KBRI Athena resmi dibuka, dan pada bulan September 1997 Pemerintah Yunani membuka Kedutaan Besarnya di Jakarta. Secara umum kerjasama bilateral antara kedua negara berlangsung baik. Pemerintah Yunani mendukung integritas wilayah RI, proses demokratisasi dan reformasi di Indonesia. Selain itu Pemerintah Yunani juga mengakui bahwa Indonesia merupakan pilar stabilitas Asia Tenggara dan sebagai mitra yang penting dalam upaya memajukan kerjasama perdamaian dunia. Dalam berbagai isu di fora internasional dan regional terdapat saling pengertian dan persamaan pandangan. Dalam berbagai pencalonan pada badan-badan internasional kedua negara umumnya saling mendukung melalui pengaturan timbal balik (resiprositas), antara lain saling dukung dalam Human Rights Council (HRC), yaitu Indonesia dalam HRC Periode 2011-2014, dan Yunani HRC Periode 2015-2017; saling dukung pencalonan Indonesia sebagai anggota ITU periode 2014-2018. Selain itu kedua Negara juga sepakat saling dukung dalam keanggotaan DK-PBB, Indonesia untuk periode 2019-2020, dan Yunani untuk periode 2025-2026. Dalam tahun-tahun sebelumnya kedua negara juga telah saling dukung pencalonan pada beberapa badan internasional, seperti ICAO, IMO, IHO, ILC, serta IPU. Sejak dibentuk, Forum Konsultasi Bilateral (FKB) antara Indonesia -Yunani telah melaksanakan 2 (dua) kali pertemuan, masing-masing FKB-I (2008) diselenggarakan di Athena, Yunani, dan FKB ke-II (2009) telah dilaksanakan di Bali, Indonesia. Mengingat beberapa masalah dalam MOU FKB tersebut dirasakan perlu dirundingkan kembali, maka sejak 2010 Kemlu kedua Negara secara aktif telah membahas draft MOU FKB dimaksud. Pada Februari 2012 draft akhir persetujuan tentang MOU FKB dimaksud telah diselesaikan untuk ditandatangani kedua negara. Diharapkan pada 2015 MOU tersebut dapat ditandatangani oleh pejabat tinggi kedua negara. Kerja sama politik lainnya juga mengalami kemajuan, yaitu dengan dibentuknya Friendship Group between the Hellenic Republic and the Republic of Indonesia di Januari 2008. Pada Maret 2008 Indonesia telah membentuk Group Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPRRI-Parlemen Yunani. Sebagai realisasi kerja sama tersebut, dilaksanakan serangkaian kunjungan anggota DPR-RI/MPR-RI ke Yunani periode 2012-2014. Kunjungan tersebut merupakan upaya pembinaan, pengembangan, dan peningkatan hubungan persahabatan RI-Yunani serta mempererat people-to-people contact melalui kerja sama antar parlemen. Selain itu, kunjungan dimaksudkan untuk saling bertukar pandangan dan pengalaman mengenai sistem kerja parlemen; mendorong kerja sama bilateral di bidang ekonomi, sosial
Rencana Strategis Kedutaan Besar Republik Indonesia Athena 2015-2019
1
budaya, pendidikan dan pariwisata; serta mendorong common interest dalam second track diplomacy. Untuk memperkuat solidaritas dan kerjasama Perwakilan negara-negara ASEAN dan mempromosikan kepentingan ASEAN di Yunani, pada 27 September 2013 telah dibentuk ASEAN Community in Athens (ACAT). Pembentukan ACAT telah mendapatkan pengesahan negara-negara anggota ASEAN, melalui surat Sekjen ASEAN 4 Maret 2014. Kegiatan ACAT antara lain partisipasi pada acara festival budaya, festival kuliner, pameran dagang tahunan di Thessaloniki, Pameran Pariwisata Philexonia di Thessaloniki, joint calls kepada pejabat tinggi Yunani dan seminar mengenai ASEAN di perguruan tinggi Yunani. b. Proyeksi Dalam melaksanakan politik luar negerinya, dalam beberapa tahun ke depan Pemerintah Yunani memprioritaskan upaya penyelesaian masalah krisis keuangan yang telah berlangsung sejak 2010. Upaya-upaya diplomasi yang dilakukan a.l. melakukan pendekatan kepada negara-negara UE dan negara non UE seperti AS, Rusia, China, Jepang dan Korea. Selain itu, prioritas berikutnya berkaitan dengan upaya-upaya penyelesaian masalah dengan FYROM, Penanganan Masalah Siprus, Kerjasama dengan Negara-Negara Kawasan Balkan, Pelaksanaan hubungan dengan Turki dan Pelaksanaan hubungan dengan negaranegara Timur Tengah. Berdasarkan kondisi tersebut terlihat bahwa Yunani belum memperioritaskan upaya peningkatan hubungan bilateral dengan kawasan di luar Eropa dan Balkan. Walaupun sejauh ini, Indonesia dipandang sebagai mitra utama di antara negaranegara ASEAN. Kunjungan antar pejabat pemerintah kedua negara masih terbatas pada pihak Indonesia, mengingat krisis ekonomi yang masih dihadapi Pemerintah Yunani. Selama periode 2012-2014 tidak terdapat kunjungan bilateral pejabat Pemerintah Yunani ke Indonesia, kecuali dalam rangka menghadiri sidang-sidang internasional/regional, seperti IPU, ASEM, dan Climate Change. Sebagai catatan, meskipun Yunani selalu menyatakan dukungannya terhadap integritas wilayah dan kedaulatan Indonesia, namun perlu terus ditingkatkan pendekatan kepada pihak terkait setempat guna mewaspadai berkembangnya isu-isu mengenai HAM, Demokratisasi, dan Gerakan Separatisme Papua yang disuarakan oleh negara-negara UE lainnya. I.1.2 Ekonomi a. Capaian Krisis ekonomi di Yunani yang terjadi sejak 2009 berpengaruh terhadap volume perdagangan kedua negara selama periode 2012-2014. Meskipun demikian KBRI Athena terus melakukan berbagai upaya promosi perdagangan antara lain berpartisipasi dalam pameran dagang seperti: Thessaloniki International Fair (TIF). KBRI Athena juga aktif mengkoordinir dan memfasilitasi kunjungan misi dagang dari Yunani yang menghadiri Trade Expo Indonesia (TEI) di Jakarta. Selain itu, KBRI Athena menerbitkan buletin “Info Bisnis Greece” dan “Market Research” setiap triwulan.
Rencana Strategis Kedutaan Besar Republik Indonesia Athena 2015-2019
2
Upaya tersebut membuahkan hasil dimana total perdagangan antara kedua negara meningkat pada periode 2013-2014, sebagaimana tercantum dalam tabel berikut. Produk ekspor unggulan Indonesia ke Yunani adalah palm oils, kertas, elektronik, footwear, garmen dan tekstil, kopi, teh dan coklat serta peralatan komunikasi. Sementara komoditas impor utama Indonesia dari Yunani ialah tembakau, peralatan iptek, serat sintetis, minyak zaitun, marmer dan bahan kimia. Tabel Neraca Perdagangan RI – Yunani (Dalam Ribuan US Dollar) Uraian
2010
2011
2012
2013
2014
Total Perdagangan
222.228,20
225.125,80
262.759,50
239.786,30
254.538,40
Ekspor
155.353,30
157.475,10
139.884,90
149.215,50
157.344,50
66.874,90
67.650,70
122.874,60
90.570,90
97.193,90
88.478,40
89.824,50
17.010,20
58.644,60
60.150,60
Impor Neraca Perdagangan
Sumber: BPS, diolah oleh Kemendag RI
Sebagai akibat krisis ekonomi yang melanda Yunani, jumlah Foreign Direct Investment (FDI) ke Indonesia selama periode 2012-2013 relatif minim. Namun demikian di akhir 2014, investasi Yunani di Indonesia mulai meningkat dengan adanya pemberian ijin prinsip penanaman modal asing bagi investor Yunani pada PT Prolepsis Indonesia (dengan nilai 340.000 US Dollar), PT Elisraa Export Indonesia (30.000 US Dollar) dan PT Elisrar Exim Indonesia (25.000 US Dollar). Sektor pariwisata juga tidak luput dari dampak krisis ekonomi Yunani. Di 2012, jumlah wisatawan Yunani yang berkunjung ke Indonesia berkurang 7,77%. Untuk itu KBRI Athena berupaya melaksanakan promosi pariwisata antara lain berpartisipasi dalam pameran pariwisata Philoxenia. Hasilnya jumlah kunjungan wisatawan Yunani ke Indonesia meningkat 7,19% di 2013 dan 3,74% di 2014. Dalam hal kesepakatan kerjasama sektor ekonomi, RI dan Yunani telah menandatangani MoU Cooperation in the field of Tourism dan Air Service Agreement, namun Pemerintah RI belum meratifikasi kedua kesepakatan kerjasama tersebut. Selain itu Agreement on Economic Cooperation, Agreement on Maritime Transport, Agreement on Avoidance of Double Taxation, Agreement on Promotion and Protection of Investment, dan MoU on Technical Cooperation between the Hellenic Organization for Standardization (ELLOT) and Standardization Agency of Indonesia (BSN), masih dalam tahap pembahasan antara kedua negara. b. Proyeksi Potensi kerjasama RI-Yunani yang dapat dikembangkan ke depan adalah sektor furniture. Pasar furniture Indonesia di Yunani dan kawasan Balkan (termasuk Turki) sangat menjanjikan, mengingat tingginya kualitas bahan baku dibandingkan dengan produk negara lain, dan Yunani merupakan hub distribusi produk Indonesia ke kawasan tersebut.
Rencana Strategis Kedutaan Besar Republik Indonesia Athena 2015-2019
3
Selain itu potensi pasar suku cadang kendaraan bermotor asal Indonesia, seperti ban, menjanjikan mengingat pasar otomotif Yunani pada 2013 -2014 mulai meningkat, dimana annual growth registrasi kendaraan bermotor di Yunani mencapai 15,43%. Demikian pula dengan peluang penetrasi pasar produk farmasi Indonesia ke UE melalui Yunani, dengan memanfaatkan peran industri farmasi Yunani sebagai distributor produk farmasi dari negara ketiga ke negara-negara UE. Potensi kerjasama ekonomi lain yang mengemuka adalah kerjasama dengan supplier dan manufacturer alat pertahanan Yunani terbuka. Hal ini antara lain diindikasikan dengan adanya proposal penawaran dari 3 (tiga) perusahaan sektor pertahanan Yunani yang diterima KBRI sampai dengan 2013. Kerjasama sektor pertanian merupakan potensi lain yang perlu terus dikembangkan. Dalam kerangka kerjasama dengan Uni Eropa, Yunani telah melaksanakan upaya promosi produk pertanian dan mendorong inovasi guna meningkatkan produktivitas pertanian. Indonesia dapat menangkap peluang kerjasama sektor pertanian, khususnya dalam hal kebijakan pemerintah maupun inovasi teknologi pertanian. Demikian pula dengan potensi kerjasama di sektor perkapalan. Yunani merupakan salah satu pemain utama dalam dunia perkapalan internasional, dengan nilai aset mencapai US$ 15,5 milyar (15,52% dari world capacity). Salah satu potensi kerjasama yang perlu dikembangkan adalah kerjasama jual beli kapal, mengingat saat ini perusahaan galangan kapal Yunani menawarkan harga yang bersaing, dibandingkan dengan negara produsen kapal lainnya. Sementara di sektor pariwisata, Indonesia perlu memanfaatkan keberadaan Yunani sebagai salah satu destinasi wisata utama dunia. Yunani, yang berpenduduk 15 juta jiwa, pada 2014 dikunjungi 22 juta wisatawan asing. Tingginya jumlah wisatawan asing di Yunani merupakan pangsa pasar potensial bagi promosi wisata Indonesia. Selain itu dapat dikembangkan kerjasama wisata bahari, bidang pelatihan dan pendidikan sektor perhotelan serta pengembangan wisata sejarah. Permasalahan di sektor ekonomi yang perlu diatasi adalah belum adanya Persetujuan Kerja Sama Ekonomi dan Teknik, belum pulihnya kondisi perekonomian Yunani, Rendahnya minat investasi pengusaha Yunani ke Indonesia, perlu ditingkatkannya kapasitas eksportir Indonesia (ketepatan delivery, mutu barang, desain dan pemenuhan standar UE), serta maraknya penipuan melalui internet (scam) yang dilakukan pengusaha fiktif dari Indonesia. I.1.3 Sosial Budaya Dan Penerangan a. Capaian RI dan Yunani telah menandatangani Persetujuan Kebudayaan dan Pendidikan pada 24 Juni 2004 di Athena. Namun kesepakatan tersebut belum ditindaklanjuti karena Komisi Bersama belum terbentuk dan executive program kesepakatan tersebut masih dalam proses pembahasan antar kedua negara. Dalam rangka mempromosikan kuliner Indonesia, KBRI Athena berpartisipasi dalam forum kuliner internasional di Yunani, bekerjasama dengan antara lain Hotel the Westin, Chef’s Club of Greece serta Lady Ambassadors and Ambassadors’ Spouses in Athens. Rencana Strategis Kedutaan Besar Republik Indonesia Athena 2015-2019
4
Untuk mempromosikan seni dan tari Indonesia, KBRI Athena menyelenggarakan Indonesian Cultural Night setiap tahun dan memfasilitasi partisipasi kelompok seni tari dari Indonesia dalam berbagai festival tari internasional musim panas di Yunani, antara lain festival folkfore International Makedonia Timur dan Tharki, Earthdancers di Athena, World Festival of Traditional Folkloric Dances di Nea Anchialos, World Festival of Traditional Folkloric Dances di Aigialeia dan International Folkloric Dance Festival di Lefkada. Pada periode 2012-2014, KBRI Athena memfasilitasi 14 warga Yunani penerima Program Beasiswa Darmasiswa. Sementara untuk Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) diikuti oleh 3 orang warga Yunani sejak 2013. Alumni BSBI dan Darmasiswa aktif mendukung program promosi seni budaya Indonesia di Yunani, dengan menampilkan tarian Indonesia dalam berbagai acara, pameran foto alam Indonesia serta menjadi guru tari pada program kelas tari tradisional Indonesia yaitu kelas Tari Gandrung Banyuwangi, kelas Tari Bali dan kelas Tari Piring. Untuk meningkatkan people to people contact, pada 1 Desember 2013 telah dibentuk organisasi friends of Indonesia, GANESHA Hellenic – Indonesian Friendship Association (HIFA). KBRI Athena bekerja sama dengan GANESHA HIFA dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan promosi budaya Indonesia. Di bidang penerangan, KBRI Athena melakukan pemantauan pemberitaan media massa setempat tentang Indonesia dan menjalin kerjasama dengan jurnalis setempat. Selain itu KBRI Athena memfasilitasi liputan jurnalis Indonesia mengenai Yunani. b. Proyeksi Tingginya minat dan ketertarikan publik Yunani terhadap seni budaya negara lain, khususnya Indonesia, merupakan peluang untuk meningkatkan kerjasama bilateral di bidang sosbud. Selain itu, tidak adanya NGO, individu maupun media yang anti Indonesia merupakan modal utama kesuksesan program promosi dan kerjasama seni budaya Indonesia-Yunani dalam lima tahun ke depan. Sementara dalam kerjasama bilateral RI-Yunani di bidang sosial budaya, MoU on Youth Affairs dan upaya tindak lanjut Persetujuan Kebudayaan dan Pendidikan, diperkirakan akan tertunda dalam beberapa tahun mendatang. Hal ini dikarenakan sektor kerjasama sosial budaya belum menjadi prioritas Pemerintah Yunani. I.1.4 Konsuler a. Capaian Kegiatan keimigrasian dan kekonsuleran periode 2012 s/d 2014, berupa penerbitan visa bagi WNA yang akan masuk Indonesia rata-rata per tahun 375 visa, pembuatan paspor baru biasa RI rata-rata 230 buku per tahun, perpanjangan paspor biasa RI bagi WNI dan buku pelaut rata-rata 40 kali per tahun, dan penerbitan SPLP rata-rata 15-20 SPLP per tahun. Untuk kegiatan pelayanan kekonsuleran, meliputi legalisasi dokumen rata-rata 81 dokumen per tahun, surat keterangan/kuasa rata-rata 25 surat per tahun, terjemahan ratarata 32 surat per tahun dan kegiatan pernikahan antara 1-3 pasang per tahun. Rencana Strategis Kedutaan Besar Republik Indonesia Athena 2015-2019
5
Dalam pelayanan dan perlindungan WNI/BHI selama kurun waktu 2012 s/d 2014 tercatat bahwa dari total jumlah WNI hingga akhir Desember 2014 mencapai 1.046 orang (termasuk Staf KBRI dan keluarga). Dari jumlah tersebut sekitar 80% berstatus illegal, karena tidak memiliki izin tinggal (overstayer). Dalam kurun tersebut terdapat 15 kasus WNI dan secara bertahap 15 kasus tersebut dapat diselesaikan. KBRI juga memfasilitasikan pemulangan WNI sebanyak 34 orang, dan membantu pemulangan 2 jenazah ke Indonesia. Sementara itu khusus ABK terdapat 12 kasus yang melibatkan 43 ABK dan semuanya telah berhasil diselesaikan oleh KBRI Athena. KBRI Athena secara intensif 7 kali membahas draft Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Hellenic Republic on Visa Exemption for Holders of Diplomatic and Service Passports. Pihak Yunani memahami keinginan Indonesia untuk menggabungkan pembebasan visa diplomatik dan visa dinas. Di 2013, KBRI Athena juga berhasil mendapatkan dukungan Yunani mengenai perlunya persetujuan/MoU tentang liberalisasi visa dalam kerangka PCA/Comprehensive Partnership and Cooperation Agreement. b. Proyeksi Dalam rangka perlindungan WNI, KBRI Athena akan mendorong majikan dan agen di Yunani untuk selalu membekali TKI dengan Kontrak Kerja yang memuat hak dan kewajiban pekerja. Selain itu, diharapkan Persetujuan Bebas Visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas RI-Yunani dapat diselesaikan dalam 5 tahun ke depan. I.1.5 Protokol a. Capaian Guna mendukung upaya diplomasi dan kerja sama internasional yang diselenggarakan KBRI Athena, telah dilaksanakan pelayanan keprotokolan berupa penyelenggaraan upacara bendera dan resepsi diplomatik dalam rangka HUT Kemerdekaan Republik Indonesia serta fasilitasi kunjungan delegasi Indonesia ke Yunani, baik delegasi MPR dan DPR, pejabat pemerintah, tim kesenian, akademisi, pengusaha maupun tim olahraga. Pelaksanaan kegiatan keprotokolan tersebut telah berlangsung dengan baik, dimana tidak ada pengguna jasa keprotokolan yang tidak puas atas pelayanan keprotokolan KBRI Athena. b. Proyeksi Hubungan bilateral Indonesia-Yunani dan koordinasi dengan Departemen Protokol Kementerian Luar Negeri Yunani yang telah terjalin selama ini berperan dalam pelaksanaan pelayanan keprotokolan KBRI Athena. Namun dalam hal fasilitasi kunjungan delegasi dari Indonesia, diproyeksikan terdapat penurunan jumlah kunjungan. Permasalahan lain yang perlu diatasi di masa mendatang adalah belum adanya persetujuan kerjasama bidang keprotokolan.
Rencana Strategis Kedutaan Besar Republik Indonesia Athena 2015-2019
6
BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
II.1
Visi
Perumusan Visi dan Misi KBRI Athena berpedoman pada Rencana Strategis Kementerian Luar Negeri yang merujuk pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) RI periode 2005 – 2025 yang menggaris bawahi ‘’ Kebijakan luar negeri secara aktif akan berupaya meningkatkan hubungan dengan negara-negara di kawasan Asia, Pasifik dan Afrika maupun Amerika dan Eropa ketataran yang lebih tinggi dan ditujukan pada pencapaian kepentingan nasional’’ Selain itu Visi tersebut juga didasakan pada raihan kinerja diplomasi yang telah dicapai dalam tahun 2015-2019 termasuk potensi dan kekuatan yang dimiliki, serta permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan diplomasinya. Selanjutnya melalui Visi tersebut, maka kebijakan KBRI Athena untuk periode 2015-2019 akan diarahkan guna meningkatkan peran diplomasi Indonesia secara aktif di wilayah akreditasi, khususnya dalam memperjuangkan kepentingan nasional dan sekaligus menjawab berbagai tantangan internal maupun eksternal selama 3 (tiga) tahun mendatang. Sesuai gambaran tersebut diatas, maka ditetapkanlah pernyataan Visi Kedutaan Besar RI Athena, sebagai berikut: “Menjadi Ujung Tombak dalam Mewujudkan Wibawa Diplomasi Indonesia di Yunani” Menjadi Ujung Tombak adalah pelaksana terdepan dalam penyelenggaraan hubungan Indonesia dengan Yunani disegala bidang untuk kepentingan rakyat Indonesia. Mewujudkan Wibawa Diplomasi Indonesia di Yunani adalah terlaksananya penyelenggaraan hubungan Indonesia dengan Yunani yang disegani dan dihormati karena peran aktif dalam berbagai kerja sama kedua Negara. Pernyataan visi di atas menggambarkan komitmen yang akan diperjuangkan dan diwujudkan oleh Kedutaan Besar RI Athena, terutama melalui pelaksanaan tugas dan fungsinya (core competency), sebagai institusi penyelenggara hubungan dan pelaksana politik luar negeri. Pernyataan visi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Athena juga didasarkan pada kondisi dan perkembangan hubungan serta kerja sama bilateral dengan tujuan untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua Negara. II.2
Misi
Dalam upaya mencapai visi tersebut, Kedutaan Besar RI Athena telah menetapkan 2 (dua) misi yang akan dilaksanakan oleh semua fungsi yang ada pada KBRI Athena untuk kurun waktu 2015-2019 sebagai berikut : 1. Memperkuat peran KBRI Athena dalam memperjuangkan kepentingan nasional; 2. Meningkatkan kapasitas KBRI Athena yang mumpuni dalam mendukung misi diplomasi di Yunani. Rencana Strategis Kedutaan Besar Republik Indonesia Athena 2015-2019
8
MISI 1: Memperkuat peran KBRI Athena dalam memperjuangkan kepentingan nasional
Memperkuat adalah menjadikan lebih kuat dari kondisi sebelumnya. Peran KBRI Athena adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif. Memperjuangkan Kepentingan Nasional adalah memperjuangkan amanat yang telah tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945. MISI 2: Meningkatkan kapasitas KBRI Athena yang mumpuni dalam mendukung misi diplomasi di Yunani
Meningkatkan adalah bertambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya. Kapasitas KBRI Athena adalah kemampuan KBRI Athena untuk menciptakan nilai dimana kemampuan tersebut didapatkan dari berbagai jenis sumber daya yang dimiliki oleh KBRI Athena. Mumpuni adalah mampu melaksanakan tugas yang baik, menguasai keahlian tinggi. Mendukung Misi Diplomasi adalah menyokong tugas KBRI Athena untuk memperjuangkan kepentingan nasional. II.3
Tujuan
Tujuan Kedutaan Besar RI Athena disusun berdasarkan hasil identifikasi potensi dan permasalahan yang akan dihadapi dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi KBRI Athena. Tujuan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : 1.
Peran KBRI Athena yang berpengaruh; Peran KBRI Athena adalah partisipasi dan keikutsertaan KBRI secara aktif. Berpengaruh adalah mempunyai pengaruh terhadap pengambil kebijakan isu-isu bilateral, regional maupun global di Yunani. Tujuan
Indikator Kinerja Utama
Peran KBRI Athena yang Indeks Peran KBRI Athena berpengaruh 2.
Target 2015 91,39%
Target 2019 95,87 %
Nilai manfaat ekonomi, keuangan dan pembangunan yang optimal melalui upaya diplomasi KBRI Athena Nilai manfaat ekonomi adalah jumlah nominal manfaat secara ekonomi, keuangan, dan pembangunan yang dihasilkan oleh berbagai kerja sama dan hubungan perdagangan dan pariwisata antara negara. Optimal adalah paling baik; tertinggi; dan paling menguntungkan.
Rencana Strategis Kedutaan Besar Republik Indonesia Athena 2015-2019
9
Upaya diplomasi KBRI Athena adalah kegiatan promosi dan pengembangan kerjasama antara RI-Yunani khususnya di sektor perdagangan dan pariwisata. Tujuan Indikator Kinerja Utama Nilai manfaat ekonomi, Nilai Total Perdagangan keuangan dan Jumlah Wisatawan pembangunan yang optimal melalui upaya diplomasi KBRI Athena
II.4
Target 2015 USD 264.671.000 3.582 orang
Target 2019 USD 296.384.000 3.783 orang
Sasaran Strategis
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut diatas, maka upaya-upaya yang perlu diselenggarakan oleh KBRI Athena untuk mencapai sasaran selama 5 (lima) tahun ke depan adalah sebagai berikut : 1.
Meningkatnya dukungan Yunani terhadap kedaulatan NKRI infrastruktur kemaritiman / kerja sama bilateral dan isu-isu global;
/
pembangunan
Meningkatnya dukungan Yunani adalah bertambahnya tingkat presentase jumlah dukungan yang diberikan Yunani atas pencalonan Indonesia pada badan-badan internasional. Kedaulatan NKRI adalah memelihara dan membina konsistensi dukungan Yunani terhadap keutuhan Negara Kesatuan RI. Pembangunan infrastruktur kemaritiman adalah kerjasama RI-Yunani meliputi pemanfaatan keunggulan Yunani di bidang infrastruktur kemaritiman untuk kepentingan pembangunan infrastruktur kemaritiman di Indonesia. Kerja sama bilateral adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia/KBRI Athena dan Yunani untuk mendorong kerjasama disegala bidang yang menguntungkan kedua Negara. Isu-isu global adalah upaya-upaya Indonesia bekerjasama dengan Yunani untuk membantu mencari solusi atas isu-isu global yang muncul di fora intenasional. Sasaran Strategis Meningkatnya dukungan negara akreditasi Yunani terhadap kedaulatan NKRI / pembangunan infrastruktur kemaritiman / kerja sama bilateral dan isu-isu global 2.
Indikator Kinerja Utama Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KBRI Athena yang ditindaklanjuti Stakeholders
2015 85%
Target 2016 2017 86% 86,5%
2018 87%
2019 87,5%
Peningkatan peran KBRI Athena dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di Negara Akreditasi;
Rencana Strategis Kedutaan Besar Republik Indonesia Athena 2015-2019
10
Peningkatan peran KBRI Athena adalah upaya-upaya diplomasi yang dilaksanakan oleh KBRI Athena dalam memperjuangkan kepentingan Indonesia di Yunani dan fora internasional. Mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di Negara Akreditasi adalah melalui diplomasi yang dilaksanakan oleh KBRI Athena dapat meningkatkan citra Indonesia sebagai Negara yang dihormati, berwibawa dan disegani oleh masyarakat setempat dan perwakilan Negara asing di Yunani. Sasaran Strategis Peningkatan peran KBRI Athena dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di Negara Akreditasi 3.
Indikator Kinerja Utama Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dokumen perjanjian/kesepakatan
2015 85%
2016 85,5%
Target 2017 86%
2018 87 %
2019 87,5%
Peningkatan peran KBRI Athena dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia; Peningkatan peran KBRI Athena adalah upaya-upaya promosi dan peningkatan kerjasama bilateral dilaksanakan oleh KBRI Athena di sektor perdagangan, investasi dan pariwisata antara RI-Yunani. Menciptakan nilai manfaat ekonomi adalah pertambahan jumlah nominal manfaat secara ekonomi, keuangan, dan pembangunan yang dihasilkan oleh berbagai kerja sama dan hubungan perdagangan, investasi, dan pariwisata antara negara. Sasaran Strategis
Peningkatan peran KBRI Athena dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia
4.
Indikator Kinerja Utama 2015 Persentase 15,00% peningkatan Trade, Tourism dan Investment
Target 2016 2017 2018 2019 15,50% 16,00% 16,50% 17,00%
Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KBRI Athena; Menguatnya adalah semakin dikenal dan dipahaminya seni budaya Indonesia dan semakin baiknya citra positif Indonesia di publik Yunani. Peran soft power diplomasi adalah kuatnya pengaruh citra positif Indonesia dalam pembentukan persepsi publik Yunani sehingga dapat mendukung kebijakan Pemerintah RI dan kepentingan RI di Yunani.
Rencana Strategis Kedutaan Besar Republik Indonesia Athena 2015-2019
11
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama Menguatnya peran soft Persentase publik power diplomasi yang di negara dilakukan oleh KBRI akreditasi yang Athena berpandangan positif terhadap Indonesia 5.
2015 90%
2016 91%
Target 2017 92%
2018 93%
2019 94%
Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI / BHI; Meningkatnya adalah terdapatnya keadaan baru perubahan yang taraf atau derajat yang lebih baik dari keadaan sebelumnya. Pelayanan adalah usaha yang dilakukan secara teratur dan tertib untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Perlindungan adalah suatu bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh aparat penegak hukum atau aparat keamanan untuk memberikan rasa aman baik fisik maupun mental, kepada korban dan saksi, dari ancaman, gangguan, teror, dan kekerasan dari pihak manapun, yang diberikan pada tahap penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan atau pemeriksaan di sidang pengadilan. WNI adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warganegara. BHI adalah organisasi atau perkumpulan yang didirikan dengan akta yang otentik dan dalam hukum diperlakukan sebagai orang yang memiliki hak dan kewajiban atau disebut juga dengan subyek hukum. Sasaran Strategis
Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI di Yunani
Indikator Kinerja Utama Persentase permasalahan WNI dan BHI yang diselesaikan Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran dan keprotokolan
2015 90%
2016 91%
Target 2017 92%
2018 93%
2019 94%
85%
86%
87%
88%
89%
II.4.1 Sasaran Strategis Pendukung Sasaran Strategis Pendukung KBRI Athena merupakan pendekatan dari aspek Rencana Strategis Kedutaan Besar Republik Indonesia Athena 2015-2019
12
learning and growth perspective yang hendak dicapai pada periode 2015-2019 yaitu, meningkatnya kapasitas organisasi, tata kelola, kompetensi SDM, dan teknologi informasi, KBRI Athena. Meningkatnya adalah bertambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya Penerapan manajemen kinerja dan anggaran yang akuntabel adalah melaksanakan program kerja operasional dan sarana pendukung guna menciptakan kinerja yang optimal dan penggunaan anggaran berdasarkan peraturan yang berlaku, transparan dan dapat dipertanggung jawabkan. Sasaran Strategis Meningkatnya penerapan manajemen kinerja dan anggaran yang akuntabel
Indikator Kinerja Utama Nilai hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang dilakukan Itjen dan BPO Persentase Realisasi Anggaran (SP2D) terhadap Alokasi DIPA Perwakilan
2015 55
2016 57
Target 2017 60
90%
91%
92%
Rencana Strategis Kedutaan Besar Republik Indonesia Athena 2015-2019
2018 63
2019 65
93%
94%
13