BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu hanya meneliti pada waktu tertentu. Data-data yang diteliti dan diolah merupakan data temuan di lapangan pada saat ini atau pada waktu persiapan ITS dalam menghadapi perubahan status yang semula PTN (Perguruan Tinggi Negeri) menjadi PT BHMN (Perguruan Tinggi Berbadan Hukum Milik Negara).
4.2 Subyek Penelitian 4.2.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dosen di 5 fakultas ITS yaitu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) sebanyak 208, Fakultas Teknologi Industri (FTI) sebanyak 290, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) sebanyak 223, Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) sebanyak 92 dan Fakultas Teknologi Informasi (FTF) sebanyak 28 dengan jumlah total populasi 841 orang. Angka ini didapatkan dari buku Informasi dan Orientasi Mahasiswa Baru ITS 2003-2004.
4.2.2 Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dosen di 5 fakultas ITS. Menurut table Krejcie (lihat lampiran A) untuk menentukan ukuran sampel dengan taraf signifikansi 5%, dengan jumlah populasi 841 orang maka diketahui
63
ukuran sampel adalah 265 orang (Sugiyono, 1994). Sampel masing-masing fakultas dibedakan antara dosen sebagai pejabat struktural dan dosen yang tidak menjabat. Teknik pengambilan sampel adalah teknik sampel proporsional random, dengan alasan karakteristik populasi terdiri dari kategori, kelompok atau golongan yang setara atau sejajar yang diduga secara kuat berpengaruh pada hasil penelitian. (Winarsunu, Tulus, 2002). Adapun pembagian jumlah sampel untuk tiap-tiap fakultas ditetapkan sebagai berikut :
FMIPA
: 208 ----- X 265 = 65 orang 841
FTI
: 290 ----- X 265 = 91 orang 841
FTSP
: 223 ----- X 265 = 70 orang 841
FTK
: 92 ----- X 265 = 29 orang 841
FTF
: 28 ---- X 265 = 10 orang 841
Jumlah total sampel
= 265 orang
64
4.3 Variabel Penelitian 4.3.1 Identifikasi Variabel Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Variabel tak bebas (dependent variable) disimbulkan dengan Y : - Sikap dosen mengenai perubahan ITS dari PTN menuju PT BHMN (Y) 2. Variabel bebas (independent variable) disimbulkan dengan X : - Resistensi pada perubahan (X1) - Kecerdasan emosi (X2)
4.3.2 Definisi Operasional Variabel Adapun definisi operasional masing-masing variabel dalam penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Sikap dosen mengenai perubahan ITS dari PTN menuju PT BHMN (Y) Merupakan derajat penilaian positif atau negatif terhadap suatu obyek yang dimiliki dosen yang terbagi dalam 4 kategori yaitu (1) Kontrol Negatif (KN), dan (2) Fokus terhadap Manusia (FM) digolongkan sebagai sikap negatif terhadap perubahan ITS, serta (3) Logika Rasional (LR) dan (4) Positif Kreatif (PK) digolongkan sebagai sikap positif dalam menghadapi perubahan ITS yang kesemuanya didasarkan pada kesiapan ITS ditinjau dari tradisi keilmuan, tradisi kerja keras, tradisi kerapian manajemen, dan tradisi socio cohesiveness.
65
Empat kategori sikap ini dinyatakan dalam bentuk skor penilaian kuesioner Sikap Dosen. Indikator yang digunakan untuk mengetahui sikap dosen ini adalah : a. Kontrol Negatif (KN) : i.
emosional
ii.
berpikir dan bersikap negatif
iii.
orientasi pada diri sendiri
iv.
ingin tetap pada kondisi lama (rasa aman)
v.
menolak adanya perubahan
vi.
melawan organisasi dan lingkungan
vii.
melawan dengan cara logis maupun tidak logis
b. Fokus terhadap Manusia (FM) : i.
menjajagi pengalaman perubahan
ii.
lebih beraksi emosional daripada intelektual
iii.
tidak terfokus pada diri sendiri tetapi lebih pada orang lain yang terpengaruh perubahan
iv.
kebutuhan emosional terpenuhi dengan cara bertukar pengalaman dengan orang lain
v.
memperoleh dan memberikan dukungan bagi terpengaruh perubahan
c. Logika Rasional (LR) : i.
tidak emosional
ii.
terfokus pada logika dan rasional
mereka yang
66
iii.
tertarik pada fakta dan implementasi
iv.
fokus pada analisis peristiwa dan implikasinya
v.
cenderung mengevaluasi dan mencari jawaban
d. Positif Kreatif (PK) : i.
menikmati adanya perubahan
ii.
berani mengambil resiko
iii.
ingin berperan pada perubahan dan masa yang akan datang
iv.
cenderung tidak terlibat secara emosional terhadap konsekuensi perubahan, baik pada diri sendiri maupun orang lain
v.
lebih terfokus pada dinamika perubahan
vi.
memiliki banyak ide dan pertanyaan
vii.
melakukan penjajagan mengenai kemungkinan konsekuensi dari perubahan
2.
Resistensi pada perubahan (X1) Merupakan derajat kecenderungan seseorang untuk menolak sepakat pada perubahan yang dimiliki oleh seorang dosen dalam menghadapi perubahan ITS dari PTN menuju PT BHMN yang dinyatakan dalam bentuk skor penilaian kuesioner resistensi perubahan. Indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat resistensi perubahan adalah : a. masalah pribadi : i.
ketakutan akan sesuatu yang tidak diketahui
ii.
ketakutan kehilangan sesuatu yang berharga (status, kekuasaan)
iii.
terlalu terpaku pada cara-cara lama
67
iv.
ketakutan akan kegagalan
v.
ketidakmampuan menghadapi kritikan
vi.
ancaman terhadap ketrampilan dan kompetensi
vii.
tidak melihat adanya keuntungan
viii.
takut terlihat bodoh
ix.
enggan mencoba
x.
enggan melepaskan kebiasaan lama
b. perubahan itu sendiri : i.
perubahan yang diusulkan tidak menunjukkan adanya kemajuan
ii.
tidak adanya kejelasan arah perubahan
iii.
perbedaan persepsi tentang kebutuhan berubah
iv.
kurangnya kepercayaan bahwa tujuan dapat tercapai
c. prosedur perubahan : i.
tidak /kurang adanya partisipasi
ii.
waktu yang salah
iii.
proses yang terlalu cepat
iv.
tidak adanya persetujuan dan komitmen tentang tujuan untuk berubah
d. sistem manajemen dan iklim organisasi : i.
kurang taktis
ii.
kurang keyakinan dan kepercayaan pada manajemen
iii.
kurang adanya model perilaku
iv.
faktor sejarah yang kurang mendukung
68
v.
rendahnya kepercayaan terhadap iklim organisasi
vi.
hambatan budaya organisasi
3. Kecerdasan emosi (X2) Merupakan derajat kemampuan untuk mengetahui apa yang diri sendiri dan orang lain rasakan termasuk cara tepat menangani masalah yang dimiliki oleh seorang dosen yang dinyatakan dalam kuesioner kecerdasan emosi. Indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosi adalah : a. self awareness : i.
penyadaran emosi diri
ii.
self assessment
iii.
percaya diri
b. social awareness: i.
empati
ii.
orientasi servis
iii.
penyadaran organisasi
c. self management: i.
kontrol diri
ii.
mempercaya dan dipercaya
iii.
disiplin dan tanggung jawab
iv.
kemampuan adaptasi
v.
dorongan berprestasi
vi.
inisiatif
69
d. social skill
:
i.
membangun orang lain
ii.
mempengaruhi
iii.
komunikasi
iv.
manajemen konflik
v.
kepemimpinan
vi.
katalis perubahan
vii.
membangun ikatan
viii.
kerjasama dan kolaborasi
4.4 Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian kuesioner atau angket untuk mengungkap kedua variabel bebas yaitu resistensi pada perubahan dan kecerdasan emosi dan satu variabel terikat yaitu sikap dosen mengenai perubahan ITS dari PTN menuju PT BHMN. Seluruh variabel akan menggunakan skala Likert yang sudah dimodifikasi dimana responden memilih empat jawaban yang tersedia. Penghilangan jawaban di tengah berdasarkan 3 alasan yaitu: 1. Kategori ragu-ragu memiliki arti ganda, bisa diartikan netral, setuju tidak, tidak setuju tidak. 2. Tersedianya jawaban yang di tengah menimbulkan kecenderungan menjawab ke tengah (central tendency effect), terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas arah kecenderungan jawabannya.
70
3. Maksud kategori jawaban SS-S-TS-STS adalah terutama untuk melihat kecenderungan pendapat responden kearah setuju atau ke arah tidak setuju (Hadi, 1991) Skala Likert 1-4 ini dibedakan antara item yang positif (favourable) dan item negatif (unvafourable) dengan penilaian sebagai berikut : Tabel 4.1 Penilaian Item Positif (Favourable) dan Item Negatif (Unfavourable)
Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)
Favorable
Unfavorable
4 3 2 1
1 2 3 4
Untuk selanjutnya setelah diperoleh data asli kuesioner maka dilakukan transformasi rating untuk keperluan analisa lebih lanjut. Transformasi rating dilakukan untuk mentransformasi data yang masih berskala ordinal menjadi data yang berskala interval agar data tersebut dapat dilakukan analisa lanjutan. Pada penelitian ini metode transformasi yang digunakan adalah metode rating yang dijumlahkan (Azwar, 2004). Suatu cara untuk memberi interpretasi terhadap skor individual dalam skala rating yang djumlahkan adalah dengan membandingkan skor tersebut dengan harga rata-rata atau mean skor kelompok dimana responden itu termasuk. Perbandingan relatif ini akan menghasilkan interpretasi skor individual sebagai lebih atau kurang favorable dibandingkan dengan rata-rata kelompoknya.
71
4.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Langkah awal untuk menguji kebenaran hipotesa adalah menguji validitas dan reliabilitas semua alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian, dalam hal ini adalah kuesioner. Dalam penelitian ini uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada seluruh variabel yaitu resistensi perubahan, kecerdasan emosi dan sikap dosen. Kuesioner ini akan diuji cobakan terlebih dahulu pada beberapa orang dosen 5 fakultas ITS.
4.5.1 Validitas Instrumen Validitas menunjukkan sejauhmana skor atau ukuran yang diperoleh benarbenar menyatakan hasil pengukuran atau pengamatan yang ingin diukur. Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas konstruk yaitu dengan mencari korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment. Setelah semua korelasi untuk setiap pertanyan dengan skor total diperoleh, nilai tersebut dibandingkan dengan nilai kritik (lihat lampiran D). Selanjutnya jika nilai koefisien korelasi item tersebut berada diatas nilai tabel kritik maka item tersebut valid.
4.5.2 Reliabilitas Instrumen Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dalam penelitian ini teknik yang dipakai tehnik belah dua. Teknik ini diperoleh dengan membagi item-item yang
72
sudah valid secara acak menjadi dua bagian. Skor untuk masing-masing item pada tiap belahan dijumlahkan sehingga masing
diperoleh skor total untuk masing-
item belahan. Skor total belahan pertama dan belahan kedua dicari
korelasinya
dengan
menggunakan
tehnik
product
moment.
Selanjutnya
mengoreksi angka korelasi yang diperoleh dengan mencari angka reliabilitas untuk keseluruhan item tanpa dibelah. Rumus yang dipakai adalah : 2 (r.tt) r. tot = --------1+ r.tt r.tot : angka reliabilitas keseluruhan item r.tt : angka korelasi belahan pertama dan belahan kedua (Singarimbun, 1989)
4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah ITS (Institut Tekhnologi Sepuluh Nopember) Kampus ITS, Jl. Keputih Sukolilo khususnya di FMIPA, FTI, FTSP, FTK dan FTF. Waktu penelitian sekitar bulan September-Nopember 2004.
4.7 Prosedur Pengumpulan Data Penyebaran kuesioner dilakukan di masing-masing jurusan semua fakultas di ITS, yaitu : 1. FMIPA jurusan fisika, statistika, matematika, biologi, dan kimia 2. FTI jurusan mesin, kimia, elektro, fisika dan industri
73
3. FTSP jurusan sipil, lingkungan, desain produksi, godesi, dan arsitektur 4. FTK jurusan perkapalan, system perkapalan, dan kelautan 5. FTF jurusan informatika dan system informasi. Penyebaran kuesioner ada yang dilakukan sendiri oleh peneliti terhadap beberapa responden dan ada pula kuesioner yang dititipkan melalui tata usaha di beberapa jurusan dengan jangka waktu pengembalian kurang lebih 1-3 minggu.
4.8 Cara Pengolahan dan Analisis Data 4.8.1 Prosedur Analisis Data Prosedur analisis data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1. Melakukan survey pendahuluan (uji coba) dengan memberikan kuesioner pada beberapa responden untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner 2. Menguji validitas dan reliabilitas alat ukur kuesioner tersebut 3. Melakukan penelitian dengan memberikan kuesioner pada semua responden 4. Memeriksa/menyeleksi kelengkapan data kuesioner 5. Melakukan analisa data
4.8.2 Metode Analisis Data Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, data-data yang telah terkumpul diolah dan dianalisa menggunakan (1). statistik deskriptif untuk mengetahui karakteristik responden dan (2). analisis regresi linier berganda untuk mengetahui apakah ada pengaruh resistensi perubahan dan kecerdasan emosi terhadap sikap
74
dosen. Keseluruhan data diolah dengan menggunakan bantuan komputer program Minitab versi 1.3. Analisis regresi linear berganda yang digunakan untuk menguji hipotesa merupakan analisa yang bersifat kuantitatif. Taraf signifikansi (alpha) yang digunakan adalah 5%. Adapun persamaan regresi untuk analisis regresi linier berganda adalah sebagai berikut :
Y = a + bX1 + cX2 Keterangan : Y
= kriterium (sikap dosen terhadap perubahan ITS)
X1
= prediktor 1 (resistensi perubahan )
X2
= prediktor 2 (kecerdasan emosi)
a
= intersep/ konstanta
b,c
= koefisien regresi