BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Metode analitik korelasi ini digunakan untuk mengukur hubungan (korelasi) antara faktor predisposisi, pendukung dan pendorong dengan cakupan IVA di Kota Denpasar. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Pengumpulan data penelitian dilaksanakan pada bulan November 2011 bertempat di wilayah kerja Puskesmas Kota Denpasar. 4.3 Penentuan Sumber Data 4.3.1 Populasi Populasi pada penelitian ini adalah seluruh WUS yang berkunjung ke seluruh puskesmas di Kota Denpasar. 4.3.2 Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh WUS yang berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Kota Denpasar dan tenaga kesehatan dan atau yang terlibat dalam pemeriksaan IVA. Pengambilan sampel penelitian ini untuk WUS menggunakan pertimbangan tertentu berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi yang ditentukan. Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan fokus penelitian ini, maka peneliti menentukan responden penelitian dengan kriteria inklusi : 32
33
a. WUS (usia 15 – 49 tahun) b. Bersedia menjadi responden Kriteria ekslusi : WUS yang tidak memiliki KTP Denpasar atau kartu domisili 4.3.3 Besar Sampel : Besar sampel yang diambil ditentukan dengan rumus: n =
(Riyanto, 2011) keterangan: n
: besar sampel : nilai sebaran normal baku yang besarnya tergantung α ; α 95% =
1,96 P
: proporsi kejadian : 0,41
d
: besar penyimpanan (absolut) yang bisa diterima : 0,1
n=
n=
n=
= 92
Jumlah sampel yang di atas ditambahkan dengan 10% cadangan, sehingga total sampel yang digunakan adalah 101 WUS
34
4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dari 12 Puskesmas yang ada di wilayah Kota Denpasar adalah dengan proporsional stratified ramdom sampling. Setiap WUS dari 12 Puskesmas yang ditentukan sampel diambil secara acak sederhana (simple random sampling). Pengambilan sampel yang berasal dari paramedis dan medis diambil secara purposive sampel yang terdiri dari tenaga kesehatan yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan program IVA di Puskesmas. Pengambilan sampel pada masing-masing Puskesmas sebagai berikut : Puskemas 1 Puskemas 2 Puskemas 3 Puskemas 4 Puskemas 5 Puskemas 6 Puskemas 7 Puskemas 8 Puskemas 9 Puskesmas 10 Puskesmas 11 Puskesmas 12
: 18742 x 92 = 7,8 ~ 8 220896 : 15320 x 92 = 6,9 ~ 7 220896 : 19801 x 92 = 8,9 ~ 9 220896 : 18440 x 92 = 8,3 ~ 9 220896 : 20480 x 92 = 9,2 ~ 10 220896 : 16566 x 92 = 7,4 ~ 8 220896 : 18271 x 92 = 8,2 ~ 9 220896 : 18899 x 92 = 8,5 ~ 9 220896 : 14281 x 92 = 6,5 ~ 7 220896 : 20820 x 92 = 9,4 ~ 10 220896 : 19201 x 92 = 8,6 ~ 9 220896 : 20075 x 92 = 9,1 ~ 10 220896
35
4.4 Variabel Penelitian 4.4.1 Variabel Penelitian 1. Variabel bebasnya adalah faktor predisposisi, pendukung dan pendorong dengan subvariabel adalah pengetahuan, sikap dan tingkat ekonomi WUS, sarana prasarana, jarak dan waktu tempuh ke tempat pelayanan IVA, tenaga kesehatan kompeten, sikap dan perilaku tenaga kesehatan 2. Variabel terikat adalah cakupan IVA di Kota Denpasar. 4.4.2 Definisi operasional variabel adalah sebagai berikut: 1. Cakupan IVA adalah kunjungan IVA oleh WUS di wilayah Puskesmas Kota Denpasar yang ditunjukkan dalam bentuk jumlah kunjungan dalam persentase, didapatkan melalui observasi pada dokumentasi puskesmas. 2. Pengetahuan WUS adalah kemampuan dan kemauan WUS dalam
menjawab pertanyaan dengan benar yang berhubungan dengan pemeriksaan IVA, yang ditunjukkan dalam bentuk jumlah persentase jawaban benar, didapatkan melalui wawancara dengan kriteria baik dan kurang. 3. Sikap WUS adalah pandangan-pandangan atau perasaan dari WUS yang berupa pernyataan positif maupun negatif terhadap input, proses, dan output dari pemeriksaan IVA, didapatkan melalui wawancara.
36
4. Tingkat ekonomi WUS adalah jumlah penghasilan yang didapatkan oleh WUS dan atau pasangannya dalam waktu satu bulan ditunjukkan dalam bentuk rupiah, didapatkan melalui wawancara. 5. Sarana Prasarana adalah tersedia dan masih bisa digunakan baik itu instrumen (alat), bahan dan ruangan yang disediakan oleh puskesmas untuk pemeriksaan IVA, diketahui dengan observasi. 6. Jarak tempuh ke tempat pelayanan kesehatan adalah jarak dari tempat tinggal WUS ke tempat pelayanan pemeriksaan IVA (Puskesmas) dalam kilometer, data ini didapatkan melalui wawancara. 7. Waktu tempuh ke tempat pelayanan kesehatan adalah waktu yang dibutuhkan oleh WUS untuk mencapai pelayanan pemeriksaan IVA (Puskesmas) dalam menit, data ini didapatkan melalui wawancara. 8. Tenaga kesehatan kompeten adalah paramedis dan medis (Bidan, perawat, dokter) yang bertanggung jawab dalam program IVA mampu dan telah mendapatkan pelatihan
IVA serta memiliki sertifikat
pelatihan IVA, didapatkan melalui wawancara. 9. Sikap tenaga kesehatan adalah pandangan-pandangan atau perasaan dari paramedis dan medis yang berupa pernyataan positif maupun negatif terhadap input, proses, dan output dari pemeriksaan, didapatkan melalui wawancara. 10. Perilaku tenaga kesehatan adalah tindakan atau perbuatan dari paramedis dan medis yang dapat diamati atau bahkan dapat dipelajari
37
baik yang dapat dilihat langsung maupun yang tidak tidak terkait dengan pemeriksaan IVA, didapatkan melalui wawancara.
4.5 Instrumen Penelitian Alat pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi untuk mengetahui sarana dan prasarana yang disediakan untuk pemeriksaan IVA dan kuesioner yang diberikan kepada WUS dan tenaga kesehatan. Kuesioner yang digunakan berisi pertanyaan tentang pengetahuan, sikap dan tingkat ekonomi WUS, sarana prasarana, jarak dan waktu tempuh ke tempat pelayanan pemeriksaan IVA diberikan kepada WUS sedangkan untuk kuesioner yang berisi pertanyaan petugas kesehatan kompeten, sikap dan perilaku tenaga kesehatan diberikan kepada petugas kesehatan dalam hal ini paramedis dan medis. Kuesioner akan dilakukan uji coba terhadap responden sebanyak 10% dari jumlah sampel.
4.6 Prosedur Penelitian Pengambilan sampel yang akan digunakan dari 12 Puskesmas yang ada di wilayah Kota Denpasar adalah dengan proporsional stratified ramdom sampling. Setiap WUS dari 12 Puskesmas yang ditentukan sampel diambil secara acak sederhana (simple random sampling). Pengambilan sampel yang berasal dari paramedis dan medis diambil secara purposive sampel yang terdiri dari tenaga kesehatan yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan program IVA di Puskesmas.
38
Setelah sampel didapat dilakukan wawancara dan pengisian kuesioner, kemudian data dikumpulkan dan dilakukan analisis.
4.7 Analisis Data Data yang telah terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan program komputer. Analisis data meliputi: 4.7.1 Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan dengan membuat deskripsi tentang masing-masing variabel, yaitu: cakupan IVA dikategorikan menjadi dua (rendah dan tinggi), tingat ekonomi dikategorikan menjadi dua (tinggi dan rendah), sarana prasarana dikategorikan menjadi 2 (tersedia dan tidak), petugas kesehatan yang kompeten dikategorikan menjadi 2 (kompeten dan tidak), sikap petugas kesehatan dikategorikan menjadi 2 (positif dan negatif) dan perilaku petugas kesehatan dikategorikan menjadi 2 (aktif dan pasif). 4.7.2 Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk menguji hipotesis hubungan antara variabel
faktor
predisposisi
(ekonomi),
pendukung
(sarana
prasarana), faktor pendorong (petugas kesehatan kompeten, sikap dan perilaku petugas kesehatan) dengan uji Chi-square dengan program SPSS versi 15.0
39
4.7.3 Analisis Multivariat Analisis multivariat bertujuan untuk melihat variabel independent mana yang paling dominan hubungannya dengan cakupan IVA, dengan analisis regresi menggunakan program SPSS versi 15.0 (Arikunto, 2010)