BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
1.1 Kerangka Berpikir
Pneumonia merupakan penyakit mematikan yang kurang ditanggapi serius oleh masyarakat, padahal penyakit ini selalu berada pada daftar 10 penyakit terbesar setiap tahunnya dan merupakan penyakit yang paling banyak merenggut korban jiwa dalam setiap kasusnya, berikut adalah tabel berdasarkan Ditjen Bina Upaya Kesehatan RI, 2010.
Tabel 3.1 10 besar penyakit terbanyak dan CFR pada pasien rawat inap di Indonesia
M a s
Masyarakat kurang peka dan kurang pengetahuan terhadap gejalagejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini. Hal tersebut yang kemudian menjadi dasar ide dalam pembuatan aplikasi sistem pakar untuk mendeteksi 39
40 penyakit pneumonia ini. Kuesioner disebarkan guna memahami lebih lanjut kebutuhan pengguna aplikasi. Wawancara dengan pakar dilakukan untuk menggali serta melestarikan keahlian para pakar dengan memasukkan pengetahuan para ahli (knowledge base) ke dalam aplikasi yang akan dibangun. Kemudian rancangan aplikasi pun dibentuk guna membangun aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan user.
3.2 Analisis Masalah 3.2.1 Kuesioner
Guna menganalisa masalah serta kebutuhan pengguna lebih lanjut maka kuesioner disebarkan ke beberapa responden di Siloam Hospitals Kebon Jeruk.
Pertanyaan 1 1.
Berapakah umur Anda?
Tabel 3.2 Jawaban Pertanyaan Nomor 1 No.
Umur
Jumlah responden
Persentase
1.
< 18 Tahun
0
-
2.
18 – 28 Tahun
27
50%
3.
29 – 38 Tahun
22
41%
4.
> 38 Tahun
5
9%
41
Gambar 3.1 Grafik Pertanyaan Nomor 1
Pertanyaan 2 2. Apakah anda pernah melakukan check-up kesehatan?
Tabel 3.3 Jawaban Pertanyaan Nomor 2 No.
Pernah melakukan check-up
Jumlah responden
Persentase
kesehatan 1.
Ya
46
85%
2.
Tidak
8
15%
42
Gambar 3.2 Grafik Pertanyaan Nomor 2
Pertanyaan 3 3. Seberapa sering anda check-up kesehatan?
Tabel 3.4 Jawaban Pertanyaan Nomor 3 No.
Seberapa sering check-up
Jumlah responden
Persentase
kesehatan 1.
Sebulan sekali
0
-
2.
6 bulan sekali
6
13%
3.
Setahun sekali
12
26%
4.
Jarang
28
61%
43
Gambar 3.3 Grafik Pertanyaan Nomor 3
Pertanyaan 4 4. Kenapa anda jarang atau tidak pernah melakukan check up kesehatan? (jawaban dapat lebih dari satu)
Tabel 3.5 Jawaban Pertanyaan Nomor 4 No.
Kenapa jarang atau tidak
Jumlah
pernah melakukan check-up
responden
Persentase
1.
Mahal
35
97%
2.
Tidak ada waktu
30
86%
3.
Tempat check-up jauh
3
8%
4.
Merasa tidak perlu
25
70%
44
Gambar 3.4 Grafik Pertanyaan Nomor 4
Pertanyaan 5 5. Ketika anda sakit dengan gejala umum serperti batuk dan demam, apa yang anda lakukan?
Tabel 3.6 Jawaban Pertanyaan Nomor 5 No.
Ketika sakit dengan gejala umum,
Jumlah responden
Persentase
apa yang dilakukan 1.
Pergi ke dokter
12
22%
2.
Minum obat OTC (obat warung)
42
78%
45
Ketika anda sakit dengan gejala umum serperti batuk dan demam, apa yang anda lakukan?
Pergi ke dokter
Minum obat OTC (obat warung)
Gambar 3.5 Grafik Pertanyaan Nomor 5
Pertanyaan 6 1.
Apakah anda pernah mendengar tentang penyakit pneumonia ?
Tabel 3.7 Jawaban Pertanyaan Nomor 6 No.
Pernah mendengar penyakit
Jumlah responden
Persentase
pneumonia 1.
Ya
36
67%
2.
Tidak
18
33%
46
Gambar 3.6 Grafik Pertanyaan Nomor 6
Pertanyaan 7 7. Menurut anda apakah pneumonia itu berbahaya?
Tabel 3.8 Jawaban Pertanyaan Nomor 7 No.
pneumonia berbahaya
Jumlah responden
Persentase
1.
Ya
33
61%
2.
Tidak
2
4%
3.
Tidak tahu
19
35%
47
Gambar 3.7 Grafik Pertanyaan Nomor 7
Pertanyaan 8 8. Apakah anda memiliki sebuah mobile phone berbasis Android ?
Tabel 3.9 Jawaban Pertanyaan Nomor 8 No.
Memiliki sebuah mobile phone
Jumlah responden
Persentase
berbasis Android 1.
Ya
42
78%
2.
Tidak
12
22%
48
Gambar 3.8 Grafik Pertanyaan Nomor 8
Pertanyaan 9 1. Apakah anda pernah menggunakan aplikasi Android untuk mengecek kesehatan?
Tabel 3.10 Jawaban Pertanyaan Nomor 9 No.
Pernah menggunakan aplikasi
Jumlah responden
Persentase
Android untuk mengecek kesehatan 1.
Ya
7
13%
2.
Tidak
47
87%
49
Gambar 3.9 Grafik Pertanyaan Nomor 9
Pertanyaan 10 10. Apakah anda ingin menggunakan sebuah aplikasi kesehatan unguk mendiagnosa penyakit Pneumonia?
Tabel 3.11 Jawaban Pertanyaan Nomor 10 No.
Ingin menggunakan sebuah aplikasi
Jumlah responden
Persentase
kesehatan unguk mendiagnosa penyakit Pneumonia 1.
Ya
40
74%
2.
Tidak
14
26%
50
Apakah anda ingin menggunakan sebuah aplikasi kesehatan unguk mendiagnosa penyakit Pneumonia?
Ya Tidak
Gambar 3.10 Grafik Pertanyaan Nomor 10
3.2.1.2 Analisis Hasil Kuesioner
Kuesioner dilakukan ke berbagai sumber, responden yang ikut serta menjawab sebagian besar responden dewasa, beberapa responden pernah melakukan check-up kesehatan tetapi sangat jarang. Alasan responden jarang melakukan check-up dikarenakan oleh beberapa hal contohnya karena biaya check-up yang mahal, tidak ada waktu, dan tidak adanya kepedulian responden dengan kesehatan dirinya sendiri. Dapat
disimpulkan
juga
sebagian
responden
memilih
bergantung pada obat OTC daripada harus pergi ke dokter apabila mengalami sakit dengan gejala umum biasa. Sebagian besar responden pernah mendengar tentang penyakit pneumonia namun 35% responden tidak tahu akan bahaya dari penyakit tersebut. Kebanyakan responden memiliki mobile phone berbasis android dan berbagai macam aplikasi, namun hampir seluruh responden tidak pernah menggunakan aplikasi untuk mengecek
51 kesehatan penggunanya ,oleh karena itu dibuatlah aplikasi untuk mengecek kesehatan di mobile phone berbasis android agar pengguna mudah mengecek kesehatannya hanya dengan sebuah mobile phone.
3.2.2 Wawancara
Wawancara dilakukan dengan Dr. Epistel P. Simatupang, Sp.PDKGEH, Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Gastroenterology dan Hepatology pada 3 Desember 2013 di Siloam Hospitals Kebon Jeruk. Hasil wawancara adalah sebagai berikut : 1. Setelah mengumpulkan data kami melihat bahwa kebanyakan dari masyarakat enggan dan jarang melakukan check-up kesehatan, serta enggan pergi ke dokter apabila terserang gejala klinis biasa, bagaimana pendapat anda? Itu merupakan hal yang wajar dan manusiawi dikarenakan biaya check-up yang tidak murah, untuk check-up general berkisar mulai dari 400 ribu rupiah sampai dengan 2 juta rupiah. Untuk kalangan menengah ke bawah biaya sebesar itu tergolong cukup besar, sehingga mereka terkadang merasa tidak perlu untuk melakukan check-up kesehatan. Kalau masalah pergi ke dokter, umumnya masyarakat pergi ke dokter apabila mereka sudah sakit parah, itu yang salah. Seharusnya gejala klinis awal perlu diwaspadai, jangan tunggu parah baru pergi ke dokter.
2. Apa yang kiranya harus dilakukan guna merubah pola pikir masyarakat yang seperti itu “baru pergi ke dokter setelah sakit yang tak kunjung sembuh”? Kalau bicara pola pikir sudah susah urusannya, harus diadakan penyuluhan besar-besaran guna memberikan informasi bahaya dari suatu penyakit, sebab timbulnya, serta pencegahannya. Banyak kasus karena batuk saja orang meninggal, bahkan karena telat dibawa ke rumah sakit sudah meninggal dalam perjalanan.
3. Untuk kasus penyakit pneumonia, bagaimana menurut anda? Apakah penyakit ini cukup serius?
52 Jelas sangat serius, dalam 1 menit 2 orang meninggal karena terkena pneumonia. Korban paling banyak berasal dari kalangan anakanak karena daya tahan tubuh mereka yang masih lemah. Pneumonia itu kan berasal dari bakteri, virus, maupun jamur yang beterbangan dimanamana, kemudian berkembang biak di dalam paru-paru. Melihat udara luar saat ini yang tidak sehat tercemar asap rokok serta polusi udara lainnya maka kalian semua rentan terkena pneumonia.
4. Nah jika dibentuk aplikasi pendeteksi penyakit khususnya pendeteksi penyakit pneumonia pada mobile phone berbasis android bagaimana menrut anda? Itu bagus sekali mengingat sekarang masyarakat banyak menggunakan android dan lagi mungkin ke depannya banyak orang yang akan pergi ke dokter atau rumah sakit sebelum penyakit mereka terlebih kasus pneumonia bertambah parah, sehingga boleh banyak orang disembuhkan dan dokter serta rumah sakit ramai dikunjungi.
5. Menurut anda apakah banyak orang akan tertarik dengan aplikasi pendeteksi penyakit pneumonia ini? Kenapa tidak? Apalagi kalau aplikasi tersebut gratis, semua orang pasti tertarik menggunakannya, apalagi untuk kesehatan mereka juga, tapi pastinya kalian harus mengenalkan aplikasi ini kepada masyarakat, kalau masyarakat tidak tahu adanya aplikasi ini bagaimana mungkin mereka bisa tertarik.
3.2.3 Identifikasi Masalah
1.
Umumnya masyarakat enggan pergi ke dokter jika hanya mengalami sakit dengan gejala umum biasa, seperti demam dan batuk. Kebanyakan
orang
lebih
memilih
beristirahat
di
rumah,
mengkonsumsi obat OTC yang marak dijumpai di warung-warung terdekat serta mendiagnosa sendiri bahwa penyakit yang diderita hanyalah sakit biasa seperti masuk angin atau salesma biasa. Padahal dari gejala umum tersebut dapat timbul penyakit yang mengerikan
53 mulai dari demam yang dapat mengarah kepada penyakit DBD, batuk yang menjurus kepada penyakit pneumonia, yang jika tidak diberi pengobatan segera akan berakibat fatal sampai dengan merenggut korban jiwa. 2.
Biaya yang begitu mahalnya guna menjaga dan mengecek kesehatan, membuat sebagian besar orang enggan melakukan check-up kesehatan. Padahal check-up kesehatan sangat berguna untuk mendeteksi sekiranya ada yang salah dan ganjil di tubuh yang dapat memungkinkan timbulnya suatu penyakit, misalnya jumlah trombosit menurun yang memungkinkan seseorang terkena penyakit DBD.
3.
Kebanyakan dari konsumen pengguna mobil phone berbasis android tidak menggunakan aplikasi-aplikasi yang ditawarkan, padahal begitu banyak aplikasi-aplikasi yang bermanfaat namun kebanyakan dari konsumen hanya memanfaatkan aplikasi yang berbasis social media.
4.
Walau banyak aplikasi-aplikasi yang bermanfaat seperti
aplikasi
OnTheFly yang memungkinkan penggunanya mencari tarif tiket penerbangan sesuai dengan parameter pencarian yang sangat spesifik, namun aplikasi pendeteksi penyakit serta aplikasi kesehatan lainnya sangat minim jumlahnya.
3.2.4 Usulan Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ditemui, maka diusulkan pemecahan masalah dengan membuat aplikasi mobile phone sistem pakar berbasis android
guna
mendeteksi
apakah
penggunanya
mengidap
penyakit
pneumonia atau tidak. Sehingga pengguna mobil phone berbasis android dapat mengoptimalkan penggunaan mobile phone serta
tidak lagi
mendiagnosa sendiri sesuai dengan pengetahuan seadanya tentang penyakit apa yang menyerang pengguna walaupun gejalanya hanya batuk biasa.
3.2.5 Analisis Sistem Pakar 3.2.5.1 Diagnosa Penyakit Paru-paru
54
Tabel 3.12 Diagnosa Penyakit Paru-paru
Nama Penyakit No 1
Gejala Klinis Batuk
Pneumonia
Tuberculosis
Asma
Influenza
x
x
x
x
Batuk mengeluarkan 2
dahak kehijauan
x
3
Berkeringat
4
Bibir kebiruan
x
5
Demam
x
6
Hidung meler
x x x x
x x
Kesulitan napas saat 7
menarik napas
x
Kesulitan napas saat mengeluarkan napas 8
disertai mengi
x
Menarik perut (dinding dada bawah) saat 9
bernapas
x
10
Mual dan muntah
x
11
Nafsu makan berkurang
12
Napas dan nadi cepat
x
13
Nyeri dada
x
14
Nyeri otot punggung
15
Pucat
16
Sakit kepala
x
17
Sakit tenggorokan
x
18
Sesak napas
x
19
Sulit minum
x
20
Susah berbicara
x
x
x x x
x
x
x
55
3.2.5.2 Struktur Decision Tree
Gambar 3.11 Pohon Keputusan
Keterangan : A = Batuk B = Sesak napas C = Demam D = Nafsu makan berkurang OR Nyeri dada E = Batuk mengeluarkan dahak kehijauan OR Bibir kebiruan F = Kesulitan napas saat menarik napas OR Menarik perut (dinding dada bawah) saat bernapas OR Mual dan muntah OR Napas dan nadi cepat OR Sulit minum G = Berkeringat OR Kesulitan napas saat mengeluarkan napas disertai mengi OR Pucat OR Susah berbicara H = Hidung meler OR Nyeri otot punggung OR Sakit kepala OR Sakit tenggorokan R1 = Pneumonia R2 = Tuberculosis R3 = Asma R4 = Influenza R5 = Penyakit Umum R6 = Tidak terjangkit penyakit paru - paru
56
3.2.5.3 Denah Pohon Diagnosa
Gambar 3.12 Denah Pohon 1
Pada denah pohon 1 gejala utamanya adalah batuk. Jika mengalami gejala tersebut maka user kemungkinan terjangkit penyakit pneumonia, asma, atau tuberculosis. Sedangkan jika user tidak mengalami gejala batuk, maka pengambilan keputusan penyakit akan dijelaskan pada denah 2. Jika pada diagnosa selanjutnya user mengalami gejala batuk mengeluarkan dahak kehijauan atau bibir kebiruan maka user kemungkinan
57 terjangkit penyakit pneumonia, asma, atau tuberculosis. Jika tidak, maka pengambilan keputusan penyakit akan dijelaskan pada denah 3. Jika user mengalami gejala kesulitan napas saat menarik napas atau menarik perut (dinding dada bawah) saat bernapas atau mual dan muntah atau napas dan nadi cepat atau sulit minum, maka dapat diambil kesimpulan user terjangkit penyakit pneumonia, sedangkan jika tidak mengalami gejala tersebut kemungkinan user terjangkit penyakit asma atau tuberculosis. Jika user mengalami gejala berkeringat atau kesulitan napas saat mengeluarkan napas disertai mengi atau pucat atau susah bicara, maka kemungkinan user terjangkit penyakit asma. Jika tidak mengalami gejala tersebut kemungkinan user terjangkit penyakit tuberculosis.
Gambar 3.13 Denah Pohon 2
Pada denah pohon 2, gejala utamanya adalah demam, jika user mengalami gejala demam kemungkinan user terjangkit penyakit influenza
58 atau penyakit umum, sedangkan jika tidak, kemungkinan user hanya terkena penyakit asma atau bahkan tidak terjangkit penyakit paru-paru Dalam diagnosa selanjutnya jika user mengalami gejala hidung meler atau nyeri otot punggung atau sakit kepala atau sakit tenggorokan, maka user kemungkinan terjangkit penyakit influenza, jika tidak mengalami gejala tersebut maka kemungkinan user hanya terkena penyakit umum demam biasa. Jika user mengalami gejala sesak napas kemungkinan user terjangkit penyakit asma, sedangkan jika tidak mengalami sesak napas user kemungkinan tidak terjangkit penyakit paru-paru.
Gambar 3.14 Denah Pohon 3
59 Pada denah pohon 3 gejala utamanya adalah demam, jika user mengalami gejala tersebut kemungkinan user terkena penyakit influenza, pneumonia, atau penyakit umum. Jika tidak mengalami gejala demam, kemungkinan user terjangkit penyakit umum, pneumonia, atau asma. Dalam diagnosa selanjutnya jika user mengalami gejala hidung meler atau nyeri otot punggung atau sakit kepala atau sakit tenggorokan, maka user kemungkinan terjangkit penyakit influenza, jika tidak mengalami gejala tersebut maka kemungkinan user terkena penyakit pneumonia atau penyakit umum. Selanjutnya jika user mengalami gejala kesulitan napas saat menarik napas atau menarik perut (dinding dada bawah) saat bernapas atau mual dan muntah atau napas dan nadi cepat atau sulit minum, maka dapat diambil kesimpulan user terjangkit penyakit pneumonia, sedangkan jika tidak mengalami gejala tersebut kemungkinan user hanya terjangkit penyakit umum. Jika user mengalami gejala batuk mengeluarkan dahak kehijauan atau bibir kebiruan kemungkinan user terjangkit penyakit pneumonia atau asma, jika tidak mengalami gejala tersebut user kemungkinan hanya terjangkit penyakit umum. Jika user mengalami gejala kesulitan napas saat menarik napas atau menarik perut (dinding dada bawah) saat bernapas atau mual dan muntah atau napas dan nadi cepat atau sulit minum, maka dapat diambil kesimpulan user terjangkit penyakit pneumonia, sedangkan jika tidak mengalami gejala tersebut kemungkinan user terjangkit penyakit asma.
60
Gambar 3.15 Denah Pohon 4
Pada denah pohon 4 gejala utamanya berupa nafsu makan berkurang atau nyeri dada, jika user mengalami gejala tersebut, kemungkinan user terkena penyakit tuberculosis, sedangkan jika tidak mengalami gejala tersebut kemungkinan user terjangkit penyakit asma, pneumonia, atau penyakit umum.
61 Jika user mengalami gejala berkeringat atau kesulitan napas saat mengeluarkan disertai mengi atau pucat atau susah berbicara, maka kemungkinan user terjangkit penyakit asma, sedangkan jika tidak mengalami gejala tersebut kemungkinan user terkena penyakit pneumonia atau penyakit umum. Selanjutnya jika user mengalami gejala kesulitan napas saat menarik napas atau menarik perut (dinding dada bawah) saat bernapas atau mual dan muntah atau napas dan nadi cepat atau sulit minum, maka dapat diambil kesimpulan user terjangkit penyakit pneumonia, sedangkan jika tidak mengalami gejala tersebut kemungkinan user hanya terjangkit penyakit umum.
3.2.5.4 Analisis Rule Tahapan Decision Tree
1. IF (Batuk = Ya) AND (Sesak napas = Ya) AND (Batuk mengeluarkan dahak kehijauan = Ya OR Bibir kebiruan = Ya) AND (Kesulitan napas saat menarik napas = Ya OR Menarik perut (dinding dada bawah) saat bernapas = Ya OR Mual dan muntah = Ya OR Napas dan nadi cepat = Ya OR Sulit minum = Ya) THEN Pneumonia
2. IF (Batuk = Ya) AND (Sesak napas = Ya) AND (Batuk mengeluarkan dahak kehijauan = Ya OR Bibir kebiruan = Ya) AND (Kesulitan napas saat menarik napas = Tidak OR Menarik perut (dinding dada bawah) saat bernapas = Tidak OR Mual dan muntah = Tidak OR Napas dan nadi cepat = Tidak OR Sulit minum = Tidak) AND (Berkeringat = Ya OR Kesulitan napas saat mengeluarkan napas disertai mengi = Ya OR Pucat = Ya OR Susah berbicara = Ya) THEN Asma
3. IF (Batuk = Ya) AND (Sesak napas = Ya) AND (Batuk mengeluarkan dahak kehijauan = Ya OR Bibir kebiruan = Ya) AND (Kesulitan napas saat menarik napas = Tidak OR Menarik perut (dinding dada bawah) saat bernapas = Tidak
62 OR Mual dan muntah = Tidak OR Napas dan nadi cepat = Tidak OR Sulit minum = Tidak) AND (Berkeringat = Tidak OR Kesulitan napas saat mengeluarkan napas disertai mengi = Tidak OR Pucat = Tidak OR Susah berbicara = Tidak) THEN Tuberculosis
4. IF (Batuk = Ya) AND (Sesak napas = Ya) AND (Batuk mengeluarkan dahak kehijauan = Tidak OR Bibir kebiruan = Tidak) AND (Nafsu makan berkurang = Ya OR Nyeri dada = Ya) THEN Tuberculosis
5. IF (Batuk = Ya) AND (Sesak napas = Ya) AND (Batuk mengeluarkan dahak kehijauan = Tidak OR Bibir kebiruan = Tidak) AND (Nafsu makan berkurang = Tidak OR Nyeri dada = Tidak) AND (Berkeringat = Ya OR Kesulitan napas saat mengeluarkan napas disertai mengi = Ya OR Pucat = Ya OR Susah berbicara = Ya) THEN Asma
6. IF (Batuk = Ya) AND (Sesak napas = Ya) AND (Batuk mengeluarkan dahak kehijauan = Tidak OR Bibir kebiruan = Tidak) AND (Nafsu makan berkurang = Tidak OR Nyeri dada = Tidak) AND (Berkeringat = Tidak OR Kesulitan napas saat mengeluarkan napas disertai mengi = Tidak OR Pucat = Tidak OR Susah berbicara = Tidak) AND (Kesulitan napas saat menarik napas = Ya OR Menarik perut (dinding dada bawah) saat bernapas = Ya OR Mual dan muntah = Ya OR Napas dan nadi cepat = Ya OR Sulit minum = Ya) THEN Pneumonia
7. IF (Batuk = Ya) AND (Sesak napas = Ya) AND (Batuk mengeluarkan dahak kehijauan = Tidak OR Bibir kebiruan = Tidak) AND (Nafsu makan berkurang = Tidak OR Nyeri dada = Tidak) AND (Berkeringat = Tidak OR Kesulitan
63 napas saat mengeluarkan napas disertai mengi = Tidak OR Pucat = Tidak OR Susah berbicara = Tidak) AND (Kesulitan napas saat menarik napas = Tidak OR Menarik perut (dinding dada bawah) saat bernapas = Tidak OR Mual dan muntah = Tidak OR Napas dan nadi cepat = Tidak OR Sulit minum = Tidak) THEN Penyakit Umum
8. IF (Batuk = Ya) AND (Sesak napas = Tidak) AND (Demam = Ya) AND (Hidung meler = Ya OR Nyeri otot punggung = Ya OR Sakit kepala = Ya OR Sakit tenggorokan = Ya) THEN Influenza
9. IF (Batuk = Ya) AND (Sesak napas = Tidak) AND (Demam = Ya) AND (Hidung meler = Tidak OR Nyeri otot punggung = Tidak OR Sakit kepala = Tidak OR Sakit tenggorokan = Tidak) AND (Kesulitan napas saat menarik napas = Ya OR Menarik perut (dinding dada bawah) saat bernapas = Ya OR Mual dan muntah = Ya OR Napas dan nadi cepat = Ya OR Sulit minum = Ya) THEN Pneumonia
10. IF (Batuk = Ya) AND (Sesak napas = Tidak) AND (Demam = Ya) AND (Hidung meler = Tidak OR Nyeri otot punggung = Tidak OR Sakit kepala = Tidak OR Sakit tenggorokan = Tidak) AND (Kesulitan napas saat menarik napas = Tidak OR Menarik perut (dinding dada bawah) saat bernapas = Tidak OR Mual dan muntah = Tidak OR Napas dan nadi cepat = Tidak OR Sulit minum = Tidak) THEN Penyakit Umum
11. IF (Batuk = Ya) AND (Sesak napas = Tidak) AND (Demam = Tidak) AND (Batuk mengeluarkan dahak kehijauan = Ya OR Bibir kebiruan = Ya) AND (Kesulitan napas saat menarik napas = Ya OR Menarik perut (dinding dada bawah) saat
64 bernapas = Ya OR Mual dan muntah = Ya OR Napas dan nadi cepat = Ya OR Sulit minum = Ya) THEN Pneumonia
12. IF (Batuk = Ya) AND (Sesak napas = Tidak) AND (Demam = Tidak) AND (Batuk mengeluarkan dahak kehijauan = Ya OR Bibir kebiruan = Ya) AND (Kesulitan napas saat menarik napas = Tidak OR Menarik perut (dinding dada bawah) saat bernapas = Tidak OR Mual dan muntah = Tidak OR Napas dan nadi cepat = Tidak OR Sulit minum = Tidak) THEN Asma
13. IF (Batuk = Ya) AND (Sesak napas = Tidak) AND (Demam = Tidak) AND (Batuk mengeluarkan dahak kehijauan = Tidak OR Bibir kebiruan = Tidak) THEN Penyakit Umum
14. IF (Batuk = Tidak) AND (Demam = Ya) AND (Hidung meler = Ya OR Nyeri otot punggung = Ya OR Sakit kepala = Ya OR Sakit tenggorokan = Ya) THEN Influenza
15. IF (Batuk = Tidak) AND (Demam = Ya) AND (Hidung meler = Tidak OR Nyeri otot punggung = Tidak OR Sakit kepala = Tidak
OR Sakit tenggorokan = Tidak) THEN
Penyakit Umum
16. IF (Batuk = Tidak) AND (Demam = Tidak) AND (Sesak napas = Ya) THEN Asma
17. IF (Batuk = Tidak) AND (Demam = Tidak) AND (Sesak napas = Tidak) THEN Tidak terjangkit penyakit paru-paru Teknik yang digunakan adalah teknik forward chaining dengan pola data driven.Sistem terus menerapkan aturan (rule) dan bergerak maju sampai tujuan telah tercapai (goal state).
65 3.2.5.5 Pseudocode Logika Diagnosa
A = Batuk B = Sesak napas C = Demam D = (Nafsu makan berkurang + Nyeri dada) / 2 E = (Batuk mengeluarkan dahak kehijauan + Bibir kebiruan) / 2 F = (Kesulitan napas saat menarik napas + Menarik perut saat bernapas + Mual dan muntah + Napas dan nadi cepat + Sulit minum) / 5 G = (Berkeringat + Kesulitan napas saat mengeluarkan napas disertai mengi + Pucat + Susah berbicara) / 4 H = (Hidung meler + Nyeri otot punggung + Sakit kepala + Sakit tenggorokan) / 4
IF(A < 0.5) THEN A=0; IF(A >= 0. 5) THEN A= Ya; IF(B < 0.5) THEN B=0; IF(B >= 0. 5) THEN B= Ya; IF(C < 0.5) THEN C=0; IF(C >= 0. 5) TH EN C= Ya; IF(D < 0.5) THEN D=0; IF(D >= 0. 5) THEN D= 1; IF(E < 0.5) THEN E=0; IF(E >= 0. 5) THEN E= 1; IF(F < 0.5) THEN F=0; IF(F >= 0. 5) THEN F= 1; IF(G < 0.5) THEN G=0; IF(G >= 0. 5) TH EN G= 1; IF(H < 0.5) THEN H=0; IF(H >= 0. 5) TH EN H= 1;
Dalam prosesnya mendeteksi penyakit, nilai 1 adalah “Ya” dan nilai “Tidak” adalah 0, yang selanjutnya menjadi acuan bagi pengguna untuk memilih jawaban sesuai dengan gejala yang dialami. Nilai 0,5 merupakan batas tengah sebagai acuan pengguna untuk memilih nilai “Ya” atau “Tidak” jika lebih dari 0,5 maka pengguna memilih “Ya” jika kurang dari 0,5 pengguna memilih “Tidak”
Berikut rule-rule yang digunakan untuk proses pendeteksian penyakit yang diterapkan pada hasil analisa rule tahapan decision tree. IF A AND B AND E AND F THEN
Pneumonia
66 IF A AND B AND E AND NOT F AND G THEN Asma IF A AND B AND E AND NOT F AND NOT G THEN Tuberculosis IF A AND B AND NOT E AND D THEN Tuberculosis IF A AND B AND NOT E AND NOT D AND G THEN Asma IF A AND B AND NOT E AND NOT D AND NOT G AND F THEN
Pneumonia
IF A AND B NOT E AND NOT D AND NOT G AND NOT F THEN
Penyakit Umum
IF A AND NOT B AND C AND H THEN
Influenza
IF A AND NOT B AND C AND NOT H AND F THEN
Pneumonia
IF A AND NOT B AND C AND NOT H AND NOT F THEN
Penyakit Umum
IF A AND NOT B AND NOT C AND E AND F THEN Pneumonia IF A AND NOT B AND NOT C AND E AND NOT F THEN
Asma
IF A AND NOT B AND NOT C AND NOT E THEN Penyakit Umum IF NOT A AND C AND H THEN Influenza IF NOT A AND C AND NOT H THEN
Penyakit
Umum IF NOT A AND NOT C AND B THEN
Asma
IF NOT A AND NOT C AND NOT B THEN Tidak terjangkit penyakit paru-paru
67 3.2.5.6 Daftar Pertanyaan Diagnosa Pada Sistem Pakar
1. Apakah anda menderita batuk? 2. Apakah anda mengalami sesak napas? 3. Apakah anda terkena demam? 4. Apakah nafsu makan anda berkurang? 5. Apakah anda merasakan nyeri di dada? 6. Apakah batuk anda mengeluarkan dahak kehijauan? 7. Apakah bibir anda berubah warna menjadi kebiruan? 8. Apakah anda kesulitan napas saat hendak menarik napas? 9. Apakah anda menarik perut anda (dinding dada bawah) saat bernapas? 10. Apakah anda mengalami mual dan muntah? 11. Apakah napas dan nadi anda menjadi cepat? 12. Apakah anda menjadi sulit minum? 13. Apakah anda mudah berkeringat? 14. Apakah
anda
mengalami
kesulitan
saat
berpanas
saat
mengeluarkan napas serta disertai mengi (suara yang dihasilkan ketika melakukan pernapasan)? 15. Apakah anda pucat? 16. Apakah anda susah berbicara? 17. Apakah hidung anda meler? 18. Apakah anda mengalami nyeri otot punggung? 19. Apakah anda menderita sakit kepala? 20. Apakah tenggorokan anda sakit?
68 3.3 Perancangan Sistem Pakar 3.3.1 Use Case Diagram Model
Gambar 3.16 Use Case Diagram
69 3.3.2 Skenario Use Case
1. Masuk ke dalam system
Tabel 3.13 Skenario Use Case
Use Case
Masuk ke dalam sistem
Description
Kegiatan pengguna untuk masuk ke dalam aplikasi sistem pakar pendeteksi penyakit pneumonia
Pre Condition
Pengguna mengunduh aplikasi sistem pakar pendeteksi penyakit pneumonia
Actor Action
System Response
Pengguna menekan tombol Enter
Sistem
berjalan
dan
membawa
pengguna menuju ke halaman utama aplikasi Pengguna menekan tombol Exit
Sistem berhenti dan aplikasi sistem pakar ditutup
Post Condition
Pengguna telah masuk ke halam utama dan dapat mengakses menu yang telah disediakan.
70 2. Menjawab Pertanyaan Diagnosa
Tabel 3.14 Tabel Skenario Use Case 2 Use Case Description Pre Condition Actor Action Pengguna menekan tombol Diagnosa Pengguna menjawab pertanyaan yang diberikan dan menekan tombol next untuk maju ke pertanyaan selanjutnya Post Condition
M K p P S
P
71 3. Melihat hasil diagnosa
Tabel 3.15 Tabel Skenario Use Case 3 Use Case
Melihat hasil diagnosa
Description
Kegiatan
pengguna
untuk
melihat
hasil
diagnosa yang telah di proses oleh aplikasi sistem pakar Pengguna menjawab seluruh pertanyaan yang
Pre Condition
diberikan oleh aplikasi sistem pakar Actor Action
System Response
Pengguna menekan tombol Info
Sistem akan menampilkan informasi penyakit yang diderita pengguna
Pengguna
menekan
tombol
Sistem akan membawa pengguna menuju
Menu
halaman utama
Post Condition
Pengguna telah melihat hasil diagnosa dan dapat lanjut mengakses menu lainnya
72 4. Melihat informasi penyakit dan pencegahannya
Tabel 3.16 Tabel Skenario Use Case 4 Melihat
Use Case
informasi
penyakit
dan
pencegahannya Kegiatan pengguna untuk melihat informasi
Description
dari
berbagai
penyakit
paru-paru
dan
pencegahannya Pengguna masuk ke dalam sistem aplikasi
Pre Condition
sistem pakar pendeteksi penyakit pneumonia Actor Action
System Response
Pengguna memilih daftar nama
Sistem
penyakit
sekaligus pencegahan dari penyakit yang
paru-paru
yang
telah
akan
menampilkan
informasi
disediakan
pengguna pilih
Pengguna menekan tombol Back
Sistem akan membawa pengguna menuju halaman utama
Post Condition
Pengguna telah melihat hasil informasi penyakit dan pencegahannya dan dapat lanjut mengakses menu lainnya
73 3.3.3 Activity Diagram
Mobile User
Gambar 3.17 Activity Diagram Masuk ke Sistem
Sistem
74 Mobile User
Gambar 3.18 Activity Diagram Proses Diagnosa
Sistem
75 Mobile User
Sistem
Gambar 3.19 Activity Diagram Melihat Hasil Diagnosa
76 Mobile User
Sistem
Gambar 3.20 Activity Diagram Melihat Informasi Penyakit
77 3.3.4 Struktur Menu
Berikut adalah gambar dari susunan menu dari aplikasi sistem pakar pendeteksi penyakit pneumonia.
Gambar 3.21 Struktur Menu
Berawal dari halaman utama (main page) pengguna dapat masuk (enter) maupun keluar (exit). Jika pengguna masuk maka akan muncul menu utama (main menu), dimana menu utama ini terdiri dari 3 menu yaitu mulai diagnosa (diagnosa start), informasi (information) dan keluar (exit). Di dalam menu diagnosa start halaman yang dapat dituju berupa halaman hasil diagnosa (result) dan informasi penyakit (info disease) yang masing-masing halaman tersebut dapat mengembalikan pengguna ke halaman menu utama. Pada menu informasi terdapat halaman daftar macam-macam penyakit (list diseases) dan informasi penyakit (info disease) yang masing-masing halaman juga dapat mengembalikan pengguna ke halaman menu utama.
3.3.5 Perancangan Layar
78
1. Main Page
Gambar 3.22 Perancangan Layar Halaman Awal Aplikasi
2. Main Menu
79
Gambar 3.23 Perancangan Layar Halaman Menu Utama Aplikasi
3. Diagnosa Start
80
Gambar 3.24 Perancangan Layar Halaman Menu Mulai Diagnosa
4. Result
81
Gambar 3.25 Perancangan Layar Halaman Hasil Diagnosa
5. Info Disease
82
Gambar 3.26 Perancangan Layar Halaman Informasi Penyakit
6. List Diseases
83
Gambar 3.27 Perancangan Layar Halaman List Penyakit
84