20
BAB 3 METODE PERANCANGAN SISTEM
Studi pendahuluan
Studi kepustakaan
Pengumpulan data: * kuesioner *wawancara *observasi lapangan
Data cukup, data reliabel, data valid?
Ya
tidak
Identifikasi kebutuhan pelanggan
Menentukan Daftar Metrik
Menentukan Daftar Matrik Kebutuhan
Benchmarking
Menentukan Spesifikasi Target Menentukan Target Pengembangan Menentukan Spesifikasi Akhir
Penyusunan Konsep
Pemilihan Konsep
Arsitektur Produk
Kesimpulan dan saran
Gambar 3.1 Aliran Metode Perancangan Sistem
21
Metode Perancangan Sistem 1. Studi pendahuluan Adalah suatu aktifitas yang dilakukan, untuk pengenalan awal tentang sejauh mana permasalahan tersebut akan diteliti. Hal ini sangat penting untuk mengetahui lebih jauh tentang apakah ada teknik pengujian yang valid dan reliabel yang dapat digunakan dalam menjelaskan pokok permasalahan yang diteliti. 2. Studi kepustakaan Adalah suatu aktifitas mencari informasi lebih jauh tentang pokok permasalahan yang akan diteliti melalui karya ilmiah, buku-buku ilmu pengetahuan, buku-buku hasil penelitian orang lain yang telah teruji kebenarannya dan dari sumber lainnya yang dapat menjadi penuntun dalam melakukan penelitian. 3. Identifikasi kebutuhan pelanggan Bagian ini merupakan bagian penting dari fase pengembangan konsep yang merupakan salah satu fase pada proses pengembangan produk. Daftar kebutuhan pelanggan yang dihasilkan digunakan untuk menuntun anggota tim dalam menetapkan spesifikasi produk, membuat konsep produk dan menyeleksi konsep produk untuk kemudian dilakukan pengembangan yang lebih lanjut. 4. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan penyebaran kuesioner. Kuesioner ini terdiri dari dua bagian, pertama dimaksud untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap kemasan minuman kaleng yang sekarang, yang
22
kedua dimaksud untuk mengetahui kebutuhan konsumen tentang kemasan yang akan dikembangkan. Melakukan uji validitas dan reliabilitas data, dan membuat distribusi frekuensi. Data
mentah
yang
diperoleh
dari
kuesioner,
diuji
keabsahan
dan
keterpercayaannya dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas data. Setelah data diuji dan menunjukan hasil yang valid maka data yang telah diperoleh dapat dijadikan
acuan
untuk
memberikan
suatu
analisa
yang
dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas data maka data yang diperoleh didistribusikan untuk mendapatkan tingkat kepentingan terhadap masing-masing kebutuhan yang diinginkan oleh pelanggan. 5. Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Identifikasi kebutuhan pelanggan sendiri adalah sebuah proses yang dibagi menjadi
4
tahap,
yaitu
mengumpulkan
data
mentah
dari
pelanggan,
menginterprestasi data mentah menjadi kebutuhan pelanggan, mengkoordinasikan kebutuhan menjadi beberapa hierarki, dan menetapkan derajat kepentingan setiap kebutuhan 6. Interpretasi data mentah menjadi kebutuhan Aktifitas ini dilakukan setelah semua data yang didapatkan dari pelanggan terkumpul. Kebutuhan pelanggan diekpresikan sebagi pernyataan tertulis dan merupakan hasil interpretasi kebutuhan yang berupa data mentah yang diperoleh dari pelanggan. Jawaban dan pernyataan yang diperoleh dari responden kemudian
23
diolah untuk mendapatkan suatu daftar kebutuhan pelanggan terhadap produk yang akan dibuat. 7. Membuat hierarki pelanggan Data interpretasi kebutuhan pelanggan yang berhasil dikumpulkan, dilakukan penggabungan kebutuhan yang hampir sama atau disebut dengan kebutuhan hierarki. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kebutuhan primer, yaitu kebutuhan yang paling umum dan bersifat general dan kebutuhan sekunder yaitu ekspresi kebutuhan yang lebih detail. 8. Menetapkan derajat kepentingan setiap kebutuhan Bobot kepentingan setiap kebutuhan diungkapkan dengan menggunakan skala Likert 1 sampai 5, yaitu dengan ketentuan sebagai berikut: 1. tidak penting 2. kurang penting 3. cukup penting 4. penting 5. sangat penting Derajat kepentingan ini didapatkan dari kuesioner yang dibuat dengan menggunakan pertanyaan bertingkat 9. Menentukan Daftar Metrik Kebutuhan Dengan berdasarkan atribut-atribut yang telah didapat untuk digunakan dalam perancangan produk Puzzle, selanjutnya dapat ditentukan karakteristik desain atau metrik yang dapat memenuhi atribut-atribut Puzzle. Daftar metrik akan lebih
24
maksimal apabila daftar tersebut merefleksikan secara langsung nilai produk yang memuaskan kebutuhan pelanggan. Daftar metrik dilakukan dengan mengamati setiap kebutuhan, lalu memperkirakan karakteristik yang tepat dan terukur dari sebuah produk yang memuaskan kebutuhan pelanggan. 10. Penyusunan Konsep Konsep produk merupakan gambaran singkat mengenai teknologi, prinsip kerja, dan desain yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Dalam penyusunan konsep ini terdapat tahap-tahap yang harus dilakukan diantaranya memperjelas masalah, pencarian internal, pencarian eksternal, dan penggalian secara sistematis. Proses penyusunan konsep dimulai dengan serangkaian kebutuhan pelanggan dan target spesifikasi produk serta menghasilkan serangkaian konsep produk dimana nantinya akan membuat seleksi akhir pada tahap seleksi konsep. 11. Pemilihan Konsep Setelah tersusun beberapa konsep, maka konsep-konsep tersebut dievaluasi dengan menekankan pada kebutuhan responden serta kriteria lainnya. Dilakukan pembandingan kekuatan dan kelemahan relatif dari konsep dan memilih satu konsep untuk dikembangkan. Tahap ini dinamakan tahap seleksi konsep yang akan mempersempit sejumlah alternatif konsep.
3.1
Teknik Pengumpulan Data
Awal dari pengumpulan data ini dimulai dengan melakukan observasi lapangan dan wawancara singkat dengan beberapa konsumen yang membeli minuman kaleng.
25
Pengumpulan data yang dilakukan untuk penyusunan skripsi ini dilakukan di lingkungan kampus Bina Nusantara, Gunadarma dan beberapa Minimarket di daerah Depok, Jawa barat. Dibawah ini disajikan pembagian tingkatan konsumen minuman Pepsi Cola: Tabel 3.1 Pembagian Tingkat Konsumen dan Distribusi jumlah responden No. 1. 2. 3.
Tingkat Pelajar Mahasiswa Pekerja & Masyarakat
Pembagian Usia 12-18th 18-25th 25-50th
Jumlah Responden 30 30 35
Pengumpulan data ini dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan melalui 2 (dua) jenis kuesioner, kuesioner pertama bersifat pertanyaan tertutup untuk mengetahui tanggapan Konsumen terhadap produk kemasan kaleng Pepsi Cola yang sekarang. Kuesioner kedua bersifat pertanyaan terbuka untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap produk kemasan kaleng Pepsi Cola setelah dikembangkan. Pengumpulan data dilakukan dengan Teknik nonprobability sampling, dan termasuk dalam sampling jenuh atau sensus karena semua anggota populasi digunakan sebagai sample. Awal dari pengumpulan data ini dimulai dengan melakukan observasi lapangan dan wawancara singkat dengan beberapa konsumen yang membeli minuman kaleng.
3.2
Teknik Analisa Data
Pengambilan data identifikasi kebutuhan dengan menggunakan kuesioner. Perlu dilakukan Pengujian Validitas dan Reliabilitas pada kuesioner tersebut. Setelah
26
dilakukan pengujian Validitas dan Reliabilitas, hasil pengumpulan data dengan kuesioner tersebut digunakan untuk menentukan identifikasi kebutuhan konsumen. Matriks-metrik kebutuhan (needs-metrics matrix) disusun dari daftar kebutuhan pelanggan yang didapat dari pengolahan kuesioner dan daftar metrik untuk produk kemasan kaleng Pepsi Cola. Daftar kebutuhan pelanggan dijadikan acuan dasar untuk membuat daftar metrik untuk produk kemasan kaleng Pepsi Cola. Metrik yang baik adalah yang merefleksikan secara langsung nilai produk yang memuaskan kebutuhan pelanggan. Hubungan antara kebutuhan dan metrik merupakan inti dari proses penetapan spesifikasi. Setelah spesifikasi produk didapat lalu dilakukan penyusunan konsep produk dengan beberapa tahapan yang ada. Pemilihan konsep yang dihasilkan dari penyusunan konsep yang didapat untuk hasil yang terbaik dalam pengembangan yang diharapakan memenuhi kebutuhan konsumen. Pengujian konsep dilakukan dengan penyebaran kuesioner kedua yang dilengkapi desain yang ditawarkan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan produk untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen dari hasil konsep produk yang ditawarkan.