Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Waterfall Metode yang digunakan dalam hal pengembangan sistem aplikasi pelayanan Quickrespond yang di buat adalah metode “Waterfall”. Hal ini dikarenakan metode waterfall dianggap paling sesuai dengan penelitiam pelayanan Quickrespond, yaitu sifat yang sistematik dan sekuensial. Dimana setiap tahap yang harus dilalui harus menanti tahap yang sebelumnya selesai dikerjakan. Sekitar tahun 1970-an metode ini disebut dengan siklus klasik (classic life cycle), namun pada perkembangannya model ini lebih dikenal dengan model sekuensial linier, yakni model yang membutuhkan pendekatan sistematis dan sekuensial
dalam pengembangan
perangkat lunak. Berikut ini gambaran umum metode waterfall. Identifikasi Kebutuhan
Desain Sistem dan perangkat Implementasi dan pengujian unit Integrasi dan pengujian modular Operasional dan pemeliharaan
Gambar 3.1
Model Waterfall
19
20
Sesuai dengan namanya Waterfall (air terjun) maka tahapan dalam model ini disusun bertingkat, setiap tahap dalam model ini dilakukan berurutan, satu sebelum yang lainnya (lihat tanda anak panah).(Jogiyanto, 2008) Berikut penjelasan dari tahapan metode Waterfall pada Gambar 3.1 1. Identifikasi Kebutuhan Sistem : Seluruh kebutuhan software harus bisa didapatkan dalam tahap ini, termasuk didalamnya kegunaan software yang diharapkan pengguna dan batasan software. Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, survey atau diskusi. Informasi tersebut dianalisis untuk mendapatkan dokumentasi kebutuhan pengguna untuk digunakan pada tahap selanjutnya. 2. Desain Sistem dan Perangakat Lunak : Tahap ini dilakukan sebelum melakukan coding. Tahap ini bertujuan untuk memberikan gambaran apa yang seharusnya dikerjakan dan bagaimana tampilannya. Tahap
ini membantu dalam
menspesifikasikan kebutuhan hardware dan sistem serta mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan. 3. Implementasi dan Pengujian Unit : Dalam tahap ini dilakukan pemrograman. Pembuatan software dipecah menjadi modul-modul kecil yang nantinya akan digabungkan dalam tahap berikutnya. Selain itu dalam tahap ini juga dilakukan pemeriksaaan terhadap modul yang dibuat, apakah sudah memenuhi fungsi yang diinginkan atau belum. 4. Intregrasi dan Pengujian Modular : Di tahap ini dilakukan penggabungan
modul-modul
yang
sudah
dibuat
dan
21
dilakukan pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah software yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan masih terdapat kesalahan atau tidak. 5. Operasional dan Pemeliharaan : Ini merupakan tahap terakhir dalam model Waterfall. Software yang sudah jadi dijalankan serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru. (Gulo,2005)
3.2 Definisi Kebutuhan 3.2.1 Arsitektur Jaringan SMS (Short Message Service) Pada suatu penelitian sangatlah menbutuhkan data-data akurat, data-data tersebut dapat dikumpulkan langsung dari objek penelitian. Dalam hal ini data yang di kumpulkan adalah data dari Polres Purbalingga, yaitu data dari kesatuan reskrim pada Polres Purbalingga. Data tersebut berupa no handphone, daftar jadwal tetap pada masing-masing RESKRIM pada seluruh jajaran Polres sejak Tahun 2007 sampai tahun 2011. 3.2.2 Analisi Kebutuhan Sistem Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Dalam pembuatan aplikasi pelayanan Quickrespond pada Polres purbalingga ada beberapa perangkat lunak yang harus dipenuhi dalam sistem ini, yaitu :
22
-
PHP 5, sebagai bahasa pemrograman
-
MySQL, sebagai database
-
Rational Rose, sebagai perancangan sistem
Sedangkan perangkat keras yang digunakan : -
Satu buah PC
-
Modem Hp
-
Kabel data
3.3 Desain Sistem dan Antarmuka 3.3.1 Batasan Sistem -
Admin, mempunyai wewenang penuh untuk mengoperasikan sistem, hak akses admin mencakup keseluruhan dari sistem yang ada, baik itu menjalankan sistem, mengoperasikan sistem hingga menjaga keutuhan dara pada sistem
-
Pelapor, dalam hal ini pelapor tidak secara langsung bertatap muka dengan sistem. Pelapor hanya menberikan pengaduan dan informasi akan tindak kriminal pada aplikasi, melalui fasilitas SMS. Bagi pelapor tindak kejahatan akan mendapatkan balasan berupa SMS dari layanan Quickrespond.
-
Petugas, mendapatkan informasi berupa SMS dari aplikasi, kemudian bagian RESKRIM memulai pengolahan TKP.
-
Web, berfungsi sebagai tampilan layanan Quickrespond.
23
3.3.2 Unifed Modeling Language UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasi, membangun,
dan
pendokumentasian
dari
sebuah
sistem
pengembangan software berbasis OO (Object-oriented). Selain itu UML juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software. Sejarah UML sendiri cukup panajang, sampai era tahun 1900 telah banyak metodologi pemodelan berorientasi objek telah bermunculan di dunia. Pada masa itu terkenal dengan masa perang metodologi (method war) dalam pendesainan berorientasi objek. UML tidak hanya merupakan sebuah bahasa pemrograman visual saja, namun juga dapat secara langsung dihubungkan ke berbagai bahsa pemrograman, seperti JAVA, C++, Visual Basic, atau bahkan dihubungkan secara langsung ke dalam sebuah objectoriented database. (http://www.omg.org). Abstraksi konsep dasar UML yang terdiri dari structural classification, dynamic behavior, dan model management, dapat di pahami dengan mudah apabila kita melihat Gambar 3.2.
24
Gambar 3.2
Konsep Dasar UML
3.3.3 Desain Sistem Kebutuhan
untuk
menyediakan
efisiensi,
kecepatan
penyampaian informasi tanpa terpaku oleh waktu sangat dibutuhkan dalam tubuh polri. Salah satu cara pemenuhan kebutuhan ini dapat dicapai dengan pengunaan SMS gateway dalam memberikan informasi melalui program polri yaitu quick respond. SMS dapat dikatakan sudah menjadi bagian hidup dari masyarakat luas dewasa ini. Teknologi komunikasi ini banyak digunakan dalam berbagai
25
bidang, selain pengoperasian yang mudah juga relatif murah untuk mendapatkan suatu kabar, memberitahukan sebuah informasi ataupun bertukar informasi.
Aplikasi SMS Quick Respond
WEB
HP Modem
HP Pelapor
Gambar 3.3
Database
HP Petugas
Desain Sistem Layanan Quickrespond
Dari desain sistem pada Gambar 3.3 dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. PC (komputer) : merupakan hardware berfungsi untuk menjalankan sistem, seperti WEB, layanan SMS Quickrespond, dan penyimapana data yaitu Database. 2. Web : Web berfungsi sebagi media sistem informasi, informasi. 3. HP Modem : berfungsi untuk menjalankan aplikasi SMS Quickrespond, dalam hal ini mengirim atau membalas kepada HP pelapor atau HP petugas.
26
3.3.4 Use Case Diagram
Gambar 3.4
-
Usecase Diagram Aplikasi Quick Respond
Admin Admin menjalankan sistem aplikasi layanan quick respon,
melakukan peneriman laporan dari pelapor dan mengirimkan SMS pada petugas agar menuju TKP. Selain itu admin melakukan pengolahan data untuk membuat laporan penyidikan bagi bagian reskrim, data yang di dapat berasal dari pengolahan TKP yang telah dilakukan petugas lapangan. Untuk memaksimalkan sistem admin juga melakukan pemeliharaan sistem, seperti backup data perminggu.
27
-
Pelapor Pelapor hanya melakukan pengiriman informasi,
dengan kata lain pelapor tidak secara langsung bertatap muka dengan aplikasi. Pelapor hanya dapat mengirimkan informasi berupa tindak kejahatan. Jika pelapor merupakan korban tindak kejahatan maka dalam lanjutan sistem aplikasi quick respon, pelapor/korban mendapatkan SMS berupa ringkasan penaganan kasus/ SP2HP. -
Petugas Petugas mendapat SMS berupa laporan dari aplikasi quick
respond untuk melakukan pengolahan TKP. Dalam waktu 15 menit setelah mendapat sms, petugas harus telah berada pada tenpat kejadian perkara. Setelah melakuakn penyidikan pada tempat kejadian perkara, petugas mebuat laporan untuk penyidikan lebih lanjut. Kemudian hasil penyidikan tersebut dapat di jadikan informasi kedalam Web bagian reskrim Polres purbalingga.
3.3.5 Activity Diagram Activity diagram merupakan suatu bentuk flow diagram yang memodelkan alur kerja (workflow) sebuah proses sisteminformasi dan urutan aktivitas sebuah proses. Diagram ini sangat mirip dengan sebuah flowchart karena kita dapat memodelkan sebuah alur kerja dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya atau dari suatu aktifitas kedalam keadaan sesaat. Activity diagram akan lebih bermanfaat apabila terlebih dahulu kita memodelkan sebuah proses untuk membantu kita memahami proses secara keseluruhan. Activity diagram juga sangat berguna ketika kita ingin menggambarkan
28
perilaku parallel atau menjelaskan bagaimana perilaku dalam berbagai use case berinteraksi. Berkaitan dengan use case diagram diatas, maka dapat beberapa buah activity diagram yang menunjukan aktifitas beberapa aktor, gambarkan yaitu:
-
Activity diagram user
Gambar 3.5
Activity Diargram User
Gambar 3.5 menunjukan alur pengirimaan sms dari pelapor yang diterima oleh aplikasi quick respond untuk dilanjutakan pada petugas, sebelum tersimapan pada database. Setelah data pelapor memenuhi format dari bukti pelaporan, makan secara autorepley aplikasi sms akan mengirimkan balasan pada pelaporan, akan segera menuju tenpat kedajian perkara dalam waktu 15 menit.
29
-
Activity Diagram Administrator
Gambar 3.6
Activity Diagram Administrator
Gambar 3.6 menunjukan tampilan layanan Quickrespond yang hanya dapat di akses oleh admin saja, dengan memasukan username dan password. Layanan tersebut memliki beberapa menu, yaitu mantinan
data
petugas,
pengolahan
laporan
kejadian,
dan
pengolahan informasi website, dimana perubahan tersebut akan tersimpanpan dalam database sehingga melakukan update data terbaru.
-
Activity Diagram Petugas
30
Gambar 3.7
Activity Diagram Petugas
Gambar 3.7 Proses pengiriman laporan kejadian adalah sebagai berikut, aplikasi quickrespon memanggil data dari database, data yang berasal dari pelapor. Dengan format yang ada secara massal aplikasi mengirimkan sms pada petugas yang telah masuk pada jadawal piket yang sudah ditentukan.
3.3.6 Class Diagram Class
Diagram
merupakan
gambaran
akan
keadaan
(atribut/properti) suatu sistem dan dapat memanipulasi keadaan yang dimiliki, selain itu diagram juga mengambarkan struktur class atau paket beserta hubungan satu sama lain seperti pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Dalam sistem SMS gateway terdapat dua paket utama yaitu paket SMS gateway berguna untuk mengendalikan lalulintas data ponsel, sebagai penerjemah teks, load balancing, dan antrian data.
31
Kemudian berikutnya adalah paket pengolahan database dan string untuk mengolah pesan yang diterima, pengolahan basis data, dan akses terhadap web service.
Gambar 3.8
Class Diagram
32
Pada Gambar 3.8 tersebut menjelaskan relasi antar tabel yang terjadi dalam sistem SMS gateway ini. Beberapa atribut memiliki relasi dengan atribut alinnya untuk menjalakan proses pengolahan data.
3.3.7 Sequence Diagram Sequence Diagram merupakan diagram yang digunakan untuk dapat memodifikasi yaitu, menambah, menggurangi, menghapus, dan lain-lain informasi pada use case. Dapat juga menunjukan aktor yang terlibat pada interaksi, ataupun objek di dalam sistem.
Gambar 3.9
Sequence Diagram
Pada Gambar 3.9 menjelaskan bahwa ketika pelapor mengirimkan laporan tindak kejahatan, harus mengirim SMS dengan format SMS yang sudah ditentukan. Selanjutnya sms yang diterima oleh server aplikasi akan divalidasi format sms tersebut dan kemudian ditambahkan pada Tabel laporan kejadian. Data yang telah tersimpan dikirimkan kepada petugas lapangan sebagai sms
33
penugasan, selanjutnya petugas lapangan akan mengirimkan konfirmasi untuk segera menangani kasus pelapor dan aplikasi mengirimkan balasan pada pelapor bahwa laporan segera ditindak lanjuti oleh petugas piket.
3.3.8 Rancangan Desain Antar Muka Berikut ini rancangan desain antar muka yang akan dibuat pada aplikasi quick respon dan memuat keterangan mengenai bagian-bagian dari aplikasi tersebut. Agar sebuah perangkat lunak dapat digunakan dengan baik oleh pengguna, perancangan desain antar muka yang dibuat bersifat user friendly dan efektif sesuai kebutuhan pengguna nantinya. Perancangan antarmuka yang dibutuhkan untuk aplikasi ini adalah halaman login, halaman home, halaman phonebook, halaman create message, halaman inbox, halaman sent item, halaman laporan.
-
Halaman Login Rancangan halaman login ini digunakan sebagai otentifikasi
pengguna untuk menggunakan aplikasi. Gambar 3.10 merupakan tampilan rancangan halaman login.
34
Gambar 3.10 Rancangan Antarmuka Halaman Login
-
Halaman Home Rancangan halaman home ini digunakan sebagai halaman
utama dari aplikasi untuk masuk ke menu selanjutnya yang tersedia pada aplikasi setelah pengguna melakukan login. Gambar 3.11 merupakan tampilan rancangan halaman home.
35
Gambar 3.11 Rancangan Antarmuka Halaman Home
-
Halaman Phonebook Rancangan halaman phonebook ini merupakan menu untuk
menyimpan nomor contact dari petugas yang akan digunakan untuk mengirimkan sms ketika ada laporan dari masyarakat. Gambar 3.12 merupakan tampilan rancangan halaman phonebook.
36
Gambar 3.12 Rancangan Antarmuka Halaman Phonebook
-
Halaman Create Message Rancangan halaman create message ini merupakan menu
untuk mengirim sms melalui aplikasi. Gambar 3.13 merupakan tampilan rancangan halaman create message.
Gambar 3.13 Rancangan Antarmuka Halaman Create Message
37
-
Halaman Inbox Rancangan halaman inbox ini digunakan sebagai halaman dari
aplikasi untuk mengelola dan menampilkan sms yang masuk. Gambar 3.14 merupakan tampilan rancangan halaman inbox.
Gambar 3.14 Rancangan Antarmuka Halaman Inbox
-
Halaman Sent Item Rancangan halaman sent item ini digunakan sebagai halaman dari aplikasi untuk mengelola dan menampilkan pesan yang telah terkirim. Gambar 3.15 merupakan tampilan rancangan halaman sent item.
38
Gambar 3.15 Rancangan Antarmuka Halaman Sent Item
-
Halaman Laporan Rancangan halaman laporan ini digunakan sebagai halaman
dari aplikasi untuk menampilkan dan mengelola laporan yang masuk. Gambar 3.16 merupakan tampilan rancangan halaman home.
Gambar 3.16 Rancangan Antarmuka Halaman Laporan