Bab 3 Metode Dan Perancangan Sistem 3.1
Metode Pengembangan Sistem Metode yang digunakan dalam perancangan aplikasi SPK ini
adalah metode prototyping. Prototyping merupakan proses yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak. Hal tersebut dikarenakan
prototype
memberikan
keuntungan-keuntungan
diantaranya adalah adanya komunikasi yang baik antara user dengan sistem. Sistem dan user berperan aktif dalam pengembangan sistem, penentuan kebutuhan dalam pengembangan sistem lebih mudah diwujudkan dan mempersingkat waktu pengembangan sistem. Secara lengkap, alur model prototyping digambarkan seperti pada Gambar 3.1 (Sommerville, 1995).
Pengumpulan Kebutuhan
Perancangan
Evaluasi
Gambar 3.1 Bagan Prototype Model (Sommerville, 1995)
Keuntungan dari metode Prototype ini, yaitu prototype lebih mengedepankan pada requirement sehingga mampu menghasilkan 26
sistem yang berkualitas dan sesuai dengan keinginan dari user. Aktivitas-aktivitas pada model ini adalah:
Pengumpulan Kebutuhan Pada tahap ini dilakukan analisa seluruh kebutuhan yang
diperlukan dalam perancangan perangkat lunak yang diinginkan oleh pengguna, meliputi analisa sistem, analisa kebutuhan bahasa pemrograman dan analisa kebutuhan antarmuka dalam membangun aplikasi sistem pendukung keputusan penyeleksian pemberian kredit bagi calon nasabah. Penulis melakukan pendekatan melalui proses wawancara dengan narasumber yaitu Kepala Bagian Kredit PT Bank NTT dan mengumpulkan semua kebutuhan yang diperlukan dalam membangun sebuah sistem yang membantu dalam proses pengambilan keputusan
calon
nasabah
penerima
kredit.
Data-data
yang
dikumpulkan meliputi proses bisnis kredit, prosedur pengajuan kredit, teknik penilaian kredit, dan proses penyeleksian calon nasabah hingga didapatkan nasabah yang layak memperoleh kredit.
Perancangan Pada tahap ini penulis membuat rancangan desain sistem dan
perangkat lunak berupa diagram use case, diagram activity, diagram sequence, diagram class, perancangan database dan desain interface berdasarkan hasil pengumpulan kebutuhan yang telah dilakukan. Kemudian dilanjutkan dengan, proses pembuatan aplikasi sistem pendukung keputusan penyeleksian pemberian kredit bagi calon nasabah denga metode TOPSIS menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang telah ditentukan sesuai dengan hasil perancangan yang telah dilakukan. Sistem dirancang untuk dapat membantu pihak
27
PT Bank NTT dalam menentukan calon nasabah yang layak memperoleh kredit.
Evaluasi Prototype Tahap evaluasi akan melakukan pengujian dan pengevaluasian
terhadap sistem untuk mengetahui apakah sistem sudah benar-benar sesuai dengan apa yang telah dirancang pada tahap sebelumnya, apakah sistem tersebut berhasil menggunakan metode TOPSIS dengan benar.
3.2
Analisis Kebutuhan Sistem Analisis
kebutuhan
sistem
merupakan
tahapan
untuk
mengetahui dan memahami kebutuhan-kebutuhan dalam proses merancang sistem. Sistem ini dibuat untuk membantu dalam proses penentuan calon nasabah yang layak memperoleh kredit pada PT Bank NTT. Proses perhitungan dalam penyeleksian pemberian kredit bagi calon nasabah dalam penentuannya dapat menjadi lebih mudah, sehingga proses penyeleksian bisa dilakukan dengan lebih cepat dan tidak memakan waktu yang lama. Hasil penyeleksian dapat digunakan untuk pendukung keputusan dalam penentuan calon nasabah yang layak memperoleh kredit. Penggunaan metode TOPSIS yang merupakan bagian dari Multi Attribute Decision Making diharapkan dapat memberikan hasil perhitungan yang sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditentukan. Tahapan awal adalah tahapan dimana dilakukan wawancara dengan narasumber yaitu Kepala Bagian Kredit PT Bank NTT yakni Bapak Hernimus Messack. Hasil wawancara yang diperoleh dari Kepala Bagian Kredit PT Bank NTT adalah kriteria-kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan untuk penyeleksian pemberian kredit bagi calon nasabah 28
pada PT Bank NTT yang antara lain adalah kemampuan membayar kembali, nilai agunan, jangka waktu, dan status rumah. 3.2.1
Proses Bisnis Kredit Proses prosedur pemberian kredit bagi calon nasabah PT Bank
NTT dapat digambarkan seperti pada Gambar 3.2
Gambar 3.2 Proses Bisnis Kredit
29
Gambar 3.2 merupakan proses bisnis kredit pada PT Bank NTT. Proses prosedur pemberian kredit bagi calon nasabah adalah melakukan prosedur sebagai berikut: 1.
Nasabah mengambil formulir permohonan kredit di PT Bank NTT.
2.
Nasabah mengisi formulir permohonan kredit dan melengkapi persyaratan yang telah ditentukan.
3.
Setelah formulir pengajuan kredit diisi, nasabah mengembalikan formulir beserta persyaratannya ke pihak PT Bank NTT.
4.
Pihak
Bank
NTT
bagian
kredit
kemudian
melakukan
pemeriksaan berkas pengajuan kredit. Jika formulir dan persyaratan lengkap maka data nasabah akan dianalisa. Sebaliknya, jika formulir dan persyaratan tidak lengkap, maka nasabah harus melengkapi persyaratan yang berlaku. 5.
Hasil dari analisa kemudian diberikan kepada Kepala PT Bank NTT untuk memperoleh persetujuan yaitu penandatanganan surat persetujuan kredit.
6. 3.2.2
Nasabah memperoleh kredit. Persyaratan Pengajuan Kredit Syarat pengajuan kredit bagi calon nasabah, maka nasabah
harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Persyaratan itu antara lain: 1.
Permohonan kredit
2.
Lampiran surat permohonan kredit
3.
Daftar perincian gaji bersih bulan terakhir
4.
Surat rekomendasi dari kepala Dinas/Kepala Sekolah
30
5.
Surat kuasa memotong gaji yang disahkan dan disetujui oleh Bendahara dan Kepala Instansi/Kepala Sekolah
6.
Foto copy SK 80% dan SK pengangkatan 100%
7.
Foto copy SK pengangkatan terakhir dan foto copy SK berkala terakhir
8.
Foto copy SK gaji pokok baru
9.
Foto copy kartu TASPEN
10.
Foto copy KARPEG
11.
Foto copy kartu tanda penduduk suami/istri yang masih berlaku
12.
Pas foto suami/istri ukuran 3 x 4 masing-masing 1 lembar
13.
Surat pernyataan Suami/istri
14.
Kartu keluarga
3.2.3
Prosedur Pengajuan Kredit Calon nasabah yang ingin mengajukan permohonan kredit,
maka nasabah tersebut harus melalui prosedur sebagai berikut: 1.
Nasabah mengambil formulir pengajuan kredit di PT Bank NTT.
2.
Nasabah mengisi formulir tersebut. Formulir pengajuan kredit terdiri dari: a.
Data Pemohon Kredit diantaranya, nama lengkap dan gelar, nama alias, tempat/tanggal lahir, jenis kelamin, nama gadis ibu kandung, nomor KTP/SIM/Pasport pemohon, status sipil, pendidikan, hubungan dengan Bank, alamat pemohon, kepemilikan rumah, lama menetap, nama dan alamat yang dihubungi
dalam
keadaan
telepon/handphone, nomor fax, NPWP.
31
darurat,
nomor
b.
Data Permohonan Kredit diantaranya, kebutuhan kredit, tujuan penggunaan, kemampuan angsuran per bulan, jangka waktu kredit.
c.
Data Pekerjaan diantaranya, nama Instansi/Perusahaan, alamat Instansi/Perusahaan, nomor telepon, nomor fax, bidang usaha, jabatan, mulai bekerja, usia pensiun, nama atasan langsung, penghasilan/bulan.
d.
Data
Keluarga
diantaranya,
nama
istri/suami,
tempat/tanggal lahir, alamat, nomor telepon, nomor fax, pekerjaan, penghasilan/bulan, keluarga yang ditanggung. e.
Data Jaminan/Obyek yang dibiayai diantaranya, rumah (nama, alamat, luas (tanah/bangunan), nilai (Jt)), kendaraan (jenis kendaraan, nomor Polisi, nomor BPKB, tahun, An, nilai (Jt)), lainnya (jenis jaminan, lokasi, An, nilai (Jt))
f.
Kondisi Keuangan Keluarga -
Kekayaan Pribadi diantaranya, deposito, tabungan, giro, saham, nilai tunai asuransi Jiwa, tanah dan bangunan, kendaraan dan lain-lain.
-
Hutang diantaranya, jenis pinjaman, sisa hutang, masa berlaku, kreditur, agunan.
-
Sumber Dana (Pendapatan keluarga setiap bulan) diantaranya, sumber penghasilan (gaji yang diterima, usaha tambahan sendiri, sewa, penghasilan istri/suami).
-
Penggunaan (Pengeluaran Biaya) diantaranya, sewa pemeliharaan
rumah,
biaya
hidup,
perawatan
kendaraan, premi asuransi, tunjangan kepada pihak ketiga, angsuran/tabungan, pengeluaran lain-lain. 32
g. 3.
Sisa pendapatan bersih
Nasabah melengkapi persyaratan yang telah ditentukan. Adapun persyaratan tersebut antara lain: -
Foto copy kartu tanda penduduk suami/istri
-
Foto copy surat nikah/cerai
-
Foto copy kartu keluarga
-
Surat kuasa memotong gaji/pensiunan yang disetujui oleh
Bendahara
dan
Pimpinan
Instansi/lembaga/perusahaan -
Surat persetujuan dari suami/istri
-
Surat rekomendasi dari Pimpinan/Kepala Dinas
-
Surat pernyataan pembayaran angsuran di atas materai
-
Foto copy kartu pegawai dan Taspen
-
Daftar gaji yang ditandatangani oleh Bendahara Gaji dan Atasan
4.
Nasabah yang telah mengisi formulir dan melengkapi persyaratan kemudian menyerahkan formulir dan persyaratan tersebut ke pihak Bank NTT bagian Kredit. Beberapa isi formulir dan persyaratan tersebut, akan digunakan
sebagai acuan dalam proses penilaian untuk menentukan siapa saja nasabah yang layak atau tidak layak memperoleh pinjaman. 3.2.4
Teknik Penilaian Permohonan Kredit Teknik penilain permohonan kredit menggunakan empat
kriteria yaitu kemampuan membayar kembali, nilai agunan, jangka waktu, dan status rumah. Terhadap penilaian dilakukan dengan pemberian skor tertentu terhadap data permohonan kredit pada setiap kriteria. Adapun skor yang diberikan mulai dari nilai 4 yang 33
mempunyai kriteria sangat baik, nilai 3 mempunyai kriteria baik, nilai 2 mempunyai kriteria cukup, dan nilai 1 mempunyai kriteria buruk. Total skor merupakan hasil penilaian yang diperoleh dengan cara menjumlahkan hasil kali antara bobot nilai dengan skor kriteria yang bersesuaian (Afifudin, 2010). Total skor dari calon nasabah dapat dilihat pada Tabel 3.1, sebagai berikut: Tabel 3.1 Tabel Kriteria Nilai Skor untuk Calon Nasabah Range
Keterangan
≥ 2,0 – 4,0
Diterima
< 2,0
Ditolak
Tabel 3.1 menunjukan nilai skor dari calon nasabah, yaitu total skor yang diterima adalah 2,0 - 4,0 dan nilai yang ditolak adalah < 2,0. Untuk penilaian total skor nilai 4,0 ada kemungkinan untuk ditolak atau diterima. Jika kredit ditolak pada total skor kurang dari < 2,0 dan kredit diterima pada total skor lebih besar sama dengan dari nilai total skor => 2,0 - 4,0. 1.
Penilaian Kemampuan Membayar Kembali Penilaian
kemampuan
membayar
kembali
terhadap
pendapatan/bulan calon nasabah. Syarat yang ditentukan oleh pihak PT Bank NTT mengenai kemampuan membayar kembali, yaitu nilai angsuran sama dengan 75% dari pendapatan. i adalah suku bunga, suku bunga yang ditetapkan pihak PT Bank NTT adalah 19%. Suku bunga yang ditetapkan dalam sistem menggunakan metode Anuitas. Metode ini mengatur jumlah angsuran pokok dan bunga yang dibayar agar sama setiap bulan. Sebagai pedoman ditentukan rumus sebagai berikut:
34
Menghitung Angsuran Pokok Pinjaman/bulan menggunakan Rumus sebagai berikut: Angsuran Pokok/bulan
=
Rumus perhitungan Bunga adalah sebagai berikut: Bunga
(3.1)
= pinjaman x i x (30/360) (3.2)
Menghitung besar Angsuran/bulan menggunakan Rumus sebagai berikut: Angsuran/bulan
= Angsuran pokok + Bunga (3.3)
Selanjutnya untuk menghitung Kemampuan Membayar Kembali menggunakan Rumus sebagai berikut: ≤ 75%
Kemampuan Membayar Kembali = ==>≤ 0,75
(3.4)
Berdasarkan perumusan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minimal peminjam yang mempunyai angsuran > 0,75 mendapat skor 1 ditolak dalam penilaian kemampuan membayar kembali. Tabel 3.2 Penilaian Kemampuan Membayar Kembali No
Range
Skor
1
< 0,25
4
2
0,25 – 0,50
3
3
0,50 – 0,75
2
4
> 0,75
1
Tabel 3.2 menunjukan skor untuk masing-masing range yang diperoleh dalam penilaian kemampuan membayar kembali. Range 35
kurang dari sama dengan 0,25 mendapat skor 4, untuk range sama dengan 0,25 sampai range sama dengan 0,50 mendapat skor 3, untuk range sama dengan 0,50 sampai range sama dengan 0,75 mendapat skor 2, dan untuk range lebih besar sama dengan 0,75 mendapat skor 1. 2.
Penilaian Nilai Agunan Syarat
minimal
pedoman
penilaian
nilai
agunan
dalam
perhitungan penilaian agunan yaitu 5,0 dari nilai agunan dan i adalah tingkat suku bunga. Nilai likuidasi adalah nilai yang ditetapkan oleh suatu bank untuk menentukan jumlah besar pinjaman yang bisa diberikan kepada peminjam. Nilai likuidasi yang ditetapkan oleh PT Bank NTT adalah 80%. Sebagai pedoman ditentukan rumus sebagai berikut:
Untuk menghitung total pinjaman menggunakan Rumus sebagai berikut: Total pinjaman = Pinjaman x i x Jangka waktu
(3.5)
Untuk menghitung nilai agunan menggunakan Rumus sebagai berikut: Nilai agunan = Nilai agunan x Nilai likuidasi
(3.6)
Selanjutnya untuk menghitung penilaian agunan sebagai berikut: Penilaian agunan =
(3.7)
Berdasarkan perumusan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa batas minimal nilai agunan peminjam > 5,0 mendapatkan skor 1 ditolak dalam penilaian nilai agunan. 36
Tabel 3.3 Penilaian Nilai Agunan No
Range
Skor
1
< 1,8
4
2
1,8 – 3,4
3
3
3,4 – 5,0
2
4
> 5,0
1
Tabel 3.3 menunjukan skor untuk masing-masing range yang diperoleh berdasarkan penilaian nilai agunan. Range kurang dari 1,8 mendapat skor 4, untuk range sama dengan 1,8 sampai range sama dengan 3,4 mendapat skor 3, untuk range sama dengan 3,4 sampai range sama dengan 5,0 mendapat skor 2, dan untuk range lebih besar sama dengan 5,0 mendapat skor 1. 3.
Penilaian Jangka Waktu Perhitungan penilaian jangka waktu yaitu semakin lama jangka
waktu pinjaman, maka nilai skor yang di dapat akan semakin tinggi. Tabel 3.4 Penilaian Jangka Waktu No
Kriteria
Skor
1
36 bulan
4
2
24 bulan
3
3
12 bulan
2
4
6 bulan
1
Tabel 3.4 merupakan penilaian terhadap lamanya pinjaman kredit yang diajukkan oleh peminjam. Nilai skor yang diperoleh berdasarkan jangka waktu pinjaman kredit. Jangka waktu 36 bulan mendapat skor 4, jangka waktu 24 bulan mendapat skor 3, sedangkan jangka waktu 12 bulan mendapat skor 2, dan jangka waktu 6 bulan mendapat skor 1.
37
4.
Penilaian Status Rumah Penilaian status rumah dapat dilihat sebagai pedoman atas status
kepemilikan rumah peminjam yang ditinggali atau ditempati saat melakukan permohonan kredit. Tabel 3.5 Penilaian Status Rumah No
Kriteria
Skor
1
Milik Sendiri
4
2
Dinas
3
3
Kredit
2
4
Lain-lain
1
Tabel 3.5 merupakan penilaian terhadap status kepemilikan rumah peminjam saat melakukan permohonan kredit. Nilai skor yang diperoleh berdasarkan status rumah yang ditempati oleh peminjam. Status kepemilikan rumah milik sendiri mendapat skor 4, status kepemilikan rumah dinas mendapat skor 3, status kepemilikan rumah kredit mendapat skor 2, dan status kepemilikan rumah lain-lain mendapat skor 1.
3.3
Perhitungan Metode TOPSIS Pada perhitungan Metode TOPSIS, data-data yang diperlukan
adalah alternatif-alternatif keputusan, kriteria-kriteria penilaian, dan bobot keputusan yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan penyeleksian pemberian kredit bagi calon nasabah. 3.3.1
Alternatif Alternatif yang digunakan pada pengambilan keputusan ini
adalah calon nasabah yang menjadi pemohon kredit yang formulirnya
38
diisi dengan lengkap sesuai dengan persyaratan yang diberikan oleh pihak PT Bank NTT. 3.3.2
Kriteria/Atribut Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan ini
terdiri dari empat kriteria yang diambil berdasarkan pemeriksaan data calon nasabah yang dilakukan oleh pihak PT Bank NTT bagian Kredit. Kriteria-kriteria tersebut diantaranya: C1 = kemampuan membayar kembali C2 = nilai agunan C3 = jangka waktu pinjaman kredit C4 = status rumah 3.3.3
Bobot Keputusan Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bagian Kredit PT
Bank NTT, nilai bobot keputusan dibagi menjadi 4 kategori nilai yaitu nilai 4 yang mempunyai kriteria sangat baik, nilai 3 mempunyai kriteria baik, nilai 2 mempunyai kriteria cukup, dan nilai 1 mempunyai kriteria buruk. Nilai bobot keputusan dapat dilihat pada Tabel 3.6 Tabel 3.6 Bobot Keputusan Bobot keputusan
Nilai
Sangat baik
4
Baik
3
Cukup
2
Buruk
1
Contoh Perhitungan Diasumsukan ada data permohonan kredit seperti pada Tabel 3.7
39
Tabel 3.7 Permohonan Kredit Nama
Pinjaman
Jangka waktu
Penghasilan/bulan
Nilai agunan
Status rumah
A
24.000.000
24 bulan
4.000.000
50.000.000
Milik sendiri
B
30.000.000
36 bulan
6.000.000
100.000.000
Dinas
C
35.000.000
36 bulan
5.000.000
75.000.000
Milik sendiri
Dari data permohonan kredit pada Tabel 3.7 dilakukan perhitungan terhadap penilaian masing-masing kriteria untuk masingmasing nasabah sesuai dengan rumus yang telah ditentukan, sebagai berikut: 1.
Penilaian kemampuan membayar kembali
Nasabah A
−
Menghitung angsuran pokok pinjaman/bulan menggunakan Rumus 3.1 = 1.000.000,00
Angsuran pokok = −
Menghitung bunga menggunakan Rumus 3.2 Bunga
= 24.000.000,00 x 19% x (30/360) = 380.000,00
−
Menghitung besar angsuran/bulan menggunakan Rumus 3.3 Angsuran/bulan = 1.000.000,00 + 380.000,00 = 1.380.000,00
−
Menghitung kemampuan membayar kembali menggunakan Rumus 3.4 Kemampuan membayar kembali =
= 0,35
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap kemampuan membayar kembali Nasabah A, maka diperoleh nilai angsuran sama dengan 0,35 40
yang berarti memperoleh skor 3 untuk penilaian kemampuan membayar kembali berdasarkan Tabel 3.2
Nasabah B
−
Menghitung angsuran pokok pinjaman/bulan menggunakan Rumus 3.1 Angsuran pokok =
−
= 833.333,33
Menghitung bunga menggunakan Rumus 3.2 Bunga
= 30.000.000,00 x 19% x (30/360) = 475.000,00
−
Menghitung besar angsuran/bulan menggunakan Rumus 3.3 Angsuran/bulan = 833.333,33 + 475.000,00 = 1.308.333,33
−
Menghitung kemampuan membayar kembali menggunakan Rumus 3.4 Kemampuan membayar kembali =
= 0,22
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap kemampuan membayar kembali Nasabah B, maka diperoleh nilai angsuran sama dengan 0,22 yang berarti memperoleh skor 4 untuk penilaian kemampuan membayar kembali berdasarkan Tabel 3.2
Nasabah C
−
Menghitung angsuran pokok pinjaman/bulan menggunakan Rumus 3.1 Angsuran pokok =
−
= 972.222,22
Menghitung bunga menggunakan Rumus 3.2 Bunga
= 35.000.000,00 x 19% x (30/360) = 554.166,67 41
−
Menghitung besar angsuran/bulan menggunakan Rumus 3.3 Angsuran/bulan = 972.222,22 + 554.166,67 = 1.526.388,89
−
Menghitung kemampuan membayar kembali menggunakan Rumus 3.4 Kemampuan membayar kembali =
= 0,31
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap kemampuan membayar kembali Nasabah C, maka diperoleh nilai angsuran sama dengan 0,31 yang berarti memperoleh skor 3 untuk penilaian kemampuan membayar kembali berdasarkan Tabel 3.2 2.
Penilaian nilai agunan
Nasabah A
−
Menghitung total pinjaman menggunakan Rumus 3.5 Total pinjaman
= 24.000.000,00 x 19% x 24 = 109.440.000,00
−
Menghitung nilai agunan menggunakan Rumus 3.6 Nilai agunan
= 50.000.000,00 x 80% = 40.000.000,00
−
Menghitung nilai agunan menggunakan Rumus 3.7 = 2,736
Penilaian agunan =
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap penilaian nilai agunan Nasabah A, maka diperoleh nilai agunan sama dengan 2,736 yang berarti memperoleh skor 3 untuk penilaian nilai agunan berdasarkan Tabel 3.3
Nasabah B
−
Menghitung total pinjaman menggunakan Rumus 3.5 42
Total pinjaman
= 30.000.000,00 x 19% x 36 = 205.200.000,00
−
Menghitung nilai agunan menggunakan Rumus 3.6 Nilai agunan
= 100.000.000,00 x 80% = 80.000.000,00
−
Menghitung nilai agunan menggunakan Rumus 3.7 Penilaian agunan =
= 2,565
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap penilaian nilai agunan Nasabah B, maka diperoleh nilai agunan sama dengan 2,565 yang berarti memperoleh skor 3 untuk penilaian nilai agunan berdasarkan Tabel 3.3
Nasabah C
−
Menghitung total pinjaman menggunakan Rumus 3.5 Total pinjaman
= 35.000.000,00 x 19% x 36 = 239.400.000,00
−
Menghitung nilai agunan menggunakan Rumus 3.6 Nilai agunan
= 75.000.000,00 x 80% = 60.000.000,00
−
Menghitung nilai agunan menggunakan Rumus 3.7 = 3,99
Penilaian agunan =
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap penilaian nilai agunan Nasabah C, maka diperoleh nilai agunan sama dengan 3,99 yang berarti memperoleh skor 2 untuk penilaian nilai agunan berdasarkan Tabel 3.3
43
3.
Penilaian Jangka Waktu Berdasarkan penilaian jangka waktu pada Tabel 3.4 maka
penilaian jangka waktu masing-masing nasabah dapat dilihat pada Tabel 3.8 Tabel 3.8 Penilaian Jangka Waktu Nasabah Alternatif
Jangka Waktu
Skor
Nasabah A
24 bulan
3
Nasabah B
36 bulan
4
Nasabah C
36 bulan
4
Tabel 3.8 merupakan penilaian jangka waktu masing-masing nasabah. Nasabah A dengan jangka waktu pinjaman kredit yaitu 24 bulan mendapatkan skor 3, Nasabah B dengan jangka waktu pinjaman kredit yaitu 36 bulan mendapatkan skor 4, dan Nasabah C dengan jangka waktu pinjaman kredit yaitu 36 bulan mendapatkan skor 4. 4.
Penilaian Status Rumah Berdasarkan penilaian status rumah pada Tabel 3.5 maka
penilaian status rumah masing-masing nasabah dapat dilihat pada Tabel 3.9 Tabel 3.9 Penilaian Status Rumah Nasabah Alternatif
Status Rumah
Skor
Nasabah A
Milik sendiri
4
Nasabah B
Dinas
3
Nasabah C
Milik sendiri
4
Tabel 3.9 merupakan penilaian status rumah masing-masing nasabah. Nasabah A dengan status kepemilikan rumah yaitu milik sendiri mendapatkan skor 4, Nasabah B dengan status kepemilikan 44
rumah yaitu dinas mendapatkan skor 3, dan Nasabah C dengan status kepemilikan rumah yaitu milik sendiri mendapatkan skor 4. Setelah didapat nilai rekomendasi masing-masing alternatif, kemudian dapat di buat rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria seperti pada Tabel 3.10 Tabel 3.10 Rating Kecocokan dari setiap Alternatif pada setiap Kriteria
Alternatif
Kriteria C1
C2
C3
C4
A
3
3
3
4
B
4
3
4
3
C
3
2
4
4
Dimisalkan pembuat keputusan memberikan bobot keputusan setiap kriteria sebagai berikut: W = (sangat baik, cukup, baik, baik) Atau dapat juga ditulis seperti berikut: W = (4, 2, 3, 3) Selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode TOPSIS dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi berdasarkan Persamaan 2.1, sebagai berikut: |x1| =
= 5,8309
r11 =
=
= 0,5145
r21 =
=
= 0,6860
r31 =
=
= 0,5145
|x2| =
= 4,6904 45
r12 =
=
= 0,6396
r22 =
=
= 0,6396
r32 =
=
= 0,4264
Demikian seterusnya sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R: R= 2.
Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot (matriks Y) dengan mengkalikan bobot wi dengan rating kerja rij berdasarkan Persamaan 2.2, sebagai berikut: y11 = w1 r11 = (4) (0,5145) = 2,058 y12 = w2 r12 = (2) (0,6396) = 1,2792 y13 = w3 r13 = (3) (0,4685) = 1,4055 y14 = w4 r14 = (3) (0,6247) = 1,8741 y21 = w1 r21 = (4) (0,6860) = 2,744 y22 = w2 r22 = (2) (0,6396) = 1,2792 demikian seterusnya sehingga diperoleh matriks Y: Y=
3.
Menentukan matriks solusi ideal positif (A+) dan matriks solusi ideal negatif (A-) berdasarkan rating bobot ternormalisasi yij. Solusi ideal positif (A+) dihitung berdasarkan Persamaan 2.3 sebagai berikut: y1+ = max {2,058; 2,744; 2,058} = 2,744 y2+ = max {1,2792; 1,2792; 0,8528} = 1,2792 46
y3+ = max {1,4055; 1,8741; 1,8741} = 1,8741 y4+ = max {1,8741; 1,4055; 1,8741} = 1,8741 A+ = {2,744; 1,2792; 1,8741; 1,8741} Solusi ideal negatif (A-) dihitung berdasarkan Persamaan 2.4 sebagai berikut: y1- = min {2,058; 2,744; 2,058} = 2,058 y2- = min {1,2792; 1,2792; 0,8528} = 0,8528 y3- = min {1,4055; 1,8741; 1,874} = 1,4055 y4- = min {1,8741; 1,4055; 1,8741} = 1,4055 A- = {2,058; 0,8528; 1,4055; 1,4055} 4.
Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif. Jarak antara nilai terbobot setiap alternatif terhadap solusi ideal positif, dihitung berdasarkan Persamaan 2.5 sebagai berikut: D1+
=
= 0,8308 D2
+
=
= 0,4686 D3+
=
= 0,8077 47
Jarak antara nilai terbobot setiap alternatif terhadap solusi ideal negatif, dihitung berdasarkan Persamaan 2.6 sebagai berikut: D1-
=
= 0,6336 D2
-
=
= 0,9339 D3-
=
= 0,6627 5.
Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi). Kedekatan setiap alternatif terhadap solusi ideal dihitung berdasarkan Persamaan 2.7 sebagai berikut: V1
=
= 0,4327
V2
=
= 0,6659
V3
=
= 0,4507
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa V2 memiliki nilai terbesar, sehingga dapat disimpulkan bahwa alternatif kedua (Nasabah B) yang akan lebih dipilih. Kemudian menyusul Nasabah C diperingkat ke dua dan Nasabah A di peringkat terakhir. 48
3.4
Analisa Spesifikasi Kebutuhan Hardware dan
Software Analisis
spesifikasi
kebutuhan
hardware
dan
software
menjelaskan mengenai hardware atau perangkat keras dan software atau perangkat lunak yang digunakan dalam merancang sistem yaitu: 3.4.1
Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)
− Komputer dengan Processor Pentium 4 berkecepatan 2.0GHz − Memory RAM 512Mb − Harddisk 80 GB − Printer 3.4.2
Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)
− Sistem Operasi Microsoft Windows XP Professional SP2 − Bahasa Pemrograman Visual Basic 2008 − Database Microsoft SQL Server 2008 − Crystal Reports 2008 − Rational Rose (versi 2002)
3.5
Perancangan Sistem Sistem aplikasi dirancang dengan menggunakan Unified
Modelling Language (UML). UML adalah notasi grafis berupa metamodel, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibagun menggunakan pemrograman berorientasi objek. Dengan UML, masalah dapat didefinisikan dengan notasi grafis, sehingga akan mempermudah pemahaman akan sebuah sistem yang kompleks (Munawar, 2005).
49
3.5.1
Diagram Use case Diagram Use Case adalah teknik untuk merekam persyaratan
fungsional sebuah sistem. Use Case mendeskripsikan interaksi typical antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan. Berikut adalah diagram Use Case untuk sistem penyeleksian pemberian kredit bagi calon nasabah yang digambarkan pada Gambar 3.3
Memasukkan Data Pegawai
Memasukkan Data Calon Nasabah Memasukkan Data User
Memasukkan Data Permohonan Kredit
Memasukkan Data Kriteria Admin
User
Proses Analisa Data SPK Kelayakan Kredit
Memasukkan Data Jaminan
Memasukkan Bobot Keputusan Melihat Report
Gambar 3.3 Diagram Use Case Pada Sistem Penyeleksian Pemberian Kredit Bagi Calon Nasabah
Gambar 3.3 menyatakan diagram use case untuk penyeleksian pemberian kredit bagi calon nasabah pada PT Bank NTT. Use case ini menjelaskan mengenai hak akses yang dimiliki oleh user dan admin. User dapat Memasukkan Data Calon Nasabah, Memasukkan Data Permohonan Kredit, Proses Analisa Data SPK Kelayakan Kredit, dan Melihat Report. Di dalam memasukkan data calon nasabah terdapat tambah data berfungsi untuk menambah data calon nasabah, simpan data berfungsi untuk menyimpan data calon nasabah, hapus data 50
berfungsi
untuk
menghapus
data
calon
nasabah.
Di
dalam
memasukkan data permohonan kredit terdapat tambah data berfungsi untuk menambah data permohonan pinjaman, simpan data berfungsi untuk menyimpan data permohonan pinjaman, hapus data berfungsi untuk menghapus data permohonan pinjaman. Di dalam proses analisa data SPK kelayakan kredit berfungsi untuk melakukan analisa terhadap permohonan kredit, apakah calon nasabah layak memperoleh pinjaman atau tidak. Melihat report berfungsi untuk melihat data hasil analisa kredit. Sedangkan Admin mempunyai wewenang untuk melakukan perhitungan TOPSIS dengan Memasukkan Data Kriteria, Memasukkan Data Jaminan, Memasukkan Bobot Keputusan, dan Mengelolah Data User. 3.5.2 Diagram Activity Diagram activity adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Diagram activity merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan menggambarkan proses-proses dan jalurjalur aktivitas dari setiap level secara umum (Munawar, 2005). 3.5.2.1 Diagram Activity User Diagram Activity User dapat dilihat pada Gambar 3.4
51
User
Aplikasi
Start
Login Validasi salah Validasi benar
Menampilkan Form Utama
Pilih Menu
Memasukkan Data Calon Nasabah Memasukkan Data Permohonan Kredit Proses Analisa Data SPK Mencetak Laporan Logout
End
Gambar 3.4 Diagram Activity User
Gambar 3.4 merupakan diagram activity user. Dalam activity ini dijelaskan bahwa untuk mengakses aplikasi, user harus melakukan login terlebih dahulu. User name dan password akan diperiksa oleh sistem. Apabila salah maka sistem akan kembali menampilkan tampilan login tapi apabila user name dan password benar maka, user dapat melakukan aktivitasnya sesuai pilihan menu. User dapat Memasukkan Data Calon Nasabah, Memasukkan Data Permohonan Kredit, Proses Analisa Data SPK, dan Mencetak laporan. Setelah itu user keluar dari sistem.
52
3.5.2.2 Diagram Activity Tambah Data Diagram Activity Tambah Data dapat dilihat pada Gambar 3.5 User
Aplikasi
Start
Login Validasi salah Validasi benar
Menampilkan Form Utama
Pilih Menu
Menampilkan Data
Menambah data
Menyimpan Data
Logout
End
Gambar 3.5 Diagram Activity Tambah Data
Gambar 3.5 merupakan Diagram Activity Tambah Data. User terlebih dahulu harus melakukan login untuk dapat mengakses aplikasi. User name dan password akan diperiksa oleh sistem, apabila salah maka sistem akan kembali menampilkan tampilan login. Apabila user name dan password benar maka user bisa mengakses aplikasi dengan mulai memilih menu pada form utama, setelah itu sistem akan menampilkan data. Kemudian user dapat menambahkan data yang baru dan sistem akan menyimpan data. Setelah itu user keluar dari sistem.
53
3.5.2.3 Diagram Activity Hapus Data Diagram Activity Hapus Data dapat dilihat pada Gambar 3.6 User
Aplikasi
Start Login Validasi salah Validasi benar
Menampilkan Form Utama
Pilih Menu
Menampilkan Data
Hapus Data
Menghapus Data
Logout
End
Gambar 3.6 Diagram Activity Hapus Data
Gambar 3.6 merupakan Diagram Activity Hapus Data. User terlebih dahulu harus melakukan login untuk dapat mengakses aplikasi. User name dan password akan diperiksa oleh sistem, apabila salah maka sistem akan kembali menampilkan tampilan login. Apabila user name dan password benar maka user bisa mengakses aplikasi dengan mulai memilih menu pada form utama, setelah itu sistem akan menampilkan data. Kemudian user dapat menghapus data dan sistem akan menghapus data. Setelah itu user keluar dari sistem.
54
3.5.2.4 Diagram Activity Admin Diagram Activity Admin dapat dilihat pada Gambar 3.7
Admin : User
Aplikasi
Start
Login
Validasi salah Validasi benar
Menampilkan Form Utama
Pilih Menu
Memasukkan Data User Memasukkan Data Calon Nasabah Memasukkan Data Permohonan Kredit Memasukkan Data Kriteria Memasukkan Data Jaminan Memasukkan Bobot Keputusan Proses Analisa Data SPK Mencetak Laporan Logout
End
Gambar 3.7 Diagram Activity Admin
Gambar 3.7 merupakan diagram Activity Admin. Admin harus melakukan login terlebih dahulu untuk dapat mengakses aplikasi. User name dan password akan diperiksa oleh sistem. Apabila salah maka sistem akan kembali menampilkan tampilan login tapi apabila user name dan password benar maka, admin dapat melakukan aktivitasnya sesuai pilihan menu. Admin dapat Memasukkan Data User, Memasukkan Data Calon Nasabah, Memasukkan Data Permohonan 55
Kredit, Memasukkan Data Kriteria, Memasukkan Data Jaminan, Memasukkan Bobot Keputusan, Proses Analisa Data SPK, dan Mencetak Laporan. Setelah itu admin keluar dari sistem. 3.5.2.4 Diagram Activity Proses Analisa Data SPK Kelayakan Kredit Diagram Activity Proses Analisa Data SPK Kelayakan Kredit dapat dilihat pada Gambar 3.8 Admin
Aplikasi
Start
Login
Menampilkan Form Utama
Pilih Menu
Menampilkan Data
Menghitung dengan Metode TOPSIS Menampilkan Hasil Perhitungan
Logout
End
Gambar 3.8 Diagram Activity Proses Analisa Data SPK Kelayakan Kredit
Gambar 3.8 merupakan Diagram Activity Proses Analisa Data SPK Kelayakan Kredit. Pada aplikasi ini untuk mengakses, admin terlebih dahulu harus melakukan login. User name dan password akan diperiksa oleh sistem, apabila salah maka sistem akan kembali menampilkan tampilan login. Apabila user name dan password benar maka admin dapat mengakses aplikasi dengan mulai memilih menu 56
pada form utama, setelah itu sistem akan menampilkan menu proses. Kemudian admin dapat melakukan analisa data SPK kelayakan kredit, kemudian sistem akan menampilkan hasil analisa. Setelah itu admin keluar dari sistem. 3.5.2.5 Diagram Activity Mengecek Data Hasil Analisa Diagram Activity Mengecek Data Hasil Analisa dapat dilihat pada Gambar 3.9 User
Sistem
Login
Start
pilih menu
Validasi salah
Validasi benar
menampilkan menu analisa mengecek data hasil analisa menampilkan hasil analisa
Keluar
End
Gambar 3.9 Diagram Activity Mengecek Data Hasil Analisa
Gambar 3.9 merupakan Diagram Activity mengecek data hasil analisa. Pada aplikasi ini untuk dapat mengakses, admin terlebih dahulu harus melakukan login. User name dan password akan diperiksa oleh sistem, apabila salah maka sistem akan kembali menampilkan tampilan login. Apabila user name dan password benar maka user dapat mengakses aplikasi dengan mulai memilih menu pada form utama, setelah itu sistem akan menampilkan menu analisa.
57
Kemudian admin dapat mengecek data hasil analisa, kemudian sistem akan menampilkan hasil analisa. Setelah itu admin keluar dari sistem. 3.5.2.6 Diagram Activity Melihat Report Diagram Activity Melihat Report dapat dilihat pada Gambar 3.10 Admin
Aplikasi
Start
Login Validasi salah Validasi benar
Menampilkan Form Utama
Pilih Menu
Menampilkan Data
Melihat Report
Menampilkan Hasil Penilaian
Logout
End
Gambar 3.10 Diagram Activity Melihat Report
Gambar 3.10 merupakan Diagram Activity Melihat Report. Admin terlebih dahulu harus melakukan login untuk dapat mengakses aplikasi. User name dan password akan diperiksa oleh sistem, apabila salah maka sistem akan kembali menampilkan tampilan login. Apabila user name dan password benar maka admin dapat mengakses aplikasi dengan mulai memilih menu pada form utama, setelah itu sistem akan menampilkan menu report. Kemudian admin dapat melihat hasil
58
report perhitungan menggunakan metode TOPSIS. Setelah itu admin keluar dari sistem. 3.5.3 Diagram Sequence Diagram Sequence digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah scenario. Diagram sequence menunjukan sejumlah contoh obyek dan message (pesan) yang diletakkan diantara obyek-obyek ini di dalam use case. Diagram sequence biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu (Munawar, 2005).
59
3.5.3.1 Diagram Sequence User Diagram Sequence User dapat dilihat pada Gambar 3.11
: User
: Login Login( )
: Form Menu Utama : Form Masukkan Data Calon Nasabah
: Tbl_Pemohon
: : Form Masukkan Permohonan Tbl_CreditApply Kredit
: Form Proses Analisa Data
: Vw_rekap_penilaian
: Form Report
: Logout : DB_SPK_TOPSIS
mengecek( ) valid( ) pilih menu( ) link view data( )
add save delete( ) simpan( ) rekam( ) link view data( ) add save delete( ) simpan( ) rekam( ) link view data( )
view rekap penilaian( ) menampilkan( ) rekam( ) link view data( ) rekam( ) Logout( )
Gambar 3.11 Diagram Sequence User
60
Gambar 3.11 menjelaskan mengenai proses antara user dengan sistem. User pertama kali login dengan memasukan user name dan password, kemudian pesan tersebut dikirim ke database SPK_TOPSIS untuk disesuaikan apakah user name dan password sesuai atau tidak. Diasumsikan bahwa user name dan password yang dimasukkan pada saat user login itu benar dan sukses, sehingga dapat terhubung dengan database SPK_TOPSIS yang mana ditandai dengan tampilnya Form Menu Utama. Pada Form Menu Utama, user dapat memilih menu yang ada, dalam hal ini user memilih Form Memasukkan Data Calon Nasabah, sehingga secara otomatis tampilan Form Memasukkan Data Calon Nasabah akan muncul. Pada tahap inilah, user dapat memulai menambahkan data calon nasabah lalu diakhiri dengan menyimpannya sehingga data calon nasabah ditambahkan ke dalam Tbl_Pemohon yang mana database SPK_TOPSIS datanya juga ikut bertambah. Setelah user selesai dengan mengolah data, maka user dapat keluar dari Form Memasukkan Data Calon Nasabah sehingga kembali ke bagian Form Menu Utama. User dapat melakukan logout sehingga database
SPK_TOPSIS
akan
tertutup
yang
ditandai
dengan
tertutupnya Form Menu Utama untuk keluar dari aplikasi. Diagram sequence untuk Memasukkan Data Permohonan Krdit, Proses Analisa Data, dan Melihat Laporan kurang lebihnya sama dengan sequence pada Form Memasukkan Data Calon Nasabah. Hanya saja pada nama form dan tabelnya berbeda disesuaikan dengan menu apa yang dipilih oleh user.
61
3.5.3.1 Diagram Sequence Admin Diagram
Sequence
Admin
dapat
dilihat
pada
Gambar
3.12
: Login
: Admin
: Form Menu Utama
: Form Input Data User
: Tbl_User
: Form Input Data Calon Nasabah
: Tbl_Pemohon
: Form Input Credit Apply
: Tbl_CreditApply
Login( ) mengecek( )
valid( ) pilih menu( ) link view data( )
add save delete( )
simpan( ) rekam( ) link view data( )
add save delete( )
simpan( )
rekam( ) link view data( )
add save delete( )
simpan( )
rekam( ) Logout( )
Gambar 3.12 Diagram Sequence Memasukkan Data User, Calon Nasabah, dan Permohonan Kredit
62
: Logout
: DB_SPK_TOPSIS
Gambar 3.12 menjelaskan proses memasukkan data user, memasukkan data calon nasabah, dan memasukkan permohonan kredit. Admin pertama kali login dengan memasukan user name dan password, kemudian pesan tersebut dikirim ke database SPK_TOPSIS untuk disesuaikan apakah user name dan password sesuai atau tidak. Diasumsikan bahwa user name dan password yang dimasukkan pada saat admin login itu benar dan sukses, sehingga admin dapat terhubung dengan database SPK_TOPSIS yang mana ditandai dengan tampilnya Form Menu Utama. Pada Form Menu Utama, admin dapat memilih menu yang ada, dalam hal ini admin memilih Form Memasukkan Data Calon Nasabah, sehingga secara otomatis tampilan Form Memasukkan Data Calon Nasabah akan muncul. Dari sinilah admin dapat memulai menambahkan data calon nasabah lalu diakhiri dengan menyimpannya sehingga data calon nasabah ditambahkan ke dalam Tbl_Pemohon yang mana database SPK_TOPSIS datanya juga ikut bertambah. Setelah admin selesai dengan mengolah data, maka admin dapat keluar dari Form Memasukkan Data Calon Nasabah sehingga kembali ke bagian Form Menu Utama. Admin dapat melakukan logout sehingga database tertutupnya
SPK_TOPSIS Form
akan
Menu
tertutup
Utama.
yang
Diagram
ditandai sequence
dengan untuk
Memasukkan Data User dan Memasukkan Data Permohonan Kredit kurang lebihnya sama dengan sequence pada Form Memasukkan Data Calon Nasabah. Hanya saja pada nama form dan tabelnya berbeda disesuaikan dengan menu apa yang dipilih oleh admin.
63
: Admin
: Login
: Form Menu Utama : Form Masukkan Data Jaminan
: Tbl_Jaminan
: Form Masukkan Data Kriteria
: Tbl_Kriteria
: Tbl_Bobot
: Form Masukkan Bobot Keputusan
: Logout
Login( ) mengecek( ) valid( ) pilih menu( ) link view data( )
add save delete( )
simpan( ) rekam( ) link view data( )
add save delete( )
simpan( ) rekam( )
add save delete( )
simpan( ) rekam( ) Logout( )
Gambar 3.13 Sequence Memasukkan Data Jaminan, Kriteria, dan Bobot Keputusan
Gambar 3.13 menjelaskan proses memasukkan data jaminan, memasukkan data kriteria, dan memasukkan bobot keputusan. Admin 64
: DB_SPK_TOPSIS
pertama kali login dengan memasukan user name dan password, kemudian pesan tersebut dikirim ke database SPK_TOPSIS untuk disesuaikan apakah user name dan password sesuai atau tidak. Diasumsikan bahwa user name dan password yang dimasukkan pada saat admin login itu benar dan sukses, sehingga admin dapat terhubung dengan database SPK_TOPSIS yang mana ditandai dengan tampilnya Form Menu Utama. Pada Form Menu Utama, admin dapat memilih menu yang ada, dalam hal ini admin memilih Form Memasukkan Data Kriteria, sehingga secara otomatis tampilan Form Memasukkan Data Kriteria akan muncul. Admin dapat memulai menambahkan data kriteria lalu diakhiri dengan menyimpannya sehingga data kriteria ditambahkan
ke
dalam
Tbl_Kriteria
yang
mana
database
SPK_TOPSIS datanya juga ikut bertambah. Setelah admin selesai dengan mengolah data, maka admin dapat keluar dari Form Memasukkan Data Kriteria sehingga kembali ke bagian Form Menu Utama.
Admin
dapat
melakukan
logout
sehingga
database
SPK_TOPSIS akan tertutup yang ditandai dengan tertutupnya Form Menu Utama. Diagram sequence untuk Memasukkan Data Jaminan dan Memasukkan Data Bobot Keputusan kurang lebihnya sama dengan sequence pada Form Memasukkan Data Kriteria. Hanya saja pada nama form dan tabelnya berbeda disesuaikan dengan menu apa yang dipilih oleh admin.
65
: Admin
: Login
: Form Menu Utama
: Form Proses Analisa Data
: Vw_rekap_p...
: Form Report
: Logout
: DB_SPK_TOPSIS
Login( ) mengecek( ) valid( ) link view data( )
view rekap penilaian( )
menampilkan( ) rekam( )
rekam( ) Logout( )
Gambar 3.14 Sequence Proses Analisa Data dan Report
Gambar 3.14 menjelaskan Proses Analisa Data SPK dan Melihat Laporan. Admin pertama kali login dengan memasukan user name dan password, kemudian pesan tersebut dikirim ke database SPK_TOPSIS untuk disesuaikan apakah user name dan password sesuai atau tidak. Diasumsikan bahwa user name dan password yang dimasukkan pada saat admin login itu benar dan sukses, sehingga admin dapat terhubung dengan database SPK_TOPSIS yang mana ditandai dengan tampilnya Form Menu Utama. Pada Form Menu 66
Utama, admin dapat memilih menu yang ada, dalam hal ini admin memilih Form Proses Data SPK, sehingga secara otomatis tampilan Form Proses Data SPK akan muncul. Admin dapat memulai memilih proses analisa data yang akan dicek oleh Vw_rekap_penilaian dan database SPK_TOPSIS ikut menampilkan. Setelah admin selesai dengan mengolah data, maka admin dapat keluar dari Form Proses Data SPK sehingga kembali ke bagian Form Menu Utama. Tahap selanjutnya, admin dapat melakukan logout sehingga database SPK_TOPSIS akan tertutup yang ditandai dengan tertutupnya Form Menu Utama. Diagram sequence untuk Melihat Laporan kurang lebihnya sama dengan sequence pada Proses Data SPK. Hanya saja pada nama form dan tabelnya berbeda disesuaikan dengan menu apa yang dipilih oleh admin. 3.5.4 Diagram Class Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi) (Munawar, 2005).
67
Tbl_CreditApply CreditNumber : varchar (50) No_KTP : varchar (50) TglAplly : date (50) Jumlah : decimal (16, 2) nameJangkaWaktu : int Keperluan : varchar (500) Gaji : money
Tbl_Bobot Periode : varchar (20) KodeKriteria : varchar (5) Bobot : int
1 n
simpan() 1
simpan()
1
1
Tbl_Kriteria KodeKriteria : varchar (5) Deskripsi : varchar (50)
n Tbl_Jaminan CreditNumber : varchar (50) Item : varchar (50) Lokasi : varchar (50) LuasBangunan : varchar (15) NoPol : varchar (10) BPKB : varchar (20) Tahun : varchar (4) Owner : varchar (100) Nilai : money
simpan() 1 n Vw_rekap_penilaian
simpan() 1
CreditNumber NoKTP NamaLengkap KepemilikanTT JangkaWaktu TanggalApply Jumlah Keperluan Gaji AngsuranBulanan AngsuranPokok bunga TotalPinjaman Agunan Periode menampilkan() n 1 Tbl_Pemohon
1
NoKTP : varchar (50) NamaLengkap : varchar (100) TTL : varchar (100) Alamat : varchar (100) Pekerjaan : varchar (100) LamaBekerja : int KepemilikanT : varchar (20) Domisili : int Pendidikan : varchar (10) JenisKelamin : varchar (15) AwalBekerja : varchar (20) Status : varchar (20) Atasan : varchar (100) Jabatan : varchar (50) simpan() Tbl_Pegawai
Tbl_User NIP : varchar (30) Username : varchar (50) Password : varchar (50) Status : varchar (10)
1
1
simpan()
NIP : varchar (30) NamaLengkap : varchar (50) TTL : varchar (150) Alamat : varchar (100) Telp : varchar (14) Kelamin : varchar (10) Jabatan : varchar (200) Status : varchar (50)
Gambar 3.15 Diagram Class Dari Database Kredit Bank
Gambar 3.15 merupakan Diagram Class dari tabel database untuk kredit bank. Dalam database SPK_TOPSIS terdapat tujuh tabel yaitu
Tbl_User,
Tbl_Pegawai,
Tbl_Pemohon,
Tbl_CreditApply,
Tbl_Kriteria, Tbl_Jaminan, dan Tbl_Bobot. Dalam penerapan metode TOPSIS, ada beberapa view tambahan yang dibuat guna menerapkan metode tersebut ke dalam aplikasi. View yang dimaksud adalah view rekap penilaian, view bobot TOPSIS, view matriks TOPSIS, view 68
maximal minimal, view hasil TOPSIS, dan view report. Dimana masing-masing tabel dan view memiliki keterkaitan satu dengan yang lain, misalnya pada Tbl_Pemohon memiliki relasi satu ke banyak dengan Tbl_CreditApply karena satu pemohon dapat memiliki banyak credit apply. Tbl_User memiliki keterkaitan satu ke satu dengan Tbl_Pegawai karena satu pegawai hanya boleh memiliki satu user. Tbl_Pemohon
memiliki
keterkaitan
satu
ke
banyak
dengan
Vw_rekap_penilaian karena satu pemohon memiliki banyak penilaian. Tbl_Kriteria
memiliki
keterkaitan
satu
ke
banyak
dengan
Vw_rekap_penilaian karena satu kriteria memiliki banyak penilaian. Tbl_Kriteria memiliki keterkaitan satu ke satu dengan Tbl_Bobot karena satu kriteria memiliki satu bobot keputusan. Sedangkan pada Tbl_CreditApply
memiliki
keterkaitan
satu
ke
satu
dengan
Vw_rekap_penilaian karena satu credit apply memiliki satu penilaian. Pada Tbl_CreditApply memiliki keterkaitan satu ke banyak dengan Tbl_Jaminan karena satu credit apply memiliki banyak jaminan.
3.6
Perancangan Tabel Setelah perancangan sistem menggunakan UML, langkah
selanjutnya adalah membuat perancangan data fisik. Perancangan data fisik berupa perancangan tabel-tabel yang diperlukan oleh sistem. Salah satu komponen penting dalam membangun sebuah database adalah tabel. Pada aplikasi ini dibangun beberapa tabel yang diperlukan dalam aplikasi. Berikut ini adalah tabel-tabel yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi sistem pendukung keputusan menggunakan metode TOPSIS.
69
3.6.1
Tabel User Tabel User terdiri dari empat field yaitu NIP yang merupakan
field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung nomor induk pegawai. Username yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data username. Password
yang
merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk keamanan bagi user untuk mengakses aplikasi. Status yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menentukan status user sebagai admin atau karyawan. Struktur Tabel User ditunjukan pada Tabel 3.11 Tabel 3.11 Tabel User Field
3.6.2
Type
Length
NIP
Varchar
20
Username
Varchar
20
Password
Varchar
20
Status
Varchar
10
Tabel Pegawai Tabel Pegawai terdiri dari delapan field yaitu NIP yang
merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung nomor induk pegawai. NamaLengkap yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data nama lengkap pegawai. TTL yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data tempat tanggal lahir pegawai. Alamat yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data alamat pegawai. Telp yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data nomor telepon pegawai. Kelamin yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data jenis kelamin pegawai. Jabatan yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data jabatan 70
pegawai. Status yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung dta status pegawai. Struktur Tabel Pegawai ditunjukan pada Tabel 3.12 Tabel 3.12 Tabel Pegawai Field
3.6.3
Type
Length
NIP
Varchar
20
NamaLengkap
Varchar
30
TTL
Varchar
20
Alamat
Varchar
20
Telp
Varchar
15
Kelamin
Varchar
20
Jabatan
Varchar
30
Status
Varchar
20
Tabel Pemohon Tabel Pemohon terdiri dari 22 field yaitu NoKTP yang
merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data nomor KTP pemohon. NamaLengkap yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data nama pemohon. TTL yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data tempat dan tanggal lahir pemohon. Alamat merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung alamat pemohon. Telp merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data nomor telepon pemohon. Pekerjaan merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data pekerjaan pemohon. NPWP merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data. TelpInstansi merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data nomor telepon instansi pemohon. LamaBekerja merupakan field yang bertipe 71
int, berfungsi untuk menampung data lama bekerja pemohon. KepemilikanTT merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data kepemilikan tempat tinggal pemohon. Domisili merupakan field yang bertipe int, berfungsi untuk menampung data domisili pemohon. IbuKandung merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data nama ibu kandung pemohon. NamaPasangan merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data nama pasangan pemohon. PekerjaanPasangan merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data pekerjaan pasangan pemohon. TTLPasangan merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data tempat dan tanggal lahir pasangan pemohon. Pendidikan merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data pendidikan pemohon. JenisKelamin merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi
untuk
menampung
data
jenis
kelamin
pemohon.
AwalBekerja merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data awal bekerja pemohon. BankRelation merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data relasi dengan Bank. Status merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data status pemohon. Atasan merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data nama atasan pemohon. Jabatan merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data jabatan atasan pemohon. Struktur Tabel Pemohon ditunjukan pada Tabel 3.13
72
Tabel 3.13 Tabel Pemohon Field
3.6.4
Type
Length
NoKTP
Varchar
20
NamaLengkap
Varchar
30
TTL
Varchar
20
Alamat
Varchar
20
Telp
Varchar
20
Pekerjaan
Varchar
30
NPWP
Varchar
20
TelpInstansi
Varchar
20
LamaBekerja
Int
KepemilikanTT
Varchar
Domisili
Int
IbuKandung
Varchar
30
NamaPasangan
Varchar
30
PekerjaanPasangan
Varchar
30
TTLPasangan
Varchar
20
Pendidikan
Varchar
10
JenisKelamin
Varchar
15
AwalBekerja
Varchar
20
BankRelation
Varchar
30
Status
Varchar
20
Atasan
Varchar
30
Jabatan
Varchar
20
20
Tabel CreditApply Tabel CreditApply terdiri dari tujuh field yaitu CreditNumber
merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data nomor kredit pemohon. NoKTP merupakan field yang bertipe 73
varchar, berfungsi untuk menampung data nomor kartu tanda penduduk pemohon. TanggalApply merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data tanggal permohonan kredit pemohon. Jumlah merupakan field yang bertipe decimal, berfungsi untuk menampung data jumlah permohonan kredit pemohon. JangkaWaktu merupakan field yang bertipe int, berfungsi untuk menampung data jangka waktu permohonan kredit pemohon. Keperluan merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data keperluan permohonan kredit pemohon. Gaji merupakan field yang bertipe money, berfungsi untuk menampung data gaji/bulan pemohon. Tabel 3.14 Tabel Credit Apply Field
3.6.5
Type
Length
CreditNumber
Varchar
10
NoKTP
Varchar
20
TanggalApply
Date
20
Jumlah
Decimal
JangkaWaktu
Int
Keperluan
Varchar
Gaji
Money
16, 2
250
Tabel Jminan Tabel Jaminan terdiri dari sembilan field yaitu, CreditNumber
yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung nomor kredit pemohon. Item yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung jenis jaminan pemohon. Lokasi yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data lokasi jaminan seperti lokasi tanah dan bagunan 74
pemohon. LuasBangunan yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data luas bagunan pemohon. NoPol yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data nomor polisi dari kendaraan pemohon yang dijadikan jaminan. BPKB yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data BPKB pemohon. Tahun yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data tahun keluaran kendaraan pemohon yang dijadikan jaminan. Owner merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data tahun keluaran kendaraan pemohon yang dijadikan jaminan. Nilai merupakan field yang bertipe money, berfungsi untuk menampung data nilai barang yang dijadikan jaminan. Tabel 3.15 Tabel Jaminan
3.6.6
Field
Type
Length
CreditNumber
Varchar
20
Item
Varchar
20
Lokasi
Varchar
50
LuasBangunan
Varchar
15
NoPol
Varchar
10
BPKB
Varchar
20
Tahun
Varchar
4
Owner
Varchar
50
Nilai
Money
Tabel Kriteria Tabel Kriteria terdiri dari dua field yaitu, KodeKriteria yang
merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung kode kriteria. Deskripsi yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data deskripsi dari kriteria. 75
Tabel 3.16 Tabel Kriteria Field
3.6.7
Type
Length
KodeKriteria
Varchar
5
Deskripsi
Varchar
30
Tabel Bobot Tabel Bobot terdiri dari tiga field yaitu, Periode yang
merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data periode kredit. KodeKriteria yang merupakan field yang bertipe varchar, berfungsi untuk menampung data kode kriteria. Bobot yang merupakan field yang bertipe int, berfungsi untuk menampung bobot keputusan dari masing-masing kriteria. Tabel 3.17 Tabel Bobot Field
3.7
Type
Length
Periode
Varchar
20
KodeKriteria
Varchar
5
Bobot
Int
Perancangan Antarmuka Perancangan antarmuka (interface) merupakan rancang bangun
dari interaksi pengguna dengan komputer. Perancangan ini dapat berupa input data maupun output data untuk menampilkan informasi kepada pengguna. Kebutuhan antarmuka yang dibuat bersifat user friendly (mudah digunakan) dengan tujuan agar program yang telah dibangun dapat digunakan dengan mudah oleh pengguna. Perancangan antarmuka pada aplikasi sistem pendukung keputusan penyeleksian pemberian kredit bagi calon nasabah menggunakan metode TOPSIS pada PT Bank NTT sebagai berikut: 76
3.7.1 Form Login
Gambar 3.16 Tampilan Halaman Utama Aplikasi Kredit
Gambar 3.16 merupakan rancangan tampilan form login aplikasi kredit. Pada form inilah user dan admin dapat mulai menggunakan aplikasi ini dengan memasukkan user name dan password. 3.7.2 Form Utama
Gambar 3.17 Tampilan Form Utama
Gambar 3.17 merupakan rancangan form utama yang memberikan gambaran singkat tentang beberapa menu yang akan dibuat ke dalam bahasa pemrograman dengan metode TOPSIS dan diharapkan mampu menghasilkan aplikasi yang lebih baik. Menu utama akan tampil apabila user atau admin sudah berhasil mengakses menu login dengan memasukkan username dan password dengan benar. Menu utama memiliki lima tab yang bisa diakses oleh user 77
maupun admin tergantung hak akses yang dimiliki masing-masing user. 3.7.3 Form Memasukkan Data Permohonan
Gambar 3.18 Tampilan Form Memasukkan Data Permohonan
Gambar 3.18 merupakan rancangan form memasukkan data permohonan pinjaman, pada form ini ada beberapa tab yaitu Add, Save, Delete. Tab Add merupakan tab yang akan menyediakan form memasukkan data permohonan yang baru, kemudian setelah form diisi maka bisa memilih tab Save dan Delete. 3.7.4 Form Penilaian TOPSIS
Gambar 3.19 Tampilan Form Penilaian TOPSIS
Gambar 3.19 merupakan rancangan form Penilaian TOPSIS, pada form ini ada pilihan periode yang akan dihitung nilainya, saat periode dipilih maka akan ada keterangan periode yang dipilih. Setelah 78
memilih periode hal yang perlu dilakukan adalah memilih button Proses maka akan tampil tabel penilaian sesuai dengan periode yang telah ditentukan. 3.7.5 Form Report
Gambar 3.20 Tampilan Form Report
Gambar 3.20 merupakan rancangan form Report, form ini merupakan form report dari hasil perhitungan data yang telah dilakukan. Hasil penilaian ini akan menjadi bahan penyeleksian bagi pihak PT Bank NTT bagian kredit dalam penyeleksian calon nasabah yang layak memperoleh kredit.
3.8
Evaluasi Prototype Tahap ini dilakukan pengujian terhadap aplikasi yang telah
dibuat. Jika masih terdapat beberapa perubahan yang berhubungan dengan kebutuhan pada aplikasi maka akan diperbaiki lagi dengan diawali dengan tahap analisa kebutuhan sesuai dengan yang dibutuhkan. Jika aplikasi yang dibuat sudah bisa memenuhi sistem yang digunakan maka proses-proses pada model ini dinyatakan selesai.
79