BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN WEB
3.1
Profil BPPT Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah lembaga pemerintah non-departemen yang berada dibawah koordinasi kementrian Menteri Negara dan Teknologi yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintah di bidang pengkajian dan penerapan teknologi.
3.1.1 Sejarah BPPT Proses pembentukan BPPT bermula dari gagasan Mantan Presiden Soeharto kepada Prof Dr. Ing.B.J. Habibie pada tanggal 28 Januari 1974. Dengan surat keputusan No 76/M/1974 tanggal 5 Januari 1974, Prof Dr. Ing.B.J. Habibie diangkat sebagai penasehat pemerintah dibidang advance teknologi dan teknologi penerbangan yang bertanggung jawab langsung kepada presiden dengan membentuk Divisi Teknologi dan Teknologi Penerbangan (ATTP) Pertamina. Melalui surat keputusan Dewan Komisaris Pemerintah Pertamina No.04/Ktps/DR/DU/1975 tanggal 1 April 1976, ATTP diubah menjadi Advance Teknologi Pertamina. Kemudian diubah menjadi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi melalui keputusan Presiden Republik Indonesia No. 25 tanggal 21 Agustus 1978, diperbaharui dengan surat Keputusan Presiden No. 47 tahun 1991.
48
49 Berikut kepala-kepala BPPT dari awal berdiri sampai sekarang. Tabel 3.1 Masa Kepemimpinan BPPT No
Nama
Periode
1
Prof. Dr.Ing. B.J. Habibie
1974-1998
2
Prof. Dr. Rahardi Ramelan
1998-1998
3
Prof. Dr. Zuhal
1998-1999
4
Dr. A.S. Hikam
1999-2001
5
Ir. M. Hatta Rajasa
2001-2004
6
Dr. Kusmayanto Kadiman
2004-2006
7
Prof. Ir. Said Djauharsyah Jenie, Sc.D 2006-sekarang
3.1.2 Visi, Misi, Tugas Pokok, Fungsi, dan Wewenang 1. Visi Visi dari BPPT adalah mewujudkan teknologi sebagai pilar utama pembangunan untuk meningkatkan daya saing industri dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. 2. Misi Misi BPPT diantaranya : a. Meningkatkan daya saing industri. b. Mewujudkan BPPT sebagai agen pembangunan masyarakat dalam bidang teknologi. c. Menyusun kebijakan pengkajian dan penerapan teknologi.
50 d. Mengembangkan BPPT sebagai pusat unggulan teknologi dan SDM yang handal (tecnology center of excellence). 3.
Tugas pokok Tugas pokok BPPT adalah melaksanakan tugas pemerintah di bidang pengkajian dan penerapan teknologi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Fungsi a. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengkajian dan penerapan teknologi. b. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPPT. c. Pemantauan, pembinaan dan pelayanan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan swasta dibidang pengkajian dan penerapan teknologi dalam rangka inovasi, difusi, dan pengembangan kapasitas, serta membina ahli teknologi. d. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan
umum,
ketatausahaan,
organisasi
dan
tatalaksana,
kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga. 5. Wewenang a. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya. b. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro. c. Penerapan sistem informasi di bidangnya.
51 d. Kewenangan lain yang melekat dan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu : 1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang pengkajian dan penerapan teknologi. 2. Pemberian rekomendasi penerapan teknologi dan melaksanakan audit teknologi.
3.1.3
Struktur Organisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi BPPT Karyawan di BPPT yang aktif berjumlah 2111 orang. Yang menggunakan komputer di BPPT tercatat 1228 orang dengan yang terkoneksi ke dalam jaringan BPPT berjumlah sekitar 1000 komputer.
52 3.2
Analisis Lapangan Analisis lapangan didapat berdasarkan hasil survei dari kuesioner yang disebarkan oleh pihak BPPT pusat dengan menggunakan sebagian data dari hasil survei tersebut yang berhubungan dengan sistem jaringan komputer. Kuesioner ini merupakan survei yang dilakukan untuk kepentingan BPPT sendiri. Contoh kuesioner dapat dilihat pada bagian lampiran.
3.2.1
BPPT Thamrin Berikut adalah gambaran umum topologi jaringan yang berada di BPPT Thamrin :
Gambar 3.2 Topologi Jaringan BPPT Thamrin
53 Keterangan : 1. Server Server yang digunakan pada kantor pusat BPPT ada 4, yaitu : a. DNS server, berfungsi untuk mapping alamat IP ke URL. b. Proxy server, berfungsi untuk menyimpan data web yang pernah diakses oleh pengguna. c. Web server, berfungsi untuk tempat mengatur website BPPT yang ada di seluruh cabang. d. Mail server, berfungsi untuk sebagai tempat email karyawan BPPT. 2. Workstation Menggunakan desktop PC dengan sistem operasi Windows XP atau linux. Spesifikasi yang digunakan adalah pentium 4, harddisk 80 GB, memori 256 MB. 3. Printer Printer yang digunakan adalah printer laser dan Deskjet. 4. Switch Switch yang digunakan adalah Alcatel. 5. Kabel Kabel yang digunakan adalah UTP cat 5e dan fiber optic.
54 6. Firewall Firewall yang digunakan adalah Linux RedHat 9. 7. Router Router yang digunakan adalah Cisco seri 2812.
3.2.1.1 Kondisi Jaringan Lokal dan Internet pada BPPT Thamrin Di BPPT Thamrin jaringannya terbagi ke dalam dua gedung. Masingmasing gedung dihubungkan dengan menggunakan kabel serat optik dan tersambung dengan switch. Di tiap gedung memiliki sebuah main switch yang berfungsi untuk mengatur routing jaringan di tiap gedung. Untuk setiap gedung memiliki floor switch yang dihubungkan dengan kabel serat optik ke main switch. Tiap-tiap floor switch akan dihubungkan lagi dengan hub yang berfungsi untuk mengatur/membagi jaringan di tiap-tiap lantai dalam masing-masing gedung. Tiap dua lantai memiliki sebuah floor switch. Di BPPT Thamrin memiliki banyak jaringan dengan berbagai subnet yang berbeda. Jaringan di BPPT diatur sedemikian rupa sehingga untuk berhubungan yang satu dengan yang lainnya memiliki keterbatasan. Hal ini dilakukan agar dapat meningkatkan keamanan di dalam jaringan. Setiap komputer yang ada di BPPT Thamrin memiliki IP static yang diberikan oleh administrator jaringan yang telah terdaftar berdasarkan MAC Address-nya, sehingga hal ini bisa mencegah terjadinya pencurian IP maupun penggunaan IP secara sembarangan. Saat ini BPPT Thamrin mendapatkan akses internet dari IptekNet sebagai ISP (Internet Service Provider) BPPT yang berada di gedung BPPT Thamrin di
55 lantai 16 dengan menggunakan kabel UTP, dengan kecepatan yang didapatkan sebesar 3 Mbps untuk koneksi lokal dan 1 Mbps untuk koneksi internasional. Setiap pekerjaan yang mendapat akses komputer dapat langsung terhubung dengan internet. Akses internet di BPPT Thamrin harus melalui proxy yang telah disediakan oleh administrator jaringan. Proxy yang dipakai adalah Squid-Cache yang berjalan dengan sistem operasi Linux. Squid juga berfungsi sebagai ACL (Access Control List) dalam menentukan situs-situs yang boleh dikunjungi. Ketentuan dalam akses internet di BPPT Thamrin adalah : 1. Tidak adanya prioritas bandwith, jadi bandwith yang ada dibagi sama rata. Tidak diprioritaskan untuk user tertentu. 2. Tidak menggunakan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol), tetapi menggunakan filter MAC address port. 3. User tidak dapat browsing situs-situs yang tidak berhubungan dengan pekerjaan (Seperti situs game, situs porno). 4. Mengenai email account, setiap user diberikan sebuah email account.
3.2.2 BPPT Serpong Pada BPPT Serpong ini terdapat beberapa lab yang digunakan untuk melakukan penelitian yaitu BIT, B2TKS, Balai Meepo, BPTP (Polimer), dan BTL. Berikut adalah gambaran umum topologi jaringan yang ada pada BPPT Serpong :
56
Gambar 3.3 Topologi Jaringan BPPT Serpong Keterangan : 1. Server Server yang digunakan pada kantor cabang BPPT Serpong ada 2 yaitu: a. Web server, berfungsi untuk tempat mengatur website BPPT yang ada di seluruh cabang. b. Mail server, berfungsi untuk sebagai tempat email karyawan BPPT. 2. Workstation Menggunakan desktop PC dengan sistem operasi Windows XP atau linux. Spesifikasi yang digunakan adalah pentium 4, harddisk 80 GB, memori 256 MB. 3. Printer Printer yang digunakan adalah printer laser dan Deskjet.
57 4. Switch Switch yang digunakan adalah 3com. 5. Kabel Kabel yang digunakan adalah UTP cat 5e dan fiber optic.
3.2.2.1 Kondisi Jaringan Lokal dan Internet pada BPPT Serpong Di BPPT Serpong ini terdapat beberapa lab yang terpisah kurang lebih 1 Km tiap labnya, di masing-masing lab ini terdapat sebuah jaringan lokal yang dikelola oleh masing-masing lab tersebut. Jaringan lokal antar BPPT Serpong ini belum terhubung antara satu lab dengan lab lainnya. Satu-satunya cara yang digunakan untuk berkomunikasi baik dengan pihak luar maupun komunikasi antar BPPT lainnya adalah dengan menggunakan internet yang sebagian besar diantara lab-lab yang terdapat di BPPT Serpong ini menggunakan jasa dari Telkom Speedy, dengan lebar pita yang digunakan sebesar 512 kbps. Jaringan lokal yang dimiliki oleh masing-masing lab yang terdapat di BPPT Serpong ini umumnya memiliki jaringan lokal yang sederhana yaitu hanya digunakan 1 buah switch namun ada juga lab yang menggunakan lebih dari 1 buah switch, dengan jumlah workstation yang terkoneksi dengan jaringan sebesar 7 sampai 11 workstation. Jaringan lokal ini biasanya menggunakan 1 buah server dan pada umumnya dihubungkan dengan ADSL Modem untuk melakukan koneksi internet, kabel yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal di masing-masing lab BPPT Serpong ini menggunakan kabel jenis UTP cat 5e.
58 3.2.3 BPPT Surabaya Berikut adalah gambaran umum mengenai topologi jaringan yang ada pada BPPT Surabaya :
Gambar 3.4 Topologi Jaringan BPPT Surabaya Keterangan : 1. Workstation Menggunakan desktop PC dengan sistem operasi Windows XP atau linux. Spesifikasi yang digunakan adalah pentium 4, harddisk 80 GB, memori 256 MB. 2. Modem ADSL Menggunakan modem ADSL dengan 4 Port. 3. Printer Printer yang digunakan adalah printer laser dan Deskjet. 4. Switch Switch yang digunakan adalah 3com. 5. Kabel Kabel yang digunakan adalah UTP cat 5e.
59 3.2.3.1 Kondisi Jaringan Lokal dan Internet pada BPPT Surabaya Pada BPPT Surabaya ini memiliki jaringan lokal yang sederhana yaitu hanya digunakan 1 buah switch, dengan jumlah workstation yang terkoneksi dengan jaringan sebanyak 10 workstation. Jaringan lokal ini juga dihubungkan dengan modem ADSL untuk melakukan koneksi internet dengan lebar pita yang digunakan sebesar 512 kbps dengan kabel jenis UTP cat 5e.
3.2.4
BPPT Yogyakarta Berikut adalah gambaran umum mengenai topologi jaringan yang ada pada BPPT Yogyakarta :
Gambar 3.5 Topologi Jaringan BPPT Yogyakarta Keterangan : 1. Server Server yang digunakan pada kantor cabang BPPT Yogyakarta ada 2 yaitu: a. Web server, berfungsi untuk tempat mengatur website BPPT yang ada di seluruh cabang.
60 b. Mail server, berfungsi untuk sebagai tempat email karyawan BPPT. 2. Workstation Menggunakan desktop PC dengan sistem operasi Windows XP atau linux. Spesifikasi yang digunakan adalah pentium 4, harddisk 80 GB, memori 256 MB. 3. Modem ADSL Menggunakan Modem ADSL. 4. Printer Printer yang digunakan adalah printer laser dan Deskjet. 5. Switch Switch yang digunakan adalah 3com. 6. Kabel Kabel yang digunakan adalah UTP cat 5e.
3.2.4.1 Kondisi Jaringan Lokal dan Internet pada BPPT Yogyakarta Pada BPPT Yogyakarta ini memiliki jaringan lokal yang sederhana yaitu hanya digunakan 1 buah switch, dengan jumlah workstation yang terkoneksi dengan jaringan adalah sebanyak 13 workstation dan 1 buah server. Jaringan lokal ini juga dihubungkan dengan dial-up modem untuk melakukan koneksi internet, dengan kabel yang digunakan berjenis UTP cat 5e.
61 3.2.5 BPPT Lampung Berikut adalah gambaran umum mengenai topologi jaringan yang ada pada BPPT Lampung :
Switch
WorkStation Printer
PC Gateway
Gambar 3.6 Topologi Jaringan BPPT Lampung Keterangan : 1. Workstation Menggunakan desktop PC dengan sistem operasi Windows XP atau linux. Spesifikasi yang digunakan adalah pentium 4, harddisk 80 GB, memori 256 MB. 2. PC Gateway Menggunakan PC Gateway untuk melakukan koneksi internet. 3. Dial-Up Modem Menggunakan dial-up modem yang menggunakan koneksi jarigan telepon. 4. Printer Printer yang digunakan adalah printer laser dan Deskjet. 5. Switch Switch yang digunakan adalah 3com
62 6. Kabel Kabel yang digunakan adalah UTP cat 5e.
3.2.5.1 Kondisi Jaringan Lokal dan Internet pada BPPT Lampung Pada BPPT Lampung ini memiliki jaringan lokal yang sederhana yaitu hanya digunakan 1 buah switch, dengan jumlah workstation yang terkoneksi dengan jaringan adalah sebanyak 13 workstation. Jaringan lokal ini juga dihubungkan dengan dial-up modem untuk melakukan koneksi internet, dengan kabel yang digunakan berjenis UTP cat 5e.
3.2.6
BPPT Denpasar Berikut adalah gambaran umum mengenai topologi jaringan yang ada pada BPPT Denpasar :
Switch
WorkStation Printer
PC Gateway
Gambar 3.7 Topologi Jaringan BPPT Denpasar
63 Keterangan : 1. Workstation Menggunakan desktop PC dengan sistem operasi Windows XP atau linux. Spesifikasi yang digunakan adalah pentium 4, harddisk 80 GB, memori 256 MB. 2. PC Gateway Menggunakan PC Gateway untuk melakukan koneksi internet. 3. Dial-Up Modem Menggunakan dial-up modem yang menggunakan koneksi jarigan telepon. 4. Printer Printer yang digunakan adalah printer laser dan Deskjet. 5. Switch Switch yang digunakan adalah 3com. 6. Kabel Kabel yang digunakan adalah UTP cat 5e.
3.2.6.1 Kondisi Jaringan Lokal dan Internet pada BPPT Denpasar Pada BPPT Denpasar ini memiliki jaringan lokal yang sederhana yaitu hanya digunakan 1 buah switch, dengan jumlah workstation yang terkoneksi dengan jaringan adalah sebanyak 13 workstation. Jaringan lokal ini juga dihubungkan dengan dial-up modem untuk melakukan koneksi internet, dengan kabel yang digunakan berjenis UTP cat 5e.
64 3.3
Analisis Kebutuhan Pertimbangan digitalisasi sekarang mencapai titik dimana tidak ada lagi perbedaan yang signifikan antara teknologi komunikasi dan teknologi informasi. Semua terlebur menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan. Digitalisasi akan menghadirkan berbagai perubahan penting, terutama dengan semakin pesatnya penggunaan protokol internet di semua perangkat teknologi (Kompas, 10/09/2007, p34). Dewasa ini permintaan untuk pengaksesan dan penggunaan informasi yang dibutuhkan semakin besar, baik oleh institusi skala kecil, menengah ataupun besar. Institusi yang mempunyai cabang di beberapa kota tentunya sangat sulit untuk melakukan komunikasi dengan biaya yang murah. Salah satu solusi yang mungkin banyak digunakan sekarang adalah internet dengan aplikasi yang digunakan seperti chatting dan email. Aplikasi ini memang cukup mudah untuk digunakan namun ada beberapa kekurangan seperti dalam penggunaannya hanya berbasiskan pada teks saja. Komunikasi seperti ini tidak optimal karena mungkin saja terdapat kesalahan pengertian dalam penyampaian informasi yang dimaksud. Selama ini pihak BPPT sudah menggunakan beberapa media penghubung sebagai
sarana
untuk
bertukar
informasi.
Diantaranya
adalah
dengan
menggunakan aplikasi chatting, menggunakan sambungan telepon, dan juga menggunakan forum diskusi (discussion board). Hal ini dirasa kurang mencukupi karena ada beberapa elemen penting dalam komunikasi yang dihilangkan, yaitu suara dan gambar (video). Elemen visual merupakan salah suatu elemen yang penting dalam berkomunikasi, dimana user dapat melihat
65 lawan bicara dan dapat mengerti keadaan, emosi
dan juga dapat bertukar
pandang lebih baik dibandingkan hanya dengan menggunakan aplikasi berbasis teks dan suara yang digunakan sekarang di BPPT. Ada pun keadaan yang mendukung diperlukannya aplikasi berbentuk virtual adalah adanya rencana bagi BPPT untuk memindahkan hampir 2/3 karyawannya dari BPPT Thamrin ke BPPT Serpong, tentunya perpindahan ini memberikan dampak yang signifikan terhadap komunikasi yang sudah terjalin sebelumnya, dimana sebelumnya para karyawan BPPT dapat dengan mudah berkomunikasi satu sama lainnya dan sekarang harus dibatasi dengan adanya jarak yang memisahkan mereka. Untuk merealisasikan kebutuhan tersebut, pihak BPPT mencoba menggunakan alternatif lain dalam berkomunikasi antara satu pihak dengan pihak lainnya yang berbeda lokasi. Maka dipilihlah teknologi konferensi video yang berbasis web sebagai alternatif yang memiliki nilai tambah dalam menyajikan informasi secara realtime dan dapat menigkatkan aktifitas BPPT. Hal ini dikarenakan dengan konferensi video maka setiap karyawan di BPPT dapat berkomunikasi layaknya bertatap muka secara langsung. Berdasarkan pada survei yang dilakukan terhadap kebutuhan BPPT pada aplikasi konferensi video didapat hasil bahwa pihak BPPT menginginkan : 1. Aplikasi konferensi video yang akan digunakan berbasiskan web, dimana user nantinya dapat menjalankan aplikasi ini tanpa meng-install program apapun. 2. Fitur dari aplikasi konferensi video mendukung 4 channel yang berarti 1 user dapat melakukan konferensi video terhadap 4 user lainnya secara
66 bersamaan. Empat channel ini dimaksudkan agar konferensi video dapat dilakukan secara optimal dengan terbatasnya jumlah lebar pita yang tersedia. Untuk channel yang lebih dari 4 lebih baik menggunakan konferensi berbasiskan teks.
3.4
Perancangan Web Aplikasi web konferensi video menggunakan aplikasi open source (terbuka) dimana aplikasi ini diperbolehkan untuk disebarluaskan dan dimodifikasi dibawah aturan GNU General Public License. Perancangan web berupa modifikasi dari aplikasi yang sudah ada dimana modifikasi dilakukan pada jumlah channel yang didukung dan fitur untuk meng-upload file. Berikut merupakan data flow diagram dari sistem konferensi video : 1. Diagram context
Gambar 3.8 Diagram Context Sistem Konferensi Video 2. Diagram nol level 1 Diagram nol level 1 ini menggambarkan aliran data secara keseluruhan dari sistem konferensi video.
67
Gambar 3.9 Diagram Aliran Data Sistem Konferensi Video
68 3. Rincian diagram level 2 a.
Rincian proses 2 Rincian proses 2 merupakan rincian dari proses profile pada diagram nol level 1, dimana proses profile ini dapat dibagi menjadi 2 proses yaitu proses view profile dan proses update profile.
view profile request
view profile request
Admin
Staff profile output
profile output 2.1* Process View Profile
result userid
tb_user
update notice update request
userid result
update notice
update request
2.2* Process Update Profile
Gambar 3.10 Diagram Aliran Data Proses Profile b. Rincian proses 3 Rincian proses 3 merupakan rincian dari proses file pada diagram nol level 1, dimana proses profile ini dapat dibagi menjadi 3 proses yaitu proses upload file, view file, dan delete file.
69
Gambar 3.11 Diagram Aliran Data Proses File c. Rincian proses 5 Rincian proses 5 merupakan rincian dari proses message pada diagram nol level 1, dimana proses message ini dapat dibagi menjadi 6 proses yaitu proses view message, create message, reply message, forward message, lock message, dan delete message.
70
Gambar 3.12 Diagram Aliran Data Proses Message
71 d. Rincian proses 7 Rincian proses 7 merupakan rincian dari proses administration pada diagram nol level 1, dimana proses ini dapat dibagi menjadi 3 proses yaitu proses add user, delete user, dan delete message.
Gambar 3.13 Diagram Aliran Data Proses Administration Berikut merupakan gambar database dari sistem konferensi video :
Gambar 3.14 Database Konferensi Video 3.4.1
Rancangan Layar
72 3.4.1
Rancangan Layar 1. Rancangan tampilan halaman login, Pada rancangan ini terdapat logo dan dua buah kotak untuk memasukkan nama user dan kata sandi agar dapat menggunakan aplikasi konferensi video. Dan juga tombol “Login” untuk menampilkan halaman selanjutnya.
Gambar 3.15 Rancangan Tampilan Login 2. Rancangan tampilan halaman muka atau “Display User List”, Pada rancangan ini terdapat logo, drop-down menu dan tampilan untuk melihat status koneksi dari tiap user.
73
Gambar 3.16 Rancangan Tampilan Halaman Muka 3. Rancangan tampilan halaman “user profile”, Pada rancangan ini terdapat logo, drop-down menu, dan tampilan nama dan kata sandi dari user yang melakukan login. Pada tampilan ini, user dapat merubah kata sandinya dengan menekan tombol “subscribe”.
Gambar 3.17 Rancangan Tampilan Halaman “User Profile”
74 4. Rancangan tampilan halaman “upload file”, Pada rancangan ini terdapat logo, drop-down menu, tombol “browse” untuk mencari file yang ingin di-upload dan tombol “upload” untuk mengirim.
Gambar 3.18 Rancangan Tampilan Halaman “Upload File” 5. Rancangan tampilan halaman “View File”, Pada rancangan ini terdapat logo, drop-down menu, dan tampilan dari nama file-file yang di-upload oleh user lain.
Gambar 3.19 Rancangan Tampilan Halaman “View File”
75 6. Rancangan tampilan halaman “Write Message”, Pada rancangan ini terdapat logo, drop-down menu, dan tampilan untuk menulis pesan yang kemudian dapat dikirimkan ke user lain yang diinginkan.
Gambar 3.20 Rancangan Tampilan Halaman “Write Message” 7. Rancangan tampilan halaman “View All Message”, Pada rancangan ini terdapat logo, drop-down menu, dan tampilan untuk membaca pesan, membalas pesan, meneruskan pesan, menghapus pesan dan mengunci pesan.
76
Gambar 3.21 Rancangan Tampilan Halaman “View All Message” 8. Rancangan tampilan halaman “Video Conference”, Pada rancangan ini terdapat tampilan berupa 5 video untuk menampilkan gambar dan suara pada saat melakukan hubungan serta dilengkapi dengan fitur chatting.
Gambar 3.22 Rancangan Tampilan Halaman “Video Conference”
77 9. Rancangan tampilan halaman “Administration”, Pada rancangan ini terdapat logo, drop-down menu, dan tampilan untuk menghapus user dan pesan.
Gambar 3.23 Rancangan Tampilan Halaman “Administration”