9
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum Berikut merupakan teori – teori pendukung penulisan skripsi ini. Penulis sertakan beberapa teori-teori umum diantaranya istilah-istilah jaringan yang berkaitan dalam penyusunan skripsi. 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer dapat diartikan sebagai dua atau lebih komputer beserta perangkat-perangkat lain yang dihubungkan satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi atau media transmisi agar dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi. ( Oetomo, 2003, p7 )
2.1.2 Jenis Jaringan Komputer 2.1.2.1 LAN ( Local Area Network ) Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau
10
yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s (Anonymous, 2009a).
2.1.2.2 MAN ( Metropolitan Area Network ) Metropolitan Area Network atau disingkat dengan MAN. Suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk membangun jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam jangkauannya (Anonymous, 2009b) Metropolitan Area Network ( MAN ) pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor – kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi ( Swasta ) atau umum. MAN biasanya mampu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki satu atau dua buah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket
11
melalui beberapa output kabel. Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana. Alasan utamanya memisahkan MAN sebagai kategori khusus adalah telah ditentukannya standart untuk MAN, dan Standart ini sekarang sedang diimplementasikan.
2.1.2.3 WAN ( Wide Area Network )
Wide Area Network merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain ( Anonymous, 2009c ).
Jaringan WAN menghubungkan beberapa WAN dari beberapa kota atau negara yang berbeda. WAN biasanya terhubung via satelit. WAN mempunyai daerah yang sangat luas dan menggunakan siklus komunikasi yang menghubungkan node-node intermediate. Kecepatan transmisinya beragam dari 2 Mbps, 34 Mbps, 45 Mbps, 15 Mbps, sampai 625 Mbps ( atau kadang-kadang lebih ). Faktor khusus yang
12
mempengaruhi desain dan performance-nya terletak pada siklus komunikasi, seperti jaringan telepon, satelit, atau komunikasi pembawa lain yang digunakannya.
Ciri-ciri dari WAN adalah adanya penekanan pada fasilitas transmisi sehingga komunikasi dapat berjalan efisien. Sangatlah penting untuk mengkontrol jumlah lalu lintas data dan mencegah delay yang berlebihan. Karena topologi WAN lebih komplek dari MAN maka algoritma rute aliran data juga menjadi perhatian. WAN melibatkan komunikasi melalui penggunaan yang luas dari berbagai macam teknologi, diantaranya: 2.1.2.3.1 Circuit Switching Circuit
switching
adalah
jaringan
yang
mengalokasikan
sebuah sirkuit (atau kanal)yang dedicated diantara nodes dan terminal untuk
digunakan
pengguna untuk
berkomunikasi.
Sirkuit
yang dedicated tidak dapat digunakan oleh penelepon lain sampai sirkuit itu dilepaskan, dan koneksi baru bisa disusun. Circuit switching dikembangkan untuk mengendalikan lalu lintas suara, namun dapat juga dipergunakan untuk mengendalikan data digital meskipun pengunaannya tidak efisien ( Anonymous, 2009e ). Untuk call setup dan pengendalian dan keperluan administratif lainnya dapat digunakan sebuahkanal pensinyalan yang dedicated dari
13
node terakhir ke jaringan. ISDN adalah salah satu layanan yang menggunakan sebuah kanal pensinyalan terpisah. TDM digunakan untuk transportasi data di sirkuit tersebut. Circuit switching mungkin relatif tidak efisien karena kapasitas jaringan bisa dihabiskan pada koneksi yang sudah dibuat tapi tidak terus digunakan (walaupun hanya sebentar). Disisi lain, keuntungan menggunakan
circuit switching
adalah cepatnya membuat koneksi baru, dan koneksi ini bisa digunakan dengan leluasa selama dibutuhkan.
2.1.2.3.2 Packet Switching Dimana station mentransmisikan data dalam bentuk block-block kecil yang disebut packet. Masing-masing packet berisikan sebagian data pemakai plus informasi kontrol yang diperlukan untuk memfungsikan jaringan dengan tepat. Jaringan packet switching tidak membutuhkan sebuah sirkuit khusus untuk melakukan koneksi. Dengan tidak adanya koneksi yang dedicated, masing-masing paket yang diberikan akan dilengkapi dengan alamat tujuan, sehingga jaringan dapat mengirimkan paket tersebut ke tujuan yang diinginkan. Packet switching dirancang sedemikian rupa untuk menyediakan fasilitas yang lebih efisien dibanding circuit switching untuk lalu lintas data yang sangat banyak.
14
2.1.3 Arsitektur Jaringan Sistem operasi jaringan sangat menentukan bentuk arsitektur jaringan yang dibangun. Ada tiga macam arsitektur jaringan ,yaitu peer to peer, file server, dan client server. 2.1.3.1 Peer to Peer Pada bentuk konektivitas peer to peer, setiap terminal memiliki peran dan derajat yang sama. Jaringan lokal dengan konektivitas peer to peer ini dibentuk dengan cara menghubungkan setiap terminal secara langsung sehingga masing – masing terminal dapat berbagi data, aplikasidan peripheral lainnya. ( Oetomo, 2003, p121 ) Namun, model arsitektur ini memiliki sejumla kelemahan, antara lain pengelola jaringan atau pengakses akan mengalami kesulitan untuk melacak keberadaan data atau file yang dibutuhkan, karena masing – masing komputer dapat berfungsi sebagai server yang memberikan layanan bagi komputer lainnya.
2.1.3.2 File Server Pada sistem file server, terdapat terminal khusus yang disebut sebagai server yang memiliki kapasitas harddisk yang sangat besar. Server tersebut
15
akan bertindak sebagai tempat penyimpanan ( file ) bersama, namun tidak ada pelayanan komputasi. ( Oetomo, 2003, p123) Meskipun hanya terbatas pada layanan file semata, namun arsitektur ini memberikan keuntungan berupa perawatan file data dan aplikasi akan mudah dan sederhana, karena seluruh file itu tersimpan pada satu tempat.
2.1.3.3 Client Server Arsitektur jaringan client server merupakan pengembangn dari arsitektur file server. Arsitektur ini adalah model konektivitas pada jaringan yang mengenal adanya server dan client, dimana masing – masing memiliki fungsi yang berbeda satu sama lain. Pada model arsitektur ini, computer client tidak dapat berfungsi sebagai server. Sementara itu, meskipun server dapat berfungsi sebagai client, namun sebaiknya dihindari, agar tidak berubah menjadi arsisitektur peer to peer.
2.1.4 Topologi Jaringan Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station.
16
Topologi jaringan dapat dibagi menjadi 5 kategori utama seperti di bawah ini.( Anonymous, 2009g) 2.1.4.1 Topologi Bintang Merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang
termasuk
topologi
jaringan
dengan
biaya
menengah
( Anonymous, 2009h ).
Gambar 2.1 Topologi Jaringan Star Keuntungan : • Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi
jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut. • Tingkat keamanan termasuk tinggi. • Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk. • Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan
mudah.
17
Kekurangan : • Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruhjaringan
akan terhenti.
2.1.4.2 Topologi Cincin Adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masingmasing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan ( Anonymous, 2009i ).
Gambar 2.2 Topologi Jaringan Ring
18
2.1.4.3 Topologi Bus
Pada topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah
terminator.
Barel
connector
dapat
digunakan
untuk
memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya sepanjang kabel. Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya
ujung
dengan
ujung.
Masing-masing
simpul
dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi. Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan ( Anonymous, 2009j ).
19
Gambar 2.3 Topologi Jaringan Bus
2.1.4.4 Topologi Jala atau Mesh Adalah sejenis topologi jaringan yang menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan ini adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Topologi ini selain kurang
ekonomis
juga
relatif
mahal
dalam pengoperasiannya
( Anonymous, 2009j ).
Gambar 2.4 Topologi Jaringan Mesh
20
2.1.4.5 Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer ( Anonymous, 2009l).
Gambar 2.5 Topologi Jaringan Tree
2.1.5 Perangkat Jaringan 2.1.5.1 NIC Network Interface Card / NIC atau LAN card adalah sebuah komputer Circuit Board atau kartu yang terpasang pada sebuah komputer sehingga komputer tersebut mampu terkoneksi pada jaringan. NIC menyediakan antarmuka ke media. NIC bisa menggunakan
21
transceiver eksternal atau melalui transceiver internal terintegrasi yang dipasang pada Network Inteface Card PCB. NIC biasanya dilengkapi dengan protocol control firmware dan ethernet controller yang dibutuhkan untuk mendukung protokol data-link Medium Access Control (MAC) yang digunakan oleh ethernet. Pada komputer personal dan workstation dalam suatu Local Area Network biasanya terpasang Network Interface Card yang didesain khusus untuk transmisi data pada Local Area Network. Teknologi pada Local Area Network card yang umumnya digunakan adalah ethernet / token ring.
2.1.5.2 Repeater Repeater adalah perangkat yang beroperasi di layer fisik. Repeater menerima sinyal, dan sebelum sinyal menjadi lemah atau rusak, maka repeater akan membangkitkan pola-pola bit, kemudian repeater akan meneruskan sinyal yang telah diperbaiki. Repeater dapat meningkatkan panjang LAN secara fisik dan dapat berfungsi menghubungkan bagian-bagian dari LAN. Repeater juga akan meneruskan setiap frame yang dikirim, dan tidak memiliki kemampuan untuk menyaring setiap frame. Fungsi repeater adalah sebagai pembangkit ulang atau regenerator dan bukan penguat (amplifier).
22
2.1.5.3 Hub Hub adalah alat yang berfungsi sebagai tempat untuk menerima data dan meneruskannya menuju tempat yang lainnya. Hub terdiri dari port-port RJ-45 female sehingga kabel - kabel twisted pair yang sudah terpasang konektor RJ-45 pada ujung - ujungnya dapat dengan mudah dihubungkan pada Hub. Hub digunakan pada topologi star dan dapat diparalel hingga maksimum tiga buah Hub. Port yang dimiliki Hub bervariasi mulai dari 5 Port, 10 Port, 12 Port, 16 Port, 24 Port, 32 Port dan yang terbanyak 64 Port. Untuk jaringan komputer yang menggunakan Hub yang diparalel lebih dari 3 Hub, maka diperlukan sebuah Router untuk menghubungkan Hub yang keempat dan seterusnya. Semua network connections yang terhubung ke Hub secara langsung akan men-share sebuah single collision domain, dimana jika sebuah client mengirim data, maka semua client yang terhubung ke Hub tersebut akan menerima data yang dikirim oleh pengirim.
2.1.5.4 Bridge Bridge adalah alat yang menghubungkan sebuah LAN dengan LAN yang lain dengan teknologi yang sama ( misalkan pada dua LAN yang menggunakan teknologi ethernet yang sama ). Bridge akan
23
memisahkan data mana yang harus dikirim pada LAN-nya sendiri atau dengan LAN lain yang terhubung dengannya. Bridge bekerja pada level data-link layer ( physical network ) di suatu jaringan. Bridge mengkopi frame data dari suatu jaringan ke jaringan yang lain sepanjang jalur komunikasi terjalin. Beberapa produk dari bridge dapat berfungsi juga sebagaui router sehingga dikenal dengan istilah brouter ( bridge-router ).
2.1.5.5 Switch Switch berada pada layer fisik dan data link. Switch adalah bridge yang memungkinkan kinerja lebih cepat. Perbedaan bridge dengan switch adalah pada switch terdapat banyak port yang spesifik untuk masing-masing node, sehingga tidak terjadi collision dalam jaringan.
2.1.5.6 Router Pada jaringan yang besar, seperti internet, diperlukan adanya router. Router dapat berupa suatu alat ( dedicated ) atau berupa suatu aplikasi. Aplikasi router ter-install di sebuah komputer personal sehingga sering dikenal dengan istilah PC-router. Router berfungsi untuk memutuskan pada titik manakah paket data harus diteruskan.
24
Router dapat tersambung pada dua jaringan atau lebih dan dapat memutuskan jaringan mana yang akan menerima paket data yang diteruskan oleh router. Router umumnya terletak pada gateway pada suatu jaringan. Router memiliki apa yang dinamakan routing table, yaitu sebuah daftar dari rute - rute yang tersedia dan mampu memilih rute terbaik untuk sebuah paket data. Fungsi routing merupakan standar Layer 3 ( Network Layer ) pada model OSI. Pada jaringan yang menggunakan koneksi internet berkecepatan tinggi seperti DSL, router berfungsi ganda sebagai firewall. Produsen router yang terkenal antara lain adalah 3Com dan Cisco.
2.1.5.7 Access Point Access Point adalah alat bantu pada jaringan wireless atau WLAN ( Wireless-LAN ). Access Point menerima dan memancarkan kembali data yang berupa gelombang. Access Point menghubungkan antara komputer yang satu dengan yang lain pada WLAN dan kadang berfungsi pula menjadi jembatan ( Bridge ) antara WLAN dengan jaringan yang menggunakan kabel. Access Point memiliki fungsi yang sama seperti hub bagi jaringan yang menggunakan kabel. WLAN berukuran kecil cukup menggunakan satu Access Point saja, namun WLAN yang besar membutuhkan beberapa Access Point sekaligus.
25
2.1.6 Protokol
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.
Protokol perlu diutamakan pada penggunaan standar teknis, untuk menspesifikasi bagaimana membangun komputer atau menghubungkan peralatan perangkat keras. Protokol secara umum digunakan pada komunikasi real-time dimana standar digunakan untuk mengatur struktur dari informasi untuk penyimpanan jangka panjang. Kebanyakan protokol memiliki salah satu atau beberapa dari hal berikut: • Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer
atau mesin lainnya. • Melakukan metode "jabat-tangan" (handshaking). • Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan. • Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan. • Bagaimana format pesan yang digunakan. • Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang
tidak sempurna.
26 • Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah
yang dilakukan selanjutnya • Mengakhiri suatu koneksi.
Berikut mengenai penjelasan beberapa protokol yang sering digunakan: 2.1.6.1 Arsitektur Lapisan OSI OSI ReferenceMode for open networking atau model referensi jaringan yang dikembangkan oleh badan internasional Organization for Standarization (ISO) di eropa. OSI sendiri merupakan singkatan Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan “ Model tujuh lapis OSI”.Model OSI dibuat untuk mengatasi berbagai kendala internetworking akibat perbedaan arsitektur dan ( Sofana, 2008, p79 ).
Gambar 2.6 Tujuh layar OSI
protokol jaringan
27
Secara umum, fungsi dari masing – masing layer akan dijelaskan seperti berikut: 1. Physical Layer Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan ( seperti halnya Ethernet atau Token Ring ), topplogi jaringan, dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefiniskan bagaiman Network Interface Carf ( NIC ) berinteraksi dengan media wire atau wireless. Layer physical berkaitan langsung dengan besaran fisik seperti listirk,magnet, gelombang. Data biner dikodekan berbentuk sinyal yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. 2. Data Link Layer Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit – bit data dikelompkkan menjadi format yang disebut frame. Pada level ini terjadi error correction, flow control, pengalamatan perangkat keras ( MAC Address), dan menentukan bagaimana perangkat – perangkat jaringan seperti bridge dan switch layer 2 beroperasi. Menurut spesifikasi IEEE 802, layer ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu Logical Link Control (LLC) dan Media Access Control (MAC).
28
Contoh protokolyang digunakan pada layer ini adalah Ethernet (802.2&802.3), Tokenbus(802.4), Tokenring (802.5), Demand Priority (802.12) 3. Network Layer Berfungsi untuk mendefinisikan alamat – alamat IP, membuat header untuk paket – paket, dan melakukan routing
melalui
intenetwoeking dengan menggunakan router dan switch layer 3. Pada layer ini juga dilakukan proses deteksi error dan transimsi ulang paket – paket yang error. Contoh protocol yang digunakan seperti : IP 4. Transport Layer Berfungsi unutk memecah data menjadi paket – paket data serta memberikan nomor urut setiap paket sehingga dapat disusun kembali setelah diterima. Paket yang diterima dengan sukses akan diberi tanda ( acknowledgement ). Sedangkan paket yang rusak atau hilang di tengah jalan akan dikirim ulang. Contoh protocol yang digunakan pada layer ini seperti : TCP dan UDP. 5. Session Layer Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dimulai, dipelihara, dan diakhiri. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi
29
nama. Layer Session, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Beberapa protokol pada layer ini : • NETBIOS, protocol yang dikembangkan IBM, menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. • NETBEUI (NETBIOS I
Extended User Interface), protokol
pengembangan dari NETBIOS, digunakan
pada Microsoft
networking. 6. Presentation Layer Berfungsi
untuk
mentranslasikan
data
yang
hendak
ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berbeda pada level ini adalah sejenis redirector software, seperti network shell (semacam Virtual Network Computing dan Remote Desktop Protocol). Kompresi data dan enkripsi juga ditangani oleh layer ini. 7. Application Layer Berfungsi sebagai antarmuka (penghubung) aplikasi dengan fungsionalitas
jaringan
,
mengatrur
bagaimana
aplikasi
dapat
mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan –pesan kesalahan. Pada layer inilah sesungguhnya user berinteraksi dengan jaringan.
30
Contoh protokol yang berada pada lapisan ini : FTP, telnet, SMTP, HTTP, dan POP3.
2.1.6.2 Arsitektur TCP/IP Transmission
Control
Protocol/Internet
Protocol
protokol
jaringan yang diusulkan oleh DoD( Department of Defense ) model ini disebut juga Internet model. Pada mulanya TCP/IP digunakan pada jaringan yang disebut ARPANET. Namun, saat ini telah menjadi protokol standar bagi jaringa yang lebih umum yang disebut internet ( Sofana, 2008, p88 ).
Gambar 2.7 TCP/IP Layer
31
1. Applicaton layer Berfungsi menyediakan akses aplikasi terhadap jaringan TCP/IP. Layer ini menangani high – level protocol, masalah representasi data, proses encoding, dan dialog control
yang
emmungkinkan terjadinya komunikasi antar aplikasi jaringan. Protokol – protokol aplikasi pada layer ini antara lain : telnet, DHCP, DNS, HTTP, FTP, SMTP, SNMP, dll. 2. Transport Layer Berfungsi membuat komunikasi antardua host. Layer ini menyediakan layanan pengiriman dari sumber data menuju
ke
tujuan data dengan cara membuat logical connection di antara keduanya. Layer ini juga bertugas memcah data dan menyatukan kembali data yang diterima dari application layer ke dalam aliran data yang sama antara sumber dan pengirirm data. Ada dua cara pengiriman data, connection – oriented (menggunakan protokol TCP) atau menggunkan terhadap
connectionless – oriented (
protocol UDP). Protocol TCP memiliki orientasi
reliabilitas
data.
Sedangkan
protokol
UDP
lebih
berorientasi kepada kecapatan pengirim data. Protokol lapisan ini adalah : TCP dan UDP.
32
3. Internet Layer Berfungsi untuk melakukan routing dan pembuatan paket IP menggunakan teknik encapsulation. Layer ini memilki tugas utama untuk memilih rute terbaik yang akan dilewati oleh sebuah paket data dalam sebuah jaringan. Selain itu, layer ini juga bertugas untuk melakukan
packet switching untuk mendukung tugas utama
tersebut. Protocol yang digunakan pada layer ini yaitu : internet protocol / IP, internet control message protocol /ICMP, address resource protocol / ARP, reverse address resolution protocol / RARP. 4. Network Access Layer Berfungsi meletakan frame – frame data yang akan dikirim ke media jaringan. Layer ini bertugas mengatur semua hal yang diperlukan sebuah paket IP. Protokol yang berjalan dalam lapisan ini adalah beberapa arsitektur jaringan local seperti : Ethernet, Token ring, serta layanan relay, dll.
teknologi WAN seperti ISDN, ATM, frame
33
2.1.6.3 DHCP Dynamic Host Configuration Protocol adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server. Internet Protocol (IP) adalah protokol yang digunakan untuk berkomunikasi
di
seluruh
data
paket-switched
internetwork
menggunakan Internet Protocol Suite, juga disebut sebagai TCP / IP ( Anonymous, 2009m).
2.1.6.4 UDP User Datagram Protocol adalah salah satu layanan inti dari Internet Protocol Suite, kumpulan protokol yang digunakan untuk jaringan internet. Dengan UDP, aplikasi komputer dapat mengirim pesan, dalam hal ini disebut sebagai datagrams, ke host lain pada
34
Internet Protocol (IP) jaringan tanpa memerlukan sebelum komunikasi mengatur transmisi saluran khusus atau jalur data. UDP menggunakan transmisi model sederhana tanpa implisit dialog hand-shaking untuk menjamin kehandalan, pemesanan, atau integritas data. Dengan demikian, UDP menyediakan layanan tidak dapat diandalkan dan datagrams dapat datang tetapi rusak, muncul duplikasi, atau hilang tanpa pemberitahuan. UDP menganggap bahwa memeriksa error dan koreksi yang baik atau tidak perlu dilakukan di dalam aplikasi, menghindari overhead seperti pengolahan di tingkat jaringan. Waktu yang benar sering menggunakan aplikasi UDP paket menurun
karena
lebih
baik
menggunakan
paket
tertunda
( Anonymous,2009n).
2.1.6.5 TCP Transmission Control Protocol merupakan salah satu layanan dari protokol Internet Protocol Suite. TCP merupakan salah satu dari dua komponen asli, dengan IP (Internet Protocol), sehingga seluruh rangkaian umumnya disebut sebagai TCP / IP. Sedangkan IP menangani tingkat transmisi yang lebih rendah dari komputer ke komputer sebagai pesan membuat jalan di Internet, TCP beroperasi pada tingkat yang lebih tinggi, yang memiliki fokus hanya berakhir dengan dua sistem, misalnya, web browser dan server web. Secara
35
khusus, TCP menyediakan kehandalan, memerintahkan pengiriman yang alirannya byte dari sebuah program pada satu komputer ke program lain di komputer lain. Selain Web, umum lainnya termasuk TCP aplikasi e-mail dan transfer file. Antar lainnya manajemen tugas, TCP kontrol pesan ukuran, yang menilai pesan komunikasi dan kemacetan lalu lintas jaringan ( Anonymous, 2009o).
2.1.6.6 Internet Protokol Internet Protokol adalah protokol lapisan jaringan dunia. atau protokol lapisan internetwork ang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar host-host di jaringan komputer berbasis TCP/IP. Versi IP yang banyak digunakan adalah IP versi 4, tetapi akan digantikan oleh IP versi 6 pada beberapa waktu yang akan datang. Protokol IP merupakan salah satu protokol kunci di dalam kumpulan protokol TCP/IP. Sebuah paket IP akan membawa data aktual yang dikirimkan melalui jaringan dari satu titik ke titik lainnya. Metode yang digunakannya adalah connectionless yang berarti ia tidak perlu membuat dan memelihara sebuah sesi koneksi. Selain itu, protokol ini juga tidak menjamin pen yakni protokol Transmission Control Protoco yampaian data, tapi hal ini diserahkan kepada protokol pada lapisan yang lebih tinggi
36
Berikut ini adalah penjabaran kelas-kelas alamat IP di atas : 1. Kelas A Octet pertama pada pengalamatan kelas A digunakan untuk network; octet kedua, ketiga dan terakhir adalah untuk alamat host. Jangkauan alamat kelas A adalah 0-127 ditandai dengan bit pertama dari octet pertama yang harus bernilai 0 sedangkan yang lainnya adalah bebas (0xxxxxxx). Kelas A digunakan pada jaringan dengan network yang sedikit dengan jumlah host yang sangat banyak. 2. Kelas B Pada pengalamatan kelas B, octet pertama dan kedua digunakan untuk network, sedangkan octet ketiga dan keempat adalah untuk host. Jangkauan alamat kelas B adalah 128-191, ditandai dengan bit pertama dan bit kedua dari octet pertama yang harus bernilai 1 dan 0, sedangkan sisanya bernilai bebas (10xxxxxx). 3. Kelas C Pada pengalamatan kelas ini, octet pertama, kedua, dan ketiga digunakan untuk network, sedangkan octet terakhir untuk host. Jangkauan alamat kelas C adalah 192-223, ditandai dengan bit pertama, kedua, dan ketiga dari octet pertama yang harus bernilai 1,
37
1, dan 0 (110xxxxx). Kelas C digunakan untuk jumlah network yang banyak dan jumlah host yang sedikit. 4. Kelas D Pengalamatan kelas D adalah pengalamatan yang tidak memiliki alokasi khusus untuk network maupun host. Pengalamatan ini mempunyai jangkauan alamat dari 224 hingga 239, ditandai dengan nilai bit pertama sampai dengan bit keempat dari octet pertama yang bernilai 1110, sedangkan bit-bit lainnya dapat bernilai bebas (1110xxxx). Pengalamatan kelas D memiliki perbedaan dengan pengalamatan kelas A, B, dan C. Hal ini disebabkan karena 28 bit terakhir dari pengalamatan kelas D tidak terstruktur. Pengalamatan kelas D ini diperuntukkan untuk pengalamatan IP multicast. 5. Kelas E Pengalamatan kelas E digunakan untuk penelitian dan mempunyai jangkauan alamat dari 240 sampai dengan 255. Pengalamatan kelas ini ditandai dengan nilai bit pertama sampai dengan bit keempat dari octet pertama yang memiliki nilai 1 (1111xxxx).
38
2.1.7 Komunikasi Data Prinsip utama dari sistem komunikasi adalah pertukaran data antara dua bagian. Dibawah ini merupakan ilustrasi dari komunikasi : 1. Source Alat ini membangkitkan data sehingga dapat ditransmisikan, contoh : telepon dan PC (personal computer) 2. Transmitter Transmitter memindah dan menandai informasi dengan cara yang sama seperti menghasilkan sinyal – sinyal elektromagnetik yang dapat ditransmisikan melewati beberapa system transmisi berurutan. 3. Transmission system Berupa
jalur
transmisi
tunggal
atau
jaringan
kompleks
yang
menghubungkan antara sumber dengan destination 4. Receiver Receiver menerima sinyal dari sistem transmisi dan menggabungkannya ke dalam bentuk tertentu yang dapat ditangkap oleh tujuan. 5. Destination Menagkap data yang dihasilkan oleh receiver.
39
2.1.8 Istilah – istilah komunikasi data 2.1.8.1 Sinyal Sinyal adalah tampilan data elektrik atau elektromagnetik. Dalam system komunikasi, data disebarkan dari satu titik yang lain melalui sebuah sinyal – sinyal elektrik.suatu sinyal analoh merupakan aneka ragam gelombang elektromagnetik yang berlangsung terus – menerus yang kemungkinan disebarkan lewat berbgai macam media, contoh media kabel, semacam twisted pair dan coaxial cable, kabel fiber optic, dan atmosfer atau ruang perambatan. Sinyal digital adalah suatu rangkaian voltase
pulsa yang bias ditransmisikan melalui melalui
sebuah media kabel, sebagai contoh level positif konstan ditunjukan sebagai biner 1 sedangkan level voltase negative konstan dengan biner 0(stallings, 2001, p84).
2.1.8.2 Gelombang pembawa Gelombang pembawa (bahasa Inggris: carrier wave) adalah bentuk gelombang (biasanya sinusoidal) yang dimodifikasi untuk mewakili informasi yang disalurkan. Gelombang pembawa ini biasanya mempunyai frekuensi yang jauh lebih tinggi daripada sinyal yang mengandung informasinya. gelombang pembawa digunakan oleh pesawat pengirim saat mengirimkan isyarat (signal) melalui ruangbebas
40
atau bahan tertentu sehingga isyarat tersebut dapat dimengerti pada sebuah pesawat penerima ( Anonymous, 2009q).
2.1.8.3 Frekuensi
Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang waktu yang diberikan. Untuk memperhitungkan frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu. Hasil perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hertz (Hz), Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa yang terjadi satu kali per detik ( Anonymous, 2009r).
2.1.8.4 Modulasi
Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi (biasanya berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Terdapat tiga parameter kunci pada suatu gelombang sinusiuodal yaitu : amplitudo, fase dan frekuensi. Ketiga parameter tersebut dapat
41
dimodifikasi sesuai dengan sinyal informasi (berfrekuensi rendah) untuk membentuk sinyal yang termodulasi ( Anonymous, 2009s). 2.1.8.4.1 PCM Pulse Code Modulation (PCM) adalah metode yang paling umum digunakan untuk sistem telephony sekarang ini. Sinyal suara manusia memiliki lebar frekuensi dari 20 Hz sampai 20 kHz. Namun sistem telepon PSTN hanya menggunakan jangkauan frekuensi 300 Hz - 3400 kHz atau bandwidth sekitar 4 kHz. PCM mengubah gelombang suara (perubahan tegangan secara analog) menjadi rentetan pulsa digital (`0' dan `1') dengan kecepatan 64 kbps. Pemakaiannya masih standart untuk telepon digital saat ini. Penggunaan yang nyata adalah untuk mendigitalkan suara di handphone, mendigitalkan suara agar dapat dikirim melalui internet (VoIP) dan banyak aplikasi lainnya. Sinyal suara yang telah didigitalkan akan menjadi rentetan sinyal `0' dan '1' yang disebut dengan sinyal baseband ( Anonymous, 2009).
2.1.8.4.2 QAM Quadrature amplitude modulation adalah sebuah skema modulasi yang membawa data dengan mengubah (memodulasi) amplitudo dari dua gelombang pembawa. Kedua gelombang tersebut, biasanya sinusoid, berbeda fase dengan yang lainnya sebesar 90 ° dan
42
oleh karena itu disebut pembawa-quadrature. Seperti skema modulasi lainnya, QAM membawa data dengan mengubah beberapa aspek dari sinyal pembawa, atau gelombang pembawa (biasanya sinusoid). Dalam kasus QAM, amplitudo dari dua gelombang, saling berbeda fase sebesar 90 derajat diubah (dimodulasi) untuk mewakili sinyal data ( Anonymous, 2009s).
2.1.8.4.3 QPSK Quadrature phase-shift keying Kadang-kadang dikenal sebagai terdiri dr empat bagian atau quadriphase PSK, 4-PSK, atau 4-QAM, QPSK menggunakan empat poin pada konstelasi diagram, sekitar lingkaran. Dengan empat tahap, QPSK dapat menyandi dua bit per simbol, ditampilkan dalam diagram dengan Gray coding untuk meminimalkan dua kali tingkat BPSK. Analisis menunjukkan bahwa hal ini dapat digunakan baik untuk double data rate dibandingkan dengan sistem BPSK sambil mempertahankan bandwidth sinyal atau untuk menjaga data-rata BPSK tetapi memperduakan bandwidth diperlukan. Walaupun QPSK dapat dilihat sebagai modulasi terdiri dari empat bagian, lebih mudah untuk melihatnya sebagai dua quadrature mandiri modulated operator. Dengan interpretasi ini, yang bahkan (atau ganjil) bit digunakan untuk memodulasi di dalam tahap
43
komponen dari operator, sementara yang aneh (atau bahkan) adalah bit yang digunakan untuk mengatur komponen quadrature-phase dari operator. BPSK digunakan pada kedua carrier dan mereka bisa mandiri demodulated
( Anonymous, 2009u).
2.1.9 Bandwith dan Throughoutput Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal dalam medium transmisi. Dalam kerangka ini, Bandwidth dapat diartikan sebagai perbedaan antara komponen sinyal frekuensi tinggi dan sinyal frekuensi rendah. frekuensi sinyal diukur dalam satuan Hertz. Bandwidth diartikan juga sebagai takaran jarak frekuensi. Dalam bahasa mudahnya, adalah sebuah takaran lalu lintas data yang masuk dan yang keluar. Dalam jaringan komputer dan ilmu komputer, bandwidth digital, bandwidth jaringan atau bandwidth adalah ukuran yang tersedia atau dikonsumsi komunikasi data tersebut dinyatakan dalam bit / s atau Multiples of (kbit / s, Mbit / s dll). . Dalam perancangan VoIP, bandwidth merupakan suatu yang harus diperhitungkan agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang dapat digunakan menjadi parameter untuk menghitung jumlah peralatan yang dibutuhkan dalam suatu jaringan. Perhitungan ini juga sangat diperlukan dalam efisiensi jaringan dan biaya serta acuan pemenuhan kebutuhan Bandwidth adalah nilai kotor kapasitas maksimal sebuah
44
jaringan. Sedangkan Throughput adalah nilai riil dari penggunaan jaringan yang bisa digunakan. Throughput adalah bandwidth actual yang diukur secara spesifik. Jadi nilai bandwidth selalu lebih besar dari pada nilai Throughput. Throughput yang didapatkan kadang bisa sangat jauh dari harapan. Penyebabnya banyak. Diantaranya adalah: 1. Perangkat jaringan (misalnya, sudah terlalu tinggi loadnya, setting yang kurang tepat, dll) 2. Tipe data yang ditransfer ( misalnya, umumnya web lebih cepat dari ftp ) 3. Topologi jaringan 4. Jumlah pengguna 5. Spesifikasi komputer pengguna / user /server 6. Interferensi (misalnya listrik, cuaca, dll.)
2.1.10 Transmisi data Transmisi data terjadi di antara transmitter dan receiver melalui beberapa media transimsi. Media transmisi dapat digolongkan sebagai guided atau unguided. Pada kedua hal itu, komunikasi berada dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Dengan guided media, ujung ke ujung bila menyediakan suatu hubungan langsung diantara dua perangkat dan meembagi dua media
45
yang sama dan gelombang dikendalikan sepanjang jalur fisik, contoh – contoh guided media adalah twisted pair, coaxial cable, serta fiber optic. Unguided media menyediakan alat untuk menstransmisikan gelombang –gelombang elektromagnetik namun tidak mengendalikannya, contoh adalah perambatan (propagation) di udara, dan laut. (stallings, 2001, p69) 2.1.10.1 Transmisi Data Digital dan Analog 2.1.10.1.1 Transmisi Data Analog Analog data menerima nilai yang terulang secara terus menerus dan kontinu dalam beberapa interval. Sebagai contoh suara dan video mengubah pola – pola intensitas secara terus menerus. Sebagian besar data yang dikumpulkan oleh sensor seperti temperatur dan tekanan, dinilai tanpa henti. (stallings, 2001, p80) Sinyal analog adalah sinyal terus untuk waktu yang berbedabeda fitur (variabel) dari sinyal adalah representasi dari beberapa waktu bervariasi jumlah, yakni sejalan waktu ke sinyal bervariasi. Ia berbeda dari sinyal digital yang kecil di dalam fluktuasi sinyal yang berarti. Analog biasanya pemikiran dalam konteks listrik, namun mekanik,
pneumatic,
hidrolik,
menyampaikan sinyal analog.
dan
sistem
lain
juga
dapat
46
2.1.10.1.2 Transmisi data Digital Istilah digital sinyal yang digunakan untuk merujuk ke lebih dari satu konsep. Dapat merujuk kepada ciri-ciri-waktu sinyal yang memiliki ciri-ciri jumlah tingkatan, misalnya sampel dan quantified sinyal analog, atau untuk waktu yang terus-waveform sinyal dalam sistem digital, mewakili sedikit streaming. Pada kasus pertama, sinyal yang dihasilkan oleh alat modulasi digital sebagai metode dikonversi menjadi sinyal analog, sementara itu dianggap sebagai sinyal digital dalam kedua kasus.
2.1.11 Metode Transmisi Data Terdapat berbagai metode dalam proses transmisi data, yakni broadcast, unicast, dan multicast. Berikut merupakan penjelasan ketiga hal tersebut. 2.1.11.1 Broadcast Broadcast merupakan cara transmisi yang cukup banyak dikenal. Contoh transmisi dengan metode ini adalah penyiaran televisi yang digunakan untuk mengirimkan siaran-siaran penting seperti berita dan siarang langsung. Broadcast mengirimkan transmisi file ke seluruh penerima pada waktu yang bersamaan, walaupun karakteristik media yang tersedia untuk dikirimkan penerima biasanya bervariasi. Seluruh user harus memproses setiap file yang diterimanya, walaupun mungkin
47
terdapat beberapa user yang tidak meminta untuk dikirimkan, dan walaupun pada akhirnya file yang diterima tersebut tidak diteruskan untuk diproses lebih lanjut. Masalah ini akan menjadi besar bila file yang dikirimkan mempunyai ukuran yang cukup besar, maka jalur yang seharusnya dipakai untuk lalu-lintas data lain menjadi terpakai untuk sesuatu yang mungkin tidak diinginkan user tersebut ( Anonymous, 2009y).
Gambar 2.8 Metode Transmisi Broadcast 2.1.10.2 Unicast Pada metode Unicast, sebuah server mengirimkan file multimedia ke satu atau beberapa client penerima. Permasalahan pada metode unicast umumnya terjadi ketika beberapa client mengakses suatu file multimedia tersebut secara bersamaan. Ketika hal ini terjadi, maka copy dari file tersebut akan direplikasi sebanyak jumlah client yang mengakses. Oleh sebab itu, semakin banyak client yang mengakses pada saat yang bersamaan, maka jalur jaringan menjadi padat oleh lalulintas data file multimedia yang diminta oleh client-client tersebut, khususnya untuk file video multimedia yang umumnya berukuran cukup besar. Hal ini sering kali menyebabkan permasalahan keterbatasan skalabilitas pada penerapan metode unicast. Dua faktor
48
yang akan mempengaruhi utilisasi bandwith bila melakukan transmisi menggunakan metode ini adalah jumlah koneksi client dan jumlah replikasi file yang ditransmisikan untuk setiap client (Anonymous, 2009v).
Gambar 2.9 Metode Transmisi Unicast
2.1.10.3 Multicast Multicast bekerja dengan mengirimkan satu buah copy data untuk setiap grup yang terdiri dari client-client yang membutuhkan. Setiap grup ditandai dengan sebuah alamat IP, yakni IP Multicast. Pada lingkungan
yang
menerapkan
metode
multicast,
server
akan
mengirimkan satu buah file ke sebuah grup multicast, sehingga pengiriman ini tidak dipengaruhi oleh jumlah client
yang hendak
menerima file tersebut. Metode ini memungkinkan client untuk bergabung dan keluar dari suatu grup secara dinamis dan seorang client bisa saja bergabung dengan lebih dari satu grup pada saat yang bersamaan. Hal ini meningkatkan faktor skalabilitas transmisi dibandingkan dengan transmisi secara unicast. ( Anonymous, 2009x).
49
Gambar 2.10 Metode Transmisi Multicast
2.1.12 Jenis – Jenis Media Transmisi 2.1.12.1 Copper Media 2.1.12.1.1 Coaxial Kabel coaxial adalah kabel yang terdiri dari 2 buah konduktor.Kabel ini terdiri dari konduktor yg berbentuk silinder untuk lapisan luar, yang mengelilingi konduktor bagian dalam. Konduktor bagian dalam dilapisi oleh bahan isolator, sedangkan konduktor bagian luar dilapisi oleh jaket pelindung. Kabel coaxial dengan bantuan repeater dapat menghantarkan data hingga jarak yang jauh. (Lukas, 2006, p61)
Gambar 2.11 Kabel Coaxial
50
2.1.12.1.2 Twisted Pair Twisted pair adalah tipe yang terdiri dari dua kabel tembaga atau lebih yang berukuran kecil. Kabel-kabel tembaga tersebut masingmasing memiliki pelindung tersendiri dan disusun dalam bentuk jalinan spiral. Sepasang kabel tersebut berfungsi sebagai satu aliran komunikasi. Untuk jarak yang jauh, kabe tersebut dapat berisi ratusan pasangan kabel, dan dapat menimbulkan crosstalk .( Lukas, 2006, p58 ). Kabel twisted pair umumnya dijual di pasaran dengan dua macam varian, yaitu UTP ( Unshielded Twisted Pair ) dan STP ( Shielded Twisted Pair ). Perbedaan antara dua jenis varian ini adalah kabel STP memiliki pelindung tambahan berupa alumunium foil sehingga noise dan induksi elektromagnetik dapat lebih diperkecil. Namun, harga kabel STP jauh lebih mahal dibandingkan dengan kabel UTP sehingga kabel UTP lebih umum ditemui pada jaringan. UTP mempunyai panjang maksimum 100 meter dan mempunyai kecepatan 4 – 100 Mbps. Adapun STP juga mempunyai panjang maksimum 100 meter, kecepatan transmisi 16 – 155 Mbps dan interferensi elektriknya lebih rendah dibandingkan UTP. Ada dua standar pengurutan kabel yang saat ini digunakan, yaitu standar EIA ( Electronics Industrial Asosiation ) dan standar AT&T. Perbedaan antara kedua standar tersebut ada pada urutan warna kabel saja. Standar pengkabelan twisted pair yang sering digunakan adalah
51
standar EIA. Kabel twisted pair digunakan untuk menghubungkan antar-LAN Card maupun antara LAN Card dengan Hub atau Switch. Pada ujung kabel-kabel tersebut dipasang konektor RJ-45 sehingga dapat dengan mudah ditancapkan pada LAN Card ataupun Hub. Ada dua macam cara pemasangan kabel twisted pair. Untuk kabel yang menghubungkan antar-LAN Card menggunakan metode Crossover, sedangkan untuk menghubungkan LAN Card dengan Hub menggunakan metode Straight. Straight artinya pin 1 terhubung dengan pin 1, pin 2 dengan pin 2, dan seterusnya. Sedangkan pada crossover, pin 1 terhubung dengan pin 3, pin 2 terhubung dengan pin 6, dan pin yang lainnya seperti pada straight.
Gambar 2.12 Kabel Twisted Pair
2.1.12.1.3 Fiber Optic Kabel fiber optik menggunakan serat kaca atau plastik untuk mentransfer data. Kabel fiber optik terdiri dari sekumpulan serat kaca
52
yang masing-masing memiliki kemampuan untuk mentransmisikan data dalam bentuk gelombang cahaya. Pada fiber optic, data ditransmisikan melalui cahaya bukan elektron. Biasanya ada dua fiber, satu fiber untuk masing-masing arah. Panjang kabel sekitar 2 kilometer, kecepatan transmisi 2 – 10 Gbps. Keistimewaan kabel ini adalah tidak adanya interferensi. ( Lukas, 2006, p64 )
Gambar 2.13 Fiber Optic
2.1.12.2 Radio Gelombang radio merupakan salah satu alternatif media transmisi pada jaringan. Gelombang radio cukup digemari, karena infrastruktur yang diperlukan tidak terlalu mahal dan cukup mudah dalam instalasinya. Jaringan yang menggunakan gelombang radio cukup memiliki pemancar pada jarak-jarak tertentu saja tanpa harus mengeluarkan biaya yang banyak untuk membeli kabel.
53
2.1.12.2.1 Infrared Infrared adalah gelombang yang panjangnya di bawah panjang gelombang cahaya. Infrared menggunakan LED ( Light Emitting Diode ) atau laser untuk membangkitkannya. Gelombang ini tidak mampu menembus benda sehingga jarak yang mampu ditempuh relatif pendek dan berjalan pada satu garis lurus ( point to point ). Frekuensi dari gelombang infrared berada pada 100 Ghz – 1000 Ghz. Dalam pemanfaatannya, jaringan infrared digunakan untuk menghubungkan komputer pada jarak pendek saja. Infrared diterapkan untuk pengiriman data pada jarak dekat antara perangkat portabel ( laptop, PDA, dan ponsel ) dengan komputer desktop. Koneksi infrared dilakukan melalui port infrared. Infrared sangat rentan terhadap gangguan dari gelombang lain yang lebih kuat seperti gelombang cahaya tampak.
2.1.12.2.2 VSAT VSAT adalah singkatan dari Very Small Aperture Terminal adalah stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke
54
titik lainnya di atas bumi. Sebenarnya piringan VSAT tersebut menghadap ke sebuah satelit geostasioner. Satelit geostasioner berarti satelit tersebut selalu berada di tempat yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada sumbunya. Satelit geostasioner mengorbit selalu pada titik yang sama di atas permukaan bumi, maka dia akan selalu berada di atas sana dan mengikuti perputaran bumi pada sumbunya. jaringan yang terbentuk adalah jaringan bertopologi star dengan satelit sebagai hub. VSAT dapat mentransferkan data hingga 56 Kbps ( Anonymous, 2009w).
2.1.13 Gangguan Transmisi 2.1.13.1 Interferensi Walaupun derau dan interferensi sama – sam didefiniskan sebagai gangguan
tranmisi, namun dapat dikatakan
interferensi merupakan
gangguan yang lebih terstruktur dibanding dengan noise. Hal ini disebabkan pada umumnya interferensi timbul sebagai keridakseimbanga rangkaian. Interferensi merupakan sinyal intelligible, maka intereferensi disebut juga distraksi. ( umum pada suatu saluran :
Lukas, 2006, p47). Berikut interferensi yang
55
2.1.13.1.1 Echo Echo adalah suara yang kembali pada saat terjadinya suatu hubungan komunikasi. Umumnya echo terjadi pada jarak yang jauh dan hal ini disebabkan oleh karena keidak cocokan impedansi pada rangkaian. Pengaruh echo yang terbesar adalah
menambah atau
mengurangi amplitudo suatu sinyal tergantung hubungan phasa antara echo dan sinyal.
2.1.13.1.2 Crosstalk Dialami oleh siapapun yang saat ini menggunakan telepon, terdengar percakapan lain. ini merupakan hal yang tidak diharapkan yang terjadi diantara path sinyal. Dapat pula terjadi di antara twisted pair yang berdekatan, atau, namun jarang pada jalur coaxial cable, yang membawa sinyal – sinyal multipel. crosstalk dapat pula terjadi bila sinyal –sinyal yang tidak diharapkan tersebut disebarkan melalui antena gelombang mikro. meskipun antena pengarah dipergunakan , namun antena pengarah dipergunakan, namun energi gelombang mikro tersebar luas selama proses propagasi. biasanya, crosstalk memiliki tingkat mangnitude yang sama atau lebih kurang dari derau suhu.
56
2.1.13.1.3 Derau Peristiwa pada pentransmisian data, sinyal yang diterima akan berisikan sinyal – sinyal yang ditransmisikan, dimodifikasi oleh berbagai distorsi yang terjadi melalui sistem transmisi, plus sinyal – sinyal tambahan yang tidak diinginkan yang diselipkan disuatu tempat di antara transmisi dan penerimaan. berikutnya sinyal – sinyal yang tidak diharapakan tersebut disebut sebagai derau. (stallings, 2001, p89). Derau dibagi menjadi empat kategori yaitu: 1. Derau suhu Suatu gejolak thermal elektron. muncul di semua perangkat elektronik dan media transmisi serta merupakan fungsi temperatur. derau suhu tidak dapat dihilangkan dan karena itu menempatkan suatu batas atas pada unuk kerja sistem komunikasi. 2. Derau intermodulasi Terjadi bila terdapat beberapa sifat tidak linear pada transmitter, receiver, atau sistem transmisi yang menghalangi. normalnya komponen – komponen ini berlaku sebagai sistem linear. Pada suatu sistem nonlinear, output merupakan fungsi yang lebih kompleks dibandingkan dengan input. sifat tidak linear semacam ini disebabkan karena tidak berfungsinya komponen atau penggunaan kekuatan sinyal yang terlalu berlebihan. dibawah kondisi seperti itulah muncul istilah jumlah dan selisih.
57
3. Derau Impuls Umumnya hanyalah gangguan kecil bagi data analog. sebagai contoh, transmisi suara dapat diganggu oleh bunyi klik dan gemerisik tanpa mengurangi kejelasnnya. bagaimanapu juga, derau impuls juga merupakan sumber utama terjadinya error dalam komunikasi data digital.
2.1.13.2 Distorsi Jika mengirimkan suatu sinyal melalui suatu saluran
yang
sempurna, maka ditempat tujuan kondisi sinyal yang diterima akan sama pada saat sinyal dikirim. Namun sulitnya untuk memperoleh saluran yang sempurna menyebabka n terjadinya cacat seperti perubahan bentuk pada data, sinyal,
bentuk gelombang sehingga sinyal yang diterima akan
berbeda dengan sinyal yang dikirim dapat disebut distorsi. ( Lukas, 2006, p50 ) 2.1.13.2.1 Distorsi tunda Merupakan sebuah fenomena khas pada media guided. distorsi yang terjadi disebabkan oleh kenyataan bahwa kecepatan penyebaran sebuah sinyal melewati medium guided berbeda dengan frekuensi. untuk sebuah signal berbeda terbatasi, kecepatannya cenderung sangat tinggi didekat pusat frekuensi dan turun mengarah pada kedua sisi band. sehingga berbagai komponen frekuensi suatu sinyal akan
58
mencapai receiver pada waktu yang berlainan, dan mengakibatkan fasenya berubah diantara frekuensi yang berbeda – beda.
2.1.13.3 Atenuasi / Redaman Berkurangnya kekuatan sinyal bila jaraknya terlalu jauh melalui media transmisi. unutk guided media, penurunan dalam hal kekuatan, atau atenuasi, pada umunya mengukuti fungsi logarithm. sehingga biasanya dinyatakan sebagai jumlah desibel konstan per unit jarak. untuk unguided media, atenuasi adalah fungsi yang lebih kompleks dari jarak. atenuasi membawakan tiga pertimbangan untuk membangun transmisi. Pertama, sinyal yang diterima harus cukup kuat sehingga arus elektronik pada receiver bisa mendeteksi sinyal. Kedua, sinyal harus mempertahankan level yang lebih tinggi dibanding derau yang diterima tanpa error. Ketiga, atenuasi merupakan fungsi frekuensi yang meningkat. . (stallings, 2001, p89)
2.1.13.4 Jitter Pada umunya kita menggunakan dua buah frekuensi untuk memancarkan suatu sinyal yang bersfat biner melalui saluran komunikasi. Dengan demikian kita dapat memberikan suatu
praduga bahwa
59
karakteristik saluran tersebut akan memberikan pengaruh yang berbeda pada kedua frekuensi tersebut. Jika suatu sinyal mendapatkan distorsi, maka distorsi ini akan memberikan akibat yang berupa distorsi puncak
yang dikenal dengan
nama jitter. Secara umum jitter dapat didefinisikan sebagai variasi waktu daripada urutan sinyal ang dterima dibandingkan dengan urutan waktu pada
saat
sinyal
tersebut
dikirim.
(
Lukas,
2006,p53)
2.1.14 Multiplexing Multiplexing adalah suatu teknik mengirimkan lebih dari satu informasi melalui satu saluran. Tujuan utamanya adalah untuk menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel, pemancar dan penerima, atau kabel optik. Teknik multiplexing ini pada umumnya digunakan pada jaringan transmisi jarak jauh, baik yang menggunakan kabel maupun yang menggunakan media udara. Berikut ini beberapa macam multiplexing yang ada. 2.1.14.1 Frequency Division Multiplexing Frequency Division Multiplexing atau disebut juga dengan FDM yaitu merupakan multiplexing sinyal yang tidak tumpang tindih untuk rentang frekuensi yang berbeda untuk setiap sinyal dari media. Sejumlah sinyal secara simultan dibawa menuju media yang sama dengan cara mengalokasikan band frekuensi yang berlainan ke masing-masing sinyal.
60
2.1.14.2 Time Division Multiplexing Jenis digital atau analog multiplexing di mana dua atau lebih sinyal atau bit stream ditransfer sekaligus sebagai sub-saluran dalam satu saluran komunikasi diperoleh dari spektrum frekuensi yang diberikan. Seperti bit arus, atau dengan menyisipkan detakan-detakan yang mewakili bit dari saluran berbeda. Dalam beberapa TDM sistem, detakan yang berurutan menghadirkan bit dari saluran yang berurutan seperti saluran suara. Pada sistem yang lainnya saluran-saluran yang berbeda secara bergiliran menggunakan saluran itu dengan membuat sebuah kelompok yang berdasarkan pada pulse-times (time slot) ( Anonymous, 2009z).
2.1.14.3 Orthogonal Frequency Division Multiplexing OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) adalah sebuah teknik transmisi yang menggunakan beberapa buah frekuensi (multicarrier) yang saling tegak lurus (orthogonal). Masing-masing sub-carrier tersebut dimodulasikan dengan teknik modulasi konvensional pada rasio symbol yang rendah. Prinsip kerja dari OFDM adalah deretan data informasi yang akan dikirim dikonversikan kedalam bentuk parallel, modulasi dilakukan pada tiap-tiap sub-carrier. Modulasi ini bisa berupa BPSK, QPSK, QAM atau yang lain, tapi ketiga teknik tersebut sering digunakan pada OFDM. Kemudian sinyal yang telah termodulasi tersebut diaplikasikan lagi untuk pembuatan simbol OFDM. Dimana pengalokasian frekuensi yang sudah
61
diaplikasi tadi menjadi saling tegak lurus (orthogonal). Setelah simbolsimbol OFDM dikonversikan lagi kedalam bentuk serial, dan kemudian sinyal dapat dikirim.
2.2 Teori Khusus 2.2.1 Sistem Telepon Sistem Telepon ( Anonymous, 2006 ) merupakan sitem komunikasi yang mampu menyediakan komunikasi dua arah ( full-duplex ) antara dua ataupun lebih unit telepon. Sistem telepon terdiri atas unit telepon, yang mana terdiri dari unit penerima suara ( Receiver ) dan unit pengirim suara ( transceiver ). Unit telepon tersebut, bersama dengan unit telepon lainnya yang berdekatan, tersambung ke suatu stasiun lokal selanjutnya stasiun – stasiun lokal tersebut tersambung ke stasiun utama. Pada stasiun – stasiun tersebut terjadi mekanisme switching yang memungkinkan seseorang untuk memanggil ( dial ) pihak yang dituju, di mana akan tejadi pemilihan ( switching ) jalur yang akan dilalui sampai dengan tujuan.
2.2.2 Operasi Telepon ( Call Flow ) Operasi telepon dimulai ketika seseorang mengangkat gagang telepon, kemudian central office mendeteksi status on-hook ( telepon tertutup ) berubah ke status off-hook ( telepon terangkat ). Kemudian central office megirimkan
62
nada panggil ( dial tone ) ke telepon tersebut dan sirkuit pada jaringan digunakan untuk mengenali adanya nomor yang ditekan ( baik pulse maupun DTMF ), segera setelah central office mendapatkan nomor pertama, nada panggil diberhentikan. Setelah semua nomor ditekan, komponen dalam jaringan telepon membuat koneksi ke pihak yang dituju dan ringing voltage generator dihubungkan untuk membuat telepon yang dituju berdering ( dengan asumsi tidak sibuk ). Ketika pihak yang dituju mengangkat telepon, central office untuk telepon tersebut mendeteksinya dan memutuskan ringing voltage generator. Lalu sirkuit audio untuk kedua telepon yang berpartisipasi dihubungkan dan percakapan dapat dimulai. ( Schweber, 1991 )
2.2.3 PSTN ( Public Switched Telephone Network ) Sistem komuniaksi konvensional atau yang dikenal dengan Public Switched Telephone Network ( PSTN ) telah berkembang sejak ditemukannya transmisi suara melalui kawat pada tahun 1878 oleh Alexander Graham Bell, yang dikenal dengan ring - down circuit. Ring - down circuit berarti tidak ada pemanggilan ( dialing ) nomor, namun menggunakan sebuah kawat fisik untuk menghubungkan dua devices. Secara mendasar, seseorang mengangkat telepon dan orang lain berada di ujung lainnya ( tidak ada ringing ).
63
Sistem ini kemudian berkembang dari transmisi suara satu arah, dimana hanya satu user dapat berbicara, menjadi transmisi suara bidirectional ( duaarah ), yang memungkinkan kedua user dapat berbicara. Untuk memindahkan suara sepanjang kawat diperlukan kabel fisik diantara tiap lokasi dimana user ingin melakukan panggilan. Proses pemasngan kabel diantara perangkat yang memerlukan akses telepon sangat tidak efisien, memerlukan biaya yang besar dan sulit untuk diimplementasikan. Karena itu, diperkenalkanlah penggunaan switch, dimana tiap pengguna telepon hanya membutuhkan satu kabel yang terhubung secara terpusat ke kantor switch. Pada awalnya, seorang operator telepon berperan sebagai switch. Operator ini bertanya kepada pemanggil mengenai lokasi panggilan yang dituju kemudian secara manual menghubungkan kedua jalur suara. Sistem telepon terus berkembang dan hingga saat ini, switch dengan operator manusia telah diganti dengan switch elektronik maupun softswitch.
2.2.4 PBX ( Private Branch eXchange ) PBX ( Private Branch eXchange ) atau biasa disebut phone switch adalah perangkat yang menghubungkan telepon – telepon dalam suatu jaringan lokal dengan jaringan telepon umum. Fungsi utama dari PBX adalah untuk mengatur panggilan yang datang ke extention atau cabang tertentu sesuai sesuai dengan yang dituju dalam jaringan lokal tersebut, dan untuk membagi saluran telepon diantara semua extention. Extention adalah sebuah nama atau nomor yang
64
merepresentasikan user dari pbx ini. Saat ini, telah banyak fitur – fitur lain yang dimiliki pbx, antara lain seperti automated greetings untuk pemanggil, koneksi ke voice mail, automatic call distribution ( ACD ), telekonfrensi, dan lainnya. Salah satu keuntungan utama dari PBX adalah mengurangi local loops yang diperlukan dari central office switch PSTN. Keuntungan lain dari memiliki PBX sendiri adalah control seperti setup. Misalnya jika ingin menambah user baru, mengubah fitur, atau memindahkan user ke lokasi baru, maka tidak perlu menghubungi carrier PSTN. Namun sistem PBX menambah level kompleksitas yang lain karena harus melakukan konfigurasi dan maintain call routing pada PBX.
2.2.5 Voice over IP Voice over Internet Protocol (juga disebut VoIP, IP Telephony, Internet telephony atau Digital Phone) adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet. Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa ( Anonymous, 2009a1). Teknik dasar Voice over Internet Protocol atau yang biasa dikenal dengan sebutan VoIP adalah teknologi yang memungkinkan kemampuan melakukan percakapan telepon denganmenggunakan jalur komunikasi data pada suatu jaringan (networking). Sehingga teknologi inimemungkinkan komunikasi suara
65
menggunakan jaringan berbasis IP (internet protocol) untukdijalankan diatas infrastruktur jaringan packet network. Jaringan yang digunakan bisa berupainternet atau intranet. Teknologi ini bekerja dengan jalan merubah suara menjadi formatdigital tertentu yang dapat dikirimkan melalui jaringan IP. Pada jaringan pesawat telepon suara konvensional langsung terhubung dengan PABX ( Private Automated Branch eXchange ) atau jaringan telepon yang terhubung langsung dengan STO ( Sentral telepon Otomatis ) terdekat. Dalam STO ini ada daftar nomor-nomor telepon yang disusun secara bertingkat sesuai dengan daerah cakupannya. Jika dari pesawat telepon tersebut mau menghubungi rekan yang lain maka tuts pesawat telepon yang ditekan akan menginformasikan lokasi yang dituju melalui nada-nada DTMF ( Dual-tone multi-frequency ), kemudian jaringan akan secara otomatis menghubungkan kedua titik tersebut. Bentuk yang paling sederhana dalam sistem VoIP adalah dua buah komputer terhubung dengan jaringan internet. Syarat-syarat dasar untuk melakukan koneksi VoIP adalah komputer yang terhubung ke internet, mempunyai kartu suara ( sound card ) yang dihubungkan dengan speaker dan mikrofon. Dengan dukungan perangkat lunak khusus ( software ), kedua pemakai komputer bisa saling terhubung dalam koneksi VoIP satu sama lain. Tujuan pengimplementasian VoIP adalah untuk menekan biaya operasional perusahaan maupun individu dalam melakukan komunikasi jarak jauh seperti telepon sambungan langsung jarak jauh ( SLJJ ) atau internasional ( SLI ). Penekanan biaya itu dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan
66
jaringan data yang sudah ada. Sehingga apabila kita ingin membuat jaringan telekomunikasi VoIP tidak perlu membangun infrastruktur baru yang mengeluarkan biaya yang sangat besar. Denganmenggunakan jaringan data yang ada, maka kita melakukan percakapan interlokal maupuninternasional hanya dikenakan biaya lokal melalui PSTN , dengan VoIP dapat berbicara selamanya dengan setiap orang yang diinginkan dimana pun berada serta pada waktu yang bersamaan anda dapat saling bertukar data berupa gambar, grafik metode presentasi dan video conference.
2.2.6 Cara Kerja VoIP Pengiriman sebuah sinyal ke remote destination dapat dilakukan secara digital, yaitu sebelum dikirim data yang berupa sinyal analog, diubah dulu ke bentuk data digital dengan ADC (analog to digital converter), kemudian ditransmisikan, dan dipenerima dipulihkankembali menjadi data analog dengan DAC (digital to analog converter). Begitu juga denganVoIP, digitalisasi voice dalam bentuk packets data, dikirimkan dan dipulihkan kembali dalambentuk voice dipenerima. Voice diubah dulu kedalam format digital karena lebih mudah dikendaikan dalam hal ini dapat dikompresi, dan dapat diubah ke format yang lebih baik.dan data digital lebih tahanterhadap noise dari pada analog.
67
2.2.7 Format Paket VoIP
Tiap paket VoIP terdiri atas dua bagian, yakni header dan payload (beban). Headerterdiri atas IP header, Real-time Transport Protocol (RTP) header, User Datagram Protocolheader.IP header bertugas menyimpan informasi routing untuk mengirimkan paket-paket ketujuan. Pada tiap header IP disertakan tipe layanan atau type of service (ToS) yangmemungkinkan paket tertentu seperti paket suara diperlakukan berbeda dengan paket yangnon real time.
IP header bertugas menyimpan informasi routing untuk mengirimkan paket-paket ke tujuan. Pada tiap header IP disediakan tipe layanan atau Type of Service (ToS) yang memungkinkan paket tertentu seperti paket suara diperlakukan berbeda dengan paket yang non real time. UDP header memiliki ciri tertentu, yaitu tidak menjamin paket akan mencapai tujuan sehingga UDP cocok digunakan pada aplikasi voice real time yang sangat peka terhadap delay dan Latency. RTP header adalah header yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan framing dan segmentasi data real time. Seperti UDP, RTP juga tidak mendukung realibilitas paket untuk sampai di tujuan. RTP menggunakan protokol kendali yang disebut RTCP (Real time Transport Control Protocol) yang mengendalikan QoS (Quality of Service) dan sinkronisasi media stream yang berbeda.
68
Seperti UDP, RTP juga mendukung realibilitas paket untuk sampai ditujuan. RTP menggunakan protocol kendali yang mengendalikan RTCP (real-time
transportcontrol
protocol)
yang
mengendalikan
QoS
dan
sinkronisasi media stream yang berbeda.Link Header IP Header UDP Header RTP Header Voice PayloadX Bytes 20 Bytes 8 Bytes 12 Bytes X BytesUntuk link header, besarnya sangat bergantung pada media yang digunakan.
Gambar 2.14 Format Paket VoIP
2.2.8 Komponen VoIP Komponen–komponen VoIP terdiri dari user agent, proxy, protokol VoIP, codec dan lain–lain. Komponen–komponen tersebut adalah komponen yang dibutuhkan untukkomunikasi VoIP. 2.2.8.1 User Agent User agent merupakan system akhir (end system) yang digunakan untukberkomunikasi,
seperti memulai dan menerima sesi komunikasi.
Dalam VoIP, user Agent berupa komponen yang melakukan dial nomor telepon VoIP dan atau menerimanya. Komponen ini dapat berupa aplikasi perangkat lunak (sof phone) berbasis perangkat keras (hardphone).
69
2.2.8.2 Proxy Proxy merupakan komponen penengah antar user agent, bertindak sebagai serveryang menerima request message dari user agent dan menyampaikan pada user agent lainnya Agent dan bertugas mengatur penomoran dan call routing. Berbeda dengan Proxy server Internet, proxy ini melainkan aplikasi server yang mengatur jaringan VoIP.
2.2.8.3 Protokol Protokol adalah komponen berupa seperangkat aturan komunikasi antarUser Agent, antarProxy atau User Agent dengan Proxy dan sebaliknya. Yang paling tua, stabil, dan andal adalah protokol H.323. Ia merupakan koleksi dari beberapa protokol lain yang mengatur session dan media transfer. Namun, H.323 memiliki kekurangan yang cukup fatal yaitu tidak dapat dengan mudah menembus NAT atau Network Address Translation. Dengan demikian diperlukan gatekeeper yang harus dioperasikan di setiap node jaringan LAN yang menggunakan fasilitas NAT. Gatekeeper tersebut berfungsi sebagai jembatan antara pengguna di dalam jaringan dengan NAT tersebut dan dengan mereka yang berada di luar jaringan LAN. Selanjutnya, adalah protokol SIP atau Session Initiation Protocol. Ia tugasnya hanya menciptakan, menghapus, dan memodifikasi session atau sesi komunikasi. Tidak seperti H.323, SIP bukanlah protokol koleksi. SIP
70
hanya mengatur session saja, sedangkan data voice disalurkan melalui protokol lain yang bukan bagian dari SIP. SIP dapat dengan mudah menembus NAT sehingga implementasinya dapat terpusat pada satu server saja. Bagi Anda yang berada dalam jaringan dengan NAT tidak perlu khawatir tidak dapat terhubung dengan server. Beda halnya jika pada jaringan Anda tersebut tidak hanya NAT saja yang terpasang tetapi juga Firewall yang terkonfigurasi menutup komunikasi protokol SIP. Protokol lain yang mulai sering digunakan adalah IAX2 atau Inter Asterisk eXchange versi 2. Protokol ini sangat andal. Ia dapat menembus NAT dengan mudah dan hanya menggunakan satu port saja untuk membentuk session dan media transfer. Protokol ini juga mempunyai feature-feature yang dapat mengurangi konsumsi bandwidth, seperti IAXtrunking dan menjernihkan suara seperti jitter buffer. Namun, tidak seperti dua protokol lainnya, SIP dan H.323 yang Open Standard, IAX2 masih dalam draft menuju Open Standard. Oleh karena itu dukungan vendor perangkat keras yang menerapkannya dalam perangkat-perangkat mereka masih sangat minim dibandingkan dengan SIP, apalagi H.323. Kendati demikian, kode program untuk implementasi IAX2 merupakan Open Source, sehingga bisa dipastikan lambat laun akan banyak tersedia pula softphone dan perangkat keras berbasis protokol IAX2.
71
2.2.8.4 CODEC Codec
adalah
kependekan
dari
compression/decompression,
mengubah signal audio dan dimapatkan ke bentuk data digital untuk ditransmisikan kemudian dikembalikan lagi kebentuk signal audio seperti data yang dikirim. Codec berfungsi untuk penghematan bandwidthdi jaringan. Codec melakukan pengubahan dengan cara Sampling signal audio sebanyak 1000kali per detik. Sebagai gambaran G.711 codec men-sample signal audio 64.000 kali per detik.Kemudian merubahnya ke bentuk data digital dan di mapatkan kemudian ditransmisikan. Codec dengan bandwidth terboros adalah G.711, menghabiskan bandwidth sekitar 87 kbps. Sebaliknya, codec yang paling hemat dan umum digunakan adalah G.723.1, menghabiskan bandwidth sekitar 22 kbps. Codec lain yang umum digunakan karena suaranya yang lebih jernih dari pada G.723.1, tetapi bandwidth-nya jauh lebih kecil dibanding G.711 adalah G.729. Codec ini menghabiskan bandwidth sekitar 24 kbps. Adapun yang codec lain yang umum dan gratis adalah GSM dan iLBC yang menghabiskan bandwidth sekitar 29 – 31 kbps.
2.2.9 Asterisk Asterisk adalah implementasi software dari PBX yang bersifat freeware / open source. Asterisk menyediakan banyak fitur seperti voice mail, call conferencing, automatic call distribution, dan lainnya. Asterisk mendukung
72
penggunaan teknologi VoIP ( Voice over Internet Protocol ) melalui beberapa protokol sebagai berikut : 1. H323 : Protokol yang dikembangkan oleh komunitas telepon. Dijadikan standar
oleh
ITU-T
(
International
Telecommunication
Union
Telecommunication Sector ). 2. SIP
: Session Initiation Protocol, dikembangkan oleh komunitas
internet dan merupakan standar yang digunakan oleh IETF ( Internet Engineering Task Force ). Semakin terkenal, mengalahkan protokol pendahulunya, H323. 3. IAX
: Inter Asterisk’s eXchange. Salah satu protokol proprietary untuk
Voice over Internet Protocol antar server Asterisk. Terdapat lebih dari 20 berkas konfigurasi yang terlibat dalam suatu call center asterisk namun dalam keadaan sesungguhnya lebih ditekankan pada 5 berkas konfigurasi yaitu 4 berkas pengatur channel telepon masuk dan 1 berkas pengatur jalanya ( navigasi ) call center, 5 berkas tersebut adalah : 1. Sip.conf
: Berisi parameter – parameter yang mengatur akses
melalui SIP ( Session Initiation Protocol ) terhadap server asterisk. Client juga harus di konfigurasi dalam berkas ini agar dapat menghubungi atau menerima telepon menggunakan server asterisk. 2. Zapata.conf
: Berisi parameter – parameter yang berhubungan dengan
TDM channel ( perangkat keras ). Channel harus didefinisikan pada berkas ini sebelum mereka dapat digunakan oleh asterisk.
73
3. H323.conf
: berkas ini mengatur konfigurasi client yang berhubungan
melalui protokol H323 4. Iax.conf
: berkas ini mengatur konfigurasi client yang berhubungan
melalui protokol iax 5. Extention.conf : berkas utama yang merupakan implementasi dari dialplan. Berkas ini mengatur navigasi jalannya call center. Berkas ini juga mengatur variable – variable global untuk asterisk.
2.2.10 SIP 2.2.10.1 Pengertian SIP Session Initiation Protocol atau disingkat SIP adalah suatu protokol yang dikeluarkanoleh group yang tergabung dalam Multiparty Multimedia Session Control (MMUSIC) yangberada dalam organisasi Internet Engineering Task Force (IETF) yang di dokumentasikan kedalam dokumen request for command (RFC) 2543 pada bulan Maret 1999. SIP merupakan protokol yang berada pada layer aplikasi yang mendefinisikan proses awal, pengubahan, dan pengakhiran (pemutusan) suatu sesi komunikasi
multimedia.
Sesi
komunikasi
ini
termasukhubungan
multimedia, distance learning, dan aplikasi lainnya (Taufiq, Muhammad, 2009). SIP (Raharja, 2004) adalah sebuah signaling protocol ( application layer control ) untuk menciptakan, mengatur dan menghentikan sesi komunikasi multimedia antara dua atau lebih peserta. Sesi komunikasi ini
74
meliputi internet multimedia conference, internet telephone calls dan distribusi multimedia. SIP bukan media transfer protocol, sehingga SIP tidak membawa packet suara atau video. SIP memanfaatkan RTP ( Real Time Protocol ) untuk media transfer.
2.2.10.2 Fungsi SIP 1. Call initiation
: Membangun sebuah sesi komunikasi dan
mengundang user lain untuk bergabung di dalam sesi komunikasi. 2. Call modification : Bila perlu, SIP dapat memodifikasi sesi komunikasi. 3. Call termination : 4. Presence
:
Menutup sesi komunikasi Mengetahui status user dan mengumumkan
status user pada user lain,online atau offline, away atau busy (Raharja, 2004)
2.2.10.3 Komponen SIP Dalam hubungannya dengan IP Telephony, ada dua komponen yang ada dalam sistem SIP, yaitu: 1. User agent User agent terdiri dari dua komponen utama yaitu:
75
• User Agent Client (UAC) User agent ini bertugas memulai sesi komunikasi. • User Agent Server (UAS) User agent ini bertugas menerima atau menanggapi sesi komunikasi. 2. Network Server Agar user pada jaringan SIP dapat memulai suatu panggilan dan dapat pula di panggil,maka user terlebih dahulu harus melakukan registrasi agar lokasinya
dapat
di
ketahui.Registrasi
dapat
dilakukan
dengan
mengirimkan pesan REGISTER ke server SIP. Lokasi user dapat berbedabeda sehingga untuk mendapatkan lokasi user yang aktualdiperlukan location server. Pada jaringan SIP, ada tiga tipe network server, yaitu: •
Proxy Server Proxy Server adalah komponen penengah antar user agent, bertindak sebagai server dan client yang menerima request message dari user agent dan menyampaikan pada user agent lainnya. Request dapat dilayani sendiri atau disampaikan (forward) pada proxy server lain. Proxy server bertugas menerjemahkan dan/atau menulis ulang request message sebelum menyampaikan pada user agent tujuan atau proxy lain. Selain itu, proxy server bertugas menyimpan seluruh state sesi komunikasi antara UAC dan UAS.
•
Redirect server
76
Komponen ini adalah komponen yang menerima request message dari user agent, memetakan alamat SIP user agent atau proxy server tujuan kemudian menyampaikan hasil pemetaan kembali pada user agent pengirim (UAC). Redirect Server tidak menyimpan state sesi komunikasi antara UAC dan UAS setelah pemetaan disampaikan pada UAC. Redirect server berbeda dengan proxy server, yaitu tidak dapat memulai inisiasi request message. Selain itu, redirect server tidak dapat menerima dan menutup sesi komunikasi. •
Registar Server Registar server adalah komponen yang menerima request message REGISTER.Registar server menyimpan database user untuk otentikasi dan lokasi sebenarnya (berupa IP dan port) agar user yang terdapat dapat duhubungi oleh komponen SIP lainnya (berfungsi sebagai Location Server juga). Registar server dapat dipasangkandengan Proxy Server.
2.2.10.4 Media Gateway Media Gateway adalah komponen SIP yang berfungsi untuk menjembatani protokol yang berbeda, dalam hal ini SIP dengan protokol lainnya seperti H.323, MGCP, maupun dengan telepon analog (PSTN). Umumnya Media Gateway dipakai untuk menghubungkan antara SIP dengan PSTN. Ada 2 tipe interface yang terdapat dalam media gateway:
77
1. FXO ( Foreign Exchange Office ) : interface yang menggantikan telepon analog untuk hubungan ke PSTN atau ke PBX. 2. FXS (Foreign Exchange Office ) : interface yang menggantikan PSTN un tuk hubungan ke peralatan seperti telepon analog, modem, fax, dan lain – lain. Proses perubahan format protokol adalah: ketika ada panggilan yang diroute oleh SIP Proxy server untuk menuju ke saluran PSTN, maka data tersebut akan melewati media gateway. Pada media gateway tersebut, terjadi penterjemahan dari signaling SIP ke signaling lainnya dan sebaliknya. Hal serupa terjadi pula ketika terjadi panggilan menuju jaringan H.323 ataupun protokol lainnya. Media gateway akan mengubah signaling dari
protokol
SIP
menjadi
protokol
tersebut
dan
sebaliknya
( Johnston,2004).
2.2.10.5 Cara Kerja Protokol SIP Secara umum langkah demi langkah standar/prosedur interaksi internet telephony yang normal, adalah: 1. Pemanggil akan mengirimkan sinyal INVITE ke proxy server. 2. Proxy server akan meneruskan message INVITE ke tujuan. 3. Bell akan berbunyi di komputer tujuan. 4.Jika tujuan ternyata bersedia menerima, maka tujuan akan mengirimkan message OK ke proxy server.
78
5. Proxy server akan meneruskan message OK ke pemanggil. 6.Telepon pemanggil akan memberikan message acknowledge (ACK) ke proxy server. 7. Proxy server akan meneruskannya ke mesin tujuan yang benar. 8.Setelah proses pembentukan sambungan ini terbentuk maka hubungan komunikassuara akan terjadi.
Gambar 2.15 Cara Kerja Protokol SIP 2.2.10.5.1 SIP Request Setiap kompnen SIP mempunyai alamat SIP,dengan format : [sip: ]<username@host>. Contohnya : sip: username @binus.ac.id. Cara kerja dari SIP adalah sebagai berikut : 1.
INVITE Pesan ini digunakan untuk memulai suatu komunikasi atau mengundang user agent lain untuk bergabung dalam sesi komunikasi. Message body pesan INVITE berisikan deskripsi media yang dapat digunakan dalam komunikasi.
79
2. ACK Pesan ini berfungsi memberitahukan bahwa client telah menerima tanggapan terakhir terhadap INVITE. Message body pada pesan ACK dapat membaca deskripsi media yang akan digunakan oleh user yang dipanggil. 3. BYE Pesan ini dikirim oleh client untuk mengakhiri komunikasi. 4. CANCEL Pesan CANCEL dikirim untuk membatalkan pesan request (INVITE). 5. OPTIONS Pesan ini dikirimkan oleh client ke server untuk mengetahui tentang informasi kemampuan server. 6. REGISTER Client dapat melakukan registrasi lokasinya dengan mengirimkan pesan REGISTER keserver SIP dimana server yang menerima pesan REGISTER disebut SIP register.
2.2.10.5.2 SIP Response Pesan respon di kirimkan setelah menerima pesan request yang menunjukan status keberhasilan server. Pesan respon didefinisikan dengan tiga angka, angka pertama merupakan kelas respon (seluruhnya
80
ada 6 kelas respon). Angka kedua dan ketiga menunjukan arti dari respon tersebut. Table berikut menunjukan arti kelas respon SIP. Table 2.1 SIP Response
Pesan respon terbagi atas dua kategori, yakni: 1. Provisional response. Respon ini merupakan respon yang dikirim oleh server untuk menunjukan proses sedang berlangsung, tapi tidak mengakhiri transaksi SIP. 2. Final reponse Respon ini merupakan respon yang mengakhiri transaksi SIP.
2.2.10.6 Susunan Protokol SIP SIP adalah signalling protocol, bukan media transfer protocol, sehingga SIP tidak membawa paket data voice atau video. Sehingga protokol SIP didukung oleh beberapa protokol lain, diantaranya RSVP (Resource Reservation Protocol) yang bertugas untuk melakukan
81
pemesanan pada jaringan, RTP (real-time transport protocol) dan RTCP (real-time transport control protocol) yang bertugas mentransmisikan media dan mengetahui kualitas layanan, serta SDP (session description protocol) bertugas untuk mendeskripsikan sesi media. Secara default SIP menggunakan protokol UDP tetapi pada beberapa kasus dapat juga menggunakan TCP sebagai protocol transport.
2.2.10.6.1 RSVP (Resource Reservation Protocol) RSVP
bekerja
pada
layer
transport.
Digunakan
untuk
menyediakan bandwidth agar data suarayang dikirimkan tidak mengalami
delay
ataupun
kerusakan
saat
mencapai
alamat
tujuanunicast maupun multicast.
2.2.10.6.2 RTP (Real-time Transport Protocol) Protokol RTP menyediakan transfer media secara real-time pada jaringan paket. Protokol RTPmenggunakan protokol UDP dan header RTP mengandung informasi kode bit yang spesifikpada tiap paket yang dikirimkan, hal ini membantu si penerima untuk melakukan antisipasi jika terjadi paket yang hilang.
2.2.10.6.3 RTCP (Real-time Transport Control Protocol) Protokol RTCP merupakan protokol yang megendalikan transfer media. Protokol ini bekerja sama dengan protokol RTP. Dalam satu
82
sesi komunikasi, protokol RTP mengirimkan paket RTCP secara periodik
untuk
memperoleh
informasi
transfer
media
dalam
memperbaiki kualitas layanan.
2.2.10.6.4 SDP (Session Description Protocol) Protokol SDP merupakan protokol yang mendeskripsikan media dalam
suatu
komunikasi.Tujuan
protokol
SDP
adalah
untuk
memberikan informasi aliran media dalam satu sesi komunikasi agar penerima yang menerima informasi tersebut dapat berkomunikasi. Halhal yang dicakup dalam protokol SDP, antara lain: • Nama sesi komunikasi dan tujuannya • Waktu sesi (jika aktif) • Media dalam sesi komunikasi • Informasi bagaimana cara menerima media (misal: port, format, dan sebagainya) • Bandwidth yang di gunakan dalam komunikasi
2.2.11 Pemrograman Web 2.2.11.1 Halaman Web Halaman web adalah dokumen yang berada di internet, yang dapat diakses dengan mengetik URL ( Uniform Resource Locator ). Halaman web terbagi dua, yaitu statis dan dinamis. Perbedaannya adalah pada
83
halaman statis, halaman web tersebut tidak akan berubah, semua user akan melihat halaman yang sama bagaimanapun cara mengaksesnya. Sedangkan halaman dinamis adalah halaman web yang dapat berubah sesuai permintaan user, perubahan tersebut dikarenakan pada halaman web tersebut telah deprogram untuk menghasilkan halaman sesuai input user. Ekstensi file – file tersebut umumnya adalah html, htm, asp, jsp, aspx, php, dan sebagainya.
2.2.11.2 Client dan Server Side Scripting Pemrograman web ( scripting ) terbagi atas dua jenis, yaitu client-side scripting dan server-side scripting. Client-side scripting adala script yang pengolahannya dilakukan pada komputer client setelah mendownloadnya dari web server dan menampilkannya pada browser. Sedangkan server-side scripting adalah pemrograman web dimana pengolahan script tersebut dilakukan pada web server, dan mengirimkan hasil olahan tersebut berupa halaman web kepada user. Contoh client-side scripting adalah vbscript da javascript. Sedangkan server-side scripting contohnya adalah ASP, ASP.NET, PHP, dan JSP. PHP : Hypertext preprocessor ( PHP ) adalah bahasa scripting untuk web programming yang bersifat server-side sepertinya JSP dan ASP. Sebagian besar perintahnya berasal dari C, Java, dan Perl dengan beberapa tambahan fungsi khusus PHP. PHP tidak perlu dikompilasi oleh user tapi
84
server yang akan melakukan tugas tersebut. Berbeda dengan ASP, PHP merupakan open source, karenanya gratis dan bebas.
2.2.11.3 Web Server Web serer (Wikipedia, 2008) adalah komputer yang berfungsi sebagai penyedia halaman web. Setiap web server mempunyai alamat IP, dan mungkin memilki suatu nama domain. Pada dasarnya, setiap komputer dapat difungsikan sebagai web server dengan instalasi aplikasi web server, dan memiliki koneksi internet. Beberapa aplikasi web server tersebut antara lain adalah Microsoft IIS, Apache HTTP server, dan Apache Tomcat server.
2.2.11.4 Teori IMK Dalam perancangan GUI ( Graphical User Interface ) suatu situs web ataupun portal, perlu diperhatikan beberapa hal yang dapat mempengaruhi user dalam menggunakan web tersebut. Perancangan GUI tersebut hendaknya memudahkan dalam mengaksesnya dan menarik bagi user. Penggunaan Delapan Aturan Emas dalam perancangan GUI, sangat perlu diterapkan sebagai pedoman dalam perancangan GUI (Shneiderman, Ben, 2009).
85
Adapun Delapan Aturan Emas tersebut adalah : a. Berusaha Konsisten Konsistensi urutan dari proses aksi dibutuhkan dalam situasi yang sama,terminologi identik dapat digunakan seperti menu dan tampilan help dan konsistensi dari perintah juga perlu diperhatikan. b. Memungkinkan frequent users menggunkan shortcuts. Ketika frekuensi penggunaan meningkat, maka user ingin mengurangi langkah interaksi dan meningkatkan kecepatan interaksi.
Seperti
function keys, hidden commands dan fasilitas makro sangat bermanfaat digunakan sebagai shortcut bagi user yang sudah mahir. c. Memberikan umpan balik yang informatif. Untuk setiap proses aksi, seharusnya ada sistem feedback. Bagi user yang mahir dan proses aksi minor, maka respon yang dihasilkan yang sederhana, sedangkan untuk user yang belum mahir dan untuk proses aksi major, maka respon yang dihasilkan harus lebih terarah. d. Merancang dialog yang memberikan penutupan ( keadaan akhir ). Urutan dari proses aksi harus diatur ke dalam sebuah group dengan urutan awal, tengah dan akhir. Feedback yang memiliki informasi pada penyelesaian dari group pada proses aksi dapat memberitahukan user bahwa proses telah selesai. e. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan yang sederhana.
86
Bila dimungkinkan, desain suatu sistem sehingga user tidak dapat membuat kesalahn yang fatal, jika terjadi kesalahan, maka system harus dapat mendeteksi kesalahan dan menawarkan mekanisme yang simple untuk menangani kesalahan. f. Memungkinkan pembalikan aksi yang mudah. Fungsi ini diperlukan, sejak user tahu bahwa kesalahan dapat dibatalkan prosesnya, dan juga memberikan kepercayaan untuk melakukan eksplorasi terhadap opsi yang tidak dikenal. g. Mendukung pusat kendali internal ( internal locus of control ). Bagi user yang sudah mahir sangat menginginkan bahwa mereka yang memegang kendali system dan system merespon terhadap aksi yang dilakukan. Desain system yang membuat user adalah inisiator dari aksi bukanlah yang memberikan respon. h. Mengurangi beban ingatan jangka pendek. Batasan yang dimiliki manusia untuk melakukan proses informasi dalam memori jangka pendek membutuhkan tampilan yang sederhana, halaman yang dimiliki harus diperhitungkan, frekuensi pergerakan layar dapat dikurangi, dan waktu pelatihan yang memadai.
2.2.12 Basis Data Basis Data ( Anonymous, 2009a2) adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari
87
basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri ( query ) basis data disebut Database Management Sistem ( DBMS ) atau sistem manajemen basis data. Database server menggunakan DBMS sebagai basis datanya untuk
melayani kebutuhan penyimpanan
informasi. Beberapa DBMS yang sering digunakan antara lain MySQL, SQL Server, PostgreSQL, Oracle. MySQL adalah structured query language database server. Tata bahasa pemrgraman SQL di aplikasi MySQL menggunakan tata bahasa ( syntax ) SQL standar. MySQL digunakan karena memiliki kecepatan yang baik, reliabilitas dan kemudahan. MySQL mengimplementasikan konsep clientserver yang terdiri dari daemon mysqld dan beragam jenis aplikasi client dan library.
2.2.13 State Transsition Diagram ( STD ) State Transition Diagram ( STD ) digunakan untuk menggambarkan sifat dinamis dari suatu objek. STD mengilustrasikan berbagai keadaan ( state ) yang dimiliki suatu objek, event yang menyebabkan perubahan state, serta aturan yang ada untuk transisi antar state pada suatu objek. Dengan kata lain STD menjelaskan state apa dari objek yang dapat melakukan transisi ke state lain. Symbol – symbol STD antara lain :
88
1. State, symbol :
Gambar 2.16 State Merepresentasikan keadaan pada suatu waktu. 2. Event / action, symbol :
Gambar 2.17 Action Merepresentasikan hubungan antara keadaan ( state ) yang berbeda. Pada panah tersebut ditulis dengan event yang menyebabkan perubahan tersebut dan akibat yang dihasilkan.
2.2.14 Unified Modelling Language (UML) Menurut Grady Booch(1998,p13), UML adalah bahasa standard untuk melukiskan software blueprints. UML digunakan untuk menggambarkan, menspesifikasikan, merancang, dan dokumentasi dari artfacts of a softwareintensive sistem.
89
Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar untuk
mendokumentasikan,
menspesifikasikan,
menggambarkan,
dan
membangun sistem perangkat lunak seperti halnya pada business modelling dan sistem lainnya. UML tidak berdasarkan pada bahasa pemrograman tertentu. Standar spesifikasi UML dijadikan standar defacto oleh OMG (Object Management Group) pada tahun 1997.UML yang berorientasikan object mempunyai beberapa notasi standar. Spesifikasi ini menjadi populer dan standar karena sebelum adanya UML, telah ada berbagai macam spesifikasi yang berbeda. Hal ini menyulitkan komunikasi antar pengembang perangkat lunak. Untuk itu beberapa pengembang spesifikasi yang sangat berpengaruh berkumpul untuk membuat standar baru. UML dirintis oleh Grady Booch OOD (ObjectOriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering). UML mendeskripsikan OOP (Object Oriented Programming) dengan beberapa diagram.
2.2.14.1 Use-case Diagram Use-case modeling merupakan proses pemodelan fungsi-fungsi sistem dalam konteks peristiwa-peristiwa bisnis, siapa yang mengawalinya, dan bagaimana sistem itu merespons hal tersebut. Menurut Grady Booch (1998, p97) diagram use-case adalah diagram yang menunjukkan
90
serangkaian use case dan aktor dan hubungannya. Diagram use-case digunakan untuk mengilustrasikan gambaran statis use case sebuah sistem. Diagram use-case sangat penting dalam pengaturan dan pemodelan behavior sistem. Diagram use-case menggambarkan interaksi antara sistem dengan sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain, secara grafis menggambarkan siapa yang menggunakan sistem dan dengan cara apa pengguna mengharapkan untuk berinteraksi dengan sistem. Salah satu tantangan bagi semua tim pengembangan sistem informasi, dan khususnya analis sistem, adalah kemampuan untuk memperoleh persyaratan sistem yang benar dan yang diperlukan para stakeholder dan menetapkannya dalam sebuah cara yang dapat dipahami para stakeholder agar persyaratanpersyaratan itu dapat di validasi dan di verifikasi. Industri pengembangan perangkat lunak telah mempelajari bahwa untuk meraih sukses perencanaan, analisis, design, konstruksi, dan penyebaran sistem informasi, analisis sistem pertama-tama harus memahami kebutuhan para stakeholder dan mengapa sistem harus dikembangkan- konsep yang disebut usercentered development/ pengembangan berpusatkan pengguna. Dengan fokus kepada pengguna sistem, analis dapat berkonsentrasi untuk mengembangkan bagaimana sistem akan digunakan dan bukan bagaimana sistem dibangun. Pemodelan use-case awalnya disusun oleh Dr. Ivar Jacobson pada tahun 1986 dan menjadi populer setelah beliau menerbitkan buku, ObjectOriented Software Engineering, pada tahun 1992. Dr Jacobson
91
menggunakan pemodelan use-case sebagai kerangka kerja untuk metodologi
objectory-nya
mengembangkan
sistem
dengan informasi
sukses
digunakannya
berorientasi-objek.
untuk
Penggunaan
pemodelan use-case memfasilitasi dan mendorong keterlibatan pengguna, yang merupakan faktor sukses kritis untuk memastikan sukses proyek. Ada dua alat utama yang digunakan saat menyajikan pemodelan usecase. Pertama adalah use-case diagram, yang secara grafis menggambarkan sistem sebagai sebuah kumpulan use-case, pelaku(pengguna), dan hubungan keduanya. Diagram ini mengkomunikasikan lingkup kejadian bisnis yang harus diproses oleh sistem. Detil setiap kejadian bisnis dan bagaimana pengguna dapat berinteraksi dengan sistem digambarkan dalam artifak kedua yang dinamakan use-case narrative, yang merupakan deskripsi tekstual tentang kejadian bisnis dan bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan sistem untuk menyelesaikan tugas.
Sistem Use case 1
Use case 2 Actor 1 Use case 3
Gambar 2.18 Diagram Use Case
Actor 2
92
2.2.14.2 Sequence Diagram Menurut Grady Booch (1998, p97) diagram sequence adalah diagram interaksi yang menekankan urutan waktu dalam pengiriman pesan. Sequence diagram menunjukan interaksi objek dengan waktu yang direpresentasikan dalam grafik dua dimensi. Dimensi vertical menunjukan waktu,
digambarkan
melintang
kebawah.
Dimensi
Horizontal
menunjukkan jenis peranan yang menggambarkan individu objek dalam diagram collaboration. Durasi aktivitas objek ditunjukkan oleh lifeline yang berupa garis putus-putus. Message ditampilkan sebagai panah dari satu lifeline sebuah objek ke lifeline objek yang lainnya.
Gambar 2.19 Sequence Diagram
93
2.2.15 Wireless LAN Wireles Local Area Network atau Wireless LAN merupakan salah satu jaringan komputer bersifat lokal
yang memanfaatkan gelombang radio
sebagai media transfer data. WLAN menggunakan teknologi spread-spectrum atau teknologi modulasi OFDM . Informasi data elektronik ditransfer dari satu komputer ke komputer lain melalui gelombang radio ( Sofana, 2008, p345 )
Gambar 2.20 Wireless Lan Network
CSMA/CD adalah sebuah metode media access control (MAC), metode untuk mentransmisikan sinyal yang dimiliki oleh node-node yang terhubung ke jaringan tanpa terjadi konflik, yang digunakan oleh teknologi jaringan Ethernet. Dengan metode ini, sebuah node jaringan yang akan mengirim data ke node tujuan pertama-tama akan memastikan bahwa jaringan sedang tidak dipakai untuk transfer dari dan oleh node lainnya. Jika pada tahap pengecekan ditemukan transmisi data lain dan terjadi tabrakan
94
(collision), maka node tersebut diharuskan mengulang permohonan (request) pengiriman pada selang waktu berikutnya yang dilakukan secara acak (random). Dengan demikian maka jaringan efektif bisa digunakan secara bergantian. CSMA/CD didefinisikan dalam spesifikasi IEEE 802.3 ( Anonymous, 2009a3).
Carrier Sense Multiple Access dengan Collision Avoidance. Dalam CSMA, sebuah stasiun yang ingin mengirimkan paket,
pertama harus
mendengarkan saluran untuk ditentukan jumlah waktu sehingga untuk memeriksa aktivitas apapun pada saluran. Jika saluran sensed "idle" maka diperbolehkan untuk mengirim. Jika saluran dinyatakan sebagai "busy" stasiun harus menunda transmisi. Ini adalah kedua inti dari CSMA / CA dan CSMA / CD. Dalam CSMA / CA (LocalTalk), setelah saluran jelas, stasiun mengirim sinyal
memberitahu
semua
stasiun
lainnya
untuk
tidak
menyebarkan, kemudian mengirimkan paket-nya. Dalam Ethernet 802,3, stasiun terus menunggu waktu, dan memeriksa untuk melihat apakah saluran masih bebas. Jika bebas, stasiun mengirim, dan menunggu untuk mendapatkan pengakuan sinyal bahwa paket telah diterima.
CSMA/CA didefinisikan dalam spesifikasi IEEE 802.3, sementara untuk
jaringan
nirkabel
( Anonymous,2009f ).
didefinisikan
dalam
IEEE
802.11
95
2.2.16 WiMax Broadband wireless access (BWA) standar yang saat ini umum diterima secara luas digunakan adalah standar yang dikeluarkan oleh institute of electrical and electronics engineering (IEEE), seperti standar 802.15 untuk personal area network (PAN), 802.11 untuk jaringan wireless fidelity (WiFi), dan world wide interoperability microwave access (WiMax). Wimax merupakan standar internasional tentang broadband wireless access yang mengacu pada standar IEEE 802.16. standar ini kemudan dikembangkan lebih lanjut olehforum gabungan antar perusahaan – perusahaan dunia terkait (produsen produk – produk wireless, produsen – produsen chip, operator – operator wireless), atau disebut dengan Wimax forum. Dengan kemampuan untuk menyalurkan data kekcepatan tinggi, banyak kemampuan yang lebih yang ditawarkan oleh teknologi WiMax disbanding teknologi sebelumnya seperti kemampuan diterapkan dalam kondsi NLOS, aplikasinya baik untuk fixed, nomadik, portable maupun mobile.
96
Table 2.2 Perbandingan Wimax
2.2.16.1 QoS pada WiMax Dengan lahirnya teknologi baru di jaringan wireless seperti wimax tentunya diiriringi dengan kemampuan yang lebih bila dibandingkan dengan teknologi generasi sebelumnya. Disamping mengusung isu interoperability, security, avaiblity, capability (mampu memberikan layanan broadband), non line of sight(NLOS), jarak jangkau yang luas dan mobility, maka wimax tak kalah penting juga menewarkan quality of service.
97
Berdasarkan kondisi tersebut fitur Qos sanagtalah penting dan dapat dijadiakan suatu nilai tambah dari teknologi wimax, terdapat 4 fitur yang disediakan oleh wimax. Berikut 4 fitur yang dimaksud meliputi : 1. UGS (Unsolicited Grant Service) UGS digunakan untuk layanan yang membutuhkan jaminan transfer data dengan prioritas paling utama. Dengan demikian service criteria UGS ini memiliki karakteristik : • Seperti halnya layanan CBR (constant bit rate) pada ATM, UGS dapat memberikan transfer data secara periodic dalam ukuran yang sama. • Untuk layanan – layana yang membutuhkan jaminan realtime. • Digunakan untuk layanan yang sensitf terhadap throughput, latency,dan jitter seperti layanan pada TDM maksimum dan minimum bandwith yang sama. Contohnya untuk aplikasi VoIP, T1/E1, atau ATM CBR 2. RTPS (Realtime Polling Service) • Digunakan untuk layanan yang sensitive terhadap throughput dan latency namun dengan toleransi yang lebih longgar bila dibandingkan dengan UGS. • Garansi rate dan syarat delay yang telah ditentukan Contohnya MPEG video, VoIP, video conferencing. 3. NRTPS (Non Realtime Polling Service)
98
• Digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan throughput yang intensif dengan garansi minimal pada latencynya. • Layanan non realtime dengan regular variable size burst. • Layanan mungkin dapat diekspand sampai full bandwith namun dibatasi pada kecepatan maksimum yang telah ditentukan. • Garansi rate diperlukan namun delay tidak digaransi. Contohnya aplikasi seperti video dan audio streaming. 4. BE(Best Effort) • Untuk trafik yang tidak membutuhkan jaminan kecepatan data (best effort). • Tidak ada jaminan pada rate atau delaynya Contohnya aplikasi internet (web browsing), email dan ftp.
2.2.16.2 Perangkat pada wimax Perangkat pada wimax secara umum terdiri dari BS di sisi pusat dan CPE di sisi pelanggan. Namun demikian masih ada perangkat tambahan seperti antenna, kabel dan aksesoris lainnya. Beberapa perangkat yang digunakan di teknologi wimax dapat diuraikan secara berikut : • Base Station Base station merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver ) yang biasanya dipasang satu lokasi dengan jaringan internet protocol.
99
Dari base station ini akan disambungkan ke beberapa CPE dengan media interface gelombang radio (RF) yang mengikuti standar wimax. • Antena Antenna yang dipakai base station dapat berupa sector 60, 90 atau 120 tergantung dari area yang akan dilayani. • Remote station Secara umum remote station atau CPE terdiri dari outdoor unit dan indoor unit, perangkat radionya ada yang terpisah dan ada yang terintegrasi dengan antenna.
2.2.16.3 Sistem pada WiMax 2.2.16.3.1 FDD dan TDD Penggunaan dua profile seperti duplex, yaitu TDD dan FDD, memberikan pilihan pada wimax untuk dapat menerapkan QoS yang sesuai. Masing – masing memiliki keunggulan dan konsekuensi dalam penerapannya. Sistem FDD, seperti banyak digunakan pada telepon selular memerlukan pasangan alokasi kanal frekuensi masing - masing untuk download dan upload. Terdapat dua tipe FDD yang digunakan, yaitu continous FDD dan burst FDD. Pada continoud FDD semua SS dapat mengirim dan menerima secara bersamaan. Karena download selalu dalam kondisi on dan mengirimkan trafik secara broadcast dengan metode time division multipleks (TDM).
100
Sedangkan kanal upload menggunakan time division multiple access (TDMA) yang digunakan secara bersamaan oleh semua SS dan BS akan menanggapinya dengan mengalokasikan bandwith kepada SS yang bersesuaian. Pada burst FDD, tidak semua dapat melakukan pengiriman dan penerimaan secara bersamaan, melainkan SS yang hanya full duplex. Sistem TDD dapat mengalokasikan bandwith secara dinamis sesuai dengan kebutuhan trafik. Pengalokasian terdapat pada frame TDD yang memiliki panjang waktu tetap. Salah satu kelebihan TDD dalam penerapan QoS adalah penentuan profile dari burst single carrier modulation sperti pemilihan parameter transmisi, tipe modulasi, dan coding, dapat dilakukan sendiri – sendiri pada masing – masing QoS.
2.2.16.3.2 LOS dan NLOS Pada system komunikasi wireless telah umu dikenal kondisi LOS dan NLOShal ini berkaitan dengan daerah pancar antara BS dan SS yang lebih dikenal dengan Fresnel zone. Daerah Fresnel zone clearance tergantung pada frekuensi kerja dan jarak antara BS dan SS.
101
Gambar 2.21 LOS Pada kondisi LOS, antara pengirim dan penerima tembus pandang secara langsung tanpa ada rintangan(first Fresnel zone). Apabila criteria ini tidak terpenuhi maka penerimaan sinyal akan turun secara drastis. Pada kondisi NLOS, sinyal yang sampai pada penerima telah melalui pemantulan (reflections), pemecaran (scattering), dan pembiasan (diffractions). Sinyal yang akan diterima merupakan gabungan dari direct path, multiple reflected path, scattered energy, dan propagation path. Kondisi multipath ini akan memberikan perbedaan polarisasi, redaman, delay, pancaran, dan ketidakstabilan dibandingkan dengan sinyal yang diterima secara langsung melalui direct path.
102
Gambar 2.22 NLOS
2.2.16.4 Topologi Jaringan Wimax Topologi jaringan wimax dapat dibagi menjadi dalam 2 kategori besar yaitu point to multi point dan point to point. Topologi point to multi point biasanya digunakan untuk melayani akses langsung ke pelanggan. Dalam topologi ini BS wimax digunakan mengatur beberapa SS. Kemampuan dari jumlah subscriber tergantung dari tipe Qos yang ditawarkan oleh operator. Bila tiap SS mendapatkan bandwith yang cukup besar maka dapat disimpulkan bahwa kapasitas jumlah user juga akan semakin berkurang dan sebaliknya bila bandwith yang dialokasikan semakin sedikit maka kapasitasnya akan semakin besar.
103
Topologi point to point dapat digunakan untuk backhaul maupun dapat juga digunakan untuk komunikasi antar BS wimax dengan single SS.
2.2.16.5 Aplikasi WiMax Wimax merupakan evolusi dari teknologi broadband wireless access sebelumnya, dengan fitur – fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, wimax juga membawa isu open standar. Dengan kecepatan data yang besar sampai 70MBps, wimax layak diaplikasikan untuk ”last mile” broadband connections, backhaul dan high speed enterprise.
Gambar 2.23 Aplikasi Wimax
104
2.2.16.5.1 Aplikasi backhaul Untuk aplikasi backhaul, wimax dapat dimanfaatkan untuk backhaul wimax itu sendiri, backhaul hotspot dan backhaul teknologi lain. Dalam aplikasinya ini agar dapat dipakai secara maksimal maka biasanya dilakukan konfigurasi point to point. • Backhaul wimax Dalam konteks wimax sebagai backhaul dari wimax aplikasinya mirip dengan fungsi bts sebagai repeater dalam system selular. Tujuannya untuk memperluas jangkauan dari wimax. • Backhaul hotspot Sebagian besar jaringan hotspot banyak menggunakan saluran adsl sebagai backhauknya. Dengan keterbatasan jaringan kabel, maka wimax juga bias dimanfaatkan sebagai backhaul hotspot. • Backhaul teknologi lain Wimax dapat digunakan sebagai backhaul teknologi lain seperti backhaul selular.
2.2.17 Wireless Fidelity
Wireless Fidelity atau WiFi
merupakan kependekan dari Wireless
Fidelity, memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Wireless Local Area Networks yang didasari pada spesifikasi IEEE
105
802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.
Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk pengunaan perangkat wireless dan Jaringan AreaLAN, namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan wireless card atau personal digital assistant untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan access point ( Anonymous, 2009d).
2.2.17.1 Channel
Channel atau kanal dapat dianalogikan seperti jalur – jalur jalan. Yang memiliki fungsi sebagai jalur pemisah pada frekuensi yang digunakan. Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut: •
Channel 1 - 2,412 MHz;
•
Channel 2 - 2,417 MHz;
•
Channel 3 - 2,422 MHz;
•
Channel 4 - 2,427 MHz;
•
Channel 5 - 2,432 MHz;
106 •
Channel 6 - 2,437 MHz;
•
Channel 7 - 2,442 MHz;
•
Channel 8 - 2,447 MHz;
•
Channel 9 - 2,452 MHz;
•
Channel 10 - 2,457 MHz;
•
Channel 11 - 2,462 MHz
2.2.17.2 Sistem keamanan pada WiFi
Security atau keamanan merupakan hal yang penting.baik itu pada wired LAN ataupun pada Wireless LAN. Namun didalam WiFi sudah terdapat fitur – fitur keamanan yang dapat digunakan seperti berikut :
2.2.17.2.1 Network Keys
Network keys digunakan dalam proses enkripsi dan dekripsi data, terutama perangkat wireless telah mendukung WEP atau WPA. Network keys dapat ditentukan sendiri atau disedeiakan dari perangkat, penentuan panjang key yaitu antara 40 bit hingga 104 bit , format key ( ASCII atau heksadesimal ) dan key index ( lokasi dimana key disimpan) . semakin panjang jumlah bit key walau hanya penambahan 1 bit key menyebabkan peningkatan keamanan dua kali lipat.
107
2.2.17.2.2 WEP
WEP atau Wirelss Equivalent Privacy keamanan standar unutk peralatan
merupakan sebuah fitur
Wireless. Gelombang radio yang
dipancarkan oleh WiFi sebelumnya dilakukan enkripsi terlebih dahulu, ada beberapa tingkatan enkripsi dimulai dari 40 bit, 64 bit, 128 bit, 256 bit. Penggunaan WEP akan menigkatkan keamanan data yang ditransfer meskipun konsekuensinya adalah penurunan throughput data.
2.2.17. 2.3 WPA
WPA atau WiFi Protected Access menggunakan protokol enkripsi yang lebih baik dibandingkan dengan WEP. Dengan WPA, netwoek key akan diubah otomatis dan kemudian diotentifikasi secara teratur.
2.2.17. 2.4 WPA2
WPA2 atau WiFi Protected Access 2 atau dikenal sebagai 802.11i. Protokol pada WPA2 ini lebih baik dibandingkan dengan WEP ataupun WPA
karena WPA2 mnggunakan algoritma enkrpsi AES dan
ontentikasi802.1X. sehingga menjamin control akses jaringan lebih baik.
2.2.17.2.5 EAP
EAP atau Extensible Authentication Protocol
adalah protokol
otentikasi yang digunakan pada jaringan wireless . EAP disebut juga
108
802.1x authentication. Dimana pengguna wireless harus mengetikkan login
dan
password
sebelum
mengkases
wireless
network.
Pengembangan protokol otentikasi yang banyak digunakan diantaranya : EAP – TLS, protected EAP (PEAP) dengan EAP – TLS, dan Microsoft Challenge Handshake Authentcation Protocol version 2 (MS - CHAP 2)