BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1.
Teori Umum 2.1.1. Jaringan. Jaringan adalah kumpulan dari peralatan yang saling terkoneksi oleh jalur komunikasi. Alat-alat tersebut dapat terdiri dari komputer, printer, atau peralatan sejenis yang mampu mengirim dan/atau menerima data dari peralatan lainnya (Behrouz A. Forouzan, 2007:7). Jaringan komputer adalah kumpulan komputer terkoneksi dengan sebuah teknologi. Dua buah komputer disebut terkoneksi jika dapat saling bertukar informasi. Koneksi dapat meliputi, kabel tembaga, fiber optics, microwaves, infrared, dan satelit (Andrew S. Tanenbaum, 2011:2).
2.1.2. Internet. Internet atau disebut juga internetwork adalah kumpulan dari network/jaringan yang saling terkoneksi (Andrew S. Tanenbaum, 2011:28). Internet
adalah
dua
jaringan
atau
lebih
yang
dapat
berkomunikasi satu sama lain (Behrouz A. Forouzan, 2007:17).
2.1.3. Kategori Jaringan. a. LAN. LAN (Local Area Network) adalah jaringan pribadi yang beroperasi di dalam sebuah bangunan seperti rumah, pabrik, atau kantor (Andrew S. Tanenbaum, 2011:19). LAN berukuran kecil dan sering digunakan untuk menghubungkan PC dengan peralatan lainnya untuk berbagi sumber daya dan bertukar informasi. Sumber daya tersebut dapat berupa hardware, software, atau data. Ada dua jenis LAN, yaitu wired LAN dan wireless LAN. Wired LAN menggunakan medium transmisi berupa kabel tembaga atau fiber optic. Wired LAN dapat beroperasi pada 5
6
kecepatan 100 Mbps (Fast Ethernet), 1 Gbps (Gigabit Ethernet), sampai 10 Gbps. Standar yang digunakan adalah IEEE 802.3, yang sering disebut Ethernet. Wireless LAN adalah jenis yang paling sering dipakai, terutama di rumah, perkantoran, café, dan tempat umum lain yang sulit untuk memasang kabel. Standar yang dipakai adalah IEEE 802.11. Wireless LAN dapat berupa wireless ethernet atau bluetooth.
b. MAN. MAN (Metropolitan Area Network) adalah jaringan yang berukuran antara LAN dan WAN (Behouz A. Forouzan, 2007:16). MAN biasanya menjangkau area di dalam perkotaan. Contoh dari MAN ialah jaringan TV kabel dan telepon di dalam sebuah kota. Standar dari MAN adalah IEEE 802.16 atau yang disebut juga WiMAX.
c. WAN. WAN (Wide Area Network) merupakan jaringan yang menghubungkan antara area geografis yang sangat luas, berupa negara atau benua (Andrew S. Tanenbaum, 2011:19). WAN dapat berupa backbone yang menghubungkan internet atau berupa jalur dial-up yang menghubungkan komputer ke internet.
2.1.4. Topologi Jaringan. a. Bus. Merupakan koneksi multipoint. Terdapat satu kabel sebagai backbone untuk menghubungkan semua alat di dalam sebuah jaringan. Keuntungan topologi bus adalah proses instalasi yang mudah, menggunakan lebih sedikit kabel daripada topologi star atau mesh. Kerugian topologi bus adalah sulit untuk menambah alat baru, penurunan kekuatan sinyal pada jarak yang jauh, serta kerusakan pada kabel bus dapat menghentikan semua transmisi.
7
b. Star. Merupakan jaringan point to point. Masing-masing alat terhubung ke satu pusat berupa hub. Masing-masing alat tidak saling terkoneksi secara langsung, jika satu alat mengirim data, maka data dikirim dahulu ke pusat, lalu pusat mengirimkan data ke alat yang dituju. Topologi star lebih murah dari topologi mesh, karena membutuhkan
sedikit
kabel.
Keuntungan
lainnya
adalah
robustness, jika satu koneksi terputus, maka alat lainnya masih tersambung, serta memudahkan dalam identifikasi kesalahan dalam jaringan. Kerugian topologi ini adalah ketergantungan dengan satu pusat/hub, jika hub mati, maka seluruh jaringan yang terkoneksi ke hub tersebut akan mati. c. Ring. Dalam topologi ring, setiap alat mempunyai koneksi point to point dengan 2 alat di sisinya. Sinyal melewati ring satu arah antar alat sampai di tempat tujuan. d. Mesh. Setiap alat/node terkoneksi secara point to point dengan setiap alat/node lainnya. Jumlah koneksi yang dibutuhkan adalah n(n-1)/2, dimana n adalah jumlah node. Keuntungannya adalah penggunaan koneksi antar node mengurangi masalah trafik yang padat, robust, tidak mengganggu seluruh sistem jika salah satu koneksi mati, keamanan privasi, karena hanya satu node yang dapat menerima pesan yang dikirim melalui satu koneksi. Kerugiannya adalah banyaknya jumlah kabel dan I/O port yang harus digunakan akan memperbesar biaya instalasi.
2.1.5. OSI Model. Model ini dikembangkan oleh International Standards Organization (ISO) dikenalkan pada akhir tahun 1970. Model ini melingkupi semua aspek komunikasi jaringan. Tujuan dari OSI model adalah untuk menunjukan cara berkomunikasi antara sistem yang
8
berbeda tanpa mengubah logika dasar hardware dan software. OSI model bukan merupakan protokol, tetapi model untuk memahami dan menrancang sebuah arsitektur jaringan yang fleksibel, kuat, dan beroperasi dengan baik (Behrouz A. Forouzan, 2007:29). OSI model terdiri dari 7 lapisan (layer) yang saling terkait, masing-masing menjelaskan bagian dari proses mengirim informasi melewati jaringan. Dalam satu alat, setiap layer menggunakan layanan dari layer dibawahnya. Antar dua alat, layer x berkomunikasi dengan layer x di alat yang lain. Tujuh layer tersebut adalah: 1. Physical layer. Berfungsi untuk mengirim bit melalui media fisik dari satu alat ke alat lainnya. Bit diubah menjadi sinyal untuk dikirimkan. Mengatur kecepatan bit yang dikirimkan setiap detiknya. 2. Data link layer. Kegunannya untuk mengubah bit dari physical layer menjadi frame, physical addressing, flow control, error controil, dan access control. 3. Network layer. Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat dari setiap node, melakukan routing, dan deteksi error. 4. Transport layer. Berfungsi untuk menjaga agar pesan yang dikirimkan sampai ke tujuan tanpa ada kesalahan. Beberapa layanannya adalah service-point addressing, segmentation, connection control, flow control, error control. 5. Session layer. Berfungsi untuk membuat session untuk user pada mesin yang berbeda. Ada beberapa layanan yaitu dialog control, token management, sync. 6. Presentation layer. Bertugas untuk translasi, enkripsi, dan kompresi data yang akan dikirimkan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.
9
7. Application layer. Berfungsi sebagai penghubung antara sistem dengan pengguna serta memudahkan pengguna dalam menggunakan sistem. Fungsi-fungsinya adalah network virtual terminal, file transfer, mail service, directory service.
2.1.6. TCP/IP Model. TCP/IP merupakan model yang berbeda dengan OSI model. TCP/IP hanya terdiri dari 4 layer, host-to-network, internet, transport, dan application layer. Jika dibandingkan dengan OSI, host-to-network layer merupakan gabungan dari physical dan data link pada OSI, internet layer sama dengan network layer pada OSI, transport layer sama dengan transport layer pada OSI, dan application layer merupakan gabungan dari session, presentation, dan application layer pada OSI. Diasumsikan TCP/IP mempunyai 5 layer, physical, data link, network, transport, dan application (Behrouz A. Forouzan, 2007:42). 1. Physical layer. Layer yang berinteraksi dengan media transmisi, bagian fisik dari jaringan yang menghubungkan komponen jaringan. Layer ini terlibat dalam mengirim informasi dari satu node ke node lain secara fisik, misalnya mengubah sinyal digital menjadi analog untuk dikirimkan melalui kabel dan mengubahnya kembali menjadi sinyal digital di penerima, mengefisienkan penggunaan bandwidth, multiplexing, serta jenis kabel yang akan dipakai (Behrouz A. Forouzan, 2007:55). 2. Network layer. Dalam layer ini terdapat Internetworking Protocol (IP) yang menggunakan 4 protocol, ARP, RARP, ICMP, dan IGMP (Behrouz A. Forouzan, 2007:43). Network layer bertugas untuk proses pengiriman paket dari pengirim ke penerima dan memastikan agar paket dapat berjalan dari titik asal ke tujuan akhirnya (Behrouz A. Forouzan, 2007:547).
10
3. Transport layer. Layer ini diwakili oleh 3 protokol, TCP, UDP, dan SCTP. TCP dan UDP merupakan protokol yang berfungsi untuk mengirimkan pesan dari suatu proses ke proses lain. Proses merupakan program yang berjalan pada host. SCTP merupakan protokol baru yang dibuat untuk aplikasi baru. Transport layer juga bertugas untuk memastikan agar pesan diterima secara lengkap dan berurutan, menggunakan error control dan flow control (Behrouz A. Forouzan, 2007:44, 701). 4. Application layer. Layer ini merupakan gabungan dari session, presentation, dan application layer pada OSI. Layer ini bertugas agar pengguna dapat mengakses internet. Layer ini menyediakan DNS (Domain Name System), remote logging (telnet), e-mail (POP3, IMAP4), file transfer (FTP), WWW, HTTP, network management (SNMP), dan multimedia (Behrouz A. Forouzan, 2007:795, 796).
2.1.7. Perangkat Jaringan. Perangkat yang digunakan untuk menyusun jaringan yaitu: 1. Kabel. Ada 3 jenis kabel, twisted pair, coaxial, dan fiber optic. Kabel twisted pair dan coaxial menggunankan tembaga untuk mengirimkan sinyal dalam bentuk arus listrik. Fiber optic merupakan kabel yang mengirim sinyal dalam bentuk cahaya (Behrouz A. Forouzan, 2007:192). -
Twisted pair. Terdiri dari dua buah konduktor tembaga yang dibungkus oleh insulator plastik dan disusun secara spiral. Kabel disusun spiral agar mengurangi interferensi atau noise dan crosstalk. Ada dua jenis kabel twisted pair yaitu unshielded dan shielded twisted pair. Unshielded Twisted Pair (UTP) merupakan kabel twisted pair yang paling umum digunakan. Kabel UTP tidak memiliki pelindung selain pembungkus plastik, sementara Shielded Twisted Pair (STP)
11
merupakan kabel UTP yang memiliki pelindung tambahan berupa lembaran atau jala logam. Kabel STP dibuat dan dipakai oleh IBM (Behrouz A. Forouzan, 2007:193, 194). Kategori yang umum adalah cat 3 dan cat 5. Cat 3 digunakan untuk 10 Mbps Ethernet, sedangkan cat 5 digunakan untuk 100Mbps Ethernet. Konektor yang umum dipakai adalah RJ-11 dan RJ-45. RJ-11 digunakan untuk sambungan telepon, sedangkan RJ-45 digunakan untuk sambungan Ethernet. Ada 2 teknik memasang kabel UTP, T-568A dan T-568B.
Gambar 2.1: Teknik Pemasangan Kabel UTP.
Jenis kabel straight adalah kabel yang di kedua ujungnya memakai urutan warna yang sama, misalnya T-568A dengan T-568A atau T-568B dengan T-568B. Jenis kabel crossover adalah kabel yang di kedua ujungnya memakai urutan warna yang berbeda, misalnya T-568A dengan T-568B atau
sebaliknya.
Kabel
straight
digunakan
untuk
menghubungkan jenis perangkat yang berbeda, contohnya komputer dengan switch atau router dengan switch, sedangkan kabel crossover digunakan untuk menghubungkan jenis perangkat yang sama, contohnya router dengan router atau switch dengan switch.
12
-
Coaxial. Merupakan kabel yang terdiri dari sebuah konduktor tembaga yang dibungkus oleh 4 lapisan, insulator pertama, konduktor bagian luar, insulator kedua, dan pembungkus plastik luar. Ada 3 kategori coaxial, RG-59, RG-58, dan RG-11. RG-59 adalah kategori yang paling umum digunakan untuk TV kabel. Konektor untuk coaxial adalah konektor BNC.
-
Fiber optic. Kabel ini terbuat dari kaca atau plastik dan mengirimkan sinyal dalam bentuk gelombang cahaya. Kabel ini mempunyai 2 propagation mode, yaitu multimode dan single mode. Ada 3 buah konektor fiber optik, yaitu konektor SC (Subsriber Channel) digunakan dalam TV kabel, ST (Straight Tip) digunakan untuk menghubungkan kabel ke peralatan jaringan, dan MT-RJ.
2. Switch. Switch adalah perangkat yang mempunyai banyak port dan menghubungkan antar workstation. Switch beroperasi dengan MAC address, MAC address disimpan di dalam tabel dan terhubung dengan port tempat MAC address tersebut masuk (Todd Lammle, 2012:120-121).
3. Router. Router
adalah
perangkat
yang
digunakan
untuk
menghubungkan dua atau lebih jaringan yang berbeda (Beasly, 2009:20).
Router
mengenali
jaringan
dan
client
dengan
menggunakan IP address. Router dapat melakukan routing agar router mengetahui network yang dituju untuk IP address tertentu.
13
4. Host/client. Komputer yang lebih sederhana yang digunakan untuk mengakses data yang jauh, serta dioperasikan oleh pengguna awam (Andrew S. Tanenbaum, 2011:4).
5. Server. Server adalah komputer untuk menyimpan data, aplikasi, dan dioperasikan oleh system administrator. Sebuah server dapat melayani permintaan dari banyak client serta memberi respon secara bersamaan (Andrew S. Tanenbaum, 2011:4, 5).
2.2.
Teori Khusus 2.2.1. MikroTik. MikroTik adalah perusahaan yang terbentuk tahun 1995 untuk mengembangkan sistem router dan wireless ISP. MikroTik berlokasi di kota Riga, Latvia. MikroTik membuat sistem operasi khusus untuk router bernama RouterOS. Pada tahun 2002, MikroTik membuat router yang dinamakan RouterBOARD dan memakai sistem operasi RouterOS (Stephen R. W. Discher, 2011).
2.2.2. RouterOS. RouterOS adalah software untuk routing yang berjalan pada hardware sejenis PC, seperti PC berbasis x86, RouterBOARD, sistem terintegrasi, atau virtual machine. RouterOS dapat mengubah suatu PC menjadi sebuah router. RouterOS juga digunakan di dalam RouterBOARD (Stephen R. W. Discher, 2011:3). RouterOS berbasis kernel Linux versi 3.3.5. Versi terbaru dari RouterOS yaitu versi 6 yang diluncurkan pada Mei 2013. Fitur-fitur RouterOS adalah IP Routing, MPLS, modem, bandwidth management, server, monitoring, wireless, DHCP, firewall, dan user management. RouterOS terdiri dari 6 level lisensi, level 0, 1, 3, 4, 5, dan level 6. Perbedaannya dapat dilihat dalam tabel berikut:
14
Tabel 2.1: Perbedaan Lisensi MikroTik.
Semua lisensi tidak akan habis masa berlakunya, dan hanya dapat di-install satu kali. Lisensi level 3 biasanya digunakan untuk router ber-interface ethernet, level 4 untuk wireless client atau serial interface, level 5 untuk wireless access point, level 6 tidak mempunyai batasan. RouterOS memiliki beberapa paket untuk menambahkan fungsi dari RouterOS. Paket-paket tersebut dapat ditambahkan dan dikurangi sesuai dengan keinginan user. Paket-paket tersebut adalah: -
advanced-tools Menambahkan fungsi advanced ping, netwatch, dan ip-scan.
-
dhcp Menambahkan fungsi DHCP untuk server dan client.
-
hotspot Menambahkan fungsi hotspot user management yaitu fungsi untuk mengotentikasi client sebelum mengakses jaringan/internet.
-
ntp Menambahkan fungsi NTP server.
15
-
ppp Menambahkan fungsi PPP, PPTP, L2TP, PPPoE.
-
routerboard Berfungsi untuk mengakses dan mengatur RouterBOOT.
-
routing Menambahkan fungsi dynamic routing protocols, seperti RIP, BGP, OSPF.
-
security Menambahkan fungsi IPSEC, SSH, dan secure WinBox.
-
wireless Paket ini berfungsi untuk mengatur wireless interface yang ada di RouterBOARD.
-
system Merupakan paket inti dari RouterOS dan memiliki fungsi static routing, ip address, sNTP, telnet, queue, firewall, web proxy, DNS, TFTP, IP pool, SNMP, packet sniffer, graphing, bandwidth test, torch, EoIP, bridging, VLAN, VRRP, dll.
-
user-manager Berfungsi untuk MikroTik User Manager.
-
ipv6 Berfungsi untuk konfigurasi IPv6.
2.2.3. RouterBOARD. RouterBOARD merupakan hardware yang diproduksi oleh MikroTik. RouterBOARD terdiri dari 2 jenis, terintegrasi yang langsung dapat digunakan, dan jenis yang hanya berbentuk motherboard yang membutuhkan tempat/case.
16
Gambar 2.2: Contoh RouterBOARD
Penamaan RouterBOARD terdiri dari 3 angka, angka pertama menunjukkan nomor seri RouterBOARD, angka kedua menunjukkan jumlah interface ethernet, angka ketiga menunjukkan jumlah wireless interface, selanjutnya terdapat huruf-huruf yang menunjukkan fitur dari
RouterBOARD.
Contohnya,
RB
751U-2HnD.
Angka
7
menunjukkan seri RouterBOARD, angka 5 menunjukkan bahwa RouterBOARD ini mempunyai 5 ethernet port, angka 1 menunjukkan adanya wireless antenna yang terintegrasi, huruf U menunjukkan terdapat port USB, kode setelah simbol (-) dikhususkan untuk wireless, angka 2 menunjukkan frekuensi wireless 2.4 GHz, H menunjukkan power per chain, N menunjukkan kemampuan 802.11n, D menunjukkan dual chain. Fitur-fitur lainnya: -
U – USB.
-
P – power injection with controller.
-
i – single port power injector without controller.
-
A – more memory.
-
H – more powerful CPU.
-
G – Gigabit.
-
L – light edition.
17
-
S – SFP port.
-
e – PCIe interface extention card.
-
x
- number of CPU cores.
-
5 – 5 GHz.
-
2 – 2 GHz.
-
52 – dual band 5 GHz and 2 GHz.
Ada 3 cara untuk mengakses RouterBOARD, melalui Command
Line
Interface
(CLI),
web
GUI
(WebFig),
atau
menggunakan program WinBox. Program WinBox adalah program yang sering digunakan untuk konfigurasi RouterBOARD. Setiap router mempunyai default IP address 192.168.88.1/24 di port ether1 dengan username admin dan password dikosongkan.
2.2.4. WinBox. WinBox adalah program Microsoft Windows berbasis GUI yang
merupakan
cara
paling
sederhana
untuk
konfigurasi
RouterBOARD. WinBox merupakan program standalone, tidak perlu di-install dalam PC, hanya cukup mengunduhnya dan double click untuk menjalankan program tersebut. WinBox dapat diunduh di MikroTik.com (Stephen R. W. Discher, 2011).
Gambar 2.3: Tampilan Program WinBox
18
2.2.5. Bandwidth. Bandwidth merupakan salah satu karakteristik dari performa jaringan. Bandwidth dibagi menjadi 2 yaitu dalam hertz dan bit per second. Bandwidth dalam hertz merupakan jarak dari frekuensi dalam sinyal komposit. Contohnya, bandwidth dari jalur telepon sebesar 4 kHz. Bandwidth dalam bit per second berarti jumlah bit per detik yang dapat dilalui oleh jaringan. Contohnya, bandwidth dari Fast Ethernet adalah sebesar 100 Mbps (Behrouz A. Forouzan, 2007:89).
2.2.6. Throughput. Throughput adalah suatu pengukuran seberapa cepat data dapat dikirim melalui jaringan tersebut. Perbedaan throughput dengan bandwidth ialah throughput merupakan pengukuran aktual sedangkan bandwidth merupakan pengukuran potensial dari suatu jalur jaringan. Contohnya, suatu jalur mempunyai bandwidth sebesar 1 Mbps, tetapi alat yang terkoneksi hanya mampu menangani 200 kbps, berarti jalur tersebut tidak dapat mengirim lebih dari 200 kbps (Behrouz A. Forouzan, 2007:90).