BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
TEORI UMUM 2.1.1
PENGERTIAN JARINGAN KOMPUTER Menurut definisi (Sofana, 2008, pp 3-6), yang dimaksud dengan jaringan komputer (computer networks) adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomus. Dalam bahasa yang popular dapat dijelaskan bahwa jaringan computer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti printer, hub, dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Untuk memudahkan memahami jaringan komputer, para ahli kemudian membagi jaringan komputer berdasarkan beberapa klasifikasi, di antaranya: a) Berdasarkan Area Berdasarkan area, jaringan komputer dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu: 1. LAN Local Area Network adalah jaringan lokal yang dibuat pada area tertutup. Misalkan dalam satu gedung
7
8
atau dalam satu ruangan. Kadangkala jaringan lokal disebut juga jaringan privat. LAN biasa digunakan untuk jaringan kecil yang menggunakan resource bersamasama, seperti penggunaan printer secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama. 2. MAN Metropolitan Area Network menggunakan metode yang sama dengan LAN namun daerah cakupannya lebih luas. Daerah cakupan MAN bisa satu RW, beberapa kantor yang berada dalam komplek yang sama, satu kota, bahkan satu provinsi. Dapat dikatakan MAN merupakan pengembangan dari LAN. 3. WAN Wide Area Network cakupannya lebih luas daripada MAN. Cakupan WAN meliputi satu kawasa, satu negara, satu pulau, bahkan, satu benua. Metode yang digunakan WAN hampr sama dengan LAN dan MAN. 4. Internet Internet
adalah
interkoneksi
jaringan-jaringan
computer yang ada di dunia. Sehingga cakupannya sudah cukup luas. Koneksi antarjaringan komputer dapat
9
dilakukan berkat dukungan protokol, yaitu Internet Protokol (IP). Table di bawah dapat digunakan untuk sekedar memberikan gambaran berapa kira-kira luas area LAN, MAN, WAN, dan Internet. b) Berdasarkan Media Penghantar Berdasarkan media penghantar, jaringan computer dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: 1. Wire Network Wire
Network
adalah
jaringan
computer
yang
menggunakan kabel sebagai media penghantar. Jadi, data mengalir pada kabel. Kabel yang umum digunakan pada jaringan computer biasanya menggunakan bahan dasar tembaga. Ada juga jenis kabel lain yang menggunakan bahan sejenis fiber optik atau serat optik. 2. Wireless Network Wireless Network adalah jaringan tanpa kabel yang menggunakan media penghantar gelombang radio atau cahaya infrared. Saat ini sudah semakin banyak outlet atau lokasi tertentu yang menyediakan layanan wireless network. Sehingga pengguna dapat dengan mudah melakukan akses Internet tanpa kabel. Frequensi yang digunakan pada radio
10
untuk jaringan komputer biasanya menggunakan frequensi tinggi, yaitu 2.4 GHz dan 5.8 GHz. c) Berdasarkan Fungsi Berdasarkan fungsinya, jaringan computer dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: 1. Client Server Client Server adalah jaringan komputer yang salah satu komputer difungsikan sebagai server atau induk bagi komputer lain. Server melayani komputer lain yang disebut client. Layanan yang diberikan bisa berupa akses Web, e-mail, file, atau yang lain. Client server banyak dipakai pada Internet. 2. Peer-to-Peer Peer-to-Peer adalah jaringan komputer di mana setiap komputer bisa menjadi server sekaligus client. Setiap komputer dapat menerima dan memberikan access dari/ke komputer lain. Peer to Peer banyak diimplementasikan pada LAN. Walaupun dapat juga diimplementasikan pada MAN, WAN, atau Internet, namun hal ini kurang lazim. Salah satu alasannya adalah masalah manajemen dan security. Sulit
11
sekali menjaga security pada jaringan peer to peer manakala pengguna komputer sudah sangat banyak. 2.1.2
TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER Menurut Sofana (2008, pp 1-54) topologi adalah salah satu aturan bagaimana menghubungkan komputer (node) satu sama lain secara fisik dan pola hubungan antara komponen-komponen yang berkomunikasi melalui
media/
peralatan
jaringan,
seperti:
server,
workstation,
hub/switch, dan pemasangan kabel (media transmisi data). Ada dua jenis topologi, yaitu physical topologi (topologi fisik) dan logical topology (topologi logika). Topologi fisik berkaitan dengan bentuk jaringan, seperti bagaimana memilih perangkat dan melakukan instalasi perangkat jaringan. Sedangkan topologi logika berkaitan dengan bagaimana data mengalir di dalam topologi fisik. a) Bus Jaringan yang menggunakan topologi bus dapat dikenali dari penggunaan sebuah kabel utama yang menghubungkan semua peralatan jaringan. Karena kabel utama menjadi satusatunya jalan bagi lalu lintas data maka apabila kabel utama rusak atau terputus akan menyebabkan jaringan mati total.
12
Gambar 2.1 Topologi Bus ( Sumber : http://sinofcitadel.wordpress.com/2011/08/22/49/ 14 Oktober 2011) Beberapa karakteristik jaringan topologi bus antara lain: •
Ujung-ujung kabel backbone harus ditutup dengan terminator.
•
Jika
satu
atau
lebih
node
crash
tidak
akan
menyebabkan jaringan lumpuh. Dan sering terjadi “banjir data” dan collision (tabrakan data) sehingga dapat menurunkan performa jaringan. •
Data mengalir pada sebuah kabel secara “bolak-balik”. Bayangkan saja sebuah jalan sempit yang dilalui kendaraan dua arah.
13
b) Ring Jaringan yang menggunakan topologi ini dapat dikenali dari kabel backbone yang membentuk cincin. Setiap komputer terhubung dengan kabel backbone. Setelah sampai pada komputer terakhir maka ujung kabel akan kembali dihubungkan dengan komputer pertama.
Gambar 2.2 Topologi Ring ( Sumber : http://www.computerhope.com/jargon/r/ringtopo.htm 14 Oktober 2011) Beberapa karakteristik jaringan topologi ring antara lain: •
Ujung-ujung kabel backbone akan dihubungkan dengan node pertama sehingga membentuk cincin.
•
Jika kabel putus atau node rusak maka jaringan akan lumpuh.
14
•
Pengiriman data menggunakan metode token passing scheme dan dilakukan secara bergantian pada satu arah saja. Dan tidak ada pengiriman pesan ke alamat broadcast sehingga tidak “banjir data” atau collision, jadi performa jaringan relatif stabil.
c) Star Topologi star dikenali dengan keberadaan sebuah sentral berupa hub yang menghubungkan semua node. Setiap node menggunakan sebuah kabel UTP atau STP yang dihubungkan dari Ethernet card ke hub. Topologi star tampaknya yang paling popular di antara semua topologi yang ada.
Gambar 2.3 Topologi Star ( Sumber : http://www.thebryantadvantage.com/Network+ExamTutorialStarTopologyIllustrated.htm
14 Oktober 2011 )
15
d) Mesh Topologi mesh dapat dikenali dengan hubungan point-topoint atau satu-satu ke setiap komputer. Setiap komputer terhubung ke komputer lain melalui kabel, bisa menggunakan kabel coaxial, twisted pair, bahkan serat optic. Topologi mesh cocok digunakan pada jaringan yang sangat kritis. Pada awalnya jaringan mesh dikembangkan untuk keperluan militer. Apabila salah satu atau beberapa kabel putus masih tersedia rute alternative melalui kabel yang lain.
Gambar 2.4 Topologi Mesh ( Sumber : http://www.cs.umd.edu/~meesh/cmsc411/website/proj01/pub/five.html 14 Oktober 2011 )
16
2.1.3
Model OSI OSI Reference Model for open networking atau model referensi jaringan terbuka OSI adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan
oleh
badan
International
Organization
for
Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977 (Sofana, 2008, p79). OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan “Model tujuh lapis OSI” (OSI seven layer model). Model referensi ini pada awalnya ditujukan untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan. Namun ide tersebut gagal diwujudkan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut: •
Standar model referensi ini mirip dengan model referensi TCP/IP yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF).
•
Model referensi OSI dianggap terlalu kompleks. Beberapa fungsi (seperti metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan error correction) diulang-ulang pada beberapa layer.
•
Pertumbuhan Internet yang sangat pesat dengan menggunakan protokol TCP/IP telah membuat OSI Reference Model menjadi kurang popular dan kurang diminati.
17
•
Adanya campur tangan politik menyebabkan OSI dianggap sebagai sesuatu yang hanya dibuat-buat oleh Kementrian Telekomunikasi Eropa, masyarakat Eropa, dan pemerintah Amerika Serikat. Campur tangan birokrasi dalam mengatur protokol jaringan computer ternyata tidaklah banyak membantu.
Hingga saat ini, model OSI hanya menjadi model standar dan tidak pernah diwujudkan sebagai suatu protokol. OSI Reference Model digunakan sebagai acuan saat mempelajari bagaimana protokol – protokol jaringan dapat berfungsi dan berinteraksi. Secara umum, fungsi dan penjelasan masing-masing layer dapat dilihat pada table dan gambar di bawah.
18
Tabel 2.1 Model OSI (Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Model_OSI 28 Oktober 2011) Layer 7 (Application)
Keterangan Berfungsi
sebagai
antarmuka
dengan
aplikasi
dengan
fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
6 (Presentation)
Berfungsi
untuk
mentranslasikan
data
yang
hendak
ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protokol (RDP)).
5 (Session)
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
4
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat
19
(Transport)
disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
3 (Network)
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
2 (Data Link)
Berfungsi
untuk
menentukan
bagaimana
bit-bit
data
dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana
perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level
ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC). 1 (Physical)
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana
20 Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
OSI layer dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu upper layers (application set) dan lower layers (transport set). Ada alasan tertentu mengapa layer 7, 6, dan 5 disebut sebagai application set. Sedangkan layer 4, 3, 2, dan 1 disebut transport set. 2.1.4
MODEL TCP/IP Menurut ( Forouzan dan Chung Fegan, 2007, pp 43 – 46 ), TCP/IP adalah sebuah hierarki protokol yang terdiri dari modul – modul yang interaktif, dimana masing - masing modul tersebut mempunyai fungsionalitas yang yang spesifik. Model TCP/IP layer memang mempunyai dikembangkan secara bersamaan dengan OSI layer model. Berbeda dengan model referensi OSI yang memiliki tujuh layer, model referensi TCP/IP ini hanya memiliki empat lapisan, yaitu:
21
Tabel 2.2 Model TCP/IP (Sumber: Forouzan dan Chung Fegan, 2007, pp 43 – 46) Layer
Keterangan
4
Berfungsi menyediakan akses aplikasi terhadap jaringan
(Application)
TCP/IP. Layer ini menangani high-level protokol, masalah representasi data, proses encoding, dan dialog control yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar-aplikasi jaringan. Protokol-protokol aplikasi pada layer ini antara lain: Telnet, DHCP, DNS, HTTP, FTP, SMTP, SNMP, dan lain-lain.
3 (Transport)
Berfungsi membuat komunikasi antara dua host. Layer ini menyediakan layanan pengiriman dari sumber data menuju ke tujuan data dengan cara membuat logical connection di antara keduanya. Layer ini juga bertugas memecah data dan menyatukan kembali data yang diterima dari application layer ke dalam aliran data yang sama antara sumber dan pengirim data. Ada
dua
cara
pengiriman
data,
connection-oriented
(menggunakan protokol TCP) atau connectionless-oriented (menggunakan protokol UDP). Protokol TCP memiliki orientasi terhadap reliabilitas data. Sedangkan protokol UDP lebih
22
berorientasi kepada kecepatan pengiriman data. Protokol pada lapisan ini adalah: TCP dan UDP. 2
Berfungsi untuk melakukan routing dan pembuatan paket IP
(Internetworking)
menggunakan teknik encapsulation. Layer ini memiliki tugas utama untuk memilih rute terbaik yang akan dilewati oleh sebuah paket data dalam sebuah jaringan. Selain itu, layer ini juga bertugas untuk melakukan. Packet switching untuk mendukung tugas utama tersebut. Protokol yang digunakan pada layer ini yaitu: Internet Protokol (IP), Internet Control Message Protokol (ICMP), Address Resolution Protokol (ARP), Reverse Address Resolution Protokol (RARP).
1
Berfungsi meletakkan frame-frame data yang akan dikirim ke
(Network Interface)
media jaringan. Layer ini bertugas mengatur semua hal yang diperlukan sebuah paket IP. Protokol yang berjalan dalam lapisan ini adalah beberapa arsitektur jaringan lokal seperti: Ethernet, Token Ring, serta layanan teknologi WAN seperti POTS, ISDN, Frame Relay, dan ATM.
Pada TCP/IP model ini masing – masing layer memiliki dan mendukung beberapa protokol, yaitu :
23
2.1.4.1 NETWORK INTERFACE Pada layer network interface ini model TCP/IP tidak memspesifikasikan
protokol
secara
khusus.
Layer
ini
mendukung semua standar dan protokol – protokol yang dibutuhkan. Sebuah jaringan pada di dalam sebuah TCP/IP network interface ini bisa berupa sebuah LAN atau sebuah WAN. 2.1.4.2 NETWORK LAYER Pada network layer ini, model TCP/IP mendukung apa yang disebut internetworking protokol. IP, dapat bekerja dengan menggunakan dukungan empat protokol lain yaitu : ARP, RARP, ICMP, dan IGMP. a) Internetworking Protocol Internetworking Protocol (IP) berada pada layer Internetwork atau Internet. IP adalah protokol yang mengatur bagaimana suatu data dapat dikenal dan dikirim dari satu komputer ke komputer lain. IP bersifat connectionless – protocol.
24
Protokol IP memiliki lima fungsi utama, yaitu: 1. Mendefinisikan paket yang menjadi unit satuan terkecil pada transmisi data di Internet. 2. Memindahkan data antara Transport Layer dan Network Interface Layer. 3. Mendefinisikan skema pengalamatan Internet atau IP address. 4. Menentukan routing paket. 5. Melakukan fragmentasi dan penyusunan ulang paket. 2.1.4.3 TRANSPORT LAYER Secara tradisional transport layer ini pada model TCP/IP direpresentasikan oleh dua protokol : TCP dan UDP. TCP dan UDP merupakan protokol pada level transport yang mempunyai tanggung jawab dalam pengiriman pesan dari satu proses ke proses lainnya. a) TCP ( Transmission Control Protocol ) Protokol TCP ini menunjang layanan transport layer ke application layer. TCP merupakan sebuah stream transport protocol yang dapat diandalkan. Makna
25
stream ini, berarti connection – oriented. Sebuah koneksi harus dapat dihubungkan terlebih dahulu diantara dua node jaringan sebelum dapat melakukan pengiriman data. TCP membagi sebuah stream dari data menjadi bagian – bagian kecil yang disebut segment. Setiap segmen memiliki sebuah sequence number untuk melakukan reordering setelah melakukan receipt, bersama – sama
dengan sebuah acknowledgement
number untuk segment diterima. Segmen – segmen tersebut dibawa melalui internet dengan diletakkan pada sebuah
IP datagram. Pada penerima akhir, TCP
megumpulkan seriap datagram yang datang dan melakukan reorder berdasarkan sequence number tersebut.
26
Gambar 2.5 TCP/IP Layer Model ( Sumber : http://jentiksoft.blogspot.com/ 15 Oktober 2011 ) Sedangkan UDP menyediakan layanan pengiriman datagram yang bersifat connectionless - oriented, tanpa dilengkapi deteksi dan koreksi kesalahan. Kedua protokol ini mengirimkan data antara layer Application dan layer Internet. b) UDP ( User Datagram Protocol ) UDP merupakan sebuah protokol process-to-process dengan hanya menambahkan alamat dari port, checksum error control dan informasi yang untuk data yang berasal dari layer yang diatasnya.
27
2.1.4.4 APPLICATION LAYER Application layer pada model TCP/IP ini merupakan kombinasi dari tiga layer pada model OSI yaitu
session,
presentation, dan application layer. Layer ini mendukung banyak protokol seperti HTTP, FTP, TFTP, SMTP, Telnet, SSH, dan DNS. 2.1.5
PENGALAMATAN IP IP address adalah sekumpulan bilangan biner sepanjang 32 bit, yang dibagi atas 4 segmen dan setiap segmen terdiri atas 8 bit (Sofana, 2008, p103). IP address terdiri dari 32 bit angka binari. IP address dapat ditulis dalam empat kelompok 8 bit (octet) angka binari atau angka decimal (0255) yang dipisahkan oleh tanda titik. Contoh penulisan IP address dalam bentuk binari 11000000.00010000.00001010.00000001 atau dalam bentuk desimalnya 192.16.10.1. IP address yang terdiri dari 32 bit angka binari dikenal sebagai IP versi 4 (IPv4).
28
Gambar 2.6 IP address versi 4 ( Sumber : http://line-orb.blogspot.com/2011/04/mengenal-ip-address.html 15 Oktober 2011 ) Dalam TCP/IP, IP address terdiri dari dua bagian utama yaitu network ID dan host ID. Network ID merupakan alamat dari jaringan, sedangkan host ID merupakan alamat dari host. Jumlah kelompok angka biner yang termasuk network ID dan host ID tergantung dari kelas IP address yang dipakai. 2.1.5.1 KELAS-KELAS IP ADDRESS IP address dibedakan menjadi lima kelas yaitu A, B, C, D, dan E (Manfield, 2002, p 134). Kelas A, B, dan C digunakan untuk alamat biasa. Kelas D (224.0.0.0-239.255.255.255) digunakan untuk multicasting. Kelas E (240.0.0.0-247.255.255.255) dicadangkan dan belum digunakan. Kelas suatu IP address dapat dilihat dari subnet mask IP tersebut. Dengan memperhatikan default subnet mask
29
yang diberikan, kelas suatu IP address dapat diketahui. Dalam penggunaan IP address ada peraturan tambahan yang harus diketahui, yaitu: -
Pada octet pertama tidak boleh menggunakan angka 127 karena itu digunakan untuk loopback
-
Network ID tidak boleh terdiri dari angka binari 0 atau 1 semua
-
Host ID tidak boleh terdiri dari angka binari 0 atau 1 semua
Host ID yang terdiri dari angka biner 0 akan membuat IP address tersebut menjadi network ID dari jaringan tersebut. Jika host ID semuanya berupa angka biner 1, IP address yang terbentuk biasanya digunakan untuk broadcast ke semua host dalam satu jaringan.
2.1.6
ROUTING Routing adalah proses memindahkan data dari satu network ke network lain dengan cara mem-forward paket data via gateway. Routing menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. (Sofana, 2008, p142). Routing juga dapat diartikan sebagai
30
suatu mekanisme yang digunakan untuk mengarahkan dan menentukan jalur mana yang akan dilewati paket dari satu device di satu jaringan ke device di jaringan lain berdasarkan informasi yang ada dalam tabel routing. Routing ada tiga macam yaitu static routing, dynamic routing dan default routing. Statis routing adalah mekanisme pengisian tabel routing secara manual oleh administrator pada masing-masing router. Dynamic routing adalah mekanisme pengisian dan pemeliharaan tabel routing secara terotomatisasi pada router. Default routing merupakan routing untuk paket yang alamat tujuannya tidak dikenal.
2.2
TEORI KHUSUS 2.2.1
VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) Menurut ( http://computer.howstuffworks.com/VPN.htm 14 Oktober 2011 ) teknologi virtual private network adalah sebuah private network yang bekerja menggunakan public network atau internet untuk menghubungkan user secara bersama – sama. VPN ini dibuat dengan tujuan dapat menghubungkan antar jaringan komputer private secara aman dan dapat diandalkan melalui internet. Hal yang didapat dari implementasi VPN ini, secara garis besarnya adalah
31
-
Keamanan : VPN harus dapat diandalkan dalam
melakukan proteksi data pada saat pertukaran data berlangsung di internet. Sehingga jika terdapat penyusup, mereka tak dapat membaca atau merusak data pada VPN. Teknologi IPsec digunakan
oleh
VPN
pada
tunneling
untuk
menunjang
autentikasi, integritas dan privasi. -
Keandalan : Karyawan dan remote office harus dapat
terhubung ke internet tanpa adanya masalah kapan saja dan kualitas setiap menggunakan layanan VPN ini haruslah sama dari satu waktu ke waktu yang lain. -
Skalabilitas : Seiring bisnis yang semakin berkembang,
VPN ini juga harus dapat ikut berkembang dalam rangka mengembangkan layanannya ke perusahaan. Adapun jenis – jenis VPN yang ada, yaitu : -
Remote-site VPN : Mengizinkan satu user untuk melakukan hubungan yang aman dengan sebuah jaringan komputer. User tersebut dapat melakukan akses ke sumber – sumber data yang aman yang ada pada jaringan tersebut. VPN jenis ini memang cukup baik untuk user individual.
32
Gambar 2.7 Remote-access VPN (Sumber: http://computer.howstuffworks.com/VPN3.htm 14 Oktober 2011) -
Site-to-site VPN : merupakan suatu jaringan yang memungkinkan kantor – kantor yang berada di tempat berbeda dapat saling terhubung dengan aman melalui public network atau internet. Site-to-site VPN ini mengembangkan kemampuan perusahaan di mana karyawan yang berada di satu lokasi dapat mengakses sumber – sumber data yang terdapat di lokasi yang berbeda. Site-to-site VPN ini sangat cocok bagi perusahaan yang memiliki lusinan kantor cabang yang tersebar di seluruh dunia.
33
Gambar 2.8 Site-to-site VPN ( Sumber : http://computer.howstuffworks.com/VPN4.htm 14 Oktober 2011 ) 2.2.2
IPSec IPsec adalah sekumpulan ekstensi dari keluarga protokol IP. IPSec menyediakan layanan kriptografi untuk keamanan transmisi data. Layanan ini termasuk authenticity, integrity, confidentiality. IPSec melayani lapisan network, dan dilakukan secara transparan. Layanan tersebut dideskripsikan sebagai berikut: 1. Confidentiality, untuk meyakinkan bahwa sulit untuk orang lain tetapi dapat dimengerti oleh penerima yang sah bahwa data telah dikirimkan. Contoh: Kita tidak ingin tahu seseorang dapat melihat password ketika login ke remote server. 2. Integrity, untuk menjamin bahwa data tidak berubah dalam perjalanan menuju tujuan.
34
3. Authenticity, untuk menandai bahwa data yang dikirimkan memang berasal dari pengirim yang benar. Untuk memastikan layanan – layanan IPSec yang telah disebutkan diatas, IPSec menggunakan dua protokol : 1. Authentication header ( AH ) – untuk memastikan penggunaan fitur verifikasi identitas pengirim pesan. 2. Encapsulating Security Protokol ( ESP ) – memastikan kerahasiaan ( confidentiality ) data itu sendiri. IPSec dapat beroperasi dengan menggunakan tranport mode atau tunnel mode. Transport mode digunakan untuk mendukung end-to-end security. Dengan kata lain enkripsi dilakukan di tempat dari komputer pengirim atau komputer sumber kepada komputer penerima atau komputer tujuan. Sedangkan tunnel mode melakukan proteksi data dari exit point pada sebuah jaringan kepada entry point pada sebuah jaringan lain. 2.2.3 KONSEP OPENSWAN Dalam proses konfigurasi ada hal yang perlu mendapat perhatian yaitu pemilihan bagian sisi kiri (left) dan sisi kanan (right), yang dimaksud dengan left dan right adalah posisi yang ada pada gambar topologi jaringan. Biasanya left banyak digunakan sebagai server pusat
35
dan right digunakan sebagai server cabang namun tidak menjadi masalah meskipun terbalik.
Gambar 2.9 Cabang dua sisi. Maksud gambar diatas ip dari cabang left (x.x.x.x) dan ip dari cabang right (y.y.y.y) akan dihubungkan pada saat penulisan konfigurasi pada file yang terletak di /etc/ipsec.conf. Dalam topologi bisa juga memiliki 2 bagian sisi selain left/right yaitu up/north dan down/south. Contoh penulisan ip left dan right pada ipsec.conf sebagai berikut : Left : x.x.x.x Leftsubnet: …./24 Right : y.y.y.y Rightsubnet: …./24 Leftsubnet dan rightsubnet adalah range subnet klien yang dapat ditentukan sendiri secara bebas.
36
2.2.4
CLUSTER SYSTEM Menurut(http://www.centos.org/docs/5/html/5.1/Cluster_Suite_O verview/s1-clstr-basics-CSO.html 15 November 2011). Sebuah cluster system terbentuk dari dua atau lebih komputer yang biasa disebut sebagai nodes atau members, yang bekerja secara bersamaan dalam melakukan sebuah tugas. Terdapat empat jenis cluster system, yaitu : 1. Storage cluster 2. High-availability cluster 3. Load balancing cluster 4. High-performance cluster Storage cluster systems merupakan sebuah sistem yang mendukung pertukaran file system image secara konsisten di dalam sebuah cluster, mengizinkan server untuk dapat secara simultan membaca / read dan menulis / write pada sebuah file system yang dibagi / share. Sebuah storage cluster memberikan kemudahan dalam hal ini storage administration dengan membatasi instalasi dan patching suatu aplikasi hanya ke satu file systems. Lalu dengan sebuah cluster-wide file system, sebuah storage cluster mengeliminasi kebutuhan akan data aplikasi yang redundan dan memberikan sebuah kemudahan backup dan disaster recovery.
37
High-availability cluster memberikan sebuah keuntungan yaitu kelangsungan ketersediaan service dengan megeliminasi sebuah poin kegagalan dan mengakomodir pemindahan service dari satu cluster node ke cluster node yang lain jika sewaktu – waktu sebuah cluster node tidak beroperasi karena satu dan lain hal. Secara tipikal, layanan yang diberikan dalam high-availablity cluster ini adalam membaca / read dan menulis / write data ( melalui read-write mounted file systems). Sementara itu, sebuah high-availability cluster harus dapat menjaga integritas data jika sebuah cluster node sewaktu –waktu mengambil alih layanan tersebut dari cluster node yang lain. Pada high-availability cluster kegagalan dalam sebuah node tidak bisa dilihat (non-visible) oleh client yang berada diluar cluster. Dan high-availability cluster ini dapat disebut juga sebagai failover cluster. Load balancing cluster mengirim network service request ke multiple cluster node untuk dilakukan penyeimbangan request load tersebut diantara cluster node. Load balancing juga memberikan keuntungan dalam cost-effective scalability karena dengan implementasi ini dapat diketahui kebutuhan akan kecocokan data dari banyaknya node yang mengacu kepada kebutuhan yaitu load requirement. Menurut (http://id.wikipedia.org/wiki/Kluster_komputer#Load_balancing_cluster 29
Desember
2011)
Cluster
kategori
ini
beroperasi
dengan
mendistribusikan beban pekerjaan secara merata melalui beberapa node yang bekerja di belakang (back-end node). Umumnya kluster ini akan
38
dikonfigurasikan sedmikian rupa dengan beberapa front-end loadbalancing redundan. Karena setiap elemen dalam sebuah kluster load balancing menawarkan layanan penuh, maka dapat dikatakan bahwa komponen kluster tersebut merupakan sebuah kluster aktif/kluster HA aktif, yang bisa menerima semua permintaan yang diajukan oleh klien. High-performance cluster menggunakan cluster node ini untuk kalkulasi yang dilakukan secara bersamaan. Sebuah high-performance cluster mengizinkan aplikasi – aplikasi untuk dapat bekerja secara paralel, dengan cara melakukan peningkatan performa dari sebuah aplikasi. High-performance cluster ini dapat disebut juga sebagai grip computing atau computational cluster. 2.2.5
RED HAT CLUSTER SERVICE (RHCS) Red hat cluster service (RHCS) adalah packages yang digunakan untuk melakukan proses failover pada operating system RedHat namun karena operating system linux CentOS merupakan turunan dari RedHat maka packages ini juga dapat digunakan di CentOS. Dalam proses failover sebenarnya ada packages lain selain rhcs yang dapat digunakan yaitu heartbeat tapi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rhcs karena di dalam rhcs juga tersedia heartbeat.
39
Gambar 2.10 Rhcs Konsep kerja dari rhcs adalah membuat virtual cluster pada bagian server dimana pada virtual cluster ini akan membuat ip virtual yang tidak akan berubah-ubah meskipun sedang berada di cluster kedua, jadi ketika pada node1 (cluster1) mati dan jalur berpindah ke node2 (cluster2) yang sedang standby, ip yang ditembak dari sisi klien tidak akan berubah. Packages rhcs di install pada bagian sisi yang akan dibuat cluster.