BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Teori Umum 2.1.1 Definisi Komunikasi Definisi dari komunikasi organisasi yang akan digunakan dalam penelitian. Berikut beberapa pendapat ahli mengenai komunikasi organisasi : Menurut Roger dan Kincaid, komunikasi adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu maupun kelompok dalam melakukan suau kegiatan pertukaran informasi antara satu dengan yang lainnya sehingga menghasilkan pemahaman satu sama lain. (Wiryanto, 2004, p. 6) Menurut Knapp, komunikasi adalah merupakan suatu kegiatan interaksi seseorang dengan orang lain secara langsung atau tidak langsung dan disampaikan dengan cara verbal atau non verbal. (Suprapto, 2011, p. 6) Dari uraian definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, komunikasi merupakan proses yang dilakukan dalam penyampaian pesan atau informasi verbal atau non verbal yang dilakukan oleh seseorang ke orang lainnya secara langsung atau tidak langsung sehingga menghasilkan pemahaman akan informasi atau pesan tersebut. 2.1.2 Komunikasi Organisasi Menurut Redding dan Sanborn di dalam buku Teori Komunikasi (Rohim, 2009, p. 110), komunikasi organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi kompleks. 9
10
Menurut
Zelko
dan
Dance,
komunikasi
organisasi
adalah
komunikasi organisasi dengan suatu sistem yang saling tergantung yang mencangkup komunikasi internal dan komunikasi eksternal. (Rohim, 2009, p. 110) Dari uraian dari kedua ahli mengenai komunikasi organisasi, dapat dijelaskan
kembali
bahwa
komunikasi
organisasi
merupakan
proses
penyampaian pesan dan penerimaan pesan dalam suatu organisasi yang mencangkup komunikasi internal dan komunikasi eksternal. 2.1.3 Definisi Public Relations Pada bab ini, akan membahas definisi dari public relations yang akan digunakan dalam penelitian. Berikut beberapa pendapat ahli mengenai public relations. Menurut Marston, definisi public relations adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan dalam pembentukan suatu perusahaan agar dipandang baik dan disukai oleh pihak internal (karyawan) dan pihak eksternal (konsumen, publik). (Nurjaman dan Umam, 2012, p. 105) Menurut Seidel, public relations adalah proses dari perencanaan yang dilakukan secara berjangka dengan tujuan untuk mendapatkan kepercayaan yang baik dari publik, konsumen, dan karyawannya. (Nurjaman dan Umam, 2012, p. 105) Dari ketiga penjelasan definisi di atas dapat dijelaskan, Public Relations merupakan suatu proses komunikasi yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan tempat yang baik serta dihormati oleh pihak internal
11
(karyawan) dan pihak eksternal (konsumen dan publik) serta dalam suatu kegiatan yang dilakukan untuk pencapaian yang diinginkan oleh perusahaan. 2.1.4 Fungsi Public Relations Menurut Nurjaman dan Umam (2012, p. 155), fungsi public relations, yaitu : 1.
Suatu proses yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan dan citra positif dari khalayak.
2.
Dalam melakukan suatu tujuan untuk mendapatkan suatu pendapat khalayak yang dapat menguntukan pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan.
3.
Elemen yang sangat dibutuhkan dalam perusahaan dengan harapan untuk pencapaian tujuan yang diharapkan oleh perusahaan maupun publik. Dengan public relations perusahaan menjadi memiliki citra yang positif dimata pihak internal dan pihak eksternal perusahaan, memiliki suasana perusahaan yang nyaman dan menyenangkan, mencapai kinerja yang semakin baik dan mencapai produktivitas secara optimal.
4.
Suatu upaya dalam membuat sebuah hubungan yang baik antara perusahaan dengan publik sehingga memiliki efek yang bermanfaat untuk perusahaan dengan terciptanya opini publik. Sedangkan menurut Ruslan dalam buku (Kiat dan Strategi
Kampanye Public Relations, 2005, p. 10), peran public relations yaitu :
12
1.
Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang diwakili dengan publiknya. Dalam uraian diatas dapat dijelaskan kembali bahwa fungsi dari public relations adalah merupakan sebagai penghubung antara perusahaan yang diwakili dengan publik.
2.
Membina relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya. Uraian tersebut dapat dijelaskan fungsi public relations yaitu melakukan kegiatan yang bertujuan untuk membina suatu hubungan yang baik sekaligus bisa saling menguntungkan satu sama lain dengan publik.
3.
Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajemen organisasi atau perusahaan. Dalam uraian tersebut, public relations sebagai pendukung dari fungsi manajemen suatu perusahaan.
4.
Membentuk corporate image, artinya peranan public relations berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya. Uraian tersebut fungsi public relations berperan dalam membentuk citra positif pada suatu perusahaan.
13
2.1.5 Tujuan Public Relations Menurut Jefkins tujuan public relations, yaitu (Nurjaman dan Umam, 2012, p. 113 - 114) : 1.
Melakukan perubahaan citra (image) di mata publik dengan terbentuknya kegiatan-kegiatan baru yang dilaksanakan oleh perusahaan.
2.
Mengembangkan kualitas calon karyawan.
3.
Menyebarluaskan
kesuksesan
yang
sudah
tercapai
oleh
perusahaan kepada publik dalam mendapatkan pengakuan. 4.
Melakukan
perkenalan
kepada
publik
luas
mengenai
perusahaan, sekaligus membuka pangsa pasar yang baru. 5.
Mempersiapkan dan mengindisikan publik bursa
saham
mengenai
untuk
rencana
yang
dilakukan
perusahaan
menerbitkan saham yang baru. 6.
Memperbaiki relasi antara perusahaan dengan publik.
7.
Mengajarkan publik atau konsumen agar dapat lebih efektif serta memahami dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
8.
Memastikan kepada publik bahwa perusahaan dapat bertahan atau dapat berdiri kembali setelah mengalami krisis.
9.
Memajukan kemampuan dalam mempertahankan perusahaan dalam menghadapi suatu risiko pengambilalihan oleh pihak lain.
10.
Melakukan perubahan yang baru terhadap identitas perushaan.
11.
Menginformasikan suatu kegiatan dan partisipasi pemimpin perusahaan dalam kehidupan social.
14
12.
Menjadikan perusahaan sebagai sponsor dalam membantu atau mendukung suatu kegiatan.
13.
Menegaskan kepada publik bahwa politisi sudah benar-benar paham
dengan
kegiatan-kegiatan
yang
dilakukan
oleh
perusahaan ataupun mengenai produk-produk perusahaan, dengan tujuan agar perusahaan tidak terlibat dengan peraturan, undang-undang
serta
kebijakan
pemerintah
yang
dapat
merugikan perushaan. 14.
Menginformasikan kegiatan-kegiatan penelitian yang sudah dijalankan oleh perusahaan adar publik dapat mengetahui bahwa perusahaan mengutamakan kualitas diberbagai hal.
Sedangkan menurut Rusalan tujuan public relations, sebagai berikut (Nurjaman dan Umam, 2012, p. 113) : 1.
Mengembangkan citra (image) positif perusahaan di mata publik umum atau konsumen.
2.
Memajukan pencapaian pemahaman satu sama lain antara perusahaan dengan target publik.
3.
Meningkatkan peran pemasaran dengan public relations.
4.
Menciptakan
pengenalan
terhadap
merek
(brand)
dan
pengetahuan terhadap merk (brand) secara efektif. 5.
Mengkontribusi bauran pemasaran.
Dari uraian dari kedua para ahli, dapat disimpulkan tujuan public relations adalah mempubliksikan perusahaan atau produk, menciptakan kegiatan-kegiatan yang dapat mempengaruhi dan menarik perhatian publik atau
15
konsumen, mengembangkan kualitas perusahaan, dengan begitu dapat meningkatkan citra (image) positif perusahaan di mata publik. 2.1.6 Kegiatan Public Relations Public Relations fungsi utamanya adalah sebagai penghubung interaksi atau komunikasi antara perusahaan dengan pihak internal perusahaan (karyawan)
maupun
atara
perusahaan
dengan
pihak
eksternal
(publik/konsumen) agar terjalinnya hubungan baik satu sama lain. Berikut merupakan beberapa kegiatan (aktivitas) public relations (Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, 2012, p. 23) : 1.
Membina hubungan dengan publik internal. Publik internal adalah orang-orang yang merupakan bagian dari perusahaan. Seorang public relations sebelum menjalankan suatu kebijakan di dalam perusahaan harus bisa mengenali segala hal yang membuat atau yang menimbulkan hal negatif yang ada disekitar publik. Kegiatan yang dilakukan oleh public relations dengan publik internal, sebagai berikut : a. Hubungan dengan karyawan (employe relations) b. Hubungan dengan mitra (stakeholder relations)
2.
Membina hubungan dengan publik eksternal. Publik eksternal adalah orang-orang yang berada di luar perusahaan (publik umum) seperti masyarakat atau konsumen. Seorang public relations harus menciptakan citra (image) positif dari masyarakat atau konsumen terhadap perusahaan.
16
Kegiatan yang dilakukan oleh public relations dengan publik eksternal, sebagai berikut : a. Hubungan dengan komunitas (community relations) b. Hubungan dengan konsumen (costumer relations) Sedangkan menurut Fayol
ada beberapa kegiatan dari public
relations, yaitu (Ruslan, 2012, p. 23-24) : 1.
Membangun identitas dan citra perusahaan (Building corporate identity and image) a. Membentuk identitas dan citra yang baik untuk perusahaan dimata publik. b. Membina komunikasi dua arah yang baik dengan publik internal dan publik eksternal.
2.
Menghadapi krisis (facing of crisis) Menangani serta menghadapi krisis yang telah terjadi di dalam perusahaan dengan cara membentuk manajemen krisis yang tugasnya adalah memulihkan citra perusahaan dari krisis tersebut.
3.
Mempromosikan aspek kemasyarakatan (promotion public causes) Melakukan
kegiatan
promosi
yang
berkaitan
dengan
kepentingan publik dan mendukung jalannya kegiatan kampanye social.
17
2.1.7 Strategi Public Relations Strategi public relations atau bisa disebut dengan bauran public relations, sebagai berikut (Ruslan, 2005, pp. 13-15) : 1.
Publication (Publikasi dan publisitas). Di dalam tugas dan fungsi dari public relations adalah melakukan kegiatan berupa penyebaran sebuah informasi atau publikasi mengenai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan melalui berbagai media, sehingga memperoleh publisitas dari masyarakat atau publik tentang gambaran positif perusahaan.
2.
Event (Penyusunan program acara). Membuat sebuah acara atau kegiatan tertentu yang tujuannya untuk mempengaruhi opini publik. Ada beberapa jenis dari event, antara lain : a. Callender Event. Merupakan kegiatan atau acara yang dilaksanakan secara rutin pada bulan tertentu disepanjang tahun, seperti tahun baru, ulang tahun perusahaan, idul fitri, dan lain-lain. b. Special Event. Merupakan acara khusus yang dilaksanakan pada waktu tertentu, seperti peluncuran produk baru (launching product), pembukaan gedung baru, dan lain-lain. c. Moment Event. merupakan acara yang sifatnya lebih khusus lagi, seperti pesta emas, pesta perak, dan lain-lain.
4.
News (Menciptakan Berita)
18
Seorang public relations bertugas menciptakan publisitas maka public relations membuat suatu berita atau informasi dengan membuat press release, news letter, ataupun bulletin. 5.
Community Involvement (Kepeduliannya pada komunitas) Tugas seorang public relations meliputi menjaga hubungan baik (community relations and humanity ralations) antara perusahaan dengan publik atau konsumen dengan melakukan interaksi social.
6.
Inform or Image (Memberitahukan atau meraih citra) Fungsi dari public relations, yaitu menginformasikan sesuatu kepada publik sekaligus menarik perhatian publik sehingga menghasilkan citra (image) positif di mata publik.
7.
Lobbying and negotiation (pendekatan dan bernegosiasi) Seorang public relations harus memiliki kemampuan dalam melakukan pendekatan dan bernegosiasi dalam mencapai suatu kesepakatan sehingga dapat saling menguntungkan (win-win solution) antara perusahaan dengan publik.
8.
Social Responsibility (Tanggung jawab social) Kepedulian terhadap publik atau masyarakat dalam memperoleh simpati atau empati dari publik adalah merupakan bentuk tanggung jawab sosial yang ada di dalam public relations.
2.1.8 Event Management Menurut (Kennedy, 2009, p. 1) dalam bukunya Manajemen Even, Event Management adalah bagian dari ilmu manajemen yang merancang dan mengembangkan suatu kegiatan dengan tujuan untuk mengumpulkan
19
masyarakat di satu lokasi dan melakukan beberapa aktivitas yang sudah diatur untuk mendapatkan informasi atau menyaksikan suatu kejadian. Dari uraian tersebut peneliti dapat menjelaskan kembali bahwa event management merupakan salah satu bagian dari ilmu manajemen yang membuat sekaligus mengembangkan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menyatukan masyarakat/orang-orang di salah satu lokasi dan melakukan beberapa kegiatan yang sudah diatur untuk mendapatkan informasi atau melihat suatu kejadian. Event Management juga dapat dijadikan sebagai salah satu strategi komunikasi pemasaran yang digunakan oleh sebuah perusahaan seperti publikasi, peluncuran produk baru, kegiatan konfrensi pers, seminar, pameran, perusahaan merancang kegiatan promosi suatu produk dalam membantu perusahaan untuk memberikan informasi dan menyampaikan pesan kepada publik (konsumen) atau kepada klien mengenai produk tersebut di sebuah tempat. Perusahaan juga dapat menggunakan beragam cara untuk menarik target sasaran publik agar mereka mengunjungi kegiatan atau acara yang sudah dibuat oleh perusahaan. 2.2
Teori Khusus 2.2.1 Definisi Special Event (Acara Khusus) Menurut Yaverbaum dalam buku Special Event (Pudjiastuti, 2010, p. xvii) mengemukakan special event adalah media publisitas yang efektif karena dapat membantu dalam memasarkan perusahaan dan produk jasa kepada publik, sangat bersifat promosi, serta mampu mendapatkan publisitas banyak dari media massa.
20
Sedangkan menurut Macnamara (Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, 2012, p. 233), special event (acara khusus) adalah suatu acara khusus yang dibuat dan dilaksanakan oleh perusahaan secara istimewa yang dikemas kedalam program kegiatan public relations di suatu perusahaan, special event (acara khusus) dirancang untuk menyampaikan informasi kepada publik mengenai produk ataupun mengenai perusahaan. Menurut (Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, 2012, p. 231), special event (acara khusus) memiliki unsur-unsur yang dapat meningkatkan beberapa hal, antara lain : a. Knowledge. Mengingkatkan pengetahuan publik akan sebuah produk ataupun suatu perusahaan. Dengan diadakannya special event (Event Grand Launching Puzzle Kingdom) yang diadakan oleh PT Qeon Interactive di Auditorium BINUS University agar meningkatkan pengetahuan pengunjung tentang sebuah produk baru yang diluncurkan oleh Qeon, selain itu juga pengunjung bisa mengetahui perusahaan dengan adanya pemecahan rekor dunia. b. Awarenes. Memberikan pengenalan kepada publik terhadap suatu produk atau perusahaan. Special event yang diadakan memberikan pengenalan kepada pengunjung tentang produk baru yang dirilis oleh PT Qeon Interactive. c. Pleasure.
21
Dalam upaya memenuhi selera publik. Dengan diadakannya special event, perusahaan memiliki upaya dalam memenuhi selera konsumen karena konsumen menginginkan hiburan yang memudahkan mereka. d. Sympathy Menarik simpati dan empati dari publik terhadap produk atau suatu perusahaan. Dengan diadakannya special event ini, PT Qeon Interactive bertujuan untuk menarik simpati dan empati dari publik terhadap produk yang baru diluncurkan. e. Image Menciptakan citra positif di mata publik terhadap suatu perusahaan atau suatu produk. Diadakannya special event, untuk menciptakan citra positif dimata pengunjung yang sudah hadir diacara Grand Launching terhadap suatu perusahaan maupun terhadap suatu produk. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa special event (acara khusus) adalah merupakan program kegiatan yang dirancang oleh public relations sebuah perusahaan yang kegiatannya dilaksanakan pada saat waktu yang istimewa dan kegiatannya meliputi mempublikasikan sebuah produk yang diciptakan oleh perusahaan itu sendiri atau mempublikasikan suatu perusahaan itu sendiri kepada publik, selain itu special event (acara khusus) juga bisa berupa acara peluncuran produk terbaru dari perusahaan. Special event (acara khusus) juga dapat memenuhi keinginan publik, meningkatkan pengetahuan publik sehingga menciptakan citra (image) positif di mata public Dengan adanya uraian mengenai special event, unsur-unsur yang dapat meningkatkan beberapa hal seperti, knowledge, awareness, pleasure, sympathy, dan image, dijadikan sebagai indikator dari special event.
22
2.2.2 Tujuan Special Event (Acara Khusus) Menurut Ducan (2003), tujuan special event (acara khusus), yaitu (Pudjiastuti, 2010, p. xxv) : 1. Mempengaruhi target publik. 2. Mengasosiasikan sebuah merek dengan suatu kegiatan, gaya hidup, atau individu tertentu. 3. Menjangkau target publik dengan lebih luas. 4. Meningkatkan kesadaran publik terhadap merek, produk atau perusahaan. 5. Mempublikasikan sebuah merek, produk, atau perusahaan yang nantinya akan meningkatkan pengetahuan publik. Sedangkan menurut Ardianto tujuan special event (acara khusus), sebagai berikut (Pudjiastuti, 2010, p. xxiv) : 1. Pengenalan (awareness) dan meningkatkan pengetahuan (knowledge) terhadap suatu perusahaan ataupun produk yang ingin dipublikasikan. 2. Suatu proses publikasi suatu produk atau perusahaan untuk memperoleh publisitas yang baik di mata publik melalui interaksi komunikasi secara timbal balik. 3. Menunjukan niat positif dari perusahaan, yaitu produk yang mewakilinya dan sekaligus memberikan citra positif terhadap publik sasarannya. 4. Upaya mempertahankan penerimaan publik. 5. Memperoleh konsumen baru melalui special event yang dibentuk secara menarik, informative dan kreatif. Dari kedua uraian di atas mengenai tujuan dari special event (acara khusus), dapat dijelaskan kembali bahwa tujuan special event adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mempublikasian kepada publik untuk
23
memperkenalkan serta meningkatkan pengetahuan publik terhadap suatu produk atau perusahaan sehingga dapat mempengaruhi publik, dengan begitu dapat menciptakan citra (image) positif di mata publik. Tujuan dari diadakannya
event
Grand
launching
Puzzle
Kingdom
adalah
mempublikasikan atau memperkenalkan produk terbaru dari PT Qeon Interactive serta meningkatkan pengetahuan publik terhadap Puzzle Kingdom di mata publik, sehingga dengan begitu sekaligus menciptakan citra (image) positif untuk PT Qeon Interactive selaku perusahaan yang menciptakan game tersebut dan mengadakan special event tersebut. 2.2.3 Fungsi Special Event (Acara Khusus) Fungsi special event (acara khusus) menurut (Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, 2012, p. 234), yaitu : 1. Memberikan informasi kepada publik secara langsung serta menghasilkan feedback positif dari publik melalui special event (acara khusus) yang dibuat dalam kegiatan public relations. 2. Menjadi sarana komunikasi sekaligus menghasilkan publikasi sehingga publik yang menjadi target sasaran akan mendapatkan pengenalan, pengetahuan, pengertian secara mendalam. Dari special event (acara khusus) tersebut diharapkan dapat terciptanya citra (image) positif di mata publik terhadap produk atau perusahaan. Menurut (Pudjiastuti, 2010, p. xxx) fungsi dari special event (acara khusus) yaitu sebagai media komunikasi perusahaan, kegiatan tersebut sekaligus untuk mendapatkan publikasi dari publik terhadap perusahaan atau produk.
24
Dari kedua pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa fungsi special event (acara khusus) adalah sebagai sarana komunikasi dengan menyampaikan informasi secara langsung kepada publik yang dilakukan melalui special event (acara khusus) tersebut sekaligus diharapkan dapat menghasilkan citra (image) positif dari publik terdahap produk atau perusahaan. 2.2.4 Elemen-elemen Special Event (Acara Khusus) Menurut Goldbatt special event (acara khusus) memiliki lima elemen penting, yaitu (Pudjiastuti, 2010, p. 2) : 1. Who : berkaitan dengan semua orang yang terlibat dalam special event (acara khusus). 2. Why : berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam melaksanakan special event (acara khusus) tersebut, khususnya dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan publik. 3. When: berkaitan dengan waktu dilaksanakannya special event (acara khusus) tersebut. 4. Where: berkaitan dengan lokasi/tempat dilaksanakannya special event (acara khusus) tersebut untuk publik sasaran. 5. What : berkaitan dengan bagaimana membuat special event (acara khusus) tersebut agar menarik bagi publik sasaran. Sedangkan menurut Lesly mengatakan elemen-elemen special event (acara khusus) sebagai news question, yaitu (Pudjiastuti, 2010, p. 15) :
25
1. What : elemen ini meliputi bentuk kegiatan, format kegiatan, dan kesan yang ingin diberikan. 2. Why : elemen ini meliputi tujuan dan maksud dari pelaksanaan special event (acara khusus) tersebut. 3. When: elemen ini meliputi waktu serta alasan dilaksanakannya special event (acara khusus) tersebut. 4. Where: elemen ini berhubungan dengan tempat dan fasilitas yang mendukung pelaksanaan special event (acara khusus). 5. Who : elemen ini berhubungan dengan publik sasaran, pendukung acara/pengisi acara, orang-orang yang terlibat dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan special event (acara khusus). 6. How : elemen ini berhubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan special event (acara khusus). Dari uraian diatas mengenai elemen-elemen special event (acara khusus) tersebut, dapat disimpulkan bahwa elemen-elemen penting dari special event, yaitu : 1. Siapa yang terlibat dan bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan special event. 2. Lokasi/tempat pelaksanaan special event. 3. Waktu pelaksanaan special event. 4. Tujuan yang ini dicapai dari pelaksanaan special event. 5. Bentuk/isi dari pelaksanaan special event. 6. Perencanaan serta pelaksanaan special event.
26
2.2.5 Bentuk-bentuk Special Event (Acara Khusus) Menurut Goldblatt di dalam buku Special Event (Pudjiastuti, 2010, pp. 110-175), bentuk-bentuk special event (acara khusus) antara lain : 1. Exhibits/Exposition (Pameran) : merupakan special event yang sangat efektif untuk memperkenalkan sebuah produk kepada publik dengan harapan publik dapat tertarik dan kemudian memutuskan untuk membeli produk tersebut. 2. Fair dan Festival : merupakan bentuk kegiatan yang banyak menyajikan banyak hiburan bagi publik. 3. Hallmark Even : merupakan suatu acara pembukaan atau grand opening, seperti pembukaan gedung baru. 4. Hospitality : merupakan acara khusus yang dilaksanakan oleh perusahaan perhotelan. Perhotelan menyelenggarakan kegiatan tersebut memiliki strategi MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition), dimana strategi yang disiapkan secara khusus untuk pihak perusahaan yang akan menggunakan layanannya sekaligus menyelenggarakan acaranya. 5. Social Life Cycle Event : acara khusus ini dibuat dalam bentuk prosesi, yang merupakan suatu acara yang menampilkan rangkaian tahapan pelaksanaan suatu kegiatan/upacara, seperti acara pernikahan. 6. Roadshow : merupakan acara khusus yang dilaksanakan secara berpindahpindah tempat dari satu lokasi ke lokasi lain. 7. Launching : merupakan kegiatan yang berupa peluncuran produk baru, album music, atau logo perusahaan. 8. Gathering : acara khusus ini dibuat dalam bentuk hiburan, ramah-tamah, atau interaksi antara peserta/publik kegiatan tersebut. Acara khusus ini
27
biasanya diikuti oleh pihak internal (karyawan, pemegang saham, atau investor) dan pihak eksternal (distributor, konsumen, supplier, dan sebagainya). Selain itu ada beberapa bentuk-bentuk dari special event lain, antara lain : 1. Contest and Competitions 2. Civic Event 3. Ratail Event 4. Sport Event 5. Tourism 6. Outbond 7. Demonstration 8. Media Conference 9. Media Tour 10. Debat 11. Reunion Dari bentuk-bentuk special event (acara khusus) di atas, peneliti dapat menjelaskan bahwa Event Launching adalah suatu ajang istimewa yang dimana kegiatan yang ada di dalamnya berupa peluncuran produk baru dari suatu perusahaan. Kegiatan tersebut dirancang untuk memberikan informasi mengenai produk baru tersebut sekaligus mempromosikan kepada publik mengenai produk baru tersebut. Karakteristik Event Launching, yaitu (Pudjiastuti, 2010, p. 166) :
28
1. Kegiatan ini bertujuan untuk menginformasikan kepada publik mengenai adanya sesuatu yang baru, bisa berupa produk, logo, gedung baru, dan sebagainya. 2. Publik dalam kegiatan ini adalah para konsumen atau calon konsumen, investor, dan pihak media massa. 3. Lokasi pelaksanaan kegiatannya di tempat yang dapat dijangkau oleh para publik. 4. Kegiatan ini biasanya ditandai dengan adanya simbol pengguntingan pita, pemukulan gong, pelepasan balon, atau dengan menggunakan simbol lain yang lebih menarik yang dapat menarik perhatian publik. 5. Kegiatan peruncuran ini diharapkan adanya peliputan yang lakukan oleh pihak media massa sehingga adanya penyebaran informasi kepada publik secara luas. 2.2.6 Definisi Citra (Image) Dalam perusahaan sangat membutuhkan seorang public relations dalam membangun citra positif di mata publik atau di mata pihak internal yang ada dalam perusahaan. Menurut (Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, 2012, p. 76) citra (image) adalah proses akumulasi dari kepercayaan yang diberikan oleh publik akan mengalami suatu proses yang cepat atau lambat sehingga membentuk suatu opini publik yang lebih luas. Sedangkan menurut Katz (Umam, 2012, p. 125) citra (imege) adalah suatu cara publik lain memandang suatu perusahaan, seseorang, atau kagiatan. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa citra (image) adalah suatu pandangan atau kepercayaan publik terhadap suatu produk, perusahaa dan
29
kegiatan, karena tugas dari seorang public relations salah satunya adalah membentuk citra positif perusahaan di mata public dengan merancang program kegiatan yang mampu membentuk citra positif tersebut. 2.2.7 Proses Pembentukan Citra (Image) Menurut Jim Macnamara ada beberapa tahap atau proses dalam pembentukan citra (image) perusahaan, antara lain (Macnamara & Wasesa, 2010, p. 96 - 98) : 1. Awareness (Kesadaran) Pada tahap ini, perusahaan baru dikenal oleh para publik dan publik baru sadar atau baru mengetahui bahwa perusahaan ada. Seorang public relations bertugas untuk meningkatkan awareness positif di mata publik terhadap suatu perusahaan atau produk. Dalam tahap ini PT Qeon Interactive merancang special event (acara khusus) yang berupa peluncuran game Puzzle Kingdom dengan tujuan untuk memperkenalkan atau meningkatkan kesadaran para publik mengenai produk baru, dengan begitu sekaligus membantu perusahaan untuk lebih dikenal oleh publik secara luas. 2. Attitude (Sikap) Sikap adalah bagaimana publik menerima pesan yang sudah disampaikan. Agar tujuan perusahaan yang akan dicitrakan mampu mencapai sebuah arti, pesan yang disampaikan kepada para publik tidak hanya sekali disampaikan tetapi pesan yang akan disampaikan harus dapat tersusun dengan baik. Dengan begitu PT Qeon Interactive harus mampu menusun pesan-pesan atau informasi yang akan disampaikan kepada publik dengan baik
30
mengenai game Puzzle Kingdom, agar tujuan PT Qeon Interactive dapat tercapai. 3. Action (Perilaku) Kinerja seorang Public Relations berhubungan dengan perilaku publik yang menjadi target publik. Karena perilaku merupakan sesuatu hal yang nyata, tidak dibutuhkan alat ukur untuk mengetahuinya. Melalui perilaku dapat terlihat apakah program public relations berjalan atau tidak. Proses pembentukan citra dalam struktur kognitif yang sesuai dengan sistem komunikasi yang dijelaskan oleh Nimpoeno, (Soemirat & Ardianto, 2008, p. 115) sebagai berikut :
Pengalaman Mengenai Stimulus
Kognisi
Stimulus Perangsang
Sikap
Persepsi
Motivasi
Gambar 2.1 Model Pembentukan Citra
Respon Perilaku
31
Dari model pembentukan citra di atas, dapat dilihat bahwa ada empat model dalam pembentukan citra, Soemirat & Ardianto, 2008, p. 116) yaitu : 1. Persespi Yaitu merupakan hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Publik dapat memberikan makna terhadap stimulus berdasarkan dari pengalaman. Kemampuan dalam mempesepsikan
tersebut
yang
mampu
melanjutkan
proses
dalam
pembentukan citra. Persepsi publik dapat menjadi positif jika penyampaian informasi yang diberikan oleh stimulus dapat memenuhi kognisi publik. 2. Kognisi Yaitu keyakinan diri dari setiap publik terhadap stimulus. Keyakinan tersebut dapat muncul apabila setiap publik dapat memahami stimulus tersebut, sehingga publik harus diberikan informasi-informasi dengan kapasitas yang cukup sehingga dapat mempengaruhi berkembangnya kognisi. 3. Motivasi Yaitu suatu keadaan di dalam pribadi seseorang yang dapat mendorong keinginan publik untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. 4. Sikap Yaitu kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasakan dalam menghadapi suatu objek, ide, situasi atau nilai. Sikap merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan menggunakan cara-cara tertentu. Sikap juga dapat dipertahankan dan juga dapat di ubah.
32
Dari uraian mengenai model proses pembentukan cittra tersebut dijadikan sebagai indikator dari Citra untuk penelitian ini.
2.3
Penelitian Terdahulu / State-of-The Art Marketing Communications for Special Event Anne-Marie Hede dan Pamm Kellett European Journal of Marketing Vol. 45 No. 6, 2011, pp. 987-1004
Kesimpulan
Perbedaan
Keterkaitan
Dalam tulisan ini,
Jurnal penelitian
Di dalam jurnal
peneliti mengeksplorasi
tersebut peneliti
penelitian tersebut
pendekatan dalam suatu
membahas tentang
memiliki keterkaitan
penyelenggaraan acara
bagaimana pendekatan
dengan penelitian ini,
khusus (special event)
dalam suatu
dimana di dalam
untuk para strategi
penyelenggaraan
penelitian jurnal
komunikasi pemasaran
special event untuk
tersebut juga membahas
dan bagaimana
suatu strategi
mengenai Special
konsumen menanggapi
komunikasi pemasaran
Event.
special event ini.
dan bagaimana
Penelitian ini
tanggapan publik
menambah
dengan adanya special
pengetahuan tentang
event. Sedangkan
komunikasi pemasaran
penelitian ini,
untuk special event,
membahas tentang
tetapi penelitian lebih
bagaimana pengaruh
lanjut tentang
pelaksanaan special
komunikasi pemasaran
event terhadap citra
yang ditetapkan dalam
(image) suatu
konteks penawaran
perusahaan. Apakah
33
pasar.
special event yang diselenggarakan oleh perusahaan memiliki pengaruh terhadap perusahaan.
Special Event Management and Event Marketing: A case study of TKBL all star 2011 in Turkey Huseyin Kose, Mehpare Tokay Argan, and Metin Argan Journal of Management & Marketing Research; Sep2011, Vol. 8, p1-11, 11p Kesimpulan
Perbedaan
Keterkaitan
Jurnal ini telah
Perbedaan jurnal
Keterkaitan jurnal
menyajikan temuan
penelitian tersebut
penelitian tersebut
sebuah studi kasus
dengan penelitian ini
dengan penelitian ini
tentang dimensi
yaitu jurnal penelitian
adalah keduanya sama-
manajemen acara dan
tersebut lebih
sama membahas
event marketing. Ini
membahas tentang
tentang special event,
juga mengkaji literatur
manajemen event.
bagaimana manajemen
untuk manajemen acara
Sedangkan dalam
dan strategi yang
dan event marketing
penelitian ini lebih
dilakukan oleh public
dan pendekatannya.
membahas tentang
relations untuk special
apakah adanya
event.
Studi ini akan membuat beberapa kontribusi untuk manajer acara olahraga dan manajer pemasaran olahraga tentang bagaimana menggunakan dimensi manajemen acara efektif dan membentuk
pengaruh special event terhadap citra (image) suatu perusahaan. Dan jenis special event yang dibahas dalam jurnal penelitian tersebut mengenai event olahraga,
34
strategi berdasarkan
sedangkan penelitian
perspektif ini.
ini jenis special event yang dibahas adalah mengenai peluncuran produk baru dari perusahaan.
Motivations Of Young Volunteers In Special Events Nahla Osama Nassar and Nashwa Mohamed Talaat TOURISMOS: AN INTERNATIONAL MULTIDISCIPLINARY JOURNAL OF TOURISM : Volume 4, Number 1, Spring 2009, pp. 145152 Kesimpulan
Perbedaan
Keterkaitan
Ini acara khusus telah
Perbedaan jurnal
Keterkaitan dalam
terbukti memberikan
penelitian tersebut
jurnal penelitian
manfaat bagi kedua
dengan penelitian ini
tersebut dengan
masyarakat dan relawan
yaitu jurnal penelitian
penelitian ini adalah
muda. Mendapatkan
tersebut lebih
keduanya sama-sama
pengalaman baru dan
membahas tentang
membahas mengenai
keinginan untuk
bagaimana motivasi
special event serta jenis
bertemu orang-orang
dari para relawan
dari special event
datang di atas motivasi
muda dalam special
masing-masing, serta
yang memotivasi
event. Dan di dalam
menjelaskan pengaruh
generasi muda menjadi
special event tersebut
dari special event dari
relawan dalam acara-
relawan muda
kedua pembahasan dari
acara khusus itu
mempelajari fakta-
masing-masing
sebabnya mereka lebih
fakta baru tentang
penelitian.
suka berada dalam
kehidupan, belajar
kontak langsung
dalam membantu
dengan orang-orang
orang lain. Sedangkan
selama acara dan tidak
dalam penelitian ini
hanya berpartisipasi
lebih membahas
dalam pekerjaan
tentang apakah adanya
35
manajerial.
pengaruh special event terhadap citra (image) suatu perusahaan.
Kajian Peran Public Relations Dalam Meningkatkan Citra Perguruan Tinggi Swasta Di Jawa Tengah Lina Sinatra dan Rini Darmastuti Jurnal Ilmiah SCRIPTURA, Vol. 2, No. 2, Juli 2008: 95 - 105 Kesimpulan
Perbedaan
Keterkaitan
PR mempunyai peranan
Perbedaan antara
Di dalam jurnal
yang sangat besar
jurnal penelitian
penelitian tersebut
dalam mempengaruhi
tersebut yaitu jurnal
adanya keterkaitan
target pasar dan
tersebut membahas
dengan penelitian ini,
meningkatkan intake.
kajian peran public
dimana keduanya
Hal ini dapat dilihat
relations dalam upaya
membahas kegiatan
dari hasil wawancara
peningkatan citra
yang dilakukan oleh
dengan mahasiswa,
(image) suatu
public relations untuk
orang tua mahasiswa
perguruan tinggi
mempengaruhi suatu
yang kuliah di
swasta di Jawa
citra (image) pada
perguruan tinggi swasta
Tengah, sedangkan
perusahaan atau suatu
tersebut. Rata-rata
penelitian ini
lembaga.
mereka memilih ke
membahas bagaimana
perguruan tinggi swasta
pengaruh dari special
karena pelayanan yang
event terhadap citra
baik kepada
(image) suatu
mahasiswa, program-
perusahaan.
program yang ditawarkan serta publikasi yang dilakukan melalui media massa.
36
Peran Management Public Relations Dalam Mempertahankan Citra Perusahaan Jasa Perhotelan: Studi Kualitatif pada Re-opening Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Aryanti Puspokusumo BINUS BUSINESS REVIEW Vol. 2 No. 1 Mei 2011: 202-215 Kesimpulan
Perbedaan
Keterkaitan
Peran Public Relations
Adanya perbedaan
Dalam pembahasan
pada saat re-opening
antara kedua penelitian
jurnal penelitian
Hotel Mandarin
yaitu, di jurnal
tersebut adanya
Oriental Jakarta
penelitian tersebut
kesamaan antara
sangatlah penting.
perusahaan melakukan
penelitian ini yaitu
Mereka adalah
re-opening melalui
public relations sama-
jembatan penghubung
upaya yang dilakukan
sama ingin melakukan
antara pihak hotel
oleh Public Relations
suatu kegiatan yang
dengan publiknya
untuk
dapat mempengaruhi
karena melalui mereka
mempertahankan citra.
citra (image) pada
pihak perusahaan dapat
Sedangkan penelitian
masing-masing
menyampaikan
ini membahas
perusahaannya dengan
pesannya kepada
pengaruh special event
cara-cara dari masing-
publik. Upaya-upaya
terhadap citra
masing perusahaan.
yang dilakukan PR
perusahaan. Jenis
adalah usaha untuk
perusahaan dalam
membangun brand
jurnal penelitian
awareness terhadap
tersebut merupakan
publik jika pihak hotel
perusahaan jasa
ingin publik
perhotelan, sedangkan
mengetahui bahwa
perusahaan dalam
hotel ini telah
penelitian ini
beroperasi kembali.
merupakan perusahaan penyedia layanan Online Gaming.
37
2.4
Pengaruh Special Event Terhadap Pembentukan Citra Dengan
dilakukannya
penelitian
ini,
dengan
tujuan
untuk
mengetahui apakah Special Event dapat berpengaruh terhadap pembentukan citra di suatu perusahaan, maka penelitian ini menggunakan jurnal penelitian yang berjudul “Pengaruh Kegiatan Special Event Terhadap Pembentukan Citra PT Philip Morris Indonesia” (Sihombing, 2011) untuk dijadikan bahan acuan dalam penelitian ini, untuk melihat apakah Special Event dapat berpengaruh terhadap pembentukan citra di suatu perusahaan. Dapat ketahui dari hasil penelitian di jurnal tersebut dapat diketahui adanya hubungan yang sedang antara Special Event dengan Citra perusahaan sebesar 0,580. Selain itu juga di dalam jurnal penelitian tersebut dapat diketahui bahwa kegiatan Special Event memiliki kontribusi dalam pembentukan citra perusahaan sebesar 36,6%. Jadi penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kembali apakah adanya hubungan dan pengaruh antara Special Event terhadap pembentukan citra di PT Qeon Interactive.
38
2.5
Kerangka Pikir Peneliti sudah menguraikan teori-teori khusus yang digunakan dalam penelitian ini. Teori khusus yang digunakan dalam penelitian ini adalah Special Event dan Citra (image), setelah peneliti menguraikan atau mengembangkan teori khusus tersebut, peneliti mendapatkan beberapa indikator dari masing-masing variabel, sebagai berikut : Variabel X
Special Event :
Variabel Y Citra (Image) :
a. Knowledge
a. Persepsi
b. Awareness
b. Kognisi
c. Pleasure
c. Sikap
d. Sympathy
d. Motivasi
e. Image
(Soemirat & Ardianto, 2008)
(Ruslan, 2012)
Gambar 2.2 Kerangka Pikir